Anda di halaman 1dari 53

Bagian 2

KESEHATAN DAN GEREJA

1. Warisan Kesehatan Advent Kita


2. Apakah Pekerjaan Misionaris Medis itu?
3. Jantung dan Tangan Seluruh Gereja
4. Apa yang Dipadukan Allah bersama-sama
5. Gereja dan Kesehatan Profesional
6. Doa untuk orang sakit.
7. Hidupkan Apa yang Kita Khotbahkan
1
Warisan Kesehatan Kita

Tepat sebelum pertengahan abad kesembilan belas Ellen G. White mulai menerima
pekabaran-pekabaran dari Tuhan untuk umat-Nya. Pernyataannya ialah, sebagaimana ia
nyatakan kemudian, “Kepada saya ditunjukkan bahwa saya adalah pesuruh Tuhan;<D>
bahwa Ia memanggil saya ketika masih muda untuk menjadi pesuruh-Nya, untuk menerima
firman-Nya, untuk menyampaikan suatu pekabaran yang jelas dan menentukan di dalam
nama Tuhan Yesus.”--Selected Messages, buku 1, hlm. 32. Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh telah menerima tulisan-tulisan dan ajaran-ajaran Ellen G. White sebagai pekabaran-
pekabaran dari Allah. Dalam beberapa majelis gereja sejak saat itu para pegawai Advent telah
mengeluarkan keputusan-keputusan yang meneguhkan kembali kepercayaan ini.
Ellen White tidak hanya menyesuaikan diri dengan pengujian Alkitab dan bukti-bukti karunia
nubuatan tetapi ilmu pengetahuan modern meneguhkan karunianya dengan mencengangkan.
Dr. Dlive McKay, mantan profesor ilmu gizi di Universitas Cornell, sering membicarakan
tentang pusaka yang dimiliki Masehi Advent Hari Ketujuh dalam tulisan-tulisan Ellen White.
Tulisannya yang dimuat dalam majalah <MI>Review Anda Herald, <D>edisi 12 Februari
1959, dikutip sebagai berikut:
Bilamana orang membaca buku-buku hasil karya Ny. Ellen White seperti <MI>Ministry of
Healing <D>atau <MI>Counsels on Diet and Fookds <D>(sudah di terjemahkan dalam
bahasa Indonesia--red). Ia terkesan dengan kebenaran pengajaran-pengajarannya dalam
terang ilmu pengetahuan gizi modern. Orang hanya dapat berspekulasi ilmu pengetahuan gizi
modern. Orang hanya dapat berspekulasi berapa jauh kesehatan yang lebih baik rata-rata yang
boleh dinikmati orang Amerika, walaupun ia tahu hampir tidak ada apa-apa dari ilmu
pengetahuan modern, sekiranya ia hanya mengikuti pengajaran-pengajaran Ny. White.
Lama sebelum pengetahuan medis mengetahui bahwa kelebihan berat dan lemak jenuh pada
makanan dapat menyebabkan serangan dan stroke koroner, tahun 1868 Ellen White memberi
amaran kepada orang-orang tertentu yang kelebihan berat karena mereka “tidak kebal
terhadap serangan tajam penyakit dan terhadap kematian tiba-tiba” (Testimonies, jilid 2, hlm.
61) jika mereka meneruskan program makanan yang lemak hewan ditaruh sebanyak-
banyaknya. Dalam tahun-tahun berikutnya ia menekankan tema ini berulang-ulang. Sejak
tahun 1864 lalu pesuruh Allah menyatakan, “Tembakau adalah racun dari jenis yang paling
menipu dan jahat, yang mempunyai pengaruh mengasyikkan, kemudian melumpuhkan
syaraf-syaraf tubuh,”--<MI>Spiritual Gifts, <D> jilid 4a, hlm. 128. Pernyataannya mungkin
tidak dimengerti dengan jelas pada zamannya, tetapi sekarang pasti banyak artinya manakala
hampir 75 000 orang Amerika meninggal dunia karena kanker paru-paru. Ini hanya sebagian
kecil dari pernyataan-pernyataan yang dibuat Ellen White melalui ilham, yang kini sedang
dibenarkan oleh ilmu pengetahuan.
Apakah ada sesuatu yang melatarbelakangi Ellen White atau dalam lingkungannya yang
memberinya suatu penglihatan khusus tentang pokok pembicaraan penting mengenai
reformasi kesehatan ini? Adakah ia bergantung atas penemuan-penemuan ilmiah pada
zamannya? Dengarkan jawabnya sendiri terhadap pertanyaan ini: “Saya memiliki terang
besra dari Tuhan mengenai pokok reformasi kesehatan. Saya tidak mencari tentang ini; saya
tidak belajar untuk memperolehnya; itu diberikan Tuhan kepada saya untuk disampaikan
kepada orang lain.” --<MI>Counsels on Diet and Foods, <D>hlm. 493.
Sebagaimana benarnya semua hukum dan tuntutan-Nya, Allah memberikan kepada Umat-
Nya kesempatan pekabaran-pekabaran kesehatan supaya kita dapat menikmati kesehatan dan
kebahagiaan yang sejati. Kita telah tiba pada saat yang aneh dalam Gereja Advent. Itulah
sebabnya manakala dunia tampaknya menghargai terang khusus tentang kesehatan yang telah
Allah berikan kepada orang-orang Advent lebih dari yang kita perkirakan sendiri. Bukti
terhadap hal ini adalah minat luar biasa sekarang dalam masakan tanpa daging dan
vegetarianisme. Sudah lama lalu Allah memberi orang-orang Advent petunjuk yang jelas
sekali tentang hal ini; mereka yang tidak menarik keuntungan dari petunjuk yang jelas ini
adalah menipu diri mereka sendiri.
Pengertian terhadap perkembangan pekabaran kesehatan kita bukan hanya merangsang minat
kita tetapi merupakan nilai besar dalam menghargai kepedulian Allah terhadap masalah ini.
Kapankah khayal kesehatan pertama diberikan? Ada yang mengira tahun 1863, tetapi
sebetulnya sudah di tahun 1848. Ingat bahwa ini hanya kira-kira lima puluh tahun setelah
George Washington mengalami pendarahan sampai meninggal oleh para dokternya. Itu
adalah zaman ketika pengaturan dosis besar terhadap obat-obat keras dan berbahaya serta
opium merupakan suatu praktik umum. Ketika itu suatu penekanan tentang makanan tidak
diberikan, dan adat kebiasaan masyarakat tidak sejalan dengan kehidupan yang sehat. Tetapi
pada saat yang sama ada minat yang bertumbuh dalam reformasi kesehatan.
Bahkan sebelum khayal Ellen White, kapten Joseph Bates telah memutuskan di tahun 1843
untuk tidak lagi makan daging, mentega, lemak, keju, kue pia, atau yang manis-masnis.
Musim gugur 1848, ketika Pendeta dan Ny. White tinggal di Connecticut, ia diberi sebuah
khayal yang pada saat itu ia melihat bahwa tembakau adalah rumput yang kotor dan harus
ditinggalkan, dan teh serta kopi juga mendatangkan penyakit. Selama beberapa tahun
berikutnya, tajuk rencana <MI>Review and Herald <D> digunakan untuk suatu usaha
mengeluarkan hal-hal yang jahat ini dari semua orang yang mengaku sebagai anak-anak
Allah.

Khayal Kesehatan Berturut-turut


Langkah maju yang berikut dalam perkembangan pekabaran kesehatan datang dari sebuah
khayal yang diberikan kepada Ellen White tanggal 5 Februari 1854. Melukiskan khayal itu ia
menulis, “Saya melihat bahwa Allah sedang menyucikan bagi diri-Nya suatu umat yang
istimewa. Ia akan memiliki suatu umat yang bersih dan suci, suatu umat yang kepadanya Ia
berkenan.... Saya melihat bahwa Allah tidak akan mengakui seorang yang berantakan dan
tidak bersih sebagai seorang Kristen. Dahi-Nya berkerut terhadap orang-orang seperti itu.
Jiwa, tubuh, dan roh kita harus dipersembahkan dengan tak bercacat oleh Yesus kepada Bapa-
Nya, dan kecuali kita bersih dan suci secara pribadi, kita tidak dapat dipersembahkan tak
bercacat kepada Allah. Saya melihat bahwa rumah orang-orang kudus harus di jaga supaya
apik dan rapi, bebas dari debu dan kotoran dan semua yang tidak bersih.” Jadi, kebersihan
adalah sebagian dari tanggung jawab kesehatan kita.
Kemudian khayal itu beralih kepada pelestarian kesehatan melalui makanan. “Kemudian saya
melihat bahwa selera makan harus disangkal,” katanya, dan menambahkan bahwa semua
yang ingin tetap bugar “harus merawat secara khusus akan kesehatan yang diberikan Allah
pada kita.” Supaya dapat mencapai hal ini, umat Allah harus “menyangkal selera makan yang
tidak sehat, makan makanan yang kurang manis, makan makanan yang belum dihaluskan,
bebas dari lemak, dan kemudian ketika engkau duduk di meja untuk makan, dari hati engkau
dapat meminta berkat Allah atas makanan dan dapat memperoleh kekuatan dari makanan
yang belum dihaluskan, dan menyehatkan.”--Ellen White, naskah 3, 1854.
Tidak lama setelah pengorganisasian jemaat Masehi Advent hari Ketujuh tahun 1863,
keluarga White tinggal di rumah Aaron Hilliard di Otsego, Michigan. Ini adalah suatu zaman
penyakit bagi kebanyakan pendeta besar dalam jemaat kita, termasuk James White. Ny.
White berdoa dengan sungguh-sungguh demi kesembuhan suaminya. Ia tidak disembuhkan
dengan menjawab doa istrinya, tetapi petunjuk diberikan tentang bagaimana menghilangkan
kondisi-kondisi yang menyebabkan penyakit. Khayal ini dikenal sebagai khayal reformasi
kesehatan yang besar. Ada yang menyebutnya khayal 3-D karena khayal itu menekankan
obat, makanan, dan pakaian (drugs, diet, dan dress). Allah menjelaskan bahwa obat
pencegahan, atau memelihara hukum-hukum kesehatan, harus menjadi ciri-ciri khas umat
Allah sebagaimana dengan memelihara sepuluh hukum itu.
Pada tahun 1865 pamflet kesehatan pertama dicetak; suatu seri yang terdiri atas enam bagian
yang berjudul “Kesehatan, atau Bagaimana untuk Hidup” muncul selama tahun tersebut. Pada
masing-masingnya dimuat tulisan Ny. White. Tanggal 25 Desember 1865, keluarga White
menetap di Rochester, New York. Pendeta White masih dalam kesehatan yang sangat buruk.
Pada waktu itulah Allah melihat cocok untuk memberikan kepada gereja-Nya sebuah hadiah
Natal dalam bentuk lain pekabaran kesehatan. Khayal ini merupakan tambahan, dan boleh
jadi sama pentingnya dengan khayal reformasi kesehatan yang diberikan dua tahun
sebelumnya. Dalam khayal ini Tuhan menunjukkan bahwa gereja tidak menyambut terang
tentang reformasi kesehatan sebagaimana seharusnya. Ia menekankan bahwa reformasi
kesehatan adalah bagian terpadu dari pekabaran malaikat ketiga, yang dikaitkan secara ketat
dengan hal itu sebagai tangan dan lengan pada tubuh manusia.
Gereja yang kecil itu juga di suruh untuk memulai lembaga evangelisasi obat-obatan dengan
membangun sebuah lembaga kesehatan jemaat. Fasilitas baru itu akan menjadi pusat untuk
pendidikan dan penyuluhan dalam hidup sehat, sebagaimana dengan pertunjukan praktis
kepada dunia tentang nilai pekabaran kesehatan kita. Dalam menyambut penyuluhan ini
Western Health Reform Institute (Lembaga Reformasi Kesehatan di Belahan Barat) dibuka
tahun 1866. Lembaga ini kemudian menjadi Battle Creek Sanitarium.
Manakala lembaga kesehatan baru itu mengikuti petunjuk yang diberikan oleh hamba Tuhan,
itu menjadi makmur dan terkenal di dunia. Sampai tahun 1890-an Battle Creek Sanitarium
merupakan lembaga kesehatan terbesar dan sangat lengkap di dunia dan dikenal secara
internasional karena penggunaannya terhadap penyembuhan dengan air, makanan, dan obat-
obatan alami lainnya dalam merawat penyakit (lihat SDA <MI>Fact Book,<D> hlm. 36. Para
gubernur, jaksa, pendidik, mahasiswa dari Lembaga pasteur yang terkenal, dan para duta dari
negara-negara asing adalah di antara mereka yang datang ke Battle Creek Sanitarium untuk
mendapatkan pertolongan. Di antara orang-orang besar yang menyemarakkan lembaga itu
adalah Presiden Taft dan Roosevelt, William Jennings Bryan, J.C. Penney. John D.
Rockefeller, Jr., Direktur Utama Perusahaan Cash Register Amerika, Dwight L. Moody, Ira
Sankey, dan bahkan Mayo bersaudara.

General Conference 1901


Sampai peralihan abad itu tidak ada baik anggota Advent maupun pendeta yang telah
menerima dengan sepenuh hati akan prinsip-prinsip kesehatan yang diberikan Allah. Battle
Creek Sanitarium dipromosikan sebagai lembaga non-jemaat supaya dapat menarik minat dan
dukungan yang lebih luas. Mereka yang bertanggungjawab atas sanitarium itu menunjukkan
suatu roh tidak terikat dalam pekerjaan misionaris obat-obatan, dan roh mengeritik terhadap
para pekerja Injil dalam gereja. Juga ada pengeluaran yang tidak pada tempatnya terhadap
tenaga dan sarana dalam pekerjaan bagi orang-orang malang dan tak mau di kota-kota.
Tampaknya pekerjaan misionaris obat-obatan sebagaimana yang dilambangkan di Battle
Creek Sanitarium sudah berada dalam proses untuk menjadi, jika itu belum menjadi, ekor
yang mengibas-ngibaskan anjing, sejauh yang menyangkut kepentingan gereja. Administrasi
sanitarium itu bahkan memanggil orang-orang muda dari bagian kependetaan atau dari
penginjilan masuk ke dalam barisan kesehatan profesional dan pekerjaan filantropis.
Mengingat hal ini rapat General Conference dijadwalkan untuk diadakan di Battle Creek,
Michigan, pada musim semi 1901 yang dijanjikan adalah rapat akbar. Rapat General
Conference itu diadakan di Battle Creek Tabernacle yang besar. Petang tanggal 9 April, dalam
rapat Internasional Medical Missionary dan Benevolent Association, Association itu
melaporkan telah mempekerjakan 74 dokter, 448 perawat, dan 1200 pembantu lainnya,
sehingga jumlahnya adalah 1 722 orang. Ini adalah lebih daripada semua orang yang
dipekerjakan oleh General Conference, Uni, dan Daerah.
Asosiasi itu menjalankan 27 Sanitarium, 31 ruang perawatan, Panti Asuhan Haskell untuk
Yatim Piatu, dan Panti Asuhan James White Memorial untuk orang Jompo. Majalah <MI>
Good Health<D> mempunyai oplag 30 000 eksemplar perbulan dan ada sembilan penerbitan
kesehatan lain yang berjalan. Para tamatan dari American Medical Misionary College
berjumlah 45, dan 115 calon tamatan mendaftar. Battle Creek Sanitarium, kunci atas semua
hal ini, keuangannya tidak bergantung pada jemaat. Pemisahan ini digalakkan oleh kenyataan
bahwa tidak ada wakil pekerjaan medis pada Komite General Conference atau pada Komite
Missi Luar Negri, yang bermarkas besar di Kota New York. Dengan demikian para dokter
dan perawat yang dikirim ke luar negeri diatur oleh Internasional Medical Misionary dan
Benevolent Association.
Rencana-rencana yang dicanangkan untuk rapat General Conference 1901 harus merupakan
rapat reorganisasi dan penyelidikan yang sungguh-sungguh terhadap prinsip-prinsip dasar,
dalam suatu upaya untuk memperkuat setiap tahap organisasi. Hari sebelum konferensi
dibuka, Ny. White mewanti-wanti sekelompok wakil terdiri atas para pemimpin, dengan
menyatakan bahwa komite General Conference harus diperbesar supaya representatif untuk
pelbagai bidang pekerjaan, mencakup percetakan-percetakan, lembaga-lembaga pendidikan,
dan sanitarium-sanitarium. Ia menanggulangi hal ini pada rapat pertama tanggal 3 April,
segera setelah pidato pembukaan ketua General Conference. Ny. White sudah hampir berusia
74 tahun dan tidaklah biasa baginya untuk mengambil bagian dalam cara kerja bisnis
konferensi, tetapi reorganisasi yang diusulkan terhadap komite General Conference sudah
jelas adalah suatu persoalan penting. Ia menyetujui suatu usulan supaya keanggotaan komite
itu diperkuat sampai sejumlah 25 orang. Enam dari mereka ini harus dipilih oleh International
Medical Misionary dan Benevolent Association dan 19 oleh General Conference.
Pekerjaan misionaris obat-obatan menikmati suatu tempat yang menonjol dalam konferensi
ini, tetapi para pemimpin Medical Misionary Association sedang berusaha memusatkan
pengendalian atasnya. Ny. White menyampaikan pekabaran demi pekabaran terhadap
kecenderungan untuk pemusatan dalam kepemimpinan gereja.
Latar belakang ini memberi arti tambahan kepada salah satu pembicaraan misionaris medis
yang paling bermakna yang pernah diadakan. Imbauan Ellen G. White yang disampaikan
pada Rapat Kesebelas General Conference 1901 tanggal 11 April dicatat dalam General
Bulletin tertanggal 12 April. Supaya dapat memperoleh makna sepenuhnya dari pernyataan
yang dramatis ini, perlu kita kutip sepanjang-panjangnya. Hal yang sedang dibahas adalah
apakah enam anggota Komite General Conference harus dipilih oleh Medical Misionary
Association. Hamba Allah itu memberi ceramah kepada rapat itu dengan kata-kata:
Saya telah diberi terang sepanjang jalan yang menyangkut kelancaran pekerjaan, dan tadi
malam beberapa hal sehubungan dengan pekerjaan misionaris medis ditunjukkan dengan
lebih khusus kepada saya.
Ketika reformasi kesehatan pertama kali diberitahukan kepada kita, kira-kira tiga puluh lima
tahun lalu, terang yang dinyatakan kepada saya tercantum dalam kitab suci ini, “Roh Tuhan
Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang
remuk hati, untuk memberitahukan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada
orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan
dari hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk
mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain
kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka
pohon terbantin kebenaran, tanaman Tuhan, untuk memperlihatkan keagungan-Nya. Mereka
akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali
tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang
runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.”
Dalam terang yang diberikan kepada saya waktu yang sudah begitu lama lalu, kepada saya
ditunjukkan bahwa umat kita sendiri, mereka yang mengaku percaya akan kebenaran masa
kini, harus melakukan pekerjaan ini. Bagaimanakah mereka harus melakukannya? Sesuai
dengan pengarahan yang diberikan Kristus kepada kedua belas murid-Nya, ketika Ia
memanggil mereka bersama-sama, lalu mengutus mereka pergi memberitakan Injil. “Yesus
memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-
roh jahat, dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.... Kedua belas
murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka, janganlah kamu menyimpang ke
jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria: melainkan pergilah kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah, Kerajaan surga Sudah
dekat. Sembuhkanlah orang-orang sakit, bangkitkanlah orang mati, tahirkanlah orang kusta,
usirlah setan-setan: kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah
pula dengan cuma-cuma.”
Dalam terang yang diberikan kepada saya waktu yang sudah begitu lama lalu, kepada saya
ditunjukkan bahwa tidak bertarik akan menang di dunia sampai kepada tingkat yang
membahayakan, dan dengan demikian setiap orang dari umat Allah harus mengambil suatu
pendirian yang ditinggikan sehubungan dengan reformasi dalam kebiasaan-kebiasaan dan
praktik-praktik. Pada waktu itu saya makan daging dua atau tiga kali sehari, dan saya
kehilangan tenaga dua atau tiga kali sehari. Tuhan menyatakan suatu rencana yang umum
kepada saya. Kepada saya ditunjukkan bahwa Allah akan memberikan kepada umat-Nya
yang memelihara hukum suatu reformasi makanan, dan bilamana mereka menerima hal ini,
penyakit dan penderitaan mereka akan sangat menurun. Kepada saya ditunjukkan bahwa
pekerjaan ini akan maju.
Kemudian, setelah bertahun-tahun, terang diberikan bahwa kita harus memiliki sebuah
sanitarium, dan sebuah lembaga kesehatan, yang harus didirikan tepat di tengah-tengah kita.
Ini adalah sarana yang hendak Allah gunakan dalam membawa umat-Nya kepada pengertian
yang benar mengenai reformasi kesehatan. Itu juga akan menjadi sarana di mana kita akan
beroleh jalan masuk kepada mereka yang tidak seiman dengan kita. Kita harus memiliki
sebuah lembaga di mana orang-orang sakit dapat dilegakan dari penderitaan, dan yang tanpa
pengobatan obat-obatan yang merangsang. Allah menyatakan bahwa Ia sendiri maju di depan
umat-Nya dalam pekerjaan ini.
Nah, pekerjaan yang telah meningkat secara tetap. Jalan telah terbuka bagi gereja-gereja kita
untuk melaksanakannya. Saya memberitakan reformasi kesehatan ke mana saja saya pergi. Di
pertemuan perkemahan kita saya berbicara pada petang hari Minggu, dan saya
mengumandangkan pekabaran tentang pertarakan dalam makan, minum, dan berpakaian.
Inilah pekabaran yang saya bawakan selama bertahun-tahun sebelum saya pergi ke Australia.
Tetapi ada orang-orang yang tidak menyambut terang yang diberikan Allah. Ada orang-orang
yang dia menghadiri perkemahan kita yang makan dan minum dengan tidak teratur. Makanan
mereka tidak sesuai dengan terang yang diberikan Allah, dan mustahil bagi mereka
menghargai kebenaran alam pembawaannya yang suci dan kudus.
Begitulah terang itu secara pelahan-lahan muncul. Berulang-ulang petunjuk diberikan supaya
lembaga kesehatan kita mencapai semua golongan orang banyak. Injil Kristus Yesus
mencakup pekerjaan menolong orang sakit. Ketika saya mendengar bahwa dr. Kellog telah
terjun dalam pekerjaan misionaris obat-obatan, saya mendorongnya dengan hati dan jiwa,
oleh sebab saya tahu bahwa hanya dengan pekerjaan ini prasangka yang ada di dunia
terhadap iman kita dapat dihancurkan....
Pekerjaan misionaris obat-obatan adalah pekerjaan perintis. Itu harus dikaitkan dengan
pekerjaan Injil. Itu adalah Injil dalam praktik, Injil yang dilaksanakan secara praktis. Saya
sangat menyesal melihat bahwa umat kita belum memegang teguh pekerjaan ini sebagaimana
seharusnya. Mereka belum pergi ketempat-tempat di sekeliling untuk melihat apa yang dapat
mereka lakukan untuk menolong orang yang menderita. Dr. Kellog sedang memikul beban
yang terlampau berat, sedangkan umat kita sendiri sudah siap berperang melawannya.
Pekerjaannya telah menjadi lebih berat dan lebih sulit karena kurangnya simpati yang
ditunjukkan oleh mereka yang seharusnya melihat pentingnya pekerjaan yang sedang
dilakukannya....
Ketika Rumah Sakit Sanitarium hendak dibangun, begitu banyak perlawanan terhadap kiat ini
sehingga dalam ikatan kewajiban saya harus berdiri di hadapan orang banyak, dan
mengatakan, “Dari terang yang diberikan kepada saya, gedung ini harus didirikan.” Segera
setelah gedung itu selesai, saya datang ke Battle Creek, dan Dr. Kellog berkata, “Anda harus
yang pertama menggunakannya.” Ia memberi kami tempat di sana, dan kami merasa kami
harus menggunakannya selama musim dingin. Tetapi orang-orang sakit datang sampai kamar
demi kamar penuh. Saya melihat keadaan itu, lalu berkata, “Saya tidak dapat tinggal di sini
lebih lama; karena mereka yang ingin dilegakan dari penderitaan mereka terlampau banyak,
dan kamar-kamar yang saya gunakan akan diperlukan.” sang dokter meminta saya supaya
tetap tinggal, tetapi saya katakan padanya tidak bisa. Saya menyewa sebuah rumah. Tidak
lama kemudian rumah sakit itu sudah penuh pasien.
Demikianlah pekerjaan itu bergerak maju. Saya telah melihat bahwa seisi surga tertarik
dengan pekerjaan melegakan penderitaan manusia. Setan sedang mengerahkan segenap
kekuatannya supaya dapat menguasai jiwa dan tubuh manusia. Ia sedang berusaha
mengikatkan mereka kepada roda-roda keretanya. Hati saya menjadi sedih ketika saya
melihat gereja-gereja kita, yang harus dihubungkan dalam hati dan jiwa serta praktik dengan
pekerjaan misionaris obat-obatan....
Saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa segera tidak akan ada pekerjaan yang dilakukan
dalam bidang kependetaan kecuali pekerjaan misionaris obat-obatan. Pekerjaan seorang
pendeta adalah melayani. Para pendeta kita harus bekerja menurut rencana pelayanan Injil.
Telah dinyatakan kepada saya bahwa di seluruh Amerika terdapat ladang-ladang yang
gersang. Ketika saya melewati bagian Selatan dalam perjalanan saya ke Konferensi, saya
melihat kota demi kota yang belum dikerjakan. Apakah masalahnya? Para pendeta mondar-
mandir di gereja, yang sudah mengetahui kebenaran, sementara beribu-ribu orang hendak
binasa di luar Kristus. Jikalau petunjuk yang benar diberikan, jikalau metode-metode yang
jitu dituruti, setiap anggota gereja akan melakukan pekerjaannya selaku anggota tubuh. Ia
akan melakukan pekerjaan misionaris Kristen. Tetapi gereja-gereja sedang sekarat, dan
mereka menginginkan pendeta berkhotbah pada mereka. Mereka harus diajar membawa
persepuluhan dengan setia kepada Allah, supaya Ia dapat menguatkan dan memberkati
mereka. Mereka harus dibawa ke dalam penetapan kerja, supaya napas Allah boleh datang
kepada mereka. Mereka harus diajar bahwa kecuali mereka dapat berdiri sendiri, tanpa
pendeta, mereka perlu mengadakan pertobatan yang baru, mengalami baptisan yang baru.
Mereka perlu dilahirkan kembali.
Ladang-ladang gersang di Amerika telah dinyatakan kepada saya. Di setiap kota di Michigan
harus ada sebuah monumen yang didirikan untuk Allah. Anda sudah lama berada dalam
kebenaran. Sekiranya Anda telah melaksanakan pekerjaan pada jalur-jalur yang Allah
maksudkan untuk Anda lakukan, sekiranya Anda telah melakukan pekerjaan misionaris obat-
obatan, sambil berusaha menyembuhkan jiwa dan tubuh, maka Anda seharusnya telah melihat
beratus-ratus dan beribu-ribu orang datang ke dalam kebenaran. Tetapi ini tidak akan
kelihatan sementara Anda berbondong-bondong datang ke Battle Creek, dengan
meninggalkan tempat-tempat yang belum dikerjakan yang seharusnya beroleh kebenaran.
Tuhan telah berkata kepada umat-Nya, “Keluarlah dari Battle Creek. Bekerjalah untuk jiwa-
jiwa yang hampir binasa,” dan mereka harus pergi dari Battle Creek. Pergilah ke tempat-
tempat yang orang-orang belum mendengar kebenaran, dan kehidupan di hadapan mereka
Injil Yesus Kristus. Lakukan di antara mereka pekerjaan misionaris yang praktis. Dengan
demikian banyak jiwa akan dibawa kepada suatu pengetahuan tentang kebenaran.
Anda tidak akan pernah menjadi pendeta-pendeta yang mengikuti perintah Injil sebelum
Anda menunjukkan suatu perhatian yang menentukan dalam pekerjaan misionaris obat-
obatan, Injil menyembuhkan dan memberkati serta menguatkan. Datanglah menolong Tuhan,
menolong Tuhan melawan kuasa-kuasa kegelapan yang dahsyat, supaya tidak dikatakan
tentang engkau, “Kutukilah kota Meros, firman malaikat Tuhan, kutukilah habis-habisan
penduduknya, karena mereka tidak datang membantu Tuhan sebagai pahlawan.”
Saya merasa susah sebelum meninggalkan California. Saya tidak suka datang ke Battle
Creek. Saya merasa takut beban yang harus saya pikul akan menyebabkan saya kehilangan
nyawa. Saya tahu bahwa setiap gereja di Michigan memerlukan penyucian Roh Allah. Saya
tahu bahwa para pendeta yang bekerja dengan mereka yang mengetahui kebenaran,
mengasuh mereka seperti domba, harus keluar dari ladang, pergi menanam standar kebenaran
di tempat-tempat baru, membawa orang-orang sakit ke rumah-rumah mereka, dan memberi
pakaian kepada yang bertelanjang. Kristus mengatakan bahwa kebenaran-Nya akan pergi
mendahului mereka yang melakukan pekerjaan ini, sehingga kemuliaan Allah akan menjadi
pahala mereka. Tetapi pekerjaan ini tidak dilakukan oleh gereja-gereja kita, dan para pendeta
hanya berkhotbah kepada mereka yang telah mengetahui kebenaran, padahal beribu-ribu
orang yang tidak tahu apa-apa tentang pekabaran malaikat ketiga....
Adalah karena petunjuk-petunjuk yang saya terima dari Tuhan sehingga saya memiliki
keberanian berdiri di antara Anda dan berbicara sebagaimana yang saya lakukan, tidak peduli
dengan cara yang olehnya Anda boleh memandang pekerjaan misionaris obat-obatan. Saya
ingin mengatakan bahwa pekerjaan misionaris obat-obatan adalah pekerjaan Allah. Tuhan
menginginkan supaya setiap pendeta-Nya masuk ke dalam barisan. Melaksanakan pekerjaan
misionaris obat-obatan, dan itu akan memberi Anda jalan masuk kepada orang banyak. Hati
mereka akan terjamah bilamana Anda melayani keperluan mereka. Sementara Anda
melegakan penderitaan mereka, Anda akan memperoleh kesempatan berbicara kepada
mereka tentang kasih Yesus....
Allah ingin setiap jiwa dipenuhi Roh Kudus. Ia menginginkan supaya mereka yang merasa
berkewajiban menyiarkan laporan-laporan yang meremehkan Dr. Kellogg dan pekerjaan
misionaris obat-obatan supaya bertobat. Laksanakanlah pekerjaan Injil dengan sungguh-
sungguh.
Saya menyetujui sepenuhnya akan resolusi ini, sebab saya tahu pekerjaan misionaris obat-
obatan adalah Injil dalam praktik, dan sebagaimana yang Tuhan maklumkan, tidak pernah,
tidak pernah akan terpisah dari pekerjaan Injil. Jikalau pekerja-pekerja di California dan
Michigan, dua pusat pekerjaan kita yang besar, mau bertobat dan berdiri di hadapan Tuhan
seperti anak-anak kecil, maka keselamatan dari Allah akan dinyatakan. Apa yang kita
perlukan adalah mencari kebaikan dan kerendahan hati dengan sungguh-sungguh. Hati kita
perlu dibersihkan dari semua yang menyebabkan perpecahan, mengucapkan kata-kata yang
tidak seharusnya diucapkan jika manusia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melihat
apa yang sedang dilakukan pekerjaan misionaris obat-obatan dengan sesungguhnya.
Pekerjaan misionaris obat-obatan, yaitu melayani orang sakit dan yang menderita, tidak dapat
dipisahkan dari Injil. Allah menolong mereka yang perhatiannya telah dibangkitkan terhadap
pokok pembicaraan ini untuk memiliki pikiran Kristus, simpati Kristus. Allah menolong
Anda untuk mengingat bahwa Kristus adalah seorang pekerja, bahwa Ia pergi dari satu
tempat ke tempat lain menyembuhkan orang sakit. Jikalau kita berhubungan erat dengan
Kristus sama seperti murid-murid-Nya, maka Allah dapat bekerja melalui kita
menyembuhkan banyak orang yang menderita.
Tuhan memberkati umat-Nya, dan menyanggupkan mereka untuk sampai kepada pengertian
yang benar terhadap kehendak-Nya.
Demikianlah Ny. White berpendirian teguh sehubungan dengan pekerjaan misionaris obat-
obatan. Resolusi yang sedang dibahas akhirnya berlaku. Tetapi pemisahan antara para pekerja
medis dan para pekerja evangelisasi yang setelah itu menjadi jelas memburuk oleh dua hal
berturut-turut, yaitu kemurtadan Dr. Kellog dan hilangnya Battle Creek Sanitarium pada
jemaat. Sampai sekarang pun warisan kesehatan kita dan tugas Kristus untuk mematahkan
prasangka dan memenangkan hati orang banyak melalui evangelisasi misionaris obat-obatan
tidak dihargai sebagaimana mestinya. Paling sedikit dapatkah sebagian alasan untuk ini
menjadi pelestarian perbedaan-perbedaan antara tenaga medis dan para pekerja evangelisasi
tersebut yang menandai jemaat kita di awal tahun 1900-an?
Pada zaman kesempatan untuk evangelisasi kesehatan yang belum pernah ada sebelumnya ini
sesungguhnya kita tidak mau membiarkan perbedaan-perbedaan yang lalu menghalangi
warisan kesehatan kita. Petunjuk datang kepada kita dari Allah sendiri yang dirancang untuk
menyanggupkan kita supaya hidup lebih tenang, lebih senang, lebih sehat, dan hidup lebih
produktif pada zaman ketakutan, tekanan, dan ketegangan yang belum pernah ada selama ini.
Itu juga datang kepada kita supaya dapat menjadikan pekabaran tiga malaikat lebih berarti
dan mengimbau bagi orang banyak pada zaman sadar kesehatan ini, sebagaimana dengan
menolong menyediakan mereka bertemu dengan Raja kita yang akan datang.
Dalam menelaah kembali akan pekabaran dramatis yang diberikan Allah kepada umat-Nya
pada tahun 1901, secara khusus perhatikan penekanan-penekanan berikut:
1. Umat Allah dipanggil untuk mengikuti teladan Kristus dan melakukan jenis pekerjaan
misionaris obat-obatan yang digariskan dalam Yesaya 61:1-4.
2. Gereja tidak hidup menurut terang yang diberikan Allah mengenai reformasi kesehatan.
3. Pekerjaan misionaris obat-obatan adalah pekerjaan perintis, Injil dalam praktik, dan tidak
dapat dipisahkan hubungannya dengan pekerjaan Injil.
4. Segera tidak akan ada pekerjaan yang dilakukan dalam bidang kependetaan selain
pekerjaan misionaris obat-obatan .
5. Para pendeta tidak boleh mundar-mandir di gereja-gereja tetapi harus melatih anggota-
anggota melakukan pekerjaan gereja, termasuk pekerjaan misionaris obat-obatan.
6. Jika kita telah melakukan pekerjaan misionaris obat-obatan sebagaimana yang Allah
maksudkan, maka beratus-ratus dan beribu-ribu orang akan terlihat datang ke dalam
kebenaran.
7. Para pendeta bukanlah pendeta-pendeta menurut tertib Injil sebelum mereka menunjukkan
perhatian yang menentukan dalam pekerjaan misionaris obat-obatan, Injil menyembuhkan,
dan memberkati serta menguatkan. Itu adalah pekerjaan Tuhan dan Ia mengharapkan setiap
orang dari para pendeta-Nya masuk kedalam barisan dan melaksanakan pekerjaan misionaris
obat-obatan. Bilamana mereka berbuat demikian, itu akan memberi mereka jalan masuk
kepada orang banyak sebagaimana yang belum pernah ada.
8. Orang-orang murtad juga akan tertarik dengan pekabaran kemurahan ini.
Kesimpulannya, hamba Tuhan itu mengulangi pemikiran bahwa pekerjaan misionaris obat-
obatan, yakni melayani orang sakit dan yang menderita, adalah Injil dalam praktik dan tidak
akan pernah terpisah dari pekerjaan Injil.

