Kajian Pohon Eboni
Kajian Pohon Eboni
Harun Alrasyid
Ahli Peneliti Utama Silvikultur
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam
219
Alrasyid - Kajian Budidaya
g. Diospyros rumphii secara alami dijumpai di tegakan eboni khususnya Diospyros celebica sudah
Maluku (Morotai, Halmahera) dan Sulawesi mencapai taraf domestikasi (Alrasyid, 1985; Soeria-
(Sangihe, Talaud). negara, 1967).
Ternyata pohon eboni yang paling luas Berdasarkan kenyataan tersebut di atas se-
daerah penyebarannya adalah Diospyros ferrea, lang iklim untuk keperluan budidaya tanaman ada-
disusul oleh Diospyros macrophylla, Diospyros lah tipe iklim basah hingga iklim musim (tipe hujan
pilosanthera, Diospyros rumphii dan yang paling A - C).
sempit daerah penyebarannya Diospyros celebica. Kebutuhan cahaya dan suhu
Di hutan alam tegakan eboni selalu dijumpai Berdasarkan hasil penelitian regenerasi hutan
bercampur dengan jenis pohon lain seperti yang dilakukan di kelompok hutan alam eboni di
Canarium asperum, Pometia pinnata, Palaquium Sulawesi tengah menunjukkan bahwa pembukaan
obtusifolium, Vitex quinata, Dracontomelon tajuk yang terlalu terbuka dan penyinaran yang
mangiferum, Alstonia sp., Emerrillia ovalis, terlalu kuat tidak baik untuk perkembangan dan
Octomeles sp., Homalium sp., Ficus sp. dan Insia pertumbuhan anakan eboni. Begitu pula pada daerah
bijuga. yang naungan berat (kurang cahaya) anakan banyak
yang mati. Sedang anakan yang berada pada
Tempat Tumbuh. naungan ringan menunjukkan pertumbuhan yang
Altitude baik, namun demikian setelah anakan mencapai
Secara alami tegakan eboni dijumpai di tingkat sapling secara bertahap naungan harus
punggung-punggung bukit dataran rendah hingga dibuka dan pada tingkat tiang harus sudah mendapat
ketinggian tempat 700 m dari permukaan laut. cahaya penuh agar pertumbuhannya cepat (Drees,
Namun dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa 1939; Steup, 1930; Kuip, 1937; Hock, 1949 ).
pertumbuhan tanaman eboni khususnya untuk pohon Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas
Diospyros celebica pada ketinggian tempat di atas pohon eboni tergolong jenis pohon semi toleran
400 m dpi kurang begitu baik. terhadap cahaya. Rata-rata suhu udara yang
Berdasarkan pada kenyataan tersebut di atas dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan
untuk keperluan budidaya tanaman maka ketinggian tanaman eboni berkisar 22° - 28°C. Suhu udara
tempat maksimum adalah 400 m dpi. maksimum pada musim kemarau berkisar 21,5° -
30°C dan suhu udara minimum pada musim hujan
Iklim
berkisar 22° - 26°C (Alrasyid, 1988).
Memperhatikan pada penyebaran alamnya
ternyata tegakan eboni ada yang tumbuh di hutan Geologi dan tanah
tropis basah dan ada pula yang tumbuh di daerah Dari daerah penyebaran eboni menunjukkan
hutan monsoon. Tegakan eboni yang tumbuh di bahwa pohon eboni tumbuh di daerah geologis tua
daerah hutan tropika humida memiliki iklim basah dengan perbatuan bermacam-macam seperti batu
(tipe hujan A - D) dengan rata-rata curah hujan kapur, kongklomerat, batu pasir, batu Hat, napal,
tahunan 2737 mm per tahun (Malili, Mamuju, Poso) sabak, peridotit, skis mika, amfibolitik, serpentin,
dan yang tumbuh di daerah hutan monsoon beriklim phyllit dan batuan komplek (granit, diorit, skis
musim (tipe hujan C) dengan rata-rata curah hujan bablur, gneis) (Weerd, 1948; Steup, 1935; Hopper,
tahunan 1709 mm per tahun (Parigi). 1941; Team survai hutan Mamuju-Sembaga, 1966).
Dari hasil percobaan penanaman di Jawa Begitu pula terhadap tanahnya, pohon eboni
pada iklim musim (Cikampek) dan iklim basah tumbuh pada berbagai macam tanah mulai dari
(Bogor, Pasir Awi) menunjukkan tidak adanya tanah berkapur, latosol, podsolik merah kuning
perbedaan pertumbuhan. Di kedua tempat tersebut hingga tanah dangkal berbatu batu. Namun demi-
220
Berita Biologi, Volume 6, Nomor 2, Agustus 2002
Edisi Khusus - Manajemen Eboni
kian untuk menghasilkan pertumbuhan yang baik turan yang matang antara waktu pengumpulan biji
membutuhkan tanah yang cukup permeabel. dan kesiapan pembibitan, agar diperoleh jumlah
bibit yang banyak sesuai dengan yang diharapkan.
