Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TERJEMAH DARI MATA KULIAH ILMU LUGHOH


Disusun Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah ilmu lughoh
Dosen pengampu : H. Saep Amin. S. Pd. M.Pd

Disusun Oleh:
Siti Salsabila

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
2021
Pendahuluan
Definisi Bahasa :
Definisi bahasa disana biasa disebutkan dalam buku linguistik, kamus, dan
ensiklopedia. Akan tetapi disana definisi yang sesuai dengan tujuan kami disini. Menurut
pengertian ini, bahasa adalah sistem sembarang untuk simbol suara digunakan untuk bertukar
gagasan dan perasaan diantara anggota kelompok yang linguistik homogen.
Definisi ini meliputi hal-hal berikut :
1. Sistem Bahasa. Ini artinya bahasa tunduk pada peraturan khusus atau menunjukkan
organisasi tertentu ditingkatnya fonetik, fonemik, Sharaf, nahwu, dan dalil. Dengan
kata lain bahasa bukanlah komisaris, akan tetapi tunduk pada peraturan yang terbatas.

2. Sistem Bahasa Sembarang. Sistem itu mewujudkan suatu bahasa tidaklah logis dan
tidak tunduk pada pembenaran. Sebagai contoh, beberapa bahasa biasanya memiliki
kalimat dalam namanya seperti Bahasa Inggris, dan beberapa bahasa biasanya
memulai kalimat dengan kata kerja biasa. Seseorang tidak dapat mempertahankan
yang pertama atau kedua. Masalahnya tidak tunduk pada pembenaran atau logika.

3. Bahasa asas suara. Orang-orang telah berbicara bahasa sebelum menulisnya, sama
seperti anak berbicara bahasa sebelum dia dapat menulisnya. Sama seperti banyak
orang di dunia berbicara bahasa yang mereka tidak ingin menulisnya. Bahasa
merupakan kegiatan lisan atau ucapan. Adapun menulis, itu adalah bentuk bahasa
sekunder. Dengan kata lain, bahasa adalah ucapan dan tulisan apa yang merupakan
representasi sebagian dari ucapan.

4. Bahasa adalah simbol. Bahwa kata-kata simbol untuk apa yg di tunjukkan nya dan
bukan yang ditunjukkannya, kata-kata (rumahku) melambangkan hal yang merupakan
rumah. Tapi itu bukan rumah itu sendiri. Jadi bahasa adalah sistem simbol. Pendengar
atau pembaca harus memecahkan sistem simbol-simbol ini untuk memahami maksud
dari simbol-simbol ini.

5. Fungsi bahasa menyampaikan pikiran dan perasaan bukan hanya menyampaikan


pikiran saja. Peran bahasa dalam menyampaikan perasaan diungkapkan dalam
ekspresi kesopanan, salam, dan penghiburan yang di pertukarkan oleh orang-orang.
Dalam hal ini, mereka tidak mengubah ide, akan tetapi mereka mengubah
pemikirannya. Oleh karena itu, bahasa memiliki peran sosial dan emosional di
samping peran intelektualnya.

Keistimewaan Bahasa :
Bahasa umumnya memiliki karakteristik yang di sebutkan sebagai berikut :
1. Bahasa memiliki dialek sosial yang mencirikan tingkat ekonomi, dan budaya penutur
bahasa. Dialek yang di ucapkan oleh kaum intelektual berbeda dari yang buta huruf.
Nada mahasiswa berbeda dengan nada para petani. Nada profesor universitas berbeda
dari nada pekerja.
2. Bahasa memiliki dialek geografis yang bervariasi dari satu wilayah geografis ke
wilayah lainnya. Dialek Arab di Aljazair berbeda dari dialek Arab Sudan, Suriah, dan
Irak. Aksen bahasa Inggris di Inggris berbeda dengan aksen di Skotlandia dan
berbeda dengan di Amerika.

3. Ada variasi dalam bahasa itu, ada dialek lancar dan dialek sehari-hari. Bahasa dapat
diekspresikan dengan cara lisan, yaitu, dengan ucapan, dan dengan cara tertulis yaitu
menulis.

4. Setiap individu berbicara bahasanya dengan metode tertentu, yang membedakannya


dari orang lain. Hal ini disebut nada individu atau omong kosong

5. Tingkat bahasa dalam bangunannya. Ada bidang fonemik, kemudian bidang


morfologis, lalu tingkat kosakata, lalu tingkat tata bahasa, kemudian bidang
semantik. Saat suara bergabung untuk mengadopsi unit morfologi atau morfologi,
morfisme dapat bergabung untuk mengadopsi kata atau kata, dan kosa kata
digabungkan untuk mengadopsi kalimat.

Ilmu Linguistik:
Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa. Ilmu ini dibagi menjadi dua cabang:
1. Linguistik teoritis. Cabang ini mencakup beberapa ilmu, termasuk fonologi, fonologi,
linguistik historis, makna, morfologi, dan tata bahasa.

2. Linguistik terapan. Cabang ini mencakup beberapa ilmu, termasuk bahasa asing,
terjemahan, psikolinguistik dan linguistik sosial

Jika kita ingin mengetahui masing-masing ilmu di atas itu dapat didefinisikan secara
singkat sebagai berikut:
1. Ilmu Fonologi. Ilmu ini membahas tentang pengucapan suara bahasa,
perpindahannya, dan mendapatkan nya. Ilmu ini terbagi kedalam 3 cabang: Ilmu
suara yang di ucapkan, Ilmu suara yang di praktekan dan ilmu suara yang di
dengarkan. Dan seluruh Ilmu itu membahas tentang pengucapan suara,
perpindahannya, dan mendapatkan nya secara berturut-turut.

2. Ilmu fonem. Yaitu ilmu yang membahas tentang posisi / fungsi suara, menyusunnya
kepada fonem dan distribusi, fonem ini berfungsi untuk menggunakan fi’il.

3. Ilmu sejarah bahasa. Yaitu ilmu yang membahas tentang perkembangan bahasa lewat
masa-masa yang berbeda dan sesuatu yang bertentangan dengan pengaruh perubahan
dengan bahasa lain.

4. Ilmu morfologi (sorof). Yaitu ilmu yang mempelajari tentang pembagiannya kalimat.
Maksud Pembagian disini yaitu bahasa yang kecil yang mempunyai satu arti.
5. Ilmu Sintaksis (Nahwu). Yaitu ilmu yang mempelajari tentang susunan kalimat .
Sebagian ulama mengatakannya cara menyusun. Akan tetapi ulama morfologi
menyebutkan bahwasanya ilmu sorof dan nahwu merupakan ilmu tentang qowaid.

6. Ilmu Ma’ani (arti). Yaitu ilmu yang mempelajari tentang sifat makna dan hubungan
kosa kata yang sebagiannyamerupakan bagian dari segi makna. Sebagian ulama
mengatakan bahasa yaitu ilmu Dalalah.

7. Ilmu linguistik kejiwaan. Ilmu bahasa ini mempelajari tentang fenomena perjalanan
akal diri dari segi bahasa. Dan pengaruh bagi dirinya yang terjadi sebelum berbicara
sebagian bahkan setelahnya.

8. Ilmu Bahasa Sosial. Ilmu bahasa ini mempelajari tentang fenomena sosial dari segi
dialeg geografi , dialek sosial, peranan sosial dan pengaruh politik yang muncul dari
bahasa.

Dan manfaat dari urgensi pada kesempatan kali ini yaitu mengambil manfaat dalam
mempelajari bahasa asing contohnya:
1. Dikemukakan pada kita semua bahwasanya fonologi logis memiliki deskripsi yang
baik tentang output fonem bahasa yang diketahui adalah ahasa yang ingin kita ajarkan
sebagai bahasa asing. Ilmu ini juga memberi kita gambaran tentang keluarnya suara
bahasa ibu. Dengan demikian, dimungkinkan untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan antara sistem suara dari bahasa yang diinginkan dan padanannya dalam
bahasa ibu.

2. Tata bahasa memberi kita deskripsi yang berguna tentang sintesis kata (yang biasanya
berarti suatu integrasi dari dua atau lebih elemen yang ada yang menghasilkan suatu
hasil baru) dalam bahasa ibu dan bahasa yang diinginkan.

3. Tata bahasa/ metode memberi kita deskripsi yang berguna tentang struktur kalimat
dan sistem kata dalam bahasa ibu dan bahasa yang diinginkan.

4. Tata bahasa/ metode memberi kita informasi yang berguna tentang faktor-faktor
psikologis yang memengaruhi pengajaran bahasa asing dan yang memengaruhi
pembelajarannya.

5. Tata bahasa/ metode memberikan kita informasi yang berguna tentang cara terbaik
untuk mengajar bahasa asing dengan mempersingkat waktu dan upaya dan
memberikan hasil pembelajaran terbaik

Pentingnya bahasa Arab:


Bahasa Arab memiliki tempat khusus di antara bahasa-bahasa di dunia, dan
pentingnya bahasa ini dicari hari demi hari di zaman kita. Pentingnya bahasa Arab adalah
karena alasan berikut:
1. Bahasa Alquran yang Mulia. Bahasa Arab adalah bahasa di mana Alquran diturunkan.
Dalam bahasa itulah setiap Muslim perlu membaca atau memahami Al-Qur'an tempat
seorang Muslim menarik perintah dan keputusan hukum.

2. Bahasa sholat (doa). Setiap Muslim ingin melakukan shalat, ia harus melakukannya
dalam bahasa Arab. Oleh karena itu Bahasa arab itu berkaitan dengan pokok rukun
islam. Maka belajar Bahasa arab wajib untuk setiap muslim

3. Bahasa hadist, setiap hadist rasululloh SAW adalah dengan Bahasa arab. Maka setiap
muslim yang ingi membaca hadist secara mendalam bisa diketahui dengan Bahasa
arab.

