TAHUN 2019
Fax 021-8798-6666
Halaman
SK Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian Sub Komite K3RS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
BAB III VISI, MISI, TUJUAN RUMAH SAKIT
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAB V STRUKTUR ORGANISASI SUB KOMITE K3RS
BAB VI URAIAN JABATAN
A. Uraian tugas ketua unit K3
B. uraian tugas staf unit K3
C. uraian tugas pendukung K3
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI
BAB X PERTEMUAN/ RAPAT
BAB XI PELAPORAN
1. LAPORAN HARIAN
2. LAPORAN 1 MINGGUAN
3. LAPORAN 2 MINGGUAN
4. LAPORAN BULANAN
KATA PENGANTAR
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks yang
difungsikan untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum.
Semakin luaspelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit tersebut, maka
akan semakin kompleks peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan
tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang sangat
besar, tidak hanya bagi pasien, tenaga medis dantenaga non medis, tetapi juga
pengunjung rumah sakit.
Disadari ataupun tidak, potensi bahaya di rumah sakit sangat luas, selain
penyakit- penyakit infeksi juga ada potensi bahaya – bahaya lain yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia di rumah sakit. Yaitu
potensi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial.
1
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSB Ananah Probolinggo
ini merupakan pedoman yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan
pengelolaan K3 RSB Amanah Probolinggo. Standard Kesehatan Kerja yang
mencakup standar penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan terhadap
bencana.
2
Standart K3 RS CITAMA ini dibuat dengan mengacu pada berbagai macam
sumber baik itu
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT CITAMA
KETENAGAAN
DESKRIPSI KEGIATAN
7
Tabel. 1.5 Neraca Air Bersih
TOTAL
Asumsi
Tahap Jenis Kebutuhan Sumber Kebutuhan
Pemakaian
(m3/hari)
Operasional
Pasien ± 100 TT Sumur Bor 500 Ltr/Org/Hr 50,00
Pengunjung pasien
Sumur Bor 5 Ltr/Org/Hr 1,00
rawat (200 org)
Pengantar Pasien
Sumur Bor 5 Ltr/Org/Hr 0,25
Rawat Jalan (20 0rg)
1.000
Kamar Operasi 1 unit Sumur Bor 2,00
ltr/unit/hari
1.000
kamar bersalin 1 unit Sumur Bor 2,00
ltr/unit/hari
Laboratorium ± 100
Sumur Bor 1 ltr/spesimen 0,10
spesimen/hai
Dapur ± 100
Sumur Bor 50 ltr/hari 5,00
Pasien/hari
Laundry ± 100
Sumur Bor 50 ltr/hari 5,00
Pasien/hari
lain - lain (utilitas
housekeeping, taman, Sumur Bor 10.000 ltr/hari 10,00
cuci mobil)
Jumlah 82,7
Sumber : RS Citama Juni 2016
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama operasional rumah
sakit, telah disediakan tempat penampungan air (toren) sebanyak 5
buah berkapasitas 1000L dan 2 buah berkapasitas 3100L. Untuk
memenuhi tempat penyimpanan air, menggunakan 3 buah pompa
berkapasitas 36L per menitnya.
DIREKTUR
( dr.Yohannes Febru,MARS)
KOMITE MUTU
( dr Elisabeth )
A. Latar belakang
URAIAN JABATAN
b. Fungsi
PK3RS.
3. Bertanggungjawab kepada Ketua PK3RS.
BAB VII
INSTALASI UGD
FARMASI
DAPUR
SECURITY
SUB
RAWAT JALAN
KOMITE
K3RS
RAWAT INAP
LOUNDRY/CS
KETERANGAN :
GIZI
Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi
ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu
menggunakan alat pelindung diri.
Semua peralatan elektronik yang ada di ruang dapur harus selalu
dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkan.
Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja saat bekerja
didapur,terkena pisau,jatuh saat mengantar makanan ke pasien dll)
4. Petugas dapur harus memahami penatalaksanaan b3( barang berbahaya
dan beracun) yang ada di ruang dapur, misal penyimpanan,pemakaian
tabung gas.
5 Loundry/CS
Petugas yang ada di bagian loundry /CS wajib mematuhi ketentuan
dalam k3 misal saat melakukan pencucian linen selalu menggunakan alat
pelindung diri (sarung tangan,sepatu boot,masker,celemek)dan juga
pemilahan linen harus diperhatikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Semua peralatan elektonik yang ada di bagian loundry harus selalu
dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkanmisal mesin cuci.
9. Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja terpeleset saat
mengangkat cucian basah)
Petugas yang ada di unit inap saat bekerja wajib mematuhi ketentuan
dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu
menggunakan alat pelindung diri.
Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat
inap harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
jadwal yang sudah ditetapkan.
Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau
tertusuk jarum)
BAB VIII
POLA KETENAGAAN UNIT PELAYANAN K3 DI RUMAH SAKIT
CITAMA
KEGIATAN ORIENTASI
A. Sasaran
Semua karyawan baru yang melakukan orientasi di ruang / unit tertentu
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum :
Setelah orientasi di lakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai
tugas dan fungsinya dan selalu berorientasi pada kesehatan dan
keselamatan pasien.
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan Orientasi pada petugas baru di ruang tertentu. Misal di
unit rawat inap (ibu dan bayi) diharapkan dapat:
1. Mengetahui lingkungan fisik di ruang rawat inap
2. Mengetahui alur pelayanan di ruang rawat inap
3. Mengetahui struktur organisasi di ruang rawat inap
4. Mengetahui manajemem kepegawaian
5. Mengetahui pengelola obat dan alat
6. Mengetahui tata laksana dan tata tim rawat inap
7. Mampu memberikan pelayanan di ruang rawat inap
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
1. Rapat rutin
Waktu : setiap akhir bulan
Jam : 13.00 – selesai
Tempat : ruang pertemuan lantai III RS CITAMA
Pimpinan : Ketua k3rs
Peserta : seluruh anggota k3rs
materi :
- penyampaian kebijakan
- membahas masalah atau kendala di setiap unit kerja yang
berhubungan dengan k3rs
2. Rapat insidentil
Waktu : sewaktu-waktu
Jam : jam kerja
Tempat : ruang pertemuan lantai III
Pimpinan : ketua k3rs
Peserta ; staf k3rs dan pendukung k3rs
materi : pembahasan kasus jika ada kejadian insidentil( misal
kasus kecelakaan kerja)
BAB XI
PELAPORAN