Anda di halaman 1dari 6

1.

3 Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan


1. Permintaan Inelastis Sempurna
Permintaan inelastis sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun ada perubahan harga. Secara matematis %ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP.
Perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang
ditawarkan. Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam membeli barang
tidak lagi memperhatikan harganya, melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar
kebutuhannya.

Kurva Permintaan Inelastis Sempurna

Contoh: Pembelian Garam dapur oleh suatu keluarga atau pembelian Obat ketika sakit.
Konsumen membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan berapa butuhnya, bukan pada
berapa harganya koefesien Ed=0

2. Permintaan Inelastis
Permintaan Inelastis Terjadi apabila persentase perubahan jumlah yang diminta relatif
lebih kecil dibanding persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQd < %ΔP.
Permintaan Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga.
Biasanya terjadi pada barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, pupuk, bahan bakar
dan lain-lain.Permintaan barang-barang kebutuhan pokok cenderung bersifat inelastis karena
konsumen tidak akan menghentikan pembelian walaupun harganya naik. koefesien Ed < 1

Kurva Permintaan Inelastis


3. Permintaan Elastis Uniter
Permintaan Elastis Uniter Terjadi kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Secara matematis %ΔQd=%ΔP.Permintaan
yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed tepat = 1 sulit ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan. koefesien Ed=1

Kurva Permintaan Elastis Uniter

4. Permintaan Elastis
Pengertian Permintaan elastis terjadi apabila perubahan harga pengaruhnya cukup besar
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Secara matematis %ΔQd > %ΔP.Permintaan
yang elastis atau atau peka terhadap harga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
biasanya terjadi pada barang-barang mewah, seperti mobil, alat-alat elektronik, pakaianpesta dan
lain-lain. koefesien (Ed >1)

Kurva Permintaan elastis


5. Permintaan elastis sempurna
Pengertian Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak
dipengaruhi samasekali oleh perubahan harga 5 Contoh barang yang bersifat permintaannya
elastis sempurna adalah BBM (bahan bakar minya), seperti bensin, minyak tanah, dan lain-lain.
koefesien Ed = ~

Kurva Permintaan elastis sempurna

1.4 Elastisitas Penawaran


Elastisitas permintaan mengukur responsif permintaan yang ditimbulkan oleh perubahan
harga. Sedangkan elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan
harga.

Koefisien Elastisitas Penawaran


Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑤𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛


Es =
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎

Untuk tujuan penghitungan rumus di atas perlu diubah menjadi

𝑄𝐵−𝑄𝐴
𝑄𝐴
Es = 𝑃𝐵−𝑃𝐴
𝑃𝐴

Dimana Es adalah koefisien elastisitas penawaran, QB jumlah baru barang yang


ditawarkan, QA adalah jumlah penawaran yang asal, PB adalah tingkat harga yang baru dan PA
adalah tingkat harga yang asal.
Koefisien elastisitas penawaran yang dihitung dengan rumus diatas juga akan
menghadapi masalah yang sama seperti dalam menghitung elastisitas permintaan, yaitu akan
diperoleh dua nilai koefisien elastisitas. Untuk mengatasinya dapat digunakan dengan cara yang
sama dengan dalam menghitung nilai koefisien elastisitas permintaan, yaitu nilai koefisien
elastisitas penawaran dihitung dengan menggunakan rumus titik tengah.

Tingkat Elastis Kurva Penawaran


Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas
permintaan, yaitu terdapat lima tingkat elastisitas: elastis sempurna, elastisitas uniter, tidak
elastis, dan tidak elastis sempurna. Elastisitas sempurna wujud apabila para penjual bersedia
menjual semua barangnya pada suatu harga tertentu. Apabila penawaran suatu barang bersifat
elastis sempurna, kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar.
Tidak elastis sempurna (kurva penawarannya sejajar sumbu tegak) wujud apabila penjual
sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah tinggi. Pada
gambar (i) dan (ii) menggambarkan bentuk dari elastisitas penawaran yang elastis sempurna (S0)
dan tidak elastis sempurna (S1).
Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitasnya uniter dan elastis, ditunjukan dalam
gambar (iii) hingga (v). kurva penawarannya uniter (S3) apabila kurva tersebut bermula dari titik
0. Kurva penawaran adalah tidak elastis (S4) apabila perubahan harga menimbulkan perubahan
yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaran adalah elastis (S5) apabila
perubahan harga menyebabkan perubahan yang relative besar terhadap penawaran.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
a. Sifat Perubahan Biaya Produksi
Bagaimana biaya produksi akan berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan
produksi, sangat besar pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran akan bersifat
tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya
yang sangat tinggi. Tetapi kalau penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya
tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elstis.
b. Jangka Waktu Analisis
Di dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, biasanya dibedakan
tiga jenis jangka waktu, yaitu: masa amat singkat, jangka pendek dan jangka panjang.
1. Masa amat singkat. Yang dimaksud dengan masa amat singkat adalah jangka waktu
dimana para penjual tidak dapat menambah penawarannya. Dengan demikian
penawarannya bersifat tidak elastis sempurna. Keadaan ini ditunjukan dalam gambar
(i). misalkan pada mulanya jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q. seterusnya
misalkan terjadi kenaikan permintaan, yaitu dari DD menjadi D1D1. Dalam masa
yang sangat singkat jumlah barang tidak dapat ditambah, maka harga mengalami
kenaikan yang tinggi (dari P menjadi P1).
2. Jangka pendek. Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak
dapat ditambah. Tetapi detiap perusahaan masih dapat menaikan produksi dengan
kapasitas yang tersedia itu dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi,
termasuk barang modal secara lebih intensif. Antara lain caranya ialah
memperpanjang jam kerja, memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga
kerja lebih efektif dan sebagainya. Usaha ini akan dapat menambah produksi barang
yang ditawarkan. Tetapi perubahan itu tidaklah terlalu besar. Keadaan ini ditunjukan
dalam gambar (ii). Kenapa produksi dapat ditambah dari Q menjadi Q1 maka
kenaikan permintaan dari DD menjadi D1D1 tidak menaikkan harga sebesar seperti
yang berlaku dalam masa yang amat singkat.
3. Jangka panjang. Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah
ditambah dalam jangka panjang. Oleh karenanya penawaran bersifat elastis, yaitu
seperti yang ditunjukan dalam gambar (iii). Dapat dilihat bahwa barang yang
diperjualbelikan bertambah sebesar QQ1 karena permintaan bertambah dari DD
menjadi D1D1. Pertambahan ini adalah jauh lebih besar dari pertambahan dalam
jangka pendek. Oleh karena pertambahan penawaran yang cukup besar tersebut
kenaikan harga dari P menjadi P1 adalah lebih kecil dari pada dalam keadaan jangka
waktu aat singkat dan jangka pendek.
(i)Penawaran Pada Masa Amat Singkat (ii) Jangka Pendek

Anda mungkin juga menyukai