Peringatan-peringatan Terakhir Diberikan


Konferensi General Conference terakhir yang dihadiri Ny. White diadakan di Washington,
D.C., pada tahun 1909. Dalam sebuah naskah yang dibacakan di hadapan para utusan tanggal
1 Juni ia menekankan kembali panggilan kepada pekerjaan misionaris obat-obatan, dengan
menyatakan, “Sebab itu pekerjaan misionaris obat-obatan harus dilaksanakan dengan suatu
kesungguh-sungguhan sebagaimana itu belum pernah dilaksanakan.”--<MI>Testimonies,
<D> jilid 9, hlm. 167. Kemudian dalam pekabaran yang sama ia secara sungguh-sungguh
menyatakan, Ia berbicara ketika saya mengatakan bahwa para pekerja yang terlibat dalam
bidang pendidikan, dalam bidang kependetaan, dan dalam bidang misionaris obat-obatan
berdiri sebagai suatu unit, semua bekerja di bawah pengawasan Allah, satu menolong yang
lain, masing-masing memberkati masing-masingnya.”--<MO>Idem, <D>hlm. 170.
Sejalan dengan penekanan mempraktikkan dan mengajarkan pekabaran kesehatan muncul
perkataan peringatan yang sangat diperlukan> Pertama ada perkataan mengenai mendesaknya
pekabaran itu.
Saya percaya dengan sepenuhnya bahwa kesudahan segala perkara sudah dekat, dan setiap
kuasa yang diberikan Allah kepada kita harus digunakan dalam pelayanan kepada Allah
dengan sangat bijaksana dan sangat tinggi. Tuhan telah mengeluarkan suatu umat dari dunia
untuk melayakkan mereka bukan hanya untuk surga yang suci dan kudus melainkan untuk
menyediakan mereka melalui hikmat yang akan diberikan-Nya kepada mereka untuk menjadi
teman sekerja Allah dalam mempersiapkan suatu umat berdiri pada hari Allah.--ELLEN G.
WHITE, “Penggunaan Benar Kesaksian Terhadap Reformasi Kesehatan,” <MI>Review and
Herald,<D> 25 Juni 1959 (pertama kali ditulis tahun 1881), hlm. 1.
Peringatan diberikan supaya menggunakan dengan tepat Kesaksian-kesaksian itu dalam
menyajikan pekabaran keselamatan.
Terang besar telah diberikan mengenai reformasi kesehatan, tetapi adalah penting bagi semua
memperlakukan pokok pembicaraan ini dengan berterus terang dan membelanya dengan
bijaksana. Dalam pengalaman kita telah kita lihat banyak yang tidak menyajikan reformasi
kesehatan dengan suatu cara untuk membuat kesan terbaik terhadap mereka yang
diinginkannya mau menerima pandangan-pandangan mereka....
Hendaklah kita berhati-hati supaya tidak mencangkokkan ke dalam reformasi kesehatan satu
tunas palsu menurut gagasan kita sendiri yang ganjil dan terlampau tegang dan menjalin ke
dalamnya sifat tabiat kita sendiri yang kuat sambil menjadikan hal-hal ini sebagai suara
Allah, dan menjatuhkan hukuman ke atas semua yang tidak melihat sebagaimana yang kita
lihat. Memerlukan waktu untuk menjauhkan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang salah....
Tetapi biarlah kesaksian-kesaksian itu berbicara untuk diri mereka sendiri. Janganlah orang-
orang mengumpul pernyataan-pertanyaan yang paling kuat, yang diberikan untuk pribadi-
pribadi dan para keluarga, dan mengendalikan hal-hal ini karena mereka ingin menggunakan
cambuk itu dan supaya ada sesuatu untuk dikendalikan. Biarlah watak-watak yang aktif dan
tekun ini mengambil Firman Allah dan kesaksian-kesaksian, yang menyatakan perlunya
kesabaran dan kasih serta persatuan sempurna, lalu bekerja dengan bersemangat dan dengan
ketabahan. Dengan hati mereka sendiri yang dilembutkan dan ditaklukkan oleh kasih karunia
Kristus, dengan roh mereka sendiri yang sederhana dan penuh susu kebaikan manusia,
mereka tidak akan mencipta prasangka, mereka pun tidak akan menyebabkan perpecahan dan
melemahkan gereja-gereja.--<MI>Idem<D>.
Yang merupakan milik kita adalah suatu warisan kesehatan yang luar biasa. Jika kita tidak
menarik keuntungan dari petunjuk yang diberikan Tuhan kepada kita, maka kita perlu diri
kita sendiri. Jikalau kita tidak membagikannya dengan akal budi namun dengan meyakinkan
kepada mereka yang berada di sekeliling kita maka kita menipu dunia.
2
Apakah Pekerjaan Misionaris Obat-obatan Itu?

“Tidak ada yang akan membuka pintu-pintu untuk menerima kebenaran seperti pekerjaan
misionaris obat-obatan.... Pintu-pintu yang telah tertutup bagi dia yang hanya memberitakan
Injil saja akan terbuka bagi misionaris obat-obatan yang bijaksana.”--
<MI>Evangelism,<D>hlm. 513. Singkatnya di sini adalah alasan utama untuk penekanan
sekarang tentang pekerjaan misionaris obat-obatan di antara orang-orang Masehi Advent Hari
Ketujuh. Pekerjaan misionaris obat-obatan bukanlah suatu kesudahan di dalamnya sendiri,
melainkan suatu sarana menuju suatu kesudahan. Itu dirancang untuk membuka pintu-pintu
guna yang tersisa dari Injil.
Orang-orang Advent tidak ditugaskan untuk membuat orang-orang berdosa yang sehat dari
antara orang banyak. Apakah kita menyukai gagasannya atau tidak, ada suatu maksud besar
yang mendorong yang dibangun tepat menurut petunjuk Allah supaya terlibat dalam
pekerjaan misionaris obat-obatan . Dengan jelas Ia mengatakan, “Lakukan pekerjaan
misionaris obat-obatan. Dengan demikian engkau akan beroleh jalan masuk ke dalam hati
orang banyak. Jalan akan tersedia untuk lebih banyak pemberitaan kebenaran yang
menentukan.”--<MI>Idem, <D>hlm. 514.
Kutipan itu tidak berakhir di situ, tetapi sebelum terus kita harus berhenti sebentar untuk
memikirkan suatu sasaran yang sering dinyatakan. Begitu sering kita mendengar orang-orang
mengatakan, “Saya tidak menyukai gagasan menggunakan pekerjaan kesehatan sebagai suatu
alat. Kita harus bekerja pada orang banyak hanya karena kasih dan kepedulian kita bagi
mereka dan tidak berusaha mengambil keuntungan dari keperluan mereka, dengan mengakali
mereka supaya bergabung dengan gereja.” Tetapi jika sungguh-sungguh mengasihi mereka,
jika kita sungguh-sungguh mempedulikan kebahagiaan mereka dalam kehidupan sekarang ini
dan kehidupan yang akan datang, maka kita tidak akan puas dengan penyembuhan fisik saja.
Hanya dengan memenuhi keperluan kesehatan atau sosial mereka saja adalah sama dengan
membiarkan mereka menjamah ujung jubah Kristus dan berlalu tanpa menerima berkat lebih
besar yang Ia rindu untuk Ia karuniakan.
Dapatkah kita memenuhi keperluan-keperluan seorang manusia hanya dengan melayani
gejalag-gejala di permukaan saja? Dunia medis itu sendiri akan menyadari bahwa perawatan
tidaklah lengkap kecuali keperluan manusia seutuhnya telah dipenuhi. Kita tidak dapat
membiarkan pikiran kabur mempengaruhi kita terhadap memberi seseorang segala sesuatu
yang Allah inginkan ia miliki untuk kehidupan lebih limpah yang dijanjikan Kristus. Jika kita
tidak menggunakan perhatiannya pada kesehatan tubuhnya untuk melayani keperluan
kesehatan lebih besar manusia seutuhnya, maka kita menipunya, merugikannya.
Hal ini membawa kita kembali kepada kesimpulan yang amat jelas dari kutipan yang kita
mulai dalam alinea di atas. Kesatuan pekerjaan yang serupa dengan Kristus untuk tubuh dan
pekerjaan yang serupa dengan Kristus untuk jiwa adalah penafsiran yang benar terhadap
Injil.”--<MI>Idem.<D>
Ellen White bukan hanya memanggil gereja kepada pekerjaan misionaris obat-obatan, ia pun
memberikan contoh. Dalam <MI>Review and Herald, <D>26 Juni 1906, ia menjelaskan,
“Tuhan memberikan kepada saya terang besar tentang reformasi kesehatan> Dalam kaitan
dengan suami saya, saya harus menjadi seorang pekerja misionaris obat-obatan. Saya harus
memberikan contoh kepada gereja dengan membawa orang sakit ke rumah saya dan merawat
mereka. Ini sudah saya lakukan.”

Ia menguraikan hal ini sebagai berikut:


Sebelum adanya sanatorium-sanatorium di antara kita, suami saya dan saya mulai bekerja
dalam bidang misionaris obat-obatan. Kami akan membawa ke rumah kami kasus-kasus yang
telah dibiarkan oleh para dokter untuk mati. Bilamana kami tidak tahu apa akan dilakukan
bagi mereka, kami akan berdoa kepada Allah dengan sangat bersungguh-sungguh, dan Ia
selalu mengirimkan berkat-Nya. Ia adalah seorang penyembuh yang hebat, dan Ia bekerja
dengan kami. Kami tidak pernah mempunyai waktu atau kesempatan untuk mengikuti kursus
obat-obatan, tetapi kami sukses karena kami bergerak dengan takut akan Allah dan mencari
Dia untuk meminta kebijaksanaan pada setiap langkah. Ini memberi kami keberanian di
dalam Tuhan.
Begitulah kami menggabung doa dan kerja. Kami menggunakan perawatan air yang
sederhana, dan kemudian berusaha mengarahkan mata para pasien kepada Penyembuh Besar.
Kami menceritakan kepada mereka apa yang dapat dilakukan-Nya bagi mereka. Jikalau kami
dapat mengilhami para pasien dengan pengharapan, ini merupakan keuntungan besar bagi
mereka. Kita ingin supaya semua yang ada bagiannya untuk bekerja di sanatorium kita
memiliki suatu pegangan teguh pada kuasa Yang tak terbatas. Kita percaya pada-Nya dan
pada kuasa firman-Nya. Bilamana kita percaya dengan sebaik-baiknya untuk kesembuhan
orang sakit, maka kita dapat mengharapkan Dia menyertai kita, sehingga kita dapat melihat
keselamatan-Nya. Kita menaruh begitu sedikit keyakinan pada kuasa tangan yang
memerintah dunia.--<MI>Welfare Ministry, <D>hlm. 325,326.
Ketika orang-orang Advent di Australia ingin membangun asrama wanita di perguruan tinggi
segera setelah perang dunia II, mereka terhalang. Kayu sulit diperoleh, karena kayu umum di
sana, kayu putih, tidak baik untuk bangunan dan semua kayu lain harus diimpor. Bahan-
bahan bangunan lainnya sama saja sulit untuk diperoleh. Mereka yang bertanggung jawab
untuk pembangunan memutuskan satu-satunya jalan keluar mereka ialah pergi dari satu
tempat penjualan kayu ke tempat penjualan kayu yang lain dan mencari apa yang dapat
mereka peroleh. Boleh jadi mereka akhirnya dapat mengumpulkan bahan yang cukup untuk
meneruskan pembangunan itu.
Mereka memulai kampanye ini di kota besar terdekat, New Castle. Memilih perusahaan
pemasok bahan bangunan secara serampangan, mereka menceritakan rencana dan keperluan
mereka keperluan mereka kepada si pemilik. Akhirnya mereka menanyakan apakah ia
mungkin dapat menolong mereka untuk memperoleh sedikit kayu supaya program mereka
dapat mulai.
Ketika menjawab ia bertanya, “Apakah Anda mengatakan bahwa Anda dari Cooranbong, dari
sekolah Avondale?”
“Ya,” kata mereka.
“Baik, ketika saya masih kecil, saya dibesarkan dekat Cooranbong. Itu ketika Ellen White
berada di sana. Tentu saja, gaya bukan seorang Advent, tetapi segera saya mengetahui,
sebagaimana setiap orang lain, bahwa jika ada orang yang sakit atau berkekurangan sejauh
empat puluh lima kilometer di sekeliling, maka ia akan merawat mereka dan mengirimkan
makanan serta pakaian kepada mereka. Saya tidak pernah melupakan contoh praktis tersebut
tentang agama Kristus yang sejati. Dengan pasti, saya akan memberikan kayu kepada Anda.
Saya akan mengirimkan kepada Anda semua yang Anda perlukan. Anda tidak perlu pergi ke
tempat lain lagi.”
Ny. White melukiskan pekerjaannya di sana dengan menyatakan, “Di Australia kami juga
bekerja sebagai misionaris obat-obatan Kristen. Ada kalanya saya membuat rumah saya di
Coorancong sebuah rumah sakit untuk orang-orang sakit dan yang tertindas. Sekretaris saya
(Sara McEnterfer), yang telah menerima latihan di Sanatorium Battle Creek, berdiri di
samping saya, dan melakukan pekerjaan seorang misionaris perawat. Tidak ada pembayaran
yang dibuat untuk pelayanannya, dan kami memenangkan keyakinan banyak orang dengan
perhatian yang kami tunjukkan pada orang sakit dan yang menderita.” --<MI>Selected
Messages,<D>buku 1, hlm. 34.
Reformasi kesehatan dan pekerjaan misionaris obat-obatan memiliki maksud yang sama dan
hasil yang sama. Mengajarkan reformasi kesehatan akan membuka pintu-pintu untuk
masuknya kebenaran-kebenaran indah yang lain. Pekerjaan misionaris obat-obatan akan
menyediakan jalan untuk penerimaan kebenaran.
Dua pernyataan yang sejalan harus cukup untuk menunjukkan bahwa pekerjaan misionaris
obat-obatan mengajarkan pekabaran kesehatan dalam kaitannya yang tepat dengan sisa Injil
itu. Perhatikan kekuatan kutipan-kutipan ini:
“Injil dan pekerjaan misionaris obat-obatan harus maju bersama-sama. Injil harus terikat
dengan prinsip-prinsip reformasi kesehatan yang benar.”--<MI>Testimonies, <D>jilid 6, hlm.
379.
“Prinsip-prinsip reformasi kesehatan terdapat di dalam Firman Allah. Injil kesehatan harus
teguh dikaitkan dengan pelayanan Firman itu. Adalah rancangan Tuhan supaya pengaruh
reformasi kesehatan yang memulihkan akan menjadi sebagian dari usaha-usaha besar terakhir
untuk memberitakan pekabaran Injil.”--<MI>Medical Ministry,<D> hlm. 259.
Sudah tentu, “reformasi kesehatan” tidak terbatas pada makanan, walaupun banyak orang
telah menekankan aspek ini hampir dengan mengenyampingkan sisa program itu. Segala
sesuatu yang dengan suatu cara positif membantu kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa tercakup
dalam reformasi kesehatan yang sejati. Perbedaan antara “reformasi kesehatan” dan
“pekerjaan misionaris obat-obatan” barangkali kelihatan dengan sebaik-baiknya dalam
perbedaan antara mempraktikkan untuk diri sendiri dan bekerja demi keuntungan orang lain.
Bilamana reformasi kesehatan disampaikan kepada mereka yang berada di sekeliling kita
dalam terang yang menarik, tanpa pertanyaan, kita telah terlibat dalam pekerjaan misionaris
obat-obatan. Dengan pengertian ini orang-orang Advent telah menjadi pendidik-pendidik
kesehatan lama sebelum profesi modern pendidikan kesehatan muncul.
Tetapi dalam pengertiannya yang paling luas, pekerjaan misionaris obat-obatan maju sampai
ke seberang konsep perawatan terhadap orang sakit dan pendidikan dalam prinsip-prinsip
pencegahan. Apa saja mulai dari memberikan segelas air dingin sampai kepada pembedahan
yang paling canggih termasuk dalam gambar tugas misionaris obat-obatan yang ditonjolkan
dalam Alkitab dan Roh Nubuat. Dengan demikian pekerjaan misionaris obat-obatan dapat
menjalankan seluruh perbuatan kebaikan, tetapi tidak terbatas hanya pada perbuatan-
perbuatan tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan lebih dahulu, itu mencakup kasih dan
kepedulian terhadap sesama manusia bilamana perbuatan-perbuatan seperti itu dilakukan di
dalam konteks lebih besar dalam hal melayani keperluan-keperluan manusia seutuhnya dan
memenangkan jiwa-jiwa untuk kerajaan Kristus.
Adalah dalam pengertian lebih luas terhadap istilah “pekerjaan misionaris obat-obatan”
sehingga kita dengan tidak ragu-ragu akan melihat kegenapan kutipan berikut dari buku
<MI>Medical Ministry<D>, hlm 317: “Kita akan melihat pekerjaan misionaris obat-obatan
meluas dan mendalam pada setiap titik kemajuannya, oleh karena mengalirnya beratus-ratus
dan beribu-ribu anak sungai, sampai segenap bumi diliputi sebagaimana air meliputi laut.”
Sudah jelas kutipan ini menunjuk kepada lebih daripada pekerjaan sanatorium dan rumah
sakit dan para praktisi medis yang memegang surat izin, karena kata-kata dengan segera
melebihi kutipan ini menyatakan bahwa “Hidup penuh dengan kesempatan-kesempatan untuk
misionaris praktis. Setiap pria, wanita, dengan pengaruh yang dihasilkannya terhadap
dimensi-dimensi kehidupan fisik, mental, dan rohani. Orang-orang Masehi Advent Hari
Ketujuh telah berusaha memenuhi keperluan manusia seutuhnya dalam pelayanan kita
sedunia terhadap keperluan fisik, mental, sosial, dan rohaninya. Ada suatu bahaya
memusatkan perhatian kepada salah satu aspek program ini sehingga tidak mengikutsertakan
orang lain. Tetapi setiap usaha untuk menyembuhkan ketidakseimbangan yang disebabkan
oleh dosa sebenarnya berada pada bagianpekerjaan misionaris obat-obatan yang sejati.
Di sini kita menganjurkan supaya pendeta atau anggota harus berupaya untuk menyelimuti
dirinya sendiri dengan mantel dokter, dokter gigi, pengatur rawat, atau dokter jiwa. Kita
masing-masing harus mengetahui keterbatasan profesional dan personil kita. Tetapi kita
menyatakan bahwa, dalam rencana Tuhan untuk pekerjaan misionaris obat-obatan dan
evangelisasi kesehatan, ada tempat yang aktif dan layak untuk setiap anggota. Bagian yang
dapat dimainkan oleh masing-masing orang ditekankan dalam kutipan-kutipan yang berikut:
Banyak orang tidak beriman pada Allah dan telah kehilangan keyakinan pada manusia. Tetapi
mereka menghargai perbuatan-perbuatan bersimpati dan penuh pertolongan. Ketika mereka
melihat orang dengan tidak da daya pikat pujian atau kompensasi duniawi datang kerumah
mereka,
melayani yang sakit,
memberi makan yang lapar,
memberi pakaian yang telanjang,
menghibur yang berduka, dan
dengan lembut menunjukkan semua kepada-Nya (Kristus)
tentang kasih dan sayang-Nya maka pekerja manusia hanyalah pesuruh--bilamana mereka
melihat ini, hati mereka tergugah. Rasa syukur timbul, iman dinyalakan. Mereka melihat
bahwa Allah mempedulikan mereka, dan ketika Firman-Nya dibuka mereka bersedia untuk
mendengarnya.--<MI>idem, <D>hlm. 247.
Ada perlunya datang mendekati orang banyak dengan usaha pribadi. Jika kurang waktunya
yang diberikan untuk berkhotbah, dan lebih banyak waktu digunakan dalam pelayanan
pribadi, maka hasil-hasil yang lebih besar akan kelihatan.
Yang miskin dilegakan,
yang sakit dirawat,
yang berduka dan berkabung dihibur,
yang bodoh diajar,
yang tak berpengalaman dinasihati. Kita harus menangis dengan mereka yang menangis, dan
bersukacita dengan mereka yang bersukacita.--<MI>The Ministry of Healing,<D>hlm. 143.
Tiga hal muncul dengan jelas dalam pernyataan-pernyataan di atas. Pertama, pekerjaan yang
harus dilakukan tidaklah terbatas pada jenis pelayanan profesional atau teknis. Kebanyakan
dari apa yang dianjurkan dapat diselesaikan oleh siapa saja yang membagikan simpati dan
kepedulian kasih Kristus. Kedua, ada sebagian untuk dimainkan setiap orang. Tidak ada
orang yang dengan jujur mengatakan, “Saya mau jika saya bisa, tetapi saya tidak memiliki
pelatihan atau latar belakang yang diwajibkan.” Tidak ada orang yang diharapkan memenuhi
semua kategori ini, tetapi ada suatu tempat dalam pekerjaan misionaris obat-obatan di mana
setiap anggota gereja yang bersangkutan dapat melayani. Ketiga, pelayanan pekerjaan
misionaris obat-obatan luas, mengarahkan baik pelayanan kesehatan maupun pelayanan
masyarakat — menolong orang-orang dengan segala macam keperluan. (Lihat <MI>Welfare
Ministry,<D>hlm. 36, Catatan khaki)
3 Jantung Dan Tangan Seluruh Gereja

