Anda di halaman 1dari 7

TAHTA DALAM KITAB WAHYU Tahta dalam bahasa Yunani (Thronos), muncul 47 kali dalam kitab Wahyu.

. Dalam kitab wahyu, kata tahta atau thronos muncul pertama kalinya dalam Wahyu 1: 4b dan dari ke tujuh roh yang ada dihadapan tahta-NYa . Alkitab LAI menulis Nya dengan huruf besar, yang berarti tahta kepunyaan Tuhan. Kemunculan kata tahta berikutnya berada di pasal 2:13 Aku tahu dimana engkau diam, yaitu disana, ditempat tahta Iblis; dan engkau berpegang dalam namaKu, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepadaKu, juga tidak dalam zaman Antipas, saksiKu yang setia kepadaKu, yang dibunuh dihadapan kamu, dimana Iblis diam. Dikatakan oleh rasul Yohanes bahwa Iblispun memiliki tahta, dan kemungkinan berada di Pergamus atau di tempat dimana Antipas dibunuh. Maka dapat disimpulkan bahwa tempat tahta Iblis berada di sebuah tempat di bumi. Kemunculan kata tahta berikutnya pada pasal 3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas tahtaKu, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan BapaKu diatas tahtaNya. Tahta disinggung disini selain milik Tuhan, juga merupakan milik Bapa. Dimana Tuhan dikatakan memiliki kuasa untuk mendudukkan seseorang yang telah menang di dalam tahta Tuhan, sebagaimana Bapa telah mendudukkan Tuhan yang telah menang. Berikutnya kata tahta muncul dalam pasal 4:2 Segera aku dikuasai oleh roh, dan lihatlah, sebuah tahta terdiri di sorga, dan ditahta itu duduk Seorang. ayat 3 menjelaskan tentang gambaranNya, dimana yang duduk di tahta itu itu tampak bagaikan permata yaspis, dan permata sardis. Permata Yaspis adalah permata yang berharga dimana dipakai untuk perhiasan wanita atau diperdagangkan. Tidak dijelaskan siapakah Dia, dan tidak mengacu pada Yesus Kristus . 1 Sebuah gambaran tentang tahta tersebut ada ayat 4-6a : Suatu pelangi melingkungi tahta itu gilang-gemilang bagaikan zambrud rupanya. Dan sekeliling tahta itu ada 24 tahta, dan di tahtatahta itu duduk 24 tua-tua yang memakai pakaian putih dan mahkota emas dikepala mereka dan keluar dari tahta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan 7 obor menyala-nyala dihadapan tahta itu, itulah 7 roh Tuhan. Dihadapan tahta itu ada lautan kaca bagaikan Kristal; ditengah-tengah tahta itu dan disekelilingnya ada 24 mahluk penuh dengan mata, disebelah muka dan disebelah belakang.

1Tafsir Akitab Masa Kini, Jakarta:2003, hal 906

Yohanes melukiskan tentang keindahan Tuhan dan kemuliaan dari penampakan Tuha2n, dimana permata yaspis muncul dalam lukisan Yerusalem baru; dimana saat menguraikan keindahan kota ini Yohanes berkata cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis jernih seperti Kristal (21:11). Cahaya itu mungkin memancarkan berbagai warna sehingga kemuliaan Tuhan memnacar dengan keindahan yang dilukiskan seperti itu. Keindahan ini dalah terang yang tak terhampiri dari Tuhan, tak seorangpun diizinkan untuk melihat Dia (1Tim 6:16).Permata yang kedua dinamakan sardis berwarna merah jingga atau coklat kemerahan. Dijelaskan bahwa tahta tersebut terdapat isi mahluk yang digambarkan seperti api dan mahluk yang penuh dengan mata. Pada ayat 7- 11 dijelaskan bahwa didalam tahtaitu terdapat mahluk yang menyerupai singa, sapi jantan, muka manusia, burung rajawali yang sedang terbang. KEempatnya masng-masing mempunyai enam sayap dan sekeliling dan sebelah dalamnya penuh dengan mata. Siang malam mahluk-mahluk itu berseru siang dan malam memuji Tuhan. Pada ayat 10-11 dikatakan mereka melemparkan mahkotanya dihadapan tahta itu sambil berkata: Ya Tuhan dan YHWH kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan. Dikatakan bahwa mereka semua melemparkan mahkotanya dihadapannya, itu berarti ke-24 tahta itu memberikan hormat yang lebih besar kepada Tuhan dan YHWH. Beberapa orang menyakini bahwa ke-24 tahta itu mewakili seluruh jemaat di sorga (Yoh 14:3, 2Tim 4:8, 1Ptr 5:4). Ada yang lain percaya bahwa mereka adalah malaikat yang berkuasa; akan tetapi para malaikat itu berdiri di sekeliling tua-tua itu. Sedangkan yang lain percaya bahwa ke-24 itu mewaliki Israel dan gereja yang bersatu dalam penyembahan kepada YHWH dan anak domba.3 Maka dari ayat tersebut dikatakan bahwa di tahta tersebut hadir 24 tua-tua beserta malaikatmalaikat. Maka dari itu tahta itu pada saat itu berisi orang-orang atau mahluk-mahluk yang dipilih. Dalam tahta di surga itu terjadi berbagai peristiwa-peristiwa yang dilihat oleh Yohanes. Banyak peristiwa yang dijelaskan mulai pada pasal 5 terdapat gulungan kitab yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan sebelah dalamnya. Seorang malaikat di dalam tahta tersebut bertanya tentang siapakah yang layak membuka gulungan kitab beserta materai-materainya? Tetapi tidak ada seorangpun yang disurga atau dibumi yang dapat membuka. Pada ayat 5 anak domba
2Bauer,hal 368;Norman Hillyer,NIDNTT, 3:398 3Alkitab penuntun hidup berkelimpahan,LAI, 1994, hal 2160

bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Hal ini dapat saja mengacu pada Yesus Kristus. Di dalam tahta tersebut juga dilhat berlaksa-laksa bahkan beribu-ribu laksa malaikat berdiri mengelillingi tahta. (pasal 5:11).Dapat dikatakan bahwa luasnya tahta tersebut sangat luas, sebab dikatakan disana terdapat beribu-ribu laksa malaikat, dengan demikian, luas tahta itu pastilah sangat luas. Charles menterjemahkan bagian akhir dari ayat inidengan Dia yang duduk diatas tahta akan menyebabkan shekinahNya tinggal beserta mereka. Kalimat ini unik sebab Shekinah adalah penyataan kehadiran YHWH diantara manusia, khususnya di dalam kemah suci dan Bait Tuhan di Yerusalem.4 Pada pasal 6:15-16 disebutkan bahwa raja-raja dunia,para pembesar, panglima-panglima, orang-orang kaya dan orang-orang berkuasa, dan orang-orang lainnya, baik hamba maupun orang bebas takut kepada Dia yang duduk diatas tahta, dan takut terhadap amarah dari Anak domba itu! Mengapa mereka takut kepada Dia yang duduk diatas tahta dan kepada anak domba itu tidak dijelaskan. Pasal 7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan tahta dan dihadapan anak domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Tahta tersebut selain sangat luas, juga terdapat daun-daun palem. Apakah di sekitar tahta tersebut tumbuh pohon palem? Tidak dijelaskan dari mana daun palem tersebut, namun daun palem tersebut ada di tempat tahta itu. Pasal 11:16 Dia yang ada di tahta itu mulai memerintah, dimulai dari tahta tersebut dan keduapuluh empat berterimakasih didalam tahta tersebut. Pasal 20:4 terdapat tahta-tahta dan orang-orang yang duduk di dalam tahta itu diberi kuasa untuk menghakimi. Dapat dikatakan kuasa-kuasa diberikan kepada mereka yang telah menang menurut aturan yang ditetapkan oleh Dia yang duduk diatas tahta yang kemungkinan adalah YHWH dan Yesus Kristus. Penghakiman Tahta Putih terdapat dalam Wahyu 20:11-15 dan merupakan penghakiman terakhir sebelum orang-orang yang terhilang dilemparkan ke dalam lautan api (tempat penghukuman kekal yang biasanya disebut neraka). Dari Wahyu 20:7-15 kita mengetahui bahwa penghakiman ini akan terjadi setelah kerajaan seribu tahun dan setelah Iblis, binatang, dan si nabi palsu dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:7-10). Kitab-kitab yang dibuka (Wahyu 20:12)
4Tafsir Akitab Masa Kini, Jakarta:2003, hal 913

