Dosen Pengampu :
Selamet Riadi, M.Pd.
Oleh :
Ria Apriliana
1910416320022
Atik suniana lissatin
1910416320014
Fathana safafa nandi
1910416320005
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia program studi geografi Universitas Lambung Mangkurat.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini perkenankan penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada ;
Terlepas dari semua itu, mungkin masih ada kekurangan di makalah kami,
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Bentuk-bentuk gejala bahasa”
ini dapat memberi manfaat untuk kami dan para pembaca.
Penulis,
Kelompok III
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi yang terorganisasi dalam bentuk satuansatuan, seperti
kata, kelompok kata, klausa, dan kalimat yang diungkapkan baik secara lisan maupun tulis.
Terdapat banyak sekali definisi bahasa, dan definisi tersebut hanya merupakan salah satu di
antaranya. Anda dapat membandingkan definisi tersebut dengan definisi sebagai berikut:
bahasa adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara atau
ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar, seperti morfem,
kata, dan kalimat, yang diterjemahkan dari bahasa Inggris: “the system of human
form lager units, eg. morphemes, words, sentences” (Richards, Platt & Weber, 1985: 153). Di
dunia ini terdapat ribuan bahasa, dan setiap bahasa mempunyai sistemnya sendiri-sendiri
yang disebut tata bahasa. Terdapat tata bahasa untuk bahasa Indonesia, tata bahasa untuk
Gejala bahasa yang sering muncul dalam suatu karangan siswa merupakan suatu hal yang
wajar. Kesalahan umum berbahasa Indonesia timbul karena bahasa Indonesia yang sedang
berkembang. Bahasa yang benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang
dibakukan atau yang dianggap baku (Hasan, dkk, 2010: 20). Dalam bahasa tulis atau dalam
kegiatan menulis siswa sering berpedoman pada bahasa mereka sehari-hari yang tidak resmi.
Gejala bahasa merupakan peristiwa yang berhubungan dengan bentukan kata atau kalimat
dengan segala macam proses pembentukannya (Badudu, 1982: 47). Ada beberapa macam
gejala bahasa diantaranya adalah gejala kontaminasi, 1 gejala pleonasme dan gejala
hiperkorek. Kontaminasi ialah suatu gejala bahasa yang dalam bahasa Indonesia diistilahkan
2
dengan “kerancuan”. Rancu artinya kacau, jadi kerancuan artinya kekacauan (Badudu, 1982:
51). Kontaminasi merupakan salah satu gejala bahasa yang mana dalam bahasa Indonesia
terlihat rancu atau kacau sehingga dapat merusak bahasa itu sendiri. Maka gejala kontaminasi
ini dapat bedakan menjadi kontaminasi kalimat, kontaminasi bentukan kata, dan kontaminasi
susunan kata.
aturan-aturan bahasa. Badudu (1982) menyatakan bahwa gejala bahasa adalah peristiwa yang
berhubungan dengan bentukan kata atau kalimat dengan segala macam proses
3
B. Rumusan Masalah
3. Apa yang dimaksud dengan bentuk- bentuk gejala bahasa kontaminasi, hiperkorek,
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi di Indonesia. Bahasa nasional adalah
bahasa yang menjadi standar di Negara Indonesia. Sebagai bahasa nasional,bahasa Indonesia
tidak mengikat pemakainya untuk sesuai dengan kaidah dasar. Bahasa Indonesia digunakan
secara non resmi,santai dan bebas. Dalam pergaulan sehari – hari antar warga yang
dipentingkan adalah makna yang disampaikan. Pemakai bahasa Indonesia dalam konteks
bahasa nasional dapat menggunakan dengan bebas menggunakan ujarannya baik lisan
maupun tulis . Adapun bahasa resmi adalah bahasa yang digunakan dalam komunikasi resmi
seperti dalam perundang-undangan dan surat menyurat dinas. Dalam hal ini,bahasa Indonesia
harus digunakan sesuai dengan kaidah,tertib,cermat,dan masuk akal. Bahasa Indonesia yang
dipakai harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuannya diukur oleh aturan kebahasaan dan
logikapemakaian.
Gejala bahasa ialah peristiwa yang menyangkut bentuk-bentukan kata atau kalimat
dengan segala macam proses pembentukan nya. Gejala bahasa dalam bahasa Indonesia
diantaranya adalah gejala kontaminasi, hiperkorek, pleonasme, dan gejala gejala lainya.
1. Gejala kontaminasi
Adalah suatu gejala bahasa yang rancu atau kacau susunan. Yang dirancu kan
adalah susunan 2 unsur baik itu imbuhan, kata, atau pun kalimat.
Kontaminasi kata-kata seperti berulang kali dan sering kali adalah contoh :
5
Kontaminasi kata yang sebenarnya kata-kata terrsebut terbentuk dari kata-
kata: berulang ulang dan berkali-kali. Kontaminasi kata terjadi karena adanya
dua kata yang sebenarnya dapat berdiri sendiri yang ketika diucapkan menjadi
satu. Kontaminasi bentuk kata adakalanya kita melihat brntukan kata dengan
kembalikan pada dua kalimat asal yang betul strukturnya. Gejala kontaminasi
2.Gejala Hiperkorek
H.D. Van Pernis (dalam Badudu 1985 : 58) menyebutkan gejala hiperkorek
sebagai proses bentukan betul dibalik betul. Maksudnya yang sudah betul
3 Gejala Pleonasme
a) Pembicara tidak sadar bahwa apa yang diucapkan itu mengandung sifat
b) Dibuat bukan karena tidak sengaja, melainkan karena tidak tahu bahwa
c) Dibuat dengan sengaja salah satu bentuk gaya bahasa untuk memberikan
a. Dalam satu prasa terdapat dua atau lebih kata yang seperti, misalnya:
6
Mulai dari waktu itu ua jera berjudi.
bawah.
4. Gejala metatesis
Jalur – lajur
Lontar – rontal
5. Kontraksi
Adalah gejala yang memperlihatkan adanya satu atau lebih fonem yang
Contoh nya :
Matahari – mentari
Perlahan-lahan – pelan-pelan
7
6. Adaptasi
Ialah perubahan bunyi dan struktur bahasa asing menjadi bunyi dan
morfologi.
(belanda) – sopir
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi di Indonesia. Bahasa nasional adalah
bahasa yang menjadi standar di Negara Indonesia. Sebagai bahasa nasional,bahasa Indonesia
tidak mengikat pemakainya untuk sesuai dengan kaidah dasar. Bahasa Indonesia digunakan
secara non resmi,santai dan bebas. Dalam pergaulan sehari – hari antar warga yang
dipentingkan adalah makna yang disampaikan. Pemakai bahasa Indonesia dalam konteks
bahasa nasional dapat menggunakan dengan bebas menggunakan ujarannya baik lisan
maupun tulis. Gejala bahasa ialah peristiwa yang menyangkut bentuk-bentukan kata atau
kalimat dengan segala macam proses pembentukan nya. Gejala bahasa dalam bahasa
Indonesia diantaranya adalah gejala kontaminasi, hiperkorek, pleonasme, dan gejala gejala
lainya.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis yakin masih banyak terdapat kekurangan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan pemikiran, saran, serta komentar,
yang bersifat membangun, baik dari dosen pengampu maupun dari teman-teman
9
DAFTAR PUSTAKA
(https://landak0sambel.blogspot.com/2014/04/gejala-bahasa.html)
(https://kondobae.wordpress.com/2016/04/01/13312618/)
(http://digilib.uinsby.ac.id/1124/5/Bab%202.pdf)
10