Anda di halaman 1dari 5

Berita Biologi, Volume 6, Nomor 2.

Agustus 2002
Edisi Khusus - Manajemen Eboni

STATUS DAN STRATEGIPEMULIAAN


POHON EBONI (Diospyros celebica Bakh.)

Budi Santoso
Balai Penelitian Kehutanan, Ujung Pandang

ABSTRAK
Sejak tahun 1990 eboni telah dinyatakan sebagai jenis kayu yang terkena larangan tebang dan dilindungi. Sebagai tindak lanjut, peraturan
itu diberlakukan pada Hak Pengusahaan Hutan agar tidak lagi menebang pohon secara serampangan serta mewajibkan penanaman pada
areal-areal bekas tebangan. Semakin terbatasnya pohon eboni di hutan alam dikhawatirkan basis genetika dari jenis ini akan menyempit,
sehingga menyulitkan pekerjaan pemuliaannya. Kegiatan pemuliaan tanaman eboni masih sangat terbatas. Balai Penelitian Kehutanan
Ujung Pandang merintis dengan melakukan konservasi ex-situ_eboni dan uji keturunan. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
melakukan penelitian uji keturunan dan uji provenansi. Di Sulawesi Tengah sebagai pusat eboni, kegiatan pemuliaan tanaman ini baru
dilakukan pada tahap awal dengan kegiatan pemilihan pohon induk. Agar program pemuliaan pohon eboni dapat terarah dengan baik,
sehingga tujuan dari program pemuliaan yang diinginkan dapat tercapai diperlukan strategi pemuliaan yang benar. Untuk mengelola
program pemuliaan dengan kendala waktu dan sumber daya yang tersedia diperlukan suatu system yang efisien dan yang memperhatikan
berbagai kepentingan.

Kata kunci: eboni, Diospyros celebica, pemuliaan.

PENDAHULUAN populasi pemuliaan serta mencapai tujuan tersebut


Diospyros celebica Bakh. (eboni) adalah secara ekonomis (Hardiyanto, 1994).
salah satu jenis kayu mewah yang banyak Pemuliaan eboni merupakan suatu fase yang
dieksploitasi, sehingga keberadaannya di hutan alam digunakan untuk menjelaskan aktivitas yang menye-
sudah sangat terbatas. Menurut hasil survai di luruh untuk menghasilkan perbaikan genetik dalam
beberapa tempat penyebaran alaminya, temyata arti peningkatan hasil, baik secara kualitas maupun
sudah sulit ditemukan. Penebangan eboni yang kuantitas dari generasi ke generasi. Agar program
terkenal dengan istilah berburu eboni dilakukan pemuliaan pohon eboni dapat terarah dengan baik,
kebanyakan pada areal bekas tebangan, di puncak sehingga tujuannya dapat tercapai, diperlukan stra-
bukit atau mengambil kayu eboni yang sudah lama tegi pemuliaan yang benar.
ditebang. Mengingat tingginya nilai ekonomi dari
kayu eboni dan jumlahnya yang sangat terbatas, GAMBARAN KEGIATAN PEMULIAAN
maka upaya penghutanan kembali harus dilakukan. POHON EBONI SAAT INI
Sejak Repelita I, pemerintah telah mulai menanam Sulawesi Tengah
kembali di tempat penebangan. Di samping dengan Sulawesi Tengah merupakan wilayah sebaran
cara memperluas areal penanaman, upaya mening- eboni yang paling potensial, dengan sentra utama di
katkan produktivitas hutan juga dapat dilakukan Kabupaten Poso dan Donggala. Pada umumnya
dengan penggunaan bibit unggul, sedangkan bibit konsumen kayu eboni sangat menyukai kayu eboni
unggul hanya dapat diperoleh melalui kegiatan yang berasal dari kedua daerah ini, karena ornamen
pemuliaan pohon (Soeseno dan Na'iem, 1995). kayunya sangat indah.
Secara umum tujuan suatu program pemu- Upaya pemerintah untuk meneliti dan me-
liaan pohon adalah memuliakan secara progresif ngembangkan eboni di propinsi ini sangat jelas,
populasi dasar dan populasi pemuliaan, pembiakan dengan dibentuknya Ebony Centre. Namun sampai
material genetika yang telah dimuliakan untuk saat ini hasil-hasil nyata belum terlalu nampak.
mengembangkan populasi produksi, menjaga kera- Kegiatan pemuliaan eboni beberapa tahun yang lalu
gaman dan ukuran populasi pada populasi dasar dan telah dirintis oleh Universitas Tadulako yang beker-

315
Santoso - Status dan Strategi Pemuliaan Eboni

jasama dengan PT INHUTANI II Sulawesi Tengah, Selatan, tiga 'provenansi' dari Sulawesi Tengah dan
dengan kegiatan pemilihan pohon induk. dua 'provenansi' dari Sulawesi Utara.
Kegiatan pemuliaan pohon eboni di Sulawesi Kegiatan pemuliaan pohon eboni yang
Tengah ini pada awalnya ditujukan untuk pem- dilakukan di tiga lokasi tersebut masih pada tingkat
bangunan kebun benih Seedling Seed Orchard, awal dan tidak dalam satu perencanaan terpadu.
diawali dengan pemilihan pohon induk 75 calon Kesinambungan dari kegiatan tersebut agak
pohon plus yang tersebar di lokasi tegakan hutan. diragukan. Oleh karena itu kegiatan pemuliaan
Namun kegiatan tersebut terhenti sampai saat ini pohon eboni telah mendesak untuk direncanakan,
dan belum ada rencana melanjutkannya. kemudian diimplementasikan dalam satu kesatuan
perencanaan.
Sulawesi Selatan
Kegiatan pemuliaan tanaman eboni di Sula-
PENENTU STRATEGI PEMULIAAN EBONI
wesi Selatan tidak berbeda jauh dengan di Sulawesi
Strategi pemuliaan pohon eboni disusun
Tengah. Di Sulawesi Selatan sebaran tanaman eboni
didasarkan parameter tujuan pengusahaan, biologi
hampir dijumpai di setiap kabupaten, namun dalam
reproduksi, keragaman genetika dan potensi hibrida.
kelompok-kelompok kecil pada kawasan hutan
Secara rinci diuraikan sebagai berikut:
konservasi. Pada kondisi ini seharusnyanya peme-
rintah sesegera mungkin melakukan penyelamatan Tujuan Pengusahaan Kayu Eboni
sumber genetikanya, agar tidak menyulitkan prog- Eboni sebagai salah satu spesies kayu
ram pemuliaan tumbuhan ini. mewah, tujuan pengusahaan utamanya adalah seba-
Rintisan pemuliaan pohon eboni dilakukan gai bahan bangunan, mebel, perkakas rumah dan
oleh Balai Penelitian Kehutanan Ujung Pandang dan hiasan dinding. Oleh karena itu bentuk kayu yang
Balai Teknologi Perbenihan Ujung Pandang. diinginkan adalah diameter besar dan bulat, pohon
Kegiatan pemuliaan pohon eboni yang dilaksanakan lurus dan tinggi, bebas cabang tinggi dan ornamen
oleh Balai Penelitian Kehutanan Ujung Pandang warna kayu yang menarik.
diawali tahun 1996 dengan membuat konservasi ex-
Biologi Reproduksi
situ eboni. Konservasi ex-situ eboni tersebut berasal
Pada umumnya eboni dibiakkan secara
dari tujuh 'povenansi' (tempat asal), baik yang ada
generatif, baik dengan bijinya maupun dengan
di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Luas
cabutan anakan alam. Pembiakan dengan biji
kawasan konservasi ex-situ tersebut 3 ha. Di
menghasilkan persentase tumbuh yang cukup tinggi
samping konservasi ex-situ, BPK Ujung Pandang
(90%) apabila setelah dipanen langsung dikecam-
juga telah merintis uji keturunan eboni yang pada 65
bahkan. Biji eboni tergolong rekalsitran dan sampai
petak pembibitan.
sekarang fenomena ini masih sulit diatasi.
Yogyakarta Pembiakan eboni yang lebih sering dilakukan adalah
Kegiatan pemuliaan tanaman eboni di dengan mencabut anakan alam. Dengan cara ini
Yogyakarta dilakukan oleh Fakultas Kehutanan persentase tanaman eboni yang dapat tumbuh
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun mencapai 87%, walaupun anakan tersebut disimpan
1994. Kegiatan ini diawali dengan eksplorasi pohon selama 7 hari.
induk di seluruh Pulau Sulawesi; jumlah pohon Di samping pembiakan generatif, eboni dapat
induk yang dipilih sebanyak 158. Uji keturunan dari dibiakkan secara vegetatif. Sampai saat ini usaha
pohon induk ini dilakukan di Wanagama. Di sam- pembiakan secara vegetatif ini hasilnya belum
ping uji keturunan juga dilakukan uji 'provenansi' cukup menggembirakan. Upaya pembiakan melalui
yang terdiri dari enam 'provenansi' dari Sulawesi stek pucuk dan kultur jaringan dari waktu ke waktu

