Anda di halaman 1dari 4

Otot Pada Tubuh Manusia

Otot adalah penghubung dalam tubuh yang memiliki tugas utama sebagai penyebab
pergerakan pada tubuh. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan
dari organ dalam organisme tersebut. Otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan
khusus yaitu berkontraksi. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang sama
dengan sel dari jaringan yang lain. Semua ini diikat menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh
sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur kontraktil (Faridah et al. 2018).

Otot memebentuk kempompok jaringan terbesar di tubuh, menghasilkan sekitar


separuh berat tubuh. Otot rangka saja membentuk sekitar 40% berat tubuh pada pria dan 32%
paa Wanita, dengan otot polos dan otot jantung membentuk 10% berat lainnya (Sherwood,
2016)

A. Jenis-jenis Otot

Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung:

1. Otot Rangka (Otot Lurik)

Otot lurik (rangka), yaitu yang melekat pada rangka dan merupakan alat gerak
aktif yang akan mengerakan rangka sebagai alat gerak pasif. Otot rangka dapat
menggerakan tulang karena otot dapat memanjang (relaksasi) dan memendek
(kontraksi). Otot rangka apa bila dilihat dengan menggunakan mikroskop terlihat
berupa sel-sel otot berbentuk serabut-serabut halus panjang (Miofibril) yang
banyak mengandung inti sel (Multinuklei) dan tempat garis-garis terang diselingi
dengan garis-garis gelap yang melintang (Umar et al, 2021).

2. Otot Polos

Otot Polos, otot polos jika diamati dengan mikroskop, sel otot ini tampak
polos dan tidak bergaris melintang. Otot polos banyak di jumpai pada organ-
organ dalam, minsalnya pada usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dan dinding
rahim.

Selain itu otot polos terdiri dari protoplasmanya tersusun atas myofibril yang
homogen dan berbentuk licin tidak mempunyai garis-garis melintang sehingga
terkesan polos. Otot polos Dapat bekerja di luar kemauan kita (otot tak sadar) oleh
karena rangsangannya melalui saraf otonom, dan memiliki Inti satu yang terletak
di tengah. Bentuk dari otot polos ini seperti gelendong ujung menyempit tengah
menggelembung (Umar et al, 2021).

3. Otot Jantung

Otot jantung, adalah yang terdapat pada dinding jantung dan vena kava yang
memasuki jantung itu sendiri atau disebut dengan miocardium. Ketiga jenis otot
ini memiliki persamaan dan perbedaan sesuai dengan karakteristik masing-
masing. Namun apabila ditinjau dari pengaturan kontraksinya, otot polos sama
dengan otot jantung yaitu termasuk otot involuntary (tidak bisa dikontrol) dan
disebut otot tidak sadar. Sedangkan otot rangka termasuk otot voluntary (bisa
dikontrol) dan disebut otot sadar (Umar et al, 2021).

B. Mekanisme Kontraksi dan Fungsi Otot

Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam urutan tahap-tahap berikut

1. Suatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke


ujungnya pada serabut otot.

2. Di setiap ujung, saraf menyekresi zat neurotransmiter, yaitu asetilkolin, dalam


jumlah sedikit.

3. Asetilkolin bekerja pada daerah setempat pada membran serabut otot untuk
membuka banyak kanal kation "berpintu asetilkolin" melalui molekul protein yang
terapung pada membran.

4. Terbukanya kanal berpintu asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium


untuk berdifusi ke bagian dalam membran serabut otot. Hal ini menyebabkan
depolarisasi setempat yang kemudian menyebabkan pembukaan kanal natrium
berpintu listrik (voltage- gated sodium channels). Peristiwa ini akan menimbulkan
suatu potensial aksi pada membran.

5. Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serabut otot dengan cara yang
sama seperti potensial aksi berjalan di sepanjang membran serat saraf.
6. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran otot, dan banyak aliran
listrik potensial aksi mengalir melalui pusat serabut otot. Di sini, potensial aksi
menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium, yang
telah tersimpan di dalam retikulum ini.

7. Ion kalsium menginisiasi kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin, yang
menyebabkan kedua filamen tersebut bergeser satu sama lain, dan menghasilkan
proses kontraksi.

8. Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum
sarkoplasma oleh pompa membran Catt, dan ion ini tetap disimpan dalam retikulum
sampai potensial aksi otot yang baru datang lagi; pengeluaran ion kalsium dari
miofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti (Elsevier, 2016).

Ditinjau dari fungsinya, maka otot dapat berperan sebagai :

1. Otot penggerak utama/agonis, yaitu otot yang menghasilkan gerakan pada arah yang
diinginkan.
2. Otot antagonis, yaitu otot yang berfungsi mengendalikan dan menghaluskan
kecepatan atau kekuatan gerakan. Letak otot ini berlawanan dengan otot penggerak
utama.
3. Otot fiksasi, yaitu otot yang berfungsi menstabilkan sendi dan menjaga agar sendi
tetap pada posisinya (tidak terlepas), memelihara sikap dan posisi sendi.
4. Otot sinergis, yaitu bentuk khusus dari otot fiksasi yang membantu otot penggerak
utama (Sunardi et al, 2020).

Daftar Pustaka

Elsevier. 2016. Guyton and Hall Textbook of Medical physiology. Edisi 12.
Singapore.

Faridah, U. and Kuati, S. (2018) PENGARUH ROM EXERCISE BOLA KARET TERHADAP
KEKUATAN OTOT GENGGAM PASIEN STROKE DI RSUD RAA SOEWONDO PATI,
Indonesia Jurnal Perawat.

Sherwood. 2016 . Fisiologi Manusia. Edisi 8. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Sunardi, J. Sudibjo, P. Sukamti, E. R. 2020. ANATOMI MANUSIA. UNY Press. Edisi


1. Yogyakarta.
Umar and Utama, J.P. 2021. ANATOMI TUBUH MANUSIA. Samudra Biru (Anggota
IKAPI). Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai