Anda di halaman 1dari 139

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN KARAKTER

DENGAN RESILIENSI RESIDEN NARKOBA


DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)
TERAPI DAN REHABILITASI
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
LIDO

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Disusun oleh :
FIRANTI HANDAYANI
NIM: 106070002240

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431H/2010M
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN KARAKTER
DENGAN RESILIENSI RESIDEN NARKOBA DI UNIT
PELAKSANA TEKNIS (UPT) TERAPI DAN
REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL
LIDO

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh
gelar Sarjana Psikologi

Oleh :
FIRANTI HANDAYANI
NIM : 106070002240

Di Bawah Bimbingan :

Pembimbing I Pembimbing II

Neneng Tati Sumiati, M.Si, Psi S. Evangeline I. Suaidy, M.Si, Psi


NIP. 19730328 200003 203 NIP. 150411217

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431H/2010M

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN KARAKTER


DENGAN RESILIENSI RESIDEN NARKOBA DI UNIT PELAKSANA
TEKNIS (UPT) TERAPI DAN REHABILITASI BADAN NARKOTIKA
NASIONAL LIDO” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Desember
2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana psikologi.

Jakarta, 9 Desember 2010

Sidang Munaqasyah

Dekan/ Pembantu Dekan/


Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota

Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si


NIP.130 885 522 NIP.19561223 198303 2001

Anggota

Ikhwan Lutfi, M. Psi Neneng Tati Sumiati, M.Si, Psi


NIP. 19730710 200501 1 006 NIP. 19730328 200003 203

S. Evangeline I. Suaidy, M.Si, Psi


NIP. 150411217

iii
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Firanti Handayani


NIM : 106070002240

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA


KEKUATAN KARAKTER DENGAN RESILIENSI RESIDEN NARKOBA DI
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) TERAPI DAN REHABILITASI BADAN
NARKOTIKA NASIONAL LIDO” adalah benar merupakan karya saya dan tidak
melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan karya ini telah dicantumkan
sumber pengutipannya dalam skripsi.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-
undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau ciplakan
dari karya orang lain

Demikian pernyataan ini diperbuat untuk dipergunakan seperlunya

Jakarta, 9 Desember 2010


Yang Menyatakan

Firanti Handayani
NIM: 106070002240

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Every person has their own strength to live, struggle

and compete in this world, but only the resilient one

who can be tough and survive until the end.

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya,

Ayah Firman & Ibu Tami yang menyayangi saya dengan sepenuh

hati serta selalu mendoakan saya dalam kebaikan.

v
ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi
B) November 2010
C) Firanti Handayani
D) Hubungan Antara Kekuatan Karakter Dengan Resiliensi Residen Narkoba
Di Unit Pelaksana Teknis (Upt) Terapi Dan Rehabilitasi Badan Narkotika
Nasional Lido
E) xiv + 94 halaman + lampiran

F) Maraknya penyalahgunaan narkoba terjadi di berbagai belahan dunia


termasuk di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh BNN bekerja sama
dengan Puslitkes UI pada tahun 2008 memperoleh hasil bahwa jumlah
penyalahguna narkoba di Indonesia diperkirakan sebanyak 3,1 juta sampai
3,6 juta orang. Adapun institusi yang diberikan tanggung jawab untuk
mengkoordinasikan strategi dan implementasi penanggulangan
permasalahan narkotika di Indonesia adalah Badan Narkotika Nasional.
Fenomena yang terjadi di Badan Narkotika Nasional sendiri adalah residen
yang kabur dari rehabilitasi dan dari 100 residen yang kabur 97 orang
diantaranya pasti relapse. Banyak hal yang memicu residen ingin kabur
dari rehabilitasi salah satunya aspek internal dari dalam diri mereka
sendiri, diantaranya kekuatan karakter dan resiliensi. Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif
yang signifikan antara kekuatan karakter dengan resiliensi pada residen
narkoba di unit pelaksana teknis (upt) terapi dan rehabilitasi Badan
Narkotika Nasional Lido. Sampel yang merupakan residen sejumlah 134
orang diambil dengan teknik purposive sampling dan diberikan angket
untuk mengukur kekuatan karakter serta resiliensi mereka. Jawaban
terhadap skala kekuatan karakter diukur kemudian digunakan untuk
membagi responden menjadi tiga kategori, yakni responden yang memiliki
kekuatan karakter tinggi, sedang, dan rendah, begitu pula yang dilakukan
terhadap skala resiliensi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji
korelasi pada taraf signifikansi 0,05.

Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan


antara kekuatan karakter dengan resiliensi. Dimana jika kekuatan karakter
residen tinggi maka resiliensinya akan tinggi pula dan sebaliknya jika
kekuatan karakter residen rendah maka resiliensinya akan rendah pula.
Hasil penelitian tambahan menunjukkan bahwa kekuatan karakter
memberikan kontribusi sebesar 62,7 % terhadap resiliensi dimana
gratitude merupakan kekuatan karakter yang memberikan kontribusi
paling besar terhadap resiliensi sebesar 29,3% sekaligus merupakan
kekuatan karakter yang memiliki korelasi terbesar dengan resiliensi
dengan pearson product moment r sebesar 0,542.

vi
Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian selanjutnya adalah
pengadministrian alat ukur, serta sampel penelitian yang lebih homogen.

G) Bahan Bacaan : 28 (1980-2009)

vii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
menunjukkan jalan bagi peneliti untuk belajar banyak melalui penelitian ini.
Penelitian ini diajukan sebagai prasyarat kelulusan pendidikan sarjana pada
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti
amat berharap siapapun yang membaca penelitian ini dapat memberikan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang.

Melalui penelitian ini peneliti mendapatkan pelajaran berharga bahwa


setiap orang memiliki potensi karakter-karakter positif di dalam dirinya walaupun
dalam taraf yang berbeda-beda dan merupakan seseorang yang dipandang sebelah
mata oleh masyarakat. Implikasinya, setelah selesai melakukan penelitian, peneliti
menemukan cara pandang yang berbeda dalam melihat orang lain. Karena
berangkat dari hasil penelitian yang peneliti peroleh, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa seburuk-buruk perangai atau karakter yang dimiliki seseorang,
pasti terdapat potensi karakter positif yang perlu dan bisa dilatih. Demikianlah,
peneliti sampaikan hikmah yang peneliti dapatkan melalui penelitian ini. Kiranya
dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi siapapun yang membacanya.

Penelitian ini melibatkan banyak pihak, terutama dari responden yang


telah bersedia membantu peneliti melakukan penelitian serta memberikan
pelajaran tidak langsung kepada peneliti melalui penelitian ini. Terima kasih yang
sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada:

1. Kedua orang tua saya, ayah dan ibu, yang selalu bersabar, percaya,
mendukung dan membantu dalam menyelesaikan penelitian ini baik dari
segi moril, emosional, spiritual maupun finansial. Ketiga saudaraku,
Ajeng, Mas Fakhri, dan Ade Afif yang telah membantu dan mendukung
baik secara emosional maupun tenaga dalam pengolahan data.
2. Jahja Umar, Ph.D, Dekan Fakultas Psikologi, Dra. Fadhilah Suralaga,
M.Si, Pembantu Dekan I, beserta seluruh jajaran dekanat lainnya, yang
Insya Allah tiada henti berusaha menciptakan lulusan-lulusan Fakultas
Psikologi yang semakin baik dan berkualitas.
3. Neneng Tati Sumiati, M.Si, Psi. Dosen pembimbing satu, yang dengan
kesabarannya selalu dapat memberikan solusi-solusi cerdas mengenai hal-
hal yang saya bingungkan berkaitan dengan penelitian. Terima kasih telah
meluangkan waktu di sela-sela kesibukan ibu untuk berdiskusi dan
memberikan masukan yang sangat berarti.
4. Sitti Evangeline I. Suaidy, M.Si, Psi. Dosen pembimbing dua, yang
mengajarkan banyak nilai-nilai baru dan hal-hal bermanfaat yang
bermakna berkaitan dengan penelitian sehingga membuka cakrawala baru
dalam ranah berpikir saya. Terima kasih telah meluangkan waktu di sela-
sela jadwal ibu yang sangat padat untuk berdiskusi dan memberikan
masukan yang sangat berarti.

