a. Antenatal Care
1) Pengertian
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk
memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal
2) Tujuan kunjungan
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,maternal dan sosial ibu dan bayi.
c) Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
d) Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
e) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, & Susilawati, 2013)
3) Jadwal kunjungan
minggu.
c) Dua kali pada trimester ketiga. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, & Susilawati, 2013)
berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu dengan program lain
Tujuan ANC terpadu adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat. (Sari, Ulfa, & Daulay,
2015)
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihitung
dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 9-13,9 kg dan kenaikan berat badan setiap
minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Berat badan
ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum
hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah hubungan antara tinggi badan dan berat
Prinsip dasar yang perlu diingat: berat badan naik perlahan dan bertahap, bukan
mendadak dan drastis. Pada trimester II dan III perempuan dengan gizi baik dianjurkan
menambha berat badan 0,4 kg. Perempuan dengan gizi kurang 0,5 kg gizi baik 0,3 kg.
Indeks masa tubuh adalah suatu metode untuk mengetahui penambahan optimal, yaitu:
c) Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg. (Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung. Pemeriksaan
tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah.
umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil
anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan.
TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam
HPHT.
Tablet ini mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat
pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat
seiring pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk mengkompensasi penigkatan
volume darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan
perkembangan janin.
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus
yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Pemberian imunisasi tetanus toxoid
(TT) artinya pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus kepada ibu hamil dan bayi
yang dikandungnya.
b) TT1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada
Jadwal Imunisasi TT :
Sesuai dengan WHO, jika seorang ibu yang tidak pernah diberikan imunisasi
tetanus maka ia harus mendapatkan paling sedikitnya dua kali (suntikan) selama
kehamilan (pertama pada saat kunjungan antenatal dan kedua pada empat minggu
(Saifuddin dkk, 2001 ; Depkes RI, 2000) . (Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
Lama %
Antigen Interval
perlindungan Perlindungan
Pada
kunjungan
antenatal
-
pertama
TT 1 -
4 minggu
3 tahun
setelah
TT 2 80
TT1
5 tahun
6 bulan
TT 3 95
setelah
10 tahun
TT2
TT 4 99
1 tahun
25
setelah
TT 5 tahun/seumur 99
TT3
hidup
1 taun
setelah
TT4
Sumber : (Saifuddin dalam Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan cara
Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama kali, lalu periksa
lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil.
Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan pada ibu hamil dengan
riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein urin ini untuk
mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia.
mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit menular seksual, antara lain syphilis.
Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang diambil spesimen darah vena
± 2 cc. Apabila hasil tes dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan pengobatan/rujukan.
Akibat fatal yang terjadi adalah kematian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
Diabetes Melitus Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit berupa
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil, dilakukan 2 kali
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu hamil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah yang
positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni kehamilan muda
Referensi :
Rukiah, A. Y., Yulianti, L., Maemunah, & Susilawati, L. (2013). Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Jakarta: CV. Trans Info Media.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Selatan : Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan.
Anggrita, S., Mardiatul, U. I., & Ramalida, D. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Bogor: IN MEDIA.
Lihat komentar
1.
Balas
ekanurismiati
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Apr
PAP SMEAR?
Papa smear merupakan deteksi dini yang sudah populer daan paling sering digunakan
oleh banyak wanita. Pap smear merupakan metode skrining ginekologi yang dilakukan
untuk menemukan proses premalignant (prakeganasan) dan malignancy (keganasan) di
ektoservix (leher rahim bagian luar), infeksi dalam endoservix (leher rahim bagian
dalam) dan endometrium. Pemeriksaan akan dilakukan dengan menggunakan mikroskop.
Tujuan pap smear adalah menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang
menjadi kanker termasuk virus HPV.
Metode pap smear lahir secara tidak sengaja dari tangan seorang ahli anatomi Yunani,
George N. Papanicolaou pada tahun 1924 silam. Secara tidak sengaja, ia mengganti
tingginya sel-sel abnormal pada sediaan yang diambil dari pasien kanker servix. Tes ini
berfungsi mendeteksi perubahan sifat sel pada leher rahim. Di Indonesia, pap smear
sendiri sudah dikenal sejak tahun 197p-an. Sayangnya, banyak motos menabukan area
genital, sehingga membuat tes jenis ini tidak dilakukan dan banyak wanita yang tidak tau
tentang jenis tes deteksi dini ini.
