Anda di halaman 1dari 5

SISTEM PELUMAS MOTOR DIESEL

1. Definisi
Sistem pelumasan motor diesel adalah sistem yang digukan untuk melumasi komponen
komponen mesin yang memerlukan pelumasan untuk menjaga komponen mesin tetap awet.
2. Pengertian
Pelumasan pada engine berfungsi untuk melumasi komponen-komponen yang
bergesakan dan mencegah berkaratnya bagian–bagian engine yang bergerak tranlasi maupun
rotasi. Tujuannnya untuk mempertahan umur dan daya tahan komponen sesuai dengan umur
ekonomisnya.
3. Komponen sistem pelumasan motor diesel
Pada lubrication system didukung oleh beberapa komponen utama diantaranya adalah
oil pump, oil filter, lubricating valve, oil cooler dan thermostat.
Turbocharge

Camshaft

Fuel Injection pump (FIP) Crankshaft

Safety valve
Jet cooling
nozzle

Regulator valve
Bypass filter

Thermostat
Oil cooler Oil filter

Main relief valve


Strainer
Oil pump

Lubrication System

3.1.Oil Pump
Oil pump yang paling banyak digunakan untuk sistem pelumasan engine adalah tipe
external gear pump atau trochoid pump. Tekanan oil pelumasan engine berkisar antara 3 - 6
kg/cm2 selama pengoperasian engine dalam batas normal. Debit oli yang disuplai ke sistem
berkisar antara 50 - 300 liter/menit.

External Gear Pump


Prinsip kerja:

 Gear berputar sesuai tanda panah, oil disisi inlet mengisi kekosongan gigi-gigi dan
rumahnya.
 Oil yang berada diantara gigi dan rumahnya dipindahkan sesuai dengan gerakan gigi
kesisi outlet.

Throcoid Pump

Trochoid pump merupakan pompa roda gigi dengan gigi-gigi berbentuk kurva trokoida, jumlah
gigi dari rotor luar. Rotor luar berbentuk silinder dan berputar pada rumah pompa, sedangkan
sumbu rotor dalam terletak eksentrik terhadap sumbu silinder tersebut, sehingga pemasukan
minyak pelumas berlangsung tegak lurus terhadap eksentrisitas tersebut.
Saat posisi unit dioperasikan ditempat miring, oil mengalir dan berada di ujung oil pan.
Sehingga oil bersikulasi tidak sempurna. Scavenging oil sirkuit mempunyai strainer yang
terletak disisi berlawanan dengan strainer utama. Sehingga oli yang berada diujung oil pan
dihisap oleh scavenging pump dan dialirkan ke sisi sebelahnya .
3.2.Oil Filter
Oil pelumas engine secara bertahap menjadi kotor karena membawa partikel-partikel
komponen yang bergesekan. Jika kotoran kotoran tersebut ikut bersirkulasi bersama oil untuk
melumasi maka komponen yang lain menjadi cepat aus. Untuk menjaga hal tersebut diatas,
maka pada sistem tersebut diberi filter agar kotoran tersebut dapat disaring dan oil yang
bersikulasi tetap bersih. Ada 2 macam oil filter, yaitu :
 Cartridge type
• Elemen kertas menjadi satu dengan rumahnya.
• Cartridge type with safety valve.
 The hanging type, elemen kertas terpisah dengan rumahnya.
Oil filter secara bertahap akan mengalami kebuntuan oleh partikel asing dan kotoran.
Kecepatan kebuntuan filter, tergantung cara penanganan oilnya. Element filter harus diganti
secara berkala sesuai dengan operation dan maintenance manual.

Oil Filter

By pass filter berfungsi untuk menyaring oil dari oil pan agar tetap bersih dan mencegah oil
filter cepat buntu / membantu kerja oil filter. Struktur bypass filter sama dengan oil filter dan
ukurannya lebih besar.
By Pass Filter

3.3.Lubricating Valve
Lubricating valve berfungsi untuk :
 Mengatur tekanan oil di dalam sistem.
 Membatasi tekanan oil di dalam sistem.

Lubricating Valve

3.4.Oil Cooler
Kenaikan temperatur oil yang berlebihan menyebabkan kualitas dan kemampuan oil sebagai
pelumas menurun. Untuk mengatasi panas yang berlebihan pada oli maka pada sistem dipasang
oil cooler. Struktur oil cooler ada dua tipe :
 Cylinder type
Pipa–pipa dengan sirip–sirip diatur sehingga membentuk silinder. Oil mengalir di dalam
pipa tersebut dan air pendingin mengalir disisi luar pipa dengan arah yang berlawanan
dengan aliran oli.
 Layer type
Cara kerja

Ketika mesin dalam keadaan mati, oli akan berkumpul di kartel oli. Saat mesin hidup pompa
akan bergerak dan mengalirkan oli. Mula mula oli berada di karter oli akan mengalir menuju
saringan kasar dan kemudian mengalir ke pompa. Kemudian oli akan didinginkan di oil
cooler untuk memaksimalkan fungsi oli. Akan tetapi jika oli yang mengalir ke oil cooler
terdapat tekanan yang berlebih maka oli akan kembali ke karter melalui katup pengembali.
Kemudian, oli yang dari oil cooler akan disaring lagi menuju saringan halus untuk menyaring
kotoran kotoran halus yang ada di oli. Akan tetapi jika kotoran terlalu menumpuk pada
saringan halus, maka akan tersumbat. Dan jika itu terjadi oli akan disalurkan melalui katup by
pass dan disalurkan ke komponen komponen mesin yang memerlukan pelumasan tanpa
melalui saringan halus.

Anda mungkin juga menyukai