1. LATAR BELAKANG
Usaha pemanfaatan sumber daya air telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi
Sumatera Utara melalui beberapa sarana keairan, antara lain Bendung Gerak DI.
Sei Wampu. Bendung Gerak ini berfungsi untuk menaikan/meninggikan muka air
sungai Sei Wampu dan selanjutnya dialirkan untuk kepentingan irigasi. Lokasi
Bendung gerak dan kelengkapannya dipilih dengan mempertimbangkan keadaan
geometri sungai, hidraulika sungai, keadaan geoteknik, jaringan irigasi, masalah
angkutan sediment dan metoda pelaksanaan yang optimal.
Daerah irigasi Sei Wampu merupakan daerah irigasi potensial yang terletak
disepanjang sungai Sei Wampu. Letak daerah irigasi yang akan diairi menyebar
dan terpisah-pisah diantara kebun kelapa sawit. Daerah irigasi Sei Wampu yang
mempunyai potensi lahan sawah seluas 11.000 ha, yaitu areal kiri seluas
4.000 ha dan kanan seluas 7.000 ha. Secara umum daerah sekitar Sei Wampu
adalah merupakan perkebunan kelapa sawit, permukiman dan lading dan semak
belukar. Potensial lahan yang terletak di sebelah kiri Sei Wampu dengan kondisi
sebagian lahan yang telah berupa sawah tadah hujan, sedang selebihnya masih
berupa kebun kelapa sawit, semak belukar, demikian juga dengan areal sebelah
kanan.
Sumber air utama untuk mengairi Daerah Irigasi ini adalah Sei Wampu. Dengan
kondisi DAS yang memanjang dan berhulu di Kabupaten Tanah Karo. Luas
catchment area dari Sei Wampu adalah 2.012 km2 dengan panjang sungai utama
102 km. kondisi daerah aliran sungai (DAS) saat ini sebagian besar berupa hutan
tropis, vegetasi rumput, semak belukar, perkebunan sawit, perkebunan karet,
dan kebun campuran.
3. SASARAN
Sasaran hasil uji hidraulik menggunakan model fisik di laboratorium adalah :
a. Mendapatkan bentuk/desain hidraulik bendung dan bangunan pelengkap
lainnya yang mendukung ditinjau dari kinerja, keamanan dan biaya.
b. Meminimalkan dampak negatif dari bendung gerak dan bangunan pelengkap
lainnya.
5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih sebesar
Rp. ................... termasuk PPN, dibiayai dari DIPA APBN Satuan Kerja Balai
Wilayah Sumatera II, Tahun Anggaran 2012.
c. Pengawasan Pekerjaan
Bagian Pelaksana Kegiatan Irigasi akan mengangkat/menugaskan
pejabat dan petugas yang bertindak sebagai pengarahan pelaksanaan
pekerjaan baik saat pembuatan model fisik maupun pengujian
pengaliran dengan model mulai dari seri pertama sampai seri terakhir
sehingga hasil pekerjaan, dapat diselesaikan sesuai dengan lingkup
jasa pelaksanaan pekerjaan yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK).
d. Kerja sama dan staf Pendamping
Pelaksana pekerjaan dalam melakukan kegiatannya harus mengadakan
kerja sama yang baik dengan berbagai pihak sebagai nara sumber
e. Fasilitas Komputer
Bagian Pelaksana Kegiatan irigasi tidak menyediakan peralatan survey,
sehingga harus disediakan sendiri oleh pelaksana pekerjaan.
f. Peralatan Survei
Bagian Pelaksana Kegiatan Irigasi tidak menyediakan peralatan survey,
sehingga harus disediakan sendiri oleh pelaksana pekerjaan.
g. Fasilitas Kantor
Bagian pelaksana Kegiatan Irigasi tidak menyediakan kantor, sehingga
harus disediakan sendiri oleh pelaksana pekerjaan.
7.3. Penyelidikan
Pekerjaan penyelidikan dibagi ke dalam tiga katagori, yakni :
a. Pengumpulan dan peninjauan data mengenail rencana dan asumsi
pendahuluan.
b. Deskripsi model
c. Penyelidikan model yang dipertimbangkan.
Q 90 Q 80 Q60
Bulan Musim Kering Andalan Normal Musim Basah
m3/dt m3/dt m3/dt
Januari 26,5 59,2 82,4
Pebruari 1,7 11,3 40,0
Maret 0 0 15,8
April 0 0 10,5
Mei 0,2 16,3 93,6
Juni 26,7 58,7 137,3
Juli 31,9 52,3 112,2
Agustus 29,2 48,8 120,9
September 28,1 65,9 133,4
Oktober 37,2 61,5 135,4
November 49,6 74,6 196,6
Desember 44,7 70,2 134,8
Sumber : hasil perhitungan0
Tubuh bendung
Type = bendung gerak (barrage)
Konstruksi bendung = beton cycloop di lapis beton bertulang,
dan pintu baja (barrage)
Elevasi muka air rencana = + 10 m
Elevasi muka air banjir (MAB) = + 11 m
Elevasi lantai hulu = + 2,0 m
Kapasitas rencana Q100 th = 1595,6 m3/dt
Jumlah & Dimensi Pintu Pengatur = 10 unit, 8 x 5,3 m
Jumlah & Dimensi Pintu Penguras = 2 unit, 8 x 6,3 m
Panjang lantai hulu (apron) = 30,00 m
Type peredam energi = MDO
Elevasi lantai peredam energi = - 2,0 m
Lebar pilar pemisah = 0,6 m
Tipe pintu = Pintu Sorong
Elevasi dasar pintu = + 8,34 m
Alat ukur debit = Ambang lebar di hilir pintu
Bangunan ukur
Tipe bangunan ukur = ambang lebar (pengontrol segi
empat)
Lebar ambang = 4,40 m
Panjang ambang = 4,35 m
Tinggi ambang = 1,10 m
Elevasi puncak ambang = + 8,87 m
Elevasi dasar saluran di hulu ambang = + 7,87 m
Elevasi dasar saluran di hilir ambang = + 7,53 m
Elevasi muka air di hulu ambang = + 9,47 m
Elevasi muka air di hilir ambang = + 9,32 m
Bangunan ukur
Tipe bangunan ukur = ambang lebar (pengontrol segi
empat)
Lebar ambang = 9,00 m
Panjang ambang = 6,80 m
Tinggi ambang = 0,90 m
Elevasi puncak ambang = + 9,04 m
Elevasi dasar saluran di hulu ambang = + 8,14 m
Elevasi dasar saluran di hilir ambang = + 7,83 m
Elevasi muka air di hulu ambang = + 9,47 m
Elevasi muka air di hilir ambang = + 9,32 m
Bangunan Pelengkap
Jembatan inspeksi rangka baja diatas bendung tetap, panjang = 120 m,
lebar = 5,0 m tanpa pilar dan elevasi lantai dipangkal jembatan = + 14,00 m
dan ditengah jembatan adalah = + 14,00 m
Rumah control digunakan sebagai rumah generator set = 2 buah (untuk
mengoperasikan setiap pintu bendung dan stoplog, sebagai power system
dari seluruh operasional bendung jika power dari PLN terputus, dan satu
generator set untuk keadaan darurat). Dari rumah control inilah seluruh
operasional pintu dipantau dan dioperasikan termasuk peringatan bahaya
banjir.
