Anda di halaman 1dari 20

SILABUS

DAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah : Hukum Surat Berharga


Bobot sks : 2 SKS
Tim Penyusun : 1. Imam Ismanu, SH, MS
2. Indrati, SH, MS
3. Reka Dewantara, SH, MH
4. Shanti Riskawati, SH, Mkn.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012

1
LEMBAR PENGESAHAN

1. Nama Mata Kuliah : Hukum Surat Berharga


2. Bobot sks : 2 SKS
3. Koordinator Penyusun : Indrati, SH, MS
4. Anggota Penyusun : 1. Imam Ismanu, SH, MS
2. Reka Dewantara, SH, MH
3. Shanti Riskawati, SH, MKn.
5. Tanggal Gelar Silabus : 29 Juni 2012
6. Bagian : Perdata

Malang, 17 Juli 2012


Mengetahui Koordinator Penyusun,
Ketua Bagian Perdata

Siti Hamidah, SH, MM ___Indrati, SH, MH____


NIP. 19660622 199002 2 001 NIP.1948022219800320

Mengetahui.
Pembantu Dekan I,

2
Dr. Muchamad Ali Safa'at, SH.MH.
NIP. 19760615199903100
SILABI

A. IDENTITAS MATA KULIAH


NAMA MATA KULIAH : HUKUM SURAT BERHARGA
STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI
KODE MATA KULIAH : -
JUMLAH SKS :2

B. DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini memberikan pengertian-pengertian dasar dan pemahaman tentang
surat berharga, khususnya tentang jenis dan penggunaan surat berharga baik
yang diatur di dalam KUHD, maupun yang diatur di luar KUHD serta mengenai
teori terkait surat berharga.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH


mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan aspek hukum surat berharga, serta
pentingnya surat berharga dan selain itu mahasiswa mampu mempergunakannya
untuk memecahkan kasus dalam surat berharga.

D. LEVEL KOMPETENSI
1. LEVEL KOMPETENSI I : PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR
a. Pentingnya Mata Kuliah Hukum Surat Berharga

2. LEVEL KOMPETENSI II : KARAKTERISTIK SURAT BERHARGA


a. Pengertian, fungsi dan dasar hukum pengaturan
surat berharga;
b. Perbedaan Surat berharga dengan Surat yang
berharga;
c. Penggolongan surat berharga :
(1) Berdasarkan Isi;
(2) Berdasarkan Perikatan;
(3) Berdasarkan dasar pengaturan :
(a) Surat berharga yang diatur di dalam
KUHD;
(b) Surat Berharga yang diatur diluar KUHD.
d. Para Pihak dan Dasar mengikat pihak-pihak yang
terlibat dalam penerbitan Surat Berharga;
e. Hak dan kewajiban Para Pihak yang terlibat dalam
penerbitan surat berharga.
f. Cara peralihan surat berharga
1) Hand to hand
2) Endosemen
3) Cessie

3. LEVEL KOMPETENSI III: WESEL


a. Pengertian dan Pihak-pihak dalam Wesel
b. Jenis-jenis Surat Wesel
c. Kewajiban Para Pihak
d. Akseptasi Terhadap Wesel
e. Aval dan Intervensi dalam Wesel
3
f. Pembayaran Wesel
g. Kadaluarsa

4. LEVEL KOMPETENSI IV: CEK


a. Pengertian dan Pihak-pihak dalam Cek
b. Perbedaan Wesel dan Cek
c. Jenis-jenis Cek
d. Kewajiban Para Pihak
e. Peredaran dan waktu Pembayaran Cek
f. Kadaluarsa

5. LEVEL KOMPETENSI V: SURAT SANGGUP


a. Pengertian dan sifat Surat Sanggup
b. Pihak-pihak dalam Surat Sanggup
c. Hak dan kewajiban Para Pihak
d. Persyaratan Formal dalam surat sanggup

6. LEVEL KOMPETENSI VI: BILYET GIRO


a. Pengertian Bilyet Giro dan Perbedaan Bilyet Giro
dan Cek
b. Pihak-pihak dalam Bilyet Giro
c. Hak dan kewajiban Para Pihak
d. Persyaratan formil Bilyet Giro dan dasar
pengaturan

7. LEVEL KOMPETENSI VII: SURAT BERHARGA LAINNYA


a. Konosemen/Bill of Lading (B/L)
b. Commercial Paper (CP)
c. Surat Berharga Pasar Modal
d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

DAFTAR REFERENSI

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro, Mandar Maju,
1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara, 1983,
Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara 1984,
Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”, Yogjakarta.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7, “Hukum
Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat Pembayaran
dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur, 2000,
Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan pasar
Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka Utama, 1998,
Jakarta.
4
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur, 1982
Bandung.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

A. IDENTITAS MATA KULIAH


NAMA MATA KULIAH : HUKUM SURAT BERHARGA
STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI
KODE MATA KULIAH : -
JUMLAH SKS :2

B. DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini memberikan pengertian-pengertian dasar dan pemahaman tentang
surat berharga, khususnya tentang jenis dan penggunaan surat berharga baik
yang diatur di dalam KUHD, maupun yang diatur di luar KUHD serta mengenai
teori terkait surat berharga.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH


mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan aspek hukum surat berharga, serta
pentingnya surat berharga dan selain itu mahasiswa mampu mempergunakannya
untuk memecahkan kasus dalam surat berharga.

D. LEVEL KOMPETENSI
1. LEVEL KOMPETENSI I : PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR
a. Pentingnya Mata Kuliah Hukum Surat Berharga

2. LEVEL KOMPETENSI II : KARAKTERISTIK SURAT BERHARGA


a. Pengertian, fungsi dan dasar hukum pengaturan
surat berharga;
b. Perbedaan Surat berharga dengan Surat yang
berharga;
c. Penggolongan surat berharga :
(1) Berdasarkan Isi;
(2) Berdasarkan Perikatan;
(3) Berdasarkan dasar pengaturan :
(a) Surat berharga yang diatur di dalam
KUHD;
(b) Surat Berharga yang diatur diluar KUHD.
d. Para Pihak dan Dasar mengikat pihak-pihak yang
terlibat dalam penerbitan Surat Berharga;
e. Hak dan kewajiban Para Pihak yang terlibat dalam
penerbitan surat berharga.
f. Cara peralihan surat berharga
1) Hand to hand
2) Endosemen
3) Cessie

3. LEVEL KOMPETENSI III: WESEL


a. Pengertian dan Pihak-pihak dalam Wesel
b. Jenis-jenis Surat Wesel
c. Kewajiban Para Pihak
d. Akseptasi Terhadap Wesel
e. Aval dan Intervensi dalam Wesel
5
f. Pembayaran Wesel
g. Kadaluarsa

4. LEVEL KOMPETENSI IV: CEK


a. Pengertian dan Pihak-pihak dalam Cek
b. Perbedaan Wesel dan Cek
c. Jenis-jenis Cek
d. Kewajiban Para Pihak
e. Peredaran dan waktu Pembayaran Cek
f. Kadaluarsa

5. LEVEL KOMPETENSI V: SURAT SANGGUP


a. Pengertian dan sifat Surat Sanggup
b. Pihak-pihak dalam Surat Sanggup
c. Hak dan kewajiban Para Pihak
d. Persyaratan Formal dalam surat sanggup

6. LEVEL KOMPETENSI VI: BILYET GIRO


a. Pengertian Bilyet Giro dan Perbedaan Bilyet Giro
dan Cek
b. Pihak-pihak dalam Bilyet Giro
c. Hak dan kewajiban Para Pihak
d. Persyaratan formil Bilyet Giro dan dasar
pengaturan

7. LEVEL KOMPETENSI VII: SURAT BERHARGA LAINNYA


a. Konosemen/Bill of Lading (B/L)
b. Commercial Paper (CP)
c. Surat Berharga Pasar Modal
d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

E. 1. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI I Waktu:


Hukum Surat PENDAHULUAN DAN Minggu I / Pertemuan
Berharga KONTRAK BELAJAR ke-1

Kontrak belajar dan silabi

SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Urgensi Mata Kuliah Hukum Surat Berharga.
b. Pengertian, fungsi dan dasar hukum pengaturan surat berharga;

TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mampu memahami tentang urgensi Hukum Surat Berharga.
b. Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian, fungsi dan dasar
hukum pengaturan surat berharga.

INDIKATOR HASIL BELAJAR :


a. Mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya Hukum Surat Berharga.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian, fungsi dan dasar
hukum pengaturan Surat Berharga.
6
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;

EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

E. 2. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI II Waktu:


Hukum Surat KARAKTERISTIK SURAT Minggu II / Pertemuan
Berharga BERHARGA ke-2

7
SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Perbedaan Surat berharga dengan Surat yang berharga;
b. Penggolongan surat berharga :
(1) Berdasarkan Isi;
(2) Berdasarkan Perikatan;
(3) Berdasarkan dasar pengaturan :
(a) Surat berharga yang diatur di
dalam KUHD;
(b) Surat Berharga yang diatur
diluar KUHD.
c. Para Pihak dan Dasar mengikat pihak-pihak yang terlibat dalam
penerbitan Surat Berharga;

TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mampu memahami perbedaan Surat berharga dengan Surat
yang berharga;
b. Mahasiwa mampu memahami penggolongan surat berharga :
(1) Berdasarkan Isi;
(2) Berdasarkan Perikatan;
(3) Berdasarkan dasar pengaturan :
(a) Surat berharga yang diatur di
dalam KUHD;
(b) Surat Berharga yang diatur
diluar KUHD.
c. Mahasiswa mampu memahami Para Pihak dan Dasar mengikat pihak-
pihak yang terlibat dalam penerbitan Surat Berharga;

INDIKATOR HASIL BELAJAR :


a. Mahasiswa mampu memahami perbedaan Surat berharga dengan Surat
yang berharga;
b. Mahasiwa mampu memahami penggolongan surat berharga :
(1) Berdasarkan Isi;
(2) Berdasarkan Perikatan;
(3) Berdasarkan dasar pengaturan :
(a) Surat berharga yang diatur di
dalam KUHD;
(b) Surat Berharga yang diatur
diluar KUHD.
c. Mahasiswa mampu memahami Para Pihak dan Dasar mengikat pihak-
pihak yang terlibat dalam penerbitan Surat Berharga;

METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi

EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

8
BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

E. 3. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI II Waktu:


Hukum Surat KARAKTERISTIK SURAT Minggu III / Pertemuan
Berharga BERHARGA ke-3

SUB-SUB KOMPETENSI :
Hak dan kewajiban Para Pihak yang terlibat dalam penerbitan surat
berharga.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa mampu memahami tentang hak dan kewajiban Para Pihak yang
terlibat dalam penerbitan surat berharga

INDIKATOR HASIL BELAJAR :


Mahasiswa mampu memahami tentang hak dan kewajiban Para Pihak yang
terlibat dalam penerbitan surat berharga

METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi

EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
9
BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

E. 4. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI II Waktu:


Hukum Surat KARAKTERISTIK SURAT Minggu IV / Pertemuan
Berharga BERHARGA ke-4

SUB-SUB KOMPETENSI :
Cara peralihan surat berharga
1) Hand to hand
2) Endosemen
3) Cessie

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa mampu memahami cara peralihan surat berharga
1) Hand to hand
2) Endosemen
3) Cessie

INDIKATOR HASIL BELAJAR :


Mahasiswa mampu menjelaskan cara peralihan surat berharga
1) Hand to hand
2) Endosemen
3) Cessie

10
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;

EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

E. 5. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI III Waktu:


Hukum Surat WESEL Minggu V / Pertemuan
Berharga ke-5

SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Pengertian dan Pihak-pihak dalam Wesel
b. Jenis-jenis Surat Wesel
c. Kewajiban Para Pihak

TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mampu memahami Pengertian dan Pihak-pihak dalam
Wesel
b. Mahasiswa mampu memahami Jenis-jenis Surat Wesel
c. Mahasiswa mampu memahami Kewajiban Para Pihak

11
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa mampu menjelaskan Pengertian dan Pihak-pihak dalam
Wesel
b. Mahasiswa mampu menjelaskan Jenis-jenis Surat Wesel
c. Mahasiswa mampu menjelaskan Kewajiban Para Pihak

METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;

EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

E. 6. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI III Waktu:


Hukum Surat PENDAHULUAN DAN Minggu VI / Pertemuan
Berharga KONTRAK BELAJAR ke-6

SUB-SUB KOMPETENSI :
c. Akseptasi Terhadap Wesel
d. Aval dan Intervensi dalam Wesel
e. Pembayaran Wesel
f. Kadaluarsa
12
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mampu memahami tentang Akseptasi Terhadap Wesel
b. Mahasiswa mampu memahami tentang Aval dan Intervensi dalam
Wesel
c. Mahasiswa mampu memahami tentang Pembayaran Wesel
d. Mahasiswa mampu memahami tentang Kadaluarsa

INDIKATOR HASIL BELAJAR :


a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Akseptasi Terhadap Wesel
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Aval dan Intervensi dalam
Wesel
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pembayaran Wesel
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Kadaluarsa

METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;

EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

13
E. 7. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI IV Waktu:
Hukum Surat PENDAHULUAN DAN Minggu VII / Pertemuan
Berharga KONTRAK BELAJAR ke-7

SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Pengertian dan Pihak-pihak dalam Cek
b. Perbedaan Wesel dan Cek
c. Jenis-jenis Cek
d. Kewajiban Para Pihak
e. Peredaran dan waktu Pembayaran Cek
f. Kadaluarsa

TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mampu memahami tentang Pengertian dan Pihak-pihak
dalam Cek
b. Mahasiswa mampu memahami tentang Perbedaan Wesel dan Cek
c. Mahasiswa mampu memahami tentang Jenis-jenis Cek
d. Mahasiswa mampu memahami tentang Kewajiban Para Pihak
e. Mahasiswa mampu memahami tentang Peredaran dan waktu
Pembayaran Cek
e. Mahasiswa mampu memahami tentang Kadaluarsa.