316
Berita Biologi, Volume 6, Nomor 2, Aguslus 2002
Edisi Khusus - Manajemen Eboni

selalu dicoba. Hal ini dilakukan karena dengan mahkota 4 dengan ukuran panjang 1,0 - 1,2 cm dan
pembiakan vegetatif akan dihasilkan tanaman yang jumlah daun penumpu 4 buah. Jumlah benang sari
mempunyai sifat genetika yang sama dengan 8 - 1 2 buah dengan panjang 0,6 - 0,8 cm. Letak
induknya. bunga pada ketiak daun nomor 4 dari pangkal
ranting atau nomor 7 dari ujung ranting. Pada setiap
Keragaman Genetika
ranting dijumpai 5 - 1 9 bunga. Pada umumnya
Dari keluarga Ebenaceae ada tiga jenis kayu
bunga eboni terletak pada ranting tengah tajuk.
hitam yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup
tinggi yaitu D. celebica, D. rumphii dan D.
STARTEGI PEMULIAAN EBONI
microphylla. Dari ketiga spesies ini, D. celebica
Startegi pemuliaan merupakan kerangka ide,
yang lebih banyak dimanfaatkan dalam industri
konsep atau filosofi pengelolaan pemuliaan genetika
perkayuan dan nilai ekonominya paling tinggi.
spesies pohon (Hardiyanto, 1999). Elemen penting
Keragaman sifat-sifat morfologi eboni yang
dari strategi pemuliaan adalah pemuliaan populasi
berasal dari berbagai 'provenansi' menampakkan
melalui suatu kombinasi seleksi dan persilangan dan
perbedaan dengan jelas. Misalnya di Gorontalo dan
sistem yang efisien untuk perbanyakan masal dari
Dumoga Bone daun eboninya lebih tebal dan bulat,
individu unggul melalui benih atau stek. Dari
sedang di Poso, Donggala, Mamuju dan Luwu lebih
sumber pustaka yang tersedia, beberapa strategi
panjang. Bentuk buah eboni di Gowa dan Maros
pemuliaan yang ada, yang paling tepat untuk
lebih bulat dan besar.
diadopsi untuk tanaman eboni adalah strategi yang
Ornamen warna kayu eboni dari Luwu, Poso,
sederhana dengan biaya yang rendah.
Donggala dan Mamuju lebih disukai dari pada dari
Gorontalo dan Dumoga Bone. Di Cagar Alam Tujuan Pemuliaan Eboni
Kalaena pada satu kawasan terdapat keragaman Secara umum tujuan pemulian pohon eboni
eboni, misalnya kebulatan batang, tinggi banir, adalah untuk menghasilkan perbaikan genetika
bentuk percabangan dan ornamen warna kayunya. dalam arti peningkatan hasil, baik secara kualitas
Keragaman morfologi dan ornamen warna kayunya, maupun kuantitas dari generasi ke generasi (Nikles,
baik pada tempat tumbuh yang sama maupun pada 1993). Tujuan jangka pendek adalah (a) peningkatan
'provenan' yang berbeda merupakan bahan utama produksi (volume/ha), (b) peningkatan kualitas
untuk menyusun strategi pemuliaan pohon eboni. dalam hal kesilindrisan dan tinggi batang, besarnya
Sifat yang paling penting untuk dimuliakan diameter dan pelepasan cabang dan (c)
pada pohon eboni adalah pertumbuhan dan ornamen mengkonservasi sumber genetika eboni. Sedang
warna kayunya. Keragaman dari beberapa tujuan jangka panjang adalah peningkatan produksi
'provenan' tampak untuk sifat yang dimuliakan yang berkesinambungan dan menjaga keragaman
tersebut dari satu tempat ke tempat lain. genetika eboni.

