Anda di halaman 1dari 4

Tema Cerpen :

Sikap Hidup Gotong Royong Pada Masyarakat Modern

Gotong Royong Di Komplek Perumahan Citra Kasih


Hari minggu pagi.

Pagi yang cerah telah terlihat jelas ketika keluarga Hardy Wirawan
membuka jendela. Dihirupnya oksigen yang dapat menyejukan hati serta raga.
Terlintas teringat bahwa hari Minggu adalah hari yang khusus untuk gotong
royong. Hal yang biasa dilakukan oleh warga perumahan Citra Kasih adalah Kerja
Bakti. Kerja bakti tersebut diantaranya membersihkan selokan sekitar, mencabut
rumput, membersihkan jalan, memangkas ranting tanaman yang sudah tinggi dan
besar, seta membersihkan mushola ataupun masjid.

Hardy Wirawan selaku kepala keluarga di rumahnya. Ia menemui istrinya


yang bernama Hernita.

“Bu, setelah mandi, masak dan sarapan tolong sampaikan pada anak-anak untuk
ikut acara kerja bakti dengan warga”. Usul sang ayah kepada istrinya.

“Baik yah kalau begitu” jawab ibu.

Waktu menunjukkan pukul 05.45, ibu Hernita sudah selesai mandi dan
sedang menyelesaikan masak. Hanya dengan waktu 20 menit sudah dapat tersedia
menu masakan balado terong, ikan nila goreng, sambal tomat dan kerupuk.
Kemudian sang ayah memanggil kedua anaknya untuk mengajak sarapan
bersama. Anak dari keluarga bapak Hardy Wirawan dan Ibu Hernita adalah Adesta
dan Nata. Adesta anak laki-laki yang memiliki karakter rajin, penuh sopan santun,
dan penurut. Tak kalah juga, adiknya yang perempuan adalah Nata, memiliki
sikap yang sopan, baik dan penurut.

Tidak lama kemudian anggota keluarga Hardy Wirawan sudah selesai


sarapan.

“Adesta dan Nata, sekarang sudah pukul 06.35 WIB, ayok kita kerja bakti
bersama warga sekitar” ajak sang ayah.
“baik yah… asyikkk kita mauuu…” tanggapan dari kedua anaknya yang penuh
semangat.

“Yah, nanti ibu akan siapkan pisang goreng dan air minuman untuk warga yang
kerja bakti “ ibu menyampaikan pada ayah

“Bagus bu kalua begitu. Jadi semakin semangat dong” jawab ayah sambi tertawa

Ayah, Adesta, dan Nata segera bergegas keluar rumah. Sudah tampak
banyak warga sekitar yang semangat untuk melaksanakan kerja bakti bersama.
Anak-anak muda membantu mencabuti rumput dan mengumpulkan sampah yang
berserakan serta membuangnya ke tempat sampah. Di lain sisi untuk bapak-bapak
membersihkan selokan, membersihkan mushola dan memangkas tanaman yang
sudah terlalu tinggi dan rimbun.

Warga komplek perumahan Citra Kasih Nampak bersemangat dan sangat


memperdulikan lingkungan. Air yang tergenang juga dibuang dan dibersihkan
agar tidak timbul adanya jentik nyamuk. Ibu-ibu juga tak kalah semangatnya
dengan anak muda dan bapak-bapak. Selain mereka mempersiapkan makanan,
mereka juga ada yang membantu untuk menyapu tepi jalan, membuang sampah
dan menyiapkan alat kebersihan yang dibutuhkan.

Kegiatan kerja bakti berlangsung dari pukul 06.30 sampai jam 10.00 WIB.
Terlihat di setiap sudut komplek perumahan Citra Kasih sudah lebih bersih dan
indah. Biasanya kerja bakti ini dilakukan pada hari minggu setiap 2 minggu
sekali. Pak RT dan RW tetap melakukan kerja bakti juga, agar warganya semakin
semangat. Seperti biasanya, setelah selesai kegiatan kerja bakti, para warga
berkumPul di balai RW untuk menikmati makanan yang sudah disajikan oleh ibu-
ibu Citra Kasih. Hidangan yang tersedia antara lain, teh hangat, es teh, kopi, air
mineral, pisang goreng, bakwan, tape ketan dan kue bolu kukus.

Warga komplek perumahan Citra Kasih tidak hanya terlihat akur ketika
kegiatan kerja bakti. Pada saat berpapasan di jalan maupun saat berada di depan
rumah mereka tetap bertegur sapa. Oleh karena itu tidak nampak jelas bahwa
dengan kesibukan mereka akan membuat lupa dengan tetangga sekitar. Setelah
semua hidangan dinikmati maka saatnya ibu-ibu membereskan semuanya.
Kemudia warga kembali ke rumah masing-masing dan melanjutkan kegiatan yang
lain.

