Anda di halaman 1dari 16

1.

Latar Belakang
Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan didirikan oleh Ny. Mary Baker Eddy (16 Juli 1821 - 3
Desember 1910), yang sejak kecil sakit-sakitan. Pada usia 40-an tahun, Ny. Eddy berjumpa
dengan Phineas P. Quimby yang melakukan banyak percobaan dengan penyembuhan alamiah
melalui kekuatan pikiran. Ny. Eddy yang saat itu mengalami penderitaan tulang belakang,
meminta pertolongan Quimby. Ia begitu terkesan oleh “kesembuhannya” sehingga ia yakin
bahwa Quimby telah menemukan metode penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus.

Pada bulan Februari 1866, sebulan setelah kematian Quimby, Ny. Eddy tergelincir di kaki
lima yang licin karena es yang mencair, sehingga punggungnya luka parah. Beberapa hari
setelah kecelakaan itu, Ny. Eddy membaca kisah penyembuhan orang lumpuh di dalam Injil
Matius, dan ia memperoleh ilham bahwa hanya Allah sajalah, yakni Pikiran Ilahi, yang
mempunyai kuasa untuk menyembuhkan punggungnya. Ny. Eddy langsung sembuh dan ia
pun membagikan penemuannya kepada orang lain.

Ny. Eddy percaya bahwa penyembuhan itu terjadi karena ia menyadari bahwa materi, dan itu
termasuk penyakit, sesungguhnya tidak ada. Karena penyakit tidak ada, maka obat-obatan
yang juga termasuk materi, tidak akan berguna untuk menyembuhkannya. Sebaliknya,
penyakit hanya dapat dikalahkan dengan menggunakan kuasa pikiran.

Diilhami oleh keyakinannya bahwa penyembuhannya itu terjadi sebagai akibat dari kesadaran
rohaninya terhadap Allah, Ny. Eddy mulai bekerja sebagai penyembuh ilahi. Ny. Eddy mulai
menata prinsip-prinsip pemikiranannya dan menerbitkannya pada tahun 1875 dengan
judul Science and Health, yang kemudian direvisinya menjadi [Science and Health with Key
to Scriptures]. Pada tahun 1879 ia mempunyai cukup banyak pengikut untuk mendirikan
Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan, di Boston. Untuk memperluas pelayanannya, pada
tahun 1881 Ny. Eddy mendirikan Massachusetts Metaphysical College, dan National
Christian Scientist Association pada tahun 1886. Usaha-usaha ini kemudian ditinggalkan, dan
ia memusatkan perhatiannya pada Gereja Induk.

Untuk menghindari konflik dengan pengadilan Massachusetts, pada tahun 1901 Ny. Eddy
memerintahkan para orangtua untuk mengizinkan anak-anak mereka divaksinasi. Ia juga
mengakui bahwa tulang yang patah harus diserahkan penyembuhannya kepada dokter. Ia pun
mengizinkan penggunaan penghilang rasa sakit apabila pasien mengalami rasa sakit yang luar
biasa.
Pada tahun 1889 ia mengundurkan diri dari kepemimpinan gereja itu sehingga ia bisa
merevisi kembali bukunya. Pada tahun 1910 ia meninggal dunia dalam usia 89 tahun. Setelah
kematiannya, Gereja ini dipimpin oleh lima orang direktur tetap yang diangkat oleh Ny.
Eddy. Di bawah kepemimpinan mereka, Gereja ini berkembang pesat, namun sejak tahun
1931, jumlah praktisinya menurun, bersamaan dengan menurunnya jumlah anggota Gereja.

CHRISTIAN SCIENCE (selanjutnya disingkat CS)

 Jika Adventis berorientasi pada pemeliharaan Hukum Allah dan kekudusan guna
menyongsong kedatangan Kristus, maka aliran Kekristenan Ilmu Pengetahuan atau Christian
Science merupakan suatu gerakan keagamaan yang menekankan penyembuhan kristiani
sebagai bukti keunggulan atas kekuatan fisik.

Bagaimana aliran ini dikenal? Di Indonesia, letak gerejanya ada di jalan Cik Ditiro 48 Jakarta
Pusat. Pusatnya terletak di Boston, AS. Jurnal Christian Science yang dikenal
adalah Christian Science Journal.

Dalam prakteknya sendiri, Christian Science memakai metode penyembuhan yang tidak sama
seperti yang biasa dipakai dalam dunia kedokteran maupun dunia pengobatan alternatif. Juga
tidak sama dengan metode penyembuhan dalam Kebaktian Kesembuhan Ilahi yang dilakukan
oleh kalangan Pentakostal dan Karismatik. Penyembuhan yang mereka pakai, diyakini
berasal dari Kristus Sang Ahli Ilmu Pengetahuan dan kemudian memberikan ilmu
pengetahuan-Nya kepada manusia.

Sama seperti Advent, kehadiran Gerakan ini tidak bisa dilepaskan dari kehadiran pelopornya
yang bergulat dengan pengalaman hidup tertentu dan mengaitkannya dengan alkitab. Dialah
Mary Baker Eddy. Latar belakang munculnya CS memang tidak bisa dilepaskan dari
pengalaman pribadi Mary Baker Eddy yang juga bergumul dengan kesembuhan dirinya.
Selama hidupnya, sebelum ia menemukan metode penyembuhan yang merupakan perpaduan
pikiran dan pemahaman alkitab yang dilakukannya, Mary telah bertemu dengan banyak
penyembuh baik itu dari dunia kedokteran, alternatif, atau kalangan karismatik.

Mary Baker Eddy tadinya merupakan anggota Gereja Calvinis. Sejak kecil ia sakit-sakitan.
Kendati demikian, kecerdasan intelektualnya memampukan dia melakukan kegiatan tulis
menulis yang nantinya sangat berguna dalam penyebarluasan ajaran ini. Kemudian, Mary
menerima penglihatan rohani dan minatnya terhadap penyembuhan spiritual bertumbuh kian
pesat. Bahkan ketika ia menikah dan suaminya meninggal, sekalipun kondisinya sakit-
sakitan, Mary tetap memperlihatkan minat yang besar terhadap dunia penyembuhan. Di
pernikahannya yang kedua pun, kembali Mary sakit karena ia dan suaminya sering cekcok.
Pertengkaran mereka berujung pada perceraian. Mary pun menikah untuk ketiga kalinya
dengan Asa Gilbert Eddy yang meninggal juga lima tahun kemudian.

Di rentang hidupnya itu, perempuan ini bertemu para penyembuh yang ada di sekitarnya.
Orang tua Mary sempat membawanya pada penyembuh rohani. Mary pun sempat
mempelajari teknik penyembuhan dari seorang dokter magnetik bernama PP. Quimby. Tapi,
belakangan ia tidak mengakui pengaruh Quimby dalam ajaran metafisik yang dibangunnya
sendiri.

Kemudian, Mary mengembangkan  ajaran dan keyakinannya dan berusaha membangun


sistem keagamaan baru berdasarkan pengalaman spiritualnya yang didapat dalam perjalanan
menemukan kesembuhan bagi dirinya dengan digabungkan penafsiran alkitab yang dia
lakukan sendiri. Mary menyebut ajarannya sebagai pengajaran tentang Yesus dan
penggenapan karyaNya di bawah terang dari “asas dan peraturan ilmu pengetahuan rohani
dan penyembuhan metafisik”2

Bagaimana gerakan ini berkembang? Pada awalnya banyak yang menyangsikan keaslian
ajaran Mary yang dicap mengikuti ajaran terapis dan penyembuh lain yang banyak saat itu.
Tapi Mary meyakinkan bahwa penyembuhan yang dia lakukan berasal dari Allah dan bukan
dari budi manusia. 

Bersama dengan Richard Kennedy, Mary menerbitkan buku, with Key to The Scriptures yang
diklaimnya sebagai pengembangan penafsiran keliru atas alkitab yang dilakukan oleh banyak
orang Kristen. Namun, di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa alkitab adalah sumber
kebenaran yang utama. Di kemudian hari, buku yang dikarang Mary ini dianggap sebagai
Kitab suci kedua oleh kalangan Christian Scientist.

Mary Baker Eddy kemudian mendirikan Christian Science Association yang merupakan
persekutuan bagi murid-murid Mary. Yang menarik adalah, tidak ada pendeta lain di dalam
gereja ini kecuali Mary. Setelah Mary tiada, yang dianggap pendeta dalam gereja tersebut
adalah alkitab dan buku yang dikarang Mary. Buku yang dikarang mengalami penjualan yang
cukup menguntungkan dan karenanya turut mengembangkan aliran ini. Namun, sejalan
dengan itu, perkara besar harus dihadapi oleh aliran ini dan pada akhirnya menyebabkan
eksistensinya menurun.

Masalah yang dihadapi aliran ini adalah adanya pertentangan antara Mary Baker Eddy
dengan para lawannya. Ada salah satu muridnya yang melakukan plagiasi terhadap karyanya.
Selain itu, Mary juga terus berurusan dengan murid mantan gurunya yang terus
memerkarakan dirinya yang diklaim meniru ajaran gurunya.  Akhirnya, aliran ini mengalami
penurunan karena kepemimpinan Mary Baker Eddy tidak bisa diteruskan dan ajarannya tidak
dikembangkan oleh murid-muridnya. Aliran ini hanya diulang dan diwariskan oleh Mary
Baker Eddy yang seakan menjadi pusat dalam Christian Science.

