Jurnal e Angga PDF
Jurnal e Angga PDF
Abstrak: Media Komik adalah gambaran suatu kartun yang mengungkapkan suatu
karakter dan memerankan suatu cerita yang ditujukan pada mata pelajaran Matematika.
Mata pelajaran Matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur
abstrak dengan menggunakan logika simbiolik serta notasi Matematika. Instrumen
pengumpulan data penelitian adalah tes, angket, dan observasi. Sedangkan teknik analisis
data yang digunakan oleh peneliti terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Ahli materi
memberikan saran dan masukan seperti halnya, kesesuaian RPP 98,2%, tujuan
pembelajaran 93,05%, uraian isi materi komik 79,1%, produk media komik pembelajaran
100%, petunjuk penggunaan 100%. Dari hasil persentase tersebut tidak ada aspek yang
direvisi. Ahli Media memberikan saran dan masukan pada aspek tampilan komik 82,14%,
teknis produk 98,2%, keterpaduan 100%, penekanan 100%, keseimbangan 100%, garis
100%. Dari hasil keseluruhan aspek hasil persentase tersebut, tidak ada aspek yang
memerlukan revisi karena hasil pada tiap aspek sudah menunjukkan hasil yang sangat
baik. Pada uji coba perorangan memiliki aspek daya tarik sebesar 91,6%, materi 93,7%,
dan cerita 95,8%. Pada uji coba kelompok kecil memiliki aspek daya tarik dengan
persentase 86,2%, materi 85,4%, dan cerita 86,1%. Pada uji coba kelompok besar
memiliki aspek daya tarik 96,5%, materi 96,85%, dan cerita 96,8%. Berdasarkan hasil
penelitian pengembangan tersebut, maka Media Komik yang telah dikembangkan dapat
menjawab rumusan masalah sebagai berikut : (1) Meningkatkan rendahnya pemahaman
siswa SDN Ngembung, Cerme – Gresik; (2) Belum tersedianya alat bantu pembelajaran
Matematika pada penyajian soal cerita di SDN Ngembung, Cerme – Gresik.
74
Riska, Pengembangan Media Komik...
75
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (74‐85)
76
Riska, Pengembangan Media Komik...
Sumber belajar dalam Teknologi Pendidikan (Sadiman, 2008:6). Berbeda lagi dengan
yaitu resource is understood to include the Santoso S. Hamijaya, yang berpendapat bahwa
tools, materials, devices, setting, and people media adalah bentuk perantara yang dipakai
that learners interact with to solve learning orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan
and performance problems (AECT, 2007: itu sampai pada penerima (Rohani, 1997 : 2).
213). Sumber belajar itu meliputi peralatan, Dalam proses belajar mengajar, terdapat dua
bahan, pesan, lingkungan/latar, dan orang yang unsur penting yaitu, metode mengajar dan
mana pebelajar berinteraksi untuk pemecahan media pembelajaran. Penerapan metode
masalah pembelajaran dan kinerja. mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis
Berdasarkan definisi yang dikemukakan media pembelajaran yang sesuai. Penelitian
di atas, maka teknologi pendidikan adalah yang dilakukan terhadap penggunaan media
proses yang komplek dan terpadu yang pembelajaran dalam proses belajar mengajar
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan sampai pada kesimpulan bahwa proses dan
organisasi untuk menganalisis masalah, hasil belajar para siswa menunjukkan
mencari jalan pemecahan, melaksanakan, Banyak cara untuk mengidentifikasi media
mengevaluasi, dan mengelola pemecahan pembelajaran yang kemudian digolongkan
masalah yang menyangkut semua aspek belajar berdasarkan hal-hal tertentu. Pada umumnya
manusia. Oleh karena itu, kawasan Teknologi penggolongan media tersebut berdasarkan
Pendidikan mengembangkan sebuah media karakteristik atau ciri-ciri yang terdapat pada
maupun metode bertujuan untuk meningkatkan media tersebut.
kinerja guru yang profesional. Media Komik Pembelajaran merupakan
Pada media komik pembelajaran, media berbasis cetak, hal tersebut berdasarkan
pesan/materi yang akan disampaikan dikemas proses dan sifat media tersebut. Media Komik
terlebih dahulu dalam sebuah sketsa secara memiliki beberapa proses antara lain meliputi
manual disajikan melalui adobe photoshop. menggambar manual, gambar scanner, editing
Pesan/materi yang dikemas berupa teks, dengan program photoshop dan proses
gambar seri, panel, dan balon kata, yang pewarnaan. Setelah selesai dengan beberapa
dikombinasi dalam satu kesatuan yang utuh. proses tersebut, maka media komik akan
Warsita (2008:28) mengatakan bahwa dua melalui proses pencetakan. Media Komik
komponen cetak adalah bahan teks verbal dan digolongkan sebagai bahan cetak yang
visual. Pengembangan kedua jenis bahan memerlukan proses pencetakan untuk
pembelajaran bergantung pada teori persepsi memperbanyak media tersebut serta
visual, teori membaca, pengelolaan informasi memerlukan proses editing sebelum
oleh manusia, dan teori belajar. Secara khusus, mencetaknya. Sedangkan berdasarkan sifatnya
teknologi cetak/visual mempunyai Media Komik Pembelajaran mempunyai sifat
karakteristik sebagai berikut: sederhana, jelas, mudah untuk dipahami oleh
a. Teks dibaca secara linier, sedangkan siswa.
visual direkam menurut ruang, Komik pembelajaran dalam teknologi
b. Keduanya biasanya memberikan pendidikan bersifat edukatif dan menciptakan
komunikasi satu arah yang pasif, unsur penyampaian pesan yang jelas serta
c. Keduanya berbentuk visual yang statis komunikatif. Komik adalah suatu kartun yang
& berpusat pada siswa, mengungkapkan suatu karakter dan
d. Pengembangan sangat bergantung memerankan suatu cerita dalam urutan yang
kepada prinsip-prinsip linguistik dan erat, dihubungkan dengan gambar dan
persepsi visual, dirancang untuk memberikan hiburan kepada
e. Informasi dapat diorganisasikan, pembaca (Rohani, 1997:78).
didistribusikan dan distrukturkan Dalam penggunaan media komik secara
kembali oleh pemakai. efektif pada saat proses belajar mengajar, guru
Pengertian media menurut Gagne adalah diwajibkan untuk menggunakan motivasi
berbagai jenis komponen dalam lingkungan potensial dari buku komik yang dipadu dengan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk metode mengajar, sehingga komik akan dapat
belajar. Media adalah perantara atau pengantar menjadi alat pengajaran yang efektif (Sudjana,
pesan dari pengirim ke penerima pesan 2007:68). Dengan demikian komik akan dapat
77
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (74‐85)
78
Riska, Pengembangan Media Komik...
prosedural, model prosedural adalah model mencapai kelayakan produk yang akan
yang bersifat deskriptif yang menggariskan dikembangkan.
langkah-langkah yang harus diikuti untuk Dalam pelaksanaan uji coba tersebut
menghasilkan produk (Rusijono&Mustaji, akan dilakukan lima tahap yaitu :
2008:43). Sebab dalam mengembangkan a. Desain uji coba
media komik juga berisi langkah-langkah b. Subjek Uji Coba
pengembangan dari tahap awal sampai c. Jenis data
terciptanya produk komik. d. Instrument pengumpulan data
Dalam pengembangan media komik e. Teknik analisis data
pembelajaran ini, pengembang memilih model Pada setiap tahapan uji coba akan
pengembangan dari Arif S, dengan alasan diuraikan berdasarkan tahapan kegiatan yang
sebagai berikut : akan dilakukan oleh pengembang.
a. Model pengembangan Arif S. Sadiman Berdasarkan perhitungan rumus diatas
merupakan model untuk mengembangan dengan taraf signifikan 5 %, maka db = jumlah
media, siswa – 1 = x kemudian diperoleh t table y.
b. langkah-langkah pengembangannya Jika ternyata t hitung lebih besar dari t table
sederhana dan mudah dilaksanakan yaitu hal ini menunjukkan bahwa hasil
dilapangan, pemahaman siswa kelas V SDN Ngembung,
c. urutan setiap langkah tersusun secara Cerme-Gresik terhadap soal cerita pada Bab
sistematis sehingga dalam pelaksanaan Pecahan telah mengalami peningkatan setelah
setiap langkahnya lebih terkontrol memanfaatkan Media Komik Pembelajaran
dengan baik, dan Matematika. Dan jika Jika ternyata t hitung
d. penghematan waktu, biaya, dan tenaga. lebih rendah dari t table yaitu hal ini
Hal ini menguntungkan bagi menunjukkan bahwa hasil pemahaman siswa
pengembang dalam melakukan uji coba kelas V SDN Ngembung, Cerme-Gresik
produk di lapangan. terhadap soal cerita pada Bab Pecahan telah
Pada pengembangan komik mengalami penurunan setelah memanfaatkan
pembelajaran ini menggunakan prosedur dan Media Komik Pembelajaran Matematika.
langkah Sadiman. Prosedur pengembangan Analisis deskriptif presentase diperoleh dari
media komik pembelajaran pada mata hasil angket penilaian melalui uji coba
pelajaran Matematika pada Bab Pecahan untuk perseorangan (ahli materi, ahli media, dan
siswa kelas V SDN Ngembung, Cerme Gresik siswa), uji coba kelompok kecil dan kelompok
mencakup beberapa langkah pengembangan besar.
yang didasarkan pada model pengembangan Jenis data yang diperoleh dalam
Arif S. Sadiman yaitu : pengembangan ini adalah data kualitatif dan
a. Menganalisis kebutuhan dan kuantitatif. Data kuantitatif didapatkan dari
karakteristik siswa hasil uji coba perorangan, uji coba kelompok
b. Merumuskan Tujuan Instruksional kecil, uji coba kelompok besar berupa angket
c. Merumusan Butir-Butir Materi yang diberikan pada ahli media dan ahli materi
Pembelajaran yang kemudian di analisis dengan teknik
d. Merumuskan Alat Ukur Keberhasilan persentase.
Media Instrumen yang berupa tes ini dapat
e. Penulisan Naskah Media Berdasarkan digunakan untuk mengukur kemampuan dasar
gambar dan pencapaian atau prestasi. Untuk mengukur
f. Mengadakan Uji Coba Dan Revisi kemampuan dasar antara lain : tes untuk
Media Komik mengukur inteligensi (IQ), tes minat, tes bakat
Uji coba merupakan tolok ukur khusus, dan sebagainya Suharsimi, 2006 : 223.
keberhasilan dalam mengembangkan sebuah Tes ini dipergunakan untuk mengukur
produk media. Uji coba dilakukan bertujuan tingkat pemahaman siswa kelas V SDN
untuk mendapatkan saran maupun tanggapan Ngembung, Cerme-Gresik meliputi 3 (tiga)
melalui penilaian terhadap media komik kompetensi dasar yang antara lain ;
tersebut, kemudian dilakukan revisi untuk menjumlahkan dan mengurangkan berbagai
bentuk pecahan ; mengalikan dan membagi
79
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (74‐85)
berbagai bentuk pecahan ; serta menggunakan Setelah kegiatan awal dilakukan hasil
pecahan dalam masalah perbandingan dan dari kegiatan tersebut disusun menjadi draft 1
skala. Pada penelitian Pengembangan Media dan draft 2 yang akan di revisi berdasarkan
Komik Pembelajaran tujuan diadakan tes yaitu saran ataupun tanggapan dari ahli materi.
untuk mengetahui : Berdasarkan draft I dan draft II yang telah di
a. Kemampuan awal siswa tentang soal konsultasikan pada ahli materi, kemudian
cerita pada Bab Pecahan khususnya pada selanjutmya pengembang melakukan
Kompetensi Dasar menjumlahkan dan konsultasi terhadap ahli media untuk
mengurangkan berbagai bentuk pecahan memperbaiki pada draft III dan IV sebelum
; mengalikan dan membagi berbagai diujicobakan pada 2 (dua) orang siswa.
bentuk pecahan ; serta menggunakan Penialaian ujicoba draft I dan draft II
pecahan dalam masalah perbandingan media komik pembelajaran Matematika Bab
dan skala. Pecahan pada Ahli materi dilakukan dengan
b. Hasil kemampuan pemahaman siswa Rukani, S.Pd selaku guru mata pelajaran
setelah belajar dengan menggunakan matematika di SDN Ngembung Cerme-Gresik.