4. Posisi ekonomi orang arab, orang orang arab sekarang berkembang pesat dalam hal
ekonomi brkat minyak dan sumber daya mineral yang mereka miliki, yang membuat
mereka secara ekonomi lebih kuat dan politis. Bahasa arab berdiri tegak bersama
kepentingan ekonomi dan politik.

5. Jumlah penutur Bahasa arab, bhasa arab digunakan sebagai Bahasa pertama di 22
negara arab dan digunakan sebagai bhasa kedua dibanyaknya negara islam. Ini berarti
bahwa 7 negara di dunia berbicara Bahasa arab sebagai Bahasa pertama. Banyak
orang di negara-negara islam memiliki kesiapan psikologis dan bahkan menyambut
dengan mempelajari Bahasa arab untuk menghubungkan Bahasa dengan agama
bangsa ini.

METODE PEMBELAJARAN BAHASA ASING :


Ada berbagai cara untuk mengajar Bahasa asing, ada perdebatan yang panjang tentang
masing-masing metode. Dari setiap metode terdapat kelebihan dan kekurangannya. Dan
diantara urgensi dari keempat metode ini adalah : metode qowaid dan tarjamah, metode
mubasyaroh (langsung), metode sam’iyah safawiyah (audio-lingual), metode itiqoiyah
(elektik/campuran). Dan kai akan memberikan deskripsi masing-masing metode berikut.
1. Metode Qowa’id dan Tarjamah :
Metode ini memiliki beberapa nama lain, ada yang menyebutnya metode lama, dan ad
juga yang menyebutnya tiru meniru. Dan diantara rupa/warna metode ini adalah :
1. Metode ini berkaitan dengan keterampilan membaca, menulis dan menerjemahkan,
dan tidak memberikan perhatian pada keterampilan berbicara.

2. Metode ini menggunakan bahasa ibu pembelajar sebagai metode utama untuk
mengajar bahasa yang diinginkan. Dengan kata lain, metode ini menggunakan
terjemahan sebagai metode pengajaran utama.

3. Metode ini berkaitan dengan aturan tata bahasa, yaitu generalisasi, sebagai sarana
untuk mengajar dan mengendalikan bahasa asing.
4. Guru yang menggunakan metode ini sering menggunakan analisis tata bahasa dari
kalimat bahasa yang diinginkan dan mengharuskan siswa untuk melakukan analisis
ini.

Tata bahasa dan metode penerjemahan menghadapi banyak kritik, di antaranya sebagai
berikut:
1. Metode ini mengabaikan keterampilan berbicara yang merupakan keterampilan utama
yang tidak boleh diabaikan

2. Metode ini menggunakan bahasa ibu yang berlimpah dengan cara menjadikan bahasa
yang diinginkan kurang digunakan dalam pelajaran bahasa, sehingga peserta didik
tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk berlatih bahasa yang diinginkan.

3. Metode ini lebih mementingkan pengajaran tentang bahasa yang diinginkan daripada
mengajar bahasa itu sendiri. Analisis komentar sintaksis dan hukum-hukum sintaksis
adalah bagian dari analisis ilmiah bahasa, dan tidak berkumpul didalamnya bahasa
skill (keterampilan).

Tetapi kritik ini belum selesai. Karena sesungguhnya Pendukung tata bahasa dan
terjemahan juga memiliki tanggapan terhadap penentang metode mereka.
2. Metode Langsung :
Menanggapi metode tata bahasa dan terjemah, metode langsung ditandai dengan hal-hal
sebagai berikut:
1. Metode langsung lebih memprioritaskan keterampilan berbicara dibanding
keterampilan membaca, menulis dan menerjemahkan, dengan dasar bahwa bahasa
adalah ucapan.

2. Metode ini menghindari penggunaan tanah dalam belajar bahasa asing dan
menganggapnya tidak berguna, tetapi lebih berbahaya untuk pengajaran dan
pembelajaran bahasa yang diinginkan.

3. Metode dibawah ini, bahwasanya bahasa ibu tidak memiliki tempat dalam mengajar
bahasa asing.

4. Metode ini menggunakan hubungan langsung antara kata dan apa yang
ditunjukannya. Sama seperti penggunaan hubungan langsung antara kalimat dan
posisi yang digunakan didalamnya. Dan metode ini dinamakan dengan metode
langsung.

5. Metode ini tidak menggunakan hukum tata bahasa, karena pendukung metode ini
melihat bahwa hukum ini tidak berguna dalam memperoleh keterampilan berbahasa
yang diperlukan.
6. Metode ini menggunakan metode (taqlid dan hafalan), dimana siswa menghafal
kalimat dengan bahasa asing, lagu2 dan percakapan yang membantu mereka untuk
bisa menguasai bahasa yang diinginkan.

