Anda di halaman 1dari 18

170 Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2012, Hal. 170 – 187 Vol. 19, No.

2
ISSN: 1412-3126

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP


KOMITMEN ORGANISASIONAL DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
(Studi pada PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang)
Analysis of Effect of Organizational Culture and Organizational Commitment on Job Satisfaction in Improving The
Performance of Employees (Study on PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang)

Chaterina Melina Taurisa, Intan Ratnawati


Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro
Jl. Erlangga Tengah No. 17 Semarang 50241
(intan.novela@gmail.com)

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja, dan komitmen
organisasional terhadap kinerja karyawan. Adapun objek penelitian yang dipilih dalam studi ini adalah PT. Sido Muncul
Kaligawe Semarang. Data dikumpulkan melalui metode kuesioner yang diisi secara mandiri terhadap 127 responden dengan
menggunakan metode sensus. Pengukuran terhadap konstruk eksogen dan endogen diuji menggunakan analisis faktor
konfirmatori, dan hasilnya menunjukkan bahwa uji kelayakan full model berada dalam rentang nilai yang diharapkan. Hasil
dari penelitian ini membuktikan dan memberi kesimpulan bahwa: (1) budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja, (2) budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, (3)
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, (4) komitmen organisasional
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, (5) budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, serta (6) kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci: budaya organisasi, kepuasan kerja, komitmen organisasional, dan kinerja karyawan

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the influence of organizational culture, job satisfaction, and organizational commitment
on employee performance. The object of research in this study is PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang. Data are collected
through self administered questionnaire completed by 127 respondents with census method and the model is tested through
Structural Equation Modeling (SEM). The measurement of exogenous and endogenous constructs are tested using
confirmatory factor analysis, and the result shows that the Goodness-of-Fit test of full model is in the range of expected values.
The findings of this study prove and give conclusions as following: (1) organizational culture has positive and significant effect
on job satisfaction, (2) organizational culture has positive and significant effect on organizational commitment, (3) job
satisfaction has positive and significant effect on organizational commitment, (4) organizational commitment has positive and
significant effect on employee performance, (5) organizational culture has positive and significant effect on employee
performance, and (6) job satisfaction has positive and significant effect on employee performance.
Key words: organizational culture, job satisfaction, commitment organizational, and employee performance.

PENDAHULUAN Kinerja karyawan adalah tingkat keberhasil-


Jumlah karyawan (tenaga kerja) yang an karyawan dalam melaksanakan tugas dan
melimpah, mengharuskan sebuah organisasi untuk tanggung jawabnya. Kinerja karyawan secara
berpikir mengenai bagaimana memanfaatkan dan umum dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
mengoptimalkan kinerja karyawan. Hal ini internal dan eksternal (Ismail, 2006). Faktor
disebabkan karena karyawan merupakan salah satu internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
aset penting yang dibutuhkan oleh organisasi diri karyawan, yang meliputi kepuasan kerja dan
untuk melakukan proses produksi. Persoalan yang komitmen organisasional. Sedangkan faktor
kemudian muncul adalah bagaimana menghasilkan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. diri karyawan, yang meliputi kepemimpinan, ke-
Kinerja karyawan yang optimal merupakan salah amanan dan keselamatan kerja, serta budaya
satu sasaran organisasi untuk mencapai organisasi.
produktivitas kerja yang tinggi.
Vol. 19 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 171

Salah satu faktor eksternal yang budaya organisasi. Menurut Robbins dan Judge
mempengaruhi kinerja karyawan adalah budaya (2008), salah satu hasil yang spesifik dari budaya
organisasi. Budaya organisasi merupakan nilai- organisasi yang kuat adalah menurunnya tingkat
nilai yang berkembang dalam suatu organisasi, di perputaran karyawan. Keharmonisan tujuan yang
mana nilai-nilai tersebut digunakan untuk tercapai antara karyawan dan organisasi melalui
mengarahkan perilaku anggota-anggota organisasi budaya akan membangun suatu komitmen
(Soedjono, 2005). Perilaku karyawan tersebut organisasional dalam diri karyawan.
dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka Kepuasan kerja juga memiliki hubungan erat
bekerja yang dibentuk melalui budaya organisasi, dengan komitmen organisasional. Kepuasan kerja
di mana keberadaan budaya dalam suatu merupakan aspek pertama yang dicapai sebelum
organisasi diharapkan akan meningkatkan kinerja seorang karyawan memiliki komitmen
karyawan. organisasional, di mana menurut Gunlu et al.
Selain berpengaruh terhadap kinerja karya- (2010), kepuasan kerja memiliki pengaruh yang
wan, budaya organisasi juga memiliki keterkaitan signifikan terhadap komitmen organisasional.
yang erat dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja Dengan demikian, variabel-variabel seperti budaya
dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan organisasi, kepuasan kerja, dan komitmen
emosional yang menyenangkan atau tidak organisasional secara teoritis memiliki hubungan
menyenangkan di mana para karyawan yang erat dalam mempengaruhi kinerja karyawan.
memandang pekerjaannya (Handoko, 1998, dalam Hubungan secara teoritis tersebut didukung
Widodo, 2006). Apabila persepsi karyawan oleh beberapa penelitian empiris yang juga
terhadap budaya dalam suatu organisasi baik, menemukan bahwa budaya organisasi, kepuasan
maka karyawan akan merasa puas terhadap kerja, dan komitmen organisasional memiliki
pekerjaannya. Sebaliknya, apabila persepsi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
karyawan terhadap budaya dalam suatu organisasi kinerja karyawan (misalnya Yousef (2002);
tidak baik, maka karyawan cenderung tidak puas McKinnon et al. (2003); Koesmono (2005);
terhadap pekerjaannya (Robbins dan Judge, 2008). Samad (2005); Manetje dan Martins (2009); Ojo
Karyawan yang merasa puas terhadap (2009); Rose et al. (2009); serta Gunlu et al.
pekerjaannya dan menggangap pekerjaannya (2010)). Namun terdapat pula beberapa penelitian
sebagai sesuatu yang menyenangkan akan empiris yang menemukan bahwa budaya
cenderung memiliki kinerja yang baik. organisasi, kepuasan kerja, dan komitmen
Selain budaya organisasi dan kepuasan organisasional tidak memiliki pengaruh yang
kerja, variabel lain yang berpengaruh terhadap signifikan terhadap kinerja karyawan (misalnya
kinerja karyawan adalah komitmen organisasional. Crossman dan Zaki (2003); Chang dan Lee
Komitmen organisasional merupakan suatu (2007); serta Yiing dan Ahmad (2009)).
keadaaan di mana seorang karyawan memihak PT. Sido Muncul merupakan salah satu
organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang jamu
keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dan obat-obatan tradisional yang terletak di
dalam organisasi tersebut (Robbins dan Judge, Semarang dan telah berdiri sejak tahun 1951. Dua
2008). Komitmen dari seorang karyawan terhadap pabrik yang didirikan di Jalan Kaligawe serta
organisasinya dapat menjadi instrumen penting Kecamatan Bergas, Ungaran, menunjukkan bahwa
untuk meningkatkan kinerja dari karyawan PT. Sido Muncul telah mengalami perkembangan
tersebut (Khan et al., 2010). Komitmen yang cukup pesat sejak berdirinya pabrik pertama
organisasional juga memiliki keterkaitan dengan yang berlokasi di Jalan Mlaten Trenggulun.
172 Chaterina Melina Taurisa dan Intan Ratnawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Guna merealisasikan visinya “Menjadi 4. Apakah komitmen organisasional berpengaruh