Potensi Hibrida Populasi Dasar


Eboni mempunyai tipe bunga monocious, Populasi dasar merupakan populasi awal
artinya bunga jantan dan betina dijumpai dalam satu program seleksi yang dilaksanakan untuk kepen-
pohon. Reproduksi seksual yang terjadi biasanya tingan pemuliaan. Untuk menghindari penyempitan
dengan perkawinan silang. Pada umumnya musim dasar genetika pada program pemuliaan eboni,
berbunga tanaman eboni di Sulawesi adalah bulan seleksi harus dikerjakan secara hati-hati dan areal
Maret sampai Mei dan buah masak pada bulan untuk melaksanakan seleksi cukup luas dan
Oktober sampai Desember. jumlahnya cukup banyak.
Bunga eboni berukuran kecil, lebar bunganya Pengumpulan materi tidak berasal dari satu
0,7 - 0.9 cm, panjang 1,2 - 1,4 cm, jumlah daun 'provenan' saja, tetapi dari seluruh tempat yang

317
Santoso - Status dan Strategi Pemuliaan Eboni

dapat dijangkau. Hal ini dilakukan karena populasi tinggi. Program sederhana ini bila berasal dari
eboni yang sudah terbatas. Dari satu 'provenansi' jumlah yang cukup (lebih dari 50 pohon induk)
harus diambil induk sebanyak-banyaknya yang merupakan sumber genetika yang cukup penting.
dapat mewakili sifat khas pohon induk yang ada. Siklus pemuliaan dilakukan melalui seleksi
Populasi dasar ini sesungguhnya dapat dan persilangan (Hardiyanto, 1999). Pada program
berapa uji 'provenan'. Uji 'provenansi' sebaiknya pemuliaan eboni yang berjangka panjang dengan
berasal dari seluruh 'provenansi' yang ada di tujuan menjaga tersedianya sumber genetika yang
Sulawesi, minimal luasnya 25 ha. Pengujian dilaku- berkelanjutan, pemuliaan berupa uji keturunan
kan di Luwu (Sulawesi Selatan), Poso (Sulawesi untuk memilih individu-individu yang unggul. Uji
Tengah), Gorontalo (Sulawesi Utara) dan Kolaka keturunan ini kemudian dikonversi menjadi kebun
(Sulawesi Tenggara). benih semai (seedling seed orchard) melalui
penjarangan, seleksi secara bertahap dengan
Populasi Pemuliaan menebang tanaman yang buruk dalam setiap
Pada program pemuliaan yang cukup kultivar.
sederhana, populasi pemuliaan dapat berupa tegakan Uji keturunan sebaiknya berasal dari seluruh
'provenan'. Menurut Hardiyanto (1999) strategi ini 'provenansi' yang ada di Sulawesi, minimal terdiri
cukup efektif dalam arti untuk mendapatkan benih 300 petak dan dilakukan di Luwu (Sulawesi
dalam waktu singkat, dalam jumlah yang cukup dan Selatan), Poso (Sulawesi Tengah), Gorontalo
dengan biaya yang relatif murah. Secara progresif (Sulawesi Utara) dan Kolaka (Sulawesi Tenggara).
tegakan 'provenan' ini dikonversi melalui penja- Sebaiknya sebelum dilakukan uji keturunan dilaku-
rangan menjadi tegakan benih. Cara ini barangkali kan analisa tapak sehingga dapat dikelompokkan
yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan ka- tapak-tapak yang sama atau hampir sama sehingga
rena tidak memerlukan biaya dan keahlian yang tidak diperlukan uji keturunan yang sama.

Seleksi

Populasi dasar Populasi


pemuliaan

Persilangan

Populasi Populasi
introduksi perbanyakan

Populasi produksi

318
Berila Biologi, Volume 6, Nomor 2, Agustus 2002
Edisi Khusus - Manajemen Eboni

Populasi pemuliaan ini mungkin dalam perlu dibuat strategi pemuliaan dari spesies ini yang
bentuk populasi tunggal atau dalam bentuk subgalur. bersifat menyeluruh (luas dan lengkap), sederhana
Pada populasi yang terakhir, populasi pemuliaan danmurah.
dipecah dalam beberapa subgalur biasanya berda- Informasi dari berbagai penelitian eboni
sarkan asal geografisnya. Pesilangan antar anggota dapat dipadukan untuk mendukung kegiatan ini.
dari subgalur yang berbeda akan menghasilkan Kegiatan pemuliaan pohon eboni ini telah mendesak
benih kawin silang. Strategi pemuliaan dengan untuk dilakukan, apabila terlambat, sumber keraga-
mengembangkan kebun benih semai melalui penyer- man genetika yang ada di alam dikhawatirkan akan
bukan alam dijadikan landasan, karena penyerbukan hilang.
secara terkendali untuk eboni belum dapat dikuasai.
DAFTARPUSTAKA
Populasi Perbanyakan
Anonimus, 1997. Laporan Penunjukan Pohon Plus Jenis
Populasi perbanyakan, merupakan populasi Eboni (Diospyros celebica Bakh). Fakultas
yang terdiri dari beberapa individu terpilih dari hasil Pertanian Universitas Tadulako dan PT INHUTANI
II. Tidak diterbitkan.
uji keturunan yang memiliki sifat-sifat unggul baik
Hardianto EB. 1994. Pemuliaan Pohon II. Bahan Kuliah.
fenotipa maupun genotipanya sebagai sumber benih Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
atau propagul vegetatifnya untuk membuat tanaman Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Hardianto FB. 1999. Genetik dan Strategi Pemuliaan
komersial. Populasi perbanyakan dapat berupa areal Acacia manginum. Seminar Nasional Status
produksi benih maupun kebun benih semai maupun Silvikultur 1999. Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
klon.
Niklas FG and Griffin AR. 1992. Breeding Hybrids of
Forest Trees: Definition, Theory, Some Practical
PENUTUP Examples and Guidelines on Strategy with Tropical
Acacias. In Breeding Technology for Tropical
Pemuliaan pohon eboni yang dilakukan Acacias. Carron LT and Aken (eds.). ACIAR
sampai saat ini tidak dalam satu kerangka perenca- Proceedings No. 37, 101 - 111.
naan yang terpadu dan masih terbatas dalam skala Soeseno OH dan Na'iem M. 1995. Tanaman Murbey di
Kehutanan Indonesia, Makalah Seminar Nasional
kecil. Agar kegiatan pemuliaan eboni lebih terarah Persuteraan Alam. Yogya-karta.

319

Anda mungkin juga menyukai