viii
5. Mas Teddi Prasetya Yuliawan, yang tanpa kemurahan hati dan keluasan
minat serta pengetahuannya, khususnya di bidang psikologi positif, saya
tidak akan mungkin memiliki referensi-referensi wajib secara cuma-cuma
yang berkaitan dengan character strength and virtues.
6. Para responden saya, para residen di primary stage dan re-entry stage
BNN Lido . Anda semua telah menunjukkan bagaimana kerasnya usaha
untuk memperoleh hal-hal yang pada umumnya dipandang remeh oleh
orang lain.
7. M. Fierza Mucharom Nasution, M.Si, Psi, CHt. beserta staff psikologi di
BNN Lido, Mba dewi, Mas Rizal, Mas Donal yang telah bersedia
mengizinkan dan membantu saya melakukan penelitian di BNN Lido,
serta Mas Ito yang telah membantu saya dalam hal administrasi surat
penelitian. Tanpa izin dan bantuan dari Anda semua saya tidak mungkin
bisa melakukan penelitian di BNN Lido
8. Tidak lupa kepada re-entry program manager Bro Chico dan mayor re-
entry stage Bro Erwin yang telah memberikan saya izin dan waktu untuk
melakukan penelitian di re-entry stage. Kemudian kepada primary
program manager Bro Aldi dan mayor primary stage Bro Nata yang telah
memberikan saya izin dan waktu untuk melakukan penelitian di primary
stage. Tanpa izin dan bantuan dari Anda semua saya tidak mungkin bisa
melakukan penelitian secara efektif pada tiap stage.
9. Sahabat-sahabat saya di Fakultas Psikologi (angkatan 2006) pada
umumnya dan kelas B khususnya yang telah menjadi teman dalam
berjuang, belajar, bersenda gurau, berkonsultasi baik dalam senang atau
pun susah. Reza Rihan Kamarz atas bantuan serta dukungan moril, pikiran
dan tenaga dalam penyusunan penelitian, penyebaran angket try out dan
pelaksanaan field test. Hanny Safitri Sari dan Rika Fadilah atas bantuan
serta dukungan moril, pikiran dan tenaga dalam penyusunan penelitian
serta pelaksanaan penelitian lapangan. Ain Rahmiati yang telah
mendukung serta menjadi guru dan tempat naungan untuk bertanya selama
penyusunan penelitian. Choiriah febriana dan Andriana Kiswanti yang
selalu menjadi sahabat serta mendukung dan membantu saya selama
penyusunan penelitian. Adiyo R. dan Isni Noviansjah yang telah bersedia
mengajarkan dan menjelaskan kepada saya mengenai teknik-teknik analisa
data yang saya tidak pahami sebelumnya.

Penelitian ini tidak akan berarti tanpa kehadiran dan kontribusi dari semua
pihak yang telah disebutkan sebelumnya. Semoga penelitian ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi banyak orang. Amin.

