Anda di halaman 1dari 7

KOLABORASI UNIDISIPLIN, INTERDISIPLIN,MULTIDISIPLIN

KEPERAWATAN JIWA I
OLEH :
GEORGINA KOLANUS 17061051
GEBBY A PURUKAN 17061112
DEBORA KOMBUAN 17061041
WINDY KRISTIANTO 17061050
VALENSIA SUMAMPOUW 17061026
SHEIREN MAMUKO 17061031
NOVEL TUMBEL 17061122

KELAS C
SEMESTER IV
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Manado, Maret 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktisi keperawatan atau perawat klinik bekerja
dengan dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam lingkup praktek profesional
keperawatan, dengan pengawasan dan supervisi sebagai pemberi petunjuk pengembangan
kerjasama atau mekanisme yang ditentukan oleh peraturan suatu negara dimana pelayanan
diberikan. Perawat dan dokter merencanakan dan mempraktekan bersama sebagai kolega,
bekerja saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktek dengan berbagi nilai-nilai
dan pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang berkontribusi terhadap perawatan
individu, keluarga dan masyarakat.
Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekolompok profesional yang
mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian. Tim akan berfungsi baik
jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan
terbaik. Anggota tim kesehatan meliputi : pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial,
ahli gizi, manager, dan apoteker. Oleh karena itu tim kolaborasi hendaknya memiliki
komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai antar sesama anggota
tim.
Pasien secara integral adalah anggota tim yang penting. Partisipasi pasien dalam
pengambilan keputusan akan menambah kemungkinan suatu rencana menjadi efektif.
Tercapainya tujuan kesehatan pasien yang optimal hanya dapat dicapai jika pasien sebagai
pusat anggota tim.
Perawat sebagai anggota membawa persfektif yang unik dalam interdisiplin tim. Perawat
memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari praktek
profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai penghubung penting antara pasien dan
pemberi pelayanan kesehatan. Dokter memiliki peran utama dalam mendiagnosis,
mengobati dan mencegah penyakit. Pada situasi ini dokter menggunakan modalitas
pengobatan seperti pemberian obat dan pembedahan. Mereka sering berkonsultasi dengan
anggota tim lainnya sebagaimana membuat referal pemberian pengobatan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa ?
b. Apa saja 3 kunci kolaborasi ?
c. Bagaimana kasus unidisiplin, interdisiplin, dan multidisiplin ?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pelayanan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa
b. Mengetahui 3 kunci kolaborasi
c. Mengetahui kasus unidisiplin, interdisiplin, dan multidisiplin
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa merupakan pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh sekolompok tim kesehatan profesional (perawat,dokter,tim kesehatan
lainnya maupun pasien dan keluarga pasien sakit jiwa)yang mempunyai hubungan yang
jelas, dengan tujuan menentukan diagnosa, tindakan-tindakan medis, dorongan moral dan
kepedulian khususnya kepada pasien sakit jiwa.
3 KUNCI KOLABORASI
1.Kontribusi aktif dan asertif dari masing-masing individu 2.Menghargai dan menerima
kontribusi orang lain
3.Negosiasi yang dibangun dari tiap anggota untuk membentuk suatu pemahaman baru
terhadap masalah
Perawat bisa menjadi anggota dari 3 tipe kelompok :
1. Unidisiplin : semua anggota tim dlm disiplin ilmu yg sama
2. Multidisiplin : anggota dari berbagai disiplin ilmu . Multidisipliner multidisciplinay)
adalah penggabungan beberapa disiplin untuk bersama-sama mengatasi masalah tertentu
3. Interdisiplin : anggota dari berbagai disiplin ilmu yg terlibat dalam pengaturan khusus utk
pelayanan terhadap pasien dan juga utk memaksimalkan pertukaran ilmu. Misalnya pada
tatanan pelayanan kesehatan. Interdisipliner (interdisciplinary) adalah interaksi intensif
antarsatu atau lebih disiplin, baik yang langsung berhubungan maupun yang tidak, melalui
program-program penelitian, dengan tujuan melakukan integrasi konsep, metode, dan
analisis

CONTOH KASUS
Klien diantar ke RSJ oleh pihak keluarga dengan alas an masuk, klien sering keluyuran,
menyendiri, tidak mau diganggu orang lain, dan mengatakan bahwa ia tidak diterima di
lingkungannya karena lingkungannya masih menggangapnya gila. Berdasarkan data dari perawat
dan teman sekamarnya mereka mengatakan Tn. A sering berdiam diri dan tidak mau
berkomunikasi dengan orang lain. Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, namun
pengobatannya kurang berhasil karena pasien jarang minum obat ketika sudah berada dirumah.
Tn. A mengatakan ia dibawah ke RSJ ini karena sering keluyuran, menyendiri, tidak mau
berbicara dengan orang lain dan tidak mau minum obat karena merasa sudah sembuh. Pada saat
diwawancara klien mengatakan tidak mempunyai teman di Murai C, klien mengatakan merasa
bosan dan mau pulang klien mengatakan sering menyendiri dikamar dari pada kumpul-kumpul
dengan teman-teman, dank lien mengatakan ia tidak mengalami sakit atau keluhan fisik lainnya
dan saat di observasi oleh perawat klien terlihat sering berdiam diri dan tidak mau bergaul
dengan teman-teman lainnya.

1. Unidisiplin
Dalam kasus ini, perawat melakukan kolaborasi dengan sesama perawat yaitu dengan
memberitahukan informasi yang pernah didapat dari klien kepada perawat yang sedang
bertugas untuk merawat klien. Bekerja sama untuk melakukan asuhan keperawatan untuk
klien. Perawat juga bisa membagi tugas saat shift di rumah sakit.
2. Interdisiplin
Perawat bekerja sama dengan dokter dalam memberikan perawatan kepada klien.
Misalnya bekerja sama dalam hal pemberian obat-obatan seperti haloperidol dan
triheksepenidyl, dokter yang memberikan resep dan perawat yang memberikan obat
kepada klien.
3. Multidisiplin
Perawat bekerja sama dengan masyarakat khususnya pemerintah untuk memberitahukan
bahwa ketika klien telah dipulangkan ke masyarakat bahwa mereka agar berusaha
menerima klien meskipun pernah masuk rumah sakit jiwa agar klien tidak diasingkan
ataupun merasa orang lain menganggap dirinya gila dan berbahaya atau merupakan
ancaman dalam kehidupan masyarakat.
REFERENSI
file:///C:/Users/Costumer/Downloads/datenpdf.com_konsep-dasar-keperawatan-kesehatan-jiwa-
dr-tobiasppt-.pdf

Anda mungkin juga menyukai