Anda di halaman 1dari 13

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Model Test Bendung Gerak Sei Wampu

B. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN MODEL TEST BENDUNG GERAK SEI WAMPU

1. LATAR BELAKANG
Usaha pemanfaatan sumber daya air telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi
Sumatera Utara melalui beberapa sarana keairan, antara lain Bendung Gerak DI.
Sei Wampu. Bendung Gerak ini berfungsi untuk menaikan/meninggikan muka air
sungai Sei Wampu dan selanjutnya dialirkan untuk kepentingan irigasi. Lokasi
Bendung gerak dan kelengkapannya dipilih dengan mempertimbangkan keadaan
geometri sungai, hidraulika sungai, keadaan geoteknik, jaringan irigasi, masalah
angkutan sediment dan metoda pelaksanaan yang optimal.

Daerah irigasi Sei Wampu merupakan daerah irigasi potensial yang terletak
disepanjang sungai Sei Wampu. Letak daerah irigasi yang akan diairi menyebar
dan terpisah-pisah diantara kebun kelapa sawit. Daerah irigasi Sei Wampu yang
mempunyai potensi lahan sawah seluas  11.000 ha, yaitu areal kiri seluas 
4.000 ha dan kanan seluas  7.000 ha. Secara umum daerah sekitar Sei Wampu
adalah merupakan perkebunan kelapa sawit, permukiman dan lading dan semak
belukar. Potensial lahan yang terletak di sebelah kiri Sei Wampu dengan kondisi
sebagian lahan yang telah berupa sawah tadah hujan, sedang selebihnya masih
berupa kebun kelapa sawit, semak belukar, demikian juga dengan areal sebelah
kanan.

Sumber air utama untuk mengairi Daerah Irigasi ini adalah Sei Wampu. Dengan
kondisi DAS yang memanjang dan berhulu di Kabupaten Tanah Karo. Luas
catchment area dari Sei Wampu adalah 2.012 km2 dengan panjang sungai utama
 102 km. kondisi daerah aliran sungai (DAS) saat ini sebagian besar berupa hutan
tropis, vegetasi rumput, semak belukar, perkebunan sawit, perkebunan karet,
dan kebun campuran.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan uji hidraulik menggunakan model fisik di laboratorium adalah:
a. Memantapkan gagasan perencanaan dilihat dari segi hidroulik (pola aliran dan
angkutan sedimen) dengan mempelajari dan menyelidiki parameter dan
karakteristik aliran yang terjadi.
b. Mempelajari dan memeriksa hidroulika bendung gerak terdiri dari kantong
Lumpur, bangunan intake, bangunan pembilas dan pintu-pintu ditubuh
bendung agar diperoleh desain hidrulik yang baik. Kriteria ditinjau dari segi
hidraulik disini adalah :
- Aliran menuju mercu bendung gerak dan pintu terdistribusi merata,
sehingga seluruh ambang/mercu bendung dapat dimanfaatkan sesuai
rencana.
- Kapasitas bendung gerak cukup untuk mengalirkan debit banjir rencana
yang ditentukan
- Tidak terjadi gejala kavitasi yang merugikan struktur,
- Bangunan intake dapat mengalirkan debit pengambilan sesuai rencana
- Kantong lumpur dapat mengendapkan fraksi-fraksi sedimen yang ada,
- Bangunan pembilas dapat membilas sedimen pada kantong lumpur,
- Mempelajari fenomena operasi pintu-pintu terhadap debit banjir rencana.
c. Memeriksa dan mencari jenis, bentuk dan dimensi peredam energi yang
optimum untuk menghindarkan gerusan lokal yang membahayakan dihilir
bendung gerak dengan memperhitungkan degradasi dasar sungai.

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


1
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu

d. Mencari bentuk dan ukuran hidraulik bangunan pelengkap lain yang


diperlukan untuk perbaikan dan penyempurnaan desain bending gerak.
e. Mencari bentuk dan tata letak bangunan pelindung tebing di Sungai Wampu
yang terpengaruh langsung oleh aliran yang keluar langsung dari bendung
gerak.

3. SASARAN
Sasaran hasil uji hidraulik menggunakan model fisik di laboratorium adalah :
a. Mendapatkan bentuk/desain hidraulik bendung dan bangunan pelengkap
lainnya yang mendukung ditinjau dari kinerja, keamanan dan biaya.
b. Meminimalkan dampak negatif dari bendung gerak dan bangunan pelengkap
lainnya.

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama dan organisasi pengguna jasa adalah Pejabata Komitmen Kegiatan
Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera II.

5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih sebesar
Rp. ................... termasuk PPN, dibiayai dari DIPA APBN Satuan Kerja Balai
Wilayah Sumatera II, Tahun Anggaran 2012.

6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA ALIH


PENGETAHUAN
6.1 LINGKUP
Lingkup pekerjaan yang diperlukan dalam rangka uji hidraulik menggunakan
model fisik bangunan utama meliputi :
a. Pengumpulan data hidraulik antara lain :
- Situasi dan geometri sungai disekitar rencana bendung.
- Keadaan material dasar sungai, angkutan sedimen dan keadaan geologi
teknik,
- Keadaan aliran untuk keperluan kalibarasi dan penentuan kondisi
batas.
- Gambar-gambar dan nota pra desain bangunan yang dirancang.
b. Pembuatan model fisik bangunan terdiri dari bendung, kantong lumpur
dan bangunan pelengkap lainnya yang dirancang dan ruas sungai yang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh bangunan tersebut.
c. Pengujian menggunakan model fisik.
d. Pengusulan desai hidraulik bangunan yang dirancang.
e. Pembuatan laporan.

6.2 LOKASI KEGIATAN


Berdasarkan tinjauan lapangan, lokasi pekerjaan ini terletak di kabupaten
Langkat Kecamatan Wampu yang berjarak  48 km dari Kota Medan yang
dapat ditempuh melalui jalan nasional ke arah Kota Binjei.

Lokasi ini secara geografis terletak antara koordinat.


03º 44’ 45,80” - 03º 52’ 49,16” Lintang Utara
98º 24’ 09,99” - 98º 28’ 03,79” Bujur Timur

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


2
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu

Secara administrasi lokasi pekerjaan berada di Kecamatan Wampu dengan


batas sebagai berikut :
Utara : Kecamatan Hinai
Timur : Kecamatan Stabat dan Binjei
Selatan : Kecamatan Kuala, Selapian dan Bahorok
Barat : Kecamatan Batang Serangan dan Sawit Seberang

Pekerjaan ini model fisik harus dilakukan di laboratorium hidraulika yang


dilengkapi dengan :
 Ruang yang cukup luas untuk mengsimulasikan model dengan skala
yang memadai,
 Peralatan pemasok dan pengukur debit otomatik,
 Peralatan pemasok sediment.
 Pengukuran tinggi muka air elektrik
 Word shop untuk menunjang pembuatan bagian-bagian model yang
terdiri dari peralatan kayu, besi, gelas fleksi dan sebagainya.

6.3 Data dan Fasilitas Penunjang

6.3.1. Penyediaan oleh Proyek


a. Laporan dan Data
Bagian Pelaksana Kegiatan Irigasi siap menyediakan data laporan hasil
desain, gambar desain dan data lainnya yang telah dimiliki oleh Bagian
Pelaksana Kegiatan Irigasi dan dipandang perlu oleh pelaksana
pekerjaan sebagai data sekunder untuk menunjang pekerjaan yang
akan dilakukan.

b. Akomodasi dan ruangan kantor


- Bagian Pelaksana Kegiatan Irigasi tidak memberikan akomodasi dan
kantor bagi pelaksana pekerjaan dalam melaksanakan pekerjaan
studi ini.
- Pelaksana pekerjaan perlu mengupayakan system kerja dan
komunikasi yang efesien sehingga Direksi Pekerjaan dapat
menghubungi pelaksana pekerjaan dengan mudah untuk
kelancaran pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan.

c. Pengawasan Pekerjaan
Bagian Pelaksana Kegiatan Irigasi akan mengangkat/menugaskan
pejabat dan petugas yang bertindak sebagai pengarahan pelaksanaan
pekerjaan baik saat pembuatan model fisik maupun pengujian
pengaliran dengan model mulai dari seri pertama sampai seri terakhir
sehingga hasil pekerjaan, dapat diselesaikan sesuai dengan lingkup
jasa pelaksanaan pekerjaan yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK).
d. Kerja sama dan staf Pendamping
Pelaksana pekerjaan dalam melakukan kegiatannya harus mengadakan
kerja sama yang baik dengan berbagai pihak sebagai nara sumber
e. Fasilitas Komputer
Bagian Pelaksana Kegiatan irigasi tidak menyediakan peralatan survey,
sehingga harus disediakan sendiri oleh pelaksana pekerjaan.
f. Peralatan Survei
Bagian Pelaksana Kegiatan Irigasi tidak menyediakan peralatan survey,
sehingga harus disediakan sendiri oleh pelaksana pekerjaan.

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


3
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu

g. Fasilitas Kantor
Bagian pelaksana Kegiatan Irigasi tidak menyediakan kantor, sehingga
harus disediakan sendiri oleh pelaksana pekerjaan.

6.3.2. Pemilikan Laporan dan Peralatan


Keseluruhan hasil studi yang dibiayai dari kontrak dari kontrak ini akan
menjadi milik pemerintah, yang dalam hal ini masuk dalam inventarisasi
Bagian Pelaksana Kegiatan Irigasi.

6.3.3. Laporan dan Catatan-catatan lain


Laporan hasil kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana pekerjaan harus
diserahkan kepada Bagian Pelaksana Kegiatan Irigasi sesuai dengan jumlah
yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan kerja.

7. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


7.1. Pembuatan Model
Untuk melaksanakan uji hidraulik perlu dibuat model fisik tiga dimensi.
Model yang dibuat merupakan model tanpa distori (undistorted model),
dalam arti skala geometri horizontal ( h) diambil sama dengan skala
geometri vertical (v).

7.2. Uji Hidraulik dengan Model Fisik


Dalam penyelidikan menggunakan model fisik, pelaksana pekerjaan harus
melakukan hal-hal berikut :
a. Menyelidiki kesempurnaan bangunan bendung ditinjau dari segi lokasi
tata letak dan dimensi hidraulik.
b. Mempelajari dan menyelidiki parameter dan karakteristik dari aliran,
baik disungai maupun di bangunan pengambilan.
c. Mempelajari gejala pergerakan angkutan sediment, antara lain :
pengerusan setempat, degradasi dan lain-lain, serta mempelajari
pengendapan fraksi-fraksi sediment didalam kantong Lumpur dan
pembilasannya.
d. Mempelajari perubahan morfologi sungai-sungai dan pengaruhnya
terhadap bangunan yang dirancang dan morfologi sungai.
e. Mempelajari pengaruh degradasi terhadap keamanan bangunan bendung
dan bangunan pelengkap lainnya.
f. Mempelajari efek pembendungan di hulu bendung.

7.3. Penyelidikan
Pekerjaan penyelidikan dibagi ke dalam tiga katagori, yakni :
a. Pengumpulan dan peninjauan data mengenail rencana dan asumsi
pendahuluan.
b. Deskripsi model
c. Penyelidikan model yang dipertimbangkan.

7.3.1 Pengumpulan dan Peninjauan Data


Dari hasil review detail desain Daerah Irigasi Wampu, maka direncanakan
Bendung Gerak Wampu untuk mengairi areal irigasi seluas 11.000 ha (DI.
Wampu Kiri dan Kanan), dengan data hidrologis dan spesifikasi teknis
sebagai berikut :

Data Hidrologis DAS Wampu

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


4
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu

Berdasarkan data hidroklimatologi yang didapat dari stasiun hujan Bahorok,


Kwala Bingei, Perdamean, Cempa dan stasiun Hujan Kwala Begumit serta
peta topografi dan foto udara, didapatkan parameter hidrologis sebagai
berikut :

Catchment area (pada site bendung) = 2057 km2

Panjang sungai (sampai site bendung) = 89,97 km

Elevasi hulu sungai (pada site bendung) = + 2,00 m

Elevasi hilir sungai (pada site bendung) = + 2,00 m

Slope rata-rata sungai = 0,00089

Ketersediaan air Sungai Sei Wampu adalah :

Q 90 Q 80 Q60
Bulan Musim Kering Andalan Normal Musim Basah
m3/dt m3/dt m3/dt
Januari 26,5 59,2 82,4
Pebruari 1,7 11,3 40,0
Maret 0 0 15,8
April 0 0 10,5
Mei 0,2 16,3 93,6
Juni 26,7 58,7 137,3
Juli 31,9 52,3 112,2
Agustus 29,2 48,8 120,9
September 28,1 65,9 133,4
Oktober 37,2 61,5 135,4
November 49,6 74,6 196,6
Desember 44,7 70,2 134,8
Sumber : hasil perhitungan0

Debit banjir rancangan DAS Sei Wampu adalah :



Debit banjir rancangan Q2 = 659,4 m3/dt

Debit banjir rancangan Q5 = 873,7 m3/dt

Debit banjir rancangan Q10 = 1030,6 m3/dt

Debit banjir rancangan Q20 = 1167,9 m3/dt

Debit banjir rancangan Q25 = 1243,6 m3/dt

Debit banjir rancangan Q50 = 1388,9 m3/dt

Debit banjir rancangan Q100 = 1595,6 m3/dt

Tubuh bendung

Type = bendung gerak (barrage)

Konstruksi bendung = beton cycloop di lapis beton bertulang,
dan pintu baja (barrage)

Elevasi muka air rencana = + 10 m

Elevasi muka air banjir (MAB) = + 11 m

Elevasi lantai hulu = + 2,0 m

Kapasitas rencana Q100 th = 1595,6 m3/dt

Jumlah & Dimensi Pintu Pengatur = 10 unit, 8 x 5,3 m

Jumlah & Dimensi Pintu Penguras = 2 unit, 8 x 6,3 m

Panjang lantai hulu (apron) = 30,00 m

Type peredam energi = MDO

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


5
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu


Elevasi lantai peredam energi = - 2,0 m

Bangunan Pengambilan Utama (DI. Wampu Kiri)



Lokasi = Sisi kiri bendung

Areal irigasi terairi = + 3.832 Ha

Debit pengambilan = 6,323 m3/det

Lebar efektif pengambilan = 4,6 m

Lebar pintu pengambilan = 1,8 m ; terdiri dari 2 pintu

Lebar pilar pemisah = 1m

Tinggi bukaan pintu maks = 1,55 m

Tipe pintu = Pintu sorong

Elevasi dasar pintu pengambian= + 8,35 m

Elevasi muka air dihilir pintu = + 9,85 m

Bangunan Pengambilan Utama (DI. Wampu Kanan)



Lokasi = Sisi kanan bendung

Areal irigasi terairi = + 7.103 Ha

Debit pengambilan = 11,72 m3/det

Lebar efektif pengambilan = 7,4 m

Lebar pintu pengambilan = 1,8 m ; terdiri dari 3 pintu

Lebar pilar pemisah = 1m

Tinggi bukaan pintu maks = 1,75 m

Tipe pintu = Pintu sorong

Elevasi dasar pintu pengambian= + 8,15 m

Elevasi muka air dihilir pintu = + 9,85 m

Bangunan Kantong Lumpur (DI. Wampu Kiri)



Type = segiempat (2 kompartemen)

Konstruksi = Beton Bertulang

Lebar kantong Lumpur = 12,50 m

Panjang kantong Lumpur = 110 m

Kapasitas tampungan = 1912 m3

Periode pengurasan = 7 harian

Elevasi dasar hulu = + ,85 m

Kemiringan dasar pengurusan (ls) = 0,0024

Kecepatan pengurasan (Vs) = 1,55 m/dt

Kecepatan normal (Vn) = 0,412 m/dt

Diameter max. terbilas = 0,08 mm

Bangunan Pembilas Kantor Lumpur



Debit pembilasan = 3,161 m3/dt

Lebar efektif pembilasan = 6,0 m

Lebar pintu = 1,50 m ; 4 pintu

Lebar pilar pemisah = 0,8 m

Tipe pintu = Pintu Sorong

Elevasi dasar pintu = + 6,5 m

Bangunan Pengambilan Saluran Primer Kiri



Debit pengambilan = 6,323 m3/dt

Lebar efektif pengambilan = 5,40 m

Lebar pintu = 1,40 m

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu


Lebar pilar pemisah = 0,6 m

Tipe pintu = Pintu Sorong

Elevasi dasar pintu = + 8,34 m

Alat ukur debit = Ambang lebar di hilir pintu

Bangunan ukur

Tipe bangunan ukur = ambang lebar (pengontrol segi
empat)