Metode ini tidak luput dari kritik para pemetode dan ahli bahasa. Dan diantara kritik yang
diarahkan pada metode ini yaitu sebagai berikut:
1. Metode ini berkaitan dengan keterampilan berbicara dengan mengorbankan
keterampilan berbahasa lainnya.

2. Metode ini tidak mengggunakan bahasa ibu dalam mempelajari bahasa asing, karena
banyak yang kesusahan dan banyak waktu yang terbuang sia-sia. Jika kamu
menggunakan metode ini dengan bahasa ibu maka harus dengan cara yang
menyenangkan untuk menghemat banyak usaha dan banyak waktu.Dan sesungguhnya
para tokoh menggunakan metode ini karena terus terang mereka tidak puas dengan
adanya metode langsung.

3. Metode ini tidak termasuk untuk mempelajari ketentuan nahwu , metode ini
membebaskan pelajar dari pengenalan tata bahasa yang di dalamnya mengatur
kalimat bahasa agar menjadi bagus.

3. Metode Audio-Lingual (Metode mendengar dan berbicara) :


Metode ini datang mengembalikan metode tradisional dan metode langsung secara
bersamaan. Nama lain dari Metode ini seperti Metode Syafawiyah dan Metode Bahasa
(Linguistik). Nama yang pertama kali muncul adalah Ushlub Aljaisy . Karena itu yang
pertama kali digunakan untuk mengajar miltir dan mengirim mereka ke luar negara pada
perang dunia ke-2.
Sebagian asumsi yang muncul dalam metode ini sebagai berikut :
1. Bahasa sebagai pedoman berbicara, Karena sesungguhnya menulis adalah
representasi dari ucapan. Oleh karenaa itu harus menegakan perhatian dalam belajar
berbicara bahasa asing, berbeda dengan membaca dan menulis.

2. Pengajaran bahasa asing harus dilanjutkan dengan urutan tertentu: Mendengarkan ,


mengucapkan, membaca, kemudian menulis, hal ini berarti pelajar mendengarkan
terlebih dahulu, kemudian mengucapkan apa yang didengarkan, kemudian membaca
apa yang di ucapkan , kemudian menulis apa yang di baca.

3. Metode berbicara bahasa asing mirip seperti seorang anak memperoleh bahasa ibu.
Dia mendengarkan terlebih dahulu, kemudian meniru apa yang dia dengar, kemudian
dia pergi ke sekolah untuk belajar membaca dan menulis.

4. Cara terbaik untuk mendapatkan bahasa asing adalah dengan membentuk kebiasaan
linguistik dengan mempraktikkan templat.
5. Pelajar perlu belajar bahasa asing, bukan mempelajarinya. Ini berarti bahwa dia perlu
mempraktikkan pernyataannya dan tidak berguna baginya untuk mengetahui kata-
katanya dan analisis linguistic

6. Setiap bahasa unik dalam sistem linguistiknya, untuk mendapat manfaat dari
perbandingan dan wawancara

7. Penerjemahan membahayakan belajar bahasa asing, dan tidak perlu menggunakannya

8. 8. Guru bahasa asing terbaik adalah instruktur penutur asli" Seperti biasa, anggapan-
anggapan ini tidak luput dari kritik, dan terkadang malah penolakan.

Beberapa metode mengkritik asumsi berikut:


1. Berbicara bukan satu-satunya bentuk bahasa. Ada juga tulisan. Ada volume tertulis
yang tidak melewati tahap pidato sebelum mereka ditulis, tetapi lebih merupakan
ekspresi linguistik langsung.

2. Metode lisan berfokus pada berbicara, sesuai dengan keterampilan bahasa lain yang
tidak kalah pentingnya daripada berbicara

3. Pengaturan keterampilan dari mendengarkan, berbicara, membaca, menulis bukanlah


pengaturan yang mutlak dan mengikat, karena keterampilan ini dapat diajarkan dan
beberapa di antaranya secara bersamaan, dan tidak harus secara berurutan.

4. Akusisi ( Perolehan / Pemerolehan ), bahasa asing secara pundamental berbeda dari


akusisi bahasa ibu, ketika memperoleh bahasa ibu anak itu secara emosional terikat
pada ibu, ayah, dan keluarganya, dan dia membutuhkan bahasa untuk
mengekspresikan emosi pikirannya. Ketika memperoleh bahasa asing pelajar tidak
memiliki emosional yang kuat dengan guru, seperti pelajar tidak memiliki kebutuhan
yang sama dalam belajar bahasa asing karena dia memiliki bahasa lain untuk
mengekspresikannya.

5. Akusisi bahasa asing dengan pengulangan adalah mungkin. Tetapi akusisi ini tidak
lebih cepat jika pengulangan disertai dengan kesadaran tentang apa bahasa itu dan
apa struktur hubungannya. Ini tidak menjadi aturan tata bahasa sebagai peran yang
dimainkannya.