Jakarta, 16 November 2010

Peneliti

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERYATAAN ...................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. v
ABSTRAK .................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1-14


1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah ................................... 12
1.2.1 Perumusan Masalah .................................................... 12
1.2.2 Pembatasan Masalah ................................................... 12
2.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 14
3.1 Manfaat Penelitian ............................................................... 14

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 15-58


2.1 Resiliensi .............................................................................. 15
2.1.1 Pengertian Resiliensi ................................................... 15
2.1.2 Faktor – Faktor Resiliensi ........................................... 18
2.1.3 Karakteristik Resiliensi ............................................... 21
2.1.4 Resiliensi dan Pemulihan (Recovery) .......................... 26

x
2.2 Kekuatan Karakter ............................................................... 27
2.2.1 Pengertian Kekuatan Karakter .................................... 27
2.2.2 Klasifikasi Kekuatan Karakter .................................... 28
2.2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Strength .......... 32
2.3 Karakteristik Residen ............................................................ 45
2.3.1 Karakteristik Kognitif dan Tingkah laku .................... 45
2.3.2 Karakteristik Perseptual .............................................. 47
2.3.3 Karakteristik Emosional .............................................. 48
2.3.4 Karakteristik Sosial ..................................................... 52
2.4 Kerangka Berpikir ................................................................ 54

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................... 59-68


3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ...................................... 59
3.2 Variabel Penelitian ............................................................... 59
3.2.1 Definisi Konseptual ..................................................... 60
3.2.2 Definisi Operasional .................................................... 60
3.3 Pengambilan Sampel ............................................................ 61
3.3.1 Populasi dan Sampel ................................................... 61
3.3.2 Karakteristik Subjek Penelitian ................................... 61
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ....................................... 62
3.4 Pengumpulan Data ............................................................... 62
3.4.1 Metode Pengumpulan Data ......................................... 62
3.4.2 Instrumen Penelitian ................................................... 63
3.4.3 Uji Instrumen Penelitian ............................................. 66
3.4.3.1 Uji Validitas .................................................... 66
3.4.3.2 Uji Reliabilitas ................................................ 66
3.5 Analisa Data ......................................................................... 67

xi
3.6 Prosedur Penelitian .............................................................. 67

BAB 4 ANALISA DATA ........................................................................... 69-80


4.1 Gambaran Umum Responden .............................................. 69
4.2 Analisis Deskriptif ............................................................... 72
4.2.1 Kategorisasi Skor Kekuatan Karakter ......................... 73
4.2.2 Kategorisasi Skor Resiliensi ....................................... 75
4.3 Uji Hipotesis Penelitian ....................................................... 76
4.3.1 Uji Korelasional .......................................................... 76
4.4 Hasil Penelitian Tambahan .................................................. 77
4.4.1 Uji Regresi .................................................................. 78

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ................................... 81-92


5.1 Kesimpulan .......................................................................... 81
5.2 Diskusi ................................................................................. 81
5.3 Saran ..................................................................................... 89
5.3.1 Saran Teoritis .............................................................. 89
5.3.2 Saran Praktis ............................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 92

LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Skala Kekuatan Karakter

Tabel 3.2 Blue Print Skala Resiliensi

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Tahapan Rehabilitasi

Tabel 4.5 Descriptive Statistics

Tabel 4.6 Distribusi Skor Kekuatan Karakter

Tabel 4.7 Distribusi Skor Klasifikasi Kekuatan Karakter

Tabel 4.8 Distribusi Skor Resiliensi

Tabel 4.9 Correlations

Tabel 4.10 Correlations

Tabel 4.11 Model Summary

Tabel 4.12 Tabel Kontribusi Klasifikasi Kekuatan Karakter Terhadap


Resiliensi

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Gambaran Penyalahgunaan Narkoba Di Indonesia

Lampiran 3 Angket Penelitian

Lampiran 4 Daftar Pertanyaan Wawancara

Lampiran 5 Output Uji Validitas Kekuatan Karakter

Lampiran 6 Output Uji Validitas Resiliensi

Lampiran 7 Output Regresi Kekuatan Karakter Dengan Resiliensi

Lampiran 8 Output Regresi Tiap Klasifikasi Kekuatan Karakter

Lampiran 9 Output Descriptive Statistics Tiap Klasifikasi Kekuatan Karakter

Lampiran 10 Data Kontrol

Lampiran 11 Skor-Skor Kekuatan Karakter Responden

Lampiran 12 Skor-Skor Resiliensi Responden

xiv
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di zaman modern ini maraknya penyalahgunaan narkoba terjadi di

berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh

BNN bekerja sama dengan Puslitkes UI pada tahun 2008 memperoleh hasil bahwa

jumlah penyalahguna Narkoba di Indonesia diperkirakan sebanyak 3,1 juta sampai

3,6 juta orang atau sekitar 1,99% dari total seluruh penduduk Indonesia yang

beresiko terkena Narkoba di tahun 2008 (usia 10-59 tahun) atau dengan nilai

tengah sebanyak 3.362.527 orang. Dari sejumlah penyalahguna tersebut,

terdistribusi atas 26% coba pakai, 27% teratur pakai, 40% pecandu bukan suntik

dan 7% pecandu suntik (BNN & Puslitkes UI, 2008)

Pecandu yang ada di Indonesia pun memiliki berbagai latar belakang yang

berbeda-beda. Dari kumpulan penelitian yang dilakukan BNN dan lembaga terkait

dapat dilihat berbagai macam segi dari pecandu di Indonesia. Pertama dari segi

usia, kecenderungan usia pertama kali menggunakan narkoba penyalahguna di

Indonesia dimulai dari usia yang sangat dini, yakni kurang dari 12 tahun, bahkan

yang sangat memprihatinkan, yakni usia 7 tahun (BNN, 2003, 2006). Hal tersebut

sesuai dengan tulisan Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya (1980) dimana usia 7

tahun merupakan masa kanak-kanak akhir dan pelanggaran yang paling sering

dilakukan kanak-kanak akhir salah satunya adalah mengkonsumsi obat-obatan

terlarang terutama marijuana.


2

Untuk kelompok usia tertinggi pada penyalahguna narkoba rata-rata terjadi

pada kelompok usia 20 tahun keatas (BNN, 2003, 2005). Hal tersebut sangat

disayangkan dimana usia yang menurut Hurlock (1980) termasuk masa dewasa

awal tersebut juga merupakan fase pencapaian prsetasi. Menurut Schaie (dalam,

Santrock 2002), fase mencapai prestasi (achieving stage) adalah fase di masa

dewasa awal yang melibatkan penerapan intelektualitas pada situasi yang

memiliki konsekuensi besar dalam mencapai tujuan jangka panjang, seperti

pencapaian karir dan pengetahuan.

Schaie (dalam, Santrock 2002) percaya bahwa orang dewasa muda yang

menguasai kemampuan kognitif perlu memonitor perilaku mereka sendiri

sehingga memperoleh kebebasan yang cukup untuk berpindah ke fase selanjutnya

yang melibatkan tanggung jawab sosial, yakni fase tanggung jawab. Fase

tanggung jawab (the responsibility stage) adalah fase yang terjadi ketika keluarga

terbentuk dan perhatian diberikan pada keperluan-keperluan pasangan dan

keturunan. Namun, jika seorang individu pada usia 20 tahun sudah

menyalahgunakan narkoba, adalah hal mustahil jika individu tersebut dapat

mencapai fase tanggung jawab. Untuk dapat memenuhi fase mencapai prestasi

secara utuh saja sangat disangsikan. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika

potensi-potensi individu yang dapat dikembangkan dan diterapkan pada masa

dewasa awal ini harus terhambat oleh narkoba.

Dari segi pendidikan, angka penyalahgunaan narkoba lebih tinggi pada

kelompok pendidikan tinggi dibanding pendidikan rendah; lebih tinggi pada

kelompok pelajar dan mahasiswa (BNN, 2005). Hal tersebut sangat


3

memprihatinkan karena kelompok responden dengan tingkat pendidikan

perguruan tinggi memiliki proporsi penyalahgunaan narkoba paling tinggi,

kemudian responden tingkat SMU memiliki proporsi penyalahgunaan narkoba

lebih tinggi dari pada tingkat SMP (BNN, 2003).

Dari segi latar belakang keluarga. penyalahgunaan narkoba cenderung

terjadi pada kelompok responden yang orang tuanya berpisah, tetapi belum cerai;

kelompok responden yang tidak pernah berbincang-bincang dengan orang tua

mereka; responden yang tidak tinggal bersama keluarga; kelompok responden

yang sebagian anggota keluarganya mempunyai kebiasaan merokok; kelompok

responden yang semua anggota keluarganya mempunyai kebiasaan minum-

minuman keras; kelompok responden yang anggota keluarganya mempunyai

kebiasaan pergi ke tempat hiburan; dan yang pasti responden yang semua anggota

keluarganya memiliki kebiasaan menyalahgunakan narkoba (BNN, 2003). Dapat

peneliti lihat bahwa peran keluarga inti terutama orang tua sangat berperan

penting sebagai faktor penentu individu untuk mudah tidaknya ia terjerumus pada

narkoba.

Untuk pintu masuknya peredaran narkoba kepada individu, teman sebaya

atau peer-group merupakan faktor yang paling potensial menjadi pintu masuknya

narkoba pada individu (BNN, 2006). Karena pada umumnya penyalahgunaan

narkoba pertamakali diperkenalkan oleh teman.


4

Dalam kumpulan hasil penelitian sebelumnya dinyatakan terdapat

hubungan signifikan antara penyalahgunaan narkoba dengan teman sepergaulan

yang memiliki kebiasaan merokok dan meminum minuman keras (BNN, 2003,

2005). Perilaku tersebut merupakan perilaku awal yang biasanya menjadi pemicu

orang mencoba narkoba (BNN & Badan Pusat Statistik, 2003).

Untuk alasan pemakaian narkoba, alasan ingin coba-coba dan bersenang-

senang adalah alasan yang umumnya diutarakan para penyalah guna narkoba

(BNN, 2003 ; BNN 2005). Sangat disayangkan, tujuan mereka yang pada awalnya

hanya ingin mencoba dan bersenang-senang pada akhirnya dapat mengantarkan

mereka pada ketergantungan narkoba yang merusak diri sendiri dari segi fisik dan

psikologis.

Masuknya narkoba ke dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi vital organ

tubuh, yaitu jantung, peredaran darah, pernafasan, dan terutama pada kerja otak

(susunan saraf pusat). Hal ini menyebabkan kerja otak berubah (bisa meningkat

atau menurun. Narkoba berpengaruh pada bagian otak yang bertanggung jawab

atas kehidupan perasaan, yang disebut dengan sistem limbus. Pusat kenikmatan

pada otak (Hipotalamus) adalah bagian dari sistem limbus. Narkoba menghasilkan

perasaan tinggi dengan mengubah susunan bio kimia molekul pada sel otak yang

disebut neurotransmitter (BNN, Buku Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan

Narkoba Bagi Petugas Lapas Dan Rutan).


5

Dari jenis narkoba yang dipakai untuk pertama kali pada umumnya adalah

ganja dan codein (BNN & Badan Pusat Statistik, 2003; BNN, 2003). Dimana

ganja merupakan golongan halusinogen, yaitu jenis narkoba yang dapat

menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan

seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan

dapat terganggu. Disamping itu ganja juga merupakan narkotika yang hanya dapat

digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan

dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan

ketergantungan. Sedangkan codein termasuk golongan depresan ( downer ), yakni

jenis narkoba yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini

membuat pemakainya menjadi tenang dan membuat tertidur bahkan tak sadarkan

diri. Selain itu, codein ini juga merupakan narkotika yang berkhasiat pengobatan

dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan

(BNN, 2009).