Lebar ambang = 4,40 m

Panjang ambang = 4,35 m

Tinggi ambang = 1,10 m

Elevasi puncak ambang = + 8,87 m

Elevasi dasar saluran di hulu ambang = + 7,87 m

Elevasi dasar saluran di hilir ambang = + 7,53 m

Elevasi muka air di hulu ambang = + 9,47 m

Elevasi muka air di hilir ambang = + 9,32 m

Bangunan Kantong Lumpur (DI. Wampu Kanan)



Type = Kombinasi trapezium dan segi empat (2
pias)

Konstruksi = Pasangan batu kali

Lebar kantong Lumpur = 18,6 m (3 kompartemen)

Panjang kantong Lumpur = 140 m

Kapasitas tampungan = 3544,11 m3

Periode pengurasan = 7 harian

Elevasi dasar hulu = + 6,65 m

Kemiringan dasar pengurasan (ls) = 0,0024

Kecepatan pengurasan (Vs) = 1,68 m/dt

Kecepatan normal (Vn) = 0,44 m/dt

Diameter max. terbilas = 0,08 mm

Bangunan Pembilas Kantor Lumpur



Debit pembilasan = 3,97 m3/dt

Lebar efektif pembilasan = 6,0 m

Lebar pintu = 9,9 m ; 5 pintu

Lebar pilar pemisah = 1,50 m

Tipe pintu = Pintu Sorong

Elevasi dasar pintu = + 5,9 m

Bangunan Pengambilan Saluran Primer Kanan



Debit pengambilan = 11,72 m3/dt

Lebar efektif pengambilan = 7,4 m

Lebar pintu = 1,4 m ; terdiri 4 pintu

Lebar pilar pemisah = 0,6 m

Tipe pintu = Pintu Sorong

Elevasi dasar pintu = + 8,14 m

Alat ukur debit = Ambang lebar di hilir pintu

Bangunan ukur

Tipe bangunan ukur = ambang lebar (pengontrol segi
empat)

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


7
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu


Lebar ambang = 9,00 m

Panjang ambang = 6,80 m

Tinggi ambang = 0,90 m

Elevasi puncak ambang = + 9,04 m

Elevasi dasar saluran di hulu ambang = + 8,14 m

Elevasi dasar saluran di hilir ambang = + 7,83 m

Elevasi muka air di hulu ambang = + 9,47 m

Elevasi muka air di hilir ambang = + 9,32 m

Bangunan Pelengkap
 Jembatan inspeksi rangka baja diatas bendung tetap, panjang = 120 m,
lebar = 5,0 m tanpa pilar dan elevasi lantai dipangkal jembatan = + 14,00 m
dan ditengah jembatan adalah = + 14,00 m
 Rumah control digunakan sebagai rumah generator set = 2 buah (untuk
mengoperasikan setiap pintu bendung dan stoplog, sebagai power system
dari seluruh operasional bendung jika power dari PLN terputus, dan satu
generator set untuk keadaan darurat). Dari rumah control inilah seluruh
operasional pintu dipantau dan dioperasikan termasuk peringatan bahaya
banjir.
 Rumah jaga (juru pintu) = 1 buah
 Tangga pelayanan = 7 buah, satu buah di masing-masing pintu
 Jembatan pelayanan :
1. Pintu utama bendung = 8 m x 5 m x 12 buah
2. Pengambilan utama kiri = 1,5 m x 1,8 m x 2 buah
3. Pengambilan utama kanan = 1,5 m x 1,8 m x 3 buah
4. Pembilas kantong Lumpur kiri = 1,5 m x 1,5 m x 4 buah
5. Pembilas kantong Lumpur kanan = 1,5 m x 1,5 m x 5 buah
6. Pengambilan primer kiri = 1,5 m x 1,4 m x 3 buah
7. Pengambilan primer kanan = 1,5 m x 1,4 m x 4 buah

7.3.2 Model Hidrolis


Untuk melaksanakan uji hidraulik perlu dibuat model fisik dengan
ketentuan :
a. Model tiga dimensi.
b. Model yang dibuat merupakan model tanpa distori (undistorted model)
c. Mempunyai dasar tetap
d. Dalam arti skala geometri horizontal (h) diambil sama dengan skala
geometri vertical (v).

7.3.3 Skala Model


Skala model pada umumnya akan berkisar antara 1 : 10 sampai 1 : 50, tetapi
juga bergantung kepada ruang yang tersedia di laboratorium dan
persyaratan minimum untuk kesamaan antara model dan prototip. Model
untuk bangunan utama adalah tanpa distorsi, artinya perbandingan antara
skala horizontal dan skala vertical adalah 1. Model-model distorsi
memerlukan koreksi yang memperumit model dan yang biasanya tidak
diperlukan pada tipe model yang diuraikan di sini.

7.3.4 Ukuran Model

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


8
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu

Sejauh mana sungai sebaiknya direpresentasi di dalam model bangunan


utama, terutama tergantung pada kemungkinan persamaan pola-pola aliran
untuk model dan prototip. Kebanyakan model, sekurang-kurangnya panjang
10 kali lebar sungai di hulu dan 5 kali lebar hilir.

7.3.5 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan model adalah :


- Pasangan bata merah
- Kayu
- Pekerjaan plesteran
- Pleksiglass
- Pasir, kerikil

Model itu sendiri harus dibangun dengan tingkat kecakapan kerja yang
tinggi. Ketelitian sangat diperlukan ditempat-tempat dimana terjadi
perubahan aliran secara cepat atau dilokasi-lokasi di mana kecepatan
relative tinggi. Model harus bisa dimodofikasi dengan sedikit saja mengubah
bangunan dan dapat dilakukan dalam waktu singkat. Untuk mempermudah
persyaratan pola aliran dan gerak sedimen, bagian-bagian tertentu dibuat
dari bahan tembus pandang (transparan). Jika dipandang perlu, alat-alat
seperti misalnya piesometer akan dibuat ke dalam model.

Bahan-bahan dasar yang dipakai dalam model dasar gerak akan dipilih atas
dasar yang skala dan distorsi model, sedemikian sehingga angkutan bahan
dasar dan formasi dasar di dalam prototip bisa disimulasi dengan baik.
Dalam hal-hal tertentu bahan-bahan dengan berat jenis yang rendah seperti
bakelit, arang, plastic dan sebagainya akan digunakan.

7.3.6 Penyelidikan Hidrolis dengan Model

Setelah selesainya konstruksi model skala (sungai tanpa bangunan) yang


didasarkan pada gambar-gambar dan data-data topografi yang disediakan
oleh pemberi pekerjaan, maka kesamaan antara model dan prototipnya
harus diverifikasi (dibuktikan kebenarannya). Salah satu bagian dari proses
verifikasi ini adalah pembuatan kurve debit untuk model yang bersangkutan
sesuai dengan prototipnya. Juga, pengaruh waktu di dalam suatu model
dasar gerak harus diselidiki dalam tahap

7.3.7 Verifikasi Kesamaan


Pembuatan model didahului oleh perhitungan rumus-rumus skala. Tugas
pertama sesudah itu adalah verifikasi model dengan prototipnya. Disini ada
krieteria penting, yaitu kemungkinan untuk memproduksi gejala-gejala
tertentu yang sudah diukur di dalam prototip.

Acuan yang paling penting adalah tinggi muka air pada debit-debit tertentu.
Oleh sebab itu, adalah penting untuk membandingkan kurve-kurve debit di
dalam model dengan kurve-kurve yang ditemukan pada prototip.

Bila diperkirakan akan terjadi penurunan dasar sungai (yang disebabkan oleh
degradasi), maka keadaan ini harus dimasukkan ke dalam penyelidikan kurve

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


9
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu

debit dengan cara menurunkan tinggi dasar dan muka air dengan harga
tertentu.