6. Memang benar setiap bahasa dianggap sebagai fenomena unik dan bahwa setiap
bahasa berbeda dengan yang lain. Tetapi juga benar bahwa ada kesamaan antara
bahasa. Karena itu berguna dalam mempelajari bahasa asing untuk mendapat manfaat
dan pengetahuan tentang persamaan dan perbedaan antara bahasa ibu dan bahasa yang
diiginkan.

7. Dimungkinkan untuk menggunakan tarjamah dalam mengajar bahsa asing dengan


cara bijaksana yang bermanfaat bagi pelajar dan menghemat waktu untuk guru dan
pelajar.
8. Tidak benar bahwa penutur asli adalah guru terbaik bahasa asing, karena ia tidak
sering menyadari masalah siswa dengan bahasa yang mereka pelajari dan tidak dapat
memprediksi kesalahan mereka dan menginprestasinya. Ini disebabkan oleh fakta
seseorang tidak lulus pengalaman belajar bahasa yang diajarkan dengan dasar bahwa
itu adalah bahasa asing, justru belajar atas dasar itu adalah bahasa ibu. Pengajar yang
berkebangsaan sama dengan pelajar fasih berbahasa asing lebih baik daripada guru
penutur asli dalam bahasa yang diinginkan.

4.Metode Elektik :
Metode elektik datang sebagai tanggapan / reaksi terhadap 3 metode sebelumnya, dan
asumsi yang mendasari metode ini adalah :
1. Setiap metode mempunyai kelebihan-kelebihan tesendiri, dan kelebihan-kelebihan
tersebut mungkin bisa dimanfaatkan untuk pengajaran bahasa asing.

2. Tidak ada satu metode pun yang sempurna, sebagaimana halnya tidak ada satu
metode pun yang salah total. Tiap-tiap metode mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.

3. Pandangan bahwa suatu metode dapat melengkapi metode lainnya lebih baik
daripada pandangan bahwa terdapat pertentangan antara satu metode dengan metode
lainnya.

4. Tidak ada satu metode pun yang relevan untuk semua tujuan, semua pelajar, semua
guru, dan semua program pengajaran bahasa asing.

5. Prinsip utama dalam pengajaran terpusat pada pelajar dan kebutuhannya. Bukan pada
metode tertentu tanpa memperhitungkan kebutuhan pelajar.

6. Seorang guru hendaklah merasa bebas dalam memilih metode yang akan
digunakannya sesuai dengan kondisi pelajar, dengan tidak menutup mata dari
berbagai penemuan baru dalam metodologi pengajaran. Seorang guru mungkin dapat
memilih satu atau beberapa metode yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan situasi
pembelajaran.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi metode pengajaran bahasa asing, dan itu berguna
bagi seorang guru untuk terbiasa dengan faktor-faktor ini.
Pengetahuan tentang faktor-faktor ini juga membantu dalam desain dan evaluasi metode.
Di antara faktor-faktor ini adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan guru . Jika guru tidak menerima pelatihan sebelum pembelajaran tentang
metode pengajaran bahasa asing. maka akan sulit baginya untuk menerima dan
menerapkan metode tersebut.

2. Beban guru. Jika guru di bebani dengan jam mengajar yang padat dan kegiatan
sekolah lainnya . lebih baik menggunakan metode pembelajaran yang tidak
membutuhkan banyak usaha. kebanyakan, dia memilih metode yang sedikit efessien
ntuk menyediakan sesuatu bagidirinya untuk dapat beristirahat.

3. Motivasi guru. Jika guru tidak antusias dengan pekerjaannya karena suatu alasan,
maka kemahiran mengajarnya akan sangat menurun. keinginannya untuk menggnakan
metode pengajaran baru telah berkurang.

4. Kebiasaan guru. jika guru terbiasa menggunakan metode pengajaran tertentu untuk
waktu yang lama . maka akan sulit baginya untuk menggunakan metode yang baru.
bahkan ia akan menolak pembaruan dalam metode ini. karena itu dapat dianggap
sebagai ancaman tertentu bagi dirinya.

5. Kepribadian guru, beberapa guru cocok dengan beberapa metode pembelajaran dan
ada juga yang lain tidak cocok bagi mereka. maka dari itu guru harus segera
menemukan bahwa ada metode yang lebih cocok untuknya daripada yang lain. dan
ada juga metode yang tidak cocok untuk kepribadiannya. oleh karena itu guru sering
kali harus memiliki metode tertentu dan menyangkal metode tertentu dengan
kesadaran tertentu . secara sadar atau tidak sadar. misalnya. guru itu pemalu lebih
suka metode pembelajaran yang tidak memerlukan banyak gesekan antara dia dan
murid muridnya ..

6. Belajarnya guru. Guru biasanya cenderung menggunakan metode pengajaran dimana


dia diajarkan dalam bahasa asing.dan dia adalah guru biacara bagi murid muridnya.
( belajarkan kalian sebagaimana saya belajar) .

