Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRAKTIKUM AKUNTANSI LEMBAGA /

INSTANSI PEMERINTAH

Kelompok :2
Ketua Kelompok : Vera Riwayati (32)
Anggota Kelompok :
1. Anik Kurnia Ningsih (02)
2. Miftakhul Jannah (14)
3. Puji Riana (20)
4. Satna Lailatul Madhoni (26)
Kelas : XI-AKL 1
PENGHENTIAN DAN PELEPASAN ASET TETAP
A. Definisi
Aset tetap yang tidak lagi berguna dapat dibuang, dijual, atau di pertukarkan dengan aktiva
tetap lainnya. Rincian ayat jurnal untuk mencatat pelepasan tersebut akan berbeda-beda. Akan tetapi,
dalam semua kasus, nilai buku aktiva harus dihapus dari akunnya. Ayat jurnal untuk kepentingan ini
akan mendebit akun akumulasi penyusutan sejumlah saldo pada tanggal pemberhentian aktiva dan
mengkredit akun aktiva sebesar biaya aktivanya.
Aktiva tetap tidak boleh di hapus dari akun hanya karena aktiva tersebut sudah habis
disusutkan. Jika aktiva masih digunakan di perusahaan, biaya dan akumulasi penuyusutannya tetap di
catat dalam buku besar untuk menjaga akuntabilitas aktiva dalam buku besar. Jika ilai buku aktiva di
pindahkan dari buku besar, akun tidak akan menyimpan bukti keberadaan aktiva yang masih
berlangsung. Selain itu, data biaya dan akumulasi penyusutan untuk aktiva tersebut sering kali masih
dibutuhkan untuk keperluan menghitung pajak bangunan dan pajak penghasilan.
Penghentian aktiva tetap terjadi apabila :
 Penghentian aktiva tetap setelah habis masa ekonomisnya. Saat aktiva tetap lagi berguna bagi
perusahaaan dan tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar, aktiva tersebut akan dihentikan.
 Penghentian aktiva tetap sebelum habis masa ekonomsnya. Jika aktiva belum habis disusutkan,
penyusutan harus dicatat sebelum pemindahan aktiva tersebut dari penyediaan jasa dan dari catatan
akuntansi.
 Penghentian aktiva tetap akibat ada kerusakan pada aktiva sebelum habis umur ekonomisnya.
Pemusnahan Aset Tetap
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Mencatat perubahan kondisi aset tetap ke kondisi rusak (dicatat oleh SKPD)
xxx xxx xxx.xx.xx Aset Lainnya xxx
xxx.xx.xx Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx
xxx.xx.xx Aset Tetap .... xxx
Mencatat penyerahan aset lainnya ke PPKD (dicatat di SKPD)
xxx xxx xxx.xx.xx RK PPKD xxx
xxx.xx.xx Aset Lainnya xxx
Mencatat penerimaan aset lainnya dari SKPD (dicatat oleh SKPD)
xxx xxx xxx.xx.xx Aset Lainnya xxx
xxx.xx.xx RK PPKD xxx
Mencatat penghapusan aset lainnya (dicatat oleh PPKD)
xxx xxx xxx.xx.xx Defisit Penghentian Aset Lainnya xxx
xxx.xx.xx Aset Lainnya xxx
Pemindatanganan Aset Tetap

Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Mencatat penyerahan aset tetap ke PPKD (dicatat oleh SKPD)
xxx xxx xxx.xx.xx RK PPKD xxx
xxx.xx.xx Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx
xxx.xx.xx Aset Tetap .... xxx
Mencatat penerimaan aset tetap dari SKPD (dicatat oleh PPKD)
xxx xxx xxx.xx.xx Aset Tetap .... xxx
xxx.xx.xx RK PPKD xxx
xxx.xx.xx Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx
Mencatat penerbitan SK Penghapusan aset lainnya (dicatat oleh PPKD)
xxx xxx xxx.xx.xx Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx
xxx.xx.xx Aset Lainnya xxx
xxx.xx.xx Aset Tetap xxx
Mencatat penyerahan aset lainnya kepada pihak lain (dicatat oleh PPKD)
xxx xxx xxx.xx.xx Kas di Daerah/Investasi Jangka Panjang xxx
xxx.xx.xx Aset Lainnya xxx

Aset Tetap Hilang

Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Mencatat perubahan kondisi aset tetap (dicatat oleh SKPD)
xxx xxx xxx.xx.xx Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx
xxx.xx.xx Defisit Penghentian Aset Lainnya xxx
xxx.xx.xx Aset Tetap .... xxx
Mencatat penerbitan SK Penghapusan aset tetap disertai SK TGR (dicatat oleh PPKD)
xxx xxx xxx.xx.xx Tagihan Jangka Panjang TGR xxx
xxx.xx.xx Pendapatan TGR xxx
B. Tujuan Penghentian Aktiva Tetap

Tujuan akuntansi terhadap pemberhentian aktiva tetap adalah sebagai berikut :


1. Agar rekening-rekening yang berhubungan dengan aktiva tetap dapat menyajikan informasi
mengenai perolehan harga aktiva tetap, akumulasi penyusutan aktiva tetap dan nilai buku aktiva
tetap secara layak. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka setiap terjadi pemberhentian
pemakaian aktiva tetap harga perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap tersebut harus
dikeluarkan dari rekening yang bersangkutan, dengan cara mendebit rekening akumulasi
penyusutan sebesar harga perolehan yang sudah disusutkan dan mengkredit rekening aktiva
tetap yang bersangkutan sebesar harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.
2. Agar rekening Laba/Rugi dapat menyajikan informasi mengenai penghasilan dan biaya secara
layak, termasuk di dalamnya laba/rugi pemberhentian pemakaian aktiva tetap. Untuk mencapai
tujuan tersebut, maka setiap terjadi pemberhentian pemakaian aktiva tetap semua biaya
laba/rugi yang bersangkutan dengan aktiva tetap tersebut harus diakui.

