Anda di halaman 1dari 8

TAHAP-TAHAP PELEDAKAN:

1. Pembersihan lokasi yang akan diledakan


Lokasi yang akan diledakan (blasting) terlebih dahulu dibersihkan dari matrial sisa
yang mengganggu dengan bantuan bulldozer.

Aktifitas Pembersihan

2. Penentuan Titik Bor.


Titik bor di tentukan setelah pembersihan area yang akan di ledakan agar alat bor
lebih mudah dalam membornya, dan hasil ledakan agar semaksimal mungkin
sempurna sesuai jenis matrial dan desain yang dipakai, penentuan titik bor biasanya
menggunakan tali seperti pita dengan tiga orang dan ditandai dengan potongan pita
yang di ikat dengan batu.

Seperti gambar dibawah ini yang menggunakan pola peledakan yang digunakan
adalah pola zigzag, ( staggered pattern).
Aktifitas Pengukuran Titik Lubang Bor

3. Proses Drilling.
Proses pengeboran sesuai dengan titik yang sudah ditentukan, dan salah satu alat bor
yang dipakai dalam pembuatan lubang bor adalah Terex reedrill DR 069 dengan
diameter bor 20 cm.
Aktifitas Pengeboran

4. Pengisian Bahan Peledak.


Pengisian bahan peledak ini dengan menggunakan MMU (Mobil Mixing
Unit) dengan bahan peledak Amunium Nitrate
Aktifitas Pengisian Bahan Peledak Pada Lubang Bor

5. Persiapan Peledakan.
Persiapan peledakan yaitu meliputi pemasangan kabel – kabel antar lubang ledak dan
memastikan kabel tersebut terhubung dengan baik, setelah semua OK. Lanjut.

6. Pengamanan Area.
Didalam pengamanan area yang akan diledakan ada aturan yang harus di terapkan yaitu
pengaman area front peledakan dari manusia dan alat yang beroprasi di area tidak aman untuk
peledakan, dan menjaga semua jalan masuk yang mengarah ke area peledakan dari warga
sekitar dan lalu lintas warga yang beraktifitas pada area tidak aman, area aman peledakan untuk
manusia berjarak 500 meter dari area peledakan sedangkan untuk alat 300 meter dari area
peledakan.

7. Peledakan.
Setelah semua aman dan di kosongkan dari alat dan manusia maka siap untuk diledakan.
6. CARA MELAKUKAN PELEDAKAN
Cara melakukan peledakan
1. Peledakan bias (refraction shooting) merupakan Peledakan di dalam lubang atau sumur dangkal
untuk menimbulkan getaran guna penyelidikan geofisika cara seismik bias.
2. Peledakan bongkah (block holing) merupakan Peledakan sekunder untuk pengecilan ukuran
bongkah batuan dengan cara membuat lobang tembak berdiameter kecil dan diisi sedikit bahan
peledak
3. Peledakan di udara (air shooting) merupakan Cara menimbulkan energi seismik di permukaan
bumi dengan meledakkan bahan peledak di udara
4. Peledakan lepas gilir (off-shift blasting) merupakan Peledakan yang dilakukan di luar jam gilir
kerja
5. Peledakan lubang dalam (deep hole blasting) merupakan Cara peledakan jenjang kuari atau
tambang terbuka dengan menggunakan lubang tembak yang dalam disesuaikan dengan tinggi
jenjang
6. Peledakan parit (ditch blasting) merupakan Proses peledakan dalam pembuatan parit
7. Peledakan teredam (cushion blasting)merupakan Cara peledakan dengan membuat rongga udara
antara bahan peledak dan sumbat ledak atau membuat lubang tembak yang lebih besar dari
diameter dodol sehingga menghasilkan getaran yang relatif lembut
6.1 TAHAP PERSIAPAN
Setelah mempelajari pengertian dan klasifikasi bahan peledak kita memasuki tahapan persiapan
peledakan.Dalam pekerjaan peledakan perlu diperhatikan faktor – faktor efisiensi hasil
produksi,keselamatan kerja dan lingkungan sekitar areal peledakan.untuk itu tahapan dalam
persiapan peledakan merupakan aspek penting yang perlu difahami dan dipatuhi, yaitu :
a. Pengamanan lapangan/areal kerja dan sekitarnya selama persiapan dan peledakannya.
b. Persiapan peralatan peledakan, antara lain Blasting Mechine, Blasting Ohmmeter, Shotgun,
Crimper, Tongkat Pendek/Panjang, lead wire, ANFO loader, Lighter.
c. Persiapan perlengkapan peledakan, antara lain sumbu api/sumbu ledak, detonator biasa/listrik
dan NONEL
d. Mempersiapkan Primer ( priming )
e. Pengisian lubang ledak ( Loading )
f. Penyambungan rangkaian ( circuit )
g. Pemilihan dan penyiapan tempat/posisi pemegang blasting mechine.
h. Pemeriksaan pasca peledakan dan pengamanan lokasi peledakan.
6.2 TAHAP PELAKSANAAN
Tahap Pelaksanaan Peledakan
Setelah semua persiapan peledakan dikerjakan, mulai dari pembuatan primer, pengisian bahan
peledak, sampai penutupan kolom isian bahan peledak dan penyambungan rangkaian maka
peledakan dapat dilakukan.
I. Pemeriksaan Setelah Peledakan
Pemeriksaan setelah peledakan dilakukan setelah 15 menit atau setelah asap dari hasil peledakan
hilang. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh juru ledak dengan tujuan untuk mengetahui apakah
dijumpai peledakan yang gagal (misfire), jika semua telah meledak dengan baik dan kawasan
peledakan aman dari runtuhan batuan, maka akan diberi aba-aba lagi bahwa peledakan telah
berakhir dan operasi penambangan dapat dilanjutkan kembali.
2 Volume Peledakan
Volume peledakan batu andesit keseluruhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
V = B1 x S x n x H x Sin α

Dimana :
V = Volume batuan yang diledakkan, (m3)
B1 = Burden semu (m) ; S = Spacing (m)
L = Tinggi Jenjang (m) atau (H-J) x Sin α
N = Jumlah Lubang Ledak ; α = Kemiringan Lubang Ledak.
Pemakaian Bahan Peledak
Bahan peledak yang dipakai perusahaan saat ini adalah ANFO dari PT. Dahana, Tasikmalaya.
Dengan perbandingan 94,5% berat AN (Amonium Nitrat) berbentuk butiran dan 5,5% FO (Foil Oil).
Sebagai primer digunakan powergel magnum 3151 dengan kekuatan 80% berbentuk dodol dengan
ukuran berat 1 batang adalah 0,154 kg. Pemakaian bahan peledak untuk setiap kali peedakan
adalah tidak sama, tergantung dari jumlah lubang ledak yang diledakkan.
Pola Penyalaan
Pola penyalaan yang diterapkan dilapangan CV. Gunung Batujajar saat ini adalah peledakan secara
5 atau 6 lubang ledak dalam satu row hingga lubang tembak yang diinginkan. Hal ini sangat
berpengaruh sekali dengan keadaan lingkungan, dimana lokasi peledakan tidak berapa jauh dari
pemukiman penduduk dan diakibatkan getaran terlalu tinggi apabila peledakan 7 lubang ledak
keatas sekaligus. Dimana rumah penduduk berada di antara radius ±350 meter.
Letak Primer
Primer adalah suatu bahan peledak yang menerima penyalaan dari detonator atau sumbu ledak.
Hasil peledakan ini selanjutnya disalurkan kebahan peledak. Dalam peledakan yang diterapkan di
lapangan, primer ditempatkan pada bagian bawah ( bottom primming).
Primer harus ditempatkan pada titik yang paling terkurung dan ditempatkan pada lapisan batuad
yang lebih keras. Letak primer ini akan menentukan bagian jenjang yang akan ditekan dan
dipindahkan. Dimana primer ini berfungsi untuk menerima penggalak dari detonator.
Pembongkaran dan Pemuatan Hasil Peledakan
Hasil dari peledakan berupa bongkahan-bongkahan yang masih bertumpuk di tempat atau lokasi
peledakan akan dibongkar/gali oleh Backhoe dan selanjutnya akan di muatkan ke alat angkut. Untuk
memenuhi target produksi, pekerjaan pemuatan batu andesit di lokasi penambangan untuk di
angkut ketempat penyimpanan sementara (Stock Yard) digunakan Hydrolic Excavator atau
(Backhoe) CAT 322.

Pengangkutan Material Hasil Peledakan


Pada proses pengangkutan hasil peledakan dari lokasi penambangan sampai ke Crushing
Plant digunakan alat angkut berupa ”Dump Truck” dengan kapasitas 18.000 Kg/unit (10,7 M3).
Sistem pengangkutan akan menggunakan sistem pulang pergi melalui satu jalan, setelah
penumpahan muatan ditempat pengolahan alat angkut akan kembali pada jalan yang sama.

