Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TINDAKAN

INJEKSI INTRA CUTAN (IC) DI RUANG DAHLIA


RSUD dr.R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Oleh :
Nama : Suziana
NIM : 180104095

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN DASAR


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2018
A. DEFINISI
Injeksi ingtracutan adalah pemberian obat melalui injeksi dibawah kulit
(intra cutan), biasa disebbut skin test karena biasanya dilakukan untuk
menngetahui apakah pasien mengalami alergi terhadap obat tertentu atau
tidak.

B. INDIKASI
Sebelum diberikan iinjeksi antibiotik secara IV

C. KONTRAINDIKASI
1. Pasien yang mengalami infeksi pada kulit
2. Pasien dengan kulit terluka
3. Pasien yang sudah dilakukan skin test

D. RASIONALISASI
Pemberian injeksi intra cutan ini dapat membantu perawat mapun tenaga
lainnya untuk mengetahui apakah pasien memiliki alergi terhadap
antibiotik yang akan diberikan, sehingga dapat mencegah terjadinya alergi
terhadap obat atau antibiotik yang fatal pada pasien.

E. ANATOMI FISIOLOGI
1. Anatomi
Intra cutan adalah memberikan obat melalui suntikan ke dalam
jaringan kulit (lapisan dermis atau di bawah epidermis) pada lengan
bawah bagian dalam atau di tempat lain. Cara menyuntikan
dimasukkan langsung ke lapisan epidermis tepat dibawah stratum
korneum.
2. Fisiologi sistem
Injeksi intradermal diberikan ke dalam dermis, teat dibawah
epidermis. Jalur intradernal memiliki waktu absorpsi terlama dari
semua pareteral. Untuk alasan inilah injeksi intradernam digunakan
untuk tes sensitivitas, seperti tes tuberkulin dan tes alergi, serta
anestesi lokal. Keuntungan jalur intradermal untuk tes-tes ini adalah
reaksi tubuh terhadap substansi tersebut mudah diamati, dan drajat
reaksi dapat dibedakan melalui studi perbandingan.
Lokasi injeksi intracutan biasanya pada lengan bawah bagian
dalam dada atas dan punggung dibawah skapula. Lengan kiri
umumnya digunakan untuk penapisan TBC dan lengan kanan
digunakan untuk semua pemeriksaan lain. Injeksi intrakutan
dimasukkan langsung ke lapisan epidermis tepat dibawah stertum
korneum. Umunya berupa larutan atau suspensi dalam air, volume
yang disuntikkan sedikit (0,1 – 0,2)

F. ALAT DAN BAHAN


1. Spuit berisi obat atau anibiotik
2. Kapas alkohol
3. Perlak pengalas
4. Buku catatan
5. Pena

G. PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN


Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa medis
pasien, indikasi pemberian obat, dan efek samping obat, dengan prinsip 10
benar yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu pemberian,
benar cara pemberian, benar pemberian keterangan tentang obat ppaisen,
benar tentang riwayat pemakaian obat oleh paisen, benar tentang riwayat
alergi obat pada pasien, benar tentang reaksi pemberian beberapa obat
yang belainan bila diberikan brsama-sama, dam benar dokumentasi
pemakaianobat. Setelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan
desinfektan. Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapat obatnya,
bila ada penolakan pada suatu jenis obat, maka perawat dapat mengkaji
penyebab penolakan, dan dapat mengkolaborasikan dengan dokter yang
menangani pasien, bila pasien atau keluarga tetap menolak pengobatan
setelah pemberian inform consent, maka pasien maupun keluarga yang
bertanggung jawab menandatangani surat penolakan untuk pembuktian
penolakan therai. Injeksi intrakutan yang dilakukan untuk melakukan tes
pada jenis antibiotik, dilakukan dengan cara melarutkan antibiotik sesuai
ketentuannya, lalu mengambil 0,1 cc dalam spuit dan menambahkan
aquabidest 0,9 cc dalam spuit, yang di suntikkan pada pasien hanya 0,1 cc.

H. PROSEDUR
Perispan :
1. Identifikasi pasien
2. Mengkaji riwayat alergi
3. Membertahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengobservasi reaksi pasien
Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan dosis obat
3. Menentukan lokasi tusukan
4. Desinfektan
5. Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 5 derajat – 15 derajat
6. Memasukkan obat perlahan-lahan
7. Mencabut jarum
8. Tidak dilakukan pengurutan
9. Lingkari batas pinggir gelembung dengan pena atau alat tulis lain
10. Membereskan alat-alat
11. Mencuci tangan

I. RESPON
Obyektif : setelah 15 ment tidak ada tanda-tanda kemerahan dan gatal pada
area dan sekitar area sunytikan
Subyektif : Klien mengatakan merasa nyaman selama prosedur tindakan
J. ANALISIS KEBERHASILAN
Pelaksanaan tindakan ijeksi intracutan telah dilaksanakan sesuai prosedurr
dan berhasil

K. REFLEKSI DIRI
1. Kekurangan selama pra Interaksi
Perawat lupa menggunakan baki tersendiri saat menyiapkan alat
2. Kekurangan selama fase kerja
Perawat lupa meletakkan pengalas saat prosedur dilakukan
3. Kekurangan selama fase terminasi
Pada saat terminasi perawat lupa untuk memastikan jam untuk kontrak
waktu selanjutnya
4. Kekurangan selama fase setelah interaksi
Setalah kembali ke ruangan perawat tidak cuci tangan hanya
menggunakan cairan desinfektan saja
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinan. (2010). Memberikan Obat Melalui Suntikan Intracutan atau
Intradermal.
H., A.Aziz Alimul.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku
2.Jakarta: Salemba Medika
Potter, A. dan Perry, Anne G..2010.Fundamental Keperawatan Buku 2
edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.
Widyatun, Dian.2012.Pemberian Obat Melalui Intracutan

Anda mungkin juga menyukai