Contoh Laporan-Praktikum-Tekologi-Sediaan-Padat-Amoxicilin
Contoh Laporan-Praktikum-Tekologi-Sediaan-Padat-Amoxicilin
PENDAHULUAN
1
Pada percobaan ini, kami merancang formula tablet Amoksisilin
trihidrat karena Amoksisilin trihidrat dapat memperpanjang waktu kontak
dilambung, sehingga pelepasan obat cepat dan mudah diabsorbsi.
Amoksisilin trihidrat tidak stabil dalam kondisi basah/lembab dan tidak
tahan panas, sehingga dibuat dengan menggunakan metode granulasi kering.
I.2 Maksud dan Tujuan
I.2.1 Maksud Percobaan
Dapat mengetahui tata cara pelaksanaan praktikum
teknologi sediaan solida dalam bentuk tablet menggunakan granulasi
kering.
I.2.2 Tujuan Percobaan
1. Mengetahui dan memahami teori umum tablet
2. Mampu membaca dan membuat resep tablet dengan
metode pembuatan tablet yang sesuai dengan zat aktif.
3. Mampu menghitung dosis dan bahan dari tablet yang dibuat.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
= 0,00195 g
= 0,0325 g
f. Avicel pH 102 6,7 % = x 650 mg = 43,5 mg
= 0,0435 g
2. Per batch
a. Amoksisilin trihidrat = 500 mg = 0,5 g
= 0,5 g x 100 tab = 50 g
b. Pati jagung 10 % = x 650 mg = 65 mg = 0,065 g
= 0,00195 g
= 0,00195 g x 100 tab = 0,195 g
8 kg = x DM
= x 40–800 mg
= 94,1–188,2 mg
Jadi, BB untuk 8 kg = 3 x sehari tab
3 x sehari tab
Untuk 5 tahun ke bawah disarankan dibuat puyer atau sirup.
Dengan BB 6–8 kg dosis 50–100 mg, karena umur dibawah 5 tahun
sulit untuk menelan tablet.
b. Dewasa, anak-anak 20 kg (250-500 mg) / tiap 8 jam (RPS, 1186).
1) Untuk umur 6-8 tahun
Umur 8 tahun ke bawah :
Rumus young = x DM
= x 250-500 mg
= x 250-500 mg
= 83,33-166,66 mg
Tidak memenuhi aturan pakai atau dosis terapi
Umur 8 tahun ke atas
Rumus dilling =
= 100-200 mg
Tidak memenuhi aturan pakai atau dosis terapi
Umur 9 tahun =
= x 250-500 mg
= 112,5-225 mg
Tidak memenuhi aturan pakai atau dosis terapi
Umur 10 tahun =
= 125-250 mg
Aturan pakai = 3x sehari ½ tab
Umur 12 tahun =
=
= 150-300 mg
Umur 15 tahun =
= 187,5-375 mg
Umur 18 tahun =
=
= 225-450 mg
Umur 19 tahun =
= 237,5-475 mg
Jadi, aturan pakai umur 10-19 tahun 3x sehari ½ tab
Umur 20 tahun =
=
= 250-500 mg
Aturan pakai = umur 20 tahun keatas 3-4x sehari 1 tab
III.5 Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dibersihkan alat yang akan digunakan
3. Dihitung semua bahan
4. Ditimbang bahan sesuai perhitungan bahan
5. Digerus zat aktif Amoksisilin trihidrat 0,5 g, hingga halus
6. Ditambahkan zat pengisi Avicel pH 102 sebanyak 0,0435 g, digerus
hingga halus
7. Ditambahkan zat penghancur dan pengikat Pati jagung sebanyak
0,065 g . kemudiaan digerus hingga halus dan homogen
8. Setelah fase dalam dicampur, campuran serbuk dibuat slug
9. Slug kemudian dihancurkan kembali untuk dibuat menjadi granul
10. Dilakukan evaluasi granul
11. Ditambahkan pelincir Mg stearat sebanyak 0,0065 g.
kemudiaan digerus hingga halus
12. Ditambahkan glidan Talk sebanyak 0,00195 g, digerus hingga halus
13. Ditambahkan penghacur Pati jagung sebanyak 0,0325 g.
kemudiaan digerus hingga halus dan homogen
14. Dikempa cetak pada tekanan tinggi, sehinnga menjadi tablet besar
yang tidak berbentuk baik
15. Dilakukan evaluasi tablet
16. Setelah dievaluasi, tablet dikemas dalam wadah dan diberi etiket.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tan α =
d = 9 cm
Dit : Tan α ?
Jawab : Tan α =
= Tan α =
= 0,5
0
Tan 0,5 = 26,5
0
Jadi, uji sudut diam dari granul adalah 26,5
2. Uji kecepatan alir
Kecepatan alir dihitung dengan
rumus : Kecepatan alir = bobot granul
Waktu alir
Dik : Bobot granul = 29,2097 g
Waktu alir = 180 detik
Dit : kecepatan alir ?
Jawab : Kecepatan alir = Bobot granul
Waktu alir
= 29,2097
180
g
= 0,16 / detik
g
Jadi , kecepatan alir dari granul adalah 0,16 / detik
3. Bobot jenis sejati
Bobot sejati dihitung dengan rumus :
BJ paraffin =
BJ sejati = –
Jawab : BJ paraffin =
=
g
= 0,83 / ml
BJ sejati = –
BJ sejati =
–
=
–
=
= 9,13
Jadi , bobot jenis sejati dari granul yang di dapat adalah 9,13
4. BJ nyata, BJ mampat, Porositas
Dapat dihitung dengan rumus :
BJ nyata =
BJ mampat =
=[1– ] x 100%
= ( 1 – 0,70 ) x 100%
= 0,3 x 100%
= 30 %s
Jadi , porositas dari granul adalah 30%
Evaluasi tablet
–
1. Keseragaman bobot = – %
Tablet 1 = %
= 4,6 %
Tablet 2 =
–
= 3,8 %
–
Tablet 3 =
= 8,4 %
–
Tablet 4 =
= 0,7 %
–
Tablet 5 =
= 3,0 %
–
Tablet 6 =
= 6,1 %
–
Tablet 7 =
= 0,7 %
–
Tablet 8 =
= 9,2 %
–
Tablet 9 =
= 6,9 %
–
Tablet 10 =
= 10 %
–
Tablet 11=
= 6,9 %
–
Tablet 12 =
= 5,3 %
–
Tablet 13 =
= 2,3 %
–
Tablet 14 =
= 8,4 %
–
Tablet 15 =
= 6,9 %
–
Tablet 16 =
= 8,4 %
–
Tablet 17 =
= 1,5 %
–
Tablet 18 =
= 3,0 %
–
Tablet 19 =
= 3,0 %
–
Tablet 20 =
= 6,1 %
Kesimpulannya : Dilihat dari hasil pengamatan sediaan
Amoksisilin tersebut tidak memenuhi
syarat, karena ada lebih dari 2 tablet yang
menyimpang dari kolom A. Jadi sediaan
tablet Amoksisilin tidak bisa dipasarkan.
–
d. Perhitungan Kerapuhan = x 100 %
–
=
= 33,10 %
IV.2 Pembahasan
1. Uji sudut diam
Sudut diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara timbunan
partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal. Jika sejumlah granul
atau serbuk dituang ke dalam alat pengukur, besar kecilnya sudut diam
dipengaruhi oleh bentuk ukuran dan kelembaban serbuk. Bila sudut
diam lebih kecil atau sama dengan 30° menunjukkan bahwa serbuk
dapat mengalir bebas, bila sudut lebih besar atau sama dengan 40°
biasanya daya mengalirnya kurang baik (Lachman et al, 1994).
Berdasarkan hasil pengamatan uji sudut diam dari granul di dapat
0
hasil 26.5 , hal ini menunjukkan bahwa rancangan formula kami daya
mengalir serbuknya baik, karena sesuai dengan literatur yang
0
menyatakan bahwa bila sudut diam lebih kecil dari 30 menunujukkan
serbuk dapat mengalir bebas. Jadi, sudut diam dari serbuk amoksisilin
trihidrat daya mengalirnya baik.
2. Uji kecepatan alir
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi massa tablet
adalah pemeriksaan laju alirnya. Massa tablet dimasukkan sampai
penuh ke dalam corong alat uji waktu alir dan diratakan. Waktu yang
diperlukan seluruh massa untuk melalui corong dan berat massa
tersebut dicatat. Laju alir dinyatakan sebagai jumlah gram massa
tablet yang melalui corong perdetik (Lachman et al, 1994).
g
Kecepatan alir dari granul di dapat hasil 0,16 / detik, sedangkan
untuk syarat dari kecepatan alir yaitu sifat alir suatu granul dikatakan
baik jika waktu alir tidak lebih dari 10 detik, jadi kecepatan alir dari
granul formula kami baik.
3. BJ nyata, BJ mampat, Porositas
Pengujian BJ nyata dan BJ mampat bermanfaat untuk menentukan
porositas dari granul yang terbentuk dengan syarat 10-90%. Perhitungan
porositas dilakukan untuk mengetahui kelarutan granul dalam pelarut.
Porositas yang di dapat dari pengujian ini adalah 30%, jadi
porositas atau ruang kosong antar partikel dalam formula ini
masuk dalam range porositas pada syarat 10-90%.
31
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dilihat dari evaluasi granul, Amoksisilin berdasarkan hasil
0
pengamatan uji sudut diam dari granul di dapat hasil 26.5 , kecepatan alir
g
dari granul di dapat hasil 0,16 / detik dan porositas yang di dapat dari
pengujian ini adalah
30%. Jadi, amoksisilin trihidrat daya mengalirnya baik dan ruang
kosong antar partikel dalam formula ini masuk dalam range porositas pada
syarat 10-
90%.
Dilihat dari evaluasi tablet, sediaan Amoksisilin tersebut tidak
memenuhi syarat, karena ada lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari
kolom A. Jadi sediaan tablet Amoksisilin tidak bisa dipasarkan.
V.2 Saran
1. Untuk praktikan harus lebih teliti dalam menimbang, mengukur, dan
lebih hati-hati dalam menggunakan alat.
2. Untuk laboratorium agar melengkapi alat dan bahan yang masih
kurang, agar praktikum dapat berjalan sesuai prosedur.
32