industri jamu yang dapat memberikan manfaat terhadap kinerja karyawan pada PT. Sido
pada masyarakat dan lingkungan”, secara pasti PT. Muncul?
Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan 5. Apakah budaya organisasi berpengaruh
usahanya menjadi lebih berkonsentrasi dan terhadap kinerja karyawan pada PT. Sido
inovatif. Oleh karena itu, PT. Sido Muncul perlu Muncul?
didukung oleh para karyawan yang mempunyai 6. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap
keahlian, kemampuan, serta kapasitasnya masing- kinerja karyawan pada PT. Sido Muncul?
masing. Di mana dalam hal ini diperlukan adanya
kepuasan kerja dan komitmen organisasional pada LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN
diri setiap individu karyawan yang terbentuk HIPOTESIS
melalui budaya organisasi di dalam PT. Sido Kinerja Karyawan
Muncul sehingga dapat menciptakan kinerja yang Kinerja merupakan hasil kerja secara
optimal. kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh
Perilaku kepuasan kerja dan komitmen seseorang dalam melaksanakan tugas yang
organisasional tidak akan tercipta apabila PT. Sido diberikan kepadanya sesuai dengan standar atau
Muncul tidak memberikan arahan kepada para kriteria yang telah ditetapkan. Kinerja
karyawan, baik karyawan yang telah lama bekerja menunjukkan tingkat keberhasilan karyawan
maupun karyawan yang baru masuk. Pembentukan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
perilaku tersebut dapat dilakukan melalui proses jawabnya. Semakin tinggi kinerja karyawan, maka
pengenalan budaya organisasi kepada para produktivitas organisasi secara keseluruhan akan
karyawan agar mereka dapat bekerja sesuai meningkat.
dengan nilai dan tujuan organisasi. Hal tersebut Seorang karyawan akan memiliki tingkat
ditujukan karena PT. Sido Muncul ingin kinerja yang tinggi apabila terdapat kesesuaian
mengembangkan usahannya di bidang jamu antara pekerjaan dan kemampuannya. Apabila hal
dengan baik dan memberikan jaminan kualitas tersebut dapat terpenuhi, maka akan timbul
pada setiap produknya. perasaan tanggung jawab terhadap pekerjaanya
Untuk dapat melihat lebih lanjut pengaruh dan kesediaan untuk ikut berpartisipasi dalam
budaya organisasi, kepuasan kerja, komitmen mencapai tujuan organisasi melalui pelaksanaan
organisasional terhadap kinerja karyawan, maka tugas-tugas secara maksimal. Oleh karena itu,
yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini organisasi perlu memperhatikan pengelolaan
adalah: sumber daya manusia (karyawan) untuk
1. Apakah budaya organisasi berpengaruh menghasilkan kinerja yang tinggi guna meningkat-
terhadap kepuasan kerja pada PT. Sido kan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Muncul? Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
2. Apakah budaya organisasi berpengaruh kinerja karyawan individual, yaitu: (1)
terhadap komitmen organisasional pada PT. kemampuan individu dalam melaksanakan
Sido Muncul? pekerjaan tersebut; (2) tingkat usaha yang
3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap dilakukan; serta (3) dukungan organisasi (Mathis
komitmen organisasional pada PT. Sido dan Jackson, 2006). Kinerja karyawan dapat
Muncul? ditingkatkan apabila ketiga faktor tersebut ada
dalam diri karyawan, dan kinerja karyawan akan
Vol. 19 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 173

