BAB X Produktivitas
BAB X Produktivitas
PROSES MANAJEMEN
III-1
lain. Terdapat beberapa jenis kekuasaan, di antaranya adalah :
1. Kekuasaan formal yang terjadi karena suatu posisi atau jabatan tertentu
(Legitimate).
2. Kekuasaan untuk memaksa atau menghukum (Coercive power).
3. Kekuasaan untuk memberikan penghargaan (Reward power).
4. Kekuasaan/kekuatan yang bisa menyebabkan orang lain mengikuti
atau melakukan peniruan (Reference power).
5. Kekuasaan yang ditimbulkan oleh keunggulan pengetahuan,
pengalaman, kemampuan dan keterampilan (Expert power).
III-2
Dengan menggunakan pendekatan dari atas-bawah (top-down), tujuan
dibuat terlebih dahulu oleh manajemen lapisan atas. Tujuan yang telah
dirumuskan di sini kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh lapisan
manajemen di bawahnya untuk kemudian dirumuskan lagi. Begitu
seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling bawah sehingga
memungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam tujuan ini berkenaan
dengan tingkatan dalam organisasi adalah tujuan memiliki hirarki atau
tingkatan tertentu pula. Pada tingkatan organisasi paling atas, dengan
kata lain tingkat manajemen puncak, tujuan bersifat sangat global. Makin
ke bawah tingkatan tujuan tersebut makin terjabarkan sehingga bersifat
sangat spesifik dan operasional. Misalkan sebuah perusahaan bertujuan
meningkatkan jumlah keuntungan pada tahun produksi mendatang. Bagi
bagian pemasaran, tujuan tersebut dapat dirumuskan lagi dalam bentuk
sasaran penjualan (misalkan dalam rupiah) tahun mendatang yang harus
dicapai. Pada tingkatan di bawahnya lagi tujuan tersebut dijabarkan lagi
dalam penentuan strategi promosi yang harus dilakukan.
III-3
3.2. PERENCANAAN
Di samping itu perencanaan juga dapat dilihat dari sudut jangkauan waktu
atau kurun (horizon) perencanaannya. Ada rencana yang jangkauan
waktunya panjang atau lebih dikenal lagi dengan sebutan rencana janka
panjang (strategis), misalkan rencana untuk 5 tahun mendatang. Di lain
pihak ada rencana yag jangkauan waktunya lebih pendek, misalkan
rencana untuk satu tahun bahkan satu bulan mendatang, yang disebut
sebagai rencana operasional (taktis).
III-4
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun perencanaan
secara umum adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan persoalan yang direncanakan dengan jelas dan baik
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan kegiatan-
kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian tujuan
tersebut.
3. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan
mengklasifikasikannya atas kepentingannya.
4. Menetapkan batasan-batasan perencanaan.
5. Menetapkan alternatif-alternatif rencana.
6. Memilih rencana yang akan dipakai dari alternatif-alternatif yang ada.
7. Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta
penjadwalan pelaksanaannya.
8. Melakukan pemeriksaan ulang (review) terhadap rencana yang
diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.
III-5
disyaratkan yang dikenal sebagai uraian tugas jabatan (job description)
dan persyaratan jabatan (job requirement). Berdasarkan ke dua hal inilah
baru dilakuan proses staffing tersebut.
III-6
memungkinkan pencapaian tujuan serta dapat memberikan suasana
hubungan kerja yang baik, dan bagaimana mengkoordinasi orang-orang
dan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi.
Berkenaan dengan tahapan proses ini perlu dikenal adanya suatu kondisi
tertentu dalam organisasi yaitu fenomena kelompok formal dan informal
dalam suatu organisasi. Kelompok formal adalah kelompok yang dapat
III-7
dilihat pada struktur organisasi resmi yang dibentuk oleh manajemen
untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan tertentu. Namun demikian
dapat timbul suatu kelompok informal yang berbeda dengan kelompok
formal. Kelompok ini bisa membentuk struktur yang kuat dengan
pemimpin sendiri serta mungkin aturan-aturan sendiri pula.
3.6. PENGENDALIAN
III-8
3.7. DAFTAR PUSTAKA
III-9