Anda di halaman 1dari 6

PENGENALAN

Surat al-Dhuhâ adalah surat makkiyah, turun setelah surat al-Fajr, terdiri dari 11 ayat, 40 kata dan 172 huruf. .
Nama surat Ad Dhuha diambil dari lafadz ayat pertama iaitu Allâh bersumpah dengan waktu Dhuhâ .Surah Ad-Dhuha
adalah surah yang ke 93 di dalam al-Quran. Surah ini telah ditetapkan susunannya oleh Allah selepas kedudukan Surah
Al-Lail di mana pasti ada hikmahnya. Surah ini turun pada waktu dluha (pagi hari) sebagai jawaban atas pertanyaan dan
hinaan yang dilontarkan oleh kaum kafir Mekah yang menganggap bahwa Rasulullah S.A.W sudah tidak dipedulikan lagi
oleh Tuhan kerana Nabi Muhammad sudah lama tidak menerima wahyu kenabian. Hingga akhirnya turunlah surah ini
untuk mempertegas bahwasannya Allah memberitahukan bahwa dugaan kaum kafir Mekah adalah suatu kesalahan
yang besar. Allah juga memberi tahu Nabi Muhammad bahwasannya Allah tidak pernah membenci atau melupakannya

Asbabun nuzul

Ada beberapa riwayat yang membicarakan tentang sebab turunnya surah Ad-Dhuha diantaranya sebagai berikut :

Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim dan ahli hadits lainnya, dari Jundub Al-Bajali. Diceritakan tentang Nabi menderita
sakit, hingga dua atau tiga malam tidak bangun malam. Kemudian datang seorang perempuan kepadanya dan berkata: “
Hai Muhammad, kurasa setanmu (yang dimaksudkan syaitan oleh wanita itu adalah malaikat Jibril) sudah
meninggalkanmu, selama dua tiga malam ini tidak mendekatimu lagi.’ Maka Allah menurunkan ayat ini yaitu ayat 1-3,
yang menegaskan bahwa Allah tidak membiarkan Muhammad dan tidak membencinya., “ Demi waktu dhuha,dan demi
malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tidaklah benci kepadamu. “

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Rasulullah saw berhari-hari tidak di datangi oleh Jibril, maka berkatalah
Ummu Jamil istri Abu Lahab: "Aku tidak berkesimpulan lain kecuali bahwa sahabatmu (Jibril) telah meninggalkan kamu
dan marah kepadamu". Maka turunlah ayat 1-3 sebagai bantahan atas anggapannya. (Diriwayatkan oleh Hakim yang
bersumber dari Zaid bin Arqam)

Kisah terlambatnya Jibril menyampaikan wahyu yaitu surah adh-dhuha yang disebabkan adanya anak anjing yang
masuk ke rumah Rasulullah dan mati di bawah tempat tidurnya, kisah ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dan Ibnu Abi
Syaibah, dari Hafsah bin Maisarah, dari ibunya yang dulu pernah menjadi pembantu di rumah Rasulullah. Ibnu Hajar
dalam Syarah Al-Bukhari berkata, “Kisah terlambatnya jibril karena adanya anak anjing ini cukup masyhur. Tetapi jika
kisah itu dijadikan sebagai sebab turunnya ayat, menjadi aneh (gharib). Dalam isnad hadits itu terdapat orang yang tidak
dikenal. Maka yang jadi pegangan ialah riwayat dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Khadijah berkata: "Barangkali Tuhanmu marah kepadamu". ayat 1-5 ini
turun . (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abdullah bin Syadad)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa telah lama Jibril tidak datang kepada Nabi saw, sehingga beliau merasa
sangat cemas. Khadijah berkata : " Aku kira Tuhanmu telah marah kepadamu karena terlihat dari kecemasanmu".
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari 'Urwah).