berkurang atau menurun apabila salah satu faktor Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari
tersebut tidak ada. dalam diri individu yang dibawa setiap karyawan
sejak mulai bekerja di tempat kerjanya. Sedangkan
Budaya Organisasi
Robbins dan Judge (2008) mengartikan faktor ekstrinsik merupakan faktor yang menyang-
budaya organisasi sebagai sebuah sistem makna kut hal-hal yang berasal dari luar diri karyawan,
bersama yang dianut oleh para anggota yang seperti kondisi fisik lingkungan kerja, interaksi
membedakan organisasi tersebut dengan dengan karyawan lain, sistem penggajian, dan lain
organisasi lainnya. Menurut Robbins dan Judge sebagainya. Sedangkan menurut Luthans (2006),
(2008) budaya organisasi mewakili sebuah terdapat lima dimensi yang mempengaruhi
persepsi yang sama dari para anggota organisasi. kepuasan kerja, yaitu: pekerjaan itu sendiri, gaji,
Oleh karena itu, diharapkan bahwa individu- kesempatan promosi, pengawasan.supervisor, dan
individu yang memiliki latar belakang berbeda rekan kerja.
atau berada pada tingkatan yang tidak sama dalam Komitmen Organisasional
organisasi dapat memahami budaya organisasi Anggota organisasi yang berkomitmen
dengan pengertian yang serupa. terhadap organisasinya mungkin saja
Hofstede (1986, dalam Koesmono, 2005) mengembangkan pola pandang yang lebih positif
menyatakan bahwa budaya merupakan berbagai terhadap organisasi dan dengan senang hati tanpa
interaksi dari ciri-ciri kebiasaan yang paksaan mengeluarkan energi ekstra demi
mempengaruhi kelompok-kelompok orang dalam kepentingan organisasi (Anik dan Arifuddin,
lingkungannya. Agar budaya organisasi dapat 2003). Hal tersebut menunjukkan bahwa
berfungsi secara optimal, maka budaya organisasi komitmen organisasional memiliki arti yang lebih
harus diciptakan, dipertahankan, dan diperkuat dari sekedar loyalitas yang pasif, tetapi melibatkan
serta diperkenalkan kepada karyawan melalui hubungan aktif dan keinginan karyawan untuk
proses sosialisasi (Nurtjahjani dan Masreviastuti, memberikan kontribusi yang berarti pada
2007). Melalui sosialisasi ini, karyawan organisasinya.
diperkenalkan tentang tujuan, strategi, nilai-nilai, Menurut Greenberg dan Baron (1993, dalam
dan standar perilaku organisasi serta informasi Chairy, 2002), karyawan yang memiliki komitmen
yang berkaitan dengan pekerjaan. organisasional yang tinggi adalah karyawan yang
lebih stabil dan lebih produktif sehingga pada
Kepuasan Kerja
Secara definisi, kepuasan kerja merupakan akhirnya juga akan lebih menguntungkan bagi
sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya, organisasi. Mowday et al. (1982, dalam Chairy,
yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi 2002) mengemukakan ciri-ciri komitmen
organisasional, yaitu: (1) keyakinan yang kuat
kerja (Robbins dan Judge, 2008; Umam, 2010).
serta penerimaan terhadap tujuan dan nilai
Situasi kerja yang menyenangkan dapat terbentuk
organisasi; (2) kesiapan untuk bekerja keras; serta
apabila sifat dan jenis pekerjaan yang harus
(3) keinginan yang kuat untuk bertahan dalam
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan nilai yang
organisasi.
dimiliki oleh karyawan. Dengan demikian,
karyawan yang puas lebih menyukai situasi Model Penelitian Dan Perumusan Hipotesis
kerjanya daripada karyawan yang tidak puas, yang Model penelitian yang diajukan dalam
tidak menyukai situasi kerjanya. penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kepuasan kerja yang dirasakan karyawan
tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
intrinsik dan faktor ekstrinsik (Johan, 2002).
174 Chaterina Melina Taurisa dan Intan Ratnawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

METODE PENELITIAN
Budaya
H5 Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Organisasi
adalah dengan menyebarkan satu set kuesioner
kepada responden penelitian yang terpilih untuk
H2 dijadikan sampel. Data yang diperoleh dari
H
Komitmen Kinerja
H1 Organisasio
4
Karyawan responden diolah dengan menggunakan Model
nal Persamaan Struktural (Structural Equation Model-
H3
ing/SEM).
Kepuasan Populasi dan Sampel
Kerja
H6 Dalam penelitian ini, populasi yang
digunakan mencakup karyawan PT. Sido Muncul
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis pada bagian administrasi, produksi (pengawas dan
asisten produksi), teknisi, serta manajer.
Sumber :
Sementara itu, penentuan jumlah sampel dalam
H1 : Kreitner dan Kinichi (2005); Aydin dan
penelitian ini mengacu pada pendapat Hair et al.
Ceylan (2009)
(1995), di mana ukuran sampel minimum adalah
H2 : Moon (2000); Manetje dan Martins (2009);
sebanyak 5-10 kali jumlah parameter yang
Zain et al. (2009)
diestimasi. Dengan mengacu pada pendapat Hair
H3 : Yousef (2002); Gunlu et al. (2010)
et al. tersebut, maka jumlah sampel minimum
H4 : Khan et al. (2010); Qureshi et al. (2011)
dalam penelitian ini sebesar 120 (5 x 24 indikator).
H5 : Ojo (2009)
Mengingat jumlah populasi yang relatif
H6 : Shore dan Martin (1989); Qureshi et al. (2011)
sedikit dan untuk memenuhi syarat sampel
minimum pada teknik analisis SEM, maka
Adapun perumusan hipotesis yang diajukan
penelitian ini dilakukan dengan metode sensus,
dalam penelitian ini, diantaranya:
yaitu seluruh elemen dalam populasi digunakan
Hipotesis 1: Budaya organisasi berpengaruh
sebagai sampel penelitian (Cooper dan Emory,
positif terhadap kepuasan kerja.
1996). Oleh karena itu, jumlah sampel yang
Hipotesis 2: Budaya organisasi berpengaruh
digunakan dalam penelitian ini sebesar 132
positif terhadap komitmen
karyawan
organisasional.
Hipotesis 3: Kepuasan kerja berpebgaruh positif Metode Pengumpulan Data
terhadap komitmen organisasional. Pengumpulan data dalam penelitian ini
Hipotesis 4: Komitmen organisasional dilakukan melalui metode kuesioner, yaitu teknik
berpengaruh positif trehadap kinerja pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
karyawan. memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
Hipotesis 5: Budaya organisasi berpengaruh tertulis kepada responden untuk dijawabnya
positif terhadap kinerja karyawan. (Sugiyono, 2010).
Hipotesis 6: Kepuasan kerja berpengaruh positif Skala interval yang digunakan untuk
terhadap kinerja karyawan. pengukuran data adalah summated rating dari
Likert, di mana Likert menggunakan lima
alternatif jawaban dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Setuju; 2 = Tidak Setuju; 3 =
Netral; 4 = Setuju; 5 = Sangat Setuju.
Vol. 19 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 175