PENGADAAN BIBIT
Cara Membuat Bibit
Pengumpulan Buah dan Biji
Bibit semai
Dari hasil pengamatan fenologi di petak coba
Pohon eboni temasuk jenis pohon semi tole-
penanaman di Jawa menunjukkan bahwa pohon
ran maka tempat persemaiannya harus dibuat di
eboni khususnya Diospyros celebica mulai berbunga
tempat yang agak teduh. Biji baru harus segera
dan berbuah umur 5-7 tahun. Berbunga dan ber-
disemaikan langsung ke wadah atau kantong plastik
buahnya sepanjang tahun dan kemasakan buahnya
yang sudah diisi media tumbuh.
secara berturut-turut. Musim berbunga jatuh pada
Setelah bibit berumur 8 - 1 0 bulan dengan
bulan Maret - April dan berbuah masak pada bulan
tinggi bibit ± 2 5 - 3 0 cm sudah cukup kuat ditanam
September - November. Hal ini hampir serupa de-
di lapangan.
ngan tempat asalnya di Sulawesi (Poso). Di daerah
ini dilaporkan musim buah masak pada bulan Kalau pembuatan bibit menggunakan anakan
September - Oktober, dan musim berbunga diperki- alam maka pengumpulannya dilakukan dengan cara
rakan pada bulan Maret - April. cabutan. Tinggi anakan yang dikumpulkan untuk
Pengumpulan buah masak sebaiknya dilaku- dijadikan bibit maksimal 15 cm. Bibit tersebut sebe-
kan di atas pohon, karena buah yang dikumpulkan lum ditanam di lapangan harus disapih terlebih
dari lantai hutan mudah rusak akibat diserang jamur dahulu di persemaian selama ± 4 - 5 bulan.
Penicilliopsis clavariaeformis. Ciri-ciri buah masak Bibit stump
adalah kulit buah berwarna merah kuning atau Bibit stump digunakan dalam keadaan daru-
warna sawo, berbulu dan bijinya berwarna coklat rat misalnya bibit yang akan ditanam di lapangan
tua. sudah terlalu tinggi, sehingga menyulitkan dalam
Buah yang sudah terkumpul segera diangkut angkutannya ke lapangan.
ke tempat pembibitan dan bijinya segera diekstraksi Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
di tempat tersebut. Banyaknya biji per kg adalah menunjukkan bahwa ukuran stump yang paling baik
1100 biji. berdiameter 0,5 - 1 cm. Persen jadinya sekitar 50 -
70% (Alrasyid, 1988; Dimyati dan Djodjo, 1959).
Kualitas Biji
Seleksi biji baru didasarkan pada rusak TEKNIK PENANAMAN DAN PERTUMBUHAN
tidaknya biji tersebut. Biji baru umumnya memiliki Percobaan Penanaman
daya kecambah tinggi sekitar 85%. Biji cepat turun Percobaan penanaman pohon eboni yang
daya kecambahnya bila dibiarkan pada tempat pertama kali dilakukan pada tahun 1939 di daerah
terbuka. Biji yang dijemur selama 3 hari daya tempat tumbuhnya di Sulawesi dengan cara
kecambahnya turun menjadi 0%. schaduwrijen cultuur di hutan alam dan belukar
Untuk mempertahankan daya kecambah biji serta di areal terbuka dengan menggunakan tanaman
maka dalam penyimpanan biji dicampur dengan peteduh lamtoro. Hasilnya dilaporkan cukup baik
arang basah dengan perbandingan 1:1. Dengan cara (Dress, 1939; Hook, 1949).
demikian daya kecambah biji dapat dipertahankan Percobaan penanaman di luar tumbuhnya
70% untuk jangka 12 hari. dilakukan pada tahun 1940 di Jawa oleh Lembaga
Berkenaan dengan hal tersebut di atas dalam Penelitiaan Hutan dengan hasil yang baik. Selanjut-
rangka pembuatan bibit eboni perlu adanya penga- nya pada tahun 1970 dilakukan percobaan
221
Alrasyid- Kajian Budidaya
222
Berita Biologi, Volume 6, Nomor 2, Aguslus 2002
Edisi Khusus - Manajemen Eboni
Heringa PK. 1951. In de Bossen en Oerwouden van Azie. Schneider EE. 1916. Commercial Woods of the
Hout in alle tijden. Phillipine. Their Preparation and Uses. Bulletin
Hock M. 1949. Nota kepada Inspektur Borneo no. Forestry, Manila.
1017/30, tgl. 25-2-49, Boschbouw Proefstation. Steup FKM. 1935. Het ebbenhout in den Dienstkring
Hopper RH. 1941. A reconaisance report on the cast Menado. Tectona 28.
Baggai archipelago. NPPM. Team Survei Hutan Mamuju-Sampaga. 1966. Survei
Kuip CA van der, 1937. Ebbenhout opname grens Hutan Daerah Sampaga Dati II Mamuju. Direktorat
Gorontalo - Poso. Laporan Dinas. Inventarisasi dan Perencanaan Kehutanan, Bogor.
Richards PW. 1952. The Tropical Rain Forest. Weerd van de, 1948. Ebbenhoutvesterij Poso. Laporan
Cambridge UP. London. Dinas.
Soerianegara I. 1967. Percobaan Penanaman Diospyros
celebica di Djawa Barat. LPH.
223
Alrasyid- Kajian Budidaya
224
Berita Biologi. Volume 6, Nomor 2, Agustus 2002
Edisi Khusus - Manajemen Eboni
f. Tempat tumbuh: Terdapat pada ketinggian tempat 3 - 200 m dari permukaan laut pada tanah berbatu liat berpasir,
terpencar-pencar.
g. Penggunaan: Bahan bangunan, jembatan, mebel.
225