mengandung catatan-catatan mengenai semua yang dilakukan orang apakah itu yang baik atau jahat, karena Tuhan mengetahui segala yang pernah dikatakan, diperbuatkan, atau dipikirkan; dan Dia akan memberi pahala atau menghukum setiap orang sesuai dengan apa yang patut bagi orang tsb (Mazmur 28:4; Mazmur 62:13; Roma 2:6; Wahyu 2:23; 18:6; 22:12).

Pada waktu ini pula sebuah kitab lain akan dibuka, yaitu kitab kehidupan (wahyu 20:12). Kitab inilah yang menentukan apakah seseorang mewarisi hidup kekal dengan Allah atau menerima hukuman kekal dalam lautan api. Sekalipun orang-orang Kristen harus bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatan mereka, mereka telah menerima pengampunan di dalam Kristus dan nama mereka tertulis dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan (Wahyu 17:8). Dari Alkitab kita juga mengetahui bahwa dalam penghakiman inilah Yesus akan menghakimi orang-orang mati menurut perbuatan-perbuatan mereka (Wahyu 20:12) dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis dalam kitab kehidupan akan dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:15). Fakta akan adanya penghakiman terakhir bagi semua orang, baik orang percaya maupun tidak percaya, ditegaskan dalam berbagai ayat Alkitab. Setiap orang suatu hari akan berdiri di hadapan Kristus dan perbuatannya dihakimi. Sekalipun jelas bahwa Penghakiman Tahta Putih adalah pengkiman terakhir dari Kristus, orang-orang Kristen berbeda pendapat mengenai bagaimana hubungannya dengan penghakiman-penghakiman lain yang disebutkan dalam Alkitab, dan siapa khususnya yang akan dihakimi di Penghakiman Tahta Putih itu.

Banyak orang Kristen yang percaya bahwa Alkitab mengungkapkan tiga penghakiman besar yang akan terjadi. Yang pertama adalah penghakiman terhadap domba dan kambing atau penghakiman bangsa-bangsa dan ini dinyatakan dalam Matius 25:31-36. Mereka percaya bahwa ini akan terjadi setelah masa penganiayaan besar namun sebelum Kerajaan Seribu Tahun dan tujuannya adalah untuk menentukan siapa yang akan masuk ke dalam Kerajaan Seribu Tahun. Penghakiman kedua adalah penghakiman terhadap pekerjaan dari orang-orang Kristen yang sering disebut sebagai tahta (bema) penghakiman Kristus (2 Korintus 5:10); di mana pada saat itu orang-orang Kristen akan menerima berbagai pahala untuk pekerjaan dan pelayanan mereka bagi Tuhan. Yang ketiga adalah Penghakiman Tahta Putih pada akhir dari Kerajaan Seribu Tahun (Wahyu 20:11-15); yang adalah penghakiman terhadap orang-orang yang tidak percaya di mana

mereka akan dihakimi menurut perbuatan-perbuatan mereka dan dihukum dalam hukuman kekal dalam lautan api.

Sebagian orang Kristen lainnya percaya bahwa ketiga penghakiman yang disebutkan dalam Matius 25:31-36; 2 Korintus 5:10 dan Wahyu 20:11-15 berbicara mengenai penghakiman yang sama dan bukan tiga penghakiman yang berbeda. Dengan kata lain, mereka yang memegang pendapat ini percaya bahwa penghakiman Tahta Putih dalam Wahyu 20:11-15 adalah saat di mana baik orang percaya maupun tidak percaya akan dihakimi. Mereka yang namanya ditemukan dalam Kitab Kehidupan akan dihakimi menurut perbuatan mereka untuk menentukan pahala yang mereka akan peroleh; mereka yang namanya tidak ditemukan dalam Kitab Kehidupan akan dihakimi menurut perbuatan mereka untuk menentukan tingkat penghukuman yang akan mereka terima dalam lautan api. Mereka yang memegang pandangan ini percaya bahwa Matius 25:31-46 adalah uraian lain dari apa yang akan terjadi di penghakiman Tahta Putih. Mereka menunjuk pada fakta bahwa hasil dari penghakiman ini adalah sama dengan yang apa yang terjadi setelah penghakiman Tahta Putih dalam Wahyu 20:11-15. Domba (orang-orang percaya) masuk ke dalam hidup kekal sedangkan kambing (orang-orang yang tidak percaya dilemparkan ke dalam penghukuman kekal (Matius 25:46).

