Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah perencanaaan yang merumuskan strategi suatu kegiatan
dalam memajukan usaha untuk mencapai sebuah tujuan. SWOT adalah Strengths,
Weakness, Opportunity, and Threats, yang artinya Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan
Ancaman.Dengan menggunakan kerangka kerja SWOT ini memberikan cara sederhana
untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi, cara ini membantu
para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan.
Keberadaan komponen SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, and Threats)
diarahkan untuk mengidentifikasi berbagai kemungkinan pengembangan dan tujuan
yangingin dicapai dalam rangka pengembangan perikanan budidaya Kabupaten Cilacap.
Hasilidentifikasi tersebut akan dikombinasikan untuk menghasilkan strategi-
strategipengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Cilacap.
Untuk mengkaji Penyusunan Kajian Peluang Investasi Perikanan
Budidayadigunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Analisis SWOT dilakukan dengan cara mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan kebijakan dan strategi dalam pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat di sekitar wilayah pengembangan kawasan perikanan budidaya.
Analisis SWOTdalam Penyusunan Kajian Peluang Investasi Perikanan
Budidayadilakukan dengan cara mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan kebijakan dan strategi dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
di sekitar wilayah pengembangan kawasan perikanan budidaya. Berikut ini matriks SWOT
berdasarkan identifikasi dari 4 (empat) komponen Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan
Ancaman.

|Buku Data dan Analisis IV-1


Penyusunan Kajian Potensi Perikanan Budidaya
Tabel 4.1. Matriks SWOT
PELUANG (Opportunities) ANCAMAN (Threats)

Faktor Eksternal  Permintaan akan ikan ke luar daerah yang  Adanya monopoli harga dari para pengepul ikan
terus naik  Belum tersedianya benih yang berkualitas
 Harga pasaran ikan untuk jenis tertentu di  Harga pakan yang terus meningkat
pasar sangat tinggi, seperti udang  Sulit didapatnya anakan ikan yang berkualitas
 Adanya program dukungan dari pemerintah namun harganya murah.
melalui Dinas Teknis berupa  Ancaman penyakit ikan
Faktor Internal pengembangan usaha budidaya perikanan.  Terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu
 Kerjasama antar wilayah dalam  Persaingan dari luar
mengembangkan potensi perikanan

KEKUATAN (Strengths) Strategi S-O Strategi S-T

 Lokasi serta cuaca yang sangat mendukung (Memanfaatkan potensi untuk meraih peluang) (Memanfaatkan potensi untuk menghadapi
 Potensi lahan budidaya cukup besar tantangan)
 Secara kuantitas, sumber daya manusia yang  Memanfaatkan sarana transportasi dan
bergerak di sektor perikanan budidaya sangat komunikasi secara optimal untuk  Meningkatkan dukungan instansi terkait guna
banyak memenuhi kebutuhan pasar mengatasi permasalahan permodalan dan
 Sumber air yang mengalir mudah didapat,  Meningkatkan potensi lahan yang cukup serangan hama penyakit
jarak dari sungai dekat besar guna memenuhi peningkatan  Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
 Akses untuk mendapatkan sarana produksi konsumsi ikan yang ada guna menjaga kualitas dan kuantitas
perikanan sangat mudah dan banyak SDA dan mencari pakan alternatif
 Pasar relatif mudah dan banyak

KELEMAHAN (Weaknesses) Strategi W-O Strategi W-T

 Masih kurangnya pengetahuan masyarakat (Mengatasi kelemahan untuk meraih peluang) (Meminimalkan kelemahan untuk bertahan dari
tentang teknik budidaya ikan ancaman)
 Harga pasar yang tidak stabil  Mengatasi masalah modal dengan
 Modal terbatas memanfaatkan wadah koperasi untuk  Memperbaiki lingkungan tambak dan kolam
 Belum optimalnya pemasaran menyediakan permodalan  Memperbaiki sistim penentuan harga pasar

|Buku Data dan Analisis IV-2


Penyusunan Kajian Potensi Perikanan Budidaya
Menurut data yang dirilis oleh Organisasi Pangan Dunia (FAO) yang di publikasikan
pada situs resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia berada di peringkat
paling baik dibandingkan Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Hal ini menjadi
peluang sekaligus tantangan perikanan budidaya di Indonesia. Ditambah secara produksi
global memang perikanan bududiaya tetap menjadi sektor yang berperan penting dalam
menyumbang pertumbuhan tinggi untuk memenuhi permintaan terhadap produk perikanan
yang terus meningkat (FAO, 2014).
Untuk mewujudkan perikanan budidaya yang mandiri, berdaya saing, dan
berkelanjutan, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyusun kegiatan unggulan
pengembangan perikanan budidaya tahun 2015-2019, yaitu:
o Pengembangan pakan ikan mandiri untuk menekan cost <60%
o Pengembangan sentra perikanan budidaya terpadu dengan pengolahan produk
perikanan
o Peningkatan daya saing produk (CBIB, CPIB)
o Meningkatkan produksi perikanan dua kali lipat 31,3 juta ton pada tahun 2019,
termasuk marine culture/kekerangan
o Penyediaan induk dan benih unggul
o Pelestarian dan keberlanjutan sumberdaya perikanan budidaya
o Kemandirian usaha perikanan budidaya

|Buku Data dan Analisis IV-3


Penyusunan Kajian Potensi Perikanan Budidaya

Anda mungkin juga menyukai