SIKILAS TENTANG ANTE NATAL CARE (ANC) TERPADU IBU HAMIL
BAB I PENDAHULUAN
Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab
langsung kematian ibu adalah factor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas seperti perdarahan, preeklamsi-eklampsi, infeksi, persalinan macet
dan abortus. Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah factor-faktor yang
memperberat keadaan ibu hamil seperti “EMPAT TERLALU( terlalu muda, terlalu tua,
terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak kelahiran) menurut SDKI 2002
sebanyak 22.5%, maupun yang mempersulit proses penanganan kedaruratan
kehamilan, persalinan dan nifas seperti “TIGA TERLAMBAT”,(mengenali tanda bahaya
dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat
dalam penanganan kegawatdaruratan). Factor berpengaruh lainnya adalah ibu hamil
yang menderita penyakit menular seperti malaria, HIV AIDS, tuberculosis, sifilis.
Penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes mellitus, gangguan jiwa, maupun yang
mengalami kekurangan gizi.
Kekurangan gizi pada ibu hamil juga masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang perlu mendapatkan perhatian khusus.kurang asupan zat Besi pada perempuan,
khususnya ibu hamil dapat menyebabkan anemia yang akan menambah resiko
perdarahan dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. selain penanganan
masalah kehamilan dan komplikasi yang menyertainya, perlu diupayakan peningkatan
kualitas bayi yang akan dilahirkan, melalui kegiatan brain booster meliputi stimulasi
otak, janin, dan asupan gizi seimbang pada ibu hamil.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadapa pelayanan
antenatal adalah cakupan K1-kontak pertama dan K4-kontak 4 kali dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, sesuai standar. Secara nasional angka
Ckupan pelayanan antenatal saat ini sudah tinggi, K1 mencapai 94,24% dan K4 84,36
% (data kementrian kesehatan, 2009). Walaupun demikian, masih terdapat disparitas
antar propinsi dan antar kabupaten atau kota yang variasinya cukup besar.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Untuk mengetahui tentang kehamilan, dan tanda gejala kehamilan serta pemeriksaan
yang perlu dilakukan oleh ibu hamil.
2.2.1 Pengertian
Adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada
semua ibu hamil.
Macam–macam abortus
1. Abortus spontan
2. Abortus provokatus
3. Abortus medisinalis
4. Abortus kriminalis
5. Abortus inkompletus
6. Abortus insipiens
7. Abortus imminens
8. Missed abortion
b. Mola Hidatidosa
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit
dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau
mioma uteri.(Sarwono, 2007 : 142)
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah.
4.Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri
kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat
bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia dan
ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang
mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan
spasme pembuluh darah).
9.Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
Ibu Hamil
Bahan
Gram Gram
Beras 400 2 gelas
Daging 75 3x kotak korek api tebal
Tempe 100 4x kotak korek api tebal
Sayur 300 Pada 3 gelas/daun 6 gelas
Buah (pepaya) 200 8x kotak korek api tebal
Susu 100 ½ gelas
Latihan 1
Sikap : Duduk tegak tersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai kaki diluruskan
dan dibuka, seluruh tubuh lemas dan rileks
Gerakkan kaki kiri jauh ke depan,kaki kanan jauh ke belakang, lalu sebaliknya gerakan
kaki kanan jauh ke depan kaki kiri jauh ke belakang, lakukan masing-masing 8 kali.
1. Gerakkan kaki kanan dan kiri sama-sama jauh ke depan dan ke belakang (fleksi
plantar dan dorsal).
2. Gerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama ke kanan dan ke kiri.
3. Gerakan kaki kanan dan kiri bersama-sama dalam (endorotasi) sampai ujung jari
menyentuh lantai, lalu gerakan kedua kaki ke arah luar (eksorotasi).
4. Putarkan kedua kaki bersama-sama (sirkumduksi) ke kanan dan ke kiri masing-
masing 4 kali.