Media Komik Pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi
Angket yang digunakan dalam kesesuaian materi dalam produk media komik
penelitian pengembangan ini adalah angket pembelajaran matematika Bab Pecahan untuk
tertutup. Angket tertutup angket yang sudah siswa kelas V Sekolah Dasar (SD), melakukan
disediakan jawabannya sehingga responden revisi dengan mengevaluasi kembali teks
tinggal memilih, 2006 : 152. Angket tertutup dalam komik untuk mengetahui kesesuaian
sudah disediakan alternatif jawabannya teks yang akan dicantumkan dalam balon kata
sehingga jawaban dari responden sesuai dengan materi, kesesuaian teks yang akan
dengan batasan yang disediakan. Angket dengan kemampuan berbahasa sasaran media,
tertutup dalam penelitian pengembangan ini ini dan kesesuaian teks dengan Kompetensi Dasar
ditujukan pada ahli materi, ahli media, dan yang ada, kesesuaian materi dengan media
siswa: yang meliputi gambar dengan kesesuain soal,
Sedangkan data kualitatif didapatkan dan cakupan soal terhadap materi.
dari hasil respon yang diberikan oleh ahli Dalam proses ujicoba pengembang
materi dan ahli media pada saat konsultasi. tidak keseluruhan dinyatakan sesuai secara
Hasil tersebut dianalisis kembali dengan cara keseluruhan oleh ahli materi, sehingga
dideskripsikan dan dijadikan acuan dalam pengembang kembali melakukan beberapa kali
melakukan revisi pada pengembangan media revisi untuk memperbaiki poin-poin produk
komik pembelajaran. Jenis instrumen yang yang kurang sesuai.
digunakan dalam evaluasi media komik Penilaian draft III dan draft IV
pembelajaran adalah angket berbetuk check list Setelah diperbaiki berdasarkan masukan dari
dengan skor 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 ahli materi, maka produk media komik diuji
(kurang baik), 1 (tidak baik). cobakan pada ahli media Bapak Drs. Dody
Doerjanto, M.Sn selaku Dosen Jurusan Seni
- Kegiatan awal pengembangan Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni UNESA. Hal
Kegiatan awal yang dilakukan dalam ini bertujuan untuk mengevaluasi unsur daya
pegembangan media komik pembelajaran tarik dari komik tersebut. Jika masih banyak
Matematika adalah konsultasi dan diskusi komponen yang kurang menarik maka,
dengan ahli materi dan ahli media. Ahli materi pengembang akan melakukan perbaikan agar
adalah Rukani, S.Pd sebagai guru kelas lebih efektif dalam uji coba perorangan.
sekaligus Guru mata pelajaran di SDN Setelah dinyatakan baik oleh ahli
Ngembung, Cerme Gresik, sedangkan yang materi kemudian diuji cobakan dengan ahli
bertugas sebagai ahli media adalah Drs. Dody media Bapak Drs. Dody Doerjanto, M.Sn
Doerjanto, M.Sn selaku Dosen Jurusan Seni selaku Dosen Jurusan Seni Rupa, Fakultas
Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni UNESA. Bahasa dan Seni UNESA. Hal ini bertujuan
- Penyusunan draft I dan II (ahli materi) dan untuk mengetahui kemenarikan media komik
Penyusunan draft III dan IV (ahli media) pemebelajaran Matematika Bab Pecahan yang
akan dikembangkan.
80
Riska, Pengembangan Media Komik...
81
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (74‐85)
82
Riska, Pengembangan Media Komik...
Berdasarkan Rumusan masalah dan hasil menunjukkan bahwa hasil pemahaman siswa
penelitian pengembangan dapat disimpulkan kelas V SDN Ngembung, Cerme-Gresik
bahwa dari keseluruhan hasil penelitian terhadap soal cerita pada Bab Pecahan telah
pengembangan dapat diperoleh data kuantitatif mengalami peningkatan setelah memanfaatkan
berupa prosentase nilai dan kemudian Media Komik Pembelajaran Matematika.
menghasilkan data kulaitatif yang menyatakan
bahwa dengan tersedianya media komik
pemebalajaran pada mata pelajaran 5. KESIMPULAN
Matematika bab pecahan, maka dapat
meningkatkan pemahaman siswa Sekolah Berdasarkan data dan pembahasan yang
Dasar Negeri Ngembung Kelas V Cerme- telah dilakukan pengembang dapat dibuat
Gresik terhadap penyajian soal cerita pada bab beberapa kesimpulan sebagai berikut :
pecahan yang sebelumnya masih rendah. Hasil uji coba dan revisi dapat
Rendahnya pemahaman tersebut dijabarkan sebagai berikut:
dilihat berdasarkan uraian yang ditunjukkan a. Ahli media memberikan saran dari segi
hasil angket, penilaian baik dari hasil pre test tampilan komik, teknis produk,
dan post test setiap kompetensi dasar, uji coba keterpaduan, penekanan, keseimbangan,
perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji garis, bentuk, ruang, tekstur, dan
coba kelompok besar. kemenarikan. Ahli media memberikan
Berdasarkan uji coba perorangan saran/tanggapan antara lain tentang
diperoleh data kuantitatif berupa prosentase judul komik yang warna memerlukan fill
nilai sebesar 93,7% dan kemudian secara penuh serta tidak
menghasilakan data kualitatif yang mempergunakan efek transparan hal ini,
menyatakan bahwa produk media media komik supaya padat bayangan dirapatkan,
pembelajaran Matematika berkategori sangat penulisan Bab pecahan Bold ditipiskan
baik, yaitu sebagai alat bantu media supaya terbaca, pembatas tulisan mari
pembelajaran yang berfungsi untuk belajar sebaiknya dihapus dan tulisan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap soal diringkas,misalkan“menjumlahkan……
cerita bab pecahan. ……..” dan diletakkan di bawah “Bab
Berdasarkan uji coba kelompok kecil Pecahan……” dengan warna tetap. Ahli
diperoleh data kuantitatif berupa prosentase media juga memberikan saran dan
nilai sebesar 93,7% dan kemudian masukan pada aspek standar teknis
menghasilakan data kualitatif yang terutama dari segi mendesain komik
menyatakan bahwa produk media media komik pembelajaran, hendaknya dibuat suatu
pembelajaran Matematika berkategori sangat ciri khas dari komik pembelajaran
baik, yaitu sebagai alat bantu media lainnya. Sesuai dengan saran dan
pembelajaran yang berfungsi untuk masukan dari ahli materi, kesesuaian
meningkatkan pemahaman siswa terhadap soal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
cerita bab pecahan. (RPP) 98,2%, tujuan pembelajaran
Berdasarkan uji coba kelompok besar 93,05%, uraian isi materi komik 79,1%,
diperoleh data kuantitatif berupa prosentase produk media komik pembelajaran
nilai sebesar 96,9% dan kemudian 100%, petunjuk penggunaan 100%. Dari
menghasilakan data kualitatif yang hasil persentase tersebut tidak ada aspek
menyatakan bahwa produk media media komik yang direvisi.
pembelajaran Matematika berkategori sangat b. Ahli media memberikan saran bahwa
baik, yaitu sebagai alat bantu media judul komik pada pewarnaan
pembelajaran yang berfungsi untuk memerlukan fill secara penuh serta tidak
meningkatkan pemahaman siswa terhadap soal mempergunakan efek transparan hal ini,
cerita bab pecahan. supaya padat bayangan dirapatkan,
Berdasarkan perhitungan dengan taraf penulisan Bab pecahan Bold ditipiskan
signifikan 5 %, db = 23 – 1 = 22 sehingga supaya terbaca, pembatas tulisan mari
diperoleh t table 2, 04 ternyata t hitung lebih belajar sebaiknya dihapus dan tulisan
besar dari t table yaitu 5,56 > 2, 04. hal ini diringkas,misalkan
83
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (74‐85)
84
Riska, Pengembangan Media Komik...
85