7. Kecenderungan siswa. jika siswa bersemangat untuk belajar . guru akan lebih bisa
mendifersifikasi metode pembelajaran . karena mereka di sambut dan di dukung.
siswa mungkin akan antusias dalam belajar bahasa. dalam hal ini posisi guru lebih
sulit dan tugasnya lebih sulit.

8. Kecenderungan siswa. penelitian telah menunjukan bahwa ada kolerasi positif yg


tinggi antara kecerdasan pelajar dan pembelajaran bahasa asing. dengan demikian, ini
mengarah pada asumsi bahwa metode pengajaran siswa yg cerdas mungkin sedikit
berbeda dari metode mengajar siswa yg kurang pintar.

9. Usia siswa. metode pengajaran dipengaruhi oleh usia pelajar. metode yg menarik bagi
anak mungkin tidak menarik bagi orang dewasa. begitupun sebaliknya. anak itu lebih
suka dan mengulang sedangkan untuk remaja dan dewasa, lebih baik untuk
menambahkan beberapa penjelasan fenomena linguistik dan pola tata bahasa.

10. Harapan siswa. Siswa datang ke program pendidikan bahasa asing dan memiliki
harapan tertentu tentang bagaimana mereka akan mengajar Tidak ada keraguan bahwa
harapan-harapan ini mempengaruhi tingkat metode pengajaran para siswa ini.
Harapan mereka dibentuk oleh pengalaman masa lalu dari program serupa. Dan
mengingat kebutuhan nyata mereka, dan dalam terang kebiasaan belajar mereka
secara umum, Mengingat strategi pembelajaran umum mereka. Guru dapat mengubah
harapan murid-muridnya, Tetapi mungkin kadang-kadang mereka terpaksa untuk
beradaptasi dengan harapan ini. Misalnya, guru mungkin terpaksa menggunakan
bahasa ibu, sebab para mahasiswanya keliru dan terpaksa harus menggunakannya.

11. Hubungan bahasa induk dan bahasa asing. jika kedua bahasa berbeda, yaitu bahasa
asing dalam berbagai hal. masalah dalam mengajar bahasa asing berbeda dari situasi
di mana kedua bahasa berbeda dalam beberapa hal Perbedaan parsial memungkinkan
guru untuk fokus pada beberapa hal dengan dasar bahwa siswa tahu wajah yang sama,
seperti beberapa kosakata atau simbol penulisan.

12. Durasi program. kalau itu program pendidikan bahasa asing lebih sedikit dalam hal
waktu, ini berarti bahwa ruang lingkup dan tujuannya terbatas dan hanya dapat fokus
pda bberapa bahasa bukan yg lainnya. misalnya jika program diperpanjang untuk
jangka waktu 6 bulan, mungkin berguna untuk fokus pada satu atau dua keterampilan
bahasa. tetapi jika program ini berlangsung selama bberapa tahun, ini menunjukan
luasnya cakupan dan tujuan. dengan demikian banyak keterampilan bahasa yang
diusahakan oleh program ini. Dengan skill satu bahasa atau dua bahasa, adapun
apabila program ini diperpanjang untuk jangla beberapa tahun, hal ini memberikan
untuk memperluas peran dan tujuan program dan secara berturut-turut jumlah skill
bahasa yang dicari oleh program untuk mendukung pendidikannya.Dengan skill satu
bahasa atau dua bahasa, adapun apabila program ini diperpanjang untuk jangla
beberapa tahun, hal ini memberikan untuk memperluas peran dan tujuan program dan
secara berturut-turut jumlah skill bahasa yang dicari oleh program untuk mendukung
pendidikannya.

13. Fasilitas, Tidak dapat dihindari ada perbedaan antara program pembelajaran bahasa
asing yang memiliki kaset, film, gambar, laboratorium, kartu, dan lukisan, dan
program lain yang tidak memilikinya. Ketersediaan fasilitas mempengaruhi kualitas
metode pembelajaran yang dapat diikuti.

14. Tujuan, Tujuan dari program pendidikan mempengaruhi metode pengajaran yang
digunakan. Jika program ini bertujuan untuk mengajarkan menulis, membaca,
berbicara, atau menerjemahkan bahasa asing dari dan ke dalamnya, maka metode
yang digunakan akan konsisten dengan tujuan atau sasaran yang diinginkan.

15. Tes, Pengajar dan pelajar cenderung memperhatikan tes apa yang berkaitan, terutama
ujian penutup umum (uas) . Maka ia akan terbiasa dengan mengabaikan aspek bahasa
tertentu, pengajar dan pelajar akan segera menemukan ini dan mengabaikan aspek ini
juga. Ini akan tercermin dalam cara pengajar mengajar dan pelajar belajar.Kualitas
tes memiliki efek yang serupa. Tes produktif mempengaruhi metode pengajaran
secara berbeda dari tes hiburan. Efek ini disebut tes retrospektif.

16. Ukuran baris. Ada metode pengajaran yang bekerja di kelas kecil. Namun, metode
ini mungkin tidak berfungsi dengan baik di kelas besar. Ada juga metode yang
terpaksa digunakan guru ketika kelasnya besar, dan kebutuhan ini menghilang ketika
kelasnya kecil. Contohnya adalah pengulangan kelompok versus pengulangan
individu.
Pada ntinya adalah bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi metode
pembelajaran bahasa asing. Pengajar harus menyadari faktor-faktor ini, siap untuk mereka,
dapat mengubah gayanya sesuai dengan situasi
Pendidik yang menemukan didalam dirinya. Akan sangat melelahkan atau berbahaya
untuk menggunakan metode ini dalam semua kasus, keadaan, Dan tujuan.
Faktor-faktor ini juga penting bagi perancang dan penilai metode. Jadi mereka harus
mempertimbangkannya saat merancang atau mengevaluasi, karena keadaan praktis dalam
suatu situasi dapat membuat metode tidak memenuhi syarat.
Jenis program:
Ada dua jenis program pendidikan bahasa asing. Yang pertama adalah program
sekolah tempat anda belajar bahasa asing sebagai Salah satu dari beberapa mata pelajaran
sekolah. Misalnya, belajar bahasa inggris di negara-negara arab selama enam tahun atau
delapan tahun dengan rata-rata empat puluh menit perhari sebagai subjek dengan subjek lain.
Yang kedua adalah program intensif. Dan didalamnya siswa belajar bahasa asing
untuk jangka waktu terbatas mulai satu minggu hingga dua tahun dengan rata-rata antara
empat dan enam jam perhari.
Ada perbedaan yang jelas antara kedua program ini, diantara perbedaan-perbedaan
nya sebagai berikut:
1. Jam mengajar. Lebih banyak jam pengajaran dalam program intensif dari pada dalam
program sekolah ditingkat hari sekolah. Mungkin untuk program intensif enam jam
perhari untuk belajar bahasa asing selama satu jam perhari diberikan oleh program
sekolah. Bahkan, program sekolah dapat menghabiskan dua jam per minggu
dibandingkan dengan tiga puluh tujuh hari, yang memberikan program intensif. Jadi,
setahun dalam program intensif seperti itu. Dalam jumlah jam pendidikannya, lima
belas tahun program sekolah setara dengan jumlah pengajaran bahasa asing.

2. Tujuan Program sekolah biasanya berkaitan dengan berbagai tujuan untuk mengajar
bahasa asing. Sasaran-sasaran ini seringkali mencakup keterampilan bahasa yang
berbeda. Ini mudah mengingat periode waktu yang lama. Sebaliknya, program
intensif berada di bawah tekanan waktu, yang dapat menyebabkan fokus pada
beberapa keterampilan bahasa, tetapi tidak pada yang lain. Program intensif mungkin
berkaitan dengan keterampilan verbal atau keterampilan balistik. Tentu saja
tergantung pada jumlah jam program intensif. Jika jumlah yang cukup tersedia, itu
dapat mengarah pada perluasan tujuan dan fokus pada semua keterampilan bahasa.

3. Addafi’iyah, dalam beberapa kasus, siswa adalah galaksi pendidikan bahasa asing
dalam program sekolah. Itu memaksanya sebagai subjek studi untuk pilihannya di
dalamnya. Dalam beberapa kasus, program guru memungkinkan siswa untuk
memilih bahasa asing dan alat dari dua atau lebih bahasa. Dalam situasi kedua,
beberapa siswa termotivasi untuk belajar bahasa asing di peringkat terendahnya.
Dalam situasi kedua, kumpulan umumnya lebih baik, karena siswa memiliki
kesempatan untuk memilih bahasa yang ia sukai atau merasa perlu belajar. Adapun
program intensif, adalah pembelajar sendiri yang memilih untuk belajar di program,
atau dia sudah tahu bahwa program intensif ini diperlukan. Oleh karena itu, ada
kemungkinan bahwa motivasi pelajar dalam program intensif lebih kuat daripada
motivasi pelajar dalam program pendidikan.

4. Umur: Usia pelajar dalam program sekolah terkait dengan usia pelajar pada
umumnya, dan satu tahun tergantung pada tingkat sekolah yang ia latih. Itu berkisar
antara enam dan delapan belas tahun. Adapun program intensif, para siswanya
biasanya orang dewasa yang telah menyelesaikan pendidikan menengah dan sedang
bersiap untuk masuk universitas atau sedang bersiap untuk mengambil tugas atau
memiliki keinginan untuk belajar bahasa untuk suatu tujuan.

Pembelajaran yang efektif :


Tidak ada keraguan bahwa guru ingin agar pendidikannya efektif dan bermanfaat. Yang di
maksud pembelajaran yang efektif itu pendidikan ini mengarah pada ingkat pembelajaran
semaksimal mungkin dalam upaya yang sesingkat mungkin dengan menghasilkan
pembelajaran yang hebat dari pada pendidikan lain yang mengarah cukup usaha.
Dan untuk mencapai pembelajaran yang efektif, ada beberapa syarat yang wajid dipenuhi,
diantaranya sebagai berikut:
1. Guru harus tahu cara mengajar, dan ini mengharuskan pengarahan kepadanya tentang
metode pengajaran publik/umum dan pribadi/khusus. Dihubungkan untuk guru bahasa
arab sebagai bahasa kedua, guru harus tahu cara mengajar kosakata, membaca,
menulis, pengucapan dan bagaimana murid-muridnya menguji setiap keterampilan
dan bagaimana menggunakan media tertentu sebagai pembelajaran.
2. Guru harus menjaga fenomena yang layak karena murid menanggapi atau mengikuti
gurunya sebagai teladan dan menguji/meneliti dari bagian atas kepalanya sampai
telapak kakinya,
3. Suara guru harus jelas disetiap siswa di dalam kelas. Sebagaimana seharusnya suara
pertengahan. Suara berbahaya mendaratkan seperti halnya suara rendah. Dan suara
rendah membuat perhatian siswa pendek karena mereka merasa sulit untuk mengikuti.
4. Guru harus mempelajari pelajaran sebelum masuk kedalam kelas. Dan tidak
menyianyiakan proses pembelajaran efektif seperti guru yang belum berpengalaman
yang tidak mempelajari/menghadirkan pelajarannya dan tidak tahu apa pelajaran yang
akan diberikan dab bagaimana cara mengajarnya.
5. Guru harus tahu lebih banyak tentang isi buku teks. Dan ini membutuhkan waktu
yang cukup panjang dan terus mengulang-ngulangnya untuk usaha menambah ilmu
pengetahuan dilapangan yang dijadikan sebagai tempat pembelajarannya.
6. Diharuskan untuk setiap guru memberikan hati dengan bentuk pujian atau sanjungan
yang ikhlas, memberi hadiah tertentu, materi yang mengikat mereka dan merasa
tanggung jawab untuk merindukan perhatian terhadap mereka.
7. Guru harus memperhitungkan/melihat perbedaan kebiasaan diantara murid-muridnya.
8. Guru hendaknya memperlakukan siswa-siswanya dengan kebaikan dan kasih sayang, agar
suasana kelas berlaku dalam hubungan sosial yang sehat
9. Guru harus tegas karena paket harus disesuaikan dengan kelas dan mengatur jaringan
komunikasi di dalamnya
10. Guru harus adil dengan semua muridnya, karena siswa dengan cepat menemukan bias
guru terhadap salah satu dari mereka atau terhadapnya, yang menguraikan hubungan
yang tegang antara dia dan mereka, dan ini sering menyebabkan hilangnya perhatian
yang penting
11. Guru harus menyukai pekerjaannya atau paling tidak dia mencintainya. Seorang guru
yang membenci kebenciannya atas pekerjaannya adalah tangan yang menyalahkan
murid-muridnya karena kebencian terhadap suatu pelajaran.Jika hal ini dilakukan,
siswa yang belajar darinya menjadi ragu.
12. Guru harus memberi siswa-siswanya kesempatan maksimum untuk berpartisipasi
dalam kegiatan kelas selama penginjilan, karena ini membantu mereka untuk
memperhatikan dan belajar.

Pembelajaran yang efektif diperlukan karena berbagai alasan :


1. Pendidikan yang efektif mengarah pada pembelajaran yang efektif, yang membuat
guru merasa berhasil dalam melaksanakan tugasnya dan mencapai tujuannya.
Perasaan ini membuat guru bahagia dalam pekerjaannya, yang membawanya ke lebih
banyak kegiatan dan lebih banyak kebahagiaan

2. Pendidikan yang efektif tidak hanya diperlukan untuk guru, tetapi juga diperlukan
untuk siswa, karena tanpa pendidikan yang efektif pembelajaran siswa biasanya tidak
lengkap.

3. Pendidikan yang efektif menghemat waktu dan upaya dari pihak guru dan siswa
bersama, karena ketidakefisienan Pendidikan sering mengarah pada kepulangannya
untuk mengakses pendidikan. Replay melibatkan upaya ganda dan waktu ganda.
Seorang guru yang sukses memilih metode pengajaran yang memberikan hasil yang
sangat baik dalam waktu dan upaya sesedikit mungkin.

4. Pembelajaran yang efektif tidak hanya disertai dengan pembelajaran yang memadai,
tetapi juga oleh pembelajaran yang bahagia.Pelajaran yang efektif dengan deskripsi
yang kami sebutkan sebelumnya melibatkan ketegangan kepada siswa, diversifikasi
metode, perlakuan adil, kehangatan sosial di ruang bersih, dan metode pengajaran
tertentu yang menjadikan belajar pengalaman yang menyenangkan bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai