Anda di halaman 1dari 7

3.1.

4 BRYOPHYTA

Tabel 4. Jenis-Jenis Bryophyta yang didapatkan di kawasan Hutan Pendidikan dan


Penelitian Biologi, Kelurahan Pauh, Kecamataan Limau Manis, Kota Padang, Universitas
Andalas, Sumatera Barat.
No Famili Spesies Keterangan
1. Anthocerotaceae Phaeoceros sp. Melekat di atas tanah, memiliki satu
kloroplas setiap selnya, thallus seperti
tanduk, pada talus terdapat stomata, dengan
percabangannya menggarpu
2. Marchantiaceae Marchantia polymorpha Filoid berupa lembaran daun yang pipih,
berlobus, berumah satu, kaliptra berbentuk
bulat, memiliki kutikula pada permukaan
atas thallus
3. Politrichaceae Pogonatum sp. Kapsul spora tegak, lamella membujur,
tidak memiliki akar, sporangium memiliki
seta, batang tunggal, daun sempit dan
menyebar secara spiral, kapsul tertup
kaliptra yang berambut
4. Jubulaceae Frullania sp.
5. Pogonateceae Pogonstum cirrathum

Berdasarkan tabel diatas didapatkan tumbuhan bryophyta sebanyak 5 jenis spesies yang
termasuk dalam 5 famili yaitu Anthocerotaceae, Marchantiaceae, Politrichaceae,
Jubulaceae, dan Pogonateceae. Spesies yang didapatkan berjumlah 5 spesies yaitu
Phaeoceros sp, Marchantia polymorpha, Pogonatum sp. Frullania sp., dan Pogonstum
cirrathum.
1. Phaeoceros sp (Lumut Tanduk)
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthocerophyta
Kelas : Anthoceropsida
Ordo : Anthocerotales
Famili : Anthocerptaceae
Genus : Phaeoceros
Spesies : Phaeoceros sp
Lumut tanduk biasanya mengandung satu kloroplas yang besar yang mencakup
pirenoid, yang diduga ada persamaan dengan pirenoid algae tertentu. Sporofit biasanya
kapsul berbentuk silinder yang berbentuk bulir dengan panjang beberapa sentimeter, dan
kadang-kadang sampai 5-6 cm. pangkal sporofit dibentuk dengan selubung dari jaringan
gametofit. Dasar kapsul meluas arah ke bawah sebagai kaki, suatu organ yang melekat dan
menyerap, terbena dalam-dalam di dalam jaringan talusnya (Tjitro, 1983)
2. Pognonatum sp. (Lumut Daun)
Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophyta
Kelas : Musci
Ordo : Anthocerotales
Famili : Politrichaceae
Genus : Pognatum
Spesies : Pogonatum sp
Lumut daun banyak terdapat ditempat - tempat yang lembab, mempunyai struktur
seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun. Siklus hidup lumut mengalami
pergantian antara generasi haploid dengan diploid Sporofit pada umumnya lebih kecil ,
berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit (Gradstein, 2003).
3. Marchantia polymorpha (Lumut Hati)
Kingdom : Plantae
Divisi : Marchantiophyta
Kelas : Marchantiopsida
Ordo : Marchantiales
Famili : Marchantiaceae
Genus : Marchantia
Spesies : Marchantia polymorpha

lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang
lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan.
Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tubuhnya
memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak
yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan
Thallophyta menuju Cormophyta (Campbell, 2003).
3.1.5 ALGA

3.1.5.1 MAKROALGA

Tabel 5. Jenis-Jenis Makroalga yang didapatkan di Pantai Nirwana, Kota Padang, Sumatera
Barat.

No Famili Nama Spesies No. Coll Ket.


Dictyotaceae Padina australis 01 Berbentuk lembaran atau
(Phaeophyta) gilamen yang lebar dan
berwarna coklat transparan.
Thallus seperti kipas,
holdfast berbentuk cakram
kecil berserabut.
(Chlorophyta) Halimeda opuntia 02 Thallus tegak, bersegmen
dengan cabang trichotomous.
Segmen membentuk segitiga,
segmen muncul pada segmen
basal.
Sargassaceae Turbinaria conoides 03 Thallus tumbuh tegak
(Phaeophyta) berwarna coklat gelap,
memiliki cabang (stipe) dan
tangkai daun berseling atau
tidak teratur. Daun (blade)
berbentuk seperti terompet.
Sargassaceae Sargassum duplicatum 05 Berwarna coklat. Mempunyai
(Phaeophyta) holdfast, stipe dan blade.
Talus mempunyai cabang
yang menyerupai tumbuhan
angiospermae.
Sargassaceae Sargassum 06 Memiliki bentuk thallus
(Phaeophyta) cristaefolium lembaran, bulat, atau
menyerupai batang. Warna
thallus coklat. Mempunyai
holdfast, stipe dan blade.
(Rhodophyta) Eucheuma cottonii 07 Thallus silindris, permukaan
licin, cartilogeneus, thallus
berujung runcing atau
tumpul, nodulus (tonjolan-
tonjolan), mempunyai duri
yang lunak tumpul.

3.1.5.2 MIKROALGA

Tabel 6. Jenis-Jenis Mikroalga yang didapatkan di Pantai Nirwana, Kota Padang, Sumatera
Barat.

No Famili Nama Spesies No. Coll Ket.


Frustualiaceae

Fragilariaceae

Peridineaceae

Tabel 7. Jenis-Jenis Makroalga yang didapatkan di sungai HPPB dan air kolam HPPB

No. Kelas Famili Spesies Keterangan


1. Bacillariophycee Diatomaceae Diatoma sp. Berbentuk oval,
raphe terlihat jelas.
. Fragilariaceae Fragilaria Frustule memanjang
construensvar. ujungnya membulat.
subsalina (Hustedt)
Hustedt
Synedra Berwarna coklat
ulna(Nitzsch) keemasan, berbentuk
Ehrenberg batang, dan bilateral
simetris.
Pinnulariaceae Pinnularia viridis Berwarna kuning,
(Nitzsch) Ehrenberg berbentuk ellips
Surirellaceae Cymatopleura solea Memiliki cakang
(Brébisson) diatom, warna coklat
W.Smith keemasan,
Thalaseonemataceae Thalassionema sp. Bentuk sel linear
dengan ujung bulat,
sel dihubungkan oleh
rantai berbentuk
zigzag.
2. Cyanophyceae Oscillatoriaceae Lyngbya aestuarii Berbentuk panjang
var. versicolor memiliki sekat yang
(C.Agard) agak oval.
Lyngbya versicolor Berbentuk panjang,
Gomont memiliki sekat
Oscillatoria sp. persegi
Tubuh berbentuk
benang atau filament,
sel rapat, ujung
meruncing.
Phormidiumsp. Hifa bercabang,
selaput tipis seperti
jelly, berwarna ungu.
3. Chlorophyceae Cladophoraceae Cladophora sp. Bercabang-cabang
dengan bentuk
percabangan yang
berbeda.
Closteriaceae Closterium Bentuk sel dua
gracileBrébisson ex kerucut,
Ralfs
Desmidiaceae Cosmarium sp. Uniseluler, dinding
sel halus, berbentuk
setengah lingkaran,
elips, reniform.
Mesotaeniaceae Cylindrocystis Bentuk dengan
berbissonii (Ralfs) filament panjang,
De Bary berbentuk ellips
Netrium digitus Berwarna hijau,
(Brébisson ex Ralfs) dinding sel terlihat
Itzigsohn & Rothe jelas
Netrium sp. Bentuk memanjang
elips dengan
kloroplas memanjang
Ulotrichaceae Ulothrix sp. Filamen tidak
bertangkai, kloroplas
tersebar di seluruh
sel.
Zygnemataceae Spirogyra corrugata Tubuh berfilament
Transesu
Spirogyra Memiliki kloroplas,
minuticrassoidea tubuh berfilament
Yamagishi
Spirogyra sp. Kloropolas berbentuk
heliks, strukrur tubuh
berbentuk filament.
Spirogyra Berwarna hijau,
verruculosaC.-C.Jao memiliki kloroplas,
tubuh berfilament
Dari Kuliah Lapangan Sistematika Tumbuhan yang telah dilaksanakan di HPPB ,
didapatkan 21 spesies yang terdiri dari 3 kelas. Kelas yang didapatkan adalah
Bacillariophyceae, Cyanophyceae dan ChlorophyceaeKelas Diatom (Bacillariophyceae)
merupakan anggota utama fitoplankton yang terdapat di seluruh perairan laut, baik perairan
pantai maupun perairan oseanik, sedangkan Kokolitofor (Haptophyceae) lebih sering hidup
di perairan oseanik, Crytomonad (Cryptophyceae) di perairan pantai dan gangang hijau
(Chlorophyceae) sering melimpah di perairan tropis. Ganggang lain (termasuk
Silicoflagellata, Prasinomonad, Euglenoid, dan Chloromonad) kadang-kadang sangat
banyak di pantai(Arinardi, 1997).
Diatom (Bacillariophyceae) adalah tumbuhan sel tunggal yang tergolong dalam kelas
Bacilariophyceae dari filum Bacilariophyta. Diatom bisa terdiri dari satu sel tunggal atau
gabungan dari beberapa sel yang membentuk rantai. Biasanya terapung bebas di dalam
badan air dan juga kebanyakan dari mereka melekat (attach) pada substrat yang lebih
keras. Pelekatan diatom biasanya karena tumbuhan ini mempunyai semacam gelatin
(Gelatinous extrusion) yang memberikan daya lekat pada benda atau substrat. Kita juga
kadang menemukan beberapa diatom yang walau sangat lambat tetapi punya daya untuk
bergerak(Arinardi,1997).
Diatom mudah dibedakan dari Dinoflagelata karena diatom hidup dalam suatu kotak
gelas yang unik dan tidak memiliki alat – alat gerak. Kotak ini terdiri dari dua bagian
(epiteka dan hipoteka) yang dinamakan katup (valve). Bagian yang menyatukan dari kedua
bagian ini disebut Girdle. Kotak ini terbuat dari silikon dioksida yaitu bahan utama
pembuat gelas, berhiaskan lubang – lubang besar kecil dengan pola – pola yang khas
sesuai spesiesnya (Nybakken, 1992).
Diatom merupakan produsen primer yang terbanyak. Mereka ditemukanpada semua
bagian lautan, tetapi teramat melimpah didaerah permukaan dan dilintang tinggi, dimana
terdapat air dingin yang penuh zat hara. Biota bersel satu ini umumnya dinamakan alga
coklat emas karena warnanya. Diatom mempunyai ukuran yang sangat beranekaragam,
dari beberapa mikron sampai beberapa milimeter. Kerangka silikonnya menunjukkan
bentuk dan pola yang rumit dan halus (Romimohtarto dan Juwana, 1999).
Alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir(Cvanophyceae, Schizophyceae,
atau Myxophyceae) adalah ganggang bersel tunggal atau berbentuk benang dengan struktur
tubuh yang masih sederhana. Memiliki warna biru-kehijauan dan bersifat autotrof, namun
tidak memiliki inti dan kromotofora (Tjitrosoepomo, 1994).Cyanophyceae umumnya tidak
bergerak, namun terdapat beberapa jenis dengan bentuk benang dan dapat bergerak
merayap atau meluncur pada permukaanyang basah. Tidak memiliki bulu cambuk dan
gerakannya terjadi karena adanya kontraksi tubuh dan dibantu dengan pembentukan lendir
(Kimball,1987).
Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa dan selulosa, yang kadang-kadang
berupa lendir, oleh sebab itu ganggang ini juga dinamakan ganggang lendir
(Myxophyceae). Dinding lendir ini berlekatan dengan plasma, meskipun tidak selalu
demikian dan ini terbukti dari percobaan-percobaan plasmolisis. Pada bagian pinggir
plasmanya terkandung zat warna klorofil-a, karotenoiddan dua macam kromoprotein yang
larut dalam air, yaitu: fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritrin yang berwarna merah.
Perbandingan macam-macam zat warna itu amat labil, oleh sebab itu warna ganggang
tidak tetap, terkadang tampak kemerahan atau kebiruan. Gejala ini dianggap sebagai suatu
penyesuaian diri terhadap sinar (adaptasi kromatik),misalnya dalam cahaya hijau warnanya
kebanyakan merah dan dalam cahaya merah menjadi hijau atau biru. Hal ini berhubungan
dengan proses asimilasi (Tjitrosoepomo,1994).
Di tengah-tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung asam
deoksi-ribonukleat dan asam ribonukleat. Jadi kedua macam asam nukleat terkumpul
seperti dalam inti sel tumbuh-tumbuhan tinggi. Tetapi kromosom belum tampak. Bagian
pusat dapat mengembang dan berpengaruh terhadap turgor. Dalam sel-sel yang telah tua
tampak juga vakuola (Kimball,1987).Sebagai cadangan makanan ditemukan glikogen dan
butir-butir sianofisin (lipo-protein) yang letaknya di periferi dan volutin yang fungsinya
masih belum jelas.Perkembangbiakan secara vegetatif dengan membelah
(Tjitrosoepomo,1994).

Anda mungkin juga menyukai