Anda di halaman 1dari 21

SUDARMAN, SST TW,.SKM,.

MPH
JURUSAN TERAPI WICARA
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2022
SUDARMAN, SST TW., SKM

JURUSAN TERAPI WICARA


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
TAHUN 2015
Bahasa mempunyai kekuatan yang sangat besar,
bayangkan saja dengan suatau teriakan ” bapaaaak !!!,
dari seorang anak kecil yang melengking tinggi dapat
mengerakan kaki seorang lelaki tinggi besar yang
sedang berdiri diseberang jalan untuk mendekatinya.

Bahasa tidak hanya dapat menggerakan fisik


seseorang saja, namun juga mampu membuat
sesorang merasa sedih maupun gembira, merubah
pendapat sampai merubah keyakinan sesorang. (Ki
Pranindyo, 1994)
• Bagaimanapun kalau manusia
tidak berbahasa,
• Bagaimana kalau bahasa
Seberapa menghilang dari sesorang ?,
pentingnya • Apakah sesungguhnya bahasa itu
?.
bahasa ? • Demikian pentingkah memahami
bahasa bagi seorang Terapis
Wicara ?,
Kepentingan Terapis Wicara terhadap pemahaman bahasa bersifat
mutlak, mengingat lingkup penangan bagi seorang Ahli Madya
Terapi Wicara sebagai salah seorang tenaga kesehatan adalah
meningkatkan derajat kesehatan dalam bidang Komunikasi.

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian hakekat komunikasi,


bahwa komunikasi yang dimaksud oleh seorang Terapis Wicara
adalah Komunikasi verbal atau komunikasi oral/pesan linguistik
yaitu penyampaian informasi dengan menggunakan bahasa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Terapis Wicara dalam memahami


bahasa bertolak dari sudut pandang kompetensi bahasa.
Pandangan bahasa dari segi seni, bahasa hanyalah merupakan
rangkaian sajak-sajak dan drama yang mampunyai sisi
keindahan.

Pandangan bahasa dari segi sejarah, yaitu hanya menyoroti


bagaimana perubahan kata-kata dari abad satu ke abad yang
lainnya.

Padangan bahasa dari segi budaya yaitu ; hanya melihat


bagaimana bahasa itu dipergunakan dalam masyarakat.

Bahasa dari segi pendidikan yaitu ; sebagai pengantar dalam


menyampaikan materi pendidikan sehingga manusia mampu
mengusai ilmu pengetahuan
Bahasa adalah sistem konvensional atau kode yang dimengerti
secara sosial yang digunakan untuk merepresentasikan konsep
melalui penggunaan simbol dan kombinasi dari simbol-simbol
tersebut berdasarkan aturan tertentu.

Dialek adalah subkategori dari suatu bahasa yang


menggunakan aturan yang serupa tetapi tidak sama persis.
Bahasa Adalah : sistem lambang bunyi yang arbiter yang
digunakan oleh anggota suatu anggota masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
(Kamus besar bahasa Indonesia, Edisi III, DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL, BALAI PUSTAKA, 2005.

Bahasa Adalah sesuatu yang telah manjadi kesepakatan


masyarakat, terstruktur, mempunyai sistem simbolik untuk
komunikasi interpersonal yang terbentuk dari rangkaian
bunyi menjadi kata-kata maka pemikiran , pengalaman
dan perasaan dapat diekspresikan; terdiri dari komponen
fonologi dan semantik.
Bahasa adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan makna dan pikiran yang dirumuskan
kedalam sistem linguistik sebagai dasar untuk
mengangkut pikiran ; terjadi dari reseptif dan ekspresif
; diperoleh dari hasil proses enkoding dan dekoding.

Bahasa adalah alat untuk menginterpretasikan dan


mengekspresikan pikiran, perasaan dan kemauan dari
seseorang pada orang lain baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan sistem
simbol yang telah disepakati bersama
Menurut J. D Parera, 1987) bahwa dalam interaksi
belajar mengajar, khususnya dalam pengajaran
bahasa , unsur pemulaanya adalah “dengar” dan
“bicara”. sedangkan baca dan tulisan merupakan
manifestasi kedua dalam pengajaran bahasa.

Menurut Reni D.P (1992) yang


berhubungan dengan pamahaman
lisan, bicara,membaca, dan menulis
dinamakan modalitas bahasa.
Menurut Bloch dan Trager (1942) bahasa
adalah suatu sistim dari symbol-simbol vocal
yang bersifat arbiter yang telah menjadi
kesepakatan bersama kelompok masyarakat.

Menurut Murriel E Morley bahasa adalah istilah yang digunakan


untuk menjelaskan makna dan pikiran yang dirumuskan ke
dalam system linguistic sebagai dasar untuk mengangkut
pikiran.Bahasa terdiri dari reseptif dan ekspresif yang diperoleh
dari proses decoding dan encoding.
• adalah suatu tanda bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia guna
mengadakan hubungan komunikasi
antar masyarakat pemakainya.
Menurut Ki
• Dengan demikian sangat tidak tepat
Pranindyo penggunaan istilah bahasa tulisan,
H.A 1995, bahasa isyarat, maupun bahasa lisan,
namun lebih baik menggunakan istilah
bahasa ? komunikasi lisan, tulis, dan isyarat,
bahasa adalah bahasa, bahasa selalu
mangacu pada ujaran atau yang
dilisankan.
Komponen Bahasa
 Komponen bahasa Menurut
Margaret Lahay, (1989), et,.
Al ; dalam bukunya
“Language Disorder and
Language Development,
meliputi :
◦isi bahasa
◦Bentuk bahasa
◦Penggunaan bahasa
◦ Adalah salah satu komponen bahasa yang
berkaitan dengan pengertian, arti dari
kata-kata dan kalimat dan penggunaan
kata-kata secara tepat ketika bicara.
Terdapat 3 sub komponen yang
terkandung didalam semantik yaitu :
 Pengetahuan Obyek,
 Hubungan Obyek,
 Hubungan Peristiwa.
◦ Adalah segmentasi dari bahasa yang
meliputi :
 Fonologi : adalah ilmu bunyi yang
mempelajari bunyi-bunyi bahasa
yang dihasilkan oleh alat artikulasi
manusia,
 Morfologi : adalah ilmu yang
mempelajari tentang bentuk bahasa,
 Sintaksis : adalah ilmu yang
mempelajari struktur frase dan
kalimat
 Adalah kajian bentuk bahasa
untuk memahami maksud
penutur.
 Menurut Reni D.P pragmatik
adalah disiplin ilmu yang
meneliti hubungan antar
bahasa dan konteks
penggunaannya
 Pragmatik adalah fungsi bahasa yang
mengandung aspek-aspek sosial yang
menekankan bagaimana menyampaikan
maksud dengan cara yang sesuai dalam
konteks yang tersedia. Pragmatik
menentukan bagaimana memilih
gabungan kata yang tepat untuk situasi
saat itu. Misalnya,’permisi, numpang
lewat’ jauh lebih sopan daripada ‘minggir!’
.
1. Tahu harus menjawab apabila pertanyaan
telah diajukan
2. Mampu mengambil bagian dalam
pembicaraan dengan mengambil giliran
bicara dari orang lain.
3. Mampu memperhatikan dan merepon aspek
bahasa ekstralinguistik (memberi reaksi
secara tepat terhadap body language atau
suasana hati orang lain
4. Kesasaran untuk menyampaikan topik
pembicaraan agar pendengar mengerti
sepenuhnya.
5. Tahu kata-kata apa atau jenis kalimat apa yang
digunakan ketika memulai pembicaraan atau guna
merespon sesuatu yang telah dikatakan oleh orang
lain
6. Mampu memelihara topik pembicaraan (merubah
topik pembicaraan secara tepat, atau menyela
secara sopan)
7. Mempu memelihara/mempertahankan kontak
mata (tidak terlalu banyak memalingkan muka)
selama melakukan pembicaraan.
8. Mampu membedakan bagaimana cara berbicara
dan bertingkah laku terhadap pasangan lain yang
suka berbicara (secara formal dengan beberapa
orang, secara informal dengan yang lainya.
MATUR

NUWUN
 Apa yang dimaksud bahasa
 Sebutkan komponen bahasa
 Apa saja fungsi bahasa
 Sebutkan salah satu butir butir pragmatik
 Unsur bantuk bahasa meliputi

Anda mungkin juga menyukai