Anda di halaman 1dari 3

2.2.2.

1 Wawancara dan Dokumentasi

Wawancara dilakukan dengan menggunakan metode terbuka atau

wawancara tidak terstruktur untuk memperoleh informasi lengkap. Wawancara

dapat mencapai keberhasilan ketika cara peneliti dalam menyampaikan

pertanyaan. Wawancara dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan,

lalu baru masuk kedalam pertanyaan inti. Dokumentasi merupakan catatan

tertulis dalam bentuk tulisan atau gambar yang merupakan fakta dan data. Dapat

berbentuk laporan, catatan harian, symbol, foto, surat-surat, data dan lain-lain.

Dokumentasi dapat memberi peluang kepada peneliti untuk memperoleh

informasi mengenai berbagai yang pernah terjadi, sehingga dapat menguatkan

data observasi dalam penarikan kesimpulan (Djaelani, 2013).

Pada praktikum Pengendalian Mutu Hasil Perikanan kelompok 10, dalam

pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung dengan

pemilik UKM. Dengan pengumpulan data melalui wawancara dapat diperoleh

gambaran dan keterengan yang real dalam pengolahan produk perikanan.

Pengumpulan data dan informasi, juga dilakukan dengan menggunakan

dokumentasi gambar atau foto produk perikanan dalam proses pembuatan dan

produk jadi yang siap dipasarkan.

Daftar Pustaka
Djaelani, A. R. 2013. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. Ilmiah
Pawiyatan. 20 (1) : 16 – 25.
4.1.3 Identifikasi Rencana Penggunaan

Target pemasaran selalu diterapkan dalam usaha kecil ataupun besar

pada setiap produksinya. Hal ini diterapkan pada UKM Anugerah Mina Lestari

dengan produk Bandeng Asap. Segmentasi pasar dari UKM Anugerah Mina

Lestari merupakan kalangan menengah keatas dan kebawah. Pemasaran

Bandeng Asap dijual berdasarkan kesukaan masyarakat pada produk dan

kemampuan dalam membeli produk bandeng asap.

Produk ikan bandeng asap dapat dikonsumsi untuk semua kalangan

mulai dari anak-anak hingga orang tua dan dapat disajikan sebagai lauk makan.

Bandeng asap dapat langsung dikonsumsi atau dapat diolah kembali dengan

dikukus. Ikan bandeng asap dijual dengan harga Rp. 15.000 – Rp.

18.000/bungkus tergantung dengan lokasi pemasarannya.

Menurut Widjaya (2017), setiap pembeli memiliki keinginan, sikap, dan

lokasi yang berbeda-beda terhadap pasar. Dengan adanya segmentasi pasar,

perusahaan mampu membagi pasar menjadi yang lebih kecil untuk mencapai

efisiensi dan efektifitas suatu produk agar sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Segmentasi pasar konsumen dibagi menjadi beberapa variable, antara lain :

1. Geographic Segmentation, meliputi wilayah, kabupaten, kota. Suatu

perusahaan dapat menjalankan suatu usaha dalam satu atau beberapa area

geografis

2. Demographic Segmentation, meliputi jenis kelamin, siklus hidup, pekerjaan,,

umur, dan pendapatan. Dalam pemasaran, variable ini merupakan variable yang

paling mudah dalam menentukan kesukaan dan kebutuhan konsumen.

3. Psychograpic Segmentation, konsumen dibagi menjadi berbagai kelompok

berdasarkan karakteristik konsumen dan gaya hidup konsumen

4. Behavioral Segmentation, pada segmen ini konsumen dibagi berdasarkan

pada sikap atau respon konsumen terhadap barang, tingkah laku konsumen
terhadap barang, dan pengetahuan konsumen mengenai suatu barang yang

dipasarkan.

Daftar Pustaka
Widjaya, P. G. 2017. Analisis segmenting, targeting, positioning, dan marketing
mix pada PT. Murni Jaya. Agora. 5(1) : 1-8.

Anda mungkin juga menyukai