Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lutut atau knee merupakan sendi yang banyak membantu manusia dalam Commented [WU1]: NANTI KE BELAKANG KNEE NYA
DIHAPUS SAJA. LUTUT TERUS SAJA KARENA JUDULNYA
melakukan aktivitas sehari-hari. Knee adalah organ tubuh yang menyokong DIUBAH SEDIKIT

hampir seluruh berat tubuh pada manusia. Knee dibentuk oleh os tibia, os femur

dan os patella. Permukaan sendi berupa condylus femoris sebagi caput articularis Commented [WU2]: LUTUT

berbentuk seperti katrol dan condylus tibiae sebagai dasar sendi (fovea articularis)

dengan bentuk yang lebih datar (Kisner dan Colby, 2007).

Knee dirancang untuk mobilitas dan stabilitas, berfungsi untuk

memanjangkan dan memendekkan ekstremitas bawah guna meninggikan dan

merendahkan tubuh atau menggerakkan kaki, menopang tubuh saat berdiri, dan

merupakan unit fungsional primer pada aktivitas berjalan, naik tangga, berlari dan

duduk (Kisner & Colby, 2007). Maka, tidak mengherankan jika lutut sangat rentan Commented [WU3]: KONSISTEN dg atasnya: …dan…
Commented [WU4]: hapus
mengalami trauma.

Trauma terjadi akibat besarnya tekanan yang diterima tulang lebih besar

dari pada yang diabsorbsinya. Akibatnya os patela pada lutut mendapatkan Commented [WU5]: ditambah kata sebelumnya: pada
trauma lutut…
benturan yang keras sehingga mengakibatkan tempurung patella retak bahkan kata “akibatnya” dihapus

mungkin pecah. Trauma langsung disebabkan karena jatuh dalam posisi lutut Commented [WU6]: ditambah: umumnya
Commented [WU7]: pasien
fleksi dimana patela terbentur dengan lantai. Karena di atas patela hanya terdapat

lapisan subcutis dan kutis, sehingga dengan benturan tersebut os patella mudah Commented [WU8]: ganti: akibatnya

pecah. Dampak yang dapat di akibatkan dari trauma pada os patell adalah fraktur Commented [WU9]: disambung
Commented [WU10]: a
patella.
Commented [WU11]: referensi???
Fraktur patella adalah suatu gangguan integritas tulang yang ditandai

dengan rusak atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan


2

yang berlebihan yang terjadi pada tempurung lutut (Snell, 2012). Angka kejadian

fraktur patella adalah 1% dari keseluruhan, dimana prevalensi tertinggi terjadi pada Commented [WU12]: HAPUS

grup usia 20 sampai 50 tahun. Pria lebih banyak dari pada wanita (Cramer,1997). Commented [WU13]: Ditambah: prevalensi pada..

Sedangkan pada anak jarang terjadi, kira-kira hanya 1% kejadian semua fraktur Commented [WU14]: hapus
Commented [WU15]: tambah: kasus ini
pada kelompok usia ini. Dan 57% berupa sleeve fracture (dengan mekanisme saat
Commented [WU16]: Ganti: sekitar 57% dari fraktur ini
penggunaan kekuatan full ekstensi dari knee yang tiba-tiba dimana quadriceps berupa…

dalam keadaan kontraksi) (Lin,2011). Commented [WU17]: spasi

Pada fraktur patella dapat di lakukan penanganan operatif yaitu berupa Commented [WU18]: sambung
Commented [WU19]: hapus
pemasangan plate and screw dan pemasangan wire untuk mengembalikan

fragmen tulang keposisinya dan dipertahankan kesejajaran yang benar hingga Commented [WU20]: spasi

terjadi penyatuan. Menurut Stanley (2011) ORIF adalah suatu jenis operasi untuk Commented [WU21]: diberi kepanjangannya dulu baru
diikuti.. (ORIF)
pemasangan fiksasi internal untuk mempertahankan posisi yang tepat pada

fragmen fraktur. Pada kasus fraktur patella ini, pemasangan ORIF berupa Wire

atau pemasangan fiksasi internal berupa kawat yang memfiksasi area fraktur

membentuk angka 8.

Permasalahan yang sering muncul pasca pemasangan wire biasanya

adalah bengkak, nyeri dan keterbatasan gerak pada knee. Sedangkan menurut Commented [WU22]: hapus

John (2005) komplikasi fraktur meliputi refracture, nerve injury, malunion, union

dan joint stiffness. Stiffness atau kaku sendi adalah suatu kualitas kekakuan atau

infleksibilitas atau imobilisasi dan konsolidasi sebuah sendi yang di sebabkan oleh

penyakit, cedera dan tindakan bedah (Dorland,2002). Stiffness menyebabakan Commented [WU23]: spasi
Commented [WU24]: selanjutnya ganti dg: kekakuan
sendi lutut mengalami keterbatasan dalam melaukan gerakan menekuk ataupun sendi

meluruskan lutut secara optimal. Faktor yang mempengaruhi stiffness pada Commented [WU25]: hapus
Commented [WU26]: k
penanganan fraktur baik secara operatif maupun non operatif adalah perilaku
3

malas untuk menggerakkan sendi, sikap yang tidak patuh dan pengetahuan yang

kurang (Yandri,2013).