Kendati Kitab Suci selalu disebut sebagai pedoman utama pengajaran, kenyataannya, ajaran
Mary Baker Eddy-lah yang dijadikan pedoman dalam ajaran Christian Science. Mary
merumuskan ajarannya sebagai “hukum tentang kebaikan yang menafsirkan dan
memperlihatkan Prinsip ilahi dan aturan keharmonisan universal.”Memang tidak mudah
menafsirkan pandangan-pandangan Mary Baker Eddy yang penuh dengan bahasa metafisis.
Namun, ada beberapa konsep yang mungkin bisa membantu kita dalam memahami ajaran
dan praktek kepercayaan CS.

CS menganggap manusia adalah citra Allah. Dosa dan penyakit tidak ada. Kalaupun di dunia
ada dosa dan penyakit, hal itu hanyalah disebabkan karena kekeliruan penglihatan dan
penolakan pengakuan Allah yang ada di dalam semua. Tidak ada kematian, dosa atau maut
demikian juga dengan akhir jaman. Agar mereka yang terperangkap dosa dapat kembali
kepada penglihatan yang benar, maka kita harus mengubah pemikiran kita akan hidup.
Keselamatan berarti suatu keadaan di mana kita sudah memperoleh pemahaman akan hal
tersebut; hakikat citra Allah dalam manusia, Kehidupan, Kasih, dan Kebenaran. Karena itu,
dalam prakteknya, aliran ini memusatkan pada pemahaman akan hal-hal di atas yang
diwujudkan dalam praktek penyembuhan. Di dalamnya ada pembelajaran pengetahuan akan
Allah.

Karena pentingnya mengarahkan diri pada pemahaman akan Allah tersebut, metode
penyembuhan SC haruslah alamiah tanpa campur tangan medis, kecuali menyangkut kasus
khusus misalnya patah tulang atau melahirkan.

Bagaimana pandangan CS tentang Yesus Kristus dan Roh Kudus? Bagi CS, Yesus adalah
manusia yang sudah menyatu dengan Allah, sementara Kristus, secara terpisah diyakini
sebagai pernyataan ilahi Allah. Roh Kudus adalah Ilmu Pengetahuan Ilahi. Karenanya CS
tidak mengakui Yesus Kristus secara utuh sebagai Allah yang menjadi manusia, mati dan
dibangkitkan lalu naik ke sorga.

CS melakukan praktek kepercayaan mereka dengan mengadakan pertemuan yang berisi


pengajaran-pengajaran sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Mary Baker Eddy. Beberapa
kewajiban moral yang dipegang oleh pengikutnya berhubungan dengan menjaga diri mereka
dari pengaruh-pengaruh luar yang dapat menghalangi mereka mencapai kesatuan dengan
Allah seperti minuman keras, bergosip, membaca bacaan yang tidak pantas, obat-obatan
medis. Mereka juga mengadakan sensor ketat terhadap setiap literatur yang masuk maupun
ke luar dalam Christian Science. 

N.    Aliran Christian Science

Menurut Stephen Gottschalk (1987:442) bahwa Christian Science adalah suatu gerakan


keagamaan dalam komunitas Kristen yang menekankan pada penyembuhan kristiani sebagai
bukti keunggulan atas kekuatan fisik. Biasanya aliran ini dikenal dengan nama Gereja Kristus
Ahli Ilmu Pengetahuan (Church of Christ Scientist) yang berpusat di Boston, Amerika
Serikat. Pendiri awalnya yaitu Mary Morse Baker tahun 1879 bersama 26 orang pengikutnya
di Boston. Mary lahir tanggal 16 Juli 1821 di New Hampshire dan meninggal dunia pada
tanggal 3 Desember 1910. Dia menjadi pendeta pertama di gereja ini, walaupun dia
sebenarnya sebagai anggota gereja Congregasional yang beraliran Calvinis di Tilton.

Selama hidupnya Mary menikah sebanyak tiga kali dengan alasan suaminya meninggal
dunia dan juga masalah perceraian. Adapun nama suaminya berdasarkan urutan
pernikahannya, yaitu: George Washington Glover (meninggal), Daniel Patterson (cerai), dan
terakhir pada usianya ke-55 menikah lagi dengan muridnya bernama Asa Gilbert Eddy yang
meninggal pada tahun 1882. Selain itu masalah krusial yang sering dialami oleh Mary dari
kecil sampai meninggal dunia yaitu sering sakit-sakitan seperti lumpuh, pingsan, histeris,
kurang penglihatan, radang gusi kronis, dan kecelakaan karena terpeleset di jalan berlapis es
di kota Lynn.

Dalam penderitaan yang cukup lama itu membuat dia menemukan sebuah pemahaman
bahwa kesembuhan dapat terjadi bagi seseorang karena faktor ilmu pengetahuan. Kendati
Alkitab selalu disebut sebagai pedoman utama ajarannya, namun dalam prakteknya selalu
menekankan asas dan peraturan ilmu pengetahuan rohani dan penyembuhan metafisik
(Science and Health). Pada akhirnya, dia selalu menafsirkan Alkitab berdasarkan pemahaman
yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan penyembuhan metafisik Ilahi yang disebut
sebagai Christian Sciencesampai saat ini.

Beberapa pokok ajarannya yang menjadi perhatian kita semua, antara lain:

1.     Allah bukan saja sebagai Bapa melainkan sebagai Ibu. Yesus bukan Allah tetapi manusia,
sehingga kematian, kebangkitan, kenaikan, dan kedatangan-Nya kembali tidak benar. Roh
Kudus digambarkan sebagai ilmu pengetahuan Ilahi.

2.     Manusia adalah citra Allah, karena Allah adalah Roh maka manusia adalah roh.

3.     Dosa dan penyakit sebenarnya tidak ada karena Allah adalah baik. Dosa dan penyakit ada
karena kekeliruan penglihatan manusia atau menolak kemahakuasaan dan kebaikan Allah.

4.     Keselamatan dan penyembuhan berlaku bagi manusia sejati dengan cara berbuat baik kepada
Allah. Penyakit, maut, dan neraka hanya tersedia bagi orang yang berbuat jahat.
5.     Zaman akhir seperti sorga, kedatangan Kristus, neraka, kebangkitan tubuh, penghakiman
akhir, langit dan bumi baru semuanya tidak ada.

6.     Ibadah dilaksanakan hari Minggu dalam bentuk liturgi nyanyian, doa, nyanyian tunggal,
pembacaan Alkitab, dan khotbah pelajaran hasil karya Mary.

7.     Sakramen baptisan kudus dan perjamuan kudus secara kelihatan (lahiriah) tidak
dilaksanakan, tetapi persekutuan dengan Allah dengan sikap diam (rohani) dipahami sebagai
baptisan dan perjamuan kudus.

Dengan memperhatikan beberapa pokok ajarannya di atas maka keberadaan aliran ini
dapat terdeteksi dengan jelas terutama di Jakarta, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Pematang
Siantar, dan beberapa kota lainnya. Memang perkembangannya di wilayah nusantara ini tidak
seperti di Amerika, namun dampak yang ditimbulkan sangat mengganggu tatanan kehidupan
orang-orang Kristen di Indonesia. Sebab, menurut Verkuyl (1966:148) bahwa Christian
Sciencemenyesatkan. Selanjutnya, Hoekema (1969:221) menyatakan aliran ini bukan Kristen
dan bukan pula suatu ilmu pengetahuan. Kemudian Aritonang (2000:398) menegaskan bahwa
aliran ini tidak bisa disebut gereja Kristen; tetapi suatu kelompok pemujaan (cult) non-
Kristen, bahkan aliran sesat.

Pertentangan atas aliran Christian Science sudah lama terdengar, baik bagi kalangan


para pemimpin dan anggotanya sendiri maupun masyarakat umum lainnya. Kontroversi atas
keberadaan aliran ini pun telah memasuki era jaman ini, yang secara tidak langsung telah
merusak seluruh sendi kehidupan manusia di dunia ini. Oleh sebab itu, aliran ini bukan saja
sebagai aliran sesat tetapi sebagai malapetaka terjadinya perpecahan gereja pada masa yang
akan datang.

BAB III

CHRISTIAN SCIENCE

I. LATAR BELAKANG
Nama resmi Gereja ini dalam bahasa Indonesia adalah Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan
(Inggris: The Church of Christ, Scientist).

Berapa jumlah pengikutnya, tidak ada yang dapat memastikan, kecuali Gereja Induk mereka
di Boston, Massachusetts. Salah satu sumber memperkirakan Gereja ini mempunyai 2300
cabang dan 1600 di antaranya berada di Amerika Serikat. Sumber-sumber yang tidak resmi
memperkirakan jumlah pemeluknya antara 150.000 sampai 400.000 orang.

Gereja ini berdiri pada tahun 1879, dan antara tahun 1890 sampai 1906, jumlah pengikutnya
berkembang pesat dari 8.724 orang menjadi 55.000 orang. Pada tahun 1936, sebuah sensus di
AS mencatat jumlah pemeluknya mencapai 268.915 orang. Namun pada tahun 1992, seorang
peneliti, William Alnor melaporkan dalam Christian Research Journal bahwa keanggotaan
Gereja ini telah merosot dari 268.000 pada tahun 1930-an menjadi 150.000 anggota pada
1992.

Gereja ini mempunyai sebuah suratkabar yang sangat dihormati laporan dan analisisnya,
yakni Christian Science Monitor. Pada tahun 1992 jumlah terbitannya pun merosot menjadi
100.000 eksemplar dari 240.000 eksemplar pada tahun 1960-an.

II. SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA

Gereja Kristus, Ahli Ilmu Pengetahuan didirikan oleh Mary Baker Eddy (16 Juli 1821 - 3
Desember 1910), yang sejak kecil sakit-sakitan. Pada usia 40-an tahun, Mary Baker Eddy
berjumpa dengan Phineas P. Quimby yang melakukan banyak percobaan dengan
penyembuhan alamiah melalui kekuatan pikiran. Mary Baker Eddy yang saat itu mengalami
penderitaan tulang belakang, meminta pertolongan Quimby. Ia begitu terkesan oleh
“kesembuhannya” sehingga ia yakin bahwa Quimby telah menemukan metode penyembuhan
yang dilakukan oleh Yesus.

Pada bulan Februari 1866, sebulan setelah kematian Quimby, Mary Baker Eddy tergelincir di
kaki lima yang licin karena es yang mencair, sehingga punggungnya luka parah. Beberapa
hari setelah kecelakaan itu, Mary Baker Eddy membaca kisah penyembuhan orang lumpuh di
dalam Injil Matius, dan ia memperoleh ilham bahwa hanya Allah sajalah, yakni Pikiran Ilahi,
yang mempunyai kuasa untuk menyembuhkan punggungnya. Mary Baker Eddy langsung
sembuh dan ia pun membagikan penemuannya kepada orang lain.
Mary Baker Eddy percaya bahwa penyembuhan itu terjadi karena ia menyadari bahwa
materi, dan itu termasuk penyakit, sesungguhnya tidak ada. Karena penyakit tidak ada, maka
obat-obatan yang juga termasuk materi, tidak akan berguna untuk menyembuhkannya.
Sebaliknya, penyakit hanya dapat dikalahkan dengan menggunakan kuasa pikiran.

Diilhami oleh keyakinannya bahwa penyembuhannya itu terjadi sebagai akibat dari
kesadaran rohaninya terhadap Allah, Mary Baker Eddy mulai bekerja sebagai penyembuh
ilahi. Mary Baker Eddy mulai menata prinsip-prinsip pemikiranannya dan menerbitkannya
pada tahun 1875 dengan judul Science and Health, yang kemudian direvisinya
menjadi [Science and Health with Key to Scriptures].

Pada tahun 1879 ia mempunyai cukup banyak pengikut untuk mendirikan Gereja Kristus,
Ahli Ilmu Pengetahuan, di Boston. Untuk memperluas pelayanannya, pada tahun 1881 Mary
Baker Eddy bersama dua puluh orang pengikutnya (termasuk murid-muridnya) secara resmi
membentuk gereja baru, The Church of Christ Scientist, dengan menyewa ruangan di Boston.
Mary Baker Eddy untuk selanjutnya menjadi pendeta gereja itu. Mary kemudian membuka
Massarhea Setts Metaphysical College. Para muridnya juga didorong untuk membuka
cabang-cabang di sekitar Boston dan kemudian meluas ke Amerika Serikat dan Kanada.

Pada perkembangannya, Christian Science mendapat masalah pembajakan yang dilakukan


oleh Edward J. Arens, mantan murid Mary. Rentetan kasus masih terus berlangsung.
Termasuk kasus Tremont Temple, tentang dakwaan sejumlah pendeta gereja-gereja "arus
utama" yang menganggap Christian Science sebagai aliran sesat. Saat itu Pendeta Joseph
Cook dan Pendeta Adoniram J. Gordon, atas nama ortodoksi kristiani dan gereja-gereja
Protestan yang merasa terancam oleh kehadiran kelompok agamawi baru ini, melancarkan
serangan terhadap Christian Science melalui surat terbuka di koran. Surat terbuka itu
sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian kecaman yang sudah dilontarkan gereja-
gereja arus utama (Metodis, Presbyterian, Baptis dsb.) sejak 1878. Menanggapi serangan itu,
disepakatilah suatu debat terbuka di sebuah gedung gereja yang biasa digunakan Pendeta
Cook untuk memberi ceramah.

Mary Baker Eddy selanjutnya menyampaikan jawaban atas serangan terhadap Christian
Science dan semuanya ditulis di "The Miscellaneous Writing". Dia menjelaskan bahwa
Christian Science tidak sama dengan kelompok "penyembuh pikiran" yang ada di Boston.
Terdapat kesinambungan antara Christian Science dengan tradisi kristiani pada abad pertama
dan praktik penyembuhan berpatokan pada Tuhan Yesus, Tabib Mahaagung itu. Mary juga
menolak teori Darwin dan mengecam kalangan Protestan Ortodoks.

Peristiwa Tremont Temple malah semakin mempertegas pemisahan Christian Science dari
gereja-gereja Protestan yang ortodoks dan konservatif. Bahkan setelah kasus tersebut, jemaat
pertama dari Church of Christ Scientist di Boston berkembang pesat. Organisasi-organisasi
dan kegiatan-kegiatan berkembang dengan pesat. Majalah seperti "Journal of Christian
Science" yang terbit sejak 1883 (belakangan bernama "Christian Science Journal") melonjak

tirasnya menjadi puluhan ribu eksemplar. Bahkan kemudian, sejak 1908, Christian Science
menerbitkan harian "The Christian Science Monitor" yang sangat terkemuka itu.

Tahun 1886, dibentuklah National Christian Scientist Association (NCSA) untuk


menghimpun para praktisi Christian Science yang sudah tersebar di seluruh Amerika Serikat,
sedangkan CSA masih tetap dipertahankan khusus untuk murid-murid pribadi Mary.

Akhir 1890-an, Mary Baker Eddy mengundurkan diri dari kegiatan organisasi dan pelayanan
gerejawi; sejak itu hingga akhir hayatnya, ia memusatkan perhatian pada kegiatan tulis-
menulis dan mengajar murid-murid khusus. Pada 3 Desember 1910, Mary Baker Eddy
meninggal dunia dalam usia 89 tahun.

Lepas dari pro dan kontra, banyak yang memuji Mary sebagai wanita yang cemerlang, yang
sangat berhasil mengangkat harkat dan derajat kaum wanita, bahkan mungkin bisa disebut
pelopor teologi feminisme. Ada juga yang menyebutnya salah seorang wanita terbesar di
sepanjang sejarah.

III. AJARAN CHRISTIAN SCIENCE

Mary Baker Eddy merumuskan ajaran Christian Science sbb.: “Hukum Allah adalah hukum
tentang kebaikan yang menafsirkan dan memperlihatkan Prinsip ilahi dan aturan
keharmonisan universal.” Menurut Mary Baker Eddy, penyembuhan dan regenerasi dapat
dicapai melalui pemahaman tentang hubungan manusia yang murni dan tidak bisa
dihancurkan dengan Allah. Allah Bapa, kata Mary Baker Eddy, adalah Allah Pencipta,
namun Ia seringkali tidak berkepribadian, dan bukan Allah yang akrab dengan manusia.
Allah menciptakan manusia secara sempurna, sehingga manusia sesungguhnya tidak berdosa.
Dosa sesungguhnya hanyalah masalah yang ada di dalam pikiran manusia belaka. Yesus dan
Kristus adalah dua pribadi yang berbeda. Allah menciptakan Yesus sebagai manusia yang
fana sesuai dengan gambar-Nya untuk memperlihatkan kepada manusia bagaimanakah anak
yang ideal bagi Allah. Tetapi Yesus bukanlah Kristus, melainkan “penunjuk” kepada Kristus,
karena ia adalah manusia pertama yang memahami Pikiran Ilahi (Allah). Kristus adalah
keberadaan yang terpisah, suatu “keprihatinan rohani yang kekal,” yang “tidak mengalahkan
kuasa jahat melainkan menunjukkan bahwa kuasa jahat itu sesungguhnya tidak mempunyai
realitas di luar keyakinan kita atasnya.” Jadi, bahkan kematian pun sesungguhnya tidak ada.
Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya, melainkan hanya sebuah peristiwa di dalam
mimpi kefanaan, suatu pengalaman dari pikiran yang fana, bukan Pikiran ilahi.

Roh Kudus adalah Ilmu Pengetahuan Ilahi, suatu metode yang dapat menolong
manusia mengenali dan menyembuhkan dirinya sendiri. Christian Science percaya
bahwa Tritunggal sejati adalah Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih. Inilah Tritunggal Utama
yang disebut Allah.

Penyembuhan terjadi bila manusia menyadari “klaim-klaim palsu materi.” Bila materi benar-
benar tidak ada, maka obat-obatan pun tidak akan efektif dalam penyembuhan.
Pengikut Christian ScienceChristian Science percaya bahwa semua proses penyembuhan ini
ilmiah dan dapat dijelaskan dengan penalaran rasional. Misalnya, Allah adalah satu-satunya
yang ada. Ia adalah roh, bukan materi, sehingga segala sesuatu yang lainnya tidak bisa ada.
Seseorang yang sakit bisa mempelajari hal ini hanya melalui ajaran-ajaran Mary Baker Eddy
atau bersama-sama dengan seorang praktisi, yang menolong menjernihkan pikiran si pasien
agar mendapatkan kesembuhan. Bila kesembuhan terjadi, dan pasiennya merasa lebih sehat,
maka hukum-hukum Christian Science terbukti menang atas penyakit. Si pasien tidak hanya
terbebas dari gejala-gejala penyakit, tetapi juga mengalami kebangunan rohani yang baru.