5. Angkat kedua lutut tanpa menggeser kedua tumit dan bokong, tekankan kedua
tungkai kaki ke lantai sambil mengerutkan otot dubur, lalu tarik otot-otot perut
sebelah atas simfisis ke dalam (kempiskan perut) kemudian relaks kembali.
Lakukan sebanyak 8 kali.
Latihan 2
Sikap : duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat.
Letakkan tungkai kanan di atas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan
kekuatan seluruh tungkai kanan sambil mengempeskan dinding perut bagian atas dan
mengerutkan liang dubur selama beberapa saat, kemudian istirahat.
Ulangi gerakan ini dengan tungkai kiri di atas tungkai kanan. Lakukan gerakan-gerakan
tersebut masing-masing 8 kali
Latihan 3
Sikap : duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat dan rileks.
1. Angkat tungkai kanan ke atas, lalu letakkan kembali, angkat tungkai kiri ke atas,
lalu letakkan kembali, lakukan hal ini berganti-ganti sebanyak 8 kali.
2. Lakukan pula latihan seperti di atas dalam posisi berbaring telentang, kedua
tungkai kaki lurus angkat kedua tungkai bersama-sama, kedua lutut jangan
ditekuk, kemudian turunkan kembali perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini
sebanyak 8 kali.
Latihan 4
Sikap : duduk bersilah, badan tegak, kedua tangan di atas bahu, kedua lengan di
samping badan.
Latihan 5
Sikap : Berbaring telentang kedua lengan di samping badan dan kedua lutut ditekuk
Angkat panggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan lantai
yang ditahan oleh kedua kaki dan bahu. Turunkan pelan-pelan lakukan sebanyak 8 kali.
Latihan 6
Sikap : Berbaringlah telentang, kedua tungkai lurus, kedua lengan berada di samping
badan, keseluruhan badan relaks.
Panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri, kembali
pada posisi semula. Ingat kedua lutut tidak boleh ditekuk (dibengkokkan). Keadaan dan
gerakan serupa dilakukan sebaliknya untuk tungkai kiri. Setiap gerakan dilakukan
masing-masing dua kali. Latihan ini diulangi sebanyak 8 kali.
Latihan 7
Panggul diputar ke kanan dan ke kiri masing-masing empat kali. Gerakan panggul ke
kiri yang dilakukan sebagai berikut : tekankan pinggang ke lantai sambil mengempiskan
perut dan mengerutkan otot dubur, gerakan panggul ke kanan, angkat pinggang,
gerakan panggul ke kiri dan seterusnya. Cara-cara latihan pendahuluan di atas
dilakukan beberapa hari sampai wanita hamil dapat menjalankan latihan-latihan inti.
b.Latihan Inti
Klasifikasi dan tujuan dari latihan ini adalah :
Latihan pernafasan
Untuk melatih berbagai teknik pernafasan supaya dapat dipergunakan pada waktunya
sesuai kebutuhan.
Syarat guna mendapatkan pernafasan yang sempurna adalah relaksasi seluruh tubuh,
berkonsentrasi dan untuk melemaskan otot-otot dinding perut dan pernafasan maka
kedua lutut harus ditekuk.
Selama kehamilan bentuk-bentuk latihan ini dilakukan secara terpadu dan cara
latihannya dibagi menurut umur kehamilan, yaitu latihan pada kehamilan minggu ke22-
25, 26-30, 31-34 dan minggu ke-35 ke atas. ``
Minggu ke-31-34
Latihan pernafasan
Pernafasan seperti telah diharapkan tetap dengan frekuensi 26-28 per-menit dan lebih
cepat.
Gunanya untuk menghilangkan rasa nyeri
Latihan pernafasan
Sikap : Tidur telentang, kedua lutut dipegang oleh kedua lengan (posisi litotomi) dan
relaks
Buka mulut sedikit dan bernafaslah sedalam-dalamnya, lalu tutup mulut. Latihan
mengejan seperti buang air besar (defikasi) ke arah bawah dan depan. Setelah lelah
mengejan, kembali ke posisi semula. Latihan ini diulang 4 kali dengan interval 2 menit.
Latihan relaksasi
Syarat :
(a) Tutuplah mata dan tekukkan semua persendian.
(b) Lemaskan seluruh otot-otot badan termasuk muka.
(c) Pilihlah tempat yang tenang dan tutuplah mata dan telinga.
(d) Pusatkan pikiran pada satu titik, misalnya pada irama pernafasan.
(e) Pilihlah posisi relaksasi yang paling anda senangi.
Ada 4 posisi relaksasi, yaitu (a) posisi telentang kedua kaki lurus, (b) berbaring
telentang, kedua lutut ditekuk, (c) berbaring miring, atau (d) posisi relaksasi sedang
duduk, yaitu dengan duduk menghadapi sendaran kursi dalam posisi membungkuk,
kedua kaki ke lantai, kedua tangan di atas sandaran kursi. Duduklah dengan tenang.
Pada ke-4 posisi di atas relaksasi dilakukan dengan jalan menutup/ memicingkan mata,
melemaskan otot-otot seluruh tubuh, tenang dan bernafas dalam dan teratur. Gunanya
untuk memberikan ketenangan dan mengurangi nyeri oleh his, karena itu dapat
dilakukan pada kala pendahuluan dan kala pembukaan.
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara
20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu
hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan
anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan (Depkes RI, 2009).
Tujuan
1. Persalinan
2. Perawatan nifas
Tujuan
Waktu: 75 menit
Metode
1. Curah pendapat
2. Ceramah dan tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Partisipatif dan Praktek
Materi
1. Tanda-tanda persalinan
2. Tanda bahaya pada persalinan
3. Proses persalinan
4. Perawatan Nifas
5. Upaya agar dapat menyusui secara penuh
6. Tanda bahaya dan penyakit pada masa nifas
7. KB Pasca Persalinan
Alat Bantu
Jika tersedia:
1. Perawatan Bayi
2. Mitos
3. Penyakit Menular
4. Akte kelahiran
Tujuan
1. Mengetahui tanda-tanda bayi lahir sehat dan tanda bayi sakit berat.
2. Memahami apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir.
3. Memahami manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir.
Waktu: 75 menit
Metode
1. Curah pendapat
2. Ceramah dan tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Partisipatif dan Praktek
Materi
Alat bantu
Jika tersedia :
1. Kompres puting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas/ lap yang
dibasahi minyak.
2. Bersihkan puting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
3. Pegang kedua puting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar kedalam 20 kali,
keluar 20 kali.
4. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari pangkal
menuju puting susu sebanyak 30 kali.
5. Kemudian pijat daerah areola sehingga keluar cairan 1-2 tetes untuk memastikan
saluran susu tidak tersumbat
6. Pakailah bra yang menopang payudara. (Manuaba, 2010)
Senam Teratur
Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam. Gunanya untuk
memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang
produksi ASI agar lebih baik.
Bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam senam yang bisa
dilakukan para ibu, yaitu:
1. Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku,
sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang
bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat
pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara.
Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.
2. Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan
sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas.
Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada posisi semula.
Lakukan latihan ini 20 kali putaran.
Jika payudara sangat besar, ada baiknya untuk memilih yang memakai penyangga
kawat. Karena bra yang tak menopang dengan baik pada payudara besar cenderung
akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara. Sementara jika ibu tak
menjaga kebersihan dan kekeringan di bawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya
akan tumbuh.
3.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah masa dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin dengan lama
kehamilan 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
3.2 Saran
ANC Terpadu masih perlu ditingkatkan sosialisasinya dan pelayanan seperti senam ibu
hamil maupun kelas ibu hamil masih sedikit, masih perlu pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan, 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Depkes
dan JICA.
2. Depkes RI, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, 2009. Pegangan
Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
3. Kemenkes, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, 2010. Pedoman
Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta : Kemenkes.
4. Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandung dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
5. Prawirohardjo, Sarwono, 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta; YBP-SP.
6. http://www.askep-askeb.cz.cc/2010/02/trend-dan-isu-terkini-asuhan-
kebidanan.html
7. http://lkc.eramuslim.com/index.php/berita/detail/96/7t-pada-pemeriksaan-ibu-
hamil-anc.htm