Apapun pandangan yang dianut seseorang mengenai penghakiman Tahta Putih adalah penting untuk senantiasa menyadari tiga fakta yang sangat penting sehubungan dengan akan datangnya penghakiman. 1 Bahwa Yesus Kristus yang akan menjadi Sang Hakim. 2 Bahwa semua orang yang tidak percaya akan dihakimi oleh Kristus, dan mereka semua akan dihukum berdasarkan perbuatan-perbuatan mereka. Alkitab sangat jelas bahwa orang-orang yang tidak percaya menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan (Roma 2:5), dan bahwa Tuhan akan membalas setiap orang menurut perbuatannya (Roma 2:6). 3 Bahwa orang-orang percaya juga akan dihakimi oleh Kristus, namun karena kebenaran Kristus telah diperhitungkan kepada mereka dan nama-nama mereka tertulis dalam Kitab Kehidupan, mereka akan memperoleh pahala sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan. Roma 14:10-12 sangat jelas bahwa kita semua harus menghadap tahta pengadilan Kristus dan setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah (Roma 14:12).

Tanpa ragu Alkitab sangat jelas bahwa setiap orang, orang percaya maupun tidak percaya, suatu hari akan berdiri di hadapan Kristus untuk dihakimi. Kabar baik bagi orang percaya adalah bahwa penghakiman kita bukan untuk menentukan apakah kita dilemparkan ke dalam lautan api atau tidak, karena hal itu sudah diselesaikan saat kita percaya pada Injil dan menjadi anak-anak Allah. Mereka yang telah diselamatkan mendapat keuntungan saat dosa kita diperhitungkan pada Kristus dan kebenaranNya diperhitungkan pada kita. Jadi sekalipun keselamatan kita sudah terjamin di dalam Kristus, kita tetap akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah (Roma 14:12) dan kita perlu berusaha melakukan segala segala sesuatu untuk kemuliaan Allah (1 Korintus 10:31).5 Jadi dapat disimpulkan dari kitab wahyu, bahwa tedapat dua tahta, dimana yang satu adalah tahta milik Tuhan yang berada di langit dan satu lagi adalah milik Iblis yang berada di bumi. Dalam Perjanjian Lama, kata ibrani dari tahta adalah kisse biasa diartikan setiap tempat duduk orang yang penting sekali(1raj 2:19). Akar kata ini (kasa, artinya melindungi) mengisyaatkna tempat duduk yang ada tudungan diatasnya. Tahta melambangkan martabat dan kekuasaan yang bisa berlaku atas generasi berikutnya. 6 Dimana didalam tahta perjanjian lama tersebut YHWH berkuasa. Tahta dalam perjanjian baru akan menjadi tempat beribadah kepada anak domba. Maka dapat disimpulkan terdapat perubahan perjanjian yang lebih baru, dimana tahta tersebut bukan hanya merupakan milik Bapa saja, melainkan juga milik Yesus Kristus. Didalam kitab Ibrani menjelaskan bahwa Yesus Kristus sebagai imam besar yang akan memerintah sampai selama-lamanya, dimna hal tersebut merupakan pembaharuan perjanjian dari perjanjian yang telah ada sebelumnya.

5http://www.gotquestions.org/indonesia/Penghakiman-Tahta-Putih.html 6Ensiklopedi masa kini jilid II, LAI, 2000 hal. 438

TUGAS PAPER TAHTA DALAM KITAB WAHYU DOSEN: FRANKLIN HATTU, M.th NAMA MAHASISWA: HANDOKO WIJAYA, 102.112

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHANY SURABAYA, 2011

Anda mungkin juga menyukai