Inti pengajaran Christian Science dapat ditemukan dalam buku Science and Health with Key
to the Scripture: lebih mengandalkan doa karena kuasa doa adalah yang paling ampuh untuk
menolong mereka, karena kesatuan dengan Allah tidak mempunyai tempat bagi penyakit.
Kesembuhan terjadi bila seseorang sadar bahwa ia adalah cerminan Allah. Anggota
1. Sebagai penganut Kebenaran, kami menerima Firman Alkitab yang diilhamkan
sebagai pembimbing kami yang cukup menuju Kehidupan kekal.
2. Kami mengakui dan mengagungkan Allah yang esa dan tertinggi serta kekal. Kami
mengakui Anak-Nya Kristus yang esa, Roh Kudus atau Penghibur ilahi, dan manusia yang
tercipta dalam gambar dan rupa Allah.
3. Kami mengakui pengampunan dosa dari Allah dalam bentuk penghancuran atas dosa
dan pemahaman rohani yang mengusir kuasa gelap sebagai sesuatu yang tidak nyata. Tetapi
keyakinan akan dosa akan dihukum selama keyakinan itu tetap ada.
4. Kami mengakui penebusan oleh Yesus sebagai bukti dari kasih ilahi yang ampuh,
yang menyingkapkan kesatuan manusia dengan Allah melalui Kristus Yesus si Penunjuk
Jalan, dan kami mengakui bahwa manusia diselamatkan melalui Kristus, melalui Kebenaran,
Kehidupan, dan Kasih, sebagaimana diperlihatkan oleh Nabi Galilea dalam penyembuhan
orang sakit dan dengan mengalahkan dosa dan kematian.
5. Kami mengakui bahwa penyaliban Yesus dan kebangkitannya berfungsi untuk
mengangkat iman kepada pemahaman atas Kehidupan kekal, bahkan dalam pengertian bahwa
Jiwa, Roh adalah segala-galanya, dan materi sama sekali tidak ada.
6. Dan kami berjanji dengan sungguh-sungguh untuk memperhatikan, dan berdoa
memohon agar Pikiran yang juga ada di dalam Kristus Yesus itu tinggal di dalam kami, untuk
melakukan kepada orang lain apa yang ingin agar mereka lakukan kepada kami dan untuk
bertindak penuh kasih, adil, dan murni.
Mary Baker Eddy (16 Juli 1821 - 3 Desember 1910) adalah pendiri aliran Christian Science.
[1]
Aliran yang didirikannya ini berkembang menjadi organisasi gereja yang memiliki nama
resmi The First Church of Christ, Scientistatau Gereja Kesatu Kristus, Ahli Ilmu
Pengetahuan.[1] Ia juga menulis buku "Science and Health with Key to the Scriptures" yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesiadengan judul "Ilmupengetahuan dan Kesehatan
dengan Kunci untuk Kitab Suci".[1]
Latar Belakang
Mary Baker Eddy dilahirkan dengan nama Mary Mores Baker pada tanggal 16
Juli 1821 di New Hampshire.[1] Mary dibesarkan dalam keluarga petani yang berlatarbelakang
Gereja Calvinis.[1] Ia memiliki tiga saudara laki-laki yang bernama Samuel, Albert, George
dan memiliki dua saudara perempuan yaitu Abigail dan Martha. Sejak kecil Mary sering
sakit-sakitan termasuk lumpuh, pingsan, histeris, kurang penglihatan dan radang gusi kronis
hingga menghambat proses pendidikan yang ia jalani. [1] Walaupun demikian, sakit yang ia
alami tidak membuatnya putus asa untuk memperoleh pendidikan seperti pelajaran
bahasa Yunani, Ibrani, Latin, Filsafat, Logika dan Pengetahuan Moral.[1]
RBP
Pernikahan yang Gagal dan Sakit
Pada tahun 1842 Mary Baker belajar di Sanbornton Academy lalu pada tahun 1843 ia
menikah dengan George Washington Glover.[2]Setahun kemudian suaminya tersebut
meninggal dunia dan Mary memutuskan untuk kembali kepada orangtuanya sambil
membesarkan anaknya, tetapi kemudian pada tahun 1851 ia dipisahkan dari anaknya.[2] Pada
tahun 1853 Mary menikah dengan Daniel Patterson, yang berjanji akan menyatukan Mary
dengan anaknya, namun janji tersebut tidak terlaksana sampai akhirnya pernikahan itu pun
harus berakhir dengan perceraian pada tahun 1873, hal ini menyebabkan Mary sakit dan
kesehatannya sangat buruk.[2] Pada tahun 1862 ia menerima pengobatan dari Phineas P.
Quimby di Portland, Maine. Quimbylah yang telah membantu merawat kesehatan Mary.
[2]
 Quimby dikenal sebagai ‘dokter magnetik’, seorang yang memiliki kemampuan untuk
melakukan penyembuhan mental.[2] Baginya, penyakit mental dapat disembuhkan dengan
kekuatan kesembuhan dari Kristus.[2]
Penyembuhan dan Ilmupengetahuan
Mary Baker tertarik dengan konsep penyembuhan yang dilakukan Quimby bahkan Mary
sempat menjadi murid Quimby.[3] Tahun 1866 Quimby meninggal. Masih pada tahun yang
sama Mary mengalami cedera yang cukup serius karena terjatuh di jalan pada musim dingin
dan dinyatakan fatal oleh dokter.[3] Ia kemudian memperoleh kesembuhan hanya dengan
membaca Alkitabmengenai kisah Yesus yang menyembuhkan orang lumpuh
dalam Injil Matius pasal 9:2-8.[3]Ia merasa bahwa Yesus seperti berkata kepadanya untuk
bangun dari tempat tidurnya dan berjalan. [3] Pengalaman iman yang dialami Mary telah
memotivasinya untuk bersaksi melalui sejumlah tulisan dalam bentuk buku dan artikel yang
dikenal dengan nama Science and Health yang pada bulan Oktober 1875 diterbitkan untuk
pertama kalinya melalui W. F. Brown and Company di Boston.[4]
Pada tahun 1876 didirikanlah Christian Scientist Association.[4] Kemudian gerakan resmi
menjadi Gereja pada tanggal 23 Agustus1879 di Boston [5]. Melalui gerakan atau gereja ini,
Mary Baker Eddy mengajarkan pengikutnya untuk menegakkan kembali kekristenan yang
asli serta unsur penyembuhannya yang telah hilang.[6]Christian Science adalah gerakan
keagamaan yang diselubungi oleh misteri metafisik, konkritnya lebih kepada kesembuhan-
iman.[6]Mary Baker lalu menikah lagi dengan muridnya yang bernama Gilbert Eddy pada
tahun 1877.[4] Gilbert menjadi suami Mary yang terakhir dan Mary menggunakan nama Eddy
di belakang namanya menjadi Mary Baker Eddy.[4]
Akhir Hidup
Sejak akhir tahun 1890-an, Mary Baker mengundurkan diri dari kegitan-kegiatan gerejawi di
Christian Science.[1] Sejak saat itu ia banyak memusatkan perhatinnya untuk menulis dan
mengajar murid-murid khusus.[1]Dalam keadaan yang seperti ini, pada tanggal 3
Desember 1910 ia meninggal dunia dengan meninggalkan banyak pengikut Christian Science
dan aset yang begitu banyak.[1]
RBP