Seluruh gereja harus dilibatkan dalam program yang digariskan pada pasal sebelumnya,
karena “kita telah tiba pada saat di mana setiap anggota gereja harus melaksanakan pekerjaan
misionaris obat-obatan” <MI>(Testimonies,<D>jilid 7, hlm. 62).
Sebelum anggota-anggota gereja kita menjadi peserta yang berpengalaman penuh dalam tim
misionaris obat-obatan, maka gereja belum dapat mengisi tempat yang Allah kehendaki untuk
di isi dalam menyelesaikan pekerjaan-Nya. Perlunya “jantung dan tangan” seluruh gereja
untuk digunakan dengan tegas dinyatakan sebagai berikut:
Tuhan menuntut supaya usaha pribadi yang jauh lebih besar dikerahkan oleh anggota-anggota
gereja kita.... Pendeta-pendeta kita yang diurapi harus melakukan apa yang dapat mereka
perbuat, tetapi tidak boleh berharap bahwa satu orang saja yang melakukan pekerjaan
semua.... Jantung dan tangan seluruh gereja harus digunakan, jika pekerjaan hendak
diselesaikan.--<MI>Review and Herald, <D>13 Agustus 1889.
Gottfried Costerwal dalam bacaan <MI>Mision: Dapatlah<D> diteliti bahwa “penemuan
kembali peranan Alkitab terhadap anggota selalu menyebabkan suatu perluasan gereja yang
baru dan jauh jangkauannya.” Ia menggunakan beberapa statistik yang dramatis untuk
menerapkan hal ini pada gereja kita.
Bilamana dengan pergerakan seorang anggota, yang memiliki suatu pengertian jelas terhadap
peranan anggota, maka Gereja Advent berkembang dengan sangat pesat. Dalam tiga dekade
pertama setelah permulaannya, dari tahun 1870 sampai 1900, keanggotaan gereja Masehi
Advent Hari Ketujuh meningkat dengan agak lebih pesat sampai 432,54 persen. Setelah tahun
1901, ketika wawasan Alkitab terhadap anggota menjadi kabur dan suatu struktur gerejani
dikembangkan yang berpusat di sekitar “pendeta yang diasingkan,” suatu penurunan tajam
terjadi dalam perluasan misionaris gereja. Dalam tiga dekade dari tahun 1900 sampai 1930
keanggotaan Advent hanya meningkat 184,83 persen. Diperkirakan, akan mencapai titiknya
yang terendah, katakan 167,25 persen, selang waktu tiga dekade berikutnya dari tahun 1930
sampai 1960.
Sekarang, dengan pertumbuhan kesadaran diri anggota dan penemuan kembali wawasan
Alkitab, agama Advent kembali berkembang dengan cepat di seluruh dunia dan di semua
lingkungan kehidupan. Sejak tahun 1967 Gereja Advent terlihat dengan jelas meningkat
dalam persentasi pertumbuhan. Pertumbuhannya dapat mencapai 200 persen lebih selama tiga
dekade berikut. Tetapi hal tersebut sebagian besar akan bergantung atas apa yang akan
dilakukan Masehi Advent Hari Ketujuh dengan pengertiannya yang diperoleh kembali dalam
wawasan Alkitab terhadap anggota, bagaimana ia akan melengkapi dan merangsang anggota
untuk memenuhi peranannya yang baru, dan, terakhir tetapi bukan terkecil, dengan cara apa
ia akan menyesuaikan diri dengan struktur organisasinya yang sekarang dan menyediakan
bentuk-bentuk kehidupan gereja yang baru untuk melengkapi dan merangsang dimensi
misionarisnya yang baru.--BOTTFRIED OOSTERWAL, <MI>Mision:<D> Possible<D>
(Nashville, Tenn: Southern Publishing Association, 1972), hlm. 107,108.
Boleh jadi Oosterwal terlalu berlebih-lebihan melukiskan pendapatnya dari statistik yang
diberikan. Faktor-faktor seperti pendidikan dan kepribadian nasional akan mempengaruhi
pertumbuhan gereja ketika ia meluas ke pelbagai negara. Tetapi hal tersebut tidak boleh
mengurangi imbauannya untuk keterlibatan anggota yang kuat.
Sudah jelas, adalah bagi seluruh gereja, bukan hanya rohaniwan, terhadap mana Yesus
berbicara ketika Ia berkata, “Kamu adalah terang dunia.” Tetapi terang itu perlu menyala.
Inilah tugas pelayanan yang pertama dan paling penting. Secara berkesinambungan kita harus
memelihara nyala itu dengan menolong anggota-anggota kita supaya mengerti lingkup
tanggung jawab mereka dan potensi mereka sepenuhnya, dan kemudian oleh bekerja dengan
mereka melatih mereka dalam pelbagai jenis pekerjaan menarik jiwa. Mereka perlu dilatih
untuk mengikuti teladan Yesus dalam melayani keperluan badani, pikirani, sosial, dan rohani
orang-orang yang mereka hubungi dari hari ke hari.
Sudah tentu, seluruh bidang pekerjaan misionaris obat-obatan terlampau besar suatu
pekerjaan bagi setiap satu kelompok atau profesi. Hal itu memerlukan “jantung dan tangan”
seluruh gereja untuk memenuhi dengan efektif keperluan badani, pikirani, sosial, dan rohani
masyarakat.
Lagu pula, gereja harus melakukan suatu usaha yang disetujui bersama untuk menemukan
pelayanan-pelayanan apa yang diperlukan masyarakat dan siap terima gereja. Lebih lanjut
dalam buku ini beberapa anjuran khusus akan dibuat sebagai metode-metode yang berhasil,
teruji dalam melakukan hal ini.
Faktor lain yang terlibat dalam menggunakan “jantung dan tangan” seluruh gereja yaitu
bahwa gereja harus di latih dan diorganisir untuk pelayanan. Dengan ini kita tidak maksudkan
begitu banyak pelatihan terhadap anggota-anggota untuk melakukan suatu corak pelayanan
kesehatan atau kesejahteraan yang belum mereka tahu bagaimana melakukannya, yaitu
menolong mereka mengerti bagaimana menggunakan kecakapan menyembuhkan sosial,
rohani, dan badani tersebut yang sudah mereka tahu dan gunakan setiap hari.
Tantangan utama terungkap dalam kata-kata yang disampaikan kepada kita oleh ilham, “sifat
monoton pelayanan kita terhadap Allah perlu dihancurkan.”--<MI>The Ministry of
Healing,<D>hlm.149. Kita sudah begitu biasa dengan keadaan rutin lama yang sama dalam
hubungan kita dengan gereja dan pelayanan-pelayanannya. Hendaklah kita menerima dengan
serius tantangan yang diberikan Allah pada kita untuk menghancurkan “sifat monoton
pelayanan kita terhadap Allah.” Apakah yang mungkin kita lakukan?
Granger Westberg, yang telah bekerja selama bertahun-tahun melatih para pendeta, dokter,
dan anggota-anggota gereja dalam suatu kerjasama pelayanan menyembuhkan muncul
dengan suatu anjuran yang menarik.
Kadang-kadang keunikan gereja dilupakan. Itulah kira-kira satu-satunya lembaga pada
masyarakat yang dapat menjadi rumah kedua seseorang dari lahir sampai mati, Itu mencakup
semua umur dan segala macam orang, yaitu orang=orang yang secara normal pada umumnya
tidak mempunyai apa-apa lagi sepanjang minggu itu. Satu hal yang menarik mereka semua ke
dalam gedung yang sama untuk acara-acara kebaktian, yakni adanya kenyataan bahwa walau
pun mereka berbeda-beda semuanya adalah milik keluarga Allah yang sama.
Sekarang sebuah gereja, yang saya anggap merupakan ciri khas gereja-gereja pada umumnya,
melambangkan kenyataan bahwa sekiranya mungkin bagi gabungan orang-orang yang tidak
biasa seperti itu bicara kepada Allah, maka mereka harus belajar bagaimana berbicara kepada
satu dengan yang lain. Tetapi inilah yang menyusahkan kita. Ketika kebaktian telah selesai
mereka keluar, mengangguk dengan sopan kepada beberapa orang yang berada di tangga, dan
kemudian kembali kepada kehidupan mereka yang tersendiri. Masing-masing kita, apa saja
pekerjaan kita, dalam suatu pengertian adalah seorang spesialis. Selama saat bersama itu kita
merasakan rasa kebersamaan, seperti satu keluarga, kemudian hilang lagi.
Kadang-kadang saya terdorong untuk memanggil orang-orang ketika mereka cepat-cepat mau
pulang dan mengatakan, “Mengapa Anda tergesa-gesa?” (Sebenarnya tidak ada yang
membuat mereka tergesa-gesa). “Anda mau ke mana?” (Pulang, untuk tidur). “Tidakkah
Anda diilhami oleh saat ini di gereja untuk melakukan sesuatu dalam rangka menyembuhkan
yang luka-luka pada masyarakat kita?” (Ya, tetapi tidak ada orang yang memberi kami
petunjuk bagaimana melakukannya dan kami tidak tahu dari mana akan mulai). “Nah,
mengapa kita semua tidak tinggal sebentar dan membicarakan hal-hal khusus yang dapat kita
lakukan?”
Panggilan ini sedang disampaikan kepada sejumlah gereja yang sedang bertumbuh di
sekeliling negara. Dan gereja Anda mungkin adalah salah satunya. Saya harap demikian. Ada
suatu pemberontakan besar terhadap agama yang hanya berkhotbah dan tidak dapat
menyembuhkan. Bayangkan apa yang dapat dilakukan setiap anggota jemaat jika, gantinya
cepat-cepat pulang setelah acara gereja selesai, mereka mengambil waktu duduk dalam
kelompok-kelompok kecil untuk merencanakan suatu strategi guna menghadapi suatu
masalah khusus yang dihadapi oleh satu atau lebih orang yang sekota dengan mereka.
Dengan begitu banyak spesialisasi yang berbeda-beda yang mewakili dalam kelompok-
kelompok diskusi tersebut mereka dapat membuahkan gagasan-gagasan baru tentang
pelayanan Kristus di mana setiap orang dengan cara yang suka bekerja sama dapat membawa
kesembuhan kepada paling kurang satu bagian masyarakat yang sakit.--”Kebugaran,
Kesehatan, dan Keselamatan,” <MI>The Ministry, <D>edisi 46 (Februari 1973), hlm. 30.
Gereja Kristen diorganisir untuk dan terutama berwujud selaku suatu perwakilan yang
dirancang untuk mengikuti jejak-jejak Kristus dalam pelayanan kasih terhadap keperluan
manusia, apakah itu keperluan badani, pikirani, sosial, atau rohani. Jikalau kasih Kristus
hendak dibuktikan dalam kehidupan para pengikut-Nya sekarang, maka peragaan kasih
tersebut harus tampak bukan hanya dalam dimensi rohani melainkan juga dalam pelayanan
terhadap segenap bidang kepentingan, keperluan, dan kepedulian manusia. Hanya apabila
orang-orang Kristen menunaikan tugas ini, dalam pelbagai cara tetapi semuanya melayani
bersama-sama sebagai bagian tim menyembuhkan, barulah Injil itu berpengaruh kuat
terhadap dunia sebagaimana Injil itu berlaku pada zaman Kristus dan Paulus serta Lukas.
Sekaranglah waktunya bagi gereja untuk menyatukan kembali apa yang tidak pernah Allah
maksudkan untuk dipisah-pisahkan--yaitu dimensi rohani dan badani pelayanan
menyembuhkan.

Gereja Suatu Sekolah Pendidikan


Supaya tim misionaris obat-obatan gereja yang dapat bekerja bersama-sama, mereka harus
dididik bersama-sama.
Bagaimanakah para pendeta yang tidak memiliki pendidikan untuk menyembuhkan,
sebagaimana yang dipraktikkan dalam pengobatan modern, memimpin anggota-anggota
mereka mengikuti teladan Yesus dalam melakukan pekerjaan misionaris obat-obatan?
Pertama harus ada kesadaran bahwa orang tidak memerlukan pendidikan kesehatan
profesional untuk melakukan pekerjaan misionaris obat-obatan. Banyak yang dapat dilakukan
dengan cara yang sederhana untuk melegakan penderitaan dan mendatangkan penghiburan
serta pertolongan kepada para sahabat dan tetangga oleh siapa saja yang rela menggunakan
sedikit waktu dalam pelayanan kasih yang akan mementingkan diri terhadap keperluan
mereka.
Namun, pekerjaan misionaris obat-obatan dibedakan dari pelayanan sosial sekuler karena di
dalamnya ada tujuan menarik jiwa yang tuntas. Kita harus menemui orang-orang di mana
mereka berada dan melayani keperluan mereka yang sangat mendesak, tetapi kemudian
dengan upaya yang baik dan dengan bijaksana membawa mereka kepada Kristus. Semua
kegiatan misionaris obat-obatan yang sedang dilaksanakan oleh gereja dan anggota-
anggotanya berarti penuh hanya apabila mereka difokuskan kearah sasaran evangelisasi.
Yesus menggariskan evangelisasi misionaris obat-obatan dalam Lukas 10. Di sini kita melihat
seluruh gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan diselesaikan oleh para misionaris
awam. Garis besar ini dapat dibagi-bagi menjadi langkah-langkah yang berikut:
1. Perintah --”Pergi.”
2. Berdua-dua
3. Mengerti keadaan darurat.
4. Mengenal orang-orang.
5. Melayani keperluan orang sakit.
6. Beritakan Injil.
7. Laporan ke gereja.
8. Mengevaluasi program.

“Kereta Tak Berkuda”


Kita telah sering mendengar tentang memasang kereta di depan kuda--dan boleh jadi memang
mudah melakukan hal ini pada setiap perbincangan tentang pekerjaan misionaris obat-obatan
sebagai <MI>kendaraan<D> untuk menyelesaikan pekerjaan Allah di atas bumi. Tetapi
sekarang, paling sedikit, kita ingin memasukkan kuda-kuda itu--yakni tim yang menarik
kendaraan itu dan tanpa tim ini hal tersebut tidak mungkin berfungsi.
Selama bertahun-tahun “pekerjaan misionaris obat-obatan” ternyata merupakan kereta
<MI>tak berkuda<D>--sebuah kendaraan tanpa kuda, juga tak ada motornya! Sudah terlalu
lama kita berantung atas para pakar kesehatan yang dibayar dan beberapa pendeta yang
terlatih untuk melakukan evangelisasi kesehatan. Tetapi program seperti itu tak akan
<MI>pernah menyelesaikan pekerjaan itu<D>.
Pencurahan Roh Allah yang besar, yang menerangi segenap bumi dengan kemuliaan-Nya,
tidak akan datang sebelum kita memiliki suatu umat yang diterangi, yang mengetahui dengan
pengalaman apa artinya menjadi kawan sekerja Allah. Bilamana kita menaruh penyerahan
menyeluruh dengan segenap hati pada pekerjaan Kristus, Allah akan mengakui kenyataan itu
dengan mencurahkan Roh-Nya tanpa batas; tetapi hal ini tidak akan terjadi apabila bagian
terbesar gereja bukanlah kawan sekerja Allah.--<MI>Review and Herald,<D> 21 Juli 1896.
Dewasa ini, banyak anggota awam dapat dikategorikan dengan istilah “penonton” ketimbang
“peserta”, dan beberapa pendeta berlomba untuk menarik perhatian penonton sebanyak-
banyaknya dengan menyampaikan hal-hal yang spektakuler dari memberitakan Firman itu.
Beberapa pendeta tampaknya berlomba untuk melihat siapa yang dapat mencapai tujuan
terbesar dan bersaing untuk melihat siapa yang dapat membaptis jiwa terbanyak dalam suatu
jangka waktu yang ditentukan. Alangkah jauh lebih baik kiranya, jika kita harus
menganjurkan perlombaan, untuk menghakimi seorang pendeta dengan jumlah anggota yang
terlatih untuk menarik jiwa yang ia tinggalkan ketika ia pindah. Spurgeon menegaskannya
begini: “Barangsiapa menobatkan satu jiwa, mengambil air dari mata ari; tetapi barangsiapa
melatih seorang menarik jiwa menggali sebuah sumur, yang dari sumur itu beribu-ribu orang
dapat minum sampai hidup kekal.”
Sudan tentu gereja perlu memikirkan kembali pertanyaan tentang prioritas dan penekanannya
terhadap pekerjaan pelayanan, anggota, dan menarik jiwa. Sebagai garis penuntun dalam
pengevaluasian ulang ini kita mempunyai suatu petunjuk yang amat jelas yang datang
langsung kepada kita dari Allah.

“Seperti Pintu di Atas Engselnya”


Gereja dahulu pada zaman Kristus dan rasul-rasul diorganiser untuk pelayanan. Tanpa
struktur yang mengesankan, apakah gedung-gedung atau organisasi, ia melaksanakan suatu
program kontak misionaris setiap hari yang luar biasa yang dengan berhasil membawa Injil
kepada suatu yang bergolak.
Dewasa ini tampaknya gerejalah yang bergolak. Menulis di tahun 1897 hamba Allah
menangis karena “sebagian besar orang-orang yang membentuk jemaat kita mati secara
rohani dalam pelanggaran dan dosa. Mereka datang dan pergi seperti <MI>pintu di atas
engselnya.<D> Selama bertahun-tahun mereka sudah puas dengan mendengarkan kebenaran
yang paling khidmat dan menggerakan jiwa, tetapi mereka tidak mempraktikkannya.”--
Manuscript 151, 1987. (Huruf miring di sini dan di akhir pasal ditambahkan). Berapa lama
orang-orang Advent akan meneruskan praktik ini yaitu datang dan pergi “seperti pintu di atas
engselnya” daripada berbenah diri untuk menyelesaikan pekerjaan yang Allah berikan pada
kita?
Kemudian dalam pekabaran yang sama ini, yang berjudul “Suatu Imbauan kepada Gereja-
gereja kita dalam Rangka Pekerjaan Anggota Bekerja,” Ellen White mengemukakan beberapa
pertanyaan yang menggerakkan pikiran.
Sudahkah praktik-praktik selaras dengan terangmu, dengan kesempatan-kesempatanmu,
dengan peluang-peluang yang dikaruniakan surga? Ini adalah suatu pertanyaan yang serius.
Mengapa begitu sedikit iman, begitu sedikit kuasa rohani? Mengapa begitu sedikit yang
memikul kuk dan menanggung beban Kristus? <MI>Mengapa orang-orang harus didesak
untuk melakukan pekerjaan mereka bagi Tuhan?--Idem<D>
Setelah adanya perluasan terhadap hal ini, ia mulai mengatakan pada kita apa yang Allah
harapkan agar dilakukan gereja ini.
Allah telah memberikan kepada setiap orang suatu pekerjaan untuk dilakukan sehubungan
dengan kerajaan-Nya. Setiap orang yang mengakui nama Kristus harus menjadi seorang
pekerja yang berminat, siap mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran. Pekerjaan Injil
bukan semata-mata hanya bergantung atas pendeta; <MI>setiap jiwa harus mengambil bagian
dengan aktif dalam memajukan pekerjaan Allah.--Idem.<D>
Sekali lagi, pernyataan dibuat,
Tetapi, gantinya hal ini, betapa banyak gereja kita yang besar datang dan pergi <MI>seperti
pintu di atas engselnya,<D> tidak merasa bertanggung jawab terhadap kemajuan pekerjaan
itu.--idem.
Apakah yang dapat dilakukan untuk itu? Bagaimanakah gereja dapat diorganisir untuk
pelayanan misionaris? Tanggung jawab pertama terletak di atas pelayanan.
Orang-orang sudah <MI>terlampau banyak<D>mendengarkan <MI>khotbah tetapi sudahkah
mreka diberi petunjuk tentang bagaimana bekerja untuk mereka yang olehnya Kristus telah
mati? <D>Apakah ada suatu bidang pekerjaan yang direncanakan dan dicanangkan
dihadapan umat kita sedemikian rupa sehingga <MI>masing-masing melihat perlunya
mengambil bagian dalam pekerjaan<D>?
Ternyata bahwa semua khotbah yang telah dikhotbahkan tidak melaksanakan jenis pekerjaan
ini, dan gereja-gereja menjadi layu karena mereka gagal menggunakan talenta mereka dalam
memancarkan terang kebenaran kepada orang lain. Pentunjuk yang cermat harus diberikan
yang akan menjadi sebagai pelajaran-pelajaran dari Tuhan, supaya semua dapat menaruh
terang mereka untuk digunakan secara praktis dengan memberi keuntungan kepada orang
lain. <MI>Mereka yang memiliki pengawasan terhadap gereja-gereja harus memilih anggota-
anggota yang mempunyai kesanggupan, dan menempatkan mereka di bawah tanggung jawab,
dan pada waktu yang sama memberi mereka petunjuk tentang bagaimana mereka dapat
melayani dan memberkati orang lain dengan sebaik-baiknya.--Idem.<D>
Berikut ini salah satu teguran paling keras dalam Roh Nubuat. Ellen White menunjukkan
bahwa dosa besar gereja adalah kelalaiannya mengikuti rencana yang Allah berikan ini.
Allah telah memberikan kepada pesuruh-pesuruh-Nya kebenaran untuk diberitakan. Jadi
gereja-gereja harus menyuarakan kebenaran itu dari bibir para pesuruh, dan menggunakan
talenta mereka dengan setiap cara yang memungkinkan untuk menjadikan pelayanan suatu
kuasa menyampaikan kebenaran dengan penangkapan mereka terhadap sinar terang pertama,
dan memancarkan terang yang sama itu. <MI>Disinilah dosa kita yang besar. Kita
ketinggalan bertahun-tahun. <D>Para pendeta telah mencari harta yang tersembunyi, dan
telah membuka petinya, dan membiarkan permata-permata kebenaran bersinar, tetapi
<MI>tidak perseratus bagian pun dilakukan atau sedang dilakukan oleh anggota-anggota
gereja, yang Allah wajibkan pada mereka.--Idem.

Apakah yang Harus Dilakukan?


