Anda di halaman 1dari 3

Jenis Bahan Restorasi pada Gigi Sulung

Meyke Rotua Simorangkir

12060162

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas sumatera Utara

Abstract

Deciduous teeth affected by caries should be restored to prevent the expansion of


caries to the pulp and to avoid revocation due to premature tooth extraction will also cause
malocclusion. The main purpose of the child dental restoration is to restore normal function
of primary teeth to be replaced by permanent teeth in place of normal.Restoration is needed if
the surface of the teeth becomes hollow and selected that can replace in terms of aesthetics
and functionality. Patch material used in the restoration of primary teeth, among others,
amalgam, composite resin, glass ionomer cements. With the advancement of technology
today, the dental restoration materials also continuous progress in terms of aesthetic, material
hardness and strength of the chewing forces, as well as the adhesion strength of the material
to the tooth structure. Materials are often used to restore both primary teeth and permanent
teeth in the dental practice is adhesive tooth-colored restorative materials.

Keywords : Restoration, deciduous teeth, dental restoration material

PENDAHULUAN
Gigi sulung yang terkena karies harus direstorasi untuk mencegah perluasan karies ke
bagian pulpa dan untuk menghindari pencabutan karena pencabutan gigi yang terlalu dini
juga akan menyebabkan maloklusi. Tujuan utama dari restorasi gigi anak adalah untuk
mengembalikan fungsi normal gigi sulung agar dapat digantikan oleh gigi tetap pada
tempatnya yang normal. Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan adalah tingkah laku atau
psikologianak dan morfologis gigi sulungnya.Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
sebelum dilakukan restorasi adalah usia anak, derajat kerusakan gigi, keadaan gigi dan
jaringan penyangga, efek tindakan gigi sulung terhadap kesehatan umum anak, keadaan
ruang pada lengkung rahang.1

Anatomi umum gigi sulung yaitu mempunyai mahkota yang cembung dan serviks yang
jelas, bidang oklusal sempit, kontriksi serviks email atau serviks ke apeks menonjol, email
lebih tipis dibanding gigi permanenttanduk pulpa lebih dekake oklusal, saluran akarnya dasar
pulpa tipis dan inklinasi prisma enamel. Keadaan anatomi gigi sulung demikianlah yang
mempengaruhi restorasi pada sulung yang mempunyai fungsi mempertahankan lengkung
gigi, mempertahankan kesehatan mulut serta mempertahankan dan perbaikan estetis wajah.
Anatomi dari gigi ini juga yang akan mempengaruhi kita dalam pemilihan bahan tambalan
gigi sulung.1

Pada dasarnya restorasi gigi adalah pembuangan jaringan keras gigi yang rusak dengan
restorasi.Konsep intervensi minimal dalam kedokteran gigi menempatkan restorasi
sebagaiusaha terakhir. Restorasi diperlukan jika permukaan gigi menjadi berlubang dan
bahanrestorasi yang dipilih yang dapat menggantikan dalam hal estetik dan fungsi. Bahan
tambalan yang digunakan pada restorasi gigi sulung antara lain amalgam, resin komposit,
semen ionomer kaca.3
Dengan adanya kemajuan tehnologi saatini, maka bahan restorasi kedokteran gigi juga
terus-menerus mengalami kemajuan dalam segi estetis, kekerasan dan kekuatan bahan
terhadap
tekanan pengunyahan, serta kekuatan adhesi bahan terhadap struktur gigi. Bahan yang sering
digunakan untuk merestorasi baik gigi sulung maupun gigi tetap dalam praktek kedokteran
gigi adalah bahan restorasi adesif sewarna gigi. Bahan restorasi sewarna gigi yang banyak
beredar dipasaran adalah Glass Ionomer Cement(Semen Ionomer Kaca=SIK), kompomer dan
resin komposit.2

SUB TOPIK
Pertimbangan Anatomi Gigi Sulung1
Beberapa gigi sulung menunjukkan kemiripan dengan gigi permanen penggantinya. Beberapa
perbedaan anatomi perlu diperhatikan sebelum melakukan restorasi.
1. Gigi sulung mempunyai enamel dan ketebalan dentin lebih tipis daripada gigi
permanen.
2. Pulpa gigi sulung lebih besar dibandingkan dengan ukuran mahkota daripada
pulpa gigi permanen.
3. Tanduk pulpa gigi sulung lebih dekat ke permukaan daripada gigi permanen.
4. Pada gigi sulung, enamel rod pada 1/3 gingival ke arah oklusal dari dentino
enamel junction sedangkan pada gigi permanen ke arah servikal.
5. Mahkota gigi sulung lebih menyempit pada daerah servikal daripada gigi
permanen.
6. Gigi sulung mempunyai proksimal kontak yang lebih datar dan lebar.
7. Kebanyakan permukaan gigi sulung ditutupi lapisan prismless enamel.

Klasifikasi Kavitas1
Black mengklasifikasikan kavitas dalam beberapa Klas antara lain :
Klas I : Kavitas yang terjadi pada :
· Pit dan fisur di dataran oklusal gigi posterior.
· Daerah bukal, lingual atau groove palatinal gigi posterior.
· Lingual atau palatinal gigi anterior (foramen caecum).
Klas II : Kavitas pada dataran aproksimal gigi posterior.
Klas III : Kavitas pada dataran aproksimal insisivus dan kaninus,
memerlukan perbaikan tepi insisal.
Klas IV : Kavitas pada dataran aproksimal gigi anterior di mana proses
kariesnya telah sampai ke tepi insisal.
Klas V : Kavitas yang didapatkan pada 1/3 servikal dataran bukal atau
labial dan kadang – kadang pada dataran lingual gigi anterior atau posterior

Anda mungkin juga menyukai