Selasa Malam, di rumah bapak Hardy Wirawan.

Bapak Hardy Wirawan adalah warga perumahan Citra Kasih yang


berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 2 Semarang. Malam hari ketika bapak
Hardy sedang menonton acara berita bersama istri dan anaknya, tiba-tiba
terdengar suara pintu diketuk. Kemudian pak hardy beregegas untuk ke depan dan
membuka pintu. Ternyata yang datang adalah bapak Winarno selaku ketua RT 2 di
komplek perumahan Citra Kasih.

“Selamat malam pak Hardy, mohon maaf pak saya ingin menyampaikan terkait
adanya rencana renovasi mushola Al-Ikhlas, apakah bapak berkenan untuk ikut
membantu kegiatan tersebut di hari Minggu besok?” Tanya pak RT

“Baik pak, tidak masalah, terimkasih pak atas undangannya”

“Sama-sama pak, saya justru yang berterima kasih, saya pamit dulu ya pak
Hardy?”

“Baik pak, hati-hati”

Setelah pintu depan kembali di tutup kemudian sang ayah menceritakan


pada istrinya tentang kedatangan pak RT tadi. Bu Hernita sangat setuju dengan
apa yang disampaikan pak Winarno. Kemudian pada saat jam sudah menunjukkan
pukul 21.00 keluarga Hardy Wirawan memasuki kamar masing-masing untuk
beristirahat.

Keesokan harinya, seperti biasanya ibu Hernita sudah selesai mandi dan
menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil mereka. Adesta dan Nata sudah siap di
meja makan. Begitu pula dengan ayah dan ibu mereka. Ayah biasanya berangkat
bersama Adesta dan Nata menggunakan mobil. Ketika mobil mereka sudah berada
di gerbang perumahan terlihat Siska dan Mela yaitu tetangganya. Pak Hardy
membuka kaca mobilnya.

“Mela… Siska… ayok kita brangkat bareng kami saja” pak Hardy menawari
mereka
“Kami menunggu angkot saja tidak apa-apa pak” jawab Mela dengan tersenyum

“Daripada terlmbat ayok bareng kita aja, kan kita satu sekolah mel” ajak Adesta

“Baik pak, terimakasih atas pertolongannya” jawab siska sambal terlihat bahagia.

Mobil melaju dengan penuh kehati-hatian. Di dalam mobil, pak Hardy


bertanya mengapa mereka tidak diantar ayahnya. Lalu Mela dan Siska bercerita
kalau ayahnya sedang sakit. Karena Mela dan Siska adalah saudara kembar maka
mereka berangkat sekolah berdua dengan naik angkot. Ayah mereka sejak hari
senin Selasa pagi dirawat di rumah sakit karena keluhannya sering sakit kepala
dan kekurangan darah merah. Setelah mendengar cerita itu pak Hardy, Adesta dan
Nata merasa iba. Pak Hardy berencana untuk menyampaikan kepada pak Winarno
selaku ketua RT untuk menghimbau warga yang lain menjenguk ayah mela. 25
menit kemudian, anak-anak sudah sampai di sekolahnya dan pak Hardy
melanjutkan perjalanannya menuju SMP N 2 Semarang.

Sore hari di perumahan Citra Kasih.

Pak Hardy sengaja menemui pak Winardo di rumahnya. Kemudia pak


Hardy menceritakan bahwa ayah Mela sedang dirawat di Rumah Sakit. Kemudian
pak RT mengumpulkan warganya untuk bermusyawarah menjenguk ayahnya
Mela. Setiap warga memberikan uang seikhlasnya untuk menjenguk ayah Mela.
Pada hari Rabu ketika malam hari warga sekitar bersama-sama menjenguk ayah
Mela dan membawakan buah, roti dan susu untuk asupan tamabahan ayah Mela
ketika masih di rumah sakit. Para warga dan keluarga Mela berdoa bersama-sama
untuk kesembuhan ayah Mela.

Setelah 4 hari di rawat di rumah sakit, kemudian para warga mendnegar


kabar baik bahwa ayah Mela sudah sembuh. Karena kondisinya sudah baik maka
ayah Mela sudah bisa pulang. Ceria dan bahagia sangat terlihat jelas di wajah
warga perumahan Citra Kasih dan tentunya dirasakan oleh keluarga Mela.

-------------------------------------selesai------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai