1. Lokasi (Location)
Organ atau sistem mana yang mengalami keluhan. Apabila keluhan berupa batuk atau
mencret, maka lokasi keluhan otomatis kita ketahui lokasinya pada saluran pernafasan
atau saluran cerna. Apabila keluhan berupa nyeri perut, perlu dijelasan nyeri perut daerah
mana (mis: perut kanan bawah, perut daerah ulu hati). Karena dengan mengetahui lokasi
yang jelas, dokter akan dapat memperkirakan organ perut mana yang kira-kira sakit.
2. Onset (Onset)
Sejak kapan keluhan mulai dirasakan? Apakah keluhan terjadi secara mendadak atau
perlahan-lahan? Apakah keluhan didahului kejadian atau keadaan tertentu. Misalnya
nyeri dada timbul secara mendadak setelah olah raga berat.
3. Kualitas (Quality)
Misalnya nyeri pada dada, apakah seperti tertusuk-tusuk atau mungkin seperti tertimpa
beban berat. Gambaran yang diceritakan dalam konsultasi hendaknya bisa menjawab
pertanyaan “Seperti apakah rasa nyeri itu?”
4. Kuantitas (Severity)
Apakah beratnya keluhan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau mengganggu
tidur? Misalnya sesak sampai tidak bisa aktivitas ringan (mis: tidak bisa mandi, berjalan
ke kamar mandi), atau tidur terlentang saja sudah sesak, ini mencerminkan beratnya
sesak.
5. Kronologis (Chronology)
Hal yang musti dijabarkan pasien hendaknya dapat menjelaskan kronologis keluhan
tersebut sejak pertama kali dirasakan sampai saat ini dan bagaimana perkembangannya.
6. Faktor Modifikasi (Modifying factors)
Adalah keadaan yang dapat memperingan atau memperberat keluhan. Jawaban
pertanyaan ini dapat menjelaskan jenis penyebabnya. Misalnya sesak saat aktivitas berat
dan berkurang apabila istirahat, mencerminkan penyebabnya berhubungan dengan
jantung.
7. Keluhan Penyerta (Assocciated Symptoms)
Sering sekali setiap penyakit mempunyai banyak gejala. Yang dirasakan paling keras
merupakan keluhan utama, sedangkan keluhan lainnya merupakan keluhan penyerta.
Keluhan penyerta lain pun hendaknya dijabarkan dengan Sacred Seven.
Fundamental four