Bahan Peledak
Bahan Peledak
Aktifitas Pembersihan
Seperti gambar dibawah ini yang menggunakan pola peledakan yang digunakan
adalah pola zigzag, ( staggered pattern).
Aktifitas Pengukuran Titik Lubang Bor
3. Proses Drilling.
Proses pengeboran sesuai dengan titik yang sudah ditentukan, dan salah satu alat bor
yang dipakai dalam pembuatan lubang bor adalah Terex reedrill DR 069 dengan
diameter bor 20 cm.
Aktifitas Pengeboran
5. Persiapan Peledakan.
Persiapan peledakan yaitu meliputi pemasangan kabel – kabel antar lubang ledak dan
memastikan kabel tersebut terhubung dengan baik, setelah semua OK. Lanjut.
6. Pengamanan Area.
Didalam pengamanan area yang akan diledakan ada aturan yang harus di terapkan yaitu
pengaman area front peledakan dari manusia dan alat yang beroprasi di area tidak aman untuk
peledakan, dan menjaga semua jalan masuk yang mengarah ke area peledakan dari warga
sekitar dan lalu lintas warga yang beraktifitas pada area tidak aman, area aman peledakan untuk
manusia berjarak 500 meter dari area peledakan sedangkan untuk alat 300 meter dari area
peledakan.
7. Peledakan.
Setelah semua aman dan di kosongkan dari alat dan manusia maka siap untuk diledakan.
6. CARA MELAKUKAN PELEDAKAN
Cara melakukan peledakan
1. Peledakan bias (refraction shooting) merupakan Peledakan di dalam lubang atau sumur dangkal
untuk menimbulkan getaran guna penyelidikan geofisika cara seismik bias.
2. Peledakan bongkah (block holing) merupakan Peledakan sekunder untuk pengecilan ukuran
bongkah batuan dengan cara membuat lobang tembak berdiameter kecil dan diisi sedikit bahan
peledak
3. Peledakan di udara (air shooting) merupakan Cara menimbulkan energi seismik di permukaan
bumi dengan meledakkan bahan peledak di udara
4. Peledakan lepas gilir (off-shift blasting) merupakan Peledakan yang dilakukan di luar jam gilir
kerja
5. Peledakan lubang dalam (deep hole blasting) merupakan Cara peledakan jenjang kuari atau
tambang terbuka dengan menggunakan lubang tembak yang dalam disesuaikan dengan tinggi
jenjang
6. Peledakan parit (ditch blasting) merupakan Proses peledakan dalam pembuatan parit
7. Peledakan teredam (cushion blasting)merupakan Cara peledakan dengan membuat rongga udara
antara bahan peledak dan sumbat ledak atau membuat lubang tembak yang lebih besar dari
diameter dodol sehingga menghasilkan getaran yang relatif lembut
6.1 TAHAP PERSIAPAN
Setelah mempelajari pengertian dan klasifikasi bahan peledak kita memasuki tahapan persiapan
peledakan.Dalam pekerjaan peledakan perlu diperhatikan faktor – faktor efisiensi hasil
produksi,keselamatan kerja dan lingkungan sekitar areal peledakan.untuk itu tahapan dalam
persiapan peledakan merupakan aspek penting yang perlu difahami dan dipatuhi, yaitu :
a. Pengamanan lapangan/areal kerja dan sekitarnya selama persiapan dan peledakannya.
b. Persiapan peralatan peledakan, antara lain Blasting Mechine, Blasting Ohmmeter, Shotgun,
Crimper, Tongkat Pendek/Panjang, lead wire, ANFO loader, Lighter.
c. Persiapan perlengkapan peledakan, antara lain sumbu api/sumbu ledak, detonator biasa/listrik
dan NONEL
d. Mempersiapkan Primer ( priming )
e. Pengisian lubang ledak ( Loading )
f. Penyambungan rangkaian ( circuit )
g. Pemilihan dan penyiapan tempat/posisi pemegang blasting mechine.
h. Pemeriksaan pasca peledakan dan pengamanan lokasi peledakan.
6.2 TAHAP PELAKSANAAN
Tahap Pelaksanaan Peledakan
Setelah semua persiapan peledakan dikerjakan, mulai dari pembuatan primer, pengisian bahan
peledak, sampai penutupan kolom isian bahan peledak dan penyambungan rangkaian maka
peledakan dapat dilakukan.
I. Pemeriksaan Setelah Peledakan
Pemeriksaan setelah peledakan dilakukan setelah 15 menit atau setelah asap dari hasil peledakan
hilang. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh juru ledak dengan tujuan untuk mengetahui apakah
dijumpai peledakan yang gagal (misfire), jika semua telah meledak dengan baik dan kawasan
peledakan aman dari runtuhan batuan, maka akan diberi aba-aba lagi bahwa peledakan telah
berakhir dan operasi penambangan dapat dilanjutkan kembali.
2 Volume Peledakan
Volume peledakan batu andesit keseluruhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
V = B1 x S x n x H x Sin α
Dimana :
V = Volume batuan yang diledakkan, (m3)
B1 = Burden semu (m) ; S = Spacing (m)
L = Tinggi Jenjang (m) atau (H-J) x Sin α
N = Jumlah Lubang Ledak ; α = Kemiringan Lubang Ledak.
Pemakaian Bahan Peledak
Bahan peledak yang dipakai perusahaan saat ini adalah ANFO dari PT. Dahana, Tasikmalaya.
Dengan perbandingan 94,5% berat AN (Amonium Nitrat) berbentuk butiran dan 5,5% FO (Foil Oil).
Sebagai primer digunakan powergel magnum 3151 dengan kekuatan 80% berbentuk dodol dengan
ukuran berat 1 batang adalah 0,154 kg. Pemakaian bahan peledak untuk setiap kali peedakan
adalah tidak sama, tergantung dari jumlah lubang ledak yang diledakkan.
Pola Penyalaan
Pola penyalaan yang diterapkan dilapangan CV. Gunung Batujajar saat ini adalah peledakan secara
5 atau 6 lubang ledak dalam satu row hingga lubang tembak yang diinginkan. Hal ini sangat
berpengaruh sekali dengan keadaan lingkungan, dimana lokasi peledakan tidak berapa jauh dari
pemukiman penduduk dan diakibatkan getaran terlalu tinggi apabila peledakan 7 lubang ledak
keatas sekaligus. Dimana rumah penduduk berada di antara radius ±350 meter.
Letak Primer
Primer adalah suatu bahan peledak yang menerima penyalaan dari detonator atau sumbu ledak.
Hasil peledakan ini selanjutnya disalurkan kebahan peledak. Dalam peledakan yang diterapkan di
lapangan, primer ditempatkan pada bagian bawah ( bottom primming).
Primer harus ditempatkan pada titik yang paling terkurung dan ditempatkan pada lapisan batuad
yang lebih keras. Letak primer ini akan menentukan bagian jenjang yang akan ditekan dan
dipindahkan. Dimana primer ini berfungsi untuk menerima penggalak dari detonator.
Pembongkaran dan Pemuatan Hasil Peledakan
Hasil dari peledakan berupa bongkahan-bongkahan yang masih bertumpuk di tempat atau lokasi
peledakan akan dibongkar/gali oleh Backhoe dan selanjutnya akan di muatkan ke alat angkut. Untuk
memenuhi target produksi, pekerjaan pemuatan batu andesit di lokasi penambangan untuk di
angkut ketempat penyimpanan sementara (Stock Yard) digunakan Hydrolic Excavator atau
(Backhoe) CAT 322.