Anda di halaman 1dari 4

BAB I – Pendahuluan

Nama dan Alamat Perusahaan


Nama dan Alamat Penanggungjawab
Informasi Usaha

BAB II – Aspek-aspek Usaha


Uraian Umum Usaha
Latar Belakang Industri
Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan
Tujuan dan Potensi
Keunikan Produk atau Pelayanan

BAB III – Aspek Pemasaran

3.1 Penelitian dan Analisis


Target Pasar
Ukuran dan Tren Pasar
Situasi Persaingan
Kalkulasi Pasar

3.2 Rencana Pemasaran


Strategi Pasar (Penjualan dan Distribusi)
Penetapan Harga
Periklanan dan Promosi

BAB IV – Penelitian, Modal, dan Pengembangan


Pengembangan dan Rencana Desain
Hasil-hasil Penelitian Teknologi
Kebutuhan Asisten Penelitian
Struktur Biaya

BAB V – Aspek Pabrik


Pengembangan dan Rencana Desain
Hasil-hasil Penelitian Teknologi
Kebutuhan Asisten Penelitian
Struktur Biaya

BAB VI – Aspek Manajemen


Tim Manajemen
Struktur Legal
Susunan Direktur, Penasihat, Konsultan, dll

BAB VII – Aspek Resiko


Masalah-masalah yang Potensial
Resiko dan Hambatan
Tindakan Alternatif

BAB VIII – Aspek Finansial

8.1 Perkiraan Finansial


Keuntungan dan Kerugian
Arus Kas
Analisis Break Event Point
Biaya

8.2 Sumber-sumber Penggunaan


Rencana Anggaran
Penahanan Finansial

BAB IX – Aspek Jadwal


Penentuan Waktu dan Tujuan
Batas Waktu
Hubungan Peristiwa-peristiwa

BAB X – Apendiks
Surat-surat
Data Penelitian Pasar
Surat-surat Kontrak dan Dokumen Perjanjian Lainnya
Daftar Hara dari Pemasok

Contoh Rencana Anggaran


Berikut adalah contoh Rencana Anggaran untuk pembuatan usaha warnet yang dapat Anda
ambil sebagai referensi untuk usaha Anda sendiri.
Contoh Jadwal Rencana Wirausaha

1. Jelas (Clear)
Hal-hal yang harus dipaparkan secara jelas di dalam sebuah proposal, terutama adalah:
Bidang usaha
Status kepemilikan
Surat izin badan usaha yang diperlukan
Bentuk kerjasama yang ditawarkan
Tenaga kerja
Pesaing
Bahan baku
2. Singkat (Concise)
Proposal usaha seharusnya disampaikan secara singkat dan tepat pada sasaran mengingat
dunia usaha selalu harus mengikuti perkembangan. Namun penulisan secara singkat tersebut
hendaknya tidak melupakan kaidah-kaidah penulisan dan mengurangi kejelasan dan
kelengkapan proposal.
3. Lengkap (Complete)
Proposal harus dibuat lengkap dengan informasi pendukung, terutama mengenai pesaing dan
peluang pasar karena akan sangat membantu pelaksanaan usaha.
4. Benar (Correct)
Dasar utama dari bisnis adalah kepercayaan. Oleh karena itu kebenaran proposal sangat
mempengaruhi nama baik dan kredibilitas penyusunnya. Diharapkan penyusun tidak
menyembunyikan informasi-informasi yang dirasa kurang menguntungkan hanya karena
ingin meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin.
5. Tidak Kadaluarsa (Up-to-date)
Dalam penyusunan usaha, keakuratan data pendukung menuntut penggiat usaha untuk
mengikuti kekinian perkembangan ilmu dan teknologi yang selalu berkembang, dan membuat
proposal usaha sesuai dengan perkembangannya. Bukan hanya sebatas perkembangan ilmu
dan teknologi saja, tapi juga perkembangan nilai-nilai yang dianut masyarakat.
Perkembangan-perkembangan yang harus diperhatikan itu antara lain:
Harga dan perkembangan pesaing (competitor)
Selera masyarakat (taste of society)
Peraturan pemerintah (government rule)
Daya beli masyarakat (buying power), dan
Perkembangan ilmu dan teknologi (science and technology)

Proposal usaha berperan menentukan apakah pihak pemerintah maupun pihak swata mau
memberikan atau meminjamkan modal bagi usaha yang akan dijalankan, apakah usaha yang
akan dijalankan itu menjanjikan. Untuk itu proposal usaha harus disajikan secara menarik dan
benar.

1. Mulai dari Draft Proposal.


Draft proposal akan membantu mempermudah pembuatan proposal yang resmi.

2. Pikirkan Latar Belakang Usahanya.


Alasan kenapa tertarik untuk membuat suatu produk atau jasa yang akan dijual, untuk
memastikan prospek usaha yang akan dijalankan menjanjikan dan belum ada pesaingnya.

3. Hitung Berapa Modal Usaha yang Diperlukan.


Dengan adanya perhitungan estimasi biaya yang akan dikeluarkan untuk memulai suatu
usaha maka akan diketahui berapa anggaran biaya yang nantinya akan dihabiskan, seperti
biaya produksi, biaya sewa, biaya pemasaran, biaya gaji, biaya pemeliharan, dan lain
sebagainya.

4. Jelaskan Lebih tentang Produk atau Jasa Anda.


Dengan menampilkan secara detil gambaran produk atau jasa yang akan dijual, barulah dapat
dinilai apakah produk atau jasa tersebut memberikan prospek yang baik bagi bisnis yang
dijalankan dan akan menarik pembeli. Gambaran itu meliputi bahan baku pembuatan barang
yang dijual, cara penggunaan, dan kegunaan barang tersebut bagi

Anda mungkin juga menyukai