INDIKATOR HASIL BELAJAR :


a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pengertian dan Pihak-
pihak dalam Cek
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Perbedaan Wesel dan Cek
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Jenis-jenis Cek
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Kewajiban Para Pihak
e. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Peredaran dan waktu
Pembayaran Cek
e. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Kadaluarsa.

METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;

EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

14
BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

E. 8. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI IV Waktu:


Hukum Surat SURAT SANGGUP Minggu VIII /
Berharga Pertemuan ke-8

SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Pengertian dan sifat Surat Sanggup
b. Pihak-pihak dalam Surat Sanggup
c. Hak dan kewajiban Para Pihak
d. Persyaratan Formal dalam surat sanggup

TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mampu memahami tentang Pengertian dan sifat Surat
Sanggup
b. Mahasiswa mampu memahami tentang Pihak-pihak dalam Surat
Sanggup
c. Mahasiswa mampu memahami tentang Hak dan kewajiban Para Pihak
d. Mahasiswa mampu memahami tentang Persyaratan Formal dalam surat
sanggup

15
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pengertian dan sifat Surat
Sanggup
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pihak-pihak dalam Surat
Sanggup
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Hak dan kewajiban Para Pihak
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Persyaratan Formal dalam
surat sanggup

METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;

EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

16
E. 9. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VI Waktu:
Hukum Surat BILYET GIRO Minggu IX / Pertemuan
Berharga ke-9

SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Pengertian Bilyet Giro dan Perbedaan Bilyet Giro dan Cek
b. Pihak-pihak dalam Bilyet Giro
c. Hak dan kewajiban Para Pihak
d. Persyaratan formil Bilyet Giro dan dasar pengaturan

TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mampu memahami tentang Pengertian Bilyet Giro dan
Perbedaan Bilyet Giro dan Cek
b. Mahasiswa mampu memahami tentang Pihak-pihak dalam Bilyet Giro
c. Mahasiswa mampu memahami tentang Hak dan kewajiban Para Pihak
d. Mahasiswa mampu memahami tentang Persyaratan formil Bilyet Giro
dan dasar pengaturan

INDIKATOR HASIL BELAJAR :


a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pengertian Bilyet Giro dan
Perbedaan Bilyet Giro dan Cek
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pihak-pihak dalam Bilyet Giro
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Hak dan kewajiban Para Pihak
f. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Persyaratan formil Bilyet Giro
dan dasar pengaturan

METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;

EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

17
BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

E.10 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VII Waktu:


Hukum Surat SURAT BERHARGA Minggu X / Pertemuan
Berharga LAINNYA ke-10

SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Konosemen/Bill of Lading (B/L)
b. Commercial Paper (CP)

TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa dapat memahami tentang Konosemen/Bill of Lading (B/L)
b. Mahasiswa dapat memahami tentang Commercial Paper (CP)

INDIKATOR HASIL BELAJAR :


c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Konosemen/Bill of Lading (B/L)
d. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Commercial Paper (CP)

METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;

EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur II (T2)
18
BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

E.11 Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VII Waktu:


Hukum Surat SURAT BERHARGA Minggu XI / Pertemuan
Berharga LAINNYA ke-11

SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Surat Berharga Pasar Modal
b. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mampu memahami tentang Surat Berharga Pasar Modal
b. Mahasiswa mampu memahami tentang Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU)

INDIKATOR HASIL BELAJAR :


a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Surat Berharga Pasar Modal
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU)

METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;

19
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

BAHAN PUSTAKA:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Abdulkadir Muhammad, “Hukum Dagang tentang surat Berharga”, Citra


Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Ali, Chidir, dan Mashudi, Surat Berharga, Cek, Wesel dan Bilyet Giro,
Mandar Maju, 1994.
Ahmad Anwari, Seri Mengenal Bank : Rekening Koran Giro, Balai Aksara,
1983, Jakarta
Ahmad Anwar, Seri Mengenal Bank : Apakah Bilyet Giro itu?, Balai Aksara
1984, Jakarta.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak, “Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”,
Yogjakarta, 1993.
H.M.N. Purwosutjipto, Pengetian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7,
“Hukum Surat Berharga”.
Imam Prayogo Suryohadibroto, Djoko Prakoso, “Surat Berharga, Alat
Pembayaran dalam Masyarakat Modern”, Rineka Cipta, Jakarta, 1995.
M. Suparman, Hukum Asuransi dan Surat Berharga di Indonesia, Sumur,
2000, Bandung.
Rachmadi Usman, “Dimensi Hukum Surat Berharga, Warkat Perbankan dan
pasar Uang”, Djambatan, Jakarta, 2001.
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perbankan, Edisi 3Gramedia Pustaka
Utama, 1998, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Wesel, cek dan aksep di Indonesia, Sumur,
1982 Bandung

20

Anda mungkin juga menyukai