( 1+ i )n
LHR
n
2009 ( 1+ i )
LHR 2014 ( 1+ i )n
Dari data yang telah di dapat, dapat dihitung nilai LEP yaitu :
Untuk nilai R tergantung dari jumlah data yang terdapat dalam 1 segmen. Besarnya nilai R seperti
yang diperlihatkan pada tabel di bawah ini :
= 520 x 100%
2370
= 21,9409 %
Dari data yang diberikan diketahui :
- Curah hujan 750 mm/thn = iklim I < 900/thn
- Landai Curah Kelandaian I ( < 6 %) Kelandaian II Kelandaian III
Jalan 6 % = Hujan (6-10%) (> 6 %)
% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat
Kelandaian II
≤ 30 % > 30 % ≤ 30 % > 30 % ≤ 30 % > 30 %
( 6 - 10 % ) Iklim I < 0,5 1,0 – 1,5 1,0 1,5 – 2,0 1,5 2,0 – 2,5
900
Nilai FR mm/th
Iklim II > 1,5 2,0 – 2,5 2,0 2,5 – 3,0 2,5 3,0 – 3,5
dapat kita lihat
900
pada tabel mm/th
dibawah :
Tabel 8.3 Faktor Regional
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan metode Analisa Komponen,
Depaertemem Pekerjaan Umum (1987)
Maka diperoleh
IPo = 8,5 (nomogram 4 Lampiran B.2)
Untuk 5 Tahun
Koefisien kekuatan relatif, dilihat dari tabe koefisien relatif
- Lapisan permukaan : Laston, MS 744 a1 = 0,40
- Lapisan Pondasi atas : Batu pecah kelas A a2 = 0,14
- Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B a3 = 0,12
Tabel 8.6 batas-batas minimum tebal lapisan perkerasan untul lapis permukaan
Tabel 8.7 batas-batas minimum tebal lapisan perkerasan untul lapis pondasi
ITP = a1 x d1 + a2 x d2 + a3 x d3
7,25 = 3 + 2,8 + 0,12 d3
= 5,8 + 0,12 d3
d3 = 12,08 cm = 12 cm ( untuk D3 tebal minimum adalah 10 cm)
Untuk 10 Tahun
Koefisien kekuatan relatif, dilihat dari tabe koefisien relatif
- Lapisan permukaan : Laston, MS 744 a1 = 0,40
- Lapisan Pondasi atas : Batu pecah kelas A a2 = 0,14
- Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B a3 = 0,12
ITP = a1 x d1 + a2 x d2 + a3 x d3
8,5 = 3 + 2,8 + 0,12 d3
= 5,8 + 0,12 d3
d3 = 22,5 cm = 23 cm
Untuk 10 Tahun
8,5 = 0,4 d1 + 0,14 d2 + 0,12 d3
8,5 = 0,4 d1 + 2,8 + 2,76
= 5,56 + 0,4 d1
d1 = 7,35 cm = 7 cm
d0 = 7,5 - 7
d0 = 0,5 cm = 3 cm (syarat tebal minimum)