Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli
Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti: yang menjual sedikit. Hal ini
disebabkan karena jumlah penjual dalam jenis pasar Oligopoli memang tidak terlalu banyak. Paling tidak
terdapat antara 10-15 penjual. Bahkan ada yang benar-benar hanya terdiri dari 2 penjual yang disebut dengan
pasar duopoli. Melihat sedikitnya jumlah penjual pada pasar Oligopoli, persaingan yang terjadi di dalamnya
sangatlah ketat. Sebuah perusahaan dalam pasar oligopoli akan langsung melakukan reaksi bila perusahaan
pesaingnya melakukan tindakan yang mempengaruhi pasar.
Istilah perang harga barangkali merupakan suatu hal yang biasa pada pasar oligopoli ini. Adanya resiko yang
cukup besar bila melakukan perang harga membuat beberaa perusahaan memutuskan untuk melakukan
kerjasama dalam penentuan harga. Sikap cooperatif dalam menentukan harga ini akhirnya menggiring
persaingan diantara mereka dalam bentuk lain, yaitu persaingan non harga (non price competition). Inilah yang
mendasari dibedakannya bentuk pasar Oligopoli menjadi Oligopoli ketat dan Ologopoli longgar.
Dari sejumlah keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik bentuk pasar Oligopoli adalah sebagai
berikut:
Hanya terdapat sedikit penjual di pasar. Sehingga keputusan seorang penjual akan mempengaruhi
penjual yang lain. Efek reaksi tersebut pada gilirannya akan menimbulkan reaksi balasan bagi pesaing -
pesaingnya.
Produk-produk dari perusahaan di pasar Oligopoli ini dapat distandarisasikan. Industri ini umunya
dijumpai pada industri yang menghasilakn bahan=bahan mentah, seperti industri baja dan aluminium.
Terdapat pembedaan produk/corak. Semakin besar tingkat diferensiasi produk maka produsen
semakin tidak tergantung pada aktivitas perusahaan - perusahaan lainnya.
Memungkinkan perusahaan lain untuk masuk ke pasar, namun prosesnya tidak mudah karena biasanya
perusahaan besar memiliki skala ekonomis yang besar dalam melakukan kegiatan produksinya.
Promosi iklan sangat diperlukan untuk persaingan. Dengan adanya iklan diharapkan akan
menciptakan pembeli baru, namun yang terpenting adalah mempertahankan pembeli lama.
Pasar Oligopoli
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik masyarakat yang berada dikalangan
kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Pasar juga merupakan proses
hubungan timbal antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu
barang/jasa yang diperjualbelikan. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar
oligpoli mulai dari unsur produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya setiap perusahaan memposisikan dirinya
sebagai bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka
dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,
pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan
konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan
potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai
salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga
jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli
menjadi tidak ada.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang
dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang
yang bersifat homogen atau identik dengan kartel (kelompok produsen independen yang bertujuan
menetapkan harga untuk membatasi suplai dan kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur
mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari pasar oligopoli,
b. Dapat mengenal karakteristik dari pasar oligopoli
c. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli,
d. Mengetahui hubungan antara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli,
e. Mengenal model-model oligopoli,
f. Mengetahui jenis-jenis pasar oligopoli,
g. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli,
h. Mengetahui hambatan-hambatan dalam persaingan oligopoli,
i. Mengetahui contoh-contoh yang berhubungan dengan pasar oligopoli.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam konteks ini maksudnya dimana
penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Beberapa dapat berarti paling sedikit 2
dan paling banyak 10 sampai 15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana
hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing. Jika pasar
oligopoli hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut duopoli.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai bagian yang terikat dengan
permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing
mereka, sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan
sebagainya dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan
potensial untuk masuk ke dalam pasar. Perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu
usaha untuk menikmati laba normal dibawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas
sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli
menjadi tidak ada.
2. Karakteristik Pasar Oligopoli
Dari pengertian yang dikemukakan sebelumnya dapat dilihat beberapa karakter dari pasar oligopoli yaitu
sebagai berikut:
a. Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)
Secara teoristis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam pasar, agar dapat
dikatakan oligopoli. Namun untuk dasar analisis biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari
sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua perusahaan (duopoli). Kekuatan perusahaan-
perusahaan dalam industri dapat diukur dengan menghitung rasio konsentrasi (concentration ratio).
Rasio konsentrasi menghitung berapa persen output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-
perusahaan yang dominan (empat sampai dengan delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat
perusahaan (four firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%, berarti 60% output dalam industri
dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang
semakin bersaing sempurna. Pasar suatu industri dinyatakan berstruktur oligopolistik apabila CR4
melebihi 40%. Dapat juga diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika CR8 80, berarti
80% penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan perusahaan terbesar.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan
monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga
harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari
perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak
cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan
manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya begitu
kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli
akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.