Matrik Ukl Upl

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

MATRIK

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PELAKSANAAN


JENIS SIFAT SUMBER TOLAK UKUR/ SISTEM TEKNIS HASIL KENDALA/ TINDAK LANJUT
NO
LIMBAH/ LIMBAH DAMPAK PARAMETER PENGELOLAAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN MASALAH REKOMENDASI
CEMARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Limbah cair Berbahaya Seluruh Per Gub No. 72 Pengelolaan Sistem Pengolahan Semua parameter IPAL mengalami Revisi bangunan
aktivitas Tahun 2013 limbah cair Limbah Cair dengan fisik dan kimia blocking yang IPAL yang mulai
pelayanan menggunakan Instalasi memenuhi Baku disebabkan oleh dilaksanakan pada
medik IPAL yang Pengolahan Air Mutu Limbah sumbatan sumbatan awal bulan
memenuhi syarat Limbah Rumah Sakit. Hasil yang berasal dari Agustus s/d bulan
teknis dengan Uji Biologis masih media biofilm yang November 2015.
operasi kontinyu menunjukkan mengalami kejenihan Agar hasil
jumlah koliform sehingga proses pengolahan IPAL
yang melebihi batas aerob dan anaerob yang ada nantinya
maksimum. tidak berjalan dengan memenuhi
sempurna. persyaratan sesuai
peraturan yang
ada.
IPAL sudah siap
untuk disampling
kembali.
2. Limbah padat 2. Limbah padat
a. Medis a. Berbahaya Seluruh Kepmenkes RI No. 1. Sampah 1. Dipisahkan pada a. Medis a. Berbahaya
aktivitas 1204/Menkes/SK/ padat pengumpulannya
b. Non Medis b. Tidak penghuni X/2004 domestik antara sampah b. Non Medis b. Tidak berbahaya
berbahaya (perawat, dikumpulkan padat dan
pasien, dokter) dan diangkut domestik dan
dan pengunjung oleh kary. CS. sampah padat
ruang 2. Sampah klinik / medik.
perawatan serta padat medis 2. Penempatan
rawat jalan dikumpulkan minimal 1 tempat
di TPS sampah untuk 1
Sementara kamar.
Limbah B3
kemudian
sampah padat
medis
dikelola oleh
pihak ke 3.
3. Petugas Susunan Panitia
pengangkutan Pengendali Infeksi
harus Nosokomial terdiri
menggunakan dari :
masker dan 1. Dokter umum
sarung 2. Dokter
tangan. spesialis.
4. Tidak 3. Perawat
menunda
pembuangan
sampah padat Susunan Pelaksana
yang Pengendali Infeksi
terkumpul. Nosokomial :
1. Perawat.
Melaksanakan 2. Bidan ruangan
program kontrol 3. Paramedis
Infeksi lainnya.
Nosokomial oleh
Panitia PIN dan Pelatihan khusus
Pelaksana PIN : terhadap ruangan :
Yang mempunyai 1. Perawatan
fungsi : intensif.
1. Menyusun 2. Perawatan bayi.
petunjuk 3. Penderita luka
pengendalian bakar.
Infeksi