Penatalaksanaan stiff knee meliputi lintas disiplin illmu di antaranya adalah Commented [WU27]: kekakuan sendi lutut
Commented [WU28]: ilmu
Fisioterapi. Fisioterapi sebagai salah satu bagian dari unit rehabilitasi medik

berperan penting dan bertanggung jawab dalam upaya peningkatan derajat

kesehatan, sesuai dengan definisi fisioterapi yaitu suatu upaya, kesehatan

professional yang bertanggung jawab atas kesehatan gerak dan fungsi individu, Commented [WU29]: hapus s

keluarga maupun masyarakat khususnya dalam gerak fungsional dilakasanakan

dengan terarah dan berorientasi pada masalah dan menggunakan pendekatan

ilmiah serta dilandasi etika profesi yang mencakup aspek peningkatan (promotif),

pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), pemulihan dan pemeliharaan

(rehabilitatif) (Evelyn, 2009).

Problematika fisioterapi pada kasus stiff knee dextra post Orif et causa Commented [WU30]: ganti: kekakuan sendi lutut kanan
pasca ORIF akibat fraktur patella
fraktur patella ini digolongkan dalam berbagai tingkat, yaitu (1) Impairment,

berupa: keluhan berupa nyeri gerak, kekakuan pada sendi lutut, kelemahan otot Commented [WU31]: hapus
Commented [WU32]: kanan
gastrocnemius dan keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS). (2) Hal ini selanjutnya
Commented [WU33]: kanan
akan berdampak pada timbulnya functional limitation, berupa: keterbatasan untuk Commented [WU34]: ini kan sama dg stiffness to??

berjongkok, berdiri, berjalan dan naik turun tangga. (3) Participation restriction,

berupa: keterbatasan saat bersosialisasi di lingkungan masyarakat dan

keterbatasan pasien dalam melakukan pekerjaannya.

Untuk mengatasi problematika pada stiff knee dextra post Orif et causa Commented [WU35]: Kekakuan sendi lutut kanan pasca
ORIF akibat
fraktur patella, fisioterapi berperan dalam mengurangi nyeri gerak, mengurangi

kekakuan sendi lutut, meningkatkan kekuatan otot gastrocnemius dan

meningkatkan LGS lutut kanan. Dalam mengatasi kondisi tersebut teknologi Commented [WU36]: Ini sama dg mengurangi
kekakuannya
alternative fisioterapi yang dapat digunakan antara lain: Infra Merah, Electrical Commented [WU37]: hapus
4

Stimulation, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Terapi

Latihan.

Dalam proposal KTI ini modalitas fisioterapi yang dipilih adalah Infra Merah, Commented [WU38]: diberi kepanjangan dulu: karya….
(KTI)
Elektrical Stimulation dan Terapi Latihan. Infra merah dipilih karena rasa hangat Commented [WU39]: akan

yang ditimbulkan infra merah dapat meningkatkan vasodilatasi jaringan superfisial Commented [WU40]: c
Commented [WU41]: M
sehingga dapat memperlancar metabolisme dan menyebabkan efek rileks pada
Commented [WU42]: I…M..
ujung saraf sensorik. Efek terapeutiknya adalah mengurangi nyeri (Singh, 2005).

Pemberian Electrical Stimulation bertujuan untuk memberikan stimulasi

pada otot yang titik rangsangnya terletak pada kulit dan untuk meningkatkan kerja

otot. Electrical Stimulation akan menimbulkan efek terapeutik berupa fasilitasi

kontraksi otot, melatih kerja otot dan melatih kerja otot baru (Singh,2005). Commented [WU43]: spasi

Pemberian Terapi Latihan bertujuan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan

fleksibilitas sendi (Arovah, 2007).

Berdasarkan latar belakang diatas dan untuk memahami penatalaksanaan Commented [WU44]: spasi

Fisioterapi pada Stiff Knee maka penulis memiih judul proposal karya tulis ilmiah Commented [WU45]: kekakuan sendi lutut
Commented [WU46]: l
(KTI) : “PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, ELECTRICAL STIMULATION
Commented [WU47]: ganti: KTI:
DAN TERAPI LATIHAN PADA STIFF KNEE DEXTRA POST ORIF ET CAUSA Commented [WU48]: KEKAKUAN SENDI LUTUT KANAN
PASCA ORIF AKIBAT..
FRAKTUR PATELLA DI RSUD SLEMAN”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pemberian Infra Merah dapat mengurangi nyeri pada stiff knee

dextra post Orif et causa fraktur patella? Commented [WU49]: Ganti spt di atas

2. Apakah pemberian Electrical Stimulation dapat meningkatkan kekuatan

otot gastrocnemius pada stiff knee dextra post Orif et causa fraktur patella?
5

3. Apakah pemberian Terapi latihan dapat mengurangi kekakuan dan

meningkatkan lingkup gerak sendi pada stiff knee dextra post Orif et causa

fraktur patella ?

Utk no. 4: Bagaimana dg peningkatan kemampuan fungsionalnya?

Kemarin mengukur dan mengevaluasi kemampuan fungsional lututnya

tdk? Missal dg Skala Jette atau apa begitu

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik Diploma III

Fisioterapi di Akademi Fisioterapi “ YAB ” Yogyakarta.

b. Untuk mengetahui manfaat Infra Merah, Electrical stimulation dan Commented [WU50]: S

Terapi latihan pada stiff knee dextra post Orif et causa fraktur patella. Commented [WU51]: L

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui manfaat pemberian Infra Merah terhadap

pengurangan nyeri pada stiff knee dextra post orif et causa fraktur

patella.

b. Untuk mengetahui manfaat pemberian Electrical Stimulation terhadap

peningkatan kekuatan otot gastrocnemius pada stiff knee dextra post

orif et causa fraktur patella.

c. Untuk mengetahui manfaat pemberian Terapi latihan dalam Commented [WU52]: L

mengurangi kekakuan sendi dan meningkatkan LGS pada stiff knee

dextra post orif et causa fraktur patella.

Anda mungkin juga menyukai