Rumah jaga (juru pintu) = 1 buah
Tangga pelayanan = 7 buah, satu buah di masing-masing pintu
Jembatan pelayanan :
1. Pintu utama bendung = 8 m x 5 m x 12 buah
2. Pengambilan utama kiri = 1,5 m x 1,8 m x 2 buah
3. Pengambilan utama kanan = 1,5 m x 1,8 m x 3 buah
4. Pembilas kantong Lumpur kiri = 1,5 m x 1,5 m x 4 buah
5. Pembilas kantong Lumpur kanan = 1,5 m x 1,5 m x 5 buah
6. Pengambilan primer kiri = 1,5 m x 1,4 m x 3 buah
7. Pengambilan primer kanan = 1,5 m x 1,4 m x 4 buah
7.3.5 Bahan
Model itu sendiri harus dibangun dengan tingkat kecakapan kerja yang
tinggi. Ketelitian sangat diperlukan ditempat-tempat dimana terjadi
perubahan aliran secara cepat atau dilokasi-lokasi di mana kecepatan
relative tinggi. Model harus bisa dimodofikasi dengan sedikit saja mengubah
bangunan dan dapat dilakukan dalam waktu singkat. Untuk mempermudah
persyaratan pola aliran dan gerak sedimen, bagian-bagian tertentu dibuat
dari bahan tembus pandang (transparan). Jika dipandang perlu, alat-alat
seperti misalnya piesometer akan dibuat ke dalam model.
Bahan-bahan dasar yang dipakai dalam model dasar gerak akan dipilih atas
dasar yang skala dan distorsi model, sedemikian sehingga angkutan bahan
dasar dan formasi dasar di dalam prototip bisa disimulasi dengan baik.
Dalam hal-hal tertentu bahan-bahan dengan berat jenis yang rendah seperti
bakelit, arang, plastic dan sebagainya akan digunakan.
Acuan yang paling penting adalah tinggi muka air pada debit-debit tertentu.
Oleh sebab itu, adalah penting untuk membandingkan kurve-kurve debit di
dalam model dengan kurve-kurve yang ditemukan pada prototip.
Bila diperkirakan akan terjadi penurunan dasar sungai (yang disebabkan oleh
degradasi), maka keadaan ini harus dimasukkan ke dalam penyelidikan kurve
debit dengan cara menurunkan tinggi dasar dan muka air dengan harga
tertentu.
7.3.8 Penyelidikan
7.3.9 Debit
Penyelidikan dilakukan untuk debit rencana, debit dominan dan debit-debit
lainnya atau sejumlah debit yang dibutuhkan pada waktu yang
bersangkutan. Debit model biasanya berkisar antara 10 sampai 20 m3/dt per
m panjang mercu. Penyelidikan itu harus terus dilanjutkan sampai diperoleh
dasar yang mantap/stabil, atau selama masih diperlukan untuk mencapai
hasil-hasil tertentu.
8. WAKTU PELAKSANAAN
Masa pelaksanaan pekerjaan “Model Test Bendung Wampu”, ini adalah ........
bulan termasuk mobilisasi, terhitung mulai dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (SMPK).
- Pembuatan Model
- Penyelidikan perbabak
- Analisis dan interpretasi hasil-hasil pengetesan data.
d. Diskusi mengenai masalah-masalah teknis hasil-hasil pengetesan data.
e. Pelaporan
f. Diserta jumlah personil yang akan ditugaskan.
I. Tenaga Profesional
a. Ketua Tim
Seorang Team Leader mempunyai sertifikat keahlian Sumber Daya Air (SDA)
yang dikeluarkan oleh HATHI/LPJK, berpendidikan Sarjana Teknik Sipil atau
Pengairan dengan pengalaman dalam bidang perencanaan teknis bangunan
keairan, pemodelan numeric dan uji model hidraulik minimal 8 (delapan)
tahun dengan waktu penugasan selama 4 bulan.
10. LAPORAN-LAPORAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan kegiatan ini pelaksana pekerjaan akan
membuatlaporan-laporan sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan
Berisikan data/informasi permasalahan atau latar belakang pekerjaan berikut
langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan desain hidraulik, data-data survey
serta foto lapangan sebagai bahan tinjauan studi, laporan ini akan
diselesaikan dalam waktu 4 minggu.
3. Final Laporan
- Rencana Mutu Desain = 5 buku
- Laporan bulanan = 5 buku
- Laporan Interim = 5 buku
- Laporan akhir = 5 buku
- Laporan Ringkas = 5 buku