6.3 PEKERJAAN SETELAH PELEDAKAN


Sesudah peledakan, maka yang harus dilakukan adalah :
- Tidak memperkenankan seorang pun memasuki tempat yang sudah diledakkan dalam jangka
waktu 30 menit
- Setelah melampaui batas waktu tersebut maka juru ledak harus terlebih dahulu memeriksa dan
membuktikan bahwa daerah tersebut sudah bebas dari pengaruh gas-gas yang berbahaya, misfire
dan batu-batu menggantung dari hasil peledakan, sebelum mengijinkan pekerja lain memasuki
tempat kerja tersebut.
- Pada lubang ledak yang misfire harus diberi tanda dengan menutup lubang ledak tersebut dengan
sumbat/ tongkat kayu yang dapat dilihat dengan jelas dan tidak dibenarkan mengorek keluar
material stemming lubang ledak tersebut.
- Usaha untuk menangani lubang ledak yang misfire diusahakan mengeluarkan stemming dengan
alat kompressor udara telanan tunggi atau memakai air, setelah keluar sebagian besar
stemmingnya maka dipasang primer baru kemudian diledakkan. Semua usaha ini harus dibawah
pengawasan terus-menerus dari ahli berdasarkan intruksi tertulis dari Kepala Teknik Tambang.

7. KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DALAM


PELEDAKAN

7.1 Keselamatan Kerja


suatu usaha untuk mengurangi dan menghindari kecelakaan kerja atau cara untuk melaksanakan
pekerjaan yang terhindar dari kecelakaan. Memberikan suasana kerja atau lingkungan yang aman
sehingga dicapai hasil kerja yang menguntungkan dan bebas dari segala bahaya, baik terhadap
manusia, mesin alat, material ataupun metode kerja pada saat dilakukannya operasi penambangan.
Tujuan dari keselamatan kerja adalah untuk mengadakan pencegahan agarkaryawan dalam
melaksanakan pekerjaan tidak mendapat kecelakaan dan juga tidak terjadi kerusakan alat-alat yang
digunakan. Bahan peledak adalah campuran senyawa kimia yang dapat bereaksi dengan kecepatan
tinggi. Gas dan panas yang dihasilkan dari reaksi ini dapat menyebabkan tekanan yang sangat
tinggi pula.Bahan peledak merupakan suatu sarana yang efektif sebagai alat penghancur
bongkahan batuanpada industri penambangan. Adapun bahan peledak yang umum digunakan pada
penghancuran batuankeras yaitu ANFO “Ammonium Nitrate-Fuel Oil” Bahan peledak ANFO
“Ammonium Nitrate-Fuel Oil” merupakan bahan peledak yang tergolongmemiliki kecepatan
perambatan yang reaksinya sangat tinggi “High Explosive”. Sehingga dalamoperasi peledakan
batuan yang keras diperlukan penanganan yang khusus mengenai bahan peledak tersebut,
diantaranya hal yang perlu diperhatikan yaitu penyimpanan bahan peledak, pengangkutanbahan
peledak, dan operasi peledakan.Kata Kunci : Bahan Peledak, Detonator.
7.2 Kecelakaan Kerja
§ Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan karena
mengakbatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang mengalaminya .
§ Sabotase atau kriminal merupakan tindaka diluar lingkup kecelakaan yang sebenarnya
7.3 Lingkungan Hidup
lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya
berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di
sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di
sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan
berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. industri pertambangan dalam banyak kasus
memiliki posisi dominan dalam pembangunan sosio-ekonomi negara maju dan berkembang. Sektor
industri ini berdampak sangat signifikan dalam arti positif maupun negatif. Tanpa menafikan dampak
positifnya, dampak negatif dalam ranah sosial, lingkungan. Kegiatan penambangan apabila
dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan. Apabila tidak dikelola dengan baik,
penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk
pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi
karena perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan
(merusak dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh
kehadiran benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.)
sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi
seperti semula.
8. KESIMPULAN
Bahan peledak adalah Zat yang berbentuk padat, cair, gas ataupun campurannya yang apabila
terkena suatu aksi, berupa panas, benturan, tekanan, hentakan atau gesekan akan berupa secara
fisik maupun kimiawi menjadi zat lain yang lebih stabil. Memberikan suasana kerja atau lingkungan
yang aman sehingga dicapai hasil kerja yang menguntungkan dan bebas dari segala bahaya, baik
terhadap manusia, mesin alat, material ataupun metode kerja pada saat dilakukannya operasi
penambangan. bilamana peledakan itu dilakukan maka keselamatan dan lingkungan pun perlu di
perhatikan sebagai bagian utama dari melakukan suatu peledakan.

Anda mungkin juga menyukai