7.3.8 Penyelidikan

Sebaiknya penyelidikan dibagi menjadi kelompok-kelompok atau/seri untuk


setiap perubahan atau perbaikan model. Hasil-hasil yang dicapai oleh
masing-masing babak dan dampaknya terhadap jalannya penyelidikan harus
dibicarakan antara perencana dan laboratorium. Dengan cara demikian
penyelidikan akan merupakan suatu proyek yang dilaksanakan langkah demi
dan terkendali, dengan tujuan dan titik awal yang jelas. Umpan balik yang
diterima selama selang waktu antar babak akan memungkinkan dilakukannya
control dan penyesuaian arah penyelidikan pada umumnya.

Penyelidikan-penyelidikan tersebut meliputi :


a. Tata letak umum atas dasar pola aliran di sebelah hulu dan hilir
bangunan konfigurasi dasar sungai.
b. Tipe, trase dan kedalaman pondasi pekerjaan-pekerjaan pengaturan
sungai sehubungan dengan pola aliran, konfigurasi dasar sungai dan gerak
sediment menunju pengambilan.
c. Tata letak dan dimensi pengambilan/kompleks pembilas/pembilas bawah
sehubungan dengan pemisahan sediment dasar.
d. Urutan-urutan eksplitasi pintu bendung gerak dengan mengingat pola
aliran, konfigurasi dasar sungai dan geraka sediment menuju
pengambilan.
e. Kolam olak atas dasar tampakan (appearance) umum aliran, kecepatan
aliran keluar, turbulensi, pusaran air dan kemantapan lindungan selama
penyelidikan.
f. Dasar sungai lindungan sehubungan dengan gerusan local dan degradasi.
g. Dinding sayap hilir sehubungan dengan pola aliran, turbelensi dan
kemantapan lindungan dasar dan gerusan dasar tanpa lindungan.
h. Peralihan/transisi antara saluran induk dan kantong Lumpur dan disekitar
bangunan bilas.

7.3.9 Debit
Penyelidikan dilakukan untuk debit rencana, debit dominan dan debit-debit
lainnya atau sejumlah debit yang dibutuhkan pada waktu yang
bersangkutan. Debit model biasanya berkisar antara 10 sampai 20 m3/dt per
m panjang mercu. Penyelidikan itu harus terus dilanjutkan sampai diperoleh
dasar yang mantap/stabil, atau selama masih diperlukan untuk mencapai
hasil-hasil tertentu.

8. WAKTU PELAKSANAAN
Masa pelaksanaan pekerjaan “Model Test Bendung Wampu”, ini adalah ........
bulan termasuk mobilisasi, terhitung mulai dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (SMPK).

Pelaksana pekerjaan harus membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan yang


mencakup :
a. Waktu yang diperlukan untuk mobilisasi.
b. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi data.
c. Waktu yang diperlukan untuk penyelidikan dengan model :

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


10
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu

- Pembuatan Model
- Penyelidikan perbabak
- Analisis dan interpretasi hasil-hasil pengetesan data.
d. Diskusi mengenai masalah-masalah teknis hasil-hasil pengetesan data.
e. Pelaporan
f. Diserta jumlah personil yang akan ditugaskan.

9. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN


Pekerjaan tersebut di atas harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga ahli yang
berpengalaman pada bidangnya masing-masing yang terdiri dari :

I. Tenaga Profesional
a. Ketua Tim
Seorang Team Leader mempunyai sertifikat keahlian Sumber Daya Air (SDA)
yang dikeluarkan oleh HATHI/LPJK, berpendidikan Sarjana Teknik Sipil atau
Pengairan dengan pengalaman dalam bidang perencanaan teknis bangunan
keairan, pemodelan numeric dan uji model hidraulik minimal 8 (delapan)
tahun dengan waktu penugasan selama 4 bulan.

b. Tenaga Ahli Uji Model Hidraulik

Seorang Ahli Uji Model Hidraulik memiliki sertifikat keahlian yang


dikeluarkan oleh HATHI/LPJK, berpendidikan Sarjana Teknik Sipil atau
Pengairan dengan dengan pengalaman dalam bidang perencanaan model
test/uji model hidraulik minimal 6 (enam) tahun, dengan jumlah waktu
penugasan selama 3 bulan.

c. Tenaga Ahli Perencanaan Bendung


Seorang Ahli Bendungan mempunyai sertifikat keahlian Sumber DAya Air
(SDA) yang dikeluarkan oleh KNIBB atau HATHI/LPJK, berpendidikan Sarjana
Teknik Sipil atau Pengairan dengan pengalaman dalam bidang perencanaan
bendung/bangunan keairan minimal 6 (enam) tahun, dengan waktu
penugasan selama 2 tahun.

d. Tenaga Ahli Perencanaan Sungai


Seorang Ahli Sungai memiliki sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh
HATHI/LPJK, berpendidikan Sarjana Teknik Sipil atau Pengairan dengan
pengalaman dalam bidang perencanaan teknik sungai minimal 6 (enam)
tahun, dengan waktu penugasan selama 2 bulan.

II. Tenaga Sub Profesional

Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan tersebut, diperlukan sub tenaga


ahli yang kelompok keahliannya dipersyaratkan asisten muda (Bappenas SE-
38/A/200) yang sesuai dengan bidang keahliannya didalam menganalisa
berbagai scenario/permodelan rancangan (design struktur) yang akan
membantu para tenaga ahli sebagai berikut :

a. Asisten Ahli Uji Model Hidraulik


Berpendidikan Sarjana Strata 1 (S1) Teknik Sipil/Pengairan dengan
pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun dibidang keairan, Asisten Ahli
Pemodelan SDA bertugas membantu para Tenaga Ahli melakukan analisis

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


11
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu

pemodelan fisik untuk perencanaan bangunan air, dengan waktu penugasan


selama 3 bulan.

III. Tenaga Pendukung


a. Tenaga Pelaksanaan lainnya
Meliputi tenaga-tenaga teknisi laboratorium (S0/D3 4 tahun), surveyor
hidrometri (SMK/D1/D2 4 th), cad Operator (SMK/D1/D2 4 th), operator
computer dan tenaga administrasi yang berpengalaman pada bidang masing-
masing.

10. LAPORAN-LAPORAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan kegiatan ini pelaksana pekerjaan akan
membuatlaporan-laporan sebagai berikut :

a. Laporan Pendahuluan
Berisikan data/informasi permasalahan atau latar belakang pekerjaan berikut
langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan desain hidraulik, data-data survey
serta foto lapangan sebagai bahan tinjauan studi, laporan ini akan
diselesaikan dalam waktu 4 minggu.

b. Konsep laporan Akhir (Draft Final Report )


Berisikan uraian-uraian hasil kegiatan sesuai dengan kerangka acuan kerja,
mengenai :
- Hasil survey uji model fisik yang telah dilaksanakan ditunjang dengan
perhitungan dan gambar-gambar.
- Desain Hidraulik bangunan utama

c. Laporan Akhir (Final Report)


Setelah mendapat kesepakatan dan persetujuan dari hasil diskusi konsep
laporan akhir (Draft Final Report) dan ditindaklanjuti dengan perbaikan untuk
dilaksanakan pencetakan dan penggandaan.

Jumlah laporan yang perlu diserahkan adalah sebagai berikut :

1. Laporan Bulanan = 12 buku


2. Draft Laporan :
- Rencana Mutu Desain = 2 buku
- Laporan Pendahuluan = 2 buku
- Laporan Interim = 2 buku
- Laporan Akhir = 2 buku
- Laporan ringkas = 2 buku

3. Final Laporan
- Rencana Mutu Desain = 5 buku
- Laporan bulanan = 5 buku
- Laporan Interim = 5 buku
- Laporan akhir = 5 buku
- Laporan Ringkas = 5 buku

4. Gambar Desain Hidraulik = 3 buku


5. Dokumentasi/album foto = 3 buku
6. Compact Disk (CD) berisi laporan = 3 CD

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


12
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Model Test Bendung Gerak Sei Wampu

PT. SUWANDA KARYA MANDIRI


13

Anda mungkin juga menyukai