Anda di halaman 1dari 3

OTOT

1. Definisi Otot
Otot adalah suatu jaringan yang mempunyai kemampuan untuk berkontraksi. Otot
pada tubuh manusia mencapai hamper separuh berat tubuh. Otot manusia mencapai lebih
dari 600 jenis. Ilmu pengetahuan yang mempelajari otot disebut miologi (Irianto, 2017).
2. Fungsi Otot
Fungsi otot yang utama adlah sebagai alat gerak aktif, disebabkan oleh kemampuan
sel-sel otot berkontraksi. Otot berkontraksi karena suatu rangsangan, baik rangsangan
panas, dingin, dan sentuhan lainnya. Rangsangan ini menyebabkan ketegangan otot atau
tonus. Tonus yang maksimal terus-menerus disebut tetanus. Otot berkontraksi karena
suatu rangsangan meknais, termis, kemis, dan elektris.
a. Memproduksi gerakan tubuh. Gerakan tubuh sebagai akibat dari kontraksi otot,
tergantung pada fungsi yang terintegrasi dari tulang, tulang otot, dan sendi.
b. Menstabilkan posisi tubuh. Kontraksi otot rangka, menstabilkan sendi dan membantu
mempertahankan posisi tubuh, berdiri atau duduk.
c. Menyimpan dan memindahkan zat dalam tubuh. Penyimpanan sementara darah di
perut atau urine dalam kandung kemih ini memungkinkan Karena sfinger otot polos
menutup outlet dari organ-organ ini.
d. Menghasilkan panas. Sebagai kontraksi jaringan otot, menghasilkan panas, proses
yang dikenal sebagai thermogenesis (Irianto, 2017).
3. Jenis – Jenis Otot dan Perbedaannya
a. Otot Rangka (Otot Lurik)
Otot rangka merupakan otot yang melekat dan menggerakkan tulang rangka. Otot
rangka mampu menggerakkan tulang rangka. Otot rangka mampu menggerakkan
tulang karena otot-otot dapat memanjang (relaksasi) dan memendek (kontraksi). Hasil
pergerakan otot menyebabkan tulang-tulang menjadi perlekatan otot dapat
digerakkan.
b. Otot Polos
Jika diamati dengan mikroskop, sel otot ini tampak polos dan tidak bergaris
melintang. Otot polos banyak dijumpai di organ dalam, misalnya pada usus,
pembuluh darah, saluran kelamin, dan dinding Rahim.
c. Otot Jantung
Otot jantung (miokardium) hanya dijumpai pada dinding jantung dan vena kava
yang memasuki jantung. Sayatan dinding otot jantung menunjukkan sel-sel otot
jantung menyerupai otot rangka dengan satu inti sel setiap satu sel otot jantung yang
membentuk anyaman dengan percabangan yang disebut sinistium. Pada setiap
percabangan sel otot jantung terdapat jaringan ikat yang disebut diskus interkalaris.
Otot jantung mampu berkontraksi secara ritmis dan terus-menerus sebagai akibat dan
aktivitas sel otot jantung yang berpautan. Gerak otot jantung dikndalikan oleh saraf
tak sadar (saraf otonom) (Irianto, 2017).
Perbedaan Otot polos, otot lurik, dan otot jantung
Perbedaan Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Tempat Terdapat di semua Menempel pada Terdapat di jantung
organ dalam rangka
Cara Kerja Tidak disadari Disadari Tidak disadari
Inti Sel Satu Satu Banyak
Bentuk Gelendang Silindris tidak Silindris bercabang
bercabang
Warna Polos tidak Merah berlurik Merah berlurik
bermotif hitam hitam
(Tjijih Kurniasi, 2018).
4. Kelainan Otot
a. Kram
Kram merupakan kontraksi singkat yang muncul secara tiba-tiba dan terasa sakit
sekalo di otot atau kelompok otot. Kram seringkali dialami orang yang sehat terutama
selama atau setelah melakukan olahraga keras.
b. Distrofi Otot
Suatu kelompok penyakit yang etrdiri dari 30 jenis penyakit genetic yang ditandai
dengan kelemahan progresif dan degenerasi (kemunduran) otot rangka dalam
mengendalikan gerak tubuh.
c. Mialgia
Myalgia atau nyeri otot merupakan gejala dari banyak penyakit dan gangguan pada
tubuh. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot yabg salah atau otot yang
terlalu tegang.
d. Nyeri Pinggang
Banyak orang tidak menyangka bahwa sikap tubuhnya selama ini merupakan
“bom waktu” yang suatu saat menyebabkan rasa skait di bagian tubuh tertentu
(Irianto, 2017).
5. Mekanisme Kerja Otot
a. Impuls saraf tiba di neuromuscular junction, mengakibatkan pembesaran asetilkolin.
Kehadiran asetilkolin memicu depolarisasi yang kemudian menyebabkan oembebasan
ion Ca2+ dan reticulum endolasma.
b. Meningkatnya ion Ca2+, menyebabkan ion ini terikat pada troponin. Perubahan
struktur troponin karena terikatnya ion Ca2+, akan menyebabkan terbentuknya daerah
aktif kopomrosin yang semula tertutup oleh troponin. Hal ini membuat kepala myosin
mampu berikatan dengan filament aktin dan membentuk aktomiosin.
c. Perombakan ATP akan membebaskan energy yang dapat menyebabkan myosin
mampu menarik aktin kedalam dan juga melakukan pendekatan otot. Hal ini terjadi di
sepanjang myofibril pada sel otot.
d. Myosin akan terlempar dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus ketika
molekul ATP terikat pada kepala myosin. Pada saat ATP terurai, kepala myosin dapat
bertemu lagi dengan aktin pada tropomiosin.
e. Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca2+. Pada saat
impuls berhenti, ion Ca2+ akan kembali ke reticulum endoplasma. Troponin akan
kembali ke kondisi semula dan menutupi daerah tropomiosis sehingga menyebabkan
otot relaksasi (Campbell N.A, 2010).

Daftar pustaka

Campbell, N.A., J.B Reece, L.G. Mitchell. 2010. Biologi Sel. Jakarta: Erlangga

Irianto, Koes. 2017. Anatomi dan Fisiologi. Bandung: ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai