Anda di halaman 1dari 10

SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS MENGENAI HUBUNGAN

DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP ORANG


DENGAN HIV/AIDS (ODHA)

Anisa Maulidiyah
Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan, FK UNTAN

Abstrak
Latar belakang: ODHA, adalah singkatan dari Orang Dengan HIV/AIDS. ODHA memiliki
permasalahan tidak hanya permasalahan dari sisi fisiologis akibat terinfeksi HIV, namun juga
permasalahan pada adanya stigma dan diskriminasi yang dapat menambah beban psikologis dari
ODHA itu sendiri. Permasalahan yang dihadapi oleh ODHA ini tentunya dapat berpengaruh
pada penurunan kualitas hidup. Salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam kualitas
hidup ODHA adalah dukungan sosial maupun dukungan keluarga. Metode: Sebuah pencarian
tinjauan sistematis dilakukan menggunakan Biomed Centraldatabase untuk artikel yang
dipublikasikan antara tahun 2013 dan 2018. Hasil: Dari hasil tinjauan sistematis dari 5 jurnal
yang dilakukan, didapatkan bahwa dukungan keluarga dengan kategori cukup, dan untuk kualitas
hidup hampir seluruh responden memiliki kualitas hidup dalam kategori baik. Pembahasan:
Masalah yang dialami orang dengan HIV/ AIDS akan mempengaruhi kualitas hidupnya. Salah
satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup ODHA adalah dukungan keluarga. Anggota
keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Kesimpulan:Terdapat hubungan antara dukungan
keluarga terhadap kualitas hidup orang dengan hiv/aids.

Kata kunci: dukungan keluarga , ODHA, kualitas hidup

Background: PLWHA, are people with HIV / AIDS. PLWHA have complexity not only from
the physiological side of HIV, but also a factor that can increase the psychological burden of
PLWHA itself. Problems created by PLWHA can cause a decrease in quality of life. One factor
that has an important role in the quality of life of PLWHA is social and family. Method: A study
was conducted using Biomed Central Database for articles that discussed between 2013 and

1
2018. Results: From the cognitive results of the 5 journals that were conducted, were obtained in
sufficient category, and for the quality of life of almost all respondents who had quality of life in
good categories. Discussion: Problems experienced by people with HIV / AIDS will affect the
quality of life. One factor that influences the quality of PLWHA is families. Family members for
supportive people are always ready to provide help and assistance if needed. Conclusion: Hadith
relationships with various people on the quality of life of people with HIV / AIDS.

Keywords: Family, PLWHA, quality of life

PENDAHULUAN
HIV terus menjadi masalah kesehatan Riau, dan Sulawesi Selatan. Sampai bulan
masyarakat dunia. Pada tahun 2016, 1,0 juta September 2014, jumlah orang dengan HIV
orang meninggal karena penyebab HIV AIDS (ODHA) yang masih menerima
secara global. Ada sekitar 36,7 juta orang Terapi Antiretroviral (ART) yaitu 45.631
yang hidup dengan HIV, pada akhir tahun orang (Kemenkes, 2014).
2016 dengan 1,8 juta orang menjadi baru ODHA memiliki permasalahan yang
terinfeksi. 54% orang dewasa dan 43% tidak hanya sekedar masalah kesehatannya
anak-anak yang hidup dengan HIV saat ini saja tetapi juga masalah sosial dan
menerima terapi antiretroviral (ART) psikologis. Permasalahan sosial ODHA
seumur hidup (WHO, 2018). yaitu tentang bagaimana agar mereka hidup
Di Indonesia, jumlah kumulatif sehat setelah mengetahui dirinya terinfeksi
penderita HIV dari tahun 1987-2014 virus HIV yang mematikan, serta masalah
sebanyak 150.296 orang, sedangkan total psikologis terutama terjadi ketika hasil tes
kumulatif kasus AIDS sebanyak 55.799 darah ternyata positif mengidap HIV (kaget,
orang. Berdasarkan laporan provinsi, sedih, dan stres) (Rahakbauw, 2016).
jumlah kasus infeksi HIV yang dilaporkan Masalah lain yang juga dialami oleh
sejak 1987 – 2014 yang terbanyak ada di mereka adalah penolakan diri terhadap
Provinsi DKI Jakarta dengan 32.782 kasus. kenyataan bahwa ia terinfeksi virus HIV,
10 besar kasus HIV terbanyak ada di sekalipun kelihatannya sehat. Kondisi
Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, kejiwaan inilah yang menyebabkan ODHA
Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, Jawa merasa tidak berguna, mempunyai masa
Tengah , Kalimantan Barat, Kepulauan depan suram, tidak dapat melakukan apa-apa

2
untuk dirinya maupun keluarga dan tidak dengan penggunaan kata kunci untuk
memiliki akses untuk memperoleh pekerjaan pencarian yang lebih spesifik: “correlation”,
serta memiliki keterbatasan dalam interaksi “impact”.
sosialnya (Rahakbauw, 2016). Langkah selanjutnya menyaring
Maka dari permasalahan diatas, abstrak dari artikel-artikel yang ada untuk
dibuatlah ulasan ini yang berfokus pada mencari keterkaitannya, kemudian meninjau
pengaruh dukungan keluarga kepada secara menyeluruh artikel-artikel yang
kualitas hidup orang denga hiv/aids . Tujuan ditulis dalam bahasa Inggris diterjemahkan
dari kajian ini adalah untuk memfasilitasi dalam bahasa Indonesia untuk
pemahaman tentang apakah terdapatnya mempermudah peninjauan kemudian
hubungan dukungan keluarga terhadap mengkaji beberapa artikel yang sudah
kualitas hidup pada orang dengan haiv/aids. didapat untuk direview.
Dalam langkah pembuatan review,
METODE artikel harus menggambarkan setidaknya
Sebuah pencarian tinjauan sistematis satu kasus, hubungan dukungan keluarga
dilakukan menggunakan Biomed terhadap kualitas hidup ODHA dalam kasus
Centraldatabase untuk artikel yang yang ada atau menyajikan hasil dari
dipublikasikan antara tahun 2013 dan 2018. hubungan dukungan keluarga terhadap
Strategi pencarian menggunakan Biomed kualitas hidup ODHA dan ditulis dalam
Central dengan kata kunci : family support, bahasa Indonesia. Pencarian artikel
ODHA, quality of life. Kosa kata ditambah ditentukan berdasarkan kriteria inklusi.

HASIL
Lima artikel yang dipilih untuk orang dengan HIV/ AIDS. Dukungan
dilakukan review. Dalam 5 studi yang keluarga dengan kategori cukup, dan untuk
disertakan ada 5 kasus yang diteliti untuk kualitas hidup hampir seluruh responden
mengetahui hubungan dukungan keluarga memiliki kualitas hidup dalam kategori baik.
terhadap kualitas hidup orang dengan HIV/ Kelima studi menunjukkan dukungan
AIDS. Dari kelima studi tersebut didapatkan keluarga memiliki peran penting terhadap
hasil bahwa terdapat hubungan antara kualitas hidup dan memberikan pengaruh
dukungan keluarga terhadap kualitas hidup positif bagi kehidupan ODHA itu sendiri,

3
melalui semangat, nasehat maupun motivasi dengan HIV/ AIDS dalam mengkonsumsi
dari keluarga atau kerabat terdekat serta obat antiretroviral.
dapat meningkatkan kepatuhan orang

PEMBAHASAN
AIDS (Acquired Immune Deficiency atau ketiak, sariawan sejenis bisul atau luka
Syndrome) adalah sekumpulan gejala bernanah di mulut dan tenggorokan, serta
penyakit yang timbul karena menurunnya diare terus menerus. (Western Australia
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh Department of Health, 2013).
infeksi HIV (Human Immunodefeciency Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
Virus) yaitu sejenis virus yang menyerang tidak hanya dihadapi oleh permasalahan
atau menginfeksi sel darah putih fisik, tetapi juga permasalahan medis,
(Kemenkes, 2014). psikologis, sosial maupun ekonomi. Aspek
Virus ini menyerang dan medis yang dialami oleh orang dengan
menghancurkan kelompok sel-sel darah HIV/AIDS yaitu terkait dengan minimnya
putih tertentu yaitu sel T-Helper, sel yang informasi yang diperoleh sehingga
membuat zat anti di dalam tubuh. HIV berdampak terhadap pola perilaku yang
memperbanyak diri dalam sel limfosit yang ditimbulkan dari ketidaktahuan tentang HIV.
diinfeksikannya dan merusak sel-sel Selain aspek medis, kondisi psikologis
tersebut, sehingga mengakibatkan yang diperlihatkan yaitu sedih, cemas,
menurunnya sistem kekebalan dan daya terisolasi dan kehilangan kepercayaan diri
tahan tubuh. Virus ini terdapat di dalam serta putus asa. Kondisi ini sangat
darah dan air mani. Daya tahan tubuh yang mempengaruhi proses pemulihan penyakit
melemah mengakibatkan timbulnya HIV/AIDS dan menghambat ODHA untuk
penyakit karena infeksi ataupun penyakit mendapatkan kualitas hidup yang baik.
lain (Rahakbauw, 2016). Kualitas hidup merupakan persepsi
Orang dengan HIV/ AIDS akan individu mengenai keadaan dirinya pada
mengalami gejala fisik seperti kelelahan aspek fisik, psikologis, sosial dan
yang terus-menerus, penurunan berat badan lingkungan untuk mencapai kepuasan di
secara cepat, demam tanpa sebab yang jelas, dalam hidupnya. Kualitas hidup erat
pembengkakan kelenjar, terutama di leher kaitannya dengan kesehatan fisik dan mental

4
seseorang. Terdapat empat aspek yang dapat dari pendampingan orang lain, isolasi sosial,
menentukan apakah hidup seseorang secara negatif berhubungan dengan perilaku
berkualitas atau tidak, yaitu aspek kesehatan (Mahardining, 2010).
psikologis, aspek sosial, aspek, fisik dan Dari hasil penelitian Simboh, et al
aspek lingkungan. Aspek yang dominan (2018) menunjukkan bahwa adanya
dalam pembentukan kualitas hidup adalah hubungan yang signifikan antara dukungan
aspek psikologis, yang meliputi spiritualitas, keluarga terhadap kualitas hidup ODHA.
dukungan sosial dan kesejahteraan. Terdapat responden yang memiliki kualitas
(Prastiwi, 2012). hidup baik lebih tinggi, karena mendapatkan
Bagi individu yang positif terinfeksi dukungan dari keluarga.
HIV, menjalani kehidupannya akan terasa Burgoyne (2005), mengatakan
sangat sulit karena individu tersebut akan terdapat beberapa bentuk dukungan keluarga
mengalami perubahan secara fisik yang yaitu: dukungan penghargaan (appraisal
berkaitan dengan perkembangan penyakit, support), dukungan informasi (information
tekanan emosional dan stres psikologis support), dukungan emosi (emosional
karena dikucilkan oleh orang lain dan support), dan dukungan materi (tangible
teman, serta adanya stigma sosial dan assistance).
diskriminasi di masyarakat. (Yesi, 2005). Larasaty (2015), dari hasil
Salah satu cara yang dapat membantu penelitiannya menyatakan kebanyakan
ODHA dalam permasalahan tersebut adalah bentuk- bentuk dukungan keluarga yang
adanya dukungan keluarga. Dukungan ini diberikan kepada ODHA ,yaitu seperti
bisa berasal dari pihak manapun seperti mengingatkan ODHA untuk minum obat
orang tua, pasangan, sahabat, ataupun anak secara teratur, mengantarkan ODHA ke
(Emery, 2000). klinik VCT&CST serta memberikan
Dukungan keluarga dapat menjadi dukungan secara finansial. Dukungan
faktor yang dapat berpengaruh dalam keluarga dapat berasal dari suami terhadap
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan istri, orang tua kepada anak maupun
individu. Keluarga dapat memberikan sebaliknya.
dukungan dan membuat keputusan Rahakbauw (2016), mengatakan
mengenai perawatan anggota keluarga yang bentuk-bentuk dukungan yang diberikan
sakit. Derajat dimana seseorang terisolasi oleh keluarga, berpengaruh secara signifikan

5
terhadap keberlangsungan hidup ODHA. lainnya, disamping itu mereka juga dapat
Dukungan yang diberikan oleh keluarga meminta saran dari berbagai pihak yang
dapat berupa dukungan emosional, berhubungan dengan kondisi penyakit yang
dukungan materi, dukungan penghargaan, dialami. (Rahakbauw, 2016).
dukungan informasi, dan dukungan jaringan Dukungan bersosialisasi, yaitu
sosial. keluarga berusaha untuk terlibat di dalam
Dukungan emosional dapat berupa lembaga-lembaga yang memberikan
upaya yang diberikan dalam pelayanan kepada Orang Dengan HIV/AIDS
memperlihatkan perasaan maupun kasih melalui kelompok dukungan. Upaya yang
sayang terhadap seseorang ketika berada dilakukan keluarga dalam hal ini merupakan
dalam kondisi labil. Selain dukungan suatu cara untuk membantu Orang Dengan
emosional, dukungan penghargaan berupa HIV/AIDS tidak merasa terisolasi dari
perhatian dan penerimaan keluarga kepada lingkungan sosialnya (Rahakbauw, 2016).
ODHA juga dapat diberikan. Hal ini Siboro (2013), menyatakan dukungan
menjadi suatu penyemangat bagi ODHA keluarga dapat mempengaruhi
dalam menjalani kehidupan mereka. Adanya keberfungsian sosial hidup ODHA.
penerimaan dari keluarga berdampak secara Dukungan keluarga merupakan bagian yang
signifikan dalam proses pengobatan yang sangat penting yang dibutuhkan Orang
dilakukan (Rahakbauw, 2016). Dengan HIV/AIDS dalam proses
Dukungan materi, dapat dilakukan pemulihannya. Besar atau kecilnya
oleh keluarga dalam upaya membantu biaya dukungan tersebut bisa membangkitkan
pengobatan ODHA. Keluarga akan semangat Orang Dengan HIV/AIDS untuk
melakukan berbagai cara untuk memperoleh untuk menjalani hidup yang lebih baik.
uang agar dapat membeli obat yang nantinya Selain itu, intervensi melalui terapi
akan dikonsumsi oleh ODHA. Dukungan ARV secara rutin dan terus menerus juga
informasi yaitu upaya yang dilakukan oleh sangat diperlukan oleh ODHA.
keluarga besar saat mengetahui kondisi Diperlukannya bantuan keluarga dan orang-
anggota keluarga yang terinfeksi HIV orang terdekat untuk membantu
dengan berusaha mencari informasi mengingatkan penderita dalam
sebanyak mungkin terkait penyakit yang mengkonsumsi obat pada jam yang tetap
dialami oleh anak atau anggota keluarga setiap hari (Infokes, 2007).

6
Ketidakpatuhan pengobatan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
dialami ODHA akan mengakibatkan kepatuhan terapi ARV. Hal ini sejalan
menurunnya kesehatan fisik dan dengan BKKBN (2000) yang menyatakan
kesejahteraan psikologis ODHA, dan pada bahwa dukungan dari anggota keluarga dan
akhirnya akan berdampak pada kualitas dan teman terdekat merupakan salah satu
makna hidup ODHA (Basavaaraj, Navya & dukungan yang sangat diperlukan terhadap
Rashmi, 2010). pelaksanaan terapi ARV dan berpengaruh
Penelitian yang dilakukan Anasari & besar bagi ODHA untuk memacu semangat
Trisnawati (2018), menunjukkan hasil hidupnya.
adanya dukungan keluarga terhadap Namun, beberapa orang yang
kepatuhan ibu hamil yang terinfeksi HIV memakai obat antiretroviral (ARV) akan
dalam mengkonsumsi ARV. Dukungan mengalami beberapa efek samping. Semakin
keluarga meningkatkan motivasi ibu untuk tinggi takaran obat yang dipakai, maka
menjalani terapi. Dukungan keluarga yang semakin berat efek sampingnya. Dan dapat
baik dipengaruhi oleh beberapa faktor, juga dilihat dengan lamanya penggunaan
diantaranya ekonomi dan pengetahuan obat. Jika proses penguraian obat dalam
keluarga tentang pentingnya kepatuhan darah lebih lambat dari yang sewajarnya,
mengkonsumsi ARV pada ibu hamil. maka tingkat obat dalam darah akan lebih
Menurut Australian College Of tinggi, dan hal ini akan lebih mungkin
Pharmacy Practice (2001) dalam Saragi mengakibatkan efek samping. Semakin lama
(2011), ada beberapa cara untuk pengobatan dengan dosis tinggi, maka
meningkatkan kepatuhan minum obat antara semakin cenderung menekan sel darah
lain adanya dukungan dari pihak keluarga, merah dan menyebabkan kadar hemoglobin
teman dan orang - orang disekitar untuk menjadi rendah (Spiritia, 2014).
selalu mengingatkan pasien agar teratur Perlu bagi keluarga untuk memberikan
minum obat demi keberhasilan pengobatan. dukungan dan motivasi yang kuat kepada
Kepatuhan dalam pengobatan akan ODHA serta meningkatkan pemantauan
meningkat ketika pasien mendapatkan perkembangan terapi yang dijalankan oleh
bantuan dari keluarga. ODHA (Rahakbauw, 2016). Pemberian
Hasil penelitian Mahardining (2010), pujian dan motivasi penuh kepada penderita
menunjukkan bahwa adanya hubungan yang HIV akan menimbulkan optimisme di masa

7
depan serta menimbulkan harapan positif HIV/AIDS sangat rentan jika mengalami
dan menstimulasi imunitas maupun sistem gangguan psikis atau mental, sehingga perlu
endokrin untuk memfasilitasi penyembuhan. mendapatkan psikoterapi untuk
Pemberian pujian dan motivasi meningkatkan kualitas hidupnya
sebagai pengalihan konsentrasi membantu (Peristiowati, Siyoto, & Ratna Wardani,
mencegah kekhawatiran perjalanan 2015).
penyakit. Ketahanan tubuh penderita

KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil literature review ini 2. Untuk masyarakat diharapkan untuk
dapat dikatakan bahwa dukungan keluarga menambah pengetahuan mengenai
memiliki hubungan yang erat terhadap HIV/AIDS, sehingga tidak menimbulkan
kualitas hidup ODHA. Semakin tinggi stigma yang buruk serta diskriminasi
dukungan keluarga yang diberikan, maka terhadap ODHA.
semakin baik pula kualitas hidup ODHA. 3. Untuk mahasiswa keperawatan
diharapkan dapat memberikan edukasi
SARAN
atau pendidikan kesehatan kepada
1. Untuk keluarga diharapkan dapat individu, keluarga maupun masyarakat
menjadi sandaran bagi ODHA dan terus mengenai HIV/AIDS. Serta mampu
memberi dukungan agar dapat memberikan intervensi kepada individu
memperbaiki kualitas hidup yang maupun kelompok berisiko dalam upaya
dimiliki ODHA. pencegahan HIV/AIDS.

