Kelas :
Analisa Informasi Geospasial A
2. Maka akan muncul tampilan berikut. Beberapa isian yang perlu di isi antara lain:
output feature class dapat diisikan nama file hasil fishnet dalam .shp,
template extent diisikan dengan layer yang digunakan sebagai dasar yang selanjutnya akan
otomatis mengisi batas-batasan dari fishnet tersebut,
Cell size dapat diisikan dengan jarak antar titik yang diinginkan, baik secara horizontal
maupun vertikal
Number of rows and columns, ini merupakan kolom yang diisi dengan seberapa banyak
titik yang diinginkan berdasarkan kolom dan rownya.
3. Berikut yang berupa titik-titik merupakan hasil dari fishnet
4. Titik-titik fishnet tersebut dapat kita identifikasi koordinat dan elevasinya. Untuk
koordinat, terlebih dahulu klik kanan pada shapefilenya lalu pilih open attribute table.
5. Kemudian, pada kiri atas tabel klik panah ke bawah dan pilih add field untuk menambah
kolom baru.
6. Maka akan muncul seperti jendela berikut. Buatlah dua kolom baru, untuk koordinat X dan
Y
7. Selanjutnya, klik kanan pada judul kolom lalu pilih calculate geometry.
8. Selanjutnya akan muncul tampilan berikut, pilih X coordinate of point apabila ingin
menampilkan koordinat X, dan pilih Y coordinate of point untuk koordinat Y
9. Berikut merupakan hasilnya pada tabel yang telah di calculate geometry.
10. Selanjutnya, untuk menampilkan elevasi, menggunakan tools extract multi values to
points. Untuk memudahkan, bisa langsung ketik extract di search.
11. Muncul tampilan berikut, pada input fitur, isikan fishnet yang telah dibuat dan pada input
raster, bisa diisikan roi nya karena harus dalam bentuk raster.
12. Hasilnya dapat dilihat pada tabel akan muncul kolom baru yang menunjukkan elevasi dari
setiap titik seperti di bawah ini.
13. Selanjutnya, dari hasil titik tersebut dapat dimodelkan elevasinya menggunakan kriging.
14. Kemudian akan muncul tampilan di bawah ini dengan input diisikan hasil dari fishnet.
15. Berikut ini merupakan hasil dari kriging dan pada table of contents dapat dilihat legenda
dari ketinggian berdasarkan warnanya.
16. Selanjutnya, agar sesuai dengan batas wilayah, maka kita potong dengan clip dan pilih
extract by mask.
17. Maka akan muncul tampilan berikut dengan diisikan input raster yaitu hasil kriging dan
feature mask adalah batas administrasi.
18. Berikut adalah hasilnya
Kita dapat melihat perbandingan antara hasil kriging dari titik fishnet dengan kontur dari DEM
SRTM 30. Berikut merupakan perbandingannya.