Hamba Tuhan selanjutnya memberikan beberapa anjuran praktis tentang bagaimana gereja
dapat mengobati situasi ini. Tidak semuanya dapat digariskan di sini; berikut ini adalah yang
mewakili:
<D>Biarlah kumpulan misionaris diubah menjadi tanggung jawab dalam mengajar orang-
orang bagaimana melakukan pekerjaan misionaris.<D>
Ada berpuluh-puluh orang yang memiliki kesanggupan sejati, yang berkarat tidak berbuat
apa-apa, dan banyak dari mereka ini tidak tahu bagaimana menempatkan diri mereka sendiri
pada pekerjaan bagi Tuhan. Tetapi biarlah orang yang memiliki kesanggupan merencanakan
cara-cara d mana talentanya dapat digunakan, meletakkan di hadapan orang-orang yang tidak
berbuat apa-apa ini jalur pekerjaan yang dapat mereka lakukan, dan biarlah mereka mengerti
bahwa hal ini diharapkan dari mereka, dan banyak yang sekarang belum bekerja akan
menjadi pekerja-pekerja sejati.
Janganlah tinggalkan hal-hal kecil lalu mencari pekerjaan yang besar. Engkau dapat
melakukan pekerjaan kecil dengan berhasil, tetapi gagal sama sekali dalam mencoba
pekerjaan yang besar, lalu jatuh ke dalam keputusasaan. Laksanakan di mana saja engkau
melihat ada pekerjaan yang harus dilakukan; <MI>apakah engkau kaya atau miskin, besar
atau sederhana, Allah memanggil engkau ke dalam pekerjaan yang giat bagi-Nya.
Di tiap-tiap gereja anggota-anggota dilatih sehingga mereka akan mengabdikan waktu untuk
pekerjaan, dan menarik jiwa-jiwa kepada Kristus. Bagaimana dapat dikatakan terhadap
gereja, “Kamu adalah terang dunia,” jika anggota-anggota gereja tidak menyampaikan terang
dengan sebenarnya kepada orang lain? Dalam upaya mengarahkan orang-orang berdosa
kepada anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia, kasih mereka sendiri akan
dinyalakan, dan dengan memandang kepada-Nya mereka pun akan diubahkan menjadi serupa
dengan Dia.--<MI>Idem.<D>
<MI>Jelaslah harus mengajar anggota-anggota gereja bagaimana mereka dapat melayani
orang lain dengan berhasil guna.<D> Banyak pendeta yang telah diurapi, yang belum pernah
melakukan pemeliharaan seorang gembala terhadap kawanan domba Allah, yang belum
pernah menjaga jiwa-jiwa sebagaimana mereka harus memberikan pertanggujawaban.
Sekiranya jenis pekerjaan yang memerlukan pekerja, diberikan kepada gereja, banyak yang
tidak melakukan apa-apa akan dididik untuk menjadi pekerja-pekerja yang rajin dalam ladang
penuaian. <MI>Suatu pendidikan harus diberikan kepada umat Allah yang hasilnya akan
melengkapi beratus-ratus orang yang akan memberikan talenta-talenta berharga kepada para
penukar,<D> yang manfaatnya akan membantu manusia untuk jabatan kepercayaan dan
pengaruh, dan kebajikan besar akan dicapai bagi Tuhan.
Tetapi gantinya berkembang demikian, gereja ditinggalkan menjadi tubuh yang lemah,
bergantung, tidak berdaya guna. Anggota-anggota gereja sudah terbiasa mengandalkan
khotbah, dan mereka sedikit saja bekerja bagi Kristus. Mereka tidak mengeluarkan buah,
tetapi agak meningkat dalam sifat mementingkan diri dan ketidaksetiaan. Mereka menaruh
pengharapan mereka pada si pendeta, dan bergantung pada usahanya untuk tetap
menghidupkan iman mereka yang lemah. <MI>Karena kurangnya nasihat yang baik di
kalangan anggota-anggota gereja oleh mereka yang telah Allah tempatkan sebagai penilik,
bukan semata-mata hanya satu, melainkan berpuluh-puluh, yang malas, dan yang
menyembunyikan talenta mereka di dalam tanah, dan toh masih mengeluh dalam hal
pembinaan Allah terhadap mereka. Mereka perlu dirawat seperti anak-anak yang sakit.<D>
Kondisi yang lemah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Pekerjaan yang diorganisir
dengan baik harus dilakukan di gereja, supaya anggota-anggota dapat mengerti cara di mana
mereka harus menyampaikan terang kepada orang lain, dan dengan demikian menguatkan
iman mereka sendiri dan meningkatkan pengetahuan mereka--<MI>Idem<D>.
Terlampau sering kita mengambil sedikit-sedikit dan potongan-potongan Ron Nubuat lalu
menggunakannya di luar konteksnya. Bilamana kita melihat beberapa dari pernyataan-
pertanyaan yang lumrah ini dalam seluruh ketentuan pekabaran yang diberikan Tuhan kepada
kita melalui hamba-Nya, maka hal itu membuat kesan yang kuat pada kita. Bagian lain, dari
mana yang sedikit-sedikit dan potongan-potongan biasanya dikutip, beroleh pengaruh kuat
tambahan manakala kita mempelajarinya sampai sedemikian jauh. Di sini gereja ditonjolkan
sebagai organisasi yang hidup, dinamis, sedang berkembang, bersemangat, bertumbuh,
begitulah yang akan terjadi bilamana kita mencanangkan rencana Allah yang bekerja.
Kepada setiap orang yang ikut mengambil bagian dalam kasih karunia-Nya Tuhan
menetapkan suatu pekerjaan bagi orang lain. Secara perseorangan kita harus berdiri di tempat
kita dan mengatakan, “ini aku, utuslah aku.” Yesaya 6:8. Kepada pelayan dunia, perawat
misionaris, dokter Kristen, Kristen perseorangan, apakah ia pedagang atau petani, pakar atau
mekanik--tanggung jawab itu terletak di atas semua. Pekerjaan kitalah menyatakan kepada
manusia Injil keselamatan mereka. Setiap usaha di mana kita terlibat harus menjadi sarana
sampai kesudahannya.
Mereka yang melaksanakan pekerjaan yang ditetapkan bagi mereka bukan hanya akan
menjadi berkat bagi orang lain, melainkan mereka sendiri pun akan diberkati. Kesadaran
terhadap kewajiban yang dilakukan dengan baik akan ada pengaruh refleks atas jiwa mereka
sendiri. Orang yang murung akan melupakan kemurungan mereka, yang lemah akan menjadi
kuat, yang bodoh menjadi pintar, dan semua akan mendapat penolong yang tidak gagal di
dalam Dia yang telah memanggil mereka.
Gereja Kristus diorganisir untuk pelayanan. Semboyannya adalah pelayanan. Anggota-
anggotanya adalah serdadu-serdadu, yang harus dilatih demi peperangan di bawah Pemimpin
keselamatan mereka. Para pendeta, dokter, guru Kristen, mempunyai suatu pekerjaan yang
lebih luas daripada yang telah di ketahui oleh orang banyak. Mereka bukan hanya melayani.
Mereka bukan hanya harus memberi petunjuk dalam prinsip-prinsip yang benar, melainkan
mendidik pendengar mereka untuk menyampaikan prinsip-prinsip ini. Kebenaran yang tidak
dihidupkan, yang tidak disampaikan, kehilangan kuasanya yang memberi hidup, sifatnya
yang menyembuhkan. Berkatnya hanya dapat dipertahankan bilamana dibagikan.
Sifat monoton pelayanan kita bagi Allah perlu dihancurkan. Setiap anggota gereja harus
terlibat dalam suatu bidang pelayanan untuk Tuhan. Ada yang tidak dapat melakukan begitu
banyak seperti orang lain, tetapi setiap orang harus bekerja sedapat mungkin untuk
menggulung balik air pasang penyakit dan kesengsaraan yang melanda dunia kita. Banyak
yang akan rela bekerja jika mereka diajar bagaimana untuk mulai. Mereka perlu diberi
petunjuk dan dorongan.
Setiap gereja harus menjadi sekolah pelatihan bagi para pekerja Kristen. Anggota-anggotanya
harus diajar bagaimana memberikan bacaan Alkitab, bagaimana mengadakan dan mengajar
kelas-kelas Sekolah Sabat, bagaimana yang terbaik untuk menolong yang miskin dan
merawat yang sakit, bagaimana bekerja untuk yang belum bertobat. Harus ada sekolah
kesehatan, sekolah masak-memasak, dan kelas-kelas dalam pelbagai bidang pekerjaan
Kristen untuk menolong. Bukan hanya harus ada pengajaran, melainkan perbuatan
sebenarnya di bawah guru-guru yang berpengalaman. Biarlah guru-guru menunjukkan cara
dalam bekerja di antara orang-orang, dan yang lain-lain, bersatu dengan mereka, akan belajar
dari contoh mereka. Satu contoh lebih berharga daripada banyak perarturan.--<MI>The
Ministry of Healing, <D>hlm. 148,149.
Pelayanan Advent sering secara intelektual dirangsang bilamana para pemimpin gereja-gereja
lain menemukan beberapa peraturan yang Allah berikan kepada kita lama dahulu dan
menunjukkan keberhasilannya. Kadang-kadang kita bereaksi dengan sikap meneladani dan
berujar, “Oh, itu bukan hal yang baru. Kita telah diberitahu akan hal itu lama dahulu!” Jika
demikian, mengapa kita bangun dengan potensi luar biasa yang kita miliki dalam mengikuti
seluruh rencana yang digariskan bagi kita oleh Allah sendiri?
Baru-baru ini majalah-majalah nasional menunjukkan bahwa gereja-gereja adalah struktur
yang paling mahal di dunia dalam istilah penggunaan waktu dibandingkan dengan biaya
fasilitas. Secara pasti hal ini memang benar jika kita menggunakan gereja hanya dua atau tiga
kali seminggu selama rata-rata sekitar lima jam seminggu. Suatu gereja tidak dapat
membenarkan alasannya demi keberadaan istilah tersebut.
Taruhlah, sebagai contoh, sebuah gereja yang menelan biaya satu juta dolar untuk
mendirikannya. Tambahkan kepada biaya awal pengeluaran setiap tahun untuk
pemeliharaannya. Turunkan harganya selama suatu jangka waktu, katakan 60 tahun.
Kemudian hitunglah waktu penggunaannya yang sebenarnya per minggu. Satu jam untuk
kumpulan doa, tiga jam untuk Sekolah Sabat dan acara gereja. Tambahkan kepada
penggunaan tetap ini waktu untuk perkawinan, pertemuan sosial, komite sidang, dan acara-
acara evangelisasi, maka rata-rata akan tetap lebih dari enam jam perminggu per tahun.
Bagilah biaya pembangunan dan operasi dengan 312 jam itu digunakan selama tahun itu
maka Anda akan melihat biaya yang mengejutkan untuk setiap jam penggunaan. Khususnya
jika memang benar, sebagaimana yang dinyatakan oleh hamba Allah, bahwa begitu sering
umat kita datang dan pergi ke acara-acara ini “seperti pintu di atas engsel-engselnya.”
Orang dapat menaikkan poinnya karena bangunan gereja itu digunakan untuk kantor pendeta,
dan ia ada jam-jam melawat. Masih saja menggambarkan suatu jumlah yang begitu besar
yang harus dibayar untuk sebuah tempat bagi pendeta untuk belajar atau sekali-sekali
memberi nasihat.
Jikalau kita harus mengikuti petunjuk yang diberikan dalam hal menjadikan gereja pusat
pelatihan misionaris, maka paling sedikit kita akan melipatgandakan kegunaannya. Tetapi itu
baru permulaannya. Bukan hanya, gereja akan menjadi pusat pelatihan untuk anggota-
anggotanya, melainkan itu juga dapat menjadi pusat pendidikan untuk masyarakat.
Departemen Kesehatan General Conference sering dibanjiri dengan permohonan informasi
mengenai masak-memasak daging. Orang-orang Advent memiliki pakar dalam bidang ini
yang datang dari bertahun-tahun praktik pribadi. Betapa suatu kesempatan yang luar biasa
bagi setiap gereja Advent menjadi pusat pendidikan masyarakat, di mana orang-orang dapat
datang untuk belajar bagaimana memasak tanpa daging. Tetapi ketika gereja kita sudah siap
dengan Rencana Lima Hari ketika laporan Ahli Bedah Umum merokok pertama kali
diterbitkan, kita harus bersedia dari bertahun-tahun pengalaman kita untuk mengajarkan
memasak vegetarian sekarang yang peminatnya begitu besar.
Minat masyarakat meluas jauh kepada belajar memasak tanpa daging dan berhenti merokok.
Pada zaman ini ketika anak-anak pada umumnya tidak diajari prinsip-prinsip moral yang
merupakan landasan bangsa kita dan angka rumah tangga yang sedang hancur lebih tinggi
daripada sebelumnya, kita dapat mengambil keterampilan kita didasarkan atas buku-buku
seperti <MI>mendidik dan Membimbing anak <D>dan <MI>Rumah Tangga Advent <D>dan
membagikan pengertian yang Allah berikan ini kepada sesama manusia. Gereja-gereja
Advent harus dikenal sebagai pusat pusat penyuluhan keluarga.
Sudahkah Anda melihat himpunan yang disediakan oleh Ellen G. White Estate yang berjudul,
<MI>Guidelines to Mental Health--Garis Penuntun ke Arah Kesehatan Mental?<D> Inilah
sumber daya luar biasa yang dapat menolong kita menghadapi krisis mental dan emosi
manusia modern. Di setiap kota dimana peninjauan minat telah diadakan oleh para
mahasiswa yang mengikuti praktik kerja Fakultas Kesehatan Loma Linda, orang-orang
menunjukkan salah satu kepedulian mereka yang terutama adalah dalam bidang kesehatan
mental. Topik-topik seperti bagaimana kesehatan mental. Topik-topik seperti bagaimana
menghadapi tekanan (stres), ketegangan, dan kegelisahan ternyata selalu menjadi perhatian
yang terutama.
Orang-orang sekarang memerlukan pertolongan. Mereka sedang mencari-cari jawaban
terhadap masalah-masalah yang tampaknya tidak dapat dipecahkan oleh pemerintah dan
masyarakat. Mereka mendengarkan dengan tekun akan suara kuasa moral. Betapa suatu
kesempatan yang luar biasa untuk evangelisasi Advent. Dan apakah yang sedang kita
lakukan? Ellen G White menggambarkan kita sebagai datang dan pergi seperti “pintu di atas
engsel-engselnya.”
Sekaranglah waktunya menyadari keuntungan dan potensi Advent kita. Sekaranglah
waktunya menerima dengan serius akan panggilan Allah supaya sedikit saja berkhotbah dan
menggunakan lebih banyak waktu mengorganisir dan mengajar anggota-anggota kita untuk
mengerjakan pekerjaan dari Dia yang mengutus kita.
Tetapi semata-mata hanya merumuskan lebih banyak rencana dan program bukanlah
jawabnya. Dengan jelas kita diberitahu bahwa “akan ada, di antara umat Tuhan, suatu
kebangunan rohani untuk kesalehan yang sejati sebagaimana yang telah disaksikan sejak
zaman rasul-rasul” <MI>The Great Controvercy,<D> hlm. 464). Pekerjaan kita yang pertama
dan penekanan pertama harus dibaktikan kepada penyelidikan hati dan kehidupan kita dengan
sungguh-sungguh, mengakui dosa kita, dan menyerahkan diri kita sendiri sepenuhnya kepada
pengisian dan kuasa Roh Kudus. Hanya bilamana anggota-anggota gereja Advent telah tiba
pada suatu hubungan kasih sejati dengan Yesus dan telah menyingkirkan rintangan-rintangan
untuk menerima Roh Kudus barulah mereka akan didorong sepenuhnya untuk bekerja bagi
keluarga dan tetangga mereka. Kita harus mengalami sebelum kita dapat menceritakan.
Pekerjaan pertama pendeta harus menuntun gerejanya dalam corak pengalaman kebangunan
rohani dan pembaruan ini. Kemudian untuk menjaga supaya api kebangunan rohani tetap
menyala, maka seluruh gereja harus pergi untuk bekerja.
4
Apa Yang Telah Allah Satukan Bersama-sama

Dr. Harry Rimmer menceritakan sebuah kisah tentang sepupu istrinya George, yang tinggal di
Hollywood dan bekerja di kota Los Angeles. Pada waktu itu sudut Figueroa dan jalan Enam
adalah salah satu yang paling ramai di kota. Sebuah bukit mulai di jalan Enam, dan mobil-
mobil dan bis-bis biasa berlari kencang melalui persimpangan supaya dapat meluncur dengan
gigi yang tinggi. Tentu saja waktu itu sebelum adanya persneling otomatis. Sepupu George
selalu berusaha melewati segala sesuatu di atas bukit itu. Ia adalah seorang pengemudi besar
sehingga ia merasa frustrasi jika seseorang berada 2 ½ inci dari spatbornya. Ia akan beringsut
dua inci lebih untuk mengamankan jarak.
Suatu malam sepupu George mendaki di Jalan Enam dan tiba di Figueroa. Ia menengok ke
kiri dan ke kanan untuk melihat apakah ada mobil yang datang, sebagaimana yang harus
dilakukan oleh semua pengemudi yang baik. Jalan itu bebas di sebelah kiri tetapi dua mobil
sedang datang dari sebelah kanan. Ia yakin bahwa ia dapat menjauh di belakang mobil
pertama dan menggertak pengemudi mobil kedua supaya membiarkannya lewat. Jadi ia
menekan pedal gas dalam-dalam dan masuk di belakang mobil yang pertama. Tetapi ada satu
hal yang George tidak perhatikan. Mobil pertama sedang menarik mobil kedua dengan
sebuah rantai panjang yang berat. Pada waktu ia membayar untuk kecelakaan tersebut,
George mempelajari pelajaran yang penting. Ia mendapati bahwa adalah suatu kesalahan
besar berusaha memisahkan dua hal yang bersama-sama.
Ada orang-orang, bahkan sampai sekarang, yang masih membuat kesalahan ini. Masih
berusaha memisahkan agama dan kesehatan. Buku ini dipersembahkan bukan hanya berusaha
mengembalikan bersama-sama apa yang telah terpisah-pisah dengan begitu lama melainkan
juga kepada filsafat bahwa perubahan perilaku dapat dicapai dengan sebaik-baiknya dalam
suatu suasana kerja sama yang erat mereka yang dilatih dalam bidang agama dan kesehatan
masing-masing.
Dari waktu ke waktu orang-orang Advent telah berusaha menyatukan pekerjaan kesehatan
langsung dengan pelayanan evangelisasi. Tetapi terlampau sering perasaan bahwa pelayanan
evangelisasi dokter harus terbatas pada apa yang dapat ia selesaikan di rumah sakit, kantor,
atau klinik dan bahwa tergantung pada pendeta untuk mengkhususkan pada evangelisasi
pribadi dan umum dalam pengertian yang resmi.
Konsep ini telah berkembang sampai ke tempat di mana para pendeta dan dokter Advent
secara luas menempuh jalan yang berbeda-beda dalam persiapan akademis dan profesional
mereka. Ini mengakibatkan perbedaan-perbedaan sedemikian rupa dalam latar belakang,
orientasi, dan pelatihan sehingga rupa dalam latar belakang, orientasi, dan pelatihan sehingga
terciptalah rintangan-rintangan terhadap usaha kerja sama evangelisasi yang menjadi hampir
mustahil diatasi, manakala para pendeta dan dokter keluar dari program pendidikan mereka
masing-masing sampai pada pelayanan profesional di masyarakat dan gereja.
Pemisahan ini tidak pernah dimaksudkan dalam rencana Allah karena gereja zaman akhir-
Nya bebas dari petunjuk-petunjuk. Hal ini jelas dinyatakan sebagai berikut, yang diberikan
kepada gereja bertahun-tahun lalu:
Tidak ada garis yang harus ditarik antara pekerjaan misionaris obat-obatan yang sejati dan
pelayanan Injil. Kedua hal ini harus berbaur. Tidak boleh berdiri sendiri-sendiri sebagai
bidang-bidang pekerjaan yang terpisah. Harus dipadukan dalam satu kesatuan yang tak dapat
dipisah-pisahkan, sebagaimana tangan disatukan pada tubuh. Mereka yang berada di
lembaga-lembaga kita harus membuktikan bahwa mereka mengerti bagian mereka dalam
pekerjaan Injil misionaris obat-obatan yang sejati. Suatu martabat yang khidmat harus
menandai para misionaris obat-obatan yang sejati. Mereka haruslah orang-orang yang
mengerti dan mengenal Allah dan kuasa kasih karunia-Nya.--<MI>Medical Ministry,
<D>hlm.250.
Saya tahu bahwa suatu hubungan erat harus ada antara pekerjaan misionaris obat-obatan dan
pelayanan Injil. Keduanya terikat bersama-sama dalam kesatuan suci sebagai satu pekerjaan,
dan tidak pernah akan bercerai.--<MI>Counsels on Health, <D>hlm. 528.
Yang pasti banyak dari antara kita telah bertumbuh dan bekerja di gereja di bawah kondisi-
kondisi yang sama dengan yang terdapat pada sebuah rumah tangga yang pecah. Kita tidak
pernah tahu bahwa suatu kesatuan suci yang tak dapat di pisah-pisahkan harus ada antara
pekerjaan misionaris obat-obatan dan pekerjaan Injil. Sebetulnya, perceraian itu terjadi
sebelum kebanyakan kita lahir!
Dewasa ini ada suatu penekanan baru terhadap suatu pendekatan yang digabung pada
evangelisasi kesehatan. Hanya baru dalam beberapa tahun berselang bahwa beberapa orang
telah mulai mengerti sedikit apa yang dipikirkan Allah bagi gereja-Nya, sehubungan dengan
seluruh program kesehatan kita. Bagaimana kita melupakannya selama tahun-tahun ini
menjadi suatu misteri. Dengan tegas, sekaranglah waktunya untuk perkawinan dan
perkawinan ulang yang berikut terjadi!

Perkawinan No.1
Kita menyadari sepenuhnya bahwa dalam menekankan pendekatan evangelisasi kesehatan
yang baru ada yang mungkin terbawa untuk mengenakan cambuk pada kuda-kudaan mereka
yang tidak sakit dan mengalihkan lebih banyak orang daripada yang sudah ada dengan
mereka menentang pekabaran hidup lebih baik yang dapat dirasakan dan amat seimbang.
Maaf apakah yang ada untuk tidak memiliki suatu pemandangan dan praktik yang seimbang
terhadap pekabaran kesehatan ? Ada satu kelompok di gereja yang menginjak-injak prinsip-
prinsip kesehatan di bawah kaki. Kelompok ini tidak dapat memberikan alasan yang lebih
besar untuk berbuat demikian selera dan keinginan-keinginan pribadi. Mereka menyatakan
suatu “ketidakkacauan luar biasa” terhadap prinsip-prinsip dasar yang mendasari seluruh
program kesehatan kita <MI>(Testimonies,<D>jilid 2, hlm. 487). Jikalau tidak ada
penganugerahan kuncup-kuncup selera, tetapi hanya prinsip-prinsip yang tak dapat berubah
agaknya, alangkah berbeda yang akan ditemukan dalam sikap dan kehidupan anggota-
anggota gereja seperti itu!
Ada kelompok lain yang maju kepada hal keterlaluan yang lain. Kelompok tersebut harus
ingat bahwa para pembaharu yang sejati tidak dapat ditaklukkan dan keberanian yang tidak
dapat dikendalikan. Dalam hal ini, khususnya harus ada bukti adanya penggunaan akal budi
baik yang jernih dengan kerelaan dan doa yang tak berkeputusan supaya ada keseimbangan
baik dalam pikiran maupun perbuatan.
Mencapai standar yang lebih tinggi dalam bidang hidup sehat harus menjadi tujuan kita
semua. Adakah dari antara kita yang tidak dapat mempertahankan suatu peningkatan dalam
mengikuti hukum-hukum kesehatan dengan lebih setia? Salah satu tempat yang pertama
untuk mulai adalah di meja makan. “Sementara duduk di meja kita dapat melakukan
pekerjaan misionaris obat-obatan dengan makan dan minum demi kemuliaan Allah.” --
<MI>Counsels on Diet and Food, <D>hlm. 111. Sebagian pekabaran malaikat pertama adalah
memuliakan Allah. Apakah cara yang lebih baik kita dapat memuliakan Dia selain
memelihara kaabah tubuh kita dengan sebaik-baiknya? Biarlah setiap orang menyatukan diri
kepada kebiasaan-kebiasaan jasmani yang baik dan amat seimbang.”... apa yang telah
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

Perkawinan No. 2

Prinsip-prinsip kesehatan kita merupakan bagian pekabaran kita yang terpadu. Menceraikan
rencana kesehatan dari doktrin-doktrin kita yang lain sama dengan memisahkan tangan kanan
dari tubuh kita. Kita diberitahu bahwa “reformasi kesehatan adalah suatu bagian penting
pekabaran malaikat ketiga” <MI>Counsels on Health,<D>hlm. 49). Selanjutnya, “kebenaran
masa kini terletak pada reformasi kesehatan yang sesungguhnya sama dengan keistimewaan-
keistimewaan pekerjaan Injil yang lain” <MI>(Counsels on Diet and Foods,<D> hlm. 72).
Dan “pertobatan sejati kepada prinsip-prinsip reformasi kesehatan” (Letter 62, 1909).
“Prinsip-prinsip reformasi kesehatan terdapat dalam firman Allah. Injil kesehatan harus
berkaitan erat dengan pelayanan terhadap dunia.” <MI>(Counsels on Diet and Foods,<D>
hlm. 75). Ellen White tidak dapat menyatakannya dengan lebih kuat jika ia telah
menggunakan kata <MI>kawin<D> gantinya <MI>berhubungan.<D> Sekali lagi ia
menyatakan, “Dalam kesatuan yang sempurna dan lengkap dengan pelayanan Injil, pekerjaan
reformasi kesehatan akan mengungkapkan kuasanya yang diberikan Allah. Di bawah
pengaruh Injil itu, reformasi-reformasi besar akan dibuat oleh pekerjaan misionaris obat-
obatan. Tetapi memisahkan pekerjaan misionaris obat-obatan dari Injil, maka pekerjaan itu
akan menjadi lumpuh,”--<MI>Idem<D>.
Selama bertahun-tahun dalam program-program evangelisasi kita ada pertunangan tetapi
tidak pernah ada perkawinan antara pekabaran kesehatan kita dan doktrin-doktrin Alkitab
yang lain. Sekarang dan selanjutnya kita harus ada pembicaraan kesehatan lima atau sepuluh
menit yang disertakan pada program malam, biasanya sebelum persembahan dan musik
istimewa. Jika seorang dokter dapat berbicara hendaknya ia menyampaikan suatu penarikan
yang istimewa tetapi jangan sebagai bagian terpadu program itu. Lagi pula, pembicaraan-
pembicaraan kesehatan terutama berpusat pada tembakau, alkohol, dan daging haram dan
lain-lain.
Apakah yang harus kita lakukan dengan pekabaran yang berikut? “Gabungkan pekerjaan
misionaris obat-obatan dengan proklamasi pekabaran malaikat ketiga.... Kirimkan kepada
gereja-gereja pekerja-pekerja yang akan menetapkan reformasi prinsip-prinsip kesehatan
dalam hubungan setiap keluarga dan pribadi. Berilah semangat kepada semua untuk
mengambil bagian dalam pekerjaan bagi sesamanya manusia, dan lihat apakah roti hidup
tidak akan cepat kembali kepada gereja-gereja ini.”--<MI>Testimonies to Ministers,<D>hlm.
416.
Apakah mungkin bahwa gereja-gereja dan program-program evangelisasi kita menderita
semacam kelumpuhan sebagai akibat bilamana prinsip-prinsip kesehatan diceraikan dari
pekabaran Wahyu 14?... apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia”!

Perkawinan No. 3

Haruslah ada penyatuan para dokter dan tenaga medis lainnya dengan para pendeta dan
anggota dalam pekerjaan besar menarik jiwa. Adalah rencana Allah supaya seorang dokter
harus menjadi penarik jiwa sama seperti pendeta. Satu-satunya perbedaan antara pekerjaan
seorang dokter dan pekerjaan seorang pendeta adalah dalam metodenya. Menulis kepada
seorang dokter, Ellen White menyatakan, “Engkau adalah seorang gembala terhadap jiwa
sebagaimana dengan seorang tabib terhadap tubuh.”--<MI> Medical Ministry,<D>hlm. 50.
Di bagian lain ia menegaskan, “Pekerjaan yang diberikan-Nya kepada para dokter kita harus
melambangkan kepada dunia pelayanan Injil dalam pekerjaan misionaris obat-obatan.”--
<MI>Testimonies,<D>jilid 6, hlm. 246. “Dengan urusan umum dan pribadi dokter harus
berupaya menarik jiwa-jiwa kepada Kristus.”--<MI>Counsels on Health, hlm. 336.
Pada gilirannya, pendeta harus menjadi seorang guru kesehatan dan harus bersedia
memberikan perawatan-perawatan sederhana di rumah-rumah yang dikunjunginya. Ini akan
menunjukkan kasih sayang yang diakuinya bagi jiwa-jiwa.
Berarti bahwa jika tujuan pekerjaan seorang dokter sama dengan tujuan seorang pendeta,
maka keduanya harus bekerja erat bersama-sama sebagai suatu tim. Dan tepat itulah yang
Tuhan katakan.
“Para pendeta dan dokter harus bekerja dengan selaras disertai kesungguh-sungguhannya
untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang terjerat dalam perangkap-perangkap Setan. Mereka
harus mengarahkan pria dan wanita kepada Yesus, kebenaran mereka, kekuatan mereka, dan
kesehatan wajah mereka. Mereka harus menjaga jiwa-jiwa dengan tidak berkeputusan.”--
<MI>Idem.<D>
Salah satu potensi terbesar yang belum digalang dalam jemaat ini untuk menarik jiwa terletak
pada gabungan tim-tim dokter-pendeta untuk Allah, dengan para misionaris obat-obatan
awam yang bergabung dengan mereka sebagai anggota-anggota tim yang penting.
Rasul Paulus dan Dr. Lukas, dokter yang kekasih itu, merupakan contoh luar biasa terhadap
apa yang dapat terjadi bilamana obat dan pelayanan digabung. Ellen G. White melukiskan
kerabat kerja mereka sebagai berikut:
Dalam pekerjaan kita sekarang pelayanan Firman dan pekerjaan misionaris obat-obatan harus
digabung. Lukas disebut “dokter yang kekasih.” Paulus mendengar tentang kecakapannya
sebagai seorang dokter, dan ia mencarinya sebagai orang yang kepadanya Tuhan telah
mempercayakan suatu pekerjaan khusus. Ia memperoleh kerjasamanya dalam pekerjaannya.
Setelah beberapa waktu ia meninggalkannya di Filipi. Di sini Lukas terus bekerja selama
beberapa tahun, melakukan pelayanan ganda sebagai seorang dokter dan seorang pendeta
Injil. Sesungguhnya ia adalah seorang misionaris obat-obatan. Ia melakukan bagiannya, dan
kemudian memohon kepada Tuhan untuk membiarkan kuasa-Nya yang menyembuhkan
datang kepada orang-orang yang menderita. Keterampilan medisnya membuka jalan untuk
pekabaran Injil memperoleh jalan masuk ke dalam hati. Itu membuka banyak pintu baginya,
memberinya kesempatan untuk memberitakan Injil di antara orang kafir.
Adalah rencana Ilahi supaya kita akan bekerja sebagaimana murid-murid itu bekerja.
Berhubungan dengan Tabib Ilahi, kita dapat melakukan kebaikan besar di dunia. Injil adalah
satu-satunya obat penangkal dosa. Sebagai saksi-saksi Kristus kita harus membawa kesaksian
untuk kuasanya. Kita harus membawa orang-orang yang menderita kepada Juruselamat.
Kasih karunia-Nya yang mengubahkan dan kuasa-Nya membuat mukjizat akan
memenangkan banyak jiwa kepada kebenaran. Kuasa-Nya untuk menyembuhkan, disatukan
dengan pekabaran Injil, akan mendatangkan sukses dalam keadaan darurat. Roh Kudus akan
bekerja di hati banyak orang, dan kita akan melihat keselamatan dari Allah. Dalam pengertian
khusus penyembuhan orang sakit adalah pekerjaan kita.--<MI>Evangelism,<D> hlm. 543.
Bagaimana seharusnya tim evangelisasi itu ketika Paulus dan Lukas dipimpin oleh Allah
menyatukan pelayanan mereka! Asia Kecil geger atas pengaruh yang kuat dari kedua orang
yang tegar ini. Alangkah besar berkat pelayanan mereka bagi pria dan wanita yang baru
bertobat dari setiap perjalanan hidup.
Suatu segi menarik dari kelompok evangelisasi obat-obatan ini mungkin luput dari perhatian
Anda. Itulah sebuah <MI>tim<D> yang membawa pekabaran ini ke kota-kota di Asia dan
kemudian terus ke Eropa. Dan tidak ada orang lain selain Lukas yang menceritakan tentang
keadaan-keadaan yang tercakup, dalam Kisah 16:7-40. Sudah tentu, ayat ini menunjuk
kepada khayal yang diperoleh Paulus di Troas, di perbatasan Laut Tengah. Paulus mendengar
seruan seorang pria dari Makedonia yang mengatakan, “ ‘Menyeberanglah ke mari dan
tolonglah kami.” “Setelah ia melihat khayal itu,’ kata Lukas menyertai Paulus dan Silas serta
Timotius pada perjalanan menyeberang ke Eropa, ‘dengan segera kami berusaha pergi ke
Makedonia, secara pasti menyimpulkan bahwa Tuhan telah memanggil kami untuk pergi
memberitakan Injil kepada mereka.”--<MI>The Acts of the Apostles,<D> hlm. 211.
Perhatikan siapa anggota-anggota tim evangelisasi obat-obatan ini--Paulus ini--Paulus, Silas,
Timotius, dan Lukas. Tidak heran orang-orang berhenti, mendengarkan, dan diyakinkan serta
di baptiskan. Tidak heran penjara-penjara runtuh, roh-roh jahat diusir, dan mukjizat-mukjizat
kasih karunia Allah menyertai tim ke mana saja mereka pergi.
Kesatuan dan kerabat kerja yang menandai pelayanan tim misionaris obat-obatan Perjanjian
Baru dari Lukas dan Paulus harus dipulihkan dalam gereja yang sisa. Dan bilamana para
pendeta, dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kesehatan yang lain, dan anggota-anggota
bekerja sama dalam pekerjaan misionaris obat-obatan, keindahan dan kelengkapan pelayanan
Kristus yang mengasihi akan kelihatan sekali lagi di dunia kita. Kemanjuran kesaksian seperti
itu ditunjukkan dalam pernyataan berikut dari pena Ellen G. White: “Semakin ketat rencana
Perjanjian Baru diikuti dalam pekerjaan misionaris, semakin sukses nanti usaha-usaha yang
dikerahkan.”--<MI>Testimonies, <D>jilid 3, hlm. 210.” ... apa yang telah dipersatukan Allah,
tidak boleh diceraikan manusia.”!
5
Gereja dan Profesional Kesehatan

Profesional kesehatan Advent harus menjadi suatu profesional kesehatan yang lain dari yang
lain. Sekolah-sekolah Advent didirikan untuk mendidik misionaris-misionaris obat-obatan.
Sudah tentu, mereka memiliki kelayakan yang sebaik-baiknya dalam profesi pilihan mereka.
Tetapi tujuan utama lembaga-lembaga pendidikan medis dan profesional ini adalah untuk
mempersiapkan mereka melayani gereja sebagai para pekerja misionaris obat-obatan yang
berdedikasi penuh.
Dalam suatu makalah yang disajikan di hadapan Pertemuan Alumni Tamatan Fakultas
Kedokteran Universitas Loma Linda pada tahun 1972, David H. Baasch, wakil Sekretaris
General Conference, dengan jelas menggariskan beberapa masalah dan tantangan yang
dihadapi Gereja Advent secara keseluruhan, dan profesional kesehatan di dalam gereja, dalam
dunia yang sedang berubah. Atas izinnya, laporannya digunakan sebagai dasar untuk sebagian
besar pasal ini.
Dalam zaman spesialisasi pada bidang pelayanan kesehatan dan pelayanan rohani yang
semakin meningkat, sedikit sekali orang-orang yang layak bekerja secara efektif dalam kedua
bidang ini. Kenyataan ini memberikan suatu tantangan bagi para pendeta Kristen, profesional
(pakar) kesehatan, dan anggota-anggota awam hendaknya menyatukan talenta-talenta mereka
yang istimewa dan meneruskan pekerjaan Tuhan mereka yang “datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani” (Matius 20:28). Apabila diberlakukan, kesatuan ini hebat dan
dalam banyak keadaan tidak dapat dikalahkan. Itu hebat dan dalam banyak keadaan tidak
dapat dikalahkan. Itu akan mendatangkan hasil pada tim yang ideal, karena hal itu disediakan
untuk memenuhi keperluan manusia pada banyak tingkat dan dirancang untuk pendekatan
pribadi selama masa-masa krisis tersebut ketika ia paling mudah kena dengan kesan-kesan
kebenaran yang kekal.
Tetapi pertanyaan untuk dewasa ini ialah, dapatkah cita-cita ini tercapai? Atau apakah itu
mustahil? Bahkan sekiranya hal itu mustahil, tidakkah kita harus berjuang untuk mencapai
cita-cita itu? Sir William Olser berkata, “Dengan bergumul, dengan mengadakan suatu usaha,
dengan berlaku benar terhadap cita-cita tertentu, hanya ini saja yang bernilai perjuangan.”
Tetapi kita tidak percaya itu mustahil, karena kita tidak percaya bahwa Allah menuntut yang
mustahil. Lagi pula, itu tidak mustahil, karena cita-cita ini pernah dicapai beberapa waktu lalu
dan berhasil.

Pertama-tama mari kita lihat beberapa kenyataan

Pada tingkat keorganisasian dan kelembagaan, suatu pandangan terhadap pelayanan gereja
yang menyeluruh menunjukkan sebagian besar materi dan sumber daya manusianya yang
dibaktikan kepada segi-segi kesehatan. Hal ini menunjukkan tanggung jawab gereja terhadap
pekerjaan kesehatan sebagai suatu bagian terpadu dari misinya.
Kita juga dapat mencantumkan banyak contoh khusus tentang apa yang telah dan sedang
dicapai oleh misi obat-obatan untuk memantapkan Injil dengan cara yang ditonjolkan dalam
“cita-cita” itu. Salah satunya adalah menghadapi risiko menyinggung beberapa orang yang
harus disertakan, tetapi bisa jadi daftar setiap orang akan menyertakan pekerjaan seperti yang
dilakukan oleh Dr. Harry Miller di Cina dan penerobosan yang menggembirakan di Rumah
Sakit Scheer Memorial di Nepal.
Rencana Lima Hari Berhenti Merokok dengan jelas menunjukkan keberhasilan pelayanan tim
dokter dalam tindakan yang praktis.
Kritikan apa saja tidak salah dilontarkan pada Universitas Loma Linda, dan kita harus
mengakui bahwa universitas itu belum mencapai potensinya yang penuh dalam mengikuti
program yang digariskan oleh Roh Nubuat, memang harus diakui bahwa sekolah ini telah
menghasilkan sepasukan pekerja misionaris yang berdedikasi baik yang telah membuat suatu
pengaruh kuat yang luar biasa untuk gereja kita di seluruh dunia. Beberapa alinea yang
berikut harus dimengerti dengan ini dalam pikiran.

Masalah-masalah dalam Hubungan Dokter-Pendeta

Boleh jadi masalah paling jelas dan umumnya diketahui yang menghalangi kemanjuran
penuh dari tim kependetaan obat-obatan yang terdiri atas anggota awam sering adalah
kurangnya keyakinan yang sesungguhnya antara para pendeta dan dokter. Beberapa
penyebabnya dapat ditemukan dalam sejarah kita. Ada kerangka-kerangka masa silam yang
menonjol sampai sekarang: kekhawatiran beberapa orang di kalangan kependetaan bahwa
pekerjaan obat-obatan akan “mengambil alih” gereja, sedangkan pada sektor kedokteran,
kekhawatiran bahwa mereka akan “digunakan” dan “dikendalikan” oleh “rohaniawan.”
Kekhawatiran ini dapat hubungan dokter-pendeta di gereja lokal berturut-turut sampai tingkat
lebih tinggi pada hubungan-hubungan eselon tertinggi kelembagaan-keorganisasian dalam
jemaat. Pada setiap tingkat lebih tinggi pada hubungan-hubungan eselon tertinggi
kelembagaan-keorganisasian dalam jemaat. Pada setiap tingkat di mana ada kecurigaan
seperti itu, akibatnya sama--ketidakterpaduan konsep tim dalam pekerjaan Injil.
Beberapa faktor yang dapat diketahui yang cenderung mengurangi keyakinan timbal balik
dan akhirnya menghancurkan konsep tim dalam hubungan dokter-pendeta:
1. <MI>Kurangnya kesepakatan pada tujuan-tujuan rohani.<D> Dokter mungkin
menganggap dirinya seorang misionaris obat-obatan sehingga akhirnya praktiknya hanya
terbatas pada kepentingan-kepentingan sekuler. Karena ia tidak terikat dalam suatu pengertian
keorganisasian dari gereja, maka ia dapat saja merasa terlepas dari pelayanan rohani dan
akhirnya tidak terlibat dalam tujuan gereja yang terutama. Pendeta mungkin kurang
komitmen pribadi terhadap Injil kesehatan, atau menunjukkan ketidakmampuan antara
khotbahnya dan praktiknya dalam bidang ini, atau kedua-duanya.
2.<MI>Kecenderungan “menggunakan” mitra lain dalam tim yang potensial.<D> Pendeta
mungkin berusaha menarik keuntungan yang tidak pantas dari hubungan-hubungan dokter di
dikalangan masyarakat, pengalaman profesionalnya, dan uangnya. Dokter mungkin
cenderung menggunakan gereja sebagai perlindungan bagi kata hatinya, saluran untuk
egonya. Ia dapat menjadi terlampau yakin dengan pengaruh keuangannya di dalam gereja,
namun pada hakikatnya sedikit sekali menanam modal dalam komitmen pribadi terhadap
cita-cita dan misi gereja.

3.<MI>Salah pengertian sehubungan dengan perbedaan-perbedaan dalam pendekatan pada


situasi-situasi kehidupan.<D> Beroleh beberapa pengecualian, para dokter cenderung
menjadi teknisi, sementara para pendeta cenderung menjadi ahli filsafat. Dokter dididik
supaya tepat dan ilmiah dalam pemikirannya Para pendeta sering boleh diizinkan untuk
perbedaan-perbedaan pendekatan yang lebih luas terhadap masalah-masalah yang diberikan.
Para dokter sudah terbiasa membuat keputusan yang bebas dan relatif tepat. Para pendeta
harus lebih sering bekerja dengan bujukan dan melalui kesepakatan atau komite, yang sering
harus lebih lama.
4<MI> Perbedaan dalam gaya hidup.<D> Di Amerika Utara kebanyakan dokter tidak bekerja
dalam dinas Jemaat dan oleh karenanya tidak menerima gaji tetap. Benar atau salah, situasi
ini diakui gereja secara resmi. Namun, praktisnya yang lebih kuat adalah perbedaan besar
dalam gaya hidup antara pendeta dan dokter. Secara teori, para dokter mempunyai pendapat
yang tak terbatas sedangkan pendapatan pendeta tetap. Sering dokter dengan jelas lebih
makmur, dengan semua maka hal itu secara tidak langsung dapat terlihat dalam hubungan
manusia. Bahkan ketika ia adalah seorang misionaris medis yang penuh penyerahan dokter
tampaknya dapat menikmati yang terbaik dari dua dunia--kemakmuran dan acara gereja--
sedangkan pendeta, di suatu tempat sepanjang jalan, harus membuat salah satu pilihan. Pada
sisi lain mata uang, jadwal harian pendeta secara relatif tidak tersusun bisa sering muncul
bagi dokter memberinya suatu kehidupan yang jauh lebih mudah, dan kurang ketegangan.
Dengan perbandingan, dokter dapat merasa bahwa pendeta “menikmati kehidupan yang
mudah.”

5.<MI>Kekhawatiran terhadap dibayang-bayangi.<D> Boleh jadi pendeta lebih rentan


terhadap hal ini daripada dokter. Penerimaan masyarakat dan sosial terhadap dokter hampir
otomatis, sedangkan bagi seorang pendeta Masehi Advent Hari Ketujuh penerimaan seperti
itu sering harus dijaga baik-baik. Orang-orang akan dengan mudah mendekati seorang dokter
karena mereka memerlukan pertolongannya. Tampak sedikit saja yang merasa bahwa mereka
memerlukan seorang pendeta. Akibatnya, dalam banyak hal misionaris obat-obatan dengan
cepat dapat menggunakan pengaruh yang lebih besar. Dari sudut tim, ini dapat menjadi suatu
keuntungan yang luar biasa, tetapi dari sudut hubungan-hubungan pribadi, hal itu menyajikan
beberapa persoalan yang potensial.

6.<MI>Penyerapan dalam profesi orang sendiri<D>. Hal ini sering merupakan akibat dalam
perkecualian bukan hanya keikutsertaan dalam tim potensial melainkan bahkan terhadap
kepedulian atau penghargaan mitra lain yang potensial.
Seorang pemimpin Advent, yang diminta untuk menyampaikan kesannya terhadap luasnya
masalah dalam hubungan dokter-pendeta Advent, menyatakan, “Itu adalah jemaat luas yang
baik di Amerika kecuali terhadap pengecualian-pengecualian yang mencolok di mana
kepribadian orang-orang saling berhubungan. Dari konsep pengaturan yang benar-benar
berfungsi berdasarkan suatu pengertian dan filsafat, sesungguhnya memang ada suatu
masalah tertentu.”
Ketika ditanya menurut pandangannya apa penyebab utamanya, administrator ini menjawab
bahwa baik dokter maupun para pendeta bergerak begitu jauh dalam lingkaran-lingkaran
profesional yang tersendiri. Mereka perlu dilatih dalam dan menjadi terbiasa dengan latar
belakang dan filsafat satu dengan yang lain. Sampai selama ini sama sekali tidak ada dalam
pelatihan pendeta yang menyadarkannya terhadap kenyataan bahwa ia mempunyai bagian
untuk dimainkan dalam pekerjaan misionaris obat-obatan yang bekerja sama. Walaupun ia
tidak dilatih terhadap dimensi kehidupan jasmani dan dimensi kehidupan yang lain
sebagaimana terhadap agama. Setelah kira-kira tingkat enam di sekolah pendidikannya
sebagian besar melupakan bidang ini. Sampai baru-baru ini, menurut sumber ini, belum ada
suatu pelajaran yang memuaskan dalam ilmu fungsi tubuh manusia yang disertakan dalam
kebanyakan program kependetaan.

Rintangan-rintangan sosial, yang dirasakan pemimpin ini, sebagian adalah kesalahan pendeta
dan sebagian kesalahan dokter. Mereka cenderung bergerak dalam lingkaran mereka sendiri.
Tetapi, sekal lagi, ini sebagian besar adalah akibat jalan-jalan terpisah dalam pendidikan.
Dokter telah dididik supaya berusaha tetap tidak ketinggalan zaman dalam bidang-bidang
ilmiah, yang tidak benar terhadap si pendeta. Sebaliknya, si pemimpin mendesak bahwa ia
memiliki suatu perasaan yang sama kuat terhadap pendidikan dokter. Pendidikan Advent
terhadap calon dokter perlu mengikat dalam beberapa konsep dasar dan isi yang akan
menjadikan si dokter manusia serba bisa sebagaimana ia seharusnya. “Tidak ada alasan,” kata
pemimpin gereja itu menambahkan, “merasa malu terhadap produk profesional kita dalam hal
baik para pendeta maupun para dokter, tetapi kita perlu berkembang lebih daripada para
dokter, tetapi kita perlu berkembang lebih daripada para profesional. Kita perlu
mengembangkan baik pendeta maupun dokter yang memiliki konsep manusia seutuhnya.”
Hasil-hasil wawancara lain dalam suatu penyelidikan baru-baru ini terhadap hubungan
dokter-pendeta di Gereja Advent (Leo R. Van Dolson, “Suatu Penyelidikan terhadap Kerabat
Kerja Pendidikan Kesehatan Dokter-Pendeta dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh,”
untuk disertai Ph.D., Claremont Graduate School, 1972) mengemukakan bahwa semakin jauh
orang maju dalam pendidikan profesional Advent, semakin sempit dan semakin tersendiri
bidangnya jadinya dan semakin ia terasing dari pengertian serta pengharapan terhadap
disiplin-disiplin lain. Pemimpin Advent tersebut di atas mengemukakan bahwa masalah
dalam filsafat dan pendidikan meluas melebihi sekolah-sekolah profesional sampai pada
jemaat seutuhnya. Walaupun tidak bersungguh-sungguh pada pekerjaan misionaris obat-
obatan sebagai metode kerja Kristus, ia masih tetap merasa bahwa bilamana orang berbicara
kepada pribadi anggota-anggota gereja mengenai hal itu orang mendapati bahwa mereka
sebenarnya tidak mengerti apa dasar filsafat pengaruh timbal balik dokter-pendeta atau apa
bagian pendeta yang khusus sesungguhnya, maka tidak akan ada dasar politis yang cukup
kuat untuk mengubah susunan pengajaran profesional.
Penelitian tersebut tadi, yang diadakan di antara 48 pendeta dan 40 dokter di seluruh Divisi
Amerika Utara pada tahun 1972, melahirkan pernyataan yang dibuat oleh pemimpin dinas
gerejani ini dan yang lainnya bahwa perbedaan dalam pelatihan dan pendidikan adalah salah
satu faktor utama dalam kurangnya hubungan dokter-pendeta yang cocok. Penelitian itu
ditindaklanjuti oleh wawancara-wawancara pribadi dengan sejumlah orang yang
mengembalikan pertanyaan-pertanyaan dan dengan para administrator gereja.
Dari mereka yang mengembalikan pertanyaan-pertanyaan, 51 persen setuju bahwa pemisahan
terhadap dua universitas Advent, dengan pendeta-pendeta yang dididik 3000 kilometer
jauhnya dari tempat dokter-dokter dididik, menolong melestarikan pembagian antara kedua
profesi itu; 36 persen tidak setuju; dan 13 persen tidak menyatakan pendapat. Banyak dari
mereka yang diwawancarai percaya jarak dalam ilmu bumi tidak begitu menjadi persoalan
seperti perbedaan dalam jenis pendidikan dan filsafat di kedua kampus itu. Mereka merasa
bahwa, pada titik waktu ini, tidak akan realistis berusaha menyatukan kedua universitas itu
tetapi bahwa suatu usaha menentukan harus diadakan di masing-masing kampus untuk
memadukan suatu pengertian yang lebih baik terhadap disiplin-disiplin yang lain. Mereka
setuju dengan mayoritas kuat yang menjawab dengan penegasan terhadap pernyataan dalam
pertanyaan di dua kampus universitas itu mau menyertakan lebih banyak pelatihan dalam
pekerjaan misionaris obat-obatan dan pendidikan kesehatan gereja. Banyak dari jawaban lisan
dan tulisan yang diterima mengemukakan bahwa diperlukan sebagai pendidikan praktis.
Pendidikan tingkat sudah mempermasalahkan karena permasalahan daripada yang belum
bergelar (undergraduate), oleh lebih dari tiga banding satu dari mereka yang memberikan
jawaban.
Mereka yang terdahulu dengan kuat mengemukakan bahwa pembudayaan adalah salah satu
kunci penting menuju pemecahan masalah. Pendidikan, yang jelas memainkan peranan besar
dalam status hubungan dokter-pendeta masa kini, secara pasti sedang melihat sebagai salah
satu alat yang paling berdaya guna dalam mendatangkan peningkatan.

Akan tidak adil terhadap jawaban-jawaban yang diterima dengan tidak menyebutkan bahwa
beberapa kecenderungan yang mendorong juga diperhatikan. Pertama, kenyataan bahwa ada
minat yang asli pada, dan suatu pengakuan yang tentu terhadap, masalah yang ada dalam
hubungan dokter-pendeta Advent dan kesadaran bahwa sesuatu perlu dilakukan untuk itu,
yang mendorong. Dr. Robert Lang, dari Andrews University, meringkas kecenderungan ini di
kalangan orang-orang Advent:
Dalam ingatan banyak dari antara kita, kita dapat mengingat dalam pikiran bandul
(pendulum) yang mengayun dari kelalaian yang hampir lengkap dalam literatur dan
penerbitan gereja kita kepada suatu era yang lebih baik sekarang terhadap minat, dukungan,
dan permohonan besar untuk pengembangan kembali konsep tim menyembuhkan.--ROBERT
LANG, “Dari Battle Creek sampai Pertempuran sekarang” (makalah yang disampaikan pada
Sarasehan Obat-Agama di Fakultas Kedokteran, Universitas Loma Linda, Loma Linda
California, 26 Maret 1972), hlm. 3.
Hal ini menunjukkan suatu iklim yang berkembang untuk usaha pembudayaan yang telah
ditunjuk sebagai salah satu kunci utama untuk memecahkan persoalan.
Bidang lain yang diselidiki pada penelitian itu yang juga dapat dianggap mendorong yaitu
kerja sama dokter-pendeta yang aktual selama ini. Walaupun beberapa pendeta menunjukkan
bahwa mereka melayani di bidang-bidang yang tidak ada dokter Advent, empat belas dokter
dan enam belas pendeta menunjukkan bahwa mereka bekerja sama seberapa jauh dengan
mitra kerja Advent dalam pelayanan tim kesehatan, dan tujuh belas dokter serta empat belas
pendeta sedikit banyaknya melaporkan kerjasamanya. Enam puluh delapan menilai dokter
atau pendeta setempat mereka sangat ingin bekerja sama, dengan hanya enam belas yang
tercantum sebagai netral terhadap kerja sama dan enam tidak mau bekerja sama. Lima puluh
lima dari lima puluh sembilan merasa bahwa tidaklah benar sekarang ada penurunan dalam
keterlibatan dokter pada kegiatan-kegiatan dan kewajiban-kewajiban gereja.
Sayangnya muncul sebagai rintangan yakni kecurigaan dan tidak percaya antara para dokter
dan pendeta Advent. Tetapi juga muncul bahwa tembok ini tidak begitu tebal atau tidak dapat
ditembus sehingga usaha dan niat baik akan tidak dapat melenyapkannya. Dari penelitian
datang aneka ragam anjuran yang luas terhadap penyebab atau penyebab-penyebab rintangan
seperti itu. Penyebab-penyebab itu menyebar ke seluruh lingkungan dan mencakup faktor-
faktor jasmani, pikirani, sosial, dan rohani. Pada dasarnya, faktor-faktor yang membagi
sesungguhnya bukanlah yang begitu sering disebut-sebut, antara lain seperti perbedaan-
perbedaan dalam pendekatan evangelisasi atau status sosio-ekonomi yang berbeda. Hal-hal
ini semata-mata hanyalah gejala-gejala, yang tampaknya karena kurangnya dialog dan
komunikasi yang berarti. Salah satu segi yang paling mendorong ialah bahwa sekarang ada
suatu pengakuan yang bertumbuh terhadap fakta ini dan kepedulian yang sungguh-sungguh
untuk melakukan sesuatu terhadap hal itu.
Faktor-faktor status ekonomi yang begitu sering mengarah pada wawancara-wawancara
sampai sejauh itu memang berarti karena itu memang karena itu semua menunjuk kearah
perasaan-perasaan tidak aman dan ketidaksenangan di pihak para profesional pada salah
satunya. Namun, banyak yang diwawancarai merasa bahwa faktor-faktor ini menjadi jauh
kurang berarti bilamana orang-orang dapat mengenal dan menghargai satu dengan yang lain.
Perkembangan sikap berupa kepercayaan, kehormatan, dan keyakinan timbal-balik, yang
penting bagi suatu usaha tim yang berlangsung lama, memerlukan waktu dan usaha
pendidikan. Walau pun banyak yang dapat dilakukan untuk membantu perkembangan
pengertian dan sikap-sikap yang lebih baik dengan mempersatukan para dokter, pendeta, dan
anggota-anggota awam yang berminat untuk loka karya dan dialog, tempat masalah dasar
sesungguhnya ditemukan tampaknya adalah pada tingkat profesional medis dan pendidikan
kependetaan.
Tidaklah diragukan musuh sangat takut akan pengaruh untuk kebaikan dan untuk Injil yang
terjadi ketika misionaris obat-obatan, pendeta, dokter, dan anggota bergabung sebagai suatu
tim. Ia (musuh) ingin supaya tim itu retak. Apa yang hendak Allah satukan, secara khas Setan
ingin menghancur-luluhkannya! Tidak dapatkah kita menggagalkan musuh itu? Tidak
dapatkah kita bangkit di atas faktor-faktor masalah ini dan menyatukan pelayanan kita dalam
meniru apa yang dilakukan Tuhan kita, dan dalam penurutan terhadap apa yang Allah katakan
kepada kita?

Pengharapan Gereja
Apakah pengharapan Gereja terhadap para pendeta dan dokternya? Berdasarkan penilaian
kita terhadap pendapat-pendapat sekarang tentang para pemimpin jemaat dan hasil-hasil
penelitian yang disebutkan di atas, tampaknya jelas bahwa gereja terus-menerus percaya pada
cita-cita yang diteladankan oleh Tuhan kita: suatu pelayanan tim evangelisasi obat-obatan
dengan “tidak ada perpecahan di antaranya” <MI>(Medical Ministry,<D> hlm. 237) di mana
suatu perpaduan sempurna harus ada, di mana “para pendeta dan misionaris obat-obatan...
pergi untuk memberitakan pekabaran Injil” <MI>Evangelism,<D> hlm. 397); sebuah tim di
mana dokter sebegitu jauh adalah seorang evangelis dan pendeta, seorang misionaris obat-
obatan.
Pimpinan gereja Advent percaya: (1) bahwa dengan mengikuti rencana Allah kerja sama
kedokteran-kependetaan banyak berkat dan kemajuan dapat kita miliki; (2) bahwa masalah-
masalah dan rintangan-rintangan yang ada sekarang dapat diatasi; dan (3) bahwa pengotak-
kotakan (dikotomi) yang ada sekarang dapat dilenyapkan.
Juga dipercayai bahwa cita-cita sedang dikejar dan dicapai di beberapa tempat oleh mereka
yang mendapati bahwa rencana Allah benar-benar berhasil. Contoh-contoh ini tidak
dilupakan tetapi begitu jarang terjadi, dan secara relatif begitu sedikit yang terlibat, dan
begitu sedikit yang terlibat, dan begitu sedikit gereja dan masyarakat yang menikmati
keuntungannya, sehingga tidaklah dapat dikatakan bahwa kita sedang melakukan semua yang
harus kita lakukan.
Jika demikian, apakah yang harus dilakukan? Pertama mari kita sedikit “bersifat positif
negatif” dan menyatakan apa yang kita percaya tidak boleh dilakukan.
Kita tidak boleh menuding. Hal ini tidak akan mendatangkan kebaikan. Tidak ada orang yang
boleh menuding orang lain lalu mengatakan, “Ini adalah kesalahanmu.” Atau kita menunjuk
ke belakang pada sejarah dan mengatakan, “Ini adalah kesalahan mereka.” Kecuali pelajaran-
pelajaran kita dapat belajar dari masa silam, kita tidak boleh tinggal pada apa yang mereka
lakukan tempo hari di tahun 1900 atau apa yang saudara-saudara lakukan di tahun 1940-an
sehubungan dengan tingkat gaji pekerja-pekerja medis. Apa yang harus sangat
memprihatinkan kita ialah, apakah yang dapat kita lakukan sekarang? Apakah yang dapat
gereja lakukan? Apakah yang dapat dilakukan para pendetanya? Apakah yang dapat
dilakukan para dokter kita? Apakah yang dapat dilakukan anggota-anggota kita?
Bagaimanakah kita dapat mencapai cita-cita itu bersama? Kita berada di sini sekarang dan
Tuhan segera akan datang. Apakah yang dapat kita lakukan sekarang untuk membangun
hubungan kerja yang benar dalam tim-tim misionaris obat-obatan?
Langkah pertama haruslah memfokuskan kembali cita-cita itu di dalam pikiran manusia. Jika
ada perbaikan yang harus dilakukan itu harus dilakukan di dalam pikiran manusia, karena
masalahnya bukan pada cita-cita itu, atau pada Allah, atau pada gereja dan pengajaran-
pengajarannya. Masalahnya adalah pada orang-orang --pada kita.
Kita harus menjangkau ke atas dan belajar--belajar apa yang Allah katakan mengenai
kehidupan kita dan profesi kita serta bagaimana semuanya itu dapat digunakan untuk
membawa pekabaran keselamatan-Nya dan hidup kekal dalam Yesus kepada dunia.
Dengan demikian kita harus menerapkan apa yang telah kita pelajari terhadap masalah-
masalah yang ada, terutama terhadap masalah-masalah yang diketahui lebih awal. Karena
masing-masing pribadi belajar dan penerapannya akan berbeda. Misalnya, sang dokter,
mungkin perlu mengubah pendekatannya kepada pasiennya--dari yang sekuler kepada praktik
sebagai misionaris obat-obatan. Pendeta dapat menemukan perlunya membarui kehidupannya
dan khotbahnya untuk menyampaikan pekabaran yang konsisten dengan semua segi-seginya
termasuk Injil kesehatan. Dan anggota awam harus bergabung dengan rela dan rajin dalam
usaha ini.
Baik dokter maupun pendeta perlu saling mengevaluasi kembali satu dengan yang lain
melalui mata kerendahan hati. Dengan kasih karunia Allah “tidak mencari kepentingan
sendiri atau puji-pujian yang sia-sia, sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang
menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri. Dan janganlah tiap-tiap orang
hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Filipi
2:3,4).
Pendeta mungkin perlu lebih sering berbincang-bincang dengan dokter di dalam
pelayanannya untuk gereja dan dalam rencana-rencana untuk kesaksian gereja kepada
masyarakat. Jika demikian, ia akan berusaha bekerja dengan dokter sebagai mitra dalam
perpaduan pelayanan sempurna yang “merupakan perkakas paling berhasil” <MI>(Medical
Ministry,<D> hlm. 240). Supaya hasil-hasilnya adalah yang terbaik, ini tidak boleh dilakukan
sebagai suatu pikiran kemudian atau suatu embel-embel terhadap rencana-rencana yang baru
saja dicanangkan, tetapi sebagai suatu dasar pikiran dan dalam suatu hubungan keanggotaan
yang sama rata pada tim itu.
Dokter mungkin perlu membuat suatu kesepakatan lebih lengkap untuk melayani sebagai
seorang misionaris obat-obatan dan, sebagai anggota tim itu yang sama kedudukannya,
menerima cita-cita hidup dan pembawaan pribadi sebagai pendeta.
Dokter mungkin perlu lebih mengerti tentang pendekatan mitra pendetanya terhadap
masalah-masalah dan perlengkapan gereja yang sering lambat, bahkan tidak praktis. Di
pihaknya pendeta mungkin perlu mempertajam pola-pola pemikiran dan prosedur-prosedur
kerjanya demi meningkatnya ketepatan dalam komunikasi dan daya guna yang lebih besar
dalam menangani urusan gereja. Para anggota awam dapat menyumbang banyak dalam hal
yang terakhir ini. Semua anggota tim misionaris obat-obatan harus menempatkan sedikit
penekanan pada segi-segi kehidupan materi dan lebih besar penekanan pada pertumbuhan
rohani pribadi dan tanggung jawab untuk melayani. Hal ini akan mengakibatkan sedikit
keasyikan dengan adanya perbedaan yang sesungguhnya atau yang diperkirakan dalam gaya-
gaya hidup, dan kepedulian yang senantiasa bertumbuh untuk nilai-nilai kehidupan rohani
dan pelayanan misionaris.
Pendeta mungkin memperhatikan bahwa masyarakat dan bahkan beberapa anggota gereja
mengadakan reaksi lebih mudah dan terbuka pada dokter ketimbang pada dirinya. Manusia
yang cemburu akan berseru meminta pengakuan yang sama, tetapi pertimbangan yang
dipadukan dengan kerendahan hati akan meyakinkan pada waktunya dan dengan sabar ia
akan beroleh bagian dalam hasil-hasil usaha tim ini.
Dalam situasi ini dokter mungkin menghadapi masalah-masalah dengan kerendahan hatinya
sendiri, tetapi suatu pandangan seimbang terhadap peranannya yang jelas pada titik ini. Ia
dengan mutlak akan merasa puas dalam pengalaman yang luas dalam hal menolong
memberikan kesembuhan bukan hanya untuk tubuh manusia melainkan juga untuk jiwa
mereka.
Sampai pada titik ini kita telah mengarah terutama pada hubungan-hubungan antara para
pendeta dan dokter, tetapi profesi kesehatan di dalam gereja mencakup sejumlah orang-orang
terlatih yang selalu bertambah manakala praktik seni menyembuhkan menjadi semakin lama
semakin khusus dan bersifat teknis. Ellen White menulis pada suatu waktu ketika daftar
personil kesehatan masih terbatas bila dibandingkan dengan jumlah besar profesi yang
sekarang terlibat. Namun, dapat dilihat bahwa maksudnya adalah menyertakan semua
anggota tim menyembuhkan, sebagaimana dengan setiap anggota awam, dalam panggilan
gereja kepada pekerjaan misionaris obat-obatan. Pernyataan yang berikut membuktikan hal
ini:
Dari terang yang diberikan Allah pada saya, saya tahu bahwa pekerjaan-Nya sangat
memerlukan wakil-wakil kebenaran Alkitab yang hidup. Para pendeta yang diurapi sendiri
saja tidak memadai terhadap tugas itu. Allah memanggil bukan hanya para pendeta,
melainkan juga para dokter, perawat, evangelis literatur, guru Injil, dan anggota-anggota lain
yang berserah dengan pelbagai talenta yang memiliki pengetahuan tentang kebenaran masa
kini, untuk memikirkan keperluan kota-kota yang belum mendapat amaran. Harus ada seratus
orang percaya yang giat terlibat dalam pekerjaan misionaris pribadi yang sekarang cuma ada
satu.--<MI>Idem,<D> hlm. 248.
Menetapkan pekerjaan misionaris obat-obatan yang bersifat kerja sama seperti itu bukanlah
untuk dipisahkan dari rumah sakit dan klinik, biasanya, memainkan peranan yang besar
artinya, dalam pelayanan obat-obatan. Namun, pendeta, guru Injil, dan anggota yang terlatih
dapat diundang untuk bergabung dengan tim pada lokakarya dokter dan dokter serta para
pakar kesehatan lainnya dapat diundang untuk bergabung dalam pelayanan gereja atau
evangelisasi.
Dr. Wayne McFarland menceritakan tentang kunjungannya dengan salah seorang teman
sekelasnya, Dr. Edmon Good, Fakultas Kedokteran Universitas Loma Linda, angkatan tahun
‘39 yang berpraktik sebagai dokter di New York City. Dokter Good berkata, “Jika saya
melihat pasien ini memerlukan lebih daripada sekadar suntikan atau operasi kandung kemih
dan jika ia ada sesuatu di bidang kesalahan atau kekhawatiran atau ketakutan yang memakan
dirinya, atau mungkin jika rumah tangganya tidak berbahagia, saya katakan padanya, Anda
tahu, saya rasa Anda memerlukan lebih daripada obat ini. Anda memerlukan suatu
kesempatan untuk membicarakan hal-hal dengan seseorang yang mengerti akan corak
masalah ini. Saya mempunyai klinik khusus yang saya jalankan dengan seorang rohaniawan.
Kami mengadakan di sini tepat di kantor saya. Jika Anda mengalami hal-hal seperti itu pada
malam hari, maka Anda akan bersama-sama dengan sekelompok pasien lain dan kita akan
berusaha mencari jawaban terhadap masalah ini yang benar-benar mengganggu Anda dan
menyebabkan kepada pusing (atau sakit lambung, atau apa saja yang terjadi). “Di gerejanya,
Dr; Good dapat menunjuk dan mengatakan, “Anda lihat deretan orang-orang itu di sana?
Mereka juga adalah pasien saya.” Dapatkah setiap keluarga gereja meminta kawan seregu
yang lebih baik?
Dapatkah setiap dokter meminta kepuasan yang lebih besar?
Dapatkah setiap anggota awam atau pakar kesehatan memilih tidak bekerja sama dengan
jenis kawan seregu ini?
6
Doa Untuk Orang Sakit

Ketika Hiram Edson pertama kali mendengar khotbah pekabaran tentang Kedatangan Yesus
yang Kedua kali, ia sedang memegang jabatan bendahara gereja Metodis di Ontario County,
New York. Ini sekitar tahun 1839. Edson menjadi salah satu bintang cemerlang di antara para
perintis Advent. Suatu wawasan tentang kesembuhan Ilahi yang menjadi pegangan di
kalangan orang-orang Advent. Suatu wawasan tentang kesembuhan Ilahi yang menjadi
pegangan di kalangan orang-orang Advent permulaan ini menjadi jelas dalam cerita yang
melibatkannya.
Pada suatu malam setelah selesai bekerja Saudara Edson memasuki rumahnya dan duduk
dekat api, karena saat itu dingin menusuk pori-pori. Saat itu terdengar suatu suara yang tegas
mengatakan, “Pergi, sembuhkan yang sakit, Saudara.” Ada seorang tetangga, sakit parah,
yang keadaannya tak dapat ditolong dokter. Kaget, Edson berpikir, “Zaman mukjizat sudah
lewat.” Dengan segera ia terjun ke dalam suatu pengalaman gelap yang mengerikan. Dalam
kesusahan ia memohon pada Tuhan untuk n dari kebinasaan. “Pergi, sembuhkan yang sakit,
Saudara,” suara itu datang kembali. Sebagai sambutan ia berkata, “Apa saja, ya Tuhan, untuk
menyelamatkan saya dari keadaan yang sulit ini.”
Kemudian semuanya normal kembali. Ia mengenakan sepatu larsnya lalu berjalan menuju
rumah orang itu. Di sana, keluarga itu, yang sudah loyo, berbaring untuk beristirahat dan
telah tertidur. Lilin telah habis terbakar sehingga hanya cahaya berkedip yang tersisa. Dengan
itu Saudara Edson melangkah menuju tempat tidur, dan sambil meletakkan tangan pada orang
itu, berkata, “Saudara, Tuhan Yesus menyembuhkanmu.” Dengan segera orang itu berdiri lalu
berjalan di atas lantai, sambil memuji Tuhan.
Ini membangunkan keluarga itu, yang masuk ke dalam kamar untuk melihat apa yang
menyebabkan kegemparan. Saudara Edson berkata kepada orang itu, “Engkau sedang
menikmati sesuatu yang tidak saya nikmati, dan saya ingin membicarakan hal itu dengan
engkau.” Jadi mereka tunduk kepala berdoa, dan kehadiran Roh Kudus begitu nyata sehingga
beberapa dari antara keluarga itu bertobat. Setelah itu Saudara Edson pulang, dan keluarga itu
beristirahat.
Keesokan paginya orang yang disembuhkan itu pergi ke luar ke tepi jalan untuk menebang
kayu. Dokter yang merawatnya lewat di sana, dan mengenalnya, lalu memanggil namanya,
sambil mengatakan, “Engkaukah itu? Bagaimana sampai begini? Saya mengira akan
melihatmu telah meninggal!” “Saya seorang yang sehat,” jawab mantan pasiennya; “Tuhan
menyembuhkan saya.” Dokter itu meneruskan perjalanannya. Hari siang pun berlalu.
Ketika waktunya tiba untuk pergi ke kebaktian malam, Saudara Edson memasang kereta
lembunya, memuat keluarganya dan orang yang disembuhkan itu, lalu berangkat ke
kumpulan kebaktian itu. Gereja itu penuh sesuai dengan daya tampungnya. Sang pendeta
menyampaikan sebuah khotbah tanpa imbauan yang tampaknya emosional. Setelah itu,
kesempatan diberikan untuk kesaksian-kesaksian. Beberapa orang bersaksi termasuk orang
yang disembuhkan itu. Kemudian, sambil berbicara dengan nada suara yang tidak biasanya,
sang pendeta berkata, “Jika ada dari antara yang hadir yang ingin didoakan khusus demi
kepentingan mereka, dipersilakan berdiri.’ Dengan serentak seluruh jemaat berdiri. Maka
dilanjutkannya dengan suatu kebangunan rohani yang berlangsung selama tiga minggu, dan
banyak yang bertobat.--<MI>Pioneer Stories Retold,<D> hlm. 25-27.
Campur tangan Allah yang ajaib seperti itu demi kebaikan orang sakit tidak terbatas pada
zaman awal perintisan Gereja Advent.
Ketika Leo Van Dolson dan saudara kembarnya baru berusia lima tahun, saudaranya itu, yang
bernama Fred, ditabrak mobil yang remnya blong. Mobil itu datang menurun di sebuah jalan
yang curam dan San Francisco jauh lebih cepat daripada yang seharusnya. Anak itu menderita
keretakan di bagian tengkorak dan tidak sadarkan diri selama beberapa hari. Sang dokter
menyatakan sedikit saja harapan baginya, dan orang tua, yang besarkan dalam Gereja Advent
tetapi tidak mempraktikkan agama mereka pada waktu itu, memanggil pendeta-pendeta untuk
berdoa demi kesembuhannya itu adalah atas kuasa Ilahi. Mukjizat ini langsung membawa
keluarga Van Dolson menjadi penganut Masehi Advent Hari Ketujuh.
Tempat penggembalaan Leo yang pertama adalah di distrik Brookings-Gold Beach, Oregon,
di mana Roy dan Rose Slaybaugh tinggal segera setelah kesembuhan Pak Slaybaugh yang
ajaib (tercatat dalam buku Rose Slaybaugh, <MI>Escape From Death<D>. Sebagian besr
anggota-anggota gereja Gold Beach bergabung dengan gereja pada waktu itu karena kesan
mukjizat ini terhadap mereka. Sejak waktu itu Pendeta Van Dolson sering dipanggil untuk
berdoa bagi orang sakit, dan mengurapi mereka dengan minyak dalam rombongan bersama
teman pendeta. Doa-doa ini tidak selalu dijawab dengan segera dan kesembuhan yang
spektakuler, tetapi beberapa dijawab. Khususnya yang dapat di ingat adalah penyembuhan
terhadap seorang anak laki-laki di Tokyo yang untuknya Pendeta Tom Blincoe dan Van
Dolson berdoa ketika mereka menjadi misionaris di sana. Yang belum terlalu lama adalah
kesembuhan paman Leo, yang dalam keadaan sekarat di rumah sakit di Santa Rosa ketika ia
didoakan dan diurapi dengan minyak.
Walaupun Tuhan pada zaman modern mengadakan banyak mukjizat penyembuhan dalam
menjawab doa untuk dan oleh orang-orang Masehi Advent hari Ketujuh, banyak dari umat
kita tampaknya merasa bahwa ada sesuatu yang hilang dalam pelayanan kita. Mereka merasa
kita tidak melihat jenis mukjizat-mukjizat khusus yang diadakan oleh Petrus dan Paulus pada
masa Kristen permulaan. Adakah suatu unsur hilang dari pelayanan kita; dan jika demikian,
apakah itu?
Kita boleh saja bertanya, adakah suatu penyembuhan selain daripada penyembuhan Ilahi?
Bilamana ahli bedah mengeluarkan suatu organ (bagian tubuh) yang menyebabkan penyakit
sudahkah ia “menyembuhkan” pasien itu atau apakah ia hanya membuat sehingga
kelihatannya bahwa “kesembuhan” akan terjadi? Apakah yang terjadi pada tubuh pasien
setelah ahli bedah itu menjahit tepi-tepi luka sayatan bersama-sama? Adakah ia
mengendalikan proses penyembuhan itu, atau adakah ia hanya semata-mata bekerja sama
dengan kekuatan-kekuatan alami yang direncanakan lama dahulu d alam pikiran sang
Pencipta? Dokter dapat meluruskan sebuah tulang yang patah, tetapi dapatkah dia
menumbuhkannya kembali sehingga tersambung lagi?
Yang jelas, tangan sang Pencipta masih sedang bekerja dalam menyembuhkan dan
memulihkan tubuh kita. Ia telah membuat persediaan untuk tubuh memerangi infeksi dan
penyakit untuk memulai, dan untuk menyembuhkan sendiri bilamana diserang penyakit.
Kalau demikian, apakah tidak merupakan kenyataan bagi manusia supaya berpaling kepada
Penciptanya bilamana dirundung oleh penyakit dan kelemahan. Jikalau Allah menaruh
perhatian pada kita, sebagaimana yang Alkitab katakan bahwa Ia memang demikian, tidak
dapatkah kita mengharapkan-Nya dengan bersimpati menjawab doa kita yang meminta
kesembuhan? Kita bukan hanya dapat mengharapkannya, tetap “Allah sendiri telah
mencanangkan sebuah rencana yang harus kita ikuti bilamana kita berpaling kepada-Nya
untuk memohon kesembuhan terhadap penyakit-penyakit tubuh kita, sama seperti Ia
mencanangkan sebuah rencana untuk pemulihan dari penyakit rohani. Rencana yang telah
dibuat-Nya bukan hanya untuk mereka yang berserah penuh pada-Nya, melainkan juga
merupakan satu jalan yang telah disediakan-Nya bagi mereka yang belum belajar mengenal
dan mempercayai-Nya, sehingga terkesan dengan kasih-Nya bagi mereka dan perhatian-Nya
pada mereka.
Ketika Kristus mengurapi kedua belas murid-Nya dan menyuruh mereka pergi untuk
melayani keperluan orang banyak di sekitar negeri itu, “Ia memberi kuasa kepada mereka
untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan”
(Matius 10:1). Lukas menambahkan bahwa “Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi
segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat”
(Lukas 9:6). Ketika tidak alam kemudian Yesus menyuruh yang tujuh puluh, Ia menunjukkan
bahwa pekerjaan mengajar dan menyembuhkan tidak terbatas hanya pada pendeta-pendeta
yang diurapi; Ia menugaskan “para pekerja awam” ini: “Dan jikalau kamu masuk ke dalam
sebuah kota... sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada
mereka, kerajaan Allah sudah dekat padamu” (pasal 10:8,9). Bahwa inilah rencana-Nya untuk
gereja sepanjang zaman di jelaskan dalam Perintah Besar, “Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk.... Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang
percaya;... mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh”
(Markus 16:15-18).
Nabi modern Allah menekankan maksud Kristus supaya kita meneruskan corak pelayanan ini
sekarang:
Kristus adalah Dokter yang menaruh belas kasihan yang sama sekarang seperti pelayanan-
Nya di bumi dahulu. Pada-Nya ada salep menyembuhkan untuk setiap penyakit, kuasa
memulihkan untuk setiap penyakit. Murid-murid-Nya yang sekarang harus berdoa untuk
orang sakit dengan sungguh-sungguh sama seperti murid-murid itu berdoa dahulu kala. Dan
kesembuhan <MI>akan mengikut;<D> karena “doa yang lahir dari iman akan
menyelamatkan orang sakit.” Kita mempunyai kuasa Roh Kudus, jaminan jiwa yang tenang,
yang dapat menuntut janji-janji Allah. Janji Tuhan adalah, “Mereka akan meletakkan tangan
atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh” (Markus 16:18), dapat diandalkan sekarang
sebagaimana pada zaman rasul-rasul itu. Hal itu menyatakan kesempatan anak-anak Allah,
dan iman kita harus mempertahankan semua yang ada di tangan. Para hamba Kristus harus
menjadi saluran pekerjaan-Nya untuk menyembuhkan. Adalah pekerjaan kita untuk
membawa orang sakit dan yang menderita kepada Allah di tangan iman kita. Kita harus
mengajar mereka supaya percaya pada Tabib besar itu. Juruselamat ingin supaya kita
mendorong orang sakit, yang tak berpengharapan, yang tertindas, supaya berpegang pada
kekuatan-Nya.--<MI>The Ministry of Healing, <D>hlm. 226.
Secara khusus Ellen White memberikan amaran terhadap berlaku keterlaluan dan fanatisme
dalam pekerjaan pelayanan ini. Ia juga menganjurkan supaya pekerjaan itu dilakukan dengan
diam-diam dan atas dasar dari rumah ke rumah.
Mereka yang terlibat dalam pekerjaan dari rumah ke rumah akan mendapat kesempatan
melayani dalam banyak bidang. Mereka harus berdoa untuk orang sakit dan harus bekerja
dengan segenap kuasa mereka untuk melegakan orang-orang itu dari penderitaan.... Banyak
yang dapat dicapai hanya melalui perbuatan-perbuatan kebaikan yang tidak mementingkan
diri. Keperluan jasmani mereka harus lebih dahulu dilegakan. Ketika mereka melihat bukti
kasih kita yang tidak mementingkan diri, akan lebih mudah bagi mereka untuk percaya pada
kasih Kristus.--<MI>Welfare Ministry<D> hlm. 81.

Siapakah yang Layak untuk Jenis Pelayanan Ini?


Bukanlah pendidikan atau pun pengurapan yang menyediakan kita untuk tugas yang
ditetapkan Kristus yaitu menyediakan kita untuk tugas yang ditetapkan Kristus yaitu
menyembuhkan orang sakit, tetapi gantinya ialah suatu pengalaman yang erat, meyakinkan,
terpercaya dengan Dia. Yang terpenting, kita harus diisi dengan kasih Kristus:
Kuasa kasih berada pada semua penyembuhan Kristus, dan hanya dengan mengambil bagian
dari kasih itu, melalui iman, kita dapat menjadi perkakas untuk pekerjaan-Nya. Jikalau kita
lalai menghubungkan diri kita sendiri dalam hubungan Ilahi dengan Kristus, arus kekuatan
yang memberi kehidupan tidak dapat mengalir dan berkelimpahan dari kita kepada orang
banyak.--<MI>The Desire of Ages, <D>hlm. 825.
Bilamana memikirkan kelayakan yang penting bagi mereka yang dapat Kristus gunakan
untuk menyembuhkan orang sakit melalui doa, permasalahannya kadang-kadang dikacaukan
oleh kenyataan bahwa para pendeta yang kemudian ternyata telah memimpin kehidupan yang
tidak layak kadang-kadang dikacaukan oleh kenyataan bahwa para pendeta yang kemudian
ternyata telah memimpin kehidupan yang tidak layak kadang-kadang doa mereka bagi orang
sakit dijawab. Pengalaman berikut yang terdapat dalam Selected Messages, buku 2, halaman
347, dapat menolong kita mengerti bagaimana Allah dapat menjawab doa untuk kesembuhan
Ilahi di bawah keadaan seperti itu:
Suatu hal ditunjukkan pada saya tentang ___________ , seorang pendeta; yang disuruh sejauh
seratus dua puluh kilometer, pergi berdoa untuk seorang saudari yang sakit yang menyuruh
memanggilnya untuk melaksanakan pengajaran Yakobus. Ia pergi dan berdoa dengan
sungguh-sungguh, dan saudari itu juga berdoa; ia percaya pendeta itu adalah seorang yang
berasal dari Allah, seorang yang beriman. Para dokter sudah menyerah tinggal menunggu ia
meninggal karena sakit paru-paru. Saudari ini segera menjadi sembuh. Ia bangun dan
menyediakan makan malam, suatu hal yang tidak ia lakukan selama sepuluh tahun. Padahal
pendeta itu keji, kehidupannya najis, namun di sini ada suatu pekerjaan besar. Ia memanggil
semua kemuliaan untuk dirinya sendiri.
Kemudian kembali pemandangan tersebut di atas lewat di hadapan saya. Saya melihat bahwa
wanita itu adalah seorang murid Kristus yang sejati; imannyalah yang menyebabkan sampai
ia disembuhkan. Saya melihat doa mereka: Yang satu berkabut, gelap, tidak naik ke atas;
yang satu lagi bercampur dengan terang atau bintik-bintik yang kelihatan bagi saya seperti
berlian-berlian, dan naik ke atas kepada Yesus dan Ia menyampaikannya ke atas kepada
Bapa-Nya seperti dupa yang harum, dan suatu cahaya terang dengan segera dikirim kepada
orang yang menderita dan ia dihidupkan kembali serta di kuatkan di bawah pengaruh terang
itu. Malaikat itu berkata, Allah akan menghimpun setiap keping iman benar yang sungguh-
sungguh; sama seperti berlian-berlian mereka akan dihimpun dan dengan pasti akan
mendatangkan suatu hasil atau jawaban; dan Allah akan memisahkan yang indah dari yang
keji. Walaupun Ia berlaku panjang sabar dengan orang munafik dan berdosa, namun ia akan
menyelidikinya. Walaupun orang itu mungkin berhiaskan dengan kejujuran untuk sementara
seperti pohon salam yang hijau, namun waktunya akan tiba manakala kebodohannya akan
dinyatakan, dan ia akan dibawa kepada kekacauan.

Gereja secara keseluruhan mempunyai suatu tanggung jawab, seperti yang kita baca:

Supaya dapat disucikan dan supaya tetap suci, orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh
harus memiliki Roh Kudus di hati dan di rumah mereka. Tuhan telah memberikan terang pada
saya bahwa bilamana Israel masa kini merendahkan diri mereka di hadapan-Nya, dan
membersihkan kaabah jiwa dari segala kekotoran, maka Ia akan mendengar doa mereka demi
kebaikan orang sakit dan akan diberkati dalam menggunakan obat-Nya untuk penyakit.
Bilamana dengan iman agen manusia melakukan semua yang dapat dilakukannya untuk
melawan penyakit, sambil menggunakan metode-metode sederhana yang disediakan Allah,
maka usaha--usahanya akan diberkati Allah.--<MI>Testimonies,<D> jilid 9, hlm. 164.

Syarat-syarat Jawaban doa untuk Kesembuhan

Ada syarat-syarat yang Allah tahu paling baik untuk kita penuhi sebelum kita dapat
mengharapkan berkat-Nya yang limpah dalam hal ini.
Dalam firman Allah kita mempunyai nasihat sehubungan dengan doa khusus untuk
kesembuhan orang sakit. Tetapi mempersembahkan doa seperti itu adalah perbuatan yang
paling khidmat, dan tidak boleh dimasuki tanpa pertimbangan yang cermat. Dalam banyak
hal doa untuk kesembuhan orang sakit, yang disebut iman tidak lebih daripada kesombongan.
Banyak orang mendatangkan penyakit ke atas diri mereka sendiri oleh pemanjaan diri.
Mereka tidak hidup sesuai dengan hukum alam atau prinsip-prinsip kesucian yang ketat.
Yang lain meremehkan hukum-hukum kesehatan dalam kebiasaan mereka makan dan minum,
berpakaian, atau bekerja. Sering suatu bentuk kejahatan merupakan penyebab kelemahan
pikiran atau tubuh. Sekiranya orang-orang ini mendapat berkat kesehatan, banyak dari antara
mereka akan terus menempuh jalan tidak peduli yaitu melanggar hukum alam dan hukum
rohani Allah, sambil berdalih bahwa jika Allah menyembuhkan mereka sebagai jawaban doa,
maka mereka bebas meneruskan praktik-praktik mereka yang tidak sehat dan memanjakan
selera yang menyimpang tanpa pengekangan. Jika Allah harus mengadakan suatu mukjizat
untuk memulihkan kesehatan orang-orang ini, maka Ia akan mengizinkan dosa.
Adalah pekerjaan yang sia-sia mengajar orang-orang berharap pada Allah sebagai penyembuh
terhadap kedegilan mereka, kecuali mereka juga diajar untuk menyingkirkan praktik-praktik
yang tidak sehat.--<MI>The Ministry of Healing,<D> hlm. 227.
Syarat utama untuk menerima kesembuhan sebagai jawaban doa ialah bahwa orang itu harus
rela hidup baik sesuai dengan hukum alam mau pun dengan hukum rohani Allah Syarat-
syarat tambahan yang terdapat dalam Roh Nubuat mencakup: (1) Pemeriksaan diri yang
ketat; pengakuan dan meninggalkan dosa-dosa (lihat <MI>Testimonies,<D> jilid 2, hlm.
146); (2) iman yang tenang dan kepercayaan yang berani pada kasih Allah yang tidak pernah
gagal (lihat <MI>The Ministry of Healing,<D> hlm. 229); (3) Berserah diri sepenuhnya (lihat
<MI>Testimonies, <D>jilid 9, hlm. 166); (4) pendidikan dalam praktik-praktik yang sehat
yang membawa kepada reformasi (lihat <MI>The Desire of Ages, <D>hlm. 824).
Bagaimanakah syarat-syarat ini harus disampaikan kepada orang yang didoakan agar
sembuh? Kita telah di beri petunjuk khusus:
Dosa telah membawa banyak dari antara mereka di mana mereka berada--kepada keadaan
kelemahan pikiran dan tubuh. Haruskah doa dipersembahkan kepada Allah yang di surga
meminta kesembuhan-Nya datang ke atas mereka sedemikian rupa, tanpa menetapkan suatu
persyaratan? Saya katakan, Tidak, sama sekali tidak. Kalau demikian, apakah yang harus
dilakukan? Utarakan persoalan mereka di hadapan-Nya yang mengenal setiap orang dengan
namanya.
Sampaikan pemikiran-pemikiran ini kepada orang-orang yang datang didoakan: Kita adalah
manusia; kita tidak dapat membaca hati, atau mengetahui rahasia hidupmu. Ini hanya engkau
sendiri dan Allah yang mengetahuinya. Jika sekarang engkau bertobat dari dosamu, jika ada
dari antara kamu dapat melihat bahwa dalam setiap hal engkau telah berjalan pada terang
yang berbeda dengan yang diberikan Allah kepadamu, dan telah lalai memuliakan tubuh,
kaabah Allah, tetapi dengan kebiasaan-kebiasaan salah telah memerosotkan tubuh yang
adalah milik Kristus, mengadakan pengakuan atas hal-hal ini kepada Allah. Kecuali engkau
disentuh oleh Roh Kudus dengan cara yang khusus untuk mengakui dosa-dosamu sebagai
sifat pribadi manusia, janganlah menghembuskannya kepada setiap jiwa.
Kristus adalah penebusmu; Ia tidak akan mengambil keuntungan dari pengakuanmu dengan
merendahkan diri. Jikalau engkau ada dosa karena sifat pribadi, akui itu pada Kristus, yang
merupakan satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia. “Jika seorang berbuat dosa,
kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil.” 1 Korintus
2:1--<MI>Counsels on Health,<D> hlm. 373.

Bagaimana Berdoa untuk Orang Sakit?


Rencana Kitab Suci untuk menyembuhkan orang sakit terdapat dalam Yakobus 5:14,15:
“Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat,
supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan
doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan
membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.”
Sebagai tambahan pada nasihat khusus ini, informasi yang terperinci tentang bagaimana
berdoa dan apa sebenarnya yang harus dikatakan dalam doa-doa seperti itu diberikan dalam
Roh Nubuat. Dalam <MI>Testimonies, <D>jilid 2, halaman 147, terdapat pernyataan bahwa
“Perkara itu harus diserahkan kepada Tuhan dengan iman yang khidmat, bukan dengan
luapan kegembiraan.” Tampaknya hal ini mengatur suatu metode kecakapan memainkan
pertunjukan yang mendorong roh kegembiraan. Dengan tegas juga diberitahukan kepada kita
bahwa “permohonan kita tidak boleh berbentuk suatu perintah, melainkan pengantaraan bagi
Dia untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan dari Dia” <MI>Idem,<D> hlm. 149). Pada
mulanya Ellen White dan rekan-rekannya tidak sepenuhnya mengerti akan hal ini. Mereka
mengetahui bahwa bukanlah kehendak Allah bagi mereka untuk menuntut supaya orang sakit
harus disembuhkan:
Bilamana kita datang kepada-Nya kita harus berdoa supaya kita dapat masuk ke dalam dan
menyelesaikan maksud-Nya, dan supaya keinginan kita serta kepentingan kita lenyap di
dalam keinginan dan kepentingan-Nya. Kita harus mengakui penerimaan kita terhadap
kehendak-Nya, bukan berdoa pada-Nya untuk menyerah kepada kehendak kita. Adalah lebih
baik bagi kita bahwa Allah tidak selalu menjawab doa kita tepat seperti yang kita inginkan
dan dengan cara yang kita kehendaki. Ia akan melakukan lebih banyak dan lebih baik bagi
kita daripada mencapai segala keinginan kita, karena pengetahuan kita adalah kebodohan.
Kita telah bersatu dalam doa yang sungguh-sungguh di sekeliling tempat tidur orang sakit
pria, wanita, anak-anak, dan merasa bahwa mereka diberikan kembali pada kita dari kematian
sebagai jawab atas doa kita yang sungguh-sungguh. Dalam semua doa ini kita merasa kita
harus berlaku positif dan, jika kita menggunakan iman, supaya kita harus meminta tidak lain
daripada kehidupan. Kita tidak dapat berani mengatakan, “Sekiranya itu akan memuliakan
Allah,” khawatir hal itu akan mengakui suatu yang mirip dengan kebimbangan. Dengan
gelisah kita telah melihat mereka yang diberikan kembali, dari kematian, sebagaimana
adanya. Kita telah melihat beberapa dari orang-orang ini, khususnya orang-orang muda,
dibangkitkan kepada kesehatan, dan mereka telah melupakan Allah, menjadi risau dalam
kehidupan, menyebabkan kesusahan dan penderitaan pada orang tua dan para sahabat, dan
telah mempermalukan mereka yang takut untuk berdoa. Mereka hidup tidak menghormati
dan memuliakan Allah, tetapi mengutuk dia dengan kehidupan mereka yang jahat.
Kita tidak lagi menandai suatu jalan atau berusaha membawa Tuhan kepada keinginan kita.
Jikalau kehidupan orang sakit itu dapat memuliakan Dia, kita berdoa supaya mereka boleh
hidup; namun, bukan seperti kehendak kita melainkan seperti kehendak-Nya. Iman kita dapat
menjadi teguh, dan lebih dapat diandalkan, dengan menyerahkan keinginan itu kepada segala
kebijaksanaan Allah, dan, tanpa keresahan yang menggelisahkan, dengan keyakinan yang
sempurna, mempercayakan semuanya kepada-Nya. Kita memiliki janji. Kita tahu bahwa ia
mendengar kita jika kita meminta sesuai dengan kehendak-Nya.--<MI>Idem,<D> hlm.
148,149.
Bagaimana sebenarnya menyampaikan doa kita sedemikian rupa ketika menyatakan
keyakinan yang tenang di dalam dan kepatuhan kepada kehendak Allah diterangkan dalam
<MI>The Ministry of Healing, <D>halaman 229,230:
Dalam berdoa untuk orang sakit haruslah diingat bahwa “kita tidak tahu bagaimana
sebenarnya harus berdoa.” Roma 8:26. Kita tidak tahu apakah berkat yang kita inginkan akan
menjadi yang terbaik atau tidak. Itu sebabnya doa kita mencakup pemikiran ini: “Tuhan,
Engkau mengetahui setiap rahasia jiwa. Engkau mengenal orang-orang ini. Yesus, Pembela
mereka, menyerahkan nyawa-Nya untuk mereka. Kasih-Nya bagi mereka lebih besar
daripada kasih kami yang setinggi-tingginya. Jika, oleh karenanya, adalah demi kemuliaan-
Nya dan kebaikan orang-orang yang menderita itu, kami memohon dalam nama Yesus,
supaya kesehatan mereka dapat dipulihkan. Sekiranya kasih karunia-Mu menghibur dan
hadirat-Mu menolong mereka dalam penderitaan mereka.”
Allah mengetahui akhir dari permulaan. Ia mengetahui hati semua manusia. Ia membaca
setiap rahasia jiwa. Ia mengetahui apakah orang-orang yang didoakan itu akan atau tidak
akan dapat menahan kesukaran yang akan menimpa mereka sekiranya mereka tetap hidup. Ia
mengetahi apakah kehidupan mereka akan menjadi suatu berkat atau kutuk bagi diri mereka
sendiri dan bagi dunia. Inilah satu alasan mengapa, sementara mengutarakan permohonan kita
dengan bersungguh-sungguh, kita harus mengatakan, “Tetapi bukanlah kehendakku,
melainkan kehendak-Mulah yang terjadi,” Lukas 22:42.....
Jalan yang aman adalah menyerahkan keinginan kita kepada Bapa di surga yang Maha
bijaksana, dan kemudian, dengan keyakinan yang sempurna, percayakan semuanya kepada-
Nya.

Apa yang Diharapkan dan Dilakukan Setelah Berdoa


Boleh jadi saat yang paling canggung dalam acara doa untuk orang sakit datang ketika
mengetahui apa yang harus dikatakan dan diucapkan setelah doa dipersembahkan. Tuhan juga
telah memberikan petunjuk tentang hal ini. Mempelajari dengan cermat akan hal-hal yang
berikut akan menyanggupkan kita memberikan banyak nasihat yang bermanfaat kepada
mereka yang kita doakan dan sanak keluarga mereka.

<MI>Menyadari bahwa tidak semua orang sakit disembuhkan:<D>


Ada kasus-kasus di mana Allah bekerja secara menentukan oleh kuasa Ilahi-Nya dalam
pemulihan kesehatan. Tetapi tidak semua orang sakit disembuhkan. Banyak yang dibaringkan
untuk tidur dalam Yesus.... Dari sini kita melihat bahwa jika orang-orang tidak disembuhkan
sampai sehat, dalam hal ini mereka tidak boleh dihakimi sebagai kekurangan iman.--
<MI>Idem,<D> hlm. 230.

<MI>Mengambil keuntungan dari pengobatan yang masuk akal:<D>


Mukjizat-mukjizat Allah tidak selamanya membawa pemunculan mukjizat-mukjizat secara
luar. Sering mukjizat-mukjizat itu dibawakan dengan suatu cara yang kelihatan seperti arah
peristiwa-peristiwa yang biasa. Ketika kita berdoa untuk orang sakit, kita juga bekerja untuk
mereka. Kita menjawab doa kita sendiri dengan menggunakan obat-obat yang berada dalam
batas jangkauan kita. Air, yang digunakan dengan bijaksana , adalah obat yang paling
mujarab. Bilamana itu digunakan dengan kepandaian, hasil-hasil yang diharapkan akan
kelihatan. Allah telah mengaruniakan kepandaian pada kita, dan Ia rindu supaya kita
melakukan yang terbaik terhadap berkat-berkat-Nya yang mendatangkan kesehatan. Kita
memohon supaya Allah mau memberikan roti kepada yang lapar; dengan demikian kita harus
bertindak sebagai tangan-Nya yang menolong dalam menanggulangi kelaparan. Kita harus
menggunakan setiap berkat yang Allah tempatkan dalam batas jangkauan kita demi kelepasan
mereka yang berada dalam bahaya.
Sarana alami, yang digunakan sesuai dengan kehendak Allah, akan mendatangkan hasil-hasil
yang ajaib. Kita meminta suatu mukjizat, lalu Tuhan mengarahkan pikiran kepada suatu obat
yang sederhana. Kita meminta supaya dipelihara dari wabah yang berjalan dalam kegelapan,
yang mengendap-endap dengan sedemikian rupa di seluruh dunia; jadi kita harus bekerja
sama dengan Allah, memelihara hukum-hukum kesehatan dan kehidupan. Setelah melakukan
semua yang mungkin kesehatan dan kehidupan. Setelah melakukan semua yang mungkin
dapat kita lakukan, kita harus tetap meminta dengan iman supaya beroleh kesehatan dan
kekuatan. Kita harus memakan makanan yang akan memelihara kesehatan tubuh. Allah tidak
memberi kita dorongan bahwa Ia akan melakukan untuk kita apa yang dapat kita lakukan
untuk diri kita sendiri. Hukum-hukum alam harus ditaati. Kita tidak boleh gagal melakukan
bagian kita.--<MI>Selected Messages,<D> buku 2, hlm. 346.
<MI>Terpelihara dalam doa:
Ada janji-janji yang indah dalam Kitab Suci bagi mereka yang menantikan Tuhan. Kita
semua menginginkan jawaban segera terhadap doa kita dan tergoda menjadi putus asa jika
doa kita tidak di jawab dengan segera. Kini, pengalaman saya telah mengajar saya bahwa ini
adalah suatu kesalahan besar. Penangguhan adalah keuntungan kita yang istimewa. Kita
mempunyai kesempatan untuk melihat apakah iman kita benar dan sungguh-sungguh atau
berubah-ubah seperti gelombang laut. Kita harus mengikatkan diri kita ke atas mezbah
dengan tali iman dan kasih yang kuat, dan biarlah kesabaran bekerja dengan sempurna. Iman
menjadi kuat melalui latihan yang tidak berkeputusan. Menunggu ini bukan berarti bahwa
karena kita meminta Tuhan untuk menyembuhkan maka tidak ada yang harus kita lakukan.
Sebaliknya, kita harus menggunakan dengan sebaik-baiknya sarana yang dalam kebaikan-
Nya telah Tuhan sediakan bagi kita dalam keperluan kita.--<MI>Counsels on Health,<D>
hlm. 380,381.

<MI>Persiapan untuk kematian bukan penyangkalan iman:<D>


Banyak yang mencari rahmat penyembuhan Tuhan merasa bahwa mereka harus beroleh
jawaban langsung dan cepat terhadap doa mereka atau iman mereka bercacat. Untuk alasan
ini, mereka yang dilemahkan oleh penyakit perlu dinasihati dengan bijaksana, supaya mereka
dapat bertindak dengan bijaksana. Mereka tidak boleh mengabaikan kewajiban mereka
terhadap sahabat-sahabat yang dapat menghidupkan mereka, atau lalai menggunakan
perwakilan alam untuk memulihkan kesehatan.
Sering ada bahaya kesalahan di sini. Mempercayai bahwa mereka akan disembuhkan sebagai
jawaban doa, suatu ketakutan untuk melakukan sesuatu yang tampaknya akan menunjukkan
kekurangan iman. Tetapi mereka tidak boleh lalai mengatur persoalan mereka menjadi beres
sebagaimana yang ingin mereka lakukan jika mereka berharap untuk diangkat oleh
kematian.--<MI>Ministry of Healing,<D> hlm. 231.

<MI>Supaya terdidik dalam hidup sehat:<D>


Pada awal sejarah pekerjaan kita, banyak yang disembuhkan dengan doa. Dan beberapa,
setelah mereka disembuhkan, menempuh jalan yang sama dalam memanjakan selera makan
yang telah mereka ikuti pada masa yang lalu. Mereka tidak hidup dan bekerja sedemikian
rupa untuk menghindarkan penyakit. Mereka tidak menunjukkan bahwa mereka menghargai
kebaikan Tuhan pada mereka. Berulang-ulang mereka ditimpa penderitaan melalui kelalaian
mereka sendiri, arah perbuatan yang tidak dipikirkan. Bagaimanakah Allah dapat dimuliakan
dalam mencurahkan ke atas mereka karunia kesehatan?
Ketika terang datang bahwa kita harus memulai pekerjaan sanitarium, alasannya diberikan
dengan jelas. Banyak yang perlu dididik dalam rangka hidup sehat. Ketika pekerjaan
berkembang, kita diberi petunjuk bahwa tempat yang cocok akan disediakan, ke mana kita
dapat membawa orang sakit dan menderita yang tidak tahu apa-apa tentang umat kita dan
hampir tidak mengetahui sesuatu tentang Alkitab, dan di sana mengajar mereka bagaimana
memperoleh kesehatan kembali dengan metode-metode perawatan yang masuk akal tanpa
menggunakan obat-obat beracun, dan pada waktu yang sama mengelilingi mereka dengan
pengaruh-pengaruh rohani yang meninggikan. Sebagai sebagian dari perawatan, ceramah-
ceramah harus diberikan tentang kebiasaan-kebiasaan makan dan minum serta berpakaian
yang benar. Nasihat harus diberikan sehubungan dengan memilih dan menyediakan makanan,
yang menunjukkan bahwa makanan dapat disediakan sedemikian rupa supaya menyehatkan
dan menguatkan dan pada saat yang sama merangsang selera dan enak.... Allah merancang
supaya dengan sarana perantara-perantara tanaman-Nya sendiri ini, yang kaya dan yang
miskin, tinggi dan rendah, akan beroleh roti surga dan air kehidupan.
Ia merancang supaya mereka akan dididik dalam kebiasaan-kebiasaan hidup yang benar,
rohani dan jasmani. Keselamatan banyak jiwa dipertaruhkan.--<MI>Counsels on Health,<D>
hlm. 469, 470.

<MI>Kesehatan diperoleh melalui pelayanan bagi orang lain:<D>


Salah satu halangan yang paling pasti terhadap penyembuhan orang sakit adalah pemusatan
perhatian ke atas mereka sendiri. Banyak orang cacat merasa bahwa setiap orang harus
memberi simpati dan pertolongan kepada mereka, padahal apa yang mereka perlukan adalah
membuat perhatian mereka beralih dari mereka sendiri, untuk memikirkan dan merawat
orang lain.... Sementara kita mempersembahkan doa untuk orang-orang yang susah ini, kita
harus mendorong mereka berusaha untuk orang-orang yang lebih memerlukan daripada
mereka sendiri. Kegelapan akan tersingkir dari hati mereka sendiri bilamana mereka berusaha
menolong orang lain. Manakala kita berusaha menghibur orang lain dengan penghiburan di
mana kita pun terhibur, maka berkat itu kembali pada kita. Yesaya 58 adalah resep untuk
penyakit tubuh dan jiwa. Jika menginginkan kesehatan dan sukacita hidup yang benar, kita
harus mempraktikkan peraturan-peraturan yang diberikan dalam Kitab Suci ini. Tentang
pelayanan yang berkenan kepada-Nya, dan berkat-berkatnya, Tuhan berkata:
“Bukankah untuk membagikan rotimu kepada yang lapar, ketika engkau melihat yang
bertelanjang, maka engkau memberinya pakaian; dan bahwa engkau tidak menyembunyikan
dirimu dari dagingmu sendiri? Maka terangmu akan bercahaya seperti fajar, dan kesehatanmu
akan menyeruak dengan cepat.”--<MI>The Ministry of Healing,<D> hlm. 256,257.

Melebarkan Pelayanan Kita untuk Orang Sakit


Dalam terang nasihat yang diberikan, tampaknya jelas bahwa Masehi Advent Hari Ketujuh
sekarang harus berbuat lebih banyak dari yang sudah-sudah dalam memperhatikan tugas
Kristus untuk berdoa bagi dan menyembuhkan orang sakit. Ini tidak akan dilakukan dalam
satu pertemuan penyembuhan masal yang menonjolkan kecakapan pertunjukan dan sifatnya
menggemparkan, tetapi dengan kunjungan yang tenang dan khidmat dari rumah ke rumah
sebagai bagian dari program misionaris obat-obatan keseluruhan yang melayani semua
keperluan mereka yang dengan mereka kita berhubungan--jasmani, sosial, pikirani, dan
rohani. Keberhasilan kita dalam bidang pelayanan ini akan pembersihan kaabah jiwa dari
setiap kecelaan. Itu harus digabung dengan pelayanan yang menggunakan obat-obat
sederhana yang diberikan Allah dan mendidik sesama kita manusia untuk membarui
kebiasaan hidup mereka serta datang kepada penyesuaian diri baik kepada hukum alam
maupun hukum moral. Mereka yang kita doakan haru dituntun kepada kepercayaan yang
tenang dan meyakinkan kepada Allah dan berdoa mereka harus bekerja sama dengan Dia
dalam rencana-Nya untuk kehidupan mereka dan terutama membagikan berkat-berkat yang
telah mereka peroleh kepada mereka yang lebih memerlukan daripada diri mereka sendiri.
Walaupun jenis pelayanan ini hanya melambangkan salah satu cabang pekerjaan misionaris
obat-obatan yang harus dilaksanakan di akhir zaman, itu harus dilakukan pada masa yang
lalu. Para pendeta khususnya, perlu mempelajari dengan teliti semua petunjuk yang Tuhan
berikan dan kemudian menyampaikannya kepada anggota-anggota gereja. Jadi gereja harus
menerima tanggung jawab yang besar untuk memeriksa diri dan menyingkirkan dosa yang
dapat menghalangi pekerjaan ini, dan selanjutnya, maju dengan keyakinan yang tenang
bahwa Kristus sekarang memberikan kuasa dan kesanggupan yang sama untuk
menyelesaikan tugas yang diserahkan-Nya kepada murid-murid-Nya dahulu kala. Sebagai
saluran pekerjaan Kristus kita “akan meletakkan tangan atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh.” (Markus 16:18).
7 Menghidupkan Apa yang Kita Khotbahkan

Pernahkah Anda menguap hanya karena seseorang di hadapanmu menguap? Ini adalah suatu
ilustrasi sederhana tentang kuasa pengaruh. Pengaruh terasa dalam setiap bidang kehidupan.
Bahkan binatang-binatang pun terpengaruh satu dengan yang lain. Talmud mengatakan
dengan singkat, “Domba mengikut domba,” dan sebuah pepatah kuno Cina menyatakan,
“Bukan lengkingan, melainkan terbangnya itik liar, yang menyebabkan kawanannya terbang
dan mengikut.” Dan sebuah pepatah kuno Spanyol mengatakan begini: “Tinggallah dengan
serigala maka engkau akan belajar menggonggong.” Dunia sayur-mayur melengkapi kita
dengan perumpamaan-perumpamaan tentang pengaruh. Misalnya, seseorang pernah berkata,
“Pengaruh adalah sehalus urat air yang tak kelihatan yang merembes di bawah tanah tanpa
terlihat, namun dengan diam-diam membuat rumput menjadi hijau.” Bahkan hamparan
angkasa menyatakan kebenaran ini. Owen Meredith menyatakan, “Tak ada bintang yang
pernah terbit atau berada di tempat tanpa pengaruh di suatu tempat.”
Kuasa teladan sedikit dimengerti oleh banyak dari antara kita. Betapa sedikitnya kita
menyadari bahwa kuasa yang menyertai orang yang mempraktikkan apa yang dipercayainya
adalah kekuatan yang paling keras dalam menggerakkan orang lain untuk bertindak. Ada
beberapa orang yang berhati-hati di dunia yang akan membuat keputusan sehubungan dengan
suatu kebenaran dari pertimbangan bukti sendiri saja. Tetapi yang sebagian besar tidak pernah
tergerak untuk menurut hukum moral Allah atau hukum alam dari hanya mendengar teori
semata-mata. Pengaruh yang muncul dari kesaksian hidup dari mereka yang mempraktikkan
apa yang mereka khotbahkan adalah apa yang sangat mempengaruhi mereka. Pengaruh
seperti itu menandai mereka yang memiliki suatu pengalaman dengan perkara-perkara Allah.
Mereka beroleh kesenangan bukan hanya mengetahui kebenaran tetapi dengan
mempraktikkannya.
Jikalau kita dapat memeriksa kehidupan setia orang, pendeta atau anggota, yang terlibat
dengan giat dalam memberitakan Injil, kita akan menemukan siapa yang banyak bicara tetapi
sedikit pengalaman dalam jalan penurutan.
Sekarang kita mendapati, terutama dalam bidang reformasi kesehatan, bahwa tidak semua
yang mengajarkan kebenaran-kebenaran ini disucikan olehnya. Dalam kehidupan mereka
yang paling dalam terlampau sedikit yang merasakan kepercayaan sama mulianya kepada
mereka. Jikalau doktrin kesehatan sama mulianya dengan doktrin besar lainnya, betapa kita
harus berhati-hati dan bersungguh-sungguh membuat kebenaran-kebenaran ini menjadi
sebagian dari jiwa raga dan praktik kita setiap hari. Kita harus begitu berpadu dengan prinsip-
prinsip ini sehingga akan mustahil untuk memisahkannya dari diri kita sendiri.
Dalam beberapa bidang lain kehidupan kita adalah begitu penting menghidupkan apa yang
kita khotbahkan daripada dalam bidang reformasi kesehatan. Bilamana Anda menyentuh
kebiasaan jasmani seorang manusia, teristimewa seleranya, maka Anda menyentuh salah satu
bagian yang paling peka dari jiwa raganya. Lagi pula, pengaruh adalah nomor satu dalam
menyebabkan orang-orang membentuk kebiasaan makan dan minum yang salah. Seneca, ahli
pidato berkebangsaan Roma yang hidup pada zaman Kristus, menyatakan, “Dunia kejahatan
dapat dilakukan oleh suatu teladan tunggal keserakahan atau kemewahan. Satu selera yang
menggiurkan membuat lebih banyak lagi.”
Bekerja melawan serangan kerakusan dan hawa nafsu menuntut bukan hanya kata-kata
melainkan teladan yang tepat. Kita salah menuntun diri kita sendiri jika kita mengira bahwa
berkhotbah kepada orang banyak tentang hal-hal ini sudah cukup. Orang yang memiliki
pengalaman pribadi baik dengan kesulitan-kesulitan maupun dengan kesenangan-kesenangan
dalam mencapai kemenangan atas sifat jasmani berada pada kedudukan yang terbaik untuk
menolong oran lgain mencapai penguasaan. Teladan ini, seperti sinar matahari yang tidak
bersuara, dengan diam-diam tetapi pasti akan menyebabkan beberapa orang yang menjalani
kehidupan menanggalkan jubah perlawanan mereka, sementara semua pembicaraan gertakan
yang tidak ditunjang oleh tindakan-tindakan yang benar hanya membuat mereka menarik
jubah-jubah ini lebih erat melingkari mereka. Socrates menyatakan suatu kebenaran besar
ketika ia berkata, “Barangsiapa hendak menggerakkan dunia, lebih dahulu menggerakkan
dirinya sendiri.”
Berapa banyakkah pengaruh yang Paulus miliki baik di dalam maupun di luar gereja jika ia
tidak dapat dengan jujur mengatakan, “Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah
mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu” (Filipi 3:17).
Paulus melanjutkan dengan pernyataan bahwa banyak orang yang mengaku Kristen yang
menghidupkan kehidupan yang membuat mereka seteru salib Kristus. Dan salah satu hal yang
menjadikan mereka seteru, yang kesudahan mereka adalah kebinasaan, ialah kenyataan
bahwa Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah “aib mereka.” pikiran
mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi (lihat ayat 18,19).
Ada sedikit keraguan bahwa Paulus merupakan penganjur besar untuk mempraktikkan apa
yang orang khotbahkan. “Paulus membawa besertanya suasana surga. Semua yang bergaul
dengan dia merasakan pengaruh persatuannya dengan Kristus. Kenyataan bahwa
kehidupannya sendiri meneladankan kebenaran yang diberitakannya, memberikan kuasa
meyakinkan pada pemberitaannya. <MI>Di sinilah letak kuasa kebenaran itu.” --The Acts of
the Apostles, <D>hlm. 510,511.
Tujuh belas abad kemudian ahli filsafat berkebangsaan Jerman Immanuel Kant dengan tegas
menganjurkan prinsip yang sama. Ia menyatakan, “Jadi bertindaklah supaya prinsip
tindakanmu dengan aman dapat menjadi suatu hukum bagi seluruh dunia.” Tidak ada orang
yang begitu tak berarti sehingga teladannya tidak akan membahayakan orang lain. Gumpalan
ragi yang tampaknya tak berarti mempengaruhi segenap adonan. Pengaruh yang tak kelihatan
dari orang yang tampaknya tak berarti yang menghidupkan apa yang ia khotbahkan menyebar
ke seluruh masyarakat di sekelilingnya. Tidak ada kepala berita yang dapat
mengumumkannya, tidak ada TV atau radio yang dapat menyiarkannya; mungkin tak ada
pendahuluan yang luar biasa, tetapi seseorang, di suatu tempat, sedang mempengaruhi. Ingat
akan uang perempuan janda yang tidak seberapa? Kotak pualam yang dipecahkan?
Ketika Allah menanyai Kain di mana adiknya Habel berada, Kain menjawab, “apakah aku
penjaga adikku?” Ia menyatakan penolakannya yang mutlak terhadap salah satu prinsip dasar
Surga--yakni perlunya teladan dan pengaruh yang benar, yang berasal dari seorang anak Allah
yang menurut. Tidak ada orang yang merupakan sebuah pulau. Setiap pemikiran dan
perbuatan ada pengaruhnya di suatu tempat, di suatu waktu, terhadap seseorang. Bahkan diri
sendiri pun senantiasa dipengaruhi oleh teladan seseorang.
Unsur ragi digunakan dalam Kitab Suci menonjolkan kuasa pengaruh baik untuk kebaikan
maupun untuk kejahatan. Paulus bertanya kepada orang-orang percaya di Korintus, “Tidak
tahukah kamu bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?” (1 Korintus 5:6). Paulus
sedang memperbincangkan perbuatan-perbuatan orang yang suka berbuat jahat. Orang-orang
Korintus tampak telah lupa akan kuasa pengaruh. Jikalau orang yang suka melawan tetap
berada di dalam gereja, maka pengaruhnya yang jahat sering membawa orang lain mengikuti
jejaknya. Mungkin adalah lebih sehat baik bagi pribadi maupun bagi gereja untuk
memisahkannya dari keanggotaan supaya dapat melindungi tubuh dari suatu pengaruh jahat
dan menyadarkan orang yang berbuat jahat itu akan akibat mutlak dari jalan-jalannya.
Tidak ada kebenaran yang Alkitab tetapkan dengan terang yang lebih jelas daripada bahaya
satu orang saja pun yang berpisah dari yang benar--bahaya baik bagi orang yang berbuat
salah maupun semua orang yang akan dicapai oleh pengaruhnya. Teladan mempunyai kuasa
yang luar biasa; dan bilamana tertaruh pada sisi kecenderungan-kecenderungan sifat kita yang
jahat, itu hampir tidak dapat dielakkan.
Benteng kejahatan yang terkuat di dunia kita bukanlah kehidupan tidak benar dari orang
berdosa yang terlantar atau yang terbuang, melainkan kehidupan sebaliknya yang tampaknya
berbudi luhur, terhormat, dan agung, di mana satu dosa dikembangkan, satu kejahatan
dimanjakan. Bagi jiwa itu adalah bergumul secara rahasia melawan suatu pencobaan raksasa,
gemetar di atas tepi tebing yang curam, begitulah contoh salah satu daya tarik yang paling
kuat kepada dosa. Barangsiapa yang, dikaruniai gambaran-gambaran kehidupan dan
kebenaran serta kehormatan hukum Allah yang suci, telah menyelewengkan karunia-
karunianya yang mulia ke dalam suatu daya tarik yang menuju kepada dosa. Kepintaran,
talenta, simpati, bahkan perbuatan dermawan dan kebaikan, dengan demikian dapat menjadi
pemikat Setan untuk memikat jiwa-jiwa di atas jurang kebinasaan--<MI>Education, <D>hlm.
150.
Namun, pengaruh adalah mata uang yang dua sisi. Apa yang benar terhadap kejahatan benar
terhadap kebaikan. Pengaruh seorang yang berbuat benar bertumbuh sampai kepada taraf
yang mengherankan. Betapa menular teladan yang dikeluarkan oleh mereka yang berdiri di
pihak Allah. Elia, Gideon, dan Daniel adalah orang-orang yang menghidupkan apa yang
mereka khotbahkan. Seluruh bangsa dibawa kembali kepada Allah oleh karena satu orang
saja yang berdiri di atas puncak gunung dan berani berdiri demi kebenaran.
Bilamana Anda berdiri demi kebenaran, orang lain akan berdiri dengan Anda. Sejarah tidak
dibentuk oleh golongan mayoritas tetapi oleh golongan minoritas yang mengetahui apa yang
mereka inginkan dan ke mana mereka hendak pergi. Kristus membuktikan hal ini ketika Ia
memulai gereja Kristen. Dari sudut pandangan manusia, petani-petani dan nelayan-nelayan
tidak bersekolah yang menjadi sebagian besar anggota gereja pertama yang tampaknya lemah
dan tidak menjanjikan. Para pengamat yang kritis tidak bisa yakin terhadap kelompok kecil
ini yang membuat suatu pengaruh besar terhadap dunia. Tetapi mereka tidak menghitung
pengaruh sejumlah kecil orang-orang yang diubahkan dan diangkat oleh kuasa Roh Kudus.
Orang-orang yang dipenuhi Roh tersebut mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan!
Mereka tahu mereka tidak dapat hidup untuk dirinya sendiri. Mereka tahu bahwa seribu tali
pengaruh menghubungkan mereka dengan sesama manusia. Mereka tahu dapat
mengkhotbahkan suatu khotbah yang lebih baik dengan kehidupan mereka daripada dengan
bibir mereka. Mereka mengetahui komentar terbaik dan paling hidup terhadap Firman Allah
adalah suatu teladan yang baik.
Pengaruh kehidupan kudus yang tidak dipelajari, yang tidak disadari adalah khotbah yang
paling meyakinkan yang dapat diberikan sehubungan dengan agama Kristen. Dalih, bahkan
ketika tak dapat di tangkis, hanya dapat menimbulkan perlawanan; tetapi suatu teladan yang
saleh memiliki kuasa sehingga tidaklah mungkin untuk menolak seluruhnya. --<MI>The Acts
of the Apostles, <D>hlm. 511.
Akibat menyebarnya teladan dan pengaruh yang baik dinyatakan dengan sebaik-baiknya oleh
Ellen White:
Kehidupan setiap hari dimuati dengan tanggungjawab yang harus kita pikul. Setiap hari,
perkataan dan perbuatan kita membuat kesan ke atas mereka dengan siapa kita bergaul.
Betapa besar keperluan itu sehingga kita harus menjaga bibir dan langkah-langkah kita
dengan hati-hati! Satu gerakan yang serampangan, satu langkah yang tidak bijaksana, maka
gelombang-gelombang dahsyat suatu pencobaan yang kuat dapat melanda satu jiwa
terhempas ke bawah. Kita tidak dapat menghimpun pikiran-pikiran yang telah kita tanamkan
di pikiran manusia. Jika pikiran-pikiran itu jahat, maka kita mungkin telah menetapkan dalam
gerakan sederetan keadaan, air pasang kejahatan, yang kita tak berdaya untuk
menenangkannya.
Sebaliknya, jika dengan teladan kita, kita membantu orang lain dalam pengembangan prinsip-
prinsip yang baik, maka kita memberi mereka kuasa untuk berbuat baik. Pada giliran mereka,
mereka mengeluarkan pengaruh bermanfaat yang sama terhadap orang lain. Jadi beratus-ratus
dan beribu-ribu orang ditolong oleh pengaruh kita yang tidak disadari. Pengikut Kristus yang
benar menguatkan maksud baik semua orang dengan siapa ia dapat berhubungan. Di hadapan
dunia yang tidak percaya, yang mengasihi dosa ia menyatakan kuasa kasih karunia Allah dan
kesempurnaan tabiat-Nya.-- <MI>Prophets and Kings, <D>hlm. 348.

Hidup dan Pengaruh yang sehat

Sebagai pendeta, pakar kesehatan, dan pemimpin anggota, adakah kita menghidupkan
pekabaran kesehatan itu atau hanya mengkhotbahkan dan mengajarkannya? Jikalau
keterlibatan kita dalam hidup sehat berhenti pada tingkat berbicara saja, maka apakah yang
dapat kita harapkan dari anggota-anggota gereja kita yang lain? Goldsmith berkata, “Orang-
orang jarang bertambah baik bilamana mereka tidak ada contoh kecuali diri mereka sendiri
yang ditiru.”
Pada awal pergerakan kita, hanya sedikit pekerja dan lebih sedikit anggota yang merasakan
pentingnya pekabaran hidup sehat. Bahkan James White pun gagal mengikuti semua prinsip
reformasi kesehatan. Selama bagian awal tahun 1865 ia bekerja di atas dan di luar batas
kesanggupan jasmaninya. Ia tidak memberi dirinya sendiri istirahat yang patut. Melawan
pertimbangannya yang lebih baik ia menerima jabatan ketua General Conference. Namun
pada saat ini baik ia maupun istrinya, Ellen, sedang gencar memberitakan perihal hidup sehat
itu di pelbagai konfrensi. Pada satu konfrensi khusus tidk lama sebelum James White terjatuh,
Uriah Smith melaporkan tentang ceramah-ceramah Ellen White. Ia (Ellen White)
membicarakan “tentang hubungan antara badani dan pikirani serta moral, hubungan di mana
kesehatan berperan, atau pengaruh yang hampir mengendalikan yang ada terhadap perasaan
kita, dan keperluan untuk memelihara kesehatan tubuh, jikalau kita mau memiliki semangat
yang berkemampuan dan penuh keriangan. Pembawaan yang penting dari pokok pembicaraan
ini terhadap kebenaran masa kini, segera akan dilihat oleh semua orang yang menyadari
betapa pentingnya suatu reformasi dalam kebiasaan-kebiasaan jasmani kita sampai kepada
keadaan kerohanian yang tinggi yang tercakup dalam persediaan yang kita perlukan untuk
menjadi peserta dalam hujan akhir.” --<MI>Review and Herald, <D>23 Mei 1865.
Setelah konferensi ini, Pendeta dan Nyonya White terus melakukan perjalanan dari satu
tempat ke tempat lain. Menempuh perjalanan jauh dengan sedikit sekali tidur membuat
kesehatan James White sangat rapuh. Tidak heran ketika mengetahui bahwa pada pagi
tanggal 16 Agustus 1865, Pendeta White terjatuh karena mengalami kelumpuhan. Menurut
para dokternya tidak ada lagi harapan hidup baginya. Kata mereka, hanya mukjizat saja yang
dapat menyelamatkannya.
Selama lima minggu ia tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Akhirnya ia dibawa oleh
istrinya dan Pendeta J.N. Loughborough serta Pendeta Uriah Smith ke lembaga Dr. Jackson
di Dansville, New York. Keempat orang ini adalah para pengembara yang telah letih dan
memerlukan pertolongan. Keluarga White dan pendeta Loughborough tinggal di Dansville
selama tiga bulan, dan tinggalnya mereka di sana bermanfaat.
Namun, oleh karena para pemimpin ini tidak setuju dengan filsafat-filsafat dan praktik-
praktik tertentu yang dijalankan oleh Dr. Jackson, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi
dari sana setelah jangka waktu tiga bulan. Jadi tiga minggu digunakan di Rochester, New
York, di mana minggu sembahyang yang bersungguh-sungguh diadakan untuk meminta
kuasa penyembuhan Allah, khususnya atas nama Pendeta White.
Pada malam Natal tahun itu, Ellen White diberi khayal yang melengkapi khayalnya yang
pertama tentang reformasi kesehatan yang diberikan dua setengah tahun sebelumnya.
Sementara khayal yang pertama adalah tentang prinsip-prinsip kesehatan, maka khayal yang
kedua menunjukkan dengan jelas bahwa orang-orang Advent belum mempraktikkan
kebenaran-kebenaran yang Allah berikan kepada mereka. Khayal yang kedua ini dilukiskan
dalam <MI>Testimonies, <D>jilid 1, hlm. 485-495.
Antara lain ia berkata:
Ditunjukkan kepada saya bahwa umat kita yang memelihara hari Sabat telah lalai dalam
melakukan terang yang diberikan Allah mengenai reformasi kesehatan, sehingga masih ada
suatu pekerjaan besar di hadapan kita....
Reformasi kesehatan yang ditunjukkan kepada saya, adalah sebagian dari pekabaran malaikat
ketiga dan erat sekali hubungannya dengan pekabaran itu sebagaimana tangan dan lengan
berhubungan dengan tubuh manusia. Saya melihat bahwa kita sebagai suatu umat harus
melakukan langkah maju dalam pekerjaan yang besar ini. Para pendeta dan umat harus
bertindak bersama-sama.... Kerakusan adalah dosa yang merajalela di zaman ini. Nafsu selera
menjadikan pria dan wanita budak-budak, dan menggelapkan kecerdasan mereka serta
membius perasaan moral mereka sampai kepada taraf sedemikian rupa sehingga kebenaran-
kebenaran firman Allah yang suci, yang tinggi tidak dihargai. Kecenderungan-kecenderungan
yang rendah telah memerintah pria dan wanita....
Mereka harus selalu menjaga supaya nafsu makan ditaklukkan pada organ-organ moral dan
intelektual (akhlak dan akal). Tubuh harus menjadi hamba pada pikiran, dan bukan pikiran
pada tubuh....
Ada yang mengolok-olok pekerjaan reformasi ini dan mengatakan itu semua tidak perlu,
bahwa itu merupakan kegembiraan untuk membelokkan pikiran dari kebenaran masa kini.
Mereka mengatakan bahwa masalah tersebut sedang menjurus kepada yang ekstrim
(keterlaluan). Orang-orang tersebut tidak mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan.
Sementara pria dan wanita yang mengaku saleh berpenyakit mulai dari atas kepala sampai ke
kaki mereka, sementara kekuatan jasmani, pikirani, dan moral mereka dilemahkan melalui
pemanjaan selera makan yang merusak dan kerja berlebihan, bagaimanakah mereka dapat
menimbang bukti-bukti kebenaran dan mengerti tuntutan-tuntutan Allah?.... Memandang
permasalahan dari sudut keagamaan yang tinggi, kita harus menjadi para pembaru yang teliti
supaya dapat menjadi serupa dengan Kristus.-- hlm. 485-488.
Perhatikan bahwa dalam khayal ini hubungan erat antara tubuh, pikiran, dan roh diuraikan
dengan jelas. Itu bukanlah masalah pilihan apakah kita menghidupkan apa yang kita
khotbahkan, melainkan suatu kewajiban dan tanggung jawab yang mutlak. Alasan-alasan
untuk hal ini banyak. Menghidupkan pekabaran kesehatan membantu dalam : (1) Kejernihan
intelektual dan daya rasa moral, (2) Menjaga pikiran, selaku takhta kendali, sebagai kepala
tubuh, (3) Penyucian hidup dan tabiat, (4) Memasok kekuatan segar kepada khotbah pendeta,
yang akan memberi kehidupan dan kuasa kepada para pendengar, (5) Memelihara rasa
optimis dan sikap yang berani pada zaman yang sukar ini.
Ini hanya beberapa keuntungan yang berasal dari mempraktikkan prinsip-prinsip reformasi
kesehatan.
Haruslah diperhatikan dengan sebaik-baiknya bahwa istilah “reformasi kesehatan” mencakup
lebih dari reformasi di bidang makanan. Itu meliputi seluruh aneka warna aturan kesehatan.
Tidak ada yang tidak dituruti. Misalnya, Ellen White menunjukkan betapa pentingnya para
pendeta mengambil waktu untuk bersantai selengkapnya dan melakukan gerak badan setiap
hari. Perhatikan posisi positif yang ia ambil terhadap masalah ini:
Jikalau mereka bekerja dengan cerdik, melatih baik pikiran maupun tubuh dengan pantas,
maka para pendeta tidak akan mudah diserang penyakit. Jikalau semua pekerja kita mengatur
sedemikian rupa sehingga mereka dapat menggunakan beberapa jam setiap hari bekerja di
alam bebas, dan merasa tidak terikat untuk melakukan hal ini, itu akan menjadi berkat bagi
mereka; mereka akan sanggup melaksanakan kewajiban panggilan mereka dengan lebih
berhasil. Jikalau mereka tidak mempunyai waktu bersantai selengkapnya, mereka dapat
merencanakan dan berdoa sementara bekerja dengan tangan mereka, dan dapat kembali
kepada pekerjaan mereka dengan tubuh dan roh yang disegarkan.
Beberapa pendeta kita merasa bahwa mereka setiap hari harus melaksanakan suatu pekerjaan
supaya mereka dapat melapor ke konferens (daerah), dan sebagai akibat dari upaya
melakukan hal ini, usaha mereka terlampau sering lemah dan tidak berdaya guna. Mereka
harus ada waktu untuk istirahat, bebas seluruhnya dari beban pekerjaan. Tetapi ini tidak dapat
mengganti gerak badan setiap hari.
Saudara-saudara, apabila kamu mengambil waktu untuk mengerjakan kebunmu, dengan
demikian melakukan gerak badan yang kamu perlukan untuk menjaga sistem supaya tetap
berada dalam susunan kerja yang baik, maka kamu sama banyak melakukan pekerjaan Allah
dengan mengadakan kumpulan kebaktian. Allah adalah Bapa kita, Ia mengasihi kita, dan Ia
tidak menuntut salah seorang hamba-Nya menyalahgunakan tubuhnya.--<mi>Counsels on
Health,<D> hlm. 564.
Dalam pekabaran yang sama ini ia menyatakan bahwa “Tabiat dan daya guna pekerjaan
sebagian besar bergantung atas kondisi fisik para pekerja.” --<MI>idem, <D>hlm. 565.
Walaupun kutipan-kutipan tadi terutama ditujukan kepada para pendeta, nasihat itu tidak
kurang berlaku bagi para dokter dan anggota kita. Misalnya, Ellen White menasihati para
dokter kita untuk menghidupkan prinsip-prinsip reformasi kesehatan. Ia berkata:
Allah adalah pejabat besar mesin manusia. Dalam memelihara tubuh kita maka kita harus
bekerja sama dengan Dia Mengasihi Allah penting untuk kehidupan dan kesehatan.... Supaya
dapat memiliki kesehatan yang sempurna hati kita harus diisi dengan kasih dan pengharapan
serta sukacita....
Semua dokter harus menempatkan diri mereka di bawah pengendalian Tabib Besar itu. Di
bawah bimbingan-Nya mereka akan melakukan sebagaimana yang seharusnya. Tetapi Tuhan
tidak akan membuat mukjizat untuk menyelamatkan dokter-dokter yang dengan serampangan
menyalahgunakan bangunan-Nya. Sedapat mungkin, para dokter harus secara teratur
memelihara kebiasaan makan mereka. Mereka harus melakukan gerak badan dengan jumlah
yang tepat. Mereka harus bertekad untuk bekerja sama dengan Pekerja Guru yang besar itu.
Allah bekerja, dan manusia harus masuk ke dalam barisan dan bekerja dengan Dia; karena Ia
adalah Juruselamat tubuh.
Di atas segala-galanya, para dokter perlu menyadari hubungan yang manusia adakan dengan
Allah mengenai pemeliharaan kesehatan dan kehidupan. Mereka perlu mempelajari firman
Allah dengan rajin, jangan sampai mereka mengabaikan hukum-hukum kesehatan. Tidak
perlu mereka menjadi lemah dan tidak seimbang. Di bawah bimbingan kekuasaan surgawi,
mereka dapat maju dalam barisan yang terang dan lurus. Tetapi mereka harus memberi
perhatian yang sangat bersungguh-sungguh kepada hukum-hukum Allah. Mereka harus
merasa bahwa mereka adalah harta Allah, bahwa mereka telah dibeli dengan suatu harga,
sehingga mereka harus memuliakan Dia dalam segala perkara....
Ada orang-orang yang dapat melaksanakan dengan sukses sejumlah pekerjaan tertentu, tetapi
yang menjadi terlampau lelah, cengeng, dan tidak sabar bilamana dibebankan fisik atau
mental mereka. Kasih Allah hilang dari hati mereka, dan kemudian mereka kehilangan
keberanian dan iman, dan berkat Allah tidak menyertai mereka. Ada dokter-dokter yang telah
kehilangan kuasa rohani mereka karena mereka telah melakukan dua kali lipat pekerjaan
yang harus mereka lakukan. Bilamana orang-orang diminta atau tergoda untuk mengambil
pekerjaan lebih banyak daripada yang dapat mereka lakukan, biarlah mereka berkata dengan
tegas, saya tidak setuju untuk melakukan hal ini. Saya tidak aman melakukan lebih banyak
daripada yang saya lakukan.--<MI>Medical Ministry, <D>hlm. 291-294.
Kembali kepada pelayanan, komentar Ilahi memberikan nasihat yang sangat praktis, nasihat
yang paling cocok untuk zaman kita sekarang.
Allah bukan hanya merindukan hamba-hamba-Nya memiliki iman dalam pekerjaan di
lembaga-lembaga-Nya. Ia menginginkan mereka melangkah lebih jauh lagi. Mereka harus
menyadari bahwa Allah menginginkan mereka menjadi badani dan rohani. Ia menginginkan
mereka untuk menunjukkan bahwa kebenaran telah merampungkan suatu pekerjaan besar
bagi mereka....
Jikalau engkau diundang untuk menghadiri rapat majelis, tanyalah dirimu sendiri apakah
kemampuan-kemampuan pengertianmu berada dalam kondisi yang baik untuk menimbang
bukti. Jikalau engkau tidak berada dalam kondisi yang baik, jikalau otakmu kacau, engkau
tidak berhak mengambil bagian dalam rapat itu. Adakah engkau cengeng? Adakah watakmu
manis dan harum, atau adakah itu begitu terganggu dan tidak dapat disetujui sehingga engkau
akan terbawa untuk membuat keputusan yang tergesa-gesa? Adakah engkau merasa seakan-
akan engkau hendak berkelahi dengan seseorang? Maka janganlah pergi ke rapat itu; karena
jika engkau pergi pasti engkau akan tidak menghormati Allah. Ambil sebuah kapak lalu
potonglah kayu atau libatkan diri dalam gerak badan sampai rohmu menjadi sejuk dan mudah
untuk diperlakukan. Sama pasti dengan perutmu menciptakan suatu gangguan pada
pikiranmu, kata-katamu akan menciptakan suatu gangguan di dalam majelis itu. Lebih
banyak kesulitan yang disebabkan oleh organ-organ pencernaan yang terganggu daripada
yang banyak orang sadari.
Kita selalu harus makan makanan yang paling sederhana. Sering dua kali sebanyak makanan
yang sistem perlukan yang dimakan. Jadi alam harus bekerja keras untuk menghilangkan
kelebihan itu. Rawatlah perutmu dengan sebaik-baiknya, maka perut itu akan bekerja dengan
sebaik-baiknya....
Kita harus berdiri pada suatu posisi yang sedemikian rupa, secara fisik dan secara rohani,
sehingga kita dapat menganjurkan agama Kristus. Kita pun mempersembahkan tubuh kita
kepada Allah.
Allah menginginkan pendeta-pendeta-Nya berdiri pada suatu posisi yang tinggi dan suci.
Mereka yang membuka firman Allah kepada orang lain harus bertanya pada diri sendiri,
sebelum mereka memasuki mimbar, apakah mereka telah menyangkal diri, apakah makanan
mereka sudah sederhana, yaitu yang dapat perut cerna, tanpa menggelapkan pikiran. Tolong
baca 2 Korintus 1. Seluruh pasal ini adalah pelajaran bagi semua orang percaya.--
<MI>Idem,<D> hlm. 294,295.
Apakah yang hendak dikatakan nabi itu kepada para pendeta kita sekarang jika ia melihat
jalan-jalan raya kita yang besar padat dengan mobil-mobil yang ngebut? Kita tahu apa yang
dikatakannya pada peralihan abad:
Pendeta yang bergaya kuno, yang mengadakan perjalanan dengan menunggang kuda, dan
menggunakan banyak waktu melawat kawanan dombanya, menikmati kesehatan yang jauh
lebih baik, meskipun mengalami kesukaran dan kedinginan, daripada pendeta-pendeta kita
sekarang, yang menghindari semua penggunaan fisik sedapat mungkin, dan membatasi diri
mereka sendiri dengan buku mereka.--<MI>Counsels on Health, <D>hlm. 194.
Sebagai para pekerja dari Allah, pertanyaan yang besar adalah, adakah kita menghidupkan
apa yang kita khotbahkan?
Diceritakan bahwa ketika George Matheson melayani di Innellan, Scotland, seorang
perempuan tua dari tempat kumuh berbakti di jemaatnya. Ia tinggal di sebuah gudang bawah
tanah. Tempat itu gelap, lembab, dan kurang udara, tetapi ia tidak terlampau
menghiraukannya, karena itulah rumahnya selama bertahun-tahun--orang-orang dapat
menjadi terbiasa dengan apa saja. Para tetangganya terkejut pada suatu hari melihat bahwa ia
sedang pindah. Ia tidak pergi jauh-jauh, tetapi telah menemukan sebuah kamar di atas loteng
di mana ada cahaya dan udara. Mereka bertanya padanya mengapa, setelah tahun-tahun ini, ia
baru memutuskan untuk pindah. Ia menjawab dengan singkat tetapi dengan tandas, “Oleh
sebab engkau tidak dapat mendengar George Matheson berkhotbah, dan tinggal dalam
ruangan bawa tanah.”
Bilamana seorang mengerti prinsip-prinsip besar pekabaran Masehi Advent Hari Ketujuh,
yang merupakan pekabaran seutuhnya untuk seluruh dunia untuk menjadikan manusia sehat,
ia tidak dapat hidup dengan cara dunia hidup. Semakin banyak Anda mempelajarinya,
semakin banyak Anda menghargainya, semakin banyak Anda menghidupkannya. Anda tidak
dapat hidup di dalam ruangan bawah tanah hawa nafsu, sambil mendewakan selera makan,
sementara setiap hari mempelajari prinsip-prinsip hebat pekabaran ini. Ada beberapa tempat
di mana kita tidak lagi dapat hidup dan ada beberapa hal yang tidak dapat lagi kita lakukan.
Perubahan-perubahan dapat dilakukan dengan pelahan-lahan, dan pertumbuhan dapat terjadi
pelan-pelan, tetapi pertumbuhan itu dan perubahan-perubahan tersebut bukan tidak berarti.
Bilamana segenap Injil itu menawan kita, kita memulai proses menjadi ciptaan baru.
“Teladan yang mulia ini diberikannya pada dombanya, yaitu pertama ia menempa dan
kemudian ia membina. Dari Injil kata-kata tersebut dikutipnya; Lalu gambaran ini
ditambahkannya, bahwa jika emas berkarat, apakah yang akan besi buat?
Karena jika seorang imam buruk, kepada siapa kita percaya,
Tidak heran seorang anggota sampai berkarat.”
(Dengan memohon maaf pada Chaucer “Prologue to the Canterbury Tales”)

Anda mungkin juga menyukai