DAFTAR PUSTAKA
Adipo, S., Jumaini, & Damanik, S. R. Anasari, T., & Trisnawati, Y. (2018).
(2014). Hubungan Dukungan Hubungan Dukungan Keluarga Dan
Keluarga denga Tingkat Kecemasan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Ibu
Pasien Yang Menjalani Kemoterapi di Hamil Dengan Hiv Dalam
Ruang Anyelir RSUD Arifin Achmad Mengkonsumsi Arv Di Rsud Prof. Dr.
Provinsi Riau. Ilmu Keperawatan Margono Soekarjo Purwokerto. Jurnal
Universitas Riau , 777-785. Publikasi Kebidanan , 100-113.

8
Kemenkes. (2014). Infodatin: Pusat Data

Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Informasi Kementerian Kesehatan

Nasional. 2000. Buku Panduan RI. Jakarta: Pusat Data dan Informasi.

Informasi dan Konseling Larasaty, N. D. (2015). Bentuk-Bentuk


Penanggulangan HIV/AIDS bagi Dukungan Keluarga Kepada Ibu
PLKB dan Kader. Jakarta: BKKBN Dengan Hiv Positif Dalam Menjalani

Basavaraj, K., Navya, M., & Rashmi, R. Terapi Arv (Studi Kasus Pada

(2010). Quality of Life in HIV/AIDS. Kelompok Dukungan Sebaya/Kds

Indian Journal of Sexually Arjuna Plus Kota Semarang). The 2nd

Transmitted Diseases and AIDS , 75- University Research Coloquium , 147-

80. 156.

Burgoyne, R. W. (2005). Menjelajahi arah Mahardining, A. B. (2010). Hubungan

sebab-akibat antara dukungan sosial Antara Pengeahuan, Moivasi , dan

dan hasil klinis untuk HIV-positif Dukungan Keluarga Dengan

dewasa dalam konteks terapi Kepatuhan Terapi ARV ODHA.

antiretroviral yang sangat aktif Peduli Jurnal Kesehatan Masyarakat , 131-

AIDS 137.

Emery RE, Oltmanns, T.F. 2000. Essentials Prastiwi, T. F. (2012). Kualitas Hidup

of Abnormal Psychology. New Jersey: Penderita Kanker. Development And

Prentice Hall, Inc Clinical Psychology , 1, 21-27.

Infokes. 2007. Cegah HIV/AIDS Lindungi Rahakbauw, N. (2016). Dukungan Keluarga

ODHA. Media Informasi Kesehatan. 2 Terhadap Kelangsungan Hidup Odha

(2): 1-3 (Orang Dengan Hiv/Aids). INSANI ,


64-82.
Irawan, E., Hayati, S., & Purwaningsih, D.
(2017). Hubungan Dukungan Saragi, S. (2011). Panduan Penggunaan

Keluarga Dengan Kualitas Hidup Obat . Jakarta: Rosemata Publisher.

Penderita Kanker Payudara. Jurnal Simboh, F. K., Bidjuni, H., & Lolong, J.
Keperawatan BSI , 5, 121-129. (2015). Hubungan Dukungan

9
Keluarga Bagi Kualitas Hidup Orang Spiritia, Y. (2014). Lembar Informasi 550
Dengan Hiv/Aids (Odha) Di Klinik Tentang Efek Samping Obat ARV.
Vct Rsu Bethesda Gmim Tomohon. 550.
eJournal Keperawatan , 1-6.
WHO. (2018). HIV/AIDS. -: World Health
Sotarduga, F. (2018). Dukungan Keluarga Organization.
Bagi Orang Dengan Hiv/Aids (Odha)
Dampingan Komite Aids HKBP.
Universitas Sumatera Utara , 67-86.

10

Anda mungkin juga menyukai