Pengaruh
Mary Baker Eddy adalah salah satu dari empat perempuan Amerika yang berhasil di
zamannya, mereka adalah Elizabeth Cady Staton (salah satu aktivis dari gerakan kaum
perempuan yang membela hak asasi kaum perempuan yang lahir di New York tahun 1815),
Susan B. Anthony (aktivis gerakan perempuan yang lahir di Massachusettstahun 1820), dan
Clara Barton (pendiri American Red Cross yang lahir di North Oxford tahun 1821).[7] Mereka
adalah tokoh-tokoh perempuan yang menaruh perhatian pada isu-isu kaum perempuan pada
waktu itu.[7] Pengaruh dari Mary Baker Eddy masih terasa sampai sekarang dengan
berkembangnya gereja-gereja Christian Science di seluruh dunia.[1] Buku yang
ditulisnya, "Science and Health with Key to the Scriptures", juga telah diterjemahkan ke
dalam berbagai bahasa dan menjadi pedoman membaca Kitab Suci.[1]
Referensi
1. ^ a b c d e f g h i j k l Jan S. Aritonang, . 2009. Berbagai Aliran di dalam dan di
sekitar Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
2. ^ a b c d e f (Inggris) Fredrick R. Harm. 1981. How to Respond to The Science
Religion. St. Louis: Concordia Publishing House.
3. ^ a b c d (Inggris) George W. Braswell. 1986. Understanding Sectarian Groups
in America. USA: Broadman Press.
4. ^ a b c d (Inggris) Julia Michael Johnston. 1946. Mary Baker Eddy: Her
Mission and Triumph. Boston: The Christian Science Publishing Society.
5. ^ (Inggris) Anthony A. Hoekema. 1963. Christian Science. Grand Rapids:
Wm. B. Eerdmans.
6. ^ a b (Inggris) Christian Science: A Sourcebook of Contemporary Materials.
Boston: Christian Science Publishing Society.
7. ^ a b (Inggris) Richard A. Nenneman. 1997. Persistent Pilgrim. New
Hampshire: Nebbadoon Press.

Anda mungkin juga menyukai