SOP Antropometri & DDST
SOP Antropometri & DDST
Disusun oleh :
NIM : P1337420417051
TINGKAT : II A
2018
SOP Antropometri
A. Pengertian
Ketebalan lipatan kulit adalah suatu pengukuran kandungan lemak tubuh karena sekitar
separuh dari cadangan lemak tubuh total terdapat langsung dibawah kulit. Pengukuran
tebal lipatan kulit merupakan salah satu metode penting untuk menentukan komposisi
tubuh serta persentase lemak tubuh dan untuk menentukan status gizi cara antropometri.
B. Tujuan
1. Dapat mengetahui nilai standart TLK tricep.
2. Dapat mengetahui status gizi klien
3. Dapat menentukan derajat obesitas dengan menggunakan rumus densitas tubuh.
C. Indikasi/Dilakukan pada :
1. Pada penderita dewasa yang kekurangan gizi
2. Pada penderita dewasa yang kelebihan gizi
3. Pada penderita dewasa yang tidak bisa dapat diukur BB maupun TB misalnya pada
keadaan koma.
D. Persiapan
1. Persiapan Alat
a. Pita ukur flexibel (Anthropometry tape)
b. Skinfold calipers
c. Pensil (landmark pencil)
2. Persiapan Pasien
a. Sapalah klien dengan ramah dan perkenalkan diri pada klien
b. Persilahkan klien untuk duduk
c. Beri informasi umum tentang pengukuran yang akan dilakukan
d. Informasikan tentang cara melakukan, tujuan, manfaat pengukuran tebal lipatan
kulit untuk klien
e. Jelaskan tentang kemungkinan hasil yang diperoleh
f. Jaga privacy klien
3. Persiapan Perawat
a. Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan cuci tangan
b. Persiapkan peralatan yang akan digunakan.
c. Persiapan Alat
d. Timbangan
e. Meteran
4. Prosedur
a. Mencuci Tangan
b. Menerangkan prosedur dan tujuan pengukuran pada klien.
c. Menentukan sembilan tempat pengukuran TLK, yaitu: pada dada (chest),
subscapula, mix-axilaris, suprailiaka, perut (abdominal), triseps, biseps, thigh
(paha), medial calf (betis)
d. Melakukan pengukuran TLK pada masing-masing lokasi
1) Pengukuran pada dada (chest):
Ambil lipatan kulit dari arah diagonal antara axilla dan puting susu setinggi
mungkin, sejajar dengan lipatan bagian depan dengan ukuran 1 cm dibawah
jari tangan
2) Pengukuran pada subscapula:
Ambil lipatan kulit dari arah diagonal sepanjang garis cleavage tepat di bawah
scapula dengan ukuran 1 cm dibawah jari tangan
3) Pengukuran pada mid-axilla:
Ambillah lipatan kulit dari arah horizontal pada garis midaxillaris, tepat pada
pertemuan xiphisternal
4) Pengukuran pada suprailiaka:
Ambillah lipatan kulit dari arah miring ke arah belakang garis mid-axillaris
dan ke atas iliaka, dengan ukuran 1 cm dibawah jari tangan.
5) Pengukuran pada abdominal :
Lipatan kulit diambil dengan arah horizontal 3 cm di samping tali pusat dan 1
cm ke pusat umbilicus
6) Pengukuran pada triseps:
Lipatan kulit diambil dengan arah vertical pada jarak antara penonjolan lateral
dari prosessus acronial dan batas inferior dari prosessus olecranon dan diukur
pada bagian lateral lengan dengan bahu bersudut 90° menggunakan pita
pengukur. Titik tengah ditandai pada sisi samping lengan. Pengukuran diambil
1 cm diatas tanda tersebut.
7) Pengukuran pada biseps:
Lipatan kulit diambil dengan arah vertical diatas biseps brachii yang sejajar
dengan triseps di bagian belakang. Pengukuran dilakukan 1 cm dibawah jari.
8) Pengukuran pada paha:
Lipatan kulit diambil dengan arah vertical pada tengah paha antara lipatan
inguinal dan batas dari patella. Pengukuran dilakukan 1 cm dibawah jari
9) Pengukuran pada betis :
Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal pada lingkaran betis yang paling
lebar pada bagian tengah dari betis dengan lutut bersudut 90°.
e. Mencuci tangan setelah pengukuran
f. Klien dirapikan, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
g. Mendokumentasikan prosedur
h. Menentukan nilai TLK klien dengan membandingkan hasil pengukuran dengan
nilai standar yang ada pada acuan
i. Menentukan status gizi klien
http://kumpulansopkeperawatan.blogspot.com/2017/04/sop-cara-melakukan-pengukuran.html
SOP DENVER DEVELOPMENT STRESS TEST (DDST)
B. Manfaat
Penyimpangan perkembangan pada bayi dan anak usia dini sering kali sulit dideteksi
dengan pemeriksaan fisik rutin. DDST dikembangkan untuk membantu petugas kesehatan
dalam mendeteksi perkembangan anak usia dini.
Menurut study yang dilakukan oleh The public health agency of Canada, DDST adalah
metode test yang paling banyak digunakan untuk masalah perkembangan anak.
Denver II dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain :
1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usianya
2. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat
3. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukan gejala kemungkinan
adanya kelainan perkembangan
4. Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan
5. Memantau anak yang beresiko mengalami kelainan perkembangan
C. Perkembangan Menurut DDST II
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya
(Soetjiningsih, 1997).
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development
Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R).
Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini
bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.
1. Aspek Perkembangan yang dinilai
a) Terdiri dari 125 tugas perkembangan.
b) Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas
c) Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai :
1) Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan
dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
Language (bahasa). Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan
3) Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
2. Cara menghitung usia anak
Telah disebutkan di awal bahwa penerapan DDST ditunjukan untuk menilai
perkembangan anak berdasarkan usianya. Dengan demikian, sebelum melakukan test
ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui usia anak tersebut. Untuk menghitung usia
anak, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut
a. Tulis tanggal, bulan, dan tahun dilaksanakan test
b. Kurangi dengan cara bersusun tanggal, bulan, dan tahun kelahiran anak
c. Jika jumlah hari yang dikurangi lebih besar, ambil jumlah hari yang sesuai dari
angka bulan didepannya
d. Hasilnya adalah usia anak dalam tahun,bulan, dan hari
e. Ubah usia anak ke dalam satuan bulan jika perlu
f. Jika pada saat pemeriksaan usia anak dibawah 2 tahun, anak lahir kurang dari 2
minggu atau lebih dari HPL, lakukan penyesuaian prematuritas dengan cara
mengurangi umur anak dengan jumlah minggu tersebut
Contoh :
Rumus menghitung umur anak (pelaksanaan tugas)
Rumus : umur = tanggal pada waktu test dikurangi tanggal lahir
Tanggal test : 1990 3 13
Tanggal lahir : 1989 1 5
Umur : 1 2 8
3. Alat yang digunakan
a. Alat peraga :
Benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok gigi,
kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna
merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat
diperiksa).
b. Lembar formulir DDST II
Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan
cara penilaiannya.
4. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
a. Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:
3-6 bulan
9-12 bulan
18-24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
b. Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi
diagnostik yang lengkap.
5. Pelaksanaan test
Penting untuk anak :
a. Dibutuhkan kerjasama yang aktif dan anak sehingga anak harus merasa aman dan
senang
b. Anak tidak sedang sakit
c. Anak tidak ngantuk, lapar,huas, sedang marah, rewel
d. Ruangan cukup luas, cukup ventilasi dan kesan menyenangkan bagi anak
e. Ajak anak bermain
7. Cara penilaian
Cara melakukan penilaian DDST, peneliti menentukan usia anak, kemudian
menarik garis usia pada lembar DDST sesuai dengan usia anak. Dilakukan tes pada
keempat sektor yang dimulai dari item pada sebelah kiri garis usia, kemudian mulai
dilakukan pemeriksaan pada keempat sektor yaitu personal sosial, motorik halus,
bahasa dan motorik kasar.
Setelah dilakukan tes, dilakukan penilaian, apakah Lulus (Passed = P), gagal
tetapi belum melampaui batas umur (Fail = F), gagal karena sudah melampaui batas
umur (Delay = D) ataukah anak tidak mendapatkan kesempatan tugas atau anak
menolak melakukan tugas (No opportunity = NO). Setelah itu dihitung pada masing-
masing sector, berapa yang P, F, dan D,