Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL PENELITIAN

KOMUNIKASI PERAWAT PADA PASIEN DI RUANG BEDAH NURI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARBARU 2014
Oleh:
Hammad
Dosen pada Jurusan Keperawatan Poltekkes Banjarmasin
Email : hammad.martapura@gmail.com

ABSTRAK

Komunikasi merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien. Komunikasi


merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Perawat dalam
berkomunikasi terkadang memiliki berbagai kendala baik dalam komunikasi verbal dan non
verbal,dalam komunikasi verbal perawat kadang memberikan informasi yang kurang jelas, dalam
komunikasi non verbal perawat kadang tidak memperhatikan beberapa aspek diantaranya
aktivitas fisik dan lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komunikasi perawat pada pasien di
Ruang Bedah Nuri Rumah Sakit Umum Banjarbaru 2014. Penelitian ini menggunakan metode
survey deskriptifyaitumemaparkan peristiwa yang terjadi dimasa kini.Subjek dalam penelitian ini
adalah seluruh pasien rawat inap di Ruang Bedah Nuri dengan menggunakan teknik accidental
sampling dandidapatkan22 responden sebagai sampel. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8-12
april 2014. Instrument dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang meliputi data
demografi dan kuesioner kemampuan komunikasi verbal dan non verbal perawat. Teknik analisa
data disajikan secara deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi kemudian ditarik
kesimpulan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa gambaran komunikasi perawat pada pasien di Ruang
Bedah Nuri Rumah Sakit Umum Daerah Banjarbaru adalah baik yaitu sejumlah59,0 %.
Saran bagi tenaga kesehatan di tempat penelitian untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam
berkomunikasi baik verbal dan non verbal sehingga dapat terjalin hubungan interpersonal yang
baik antara perawat dan pasien.

Kata kunci : komunikasi

LatarBelakang mana sikap tersebut mempengaruhi isi dari


Perawat dalam berkomunikasi terkadang nilai komunikasi yang kita sampaikan
memiliki berbagai kendala baik dalam (Suarli,2010).
komunikasi verbal dan non verbal,dalam Komunikasi merupakan hubungan
komunikasi verbal perawat kadang interpersonal antara perawat dan klien.
memberikan informasi yang kurang Komunikasi merupakan metode utama
jelas,tidak memberikan umpan balik dan dalam mengimplementasikan proses
tidak disertai kemampuan perawat yang keperawatan. Perawat yang mempunyai
mendasari hubungan perawat dengan keterampilan berkomunikasi secara
pasien.Dalam komunikasi non verbal terapeutik tidak hanya akan mudah menjalin
perawat kadang tidak memperhatikan hubungan rasa percaya dengan klien, tetapi
beberapa aspek diantaranya aktivitas fisik, juga mencegah terjadinya masalah legal,
vokalisasi, dan jarak antar pembicara yang memberikan kepuasan professional dalam

Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015


ARTIKEL PENELITIAN

pelayanan keperawatan, dan meningkatkan pasien di Ruang Bedah Nuri RSUD


citra profesi keperawatan (Muhith.A, 2011). Banjarbaru pada tanggal 27 november 2013,
Komunikasi terjadi apabila didahului dari 5 orang pasien (100%) hanya 2 orang
hubungan saling percaya antara perawat pasien (40%) yang mengatakan komunikasi
dengan klien. Dalam konteks pelayanan yang disampaikan perawat baik, 3 orang
keperawatan pada klien, pertama-tama klien pasien (60%) mengatakan komunikasi
harus percaya bahwa perawa tmampu perawat kurang baik di terima.
memberikan pelayanan keperawatan dalam Berdasarkan latar belakang masalah tersebut
mengatasi keluhan, demikian juga perawat di atas dan hasil studi pendahuluan yang
harus dapat dipercaya dan diandalkan atas dilakukan peneliti tertarik untuk meneliti
kemampuan yang telah dimiliki perawat. dan mengetahui Komunikasi Perawat pada
Selain itu perawat harus mampu pasien di Ruang Bedah Nuri Rumah Sakit
memberikan jaminan atas kualitas pelayanan Umum Daerah Banjarbaru 2014”.
keperawatan agar klien tidak ragu, tidak TujuanPenelitian
cemas dan pesimis dalam menjalani proses Untuk mengetahui komunikasi perawat pada
pelayanan keperawatan (Nasir.A, 2009). pasien di Ruang Nuri Rumah Sakit Umum
Perawat perlu mempunyai komunikasi yang Daerah Banjarbaru tahun 2014.
khususnya dalam hubungan personal antara Desain Penelitian
perawat dengan pasien sehingga dapat Desain penelitian ini menggunakan
menyampaikan informasi menggunakan pendekatan deskriptif untuk memberikan
bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien. gambaran komunikasi perawat di ruang nuri
Komunikasi sangat penting dalam mengatasi RSUD Banjarbaru. Sampel yang digunakan
kecemasan pasien, karena komunikasi yang adalah 28 orang pasien dengan kriteria
kurang baik akan menimbulkan dampak inklusi pasien rawat inap di ruang bedah
yang buruk bagi pasien misalnya timbul nuri, tingkat kesadaran GCS 13-15 dan
kesalah pahaman diantara perawat dan bersedia menjadi responden yang diambil
pasien itu sendiri. denga purposive sampling. Data yang
Komunikasi terapeutik salah satu komponen didapat akan dianalisa secara deskriptif.
dasar dalam asuhan keperawatan, asuhan Hasil
keperawatan yang bermutu selalu 1. Karakteristik Responden
menyertakan konsep komunikasi terapeutik 1.1 Berdasarkantingkatpendidikan
di dalamnya. Sehingga mempunyai Tabel 1
keterkaitan yang erat dengan kepuasan serta Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan
mutu layanan keperawatan yang diberikan Tenaga Perawat Ruang Perawatan Nuri
kepada pasien (Nasir 2011). RSUD Banjarbaru Tahun 2014
Berdasarkan data yang didapat di Rumah Tingkat Persentase
Frekuensi
Sakit Umum Daerah Banjarbaru tahun 2013 Pendidikan (%)
jumlah total perawat ada 320 orang dan SPK 1 5,8
terbagi disetiap ruang perawatan. Perawat di D.III 15 88,4
Ruang Bedah Nuri berjumlah 16 orang. Sarjana 1 5,8
Sarjana keperawatan (S1) 4 orang, Ahli Jumlah 17 100
Madya Keperawatan (D3) 12 orang. Sumber : Data primer yang telahdiolah
Dari hasil studi pendahuluan penulis di Tabel 1 menjelaskan bahwa sebagian besar
Ruang Bedah Nuri RSUD Banjarbaru perawat di Ruang Perawatan Nuri RSUD
dengan melakukan wawancara pada 5 orang Banjarbaru mempunyai latar belakang

Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015


ARTIKEL PENELITIAN

pendidikan D.III Keperawatan yaitu


sebanyak 15 orang (88,4%).
1.2 Berdasarkantingkatmasakerja
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Tenaga Perawat
Menurut Masa Kerja, Ruang Perawatan Nuri
RSUD Banjarbaru Tahun 2014