Pengukuran
Tabel 1. Variabel dan Indikator
Variabel Indikator
Budaya Keterbukaan (X1); Rasa aman dengan pekerjaan (X2); Perasaan dihargai
Organisasi (X3); Kerja sama (X4); Kejelasan organisasi (X5); Dukungan dan
perhatian (X6).
Sumber: Hofstede et al. (1993); Kolb et al. (1999) dalam Mas’ud (2004)
Kepuasan Kerja Pekerjaan (X7); Atasan (X8); Gaji (X9); Kesempatan promosi (X10);
Rekan kerja (X11).
Sumber: Hartline dan Ferrell (1996)
Komitmen Perasaan menjadi bagian dari organisasi (X12); Kebanggaan terhadap
Organisaisonal organisasi (X13); Kepedulian terhadap organisasi (X14); Ketertarikan
untuk bekerja pada organisasi (X15); Kepercayaan yang kuat terhadap
nilai-nilai organisasi (X16); Kemauan yang besar untuk berusaha bagi
organisasi (X17).
Sumber: Ganesan dan Weitz (1996)
Kinerja Kuantitas (X18); Kualitas (X19); Efisiensi (X20); Kemampuan (X21);
Karyawan Ketepatan (X22); Pengetahuan (X23); Kreativitas (X24).
Sumber: Tsui et al. (1997)

Tabel 2. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan Terakhir, dan Masa Kerja
Keterangan Kategori Frekuensi %
Jenis Kelamin Laki-laki 31 24,40
Perempuan 96 75,60
Usia 20-29 thn 30 23,60
30-39 thn 62 48,80
40-49 thn 26 20,50
50-60 thn 9 7,10
Pendidikan SMU 46 36,20
Terakhir SMK 24 18,90
Diploma 16 12,60
S1 41 32,30
Masa Kerja 1-5 thn 33 26,00
6-10 thn 19 15,00
11-15 thn 40 31,50
16-20 thn 24 18,90
21-35 thn 11 8,70
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012
176 Chaterina Melina Taurisa dan Intan Ratnawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Profil Responden memiliki keterampilan yang cukup dalam


Responden dalam penelitian ini adalah memenuhi pekerjaan yang harus dilakukan.
karyawan PT. Sido Muncul dengan jumlah Sedangkan dari segi masa kerja, mayoritas
sampel sebesar 132 orang. Dari 132 kuesioner adalah karyawan dengan masa kerja 11-15 tahun
yang dibagikan, 127 kuesioner terisi dan kembali (31,50%). Hal ini disebabkan karena karyawan
sedangkan 5 kuesioner sisanya tidak kembali. dengan masa kerja yang lebih lama, cenderung
Sehingga jumlah data yang diolah dalam memiliki penguasaan kerja yang lebih baik,
penelitian ini sebesar 127. Komposisi responden sehingga mereka memiliki perilaku yang lebih
berdasarkan jumlah data tersebut yang terdiri efektif dibandingkan karyawan dengan masa
dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan kerja yang belum lama/masih kurang
masa kerja diuraikan dalam Tabel-2. berpengalaman (Praptadi, 2009).
Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan pada PT. Sido Muncul adalah HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
perempuan (75,60%). Hal ini disebabkan karena Berdasarkan analisis faktor konfirmatori
secara umum perempuan memiliki tingkat pada keempat variabel penelitian (budaya
ketelitian yang lebih baik dibandingkan laki-laki organisasi, kepuasan kerja, komitmen
serta cenderung lebih rapi dalam mengerjakan organisasional, dan kinerja karyawan) diperoleh
tugas yang diberikan. Sementara itu, dari segi hasil bahwa indikator dari variabel budaya
usia mayoritas karyawan yang bekerja pada PT. organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan
Sido Muncul berada pada rentang usia 30-39 ada yang perlu dihilangkan/didrop dari analisis.
tahun (48,80%). Hal ini mengindikasikan bahwa Hal ini disebabkan karena nilai loading faktor
karyawan yang memasuki usia tersebut sudah yang dihasilkan berada di bawah 0,401. Oleh
berpengalaman dan telah menguasai bidang karena itu, indikator X1 (keterbukaan) dari
pekerjaannya (Wibowo, 2006; Nurjanah, 2008). variabel budaya organisasi, X11 (kepuasan
Dari segi pendidikan terakhir, mayoritas terhadap rekan kerja) dari variabel kepuasan
karyawan berlatar belakang SMU (36,20%). Hal kerja, serta X18 dan X20 (kuantitas, efisiensi)
ini disebabkan karena pendidikan SMU telah dari variabel kinerja karyawan tidak ditampilkan
pada analisis full model di bawah ini:
Vol. 19 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 177

Hasil Analisis Model Persamaan Struktural

e2 e3 e4 e5 e6

,56 ,53 ,63 ,54 ,57


X2 X3 X4 X5 X6
,75 ,73 ,79
,74 ,76

BO
,58 ,25
,22 ,50
e12 X12 z3
,51 X19 e19
,76 ,71 ,64
e13 X13
,54 ,72 z2 ,34
,80 X21 e21
,21 ,54
,73 ,73
e14 X14 ,27
,41 ,59 KK X22 e22
,77 KO ,79 ,62
e15 X15,79
,63 ,63X23 e23
,83 ,40
e16 X16
,68 X24 e24
,32 ,23
e17 X17

,17 Chi-Square= 177,885


z1
Probability= ,217
KP df= 164
,83 ,86 ,69 ,70 CMIN/DF= 1,085
,69 ,74 ,48 ,49 GFI= ,883
X7 X8 X9 X10 AGFI= ,850
TLI= ,987
CFI= ,988
e7 e8 e9 e10
RMSEA= ,026

Gambar 2. Analisis Full Model

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2012


178 Chaterina Melina Taurisa dan Intan Ratnawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Tabel 3. Goodness of Fit Test Full Model

Goodness of Fit Evaluasi


Cut of Value Hasil
Index Model
Chi-Square (df = Kecil (<
177,885 Baik
164) 194,882)
Probability ≥ 0,05 0,217 Baik
CMIN/DF ≤ 2,00 1,085 Baik
GFI ≥ 0,90 0,883 Marginal
AGFI ≥ 0,90 0,850 Marginal
TLI ≥ 0,95 0,987 Baik
CFI ≥ 0,95 0,988 Baik
RMSEA ≤ 0,08 0,026 Baik
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012

Tabel 4. Regression Weights untuk Pengujian Hipotesis

Std. Est SE CR P
Kepuasan_Kerja  Budaya_Organisasi 0,411 0,108 4,071 ***
Komitmen_Organisasional  Budaya_Organisasi 0,218 0,098 2,059 0,040
Komitmen_Organisasional  Kepuasan_Kerja 0,323 0,092 3,039 0,002
Kinerja_Karyawan  Komitmen_Organisasional 0,271 0,109 2,616 0,009
Kinerja_Karyawan  Budaya_Organisasi 0,254 0,103 2,415 0,016
Kinerja_Karyawan  Kepuasan_Kerja 0,229 0,098 2,133 0,033
*** = signifikansi pada 0,000
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012

Hasil pengujian terhadap kesesuaian model bahwa keenam hipotesis dalam penelitian ini dapat
(goodness of fit test) dalam penelitian ini diterima secara statistik dengan nilai CR > 1,96
ditunjukkan pada tabel 3 di atas. Di mana melalui dan signifikan pada taraf nyata 5%.
pengamatan pada nilai chi-square, probabilitas
signifikansi, CMIN/DF, TLI, CFI, dan RMSEA PENUTUP
berada dalam rentang nilai yang diharapkan, Simpulan
meskipun indeks GFI dan AGFI diterima secara Setelah dilakukan pengujian terhadap
marginal. Hal ini menunjukkan bahwa tidak keenam hipotesis yang terdapat dalam penelitian
terdapat perbedaan antara matriks kovarians ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
sampel dan matriks kovarians populasi yang berikut:
diestimasi atau dengan kata lain model adalah fit. Pertama, pengujian hipotesis yang dilakukan
Selanjutnya, tabel 4 menunjukkan pengujian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang
terhadap keenam hipotesis yang diajukan dalam searah antara budaya organisasi dan kepuasan
penelitian. Berdasarkan hasil analisis, terbukti kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kuat
Vol. 19 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 179

budaya organisasi pada PT. Sido Muncul, maka kerja yang paling mendominasi adalah kepuasan
semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan oleh terhadap rekan kerja, di mana hal ini menunjukkan
karyawan. Dengan demikian, PT. Sido Muncul bahwa ketika seorang karyawan merasa puas
perlu menerapkan nilai-nilai serta peraturan- terhadap rekan sekerja mereka, maka ketika itu
peraturan yang akan mempengaruhi perilaku pula akan terbentuk suatu komitmen
karyawan yang mengarah pada terciptanya organisasional yang membuat mereka ingin
kepuasan kerja. Indikator budaya organisasi yang mempertahankan keanggotaan dalam organisasi
paling mendominasi adalah perasaan dihargai, di tempatnya bekerja.
mana hal ini menunjukkan bahwa ketika seorang Keempat, pengujian hipotesis yang
karyawan merasa dihargai dalam sebuah dilakukan membuktikan bahwa terdapat pengaruh
organisasi, maka ketika itu pula keberadaan yang searah antara komitmen organisasional dan
budaya dirasakan oleh karyawan dan berpengaruh kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa
terhadap kepuasan kerja. semakin tinggi komitmen organisasional dalam
Kedua, pengujian hipotesis yang dilakukan diri karyawan PT. Sido Muncul, maka semakin
membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang tinggi tingkat kinerja karyawannya. Indikator
searah antara budaya organisasi dan komitmen komitmen organisasional yang paling
organisasional. Hal ini menunjukkan bahwa mendominasi adalah perasaan menjadi bagian dari
semakin kuat budaya organisasi pada PT. Sido organisasi, di mana hal ini menunjukkan bahwa
Muncul, maka semakin tinggi komitmen ketika seorang karyawan merasa menjadi bagian
organisasional dalam diri karyawan. Dengan dari sebuah organisasi tempat mereka bekerja,
demikian, PT. Sido Muncul perlu menerapkan maka ketika itu pula mereka dapat memberikan
nilai-nilai serta peraturan-peraturan yang akan kontribusi dan berperan dalam mencapai tujuan
mempengaruhi perilaku karyawan yang mengarah organisasi yang akan mempengaruhi kinerjanya.
pada terbentuknya komitmen organisasional. Kelima, pengujian hipotesis yang dilakukan
Indikator budaya organisasi yang paling membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang
mendominasi adalah perasaan dihargai, di mana searah antara budaya organisasi dan kinerja
hal ini menunjukkan bahwa ketika seorang karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
karyawan merasa dihargai dalam sebuah kuat budaya organisasi pada PT. Sido Muncul,
organisasi, maka ketika itu pula tercipta maka semakin tinggi tingkat kinerja karyawannya.
kesepakatan yang tinggi antar karyawan mengenai Indikator budaya organisasi yang paling
apa yang diyakini organisasi sehingga terbentuk mendominasi adalah perasaan dihargai, di mana
suatu komitmen organisasional dalam diri hal ini menunjukkan bahwa ketika seorang
karyawan. karyawan merasa dihargai dalam sebuah
Ketiga, pengujian hipotesis yang dilakukan organisasi, maka ketika itu pula keberadaan
membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang budaya dirasakan oleh karyawan dan diharapkan
searah antara kepuasan kerja dan komitmen perilaku mereka sesuai dengan budaya tersebut
organisasional. Hal ini menunjukkan bahwa sehingga nantinya akan dapat meningkatkan
semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan oleh kinerjanya.
karyawan PT. Sido Muncul, maka semakin tinggi Keenam, pengujian hipotesis yang dilakukan
komitmen organisasional dalam diri karyawan. membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang
Dengan demikian, PT. Sido Muncul perlu searah antara kepuasan kerja dan kinerja
menerapkan kebijakan-kebijakan terkait dengan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
kepuasan kerja yang akan mempengaruhi tinggi kepuasan kerja yang dirasakan oleh
komitmen organisasional. Indikator kepuasan karyawan PT. Sido Muncul, maka semakin tinggi
180 Chaterina Melina Taurisa dan Intan Ratnawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

tingkat kinerja karyawannya. Indikator kepuasan sudah ada guna meningkatkan kinerja
kerja yang paling mendominasi adalah kepuasan karyawan, antara lain dengan cara:
terhadap rekan kerja, di mana hal ini menunjukkan a) Mengadakan sosialisasi lebih mendalam
bahwa ketika seorang karyawan merasa puas mengenai visi, misi, nilai-nilai, serta
terhadap rekan sekerja mereka, maka ketika itu peraturan-peraturan yang berlaku dalam
pula karyawan memandang pekerjaannya sebagai perusahaan agar karyawan mampu
sesuatu yang menyenangkan dan cenderung memahami tugas dan tanggung jawab
memiliki kinerja yang baik. mereka sehingga dalam implementasinya
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
Implikasi Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini telah arah dan tujuan perusahaan.
mengkonfirmasi berbagai faktor yang diduga b) Melibatkan karyawan dalam setiap kegiatan
mendorong munculnya kinerja karyawan pada PT. perusahaan agar terbangun kerja sama yang
Sido Muncul, antara lain budaya organisasi, baik dan rasa saling menghargai antar para
kepuasan kerja, dan komitmen organisasional. karyawan maupun karyawan dengan atasan.
Temuan dari penelitian ini banyak mendukung c) Memberikan kesempatan bagi setiap
penelitian-penelitian yang telah ada seperti karyawan untuk berinteraksi guna
dijelaskan pada bab sebelumnya. membangun rasa saling percaya dan
Penelitian ini berimplikasi penting untuk keterbukaan antar sesama karyawan maupun
mendorong arah riset perilaku keorganisasian yang karyawan dengan atasan.
selanjutnya perlu mempertimbangkan berbagai 2. Variabel kepuasan kerja dalam penelitian ini
faktor organisasional maupun individual lainnya berpengaruh terhadap komitmen organisasional
yang memicu kinerja karyawan. Hal lain yang dan kinerja karyawan. Di mana kepuasan kerja
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
perlu dipertimbangkan untuk penelitian
menentukan komitmen organisasional.
selanjutnya yaitu akibat lain dari budaya
Berdasarkan kondisi ini, perusahaan perlu
organisasi misalnya terhadap kinerja organisasi,
melakukan upaya untuk menaikkan kepuasan
pengaruh terhadap motivasi kerja, dan terhadap
kerja guna meningkatkan komitmen dalam diri
komitmen profesional (professional commitment).
setiap karyawan, antara lain dengan cara:
Implikasi Kebijakan a) Menetapkan kebijakan kompensasi,
Berdasarkan hasil pengujian terhadap pengembangan karir, serta promosi
variabel budaya organisasi, kepuasan kerja, berdasarkan kompetensi dan prestasi yang
komitmen organisasional, dan kinerja karyawan, dicapai oleh karyawan.
maka implikasi kebijakan yang disarankan dalam b) Menyediakan fasilitas yang mendukung bagi
penelitian ini antara lain: karyawan agar mereka dapat bekerja dengan
1. Variabel budaya organisasi dalam penelitian ini baik.
berpengaruh terhadap kepuasan kerja, c) Membina komunikasi dan hubungan yang
komitmen organisasional, serta kinerja baik antara atasan dengan karyawan maupun
karyawan. Di mana budaya organisasi memiliki sesama rekan kerja sehingga tercipta suatu
pengaruh yang cukup besar dalam menentukan kondisi kerja yang menyenangkan.
kinerja karyawan. Berdasarkan kondisi ini, 3. Variabel komitmen organisasional dalam
perusahaan perlu melakukan upaya untuk penelitian ini berpengaruh terhadap kinerja
memperkuat dan mempertahankan budaya yang karyawan. Berdasarkan kondisi ini, perusahaan
perlu melakukan upaya untuk mempertahankan
Vol. 19 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 181

