0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan9 halaman
Bahasa memiliki berbagai fungsi seperti alat komunikasi, identitas budaya, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, bahasa juga memiliki keterbatasan seperti ambiguitas makna kata, terbatasnya jumlah kata untuk menggambarkan suatu konsep, dan campuradukan antara fakta, penilaian, dan interpretasi yang dapat menyebabkan kesalahpahaman.
Bahasa memiliki berbagai fungsi seperti alat komunikasi, identitas budaya, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, bahasa juga memiliki keterbatasan seperti ambiguitas makna kata, terbatasnya jumlah kata untuk menggambarkan suatu konsep, dan campuradukan antara fakta, penilaian, dan interpretasi yang dapat menyebabkan kesalahpahaman.
Bahasa memiliki berbagai fungsi seperti alat komunikasi, identitas budaya, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, bahasa juga memiliki keterbatasan seperti ambiguitas makna kata, terbatasnya jumlah kata untuk menggambarkan suatu konsep, dan campuradukan antara fakta, penilaian, dan interpretasi yang dapat menyebabkan kesalahpahaman.
Nim : 4020040 Fungsi Bahasa Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli. Plato : Bahasa adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantara (onomata) nama benda dan (rhemata) ucapan yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut. Ferdinand De Saussure : Bahasa merupakan ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan Bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. Wahyu Wibowo : Dalam bukunya Otonomi 7 Strategi Tulis Prakmatig Dalam Praktisi Bisnis dan Mahasiswa 2001. Bahasa merupakan system symbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi yang bersifat arbitrer dan konvensional. Fungsi Bahasa Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat untuk berinteraksi dengan manusia, alat untuk berfikir dan menyalurkan makna kepercayaan dalam masyarakat. Selain sebagai alat komunikasi dan interaksi, bahasa juga memiliki arti penting dalam metode pembelajaran dalam lingkup bahasa itu sendiri. Bahasa juga berfungsi sebagai identitas suatu suku atau bangsa karena keunikannya, karena setiap suku atau bangsa pasti mempunyai bahasa yang berbeda. Manfaat Bahasa Sesuai dengan maknanya, bahasa memiliki manfaat yang dapat diperoleh manusia yaitu: Bahasa Resmi Suatu Negara: Beberapa negara memiliki banyak bahasa daerah, salah satunya adalah bahasa Indonesia. Ini karena suku bangsa di Indonesia beragam. Sehingga diperlukan bahasa resmi untuk mempersatukan masyarakat dari berbagai suku yaitu bahasa indonesia. Alat Pengembangan Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan: Untuk mengembangkan kebudayaan yang ada di suatu negara, diperlukan bahasa. Sehingga komunikasi antar individu dan kelompok dapat tercapai secara optimal. Pengantar Dunia Pendidikan: Dengan bahasa dan bahasa resmi, banyak orang paham dan paham. Apalagi mengenai dunia pendidikan. Dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami maka ilmu pendidikan dapat diterima dengan baik. Keterbatasan Bahasa Batasan bahasa dalam komunikasi bahasa. Arti bahasa tidak mutlak. Batasan pertama terletak pada arti kata-kata. Arti kata-kata dalam bahasa tersebut tidak mutlak, dengan kata lain jika ditempatkan pada kalimat yang berbeda, kata yang sama dapat memiliki arti yang berbeda pula. Menurut konteks kalimatnya, inilah arti kata tersebut. Jika konteksnya berbeda, artinya mungkin berbeda. Keterbatasan Bahasa Arti kata ini termasuk bias budaya. Selain bergantung pada konteksnya, makna suatu bahasa juga bergantung pada tempat bahasa tersebut digunakan. Di Indonesia, kami memiliki banyak budaya dan bahasa daerah. Maka tidak heran jika kata-kata dalam bahasa daerah mungkin memiliki kemiripan namun memiliki arti yang berbeda. Akibatnya, jika terjadi komunikasi lintas budaya dan masing-masing pihak terkait tidak bisa saling terbuka, maka akan terbuka peluang kesalahpahaman. Misalnya dalam penggunaan kata “dahar.” Dalam kebudayaan Jawa, kata “dahar” diucapkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Namun, apabila kata tersebut digunakan di Sunda tentu akan dipandang tidak sopan. Hal tersebut karena di Jawa “dahar” berarti makan dalam bahasa yang halus, sedangkan di Sunda “dahar” berarti makan dalam bahasa kasar. Keterbatasan Bahasa Jumlah kata yang mewakili objek dibatasi. Tidak semua konten bisa diekspresikan melalui bahasa. Pada dasarnya, bahasa tidak dapat menggambarkan hal-hal tertentu secara akurat, tetapi bersifat parsial. Ketika kita berbicara tentang hal-hal yang relatif, ketika setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda, biasanya keterbatasan sangat berpengaruh. Dengan kata lain, tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan satu hal dan berlaku untuk semua orang. Misalnya cantik, pintar, kaya, miskin, dll. Ketika kita mengucapkan kata "indah" untuk menggambarkan pikiran kita, belum tentu orang lain akan memiliki kata indah yang sama dengan yang kita pikirkan. Seperti halnya menjadi pintar, tidak ada kata untuk mengukur seberapa pintar seseorang. Contoh : Dia lamban dalam mengerjakan pekerjaannya Belum tentu orang lain akan menggambarkan kelambanan yang sama dengan apa yang kita pikirkan sebelumnya. Karena setiap orang mempunyai tolak ukur sendiri dalam mengartikan kata lamban dalam dirinya. Inilah salah satu keterbatasan bahasa dalam konteks komunikasi verbal yang menyebabkan transfer ide dari satu pihak ke pihak lain tidak utuh. Keterbatasan Bahasa Pencampuran fakta, penilaian, dan penafsiran. Dalam bahasa sehari-hari, kita mungkin sering secara tidak sadar mengacaukan fakta, penilaian, dan interpretasi. Ini karena kesalahpahaman. Misalkan bos sedang beristirahat di kamarnya. Apa yang akan kita katakan tentang Bos? Mungkin sekilas kita akan mengira kalau dia sedang bermalas-malasan. Namun, persepsi kita akan berubah jika kita mengetahui bahwa dia sedang istirahat karena dia baru saja menyelesaikan rapat dewan besar yang sangat menguras tenaga dan pikirannya. Nah, di sini kita dapat mengatakan dia sedang bekerja. Oleh karena itu, masalah pembatasan bahasa ini terkait dengan kesalahpahaman. Bahwa penafsirannya berbeda dengan fakta. Keterbatasan Bahasa Bersifat ambigu. Kita akan mengatakan ambigu apabila sesuatu disampaikan dengan cara yang tidak jelas atau tidak tepat sehingga kita mengalami kesulitan untuk menangkap maksud dari pesan tersebut. Ambiguitas dapat menyebabkan kesalahan penafsiran dan bahkan multitafsir. Dalam bahasa Indonesia, ambigu bisa terjadi dalam lingkup kata, frasa, klausa, kalimat, bahkan sampai wacana. Keterbatasan bahasa sehingga tidak mampu menggambarkan sesuatu secara pasti dan tepat dapat menyebabkan kesalahpahaman. Walaupun hal ini juga tidak sepenuhnya bergantung pada bahasa, bisa jadi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan kemampuan berbahasa pihak yang berkomunikasi. Contoh : Dia sudah mengerjakan tugas – Tanpa kita sadari kata ambigu ini sering kita dengar Dia selesai mengerjakan tugas – dan kita mengartikan bahwa tugas nya sudah selesai Dia sedang mengerjakan tugas – Tetapi dia dalam arti lain ia masih mengerjakannya