Keterangan :

Kedua riwayat Ibnu Jarir di atas, mursal akan tetapi rawi-rawinya tsiqat (kuat). Menurut Al-Hafidh bahwa kedua
riwayat itu jelas, yaitu dari Ummu Jamil untuk menyatakan dendam kesumatannya, dan dari Khadijah sebagai rasa ikut
sedih dan cemas.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kepada Nabi dijanjikan kemenangan kepada ummatnya, sehingga
Rasulullah saw bergembira karenanya. Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa itu (Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan
Al-Baihaqi di dalam kitab Ad-Dalail dan At-Thabrani dan lain-lainnya yang bersuber dari Ibnu Abbas)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw bersabda : "Diperlihatkan kepadaku kemenangan-
kemenangan yang akan diperoleh oleh ummatku, sesudah aku (meninggal), sehingga aku merasa sangat gembira".
Maka turunlah ayat 4 berkenaan dengan peristiea itu. (Diriwayatkan oleh at-Thabrani di dalam kitab al-Ausath yang
bersumber dari Ibnu Abbas isnadnya hasan)

Tafsir:

Hadith daripada Jundub RA, ia berkata, bahawasanya Rasulullah SAW telah tidak bangun untuk berqiyamullail selama 1
atau 2 malam. Kemudian telah datang kepada baginda seorang wanita seraya bertanya, "Bagaimanakah syaitanmu
wahai Rasulullah?" Nabi SAW diam. Setelah itu Allah telah menurunkan surah Ad-Dhuha sebagai jawapan kepada wanita
tersebut. [Muttafaqun Alaih]

Dalam hadith yang lain pula, Ibn Abbas RA berkata, bahawasanya Ummu Jamil (isteri Abu Lahab) telah berkata,
"Malaikat dan wahyu sudah tidak turun lag. Tuhan telah memutuskan hubungan dengan dia". kemudian Ummu Jamil
telah menyebarkan perkara tersebut ke khalayak ramai. Akibatnya Rasulullah SAW berasa susah hati. Lalu Allah telah
menurunkan Surah Ad-Dhuha.

Ayat 1:

‫الرحِ ِيم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬ ِ ‫بِس ِْم ه‬
َّ ‫ّللا‬
Dengan nama Allah Yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih.

1( ‫ض َحى‬
ُّ ‫َوال‬
Maksudnya - Demi waktu Dhuha

Penjelasan :

Allah bersumpah dengan waktu Dhuha (waktu naik matahari). Allah bersumpah pada waktu Dhuha kerana Ummu Jamil
telah menyebarkan fitnahnya tentang pemberhentian wahyu pada waktu-waktu tersebut.

Ayat 2:

2( َ ‫َواللَّ ْي ِل ِإ َذا‬
‫س َجى‬
Maksudnya - Dan demi malam apabila telah sunyi

Penjelasan :

Allah bersumpah dengan waktu malam (apabila ia menjadi gelap) .Kerana telah bertanya wanita dalam hatith pertama
tadi tentang waktu malam baginda.

Ayat ini juga b ertujuan untuk memesan kepada kita bahawa malam dijadikan oleh Allah Taala untuk memberikan kita
rehat dengan selesa. Ayat kedua dalam Surah Ad-Dhuha ini memberi peringatan bahawa Allah menjadikan malam untuk
manusia dapat menenteramkan minda dan jiwa dari mengalami tekanan.

Ayat 3:

Maksudnya - Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tiada (pula) benci padamu


Penjelasan :

Allah tidak sekali-kali meninggalkan Rasulullah SAW bersendirian sewaktu fitnah-fitnah terebut melanda. Allah
bersumpah bahawa Allah tidak meninggalkan Rasulullah SAW pada waktu Dhuha ataupun waktu malam. Allah
menyayangi dan menjaga baginda sejak dari dalam kandungan hinggalah pada ketika surah itu diturunkan. Allah Taala
telah memberi peringatan bahawa Dia tidak akan pernah melupakan, meninggalkan apatah lagi untuk membenci kita
sebagai manusia yang lemah. Dia sentiasa ada untuk manusia yang beriman kepadaNya.

Ayat 4:

Maksudnya - Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu daripada permulaan

Penjelasan :

Di dalam ayat ini pun Allah ingin menggembirakan Nabi dengan mengatakan bahwa masa depan beliau dan umat Islam
sudah dijamin oleh Allah akan lebih cerah dan gemilang. Allah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai Pemimpin
Agung di dunia dan di akhirat. Allah Taala telah menjelaskan dalam ayat empat tersebut iaitu kehidupan di dunia
hanyalah sementara dan tiada kehidupan yang lebih baik untuk ditandingi melainkan kehidupan di Akhirat yang kekal
abadi. Apabila kita percaya bahawa Akhirat itu wujud dan merupakan tempat tinggal yang kekal, ia akan membantu kita
untuk optimis pandang ke hadapan mengejar Jannah.

Ayat 5:

Maksudnya - Dan kelak tuhanmu pasti memberikan kurnianya kepadamu lalu hati kamu menjadi puas.

Penjelasan :

Akan diberikan kepada Rasulullah SAW (di akhirat) segala nikmat yang paling besar yakni boleh mensyafaatkan sekalian
manusia dan juga sungai Al-Kautsar di dalam syurga. Ayat ini juga merupakan janji Allah Taala kepada kita sebagai umat
manusia bahawa Jannah merupakan ‘hadiah’ yang teragung jika kita melaksanakan perintahNya. Pastinya Allah akan
membalas segala amalan kebaikan yang kita buat dengan membuatkan kita semua berasa gembira.

Ayat 6:

Maksudnya - Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang anak yatim, lalu Dia melindungimu.

Penjelasan -

Ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad untuk menghiburkan dan menenangkan hati baginda. Allah telah
mengurniakan Nabi SAW dengan ibu-ibu susuan dan orang-orang yang mendidik baginda sewaktu ibu baginda masih
hidup. Setelah kewafatan ibu baginda, Allah telah mengirimkan orang-orang yang menjaga Nabi Muhammad SAW
sehingga dewasa. (Abdul Mutalib, Abu Talib.) Dalam masa yang sama ayat ini juga untuk menenangkan orang-orang
yang beriman. Dalam hidup ketika kita ditimpa kesakitan atau berasa kesunyian dan merasakan tiada sesiapa yang
peduli tentang kita tetapi Allah yang satu-satunya ada untuk anda pada ketika yang sentiasa menjaga anda dan
membimbing kita mengubah kehidupan dari kemungkaran ke arah kebaikan.
Ayat 7:

Maksudnya - Dan Dia mendapatimu sebagai orang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

Penjelasan -

Muhammad bukanlah tergolong dalam golongan Nabi dan Rasul sehinggalah umur Baginda 40 tahun, 2 bulan, 12 hari.
Setelah tiba masanya, Allah melantik Muhammad Bin Abdullah sebagai seorang Rasul. Ini bermakna Allah telah
menaikkan darjat baginda sebagai seorang Nabi dan Rasul. Sesungguhnya, pada ketika itu Allah jua lah yang telah
memberi nur dan hidayah lalu membawa kita kembali ke jalan yang lurus lalu tunduk kepadaNya.

Ayat 8:

Maksudnya - Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan

Penjelasan -

Nabi Muhammad SAW lahir dalam keluarga yang sangat susah lalu Allah menjadikan Nabi seorang yang kaya.Dengan
kurniaan Agama Islam Dengan terbentuknya sebuah Negara Islam Dengan perkahwinan baginda denag seorang
saudagar yang kaya raya (Siti Khadijah).Mempunyai para sahabat yang jujur dan ikhlas dalam memperjuangkan Agama
Islam. mDikurniakan segala kenikmatan syurga. Dalam kehidupan seharian, mungkin kebanyakan daripada kita pernah
melalui tempoh kekurangan wang dan harta. Kini, apabila kita imbas kembali, barulah kita sedar bahawa dalam
kesukaran kewangan yang ditakdirkan untuk kita hadapi, hanya Allah yang memberi rezeki kepada kita dalam apa jua
bentuk.

Ayat 9:

Maksudnya - Adapun terhadap anak yatim maka janganlah diambil hartanya.

Penjelasan: Arahan-arahan supaya memuliakan anak yatim dan melarang dari menindas, menyakiti hati dan menghina.

Ayat 10:

Maksudnya - dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah kamu mengherdiknya

Penjelasan: Arahan supaya menolong orang-orang yang meminta pertolongan dengan cara yang lemahl embut

Ayat 11:
Maksudnya - Dan terhadap nikmat tuhanmu maka hendaklah kamu sentiasa bersyukur

Penjelasan: Menyebut-nyebut ni’mat Allah terutama ni’mat iman dan hidayat merupakan salah satu dari cara
melahirkan kesyukuran terhadap Allah yang mengurniakan ni’mat itu. Dan cara melahirkan kesyukuran yang sempurna
ialah berbakti kepada para hamba-Nya. Itulah cara amali bersyukur dan itulah kenangan ni’mat secara senyap yang
berguna dan mulia

SOLAT DHUHA

Ketika waktu Dhuha kita disunatkan untuk Solat Sunat Dhuha.