komitmen yang sudah ada dalam diri setiap Psikologi Universitas Indonesia Jakarta
karyawan guna meningkatkan kinerja mereka, tanggal 8 September 2002.
antara lain dengan cara: Chang, Su-Chao dan Ming-Shing Lee, 2007, A
a) Memberikan kesempatan bagi setiap Study on Relationship among leadership,
karyawan untuk meningkatkan keterampilan Organizational Culture, the Operation of
terkait dengan tugas yang dikerjakan, seperti Learning Organization, and Employees’ Job
Satisfaction, The Learning Organization,
mengadakan pelatihan bagi karyawan yang
14(2): 155-185.
memiliki potensi untuk berkembang
sehingga karyawan terdorong untuk Cooper, Donald R. dan C. William Emory, 1996,
Metode Penelitian Bisnis, Edisi 5 Jilid 1,
memberikan kontribusi sesuai dengan
Jakarta: Erlangga.
kemampuan mereka.
b) Memberikan dukungan yang dilakukan oleh Crossman, Alf dan Bassem Abou-Zaki, 2003, Job
Satisfaction and Employee Performance of
supervisor dalam bentuk bimbingan maupun
Lebanese Banking Staff, Journal of
dukungan perilaku. Managerial Psychology, 18(4): 368-376.
Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Ganesan, Shankar dan Barton A. Weitz, 1996, The
Mendatang Impact of Staffing Policies on Retail Buyer
Meskipun penelitian ini telah dilakukan Job Attitudes and Behaviors, Journal of
dengan sebaik-baiknya, namun terdapat Retalling, 72(1): 31-56.
keterbatasan yang tidak dapat dihindari. Gunlu, Ebru, Mehmet Aksarayli, dan Nilüfer
Keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil Şahin Percin, 2010, Job Satisfaction and
penelitian ini adalah subjek penelitian masih Organizational Commitment of Hotel
terbatas pada karyawan bagian administrasi, Managers in Turkey, International Journal of
Contemporary Hospitality Management,
produksi (pengawas dan asisten produksi), teknisi, 22(5): 693-717.
serta manajer tanpa mengikutsertakan pekerja di
lini bawah produksi sehingga kurang Hair, Joseph F. et al., 1995, Multivariate Data
Analysis, 4th Edition, Prentice Hall: Pearson
menggambarkan kondisi yang sebenarnya dari Education International.
variabel-variabel dalam penelitian. Oleh karena
Hartline, Michael D. dan O. C. Ferrell, 1996, The
itu, untuk penelitian mendatang sebaiknya
Management of Customer-Contact Service
mengarahkan pada subjek penelitian yang lebih Employees: An Empirical Investigation,
luas dengan mengikutsertakan seluruh karyawan Journal of Marketing, 60(4): 52-70.
yang ada dalam setiap divisi perusahaan.
Ismail, Iriani, 2008, Pengaruh Budaya Organisasi
terhadap Kepemimpinan dan Kinerja
DAFTAR PUSTAKA Karyawan Pemerintah Kabupaten-kabupaten
Anik, Sri dan Ariffudin, 2003, “Analisis Pengaruh di Madura, Ekuitas, 12(1): 18-36.
Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja Johan, Rita, 2002, Kepuasan Kerja Karyawan
terhadap Hubungan antara Etika Kerja Islam dalam Lingkungan Institusi Pendidikan,
dengan Sikap Perubahan Organisasi”, JAAI , Jurnal Pendidikan Penabur, 1(1): 6-31.
7(2): 159-182.
Aydin, Bulent dan Adnan Ceylan, 2009, The Role Khan, Muhammad Riaz et al., 2010, “The Impact
of Organizational Culture on Effectiveness, of Organizational Commitment on Employee
Ekonomika A Management, 3: 33-49. Job Performance, European Journal of
Social Sciences, 15(3): 292-298.
Chairy, Liche Seniati, 2002, Seputar Komitmen
Organisasi, Paper yang Disampaikan dalam Koesmono, H. Teman, 2005, Pengaruh Budaya
Acara Arisan Angkatan 1986 Fakultas Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan
182 Chaterina Melina Taurisa dan Intan Ratnawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Ojo, Olu, 2009, Impact Assessment of Corporate
Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Culture on Employee Job Perfromance,
Menengah di Jawa Timur, Jurnal Ekonomi Business Intelligence Journal, 2(2): 388-397.
Manajemen, 7(2): 171-188. Praptadi, Thomas, 2009, Analisis Pengaruh
Kreitner, Robert dan Angelo Kinichi, 2005, Budaya Organisasi dan Pemberdayaan
Perilaku Organisasi: Organizational terhadap Komitmen Organisasional dalam
Behavior, Jakarta: Salemba Empat. Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi pada
Luthans, Fred, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi Pegawai Account Representative di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota
10, Yogyakarta: Penerbit Andi.
Semarang), Tesis Program Pasca Sarjana
Manetje, O. dan N. Martins, 2009, The Magister Manajemen Universitas
Relationship between Organizational Diponegoro.
Culture and Organizational Commitment,
Southern African Business Review, 13(1): Qureshi, Javeria Ashfaq et al., 2011, Impact of Job
Satisfaction and Organizational Commitment
87-111.
on Employee Performance: Evidence from
Mas’ud, Fuad, 2004, Survai Diagnosis Pakistan, Interdisciplinary Journal of
Organisasional: Konsep dan Aplikasi, Contemporary Research in Business, 3(4):
Semarang: Badan Penerbit Undip. 642-657.
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson, 2006, Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge, 2008,
Human Resource Management: Manajemen Perilaku Organisasi, Edisi 12 Jilid 1 dan 2,
Sumber Daya Manusia, Edisi 10, Jakarta: Jakarta: Salemba Empat.
Salemba Empat.
Rose, Raduan Che, Naresh Kumar, dan Ong Gua
McKinnon, Jill L. et al., 2003, Organizational Pak, 2009, The Effect of Organizational
Culture: Association with Commitment, Job Learning on Organizational Commitment,
Satisfaction, Propensity to Remain, and Job Satisfaction, and Work Performance,
Information Sharing in Taiwan, International Journal of Applied Business Research, 25(6):
Journal of Business Studies, 11(1): 25-44. 55-65.
Moon, M. Jae, 2000, Organizational Commitment Samad, Sarminah, 2005, Unraveling the
Revisited in New Public Management: Organizational Commitment and Job
Motivation, Organizational Culture, Sector, Performance Relationship: Exploring the
and Managerial Level, Public Performance Moderating Effect of Job Satisfaction, The
and Management Review, 24(2): 177-194. Business Review, 4(2): 79-84.
Nurjanah, 2008, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Shore, Lynn McFarlane dan Harry J. Martin, 1989,
dan Budaya Organisasi terhadap Komitmen Job Satisfaction and Organizational
Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Commitmen in Relation to Work
Karyawan (Studi pada Biro Lingkup Performance and Turnover Intentions,
Departemen Pertanian), Tesis Program Pasca Human Relations, 42(7): 625-638.
Sarjana Magister Manajemen Universitas
Soedjono, 2005, Pengaruh Budaya Organisasi
Diponegoro.
Terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan
Nurtjahjani, Fullchis dan Masreviastuti, 2007, Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang
“Analisa Pengaruh Budaya Organisasi Umum di Surabaya, Jurnal Manajemen dan
terhadap Kepuasan Kerja dan Pengaruhnya Kewirausahaan, 7(1): 22-47.
pada Kinerja Karyawan”, Arthavidya, 8(1):
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis:
155-162.
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung: Alfabeta.
Vol. 19 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 183

Tsui, Anne S. et al., 1997, Alternative Approaches Yiing, Lee Huey dan Kamarul Zaman Bin Ahmad,
to the Employee-Organization Relationship: 2009, The Moderating Effects of
Does Investment in Employees Pay Off?, Organizational Culture on the Relationships
Academy of Management Journal, 40(5): between Leadership Behaviour and
1089-1121. Organizational Commitment and between
Organizational Commitment and Job
Umam, Khaerul, 2010, Perilaku Organisasi,
Bandung: CV Pustaka Setia. Satisfaction, and Performance, Leadership
and Organization Development Journal,
Wibowo, Felicia Dewi, 2006, Analisis Pengaruh 30(1): 53-86.
Peran Kepemimpinan dan Pengembangan
Karir terhadap Komitmen Organisasi dalam Yousef, Darwish A., 2002, Job Satisfaction as a
Mediator of the Relationship between Role
Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi
Stressors and Organizational Commitment:
Kasus PT. Bank Maspion Indonesia Cabang
Semarang), Tesis Program Pasca Sarjana A Study from an Arabic Cultural
Perspective, Journal of Managerial
Magister Manajemen Universitas
Diponegoro. Psychology, 17(4): 250-266.

Widodo, Untung, 2006, Analisis Pengaruh Gaya Zain, Zahariah Mohd, Razanita Ishak, dan Erlane
K. Ghani, 2009, The Influence of Corporate
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Bawahan (Studi Empiris Culture on Organisational Commitment: A
Study on a Malaysian Listed Company,
pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota
Semarang), Fokus Ekonomi, 1(2): 92-108. European Journal of Economics, Finance and
Administrative Sciences, 17: 16-26.
184 Chaterina Melina Taurisa dan Intan Ratnawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

LAMPIRAN

,06

e1 X1
,57
,25
e2 X2
,53 ,76

e3 X3 ,73
,63 Budaya
,79
Organisasi
e4 X4 ,73
,53
,75
e5 X5
,57

e6 X6
Chi-Square= 14,018
Probability= ,122
df= 9
CMIN/DF= 1,558
GFI= ,963
AGFI= ,914
TLI= ,970
CFI= ,982
RMSEA= ,067

Gambar 3.A Analisis Konfirmatori Variabel Budaya Organisasi

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012

,68

e7 X7
,75
,83
e8 X8 ,87
,48
,69 Kepuasan
e9 X9
,49,70 Kerja

e10 X10 ,19


,04

e11 X11

Chi-Square= 8,399
Probability= ,136
df= 5
CMIN/DF= 1,680
GFI= ,977
AGFI= ,932
TLI= ,970
CFI= ,985
RMSEA= ,073

Gambar 4.A Analisis Konfirmatori Variabel Kepuasan Kerja

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012


Vol. 19 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 185

,57

e2 X2
,53
,75
e3 X3 ,73
,62
,79 Budaya
e4 X4
,54,73 Organisasi

e5 X5 ,76
,57

e6 X6

Chi-Square= 9,638
Probability= ,086
df= 5
CMIN/DF= 1,928
GFI= ,969
AGFI= ,907
TLI= ,966
CFI= ,983
RMSEA= ,086

Gambar 3.B Analisis Konfirmatori Variabel Budaya Organisasi (Drop Indikator)


Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012

,68

e7 X7
,76
,82
e8 X8 ,87
,48
,69 Kepuasan
e9 X9
,48,69 Kerja

e10 X10

Chi-Square= 2,633
Probability= ,268
df= 2
CMIN/DF= 1,317
GFI= ,990
AGFI= ,951
TLI= ,991
CFI= ,997
RMSEA= ,050

Gambar 4.B. Analisis Konfirmatori Variabel Kepuasan Kerja (Drop Indikator)


Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012
186 Chaterina Melina Taurisa dan Intan Ratnawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

,58

e12 X12
,52
,76
e13 X13
,54 ,72

e14 X14 ,74


,59 Komitmen
,77
Organisasional
e15 X15 ,78
,61
,83
e16 X16
,68

e17 X17
Chi-Square= 4,905
Probability= ,842
df= 9
CMIN/DF= ,545
GFI= ,988
AGFI= ,972
TLI= 1,018
CFI= 1,000
RMSEA= ,000

Gambar 5. Analisis Konfirmatori Variabel Komitmen Organisasional

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012

,10

e18 X18
,52

e19 X19 ,31


,12
,72
e20 X20 ,34
,62
,79 Kinerja
e21 X21
,51,71 Karyawan

e22 X22 ,80


,64
,64
e23 X23
,41

e24 X24 Chi-Square= 25,365


Probability= ,031
df= 14
CMIN/DF= 1,812
GFI= ,944
AGFI= ,887
TLI= ,939
CFI= ,959
RMSEA= ,080

Gambar 6.A Analisis Konfirmatori Variabel Kinerja Karyawan


Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012
Vol. 19 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 187

,50

e19 X19
,63
,71
e21 X21 ,79
,53
,73 Kinerja
e22 X22
,63,79 Karyawan

e23 X23 ,64


,42

e24 X24

Chi-Square= 9,814
Probability= ,081
df= 5
CMIN/DF= 1,963
GFI= ,969
AGFI= ,907
TLI= ,962
CFI= ,981
RMSEA= ,087

Gambar 6.B. Analisis Konfirmatori Variabel Kinerja Karyawan (Drop Indikator)


Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012

Anda mungkin juga menyukai