Nosokomial. Teknik aseptic
2. Melaksanaka ditujukan untuk
n surveilans mencegah
penularan silang
Di lakukan oleh :
tindakan 1. Bakteri
preventif Infeksi Streptococcus.
Nosokomial, 2. Coliform dan
antara lain : bakteri enteric
1. Setiap setelah lainnya.
pemeriksaan 3. Mikrobakteri
pasien oleh TBC.
perawat dan 4. Clostridium
dokter harus tetani,
cuci pada air prefingens dan
yang welchii.
mengalir. 5. Virus hepatitis.
2. Terlaksananya 6. Pseudomonas
penanganan albicana
pengumpulan
limbah atau
sampah yang
memadai.
3. Tersedianya
air bersih
yang terbebas
dari kuman
dan penyakit.
4. Ventilasi
udara yang
baik yang
dapat
memberikan
udara bersih
dan segar.
5. Teknik-teknik
aseptic (bebas
penyakit) bagi
semua
petugas
rumah sakit.
6. Tempat tidur
dan
perlengkapan
nya yang
bebas dari
kuman.
7. Makanan
yang bebas
dari kuman
dan
kontaminasi.
8. Cahaya yang
cukup.
9. Bebas dari
serangga dan
rodent
penular
penyakit.
3. Cemaran gas Berbahaya 1. Interaksi Kepmenkes RI No. 1. Penataan Pemeliharaan Proses Tidak ada Pemeriksaan dan
dan udara pengunjung/ 1204/Menkes/SK/ ruang tanaman secara penanganannya pemantauan
pasien X/2004 terbuka. rutin. berjalan dengan secara rutin
dengan 2. Memasang Pengaturan jadwal lancar. terhadap
petugas alat peredam pembakaran incenerator.
medis. kebisingan sampah sehingga
2. Cerobong dalam ruang asap tidak terbawa
atau lubang perawatan. angin kemana-
asap 3. Dilakukan mana.
penanaman
pohon yang
besarnya
sedang
dengan
kerimbunan
daun.
4. Penempatan
pot-pot yang
agak besar di
halaman
rumah sakit.
5. Pemeliharaan
tanaman.
6. Pemasangan
cerobong
asap yang
lebih tinggi
dari kamar
perawatan
pasien.
4. Debu dan Tidak Interaksi 1. Penataan Perluasan lahan Debu, kebisingan Tidak ada Pengawasan
kebisingan berbahaya pengunjung / ruang dan pembangunan dan kelembapan terhadap jam
pasien dengan terbuka. fisiknya mentaati untuk ruang kunjungan
petugas medis 2. Memasang ketentuan BCR : operasi masih pasien, serta
alat peredam 40 % melebihi baku pengaturan ruang
kebisingan mutu. Proses operasi.
dalam ruang penanganannya
perawatan. berjalan dengan
3. Dilakukan Pohon yang dipilih : lancar.
penanaman 1. Klara payung.
pohon yang 2. Cempaka.
besarnya 3. Jambu air.
sedang 4. Soka.
dengan 5. Tanjung.
kerimbunan 6. Glodokan tiang
daun.
4. Penempatan
pot-pot yang
agak besar di
halaman
rumah sakit.
5. Tanaman
harus selalu
terpelihara.
MATRIK
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PELAKSANAAN


PEMANTAUAN JENIS DAMPAK TOLAK UKUR TEKNIS HASIL PETUGAS/ KENDALA/MASALAH TINDAK LANJUT
NO
TERHADAP UPAYA PARAMETER PELAKSANAAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN REKOMENDASI
PENGELOLAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Pemantauan limbah Tidak berbahaya Per. Gub No.72 Melakukan Beberapa Tenaga sanitarian IPAL mengalami
cair Tahun 2013 pengambilan parameter fisik dan dari Unit UKL UPL blocking yang
sampel dan kimia belum dan petugas BLH disebabkan oleh
analisa memenuhi Baku Kabupaten Malang sumbatanyang berasal
laboratorium Mutu Limbah serta petugas
dengan alat dan Rumah Sakit. BBTKLPP Surabaya
bahan yang
sesuai parameter
yang diukur
sesuai Per. Gub
No. 72 Tahun
2013
2. Pemantauan air bersih Berbahaya Kepmenkes RI 1. Melakukan Hasil analisis Unit UKL / UPL Hasil uji air bersih pada Penambahan chlorie atau
No.1204/Menkes/ pengambilan laboratorium sumur ruang Perinatologi masih kaporit pada tendon utama
SK/X/2004 sampel dan bor menunjukkan menunjukkan adanya untuk mendesinfeksi air
analisa tidak adanya bakteri koliform. bersih. Pemindahan saluran
laboratorium parameter yang resapan septictank yang
dengan alat dan melebihi batas syarat erada disekitar sumber air
bahan yang maksimal yang bersih ke saluran yang baru
sesuai parameter diperbolehkan, secara
yang diukur fisik dan kimiawi yang
sesuai memenuhi standar air
Kepmenkes RI bersih (terlampir)
No.1204/Menkes
/SK/X/
2004.
2. Dilakukan oleh
laboratorium
sesuai yang
ditunjuk oleh
Gubernur Jatim
3. Kualitas udara ruangan Berbahaya 1. Angka kuman di Sampling dan Dari hasil Petugas B BTKL PP Tidak ada Penyuluhan dan
perawatan kamar operasi < analisa oleh lab. pemeriksaan Surabaya pengaturan jam berkunjung
350 koloni/m3 yang ditunjuk oleh mikrobiologi udara bagi keluarga pasien
udara. Gub. Jatim. menunjukkan bahwa
2. Angka kuman Cara melaksanakan udara ruang OK
ruang sendiri dengan hasilnya baik,
perawatan < menghitung angka sedangkan udara di
700 koloni/m3 kuman lantai : ruang perawatan
udara. 1. Letakkan piring hasilnya tidak baik.
3. Tidak boleh ada steril di lantai.
Staphilococcus 2. Basahi swab
pada larutan
buffer field.
3. Usabkan swab
pada larutan
buffer dan
aduk.
4. Periksa di lab.
5. Sampling
bakteri udara.
4. Sampah padat Tidak berbahaya Nilai estetika 1. Observasi Volume sampah Unit UKL/UPL Tidak ada Pemantauan terhadap
domestik bersih dan terhadap padat domestik vektor penyakit yang
sehat kebersihan rata-rata yang ditimbulkan dari
setiap dibuang ke TPA keberadaan sampah
ruangan. adalah 6,5 tong
2. Pemantauan sampah
terhadap
ketetapan
jadwal
pengambilan
sampah oleh
petugas.
5. Sampah padat Berbahaya Kepmenkes RI Pemnatauan Penanganan Unit UKL UPL Tidak ada Pengiriman sampah
klinik/medik No. terhadap sampah medis medis ke PT PRIA setiap
1204/Menkes/S ketetapan jadwal dilimpahkan ke 2 minggu sekali.
K/X/2004 pengambilan pihak ke 3 ke PT
sampah oleh PRIA
petugas
6. Infeksi Nosokomial Berbahaya Angka kejadian 1. Observasi Tidak ada data Panitia Pengendali Tidak ada Selalu melakukan
karena penularan infeksi pencatatan kejadian infeksi Infeksi Nosokomial pemantauan dan
pengawasan terhadap
melaui udara, nosokomial dan nosokomial dari (PIN)
kejadian atau tindakan
tetesan dan vehicle perhitungan. Panitia Pengendali yang dapat menimbulkan
2. Observasi, Infeksi Nosokomial infeksi nosokomial di
hasil lingkungan rumah sakit.
surveilans
epidemologi
penyakit
potensi
nosokomial.
3. Pengamatan
perhitungan
khusus
terhadap
berbabagi
jenis bakteri
dan jamur
yang biasanya
terkait
dengan
infeksi
nosokomial
7. Penyebaran penyakit Berbahaya Frekuensi Observasi Data dari hasil Unit UKL / UPL Tidak ada Perencanaan bangunan
oleh vector gangguan oleh terhadap pelaksanaan telah maupun pembuatan
vektor insidens pencegahan dilakukan sesuai almari dengan keadaan
atau prevelans seperti prosedur rapat dari tikus
penyakit yang pemberantasan
ditularkan vektor serangga dan
insektisida,
pemasangan
jebakan tikus
8. Kurang ditaatinya Tidak berbahaya BCR Rumah Observasi dan Data dari hasil Unit UKL / UP Tidak ada Pemeliharaan ruang
ketentuan BCR Sakit 75,5 : 24,5 pengawasan pelaksanaan telah terbuka hijau secara
cukup ruang dilakukan sesuai efektif dan rutin untuk
terbuka hijau. prosedur kenyamanan lingkungan
Jumlah tanaman rumah sakit serta
dalam pot memperhatikan
perencanaan
pembangunan rumah
sakit dengan
memeprhatikan
ketentuan BCR.
9. Meningkatnya arus Tidak berbahaya Tidak ada Pengawasan oleh Data dari hasil Satpam dan Tidak ada Pengecatan rambu jalan
lalu lintas kemacetan lalu satpam terhadap pelaksanaan telah petugas parkir dan pemasangan rambu-
lintas dan tukang parkir dilakukan sesuai rambu peringatan di
ketertiban parkir prosedur lingkungan rumah sakit,
kendaraan di serta pengaturan
lingkungan kendaraan yang keluar
rumah sakit dan masuk rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai