Anda di halaman 1dari 2

BIMBINGAN KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT SARAF

HARI/TANGGAL : Kamis, 24 Januari 2019

KEGIATAN : Bimbingan Jurnal Reading

MATERI : “Migrain Treatment in Pregnancy and Lactation”


KOAS : Hanna Kumari Dharaindas, Iqbal Muhammad, Indira Catur Paramita,
Notulen : Iqbal Muhammad

Rangkuman Bimbingan

1. 40,9% wanita usia reproduksi mengalami migrain - wanita usia reproduksi sering
bereproduksi – mengatakan penting bahwa kita memiliki informasi dan pedoman yang
baik mengenai pengobatan migrain yang tepat selama kehamilan dan menyusui.
2. Setidaknya 70% pasien wanita migrain melaporkan serangan menstuasi mereka, serta
perubahan sakit kepala terkait hormonal traception, pregnancy, dan menopause.
Akibatnya penyedia layanan kesehatan yang dipilih seorang wanita sangat mempengaruhi
pengobatannya. Secara tradisional, kebanyakan ahli neurology tidak terlatih dalam
mengatur hormonal menstrual migraine atau catamenial epilepsy, sedangkan sebagain
besar gynecology training tidak mempelajari diagnosis dan treatment of migraine.
3. Acetaminophen secara tradisional dianggap aman pada tahap kehamilan. Namun, tiga
penelitian terbaru menyajikan data yang menimbulkan kekhawatiran tentang efek
perkembangan saraf yang merugikan pada anak-anak mengenai paparan asetaminofen
yang lebih besar (>28 hari) dalam rahim. European Medicines Agency mengevaluasi dua
studi ini dan menemukan bukti yang tidak cukup untuk mendukung hubungan antara
paparan prenatal dan hasil perkembangan saraf berikutnya.
4. Di antara NSAID, ibuprofen adalah pilihan yang disukai karena RID yang rendah dan
fakta bahwa itu telah dipelajari dengan baik pada anak-anak. NSAID dengan waktu paruh
yang panjang seperti naproxen, sulindac, dan piroxicam dapat menumpuk pada bayi
dengan penggunaan jangka panjang. Ketika suatu obat kompatibel dengan menyusui,
kekhawatiran selanjutnya adalah konsentrasi obat yang akan ada dalam ASI. Hampir

1
semua obat yang diminum oleh ibu akan ada sampai batas tertentu dalam ASI, tetapi
dosis relatif bayi (RID) dapat ditentukan dan dinyatakan sebagai persentase dari dosis
ibu. 10% dari hasil keputusan yang diterima sumatriptan menunjukkan RID yang rendah
(3,5%) bahkan ketika diukur setelah konsentrasi plasma yang jauh lebih tinggi dicapai
dengan injeksi subkutan.

Foto:

NO NAMA NIM TANDA TANGAN


1. Hanna Kumari Dharaindas 1102014120

2. Indira Catur Paramita 1102014131

3. Iqbal Muhammad 1102014132

Mengetahui,
Pembimbing

dr. Prima A. Madaze, Sp.S

Anda mungkin juga menyukai