ABAD 21
BERBASIS BIOGRAFI ILMUWAN ISLAM
Disusun oleh:
BIOGRAFI UMUM
atau guru segala ilmu dan ilmuawan modern menyebut beliau professor
par exellence. Meskipun sebagian besar ilmuwan Muslim masa lalu
undang islam, tapi juga Sanskrit, Greek, Ibrani dan Syiria. Beliau memiliki
pengetahuan tentang filsafat Yunani, yang menjadi salah satu sebab beliau
menjadi sarjana agung yang pernah dilahirkan oleh dunia Islam. Beliau
berhasil membuktikan, menyandingkan ilmu dan filsafat telah
memungkinkan agama bisa terus hidup subur dan berkembang serta
membantu meyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh umat. Masa
kakeknya.
Nenek moyang al-Biruni adalah bangsa Persia, tapi keluarganya
sempat bertemu dengan Ibnu Sina. Ia menjadi kawan dekat Ibnu Sina
selama tujuh tahun bahkan al-Biruni kerap berdiskusi dengan Ibn Sina
Buzjani, Mansur bin Ali bin Iraqi (dalam bidang matematik dan astronomi).
Mansur Ibn Iraq, salah satu gurunya, adalah ulama astronomi (hai'ah) dan
matematika yang sangat dikenal dimasanya.
Peta kelahiran Albiruni
Mengenai Guru
Abu Nasr Mansur (Ibn Irak)
Nama lengkap Ibnu Irak adalah Abu Nasr Mansur bin Ali Ibnu Irak. Ia
1000. Ia berasal dari keluarga Ibnu Irak yang pernah memerintah al-
Khwarzam, sebelum kemudian ditaklukkan oleh Mahmud dari Ghazna.
Sejak kecil, Ibnu irak seudah menunjukkan ketertarikan pada ilmu hitung
dan perbintangan. Ketika menginjak usia remaja, ia gemar membaca
sarjana eropa.
Pada masa itu, ibnu irak mempunyai banyak pengikut, salah satunya
adalah al-Biruni. Ibnu irak juga diknal karena hasil revisinya terhadap
sebuah karya berjudul Spherich, yang kemudian disempurnakannya
kembali pada tahun 1007-1008. Dalam karya al_biruni yang berjudul
Treatise on Chords, Ibnu Irak disebut sebagai penemu beberapa
sebuah metode baru untuk menentukan Apogee matahari dari titik yang
selalu berubah-ubah pada ekliptika (orbit dimana matahari kelihatan
bergerak).
Abu al-Wafa' al-Buzjani
Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani
(Buzhgan, Nishapur, Iran, 940 – 997 / 998) adalah seorang ahliastronomi
dan matematikawan dari Persia. Pada tahun 959, Abul Wafa pindah ke Irak,
dan mempelajari matematika khususnyatrigonometri di sana. Dia juga
ISI
PERJALANAN HIDUP
Al Biruni merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan,
sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi
Spanyol.
Beliau mendirikan pusat kajian astronomi mengenai system tata
genting dunia Islam. Situasi politik yang berkembang saat itu juga turut
Mansur adalah seorang pangeran dari keluarga tersebut. Pada tahun 995
terjadi kudeta politik. Perang saudara pun berkecamuk. Sebagai murid,
beliau terkena imbas persoalan politik tersebut. Beliau kemudian melarikan
diri dari Khwarazm sehingga beliau kemudian tidak mengetahui
India amat besar. Sumbangan beliau yang paling penting ialah dalam
penciptaan kaidah penggunaan angka-angka India dan kajian beliau
Pada zaman itu, Al-Biruni juga telah memperkirakan ukuran bumi dan
bidang astronomi. Dalam hal ini Al-Biruni berperan besar dalam aturan
matematika seperti sinus, cosinus, secan, cosecant.
Salah satu sumbangan al-Biruni adalah adaptasi dan modifikasinya
terhadap astrolobe, salah satu instrumen untuk mengetahui posisi
juga diakui sebagai astronom yang mencetus bahawa bumi berputar pada
paksinya, disamping Bumi juga memiliki gravitasi atau daya tarik. Al-Biruni
seorang guru agama dan cendikiawan Islam yang jujur dan objektif. Dalam
ilmu matematika dan astronomi, ia menghasilkan empat puluh buku dan
risalah. Nama al-Biruni mulai mencuat pada abad XI ketika kondisi politik
Timur Tengah mulai goyah.
pendek. Sayangnya, semua kertas kerja beliau hilang ditelan sejarah. Salah
satu karya beliau yang bisa selamat adalah kartografi yang berguna dalam
dengan fasih membaca proyeksi peta yang ditemukan orang lain dan
mendiskusikannya dalam risalah. Dia juga kerap bertukar pikiran dan
pengalaman dengan Ibnu Sina, Imuwan besar Muslim lainnya yang begitu
berpengaruh di Eropa. Sebagai seorang ilmuwan yang menguasai berbagai
arah kiblat dengan bantuan astronomi dan matematika. Selain itu, ia juga
ikut menentukan jarak keliling bumi bersama sejumlah ilmuwan lain.
Istana Sultan Nuh Ibnu Mansur. Pada 998 M, Sultan dan Al-Biruni pergi ke
Gurgan di Laut Kaspia. Dia tinggal di wilayah itu selama beberapa tahun.
pada 1017, situasi politik kembali bergolak menyusul kematian anak kedua
Emir Ma’mun akibat pemberontakan. Khwarizmi pun diinvasi oleh
Mahmud Ghazna pada 1017. Mahmud lalu membawa para pejabat istana
Khwarizmi untuk memperkuat kerajaanya yang bermarkas di Ghazna,
afganistan. Al-Biruni adalah seorang Ilmuwan dan pejabat istana yang ikut
diboyong. Selain itu, ilmuwan lainnya yang dibawa Mahmud ke Ghazna
latitude dan longitude. Penemuan ini terkandung dalam buku beliau Al-
Athar Al-Baqia. Beliau juga orang pertama yang membuat ujian terperinci
mengajar mereka bahasa Greek, sains dan falsafah yang beliau kuasai.
modern.
Dialah ilmuwan yang bertanggung jawab untuk memperkenalkan
pergerakan planet. Beliau adalah seorang saintis Islam tulen yang benar-
benar mendapat manfaat dari ajaran Islam dan kajian saintifik. Beliau
hidup sezaman dengan Ibnu Sina dan dikatakan pernah bertemu dengan
ilmuwan terkenal itu. Sumbangan beliau sangat banyak dan index hasil
bisa dari abad ke-10 M. Bapak Sejarah Sains Barat, George Sarton pun
begitu mengagumi kiprah dan pencapaian Al-Biruni dalam beragam
disiplin ilmu. ”Semua pasti sepakat bahwa Al-Biruni adalah salah seorang
ilmuwan yang sangat hebat sepanjang zaman,” cetus Sarton. Bukan tanpa
alasan bila Sarton dan Sabra mendapuknya sebagai seorang ilmuwan yang
agung. Sejatinya, Al-Biruni memang seorang saintis yang sangat
astrologi berjudul The Elements of Astrology. Selain itu, sang ilmuwan itu
pun menulis sederet karya dalam bidang kedokteran, geografi, serta fisika.
MELANCONG KE INDIA
Pada 1017 hingga 1030, Al-Biruni berkesempatan melancong ke India. Al-
apa yang disebut Indologi atau studi tentang India. Al Biruni menjadi
Ilmuwan Muslim serba bisa dari abad ke-10 M yang merupakan sarjana
Muslim pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang seluk beluk India
dan tradisi Brahminical. Dia sangat intens mempelajari bahasa, teks,
berada di India Barat, al-Biruni sempat mengajar sains Yunani dan ilmu
pengetahuan lainnya dengan menggunakan bahasa Sansekerta sebagai
(Penelitian Tentang Pendapat dan Ucapan Bangsa India yang Diterima dan
Ditolak Akal), Tarikh al-Umam asy-Syaqiyah (Sejarah Bangsa-bangsa
Akhir hayat
Al-Biruni wafat di usai 75 tahun pada13 Desember 1048 di Ghazna.
Untuk mengenang jasanya, pada astronom mengabadikan nama Al-Biruni
di kawah bulan. Al Biruni adalah Ilmuwan Muslim serba bisa dari abad ke-
10 M yang merupakan sarjana Muslim pertama yang mengkaji dan
mempelajari tentang seluk beluk India dan tradisi Brahminical. Dia sangat
intens mempelajari bahasa, teks, sejarah, dan kebudayaan India.
generasi-generasi berikutnya.
Untuk mengenang Al-Biruni, para ilmuwan astronomi memiliki
Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul "Kronologi" yang
merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh dia (sekarang tiada
lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem
desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang sejarah.
Dia membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini
diulang di Barat pada abad ke 16).
bintang-bintang di langit.
Al-Biruni berperan besar dalam aturan matematika seperti sinus,
trigonometri)
SUMBANGAN PADA BIDANG MATEMATIKA
Aritmatika teoritis and praktis
penjumlahan seri
Analisis kombinatorial
kaidah angka 3
Bilangan irasional
teori perbandingan
definisi aljabar
metode pemecahan penjumlahan aljabar
Geometri
Teorema Archimedes
Sudut segitiga
Teori-teori perhitungan segi tiga bola (hisab al-mutsallatsat atau
trigonometri)
bahasa Persia. Menurut kutipan sejarah, buku ini ditulis al-Biruni pada 420
HQ di Ghaznawi menuruti permintaan Raihanah, putri Hossein Kharazmi.
buku ini ditujukan kepada para remaja yang baru ingin mengenal
matematika dan astronomi.
Buku at-Tafhim berupa tanya jawab dan memuat 530 pertanyaan dan
jawaban. Buku ini terdiri dari empat bagian; geometri, hitungan, astronomi
sphere. Al-Biruni juga menegaskan bahwa bumi itu itu berbentuk bulat. Al-
Biruni tercatat sebagai astronom yang melakukan percobaan yang
Astronomi untuk Sultan Ma’sud, “Papar Will Durant tentang kontribusi Al-
Biruni dalam bidang Astronomi. Selain itu, Al-Biruni juga berjasa
Sejarah - Pada usia 27 tahun, dia menulis buku sejarah yang diberi
judul Chronology. Sayangnya buku itu kini telah hilang. Dalam kitab yang
rumus kalkulus yang ditemukan oleh Tsabit bin Qurah. Penemuan ini di
kemudian hari di klaim oleh sebagai temuan Isaac Newton oleh dunia
pengembangannya kemudian.
DAFTAR PUSTAKA
https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id/2015/03/biografi-al-
biruni-filsuf-ilmuwan-persia.html
https://blogpenemu.blogspot.co.id/2014/06/al-biruni-ilmuwan-yang-
menguasai-beragam-ilmu.html
http://serunaihati.blogspot.co.id/2012/10/biografi-al-biruni-ilmuwan-
muslim-ahli.html
http://gratiselalu.blogspot.co.id/2012/12/al-biruni-973-1048-m-
astronom-berjuluk.html
http://akhof.blogspot.co.id/2016/03/sejarah-peradaban-sains-dan-
teknologi.html
http://www.oifumsu.com/2015/12/abu-raihan-al-biruni-w-4401048-
ilmuwan.html
http://usuluddinperbandinganagama2209.blogspot.co.id/2015/01/bio
grafi-al-birunisang-cendikiawan.html
http://mawasangka-bagea.blogspot.co.id/2012/04/kisah-hidup-al-
biruni-ilmuwan-muslim.html
https://aliboron.wordpress.com/2010/10/24/astronomi-di-masa-al-
biruni/
http://sejarahmatematika1.blogspot.co.id/2015/04/hasil-karya-al-
biruni.html
https://besolacee.wordpress.com/2014/11/05/biografi-ibnu-irak-ahli-
matematika-dan-astronomi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Abul_Wafa_Muhammad_Al_Buzjani