Persentase
MasaKerja Frekuensi
(%) Sumber : Data primer yang telahdiolah
< 5 tahun 12 70,6
5 – 10 3 17,6 Hasil data komunikasi menunjukan tingkat
tahun komunikasi kurang sebesar 22,7% hal ini
10 – 15 1 5,9 disebabkan antara perawat dan dokter
tahun kadang terjadi pembatalan informasi
> 15 tahun 1 5,9 sehingga penyampaian informasi dari
Jumlah 17 100 perawat kepada pasien kadang tidak relevan
Sumber : Data primer yang telahdiolah dan berlangsung tidak baik.contoh : batalnya
Tabel 2 menjelaskan bahwa sebagian besar informasi dari dokter dengan penundaan
perawat di Ruang Perawatan Nuri RSUD operasi yang berimbas kepada nilai
Banjarbaru mempunyai masa kerja < 5 kepercayaan pasien akan informasi yang
tahun yaitu sebanyak 12 orang (70,6%). disampaikan melalui komunikasi yang tidak
1.3 Berdasarkantingkat status kepegawaian relevan dengan kenyataan.
Tabel 4.3 Pembahasan
Distribusi Frekuensi Tenaga Perawat Komunikasi merupakan proses penyampaian
Menurut Status Kepegawaian, Ruang informasi dalam sebuah interaksi tatap muka
Perawatan Nuri RSUD Banjarbaru Tahun yang yang berisi, ide, perasaan, perhatian
2014 makna, serta pikiran yang diberikan pada
Status Persentase penerima pesan dengan harapan si penerima
Frekuensi pesan menggunakan informasi tersebut
Kepegawaian (%)
PNS 14 82,4 untuk mengubah sikap dan perilaku. Adanya
PTT/Honorer 3 17,6 komunikasi disebabkan oleh adanya
Jumlah 17 100 kebutuhan akan mempertahankan
Sumber : Data primer yang telahdiolah kelangsungan hidup dan kebutuhan untuk
Tabel 3 menjelaskan bahwa sebagian besar menyesuaikan diri dengan lingkungannya
perawat di Ruang Perawatan Nuri RSUD (Nasir.A, 2011).
Banjarbaru berstatus sebagai PNS yaitu Dari hasil penelitian diatas diperoleh hasil
sebanyak 14 orang (82,4%). penelitian komunikasi perawat baik, hal ini
sangat relevan dengan data tingkat
Analisa Data pendidikan perawat di ruang perawatan nuri
Tabel 4.7 yang kualifikasi pendidikan perawat yang
Komunikasi Secara verbal dan Non Verbal sudah cukup memadai sehingga kemampuan
berkomunikasi dapat lebih baik khususnya
antara perawat dan pasien.

Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015


ARTIKEL PENELITIAN

Masa kerja tenaga perawat khususnya di Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian
ruang perawatan nuri sudah cukup Keperawatan dan Teknik Analisis
berpengalaman yang mana pengalaman atau Data. Jakarta: Salemba Medika.
91
masa kerja merupakan faktor pendukung
dalam memberikan tindakan keperawatan Kaplan, H. (2007). Sinopsis psikiatri ilmu
khususnya dalam hal berkomunikasi dengan pengetahuan psikiatri klinis. Jakarta:
pasien. Bina Rupa Aksara
Perawat perlu memiliki kemampuan
berkomunikasi yang khususnya dalam Kaplan, H. (2004). Keperawatan jiwa.
hubungan personal antara perawat dengan Jakarta: EGC.
pasien, serta dapat menyampaikan informasi
dengan menggunakan bahasa yang mudah Muhity.A.et al. (2011). Komunikasi efektif.
dimengerti oleh pasien. Komunikasi sangat Jakarta: Salemba Medika.
penting dalam mengatasi kecemasan pasien,
karena komunikasi yang kurang baik akan Nasir.A.et al. (2011). Komunikasi dalam
menimbulkan dampak yang buruk bagi keperawatan. Jakarta: Salemba
pasien misalnya timbul kesalahpahaman Medika.
diantara perawat dan pasien.
Kesimpulan dan Saran Nevid. (2005). Psikologi abnormal. Jakarta:
Hasil penelitian menunjukkan sebagian Erlangga.
besar komunikasi perawat ruang Nuri RSUD
Banjarbaru baik verbal maupun non verbal Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi
masih baik. Masih adanya penilaian yang Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
kurang baik memerlukan perhatian perawat Cipta.
untuk memperbaiki cara dan metode
komunikasi mereka kepada pasien.

PUSTAKA
Friedman. (2010). Buku ajar keperawatan
keluarga, riset, teori, dan praktik. edisi
5. Jakarta: EGC

Fatimah, Nur Dewi. (2010). Pemberian


alparozolam pada pasien dengan
gangguan anxietas. Magelang:
Program profesi pendidikan dokter RS
Soeroso

Hastono, S.P. (2007). Basic Data Analysis


For Health Research Training,
Analisis Data Kesehatan. Jakarta:
FKMUI.

Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai