35-Article Text-93-1-10-20160413
35-Article Text-93-1-10-20160413
ABSTRAK
Persentase
MasaKerja Frekuensi
(%) Sumber : Data primer yang telahdiolah
< 5 tahun 12 70,6
5 – 10 3 17,6 Hasil data komunikasi menunjukan tingkat
tahun komunikasi kurang sebesar 22,7% hal ini
10 – 15 1 5,9 disebabkan antara perawat dan dokter
tahun kadang terjadi pembatalan informasi
> 15 tahun 1 5,9 sehingga penyampaian informasi dari
Jumlah 17 100 perawat kepada pasien kadang tidak relevan
Sumber : Data primer yang telahdiolah dan berlangsung tidak baik.contoh : batalnya
Tabel 2 menjelaskan bahwa sebagian besar informasi dari dokter dengan penundaan
perawat di Ruang Perawatan Nuri RSUD operasi yang berimbas kepada nilai
Banjarbaru mempunyai masa kerja < 5 kepercayaan pasien akan informasi yang
tahun yaitu sebanyak 12 orang (70,6%). disampaikan melalui komunikasi yang tidak
1.3 Berdasarkantingkat status kepegawaian relevan dengan kenyataan.
Tabel 4.3 Pembahasan
Distribusi Frekuensi Tenaga Perawat Komunikasi merupakan proses penyampaian
Menurut Status Kepegawaian, Ruang informasi dalam sebuah interaksi tatap muka
Perawatan Nuri RSUD Banjarbaru Tahun yang yang berisi, ide, perasaan, perhatian
2014 makna, serta pikiran yang diberikan pada
Status Persentase penerima pesan dengan harapan si penerima
Frekuensi pesan menggunakan informasi tersebut
Kepegawaian (%)
PNS 14 82,4 untuk mengubah sikap dan perilaku. Adanya
PTT/Honorer 3 17,6 komunikasi disebabkan oleh adanya
Jumlah 17 100 kebutuhan akan mempertahankan
Sumber : Data primer yang telahdiolah kelangsungan hidup dan kebutuhan untuk
Tabel 3 menjelaskan bahwa sebagian besar menyesuaikan diri dengan lingkungannya
perawat di Ruang Perawatan Nuri RSUD (Nasir.A, 2011).
Banjarbaru berstatus sebagai PNS yaitu Dari hasil penelitian diatas diperoleh hasil
sebanyak 14 orang (82,4%). penelitian komunikasi perawat baik, hal ini
sangat relevan dengan data tingkat
Analisa Data pendidikan perawat di ruang perawatan nuri
Tabel 4.7 yang kualifikasi pendidikan perawat yang
Komunikasi Secara verbal dan Non Verbal sudah cukup memadai sehingga kemampuan
berkomunikasi dapat lebih baik khususnya
antara perawat dan pasien.
Masa kerja tenaga perawat khususnya di Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian
ruang perawatan nuri sudah cukup Keperawatan dan Teknik Analisis
berpengalaman yang mana pengalaman atau Data. Jakarta: Salemba Medika.
91
masa kerja merupakan faktor pendukung
dalam memberikan tindakan keperawatan Kaplan, H. (2007). Sinopsis psikiatri ilmu
khususnya dalam hal berkomunikasi dengan pengetahuan psikiatri klinis. Jakarta:
pasien. Bina Rupa Aksara
Perawat perlu memiliki kemampuan
berkomunikasi yang khususnya dalam Kaplan, H. (2004). Keperawatan jiwa.
hubungan personal antara perawat dengan Jakarta: EGC.
pasien, serta dapat menyampaikan informasi
dengan menggunakan bahasa yang mudah Muhity.A.et al. (2011). Komunikasi efektif.
dimengerti oleh pasien. Komunikasi sangat Jakarta: Salemba Medika.
penting dalam mengatasi kecemasan pasien,
karena komunikasi yang kurang baik akan Nasir.A.et al. (2011). Komunikasi dalam
menimbulkan dampak yang buruk bagi keperawatan. Jakarta: Salemba
pasien misalnya timbul kesalahpahaman Medika.
diantara perawat dan pasien.
Kesimpulan dan Saran Nevid. (2005). Psikologi abnormal. Jakarta:
Hasil penelitian menunjukkan sebagian Erlangga.
besar komunikasi perawat ruang Nuri RSUD
Banjarbaru baik verbal maupun non verbal Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi
masih baik. Masih adanya penilaian yang Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
kurang baik memerlukan perhatian perawat Cipta.
untuk memperbaiki cara dan metode
komunikasi mereka kepada pasien.
PUSTAKA
Friedman. (2010). Buku ajar keperawatan
keluarga, riset, teori, dan praktik. edisi
5. Jakarta: EGC