Solat Sunat Dhuha boleh dianggap sebagai rasa terima kasih seseorang hamba kepada Allah SWT atas segala nikmat &
rezeki yang diberikan-Nya. Rasa syukur menambahkan lagi rezeki dunia & akhirat.

7 : ‫شدِي ٌد [إبراهيم‬ َ ‫شك َْرت ُ ْم أل َ ِزي َدنَّ ُك ْم َولَئِن َكف َْرت ُ ْم إِ َّن‬
َ َ‫عذَابِي ل‬ َ ‫[لَئِن‬

“Jika kamu bersyukur maka pasti Aku akan tambahkan (rezeki) kepadamu, jika kamu kufur (tidak bersyukur)
sesungguhnya azab-Ku amat keras” (Ibrahim: 7)

- Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan solat ini tanpa keuzuran dan umat Islam amat dituntut melakukannya.

- Abu Hurairah pernah berkata bahawa Rasulullah SAW berwasiat kepadanya tiga amalan sunat, yang mana Abu
Hurairah tidak pernah meninggalkan amalan ini sehingga mati iaitu: dua raka’at Dhuha, Witir sebelum tidur, dan puasa 3
hari setiap bulan. (Sahih Bukhari & Muslim).

Pengajaran ayat

Dalam melakukan perjuangan menegakkan Islam akan datangnya banyak tribulasi dan mehnah. Hal ini bukan sahaja
berlaku pada masa kini akan tetapi telah dihadapi oleh Rasulullah sejak awal kebangkitan islam malah lebih teruk lagi.
Antara peristiwa yang berlaku adalah peristiwa di mana orang kfir Quraisy telah memburukkan nama Rasulullah di mata
masyarakat kabilah2 yang datang ke Madinah untuk melakukan ibadah haji dan berniaga. Mereka telah menggelar
RAsulullah dengan gelaran yang tidak elok seperti 'orang gila' etc..Tujuannya supaya Islam tidak tersebar ke kabilah2 ini.
Tetapi berkat usaha dan kesabaran rasulullah akhirnya telah termeterai perjanjian Aqabah dengan masyarakat madinah.
Hal ini dengan jelas sekali telah ditulis di dalam Al-Quran dalam surah At-Taubah:42 yang mengatakan bahawa
perjuangan itu tidak mudah dan jauh manakala surah At-Taubah:41 mengatakan bahawa pengorbanan itu perlu dalam
berdakwah. Sesungguhnya Allah telah menjanjikan dalam ayat ke 4 surah Ad-Dhuha bahawasanya hari akhirat itu lebih
baik dr duniawi..Maka ganjaran usaha menegakkan Islam Lillahita 'ala adalah sangat besar di akhirat kelak. Di sinilah
para daie perlu memainkan peranan dalam menyebarkan islam iaitu dengan sentiasa bersabar dan berlapang dada
dengan tribulasi dan mehnah yang melanda. Ini termaktub di dalam Al-Quran pada surah Al-Insyirah. Oleh itu sebagai
muslim merangkap para Daie' kesabaran itu menjadi faktor utama kejayaan dakwah.Moga Islam itu terus berkembang
dan terbentuknya khilafah islamiyyah yang telah lama tiada dengan peranan pemuda-pemuda Islam.Dan sentiasalah
menjadi seorang hamba yang bersyukur, zuhud dengan dunia dan sentiasa menginginkan akhirat. Adapun satu kisah
yang diceritakan dalam syarah Hadith yang pertama dalam buku Hadith 40 Imam Nawawi bahawasanya Rasulullah
pernah ditanya oleh Aisyah mengenai solat yang dilakukan baginda hingga kaki baginda bengkak. Maka Rasulullah
menjawab, "salahkah ak menjadi hamba yang bersyukur".

Kesimpulan

Jadilah muslim dan mu'min yang sejati, yang benar2 mengharapkan redha Allah dan syurga sebagai matlamat utama
kita di akhirat kelak. bersabarlah dengan dugaan yang menimpa dan bersyukur atas segala nikmat yang telah
dianugerahkan Allah kepada kita manusia. Wallahua'lam

Anda mungkin juga menyukai