C. Dokumen Transaksi Penghentian Aktiva Tetap


Bukti transaksi penghentian aktiva tetap yang dapat dijadikan dokumen pencatatan antara lain
sebagai berikut :
1. Bukti Penerimaan Kas, sebagai bukti transaksi penjualan aktiva tetap.
2. Surat Order (Perintah) pengeluaran aktiva tetap, sebagai bukti pendukung untuk mengeluarkan
aktiva tetap yang dijual atau disingkirkan.
3. Bukti Memorial, sebagai bukti penghentian aktiva tetap yang tidak dikeluarkan dari
perusahaan.
Bukti Pengeluaran Kas, sebagai bukti pengeluaran kas yang berhubungan dengan penghentian aktiva
tetap.

CONTOH SOAL
Berikut ini adalah transaksi terkait aset tetap yang terjadi di SKPD Dinas Pertanian.
Tanggal 1 Desember 2018, alat panen/pengelolaan Dinas Pertanian dengan harga perolehan
Rp2.250.000,- karena mengalami kerusakan. Akumulasi penyusutan Rp2.000.000,-
Tanggal 2 Desember 2018, bangunan Air, Irigrasi, atau waduk Dinas Pertanian dengan harga perolehan
Rp50.000.000,- mengalami kerusakan. Akumulasi penyusutan Rp40.000.000,-
Tanggal 3 Desember 2018, Dinas Pertanian menjual alat laboratorium pertanian dengan harga
perolehan Rp8.000.000,- Akumulasi penyusutan Rp6.500.000,-
Tanggal 4 Desember 2018, berdasarkan SK penghapusan barang milik Dinas Pertanian menghapus satu
buah mobil karena rusak. Mobil tersebut dibeli pada tanggal 20 Januari 2010 dengan harga
Rp115.000.000,- akumulasi penyusutan hingga tanggal 4 Desember 2018 tercatat sebesar
Rp12.000.000,-
Tanggal 5 Desember 2018, diterbitkan SK penghapusan aset tetap berupa bagunan gudang karena
abruk. Gedung ini dibangun pada tanggal 15 Januari 2000 dengan dana Rp80.000.000,- akumulasi
penyusutan hingga hari ini sebesar Rp70.000.000,-
Tanggal 6 Desember 2018, dijual alat panen dengan harga Rp5.000.000,- akumulasi penyusutan
Rp1.000.000,-
Tanggal 7 Desember 2018, dirobohkan bangunan garansi kantor rusak, garansi tersebut dibangun pada
tanggal 25 Januari 2008 dengan dana Rp50.000.000,- akumulasi penyusatan hingga hari ini sebesar
Rp35.000.000,-
Tanggal 8 Desember 2018 berdasarkan SK Penghapusan Barang Milik Dinas Pertanian menghapus alat
laboratorium cocok tanam karena sudah tidak layak pakai. Alat tersebut dibeli pada tanggal 1
Januari 2017 dengan harga perolehan Rp 20.000.000,- Akumulasi penyusutan alat tersebut sebesar
Rp 12.500.000,-
Tanggal 10 Desember 2018 Dinas Pertanian menjual kendaraan bermotor angkutan barang dengan
harga perolehan Rp 200.000.000,- Akumulasi penyusutan kendaraan tersebut sebesar Rp
25.000.000,-
Tanggal 12 Desember 2018 Dinas Pertanian mejual alat pengolah tanah dan tanaman dengan harga
perolehan sebesar Rp 10.000.000,- Akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.500.000,-
Tanggal 15 Desember 2018 Dinas Pertanian menyerahkan tagihan angsuran penjualan pupuk sebesar
Rp 5.000.000,- ke kas daerah.
Tanggal 17 Desember 2018 Dinas Pertanian menyerahkan tagihan angsuran penjualan tanaman sebesar
Rp 10.000.000,- ke kas daerah.
Tanggal 19 Desember 2018 berdasarkan SK Penghapusan Barang Milik Dinas Pertanian menghapus
alat pasca panen karena sudah tidak layak pakai. Alat tersebut dibeli pada tanggal 10 Januari 2017
dengan harga perolehan Rp 7.500.000,- Akumulasi penyusutan sebesar Rp 4.000.000,-

Tanggal 21 Desember 2018 berdasarka SK Penghapusan Barang Milik Dinas Pertanian menghapus alat
penyimpanan tanaman karena sudah tidak layak pakai. Alat tersebut dibeli pada tanggal 15 Januari
2015 dengan harga perolehan sebesar Rp 10.000.000,- Akumulasi penyusutan sebesar Rp
5.000.000,-
Tanggal 23 Desember 2018 Dinas Pertanian menyerahkan tagihan angsuran penjualan benih sebesar
Rp 7.500.000,- ke kas daerah.
4.
1. Pada

Anda mungkin juga menyukai