Untuk hasil penelitian pada kelompok rumah tangga di indonesia sangat

memprihatinkan. Sekitar 20% responden (penyalahguna narkoba) di rumah tangga

serta separuh responden di rumah kos, baik perempuan ataupun laki-laki

mempunyai lebih dari satu pasangan, termasuk berhubungan seks dengan pekerja

seks (BNN, 2005). Ditambah lagi pencurian, penipuan, perampasan, dan

penodongan merupakan tindak kriminalitas yang banyak dilakukan oleh

penyalahguna narkoba (BNN & Pusat Penelitian Kesehatan UI, 2004).


6

Adapun institusi yang diberikan tanggung jawab untuk mengkoordinasikan

strategi dan implementasi penanggulangan permasalahan Narkotika di Indonesia

adalah BNN (Badan Narkotika Nasional). Mengapa peneliti memutuskan untuk

mengambil responden di Badan Narkotika Nasional ? Karena Badan Narkotika

Nasional merupakan institusi yang diberikan tanggung jawab untuk

mengkoordinasikan strategi dan implementasi penanggulangan permasalahan

Narkotika di Indonesia. Dimana institusi ini merupakan Lembaga Non Struktural

yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden.

Badan Narkotika Nasional mempunyai tugas membantu Presiden dalam

mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam penyusunan kebijakan dan

pelaksanaan kebijakan operasional di bidang ketersediaan dan pencegahan,

pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika,

prekursor dan bahan adiktif lainnya atau dapat disingkat dengan P4GN, dan dalam

melaksanakan P4GN dengan membentuk satuan tugas yang terdiri atas unsur

instansi pemerintah terkait sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya

masing-masing.

Pada tahun 2007 BNN telah membangun Unit Pelaksana Teknis (UPT)

terapi dan rehabilitasi di Lido, Sukabumi yang melaksanakan pelayanan terapi dan

rehabilitasi secara komprehensif dan integratif. Dengan pelayanan tanpa dipungut

biaya bagi korban penyalahguna narkoba di seluruh Indonesia.


7

Adapun metode rehabilitasi yang digunakan di BNN bagi para klien yang

mengikuti rehabilitasi di BNN (residen), yakni therapeutic community.

Therapeutic Community adalah suatu metode rehabilitasi sosial yang ditujukan

kepada korban penyalahguna narkoba, yang merupakan sebuah ‘keluarga’ terdiri

atas orang-orang yang mempunyai masalah yang sama dan memiliki tujuan yang

sama, yaitu untuk menolong diri sendiri dan sesama yang dipimpin oleh seseorang

dari mereka, sehingga terjadi perubahan tingkah laku dari yang negatif ke arah

tingkah laku yang positif (BNN R.I. & Departemen Sosial R.I. 2004).

Adapun indikator keberhasilan therapeutic community di BNN meliputi

dua aspek, yaitu indikator keberhasilan program dan indikator keberhasilan

residen. Indikator yang dapat digunakan untuk menilai program rehabilitasi ini

berhasil atau gagal, yakni: angka drop-out pada setiap tahapan; angka residen

yang kabur; angka kekambuhan; adanya peningkatan status kehidupan residen

yang lebih baik selama dan setelah mengikuti program yang dinilai dari

pelasanaan pekerjaan, sekolah, dan perilaku sehari-hari baik di lingkungan

keluarga maupun di lingkungan sosial lainnya. Indikator keberhasilan yang dapat

digunakan untuk menilai keberhasilan residen di BNN, yakni Pertama, residen

dalam keadaan bebas zat (abstinensia). Kedua, residen dapat menjalankan

kehidupan sosialnya sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

(BNN R.I. & Departemen Sosial R.I. 2004).

Dalam panduan metode therapeutic community yang disusun oleh BNN

R.I. & Departemen Sosial R.I. (2004) ada tahapan yang di sebut primary stage,

yakni tahapan yang dilaksanakan selama kurang lebih 6 sampai dengan 9 bulan
8

yang memiliki berbagai kegiatan. Adapun kegiatan di primary stage yang

berkaitan dengan kekuatan karakter dan resiliensi, diantaranya morning meeting,

yang merupakan komponen utama dilaksanakan setiap pagi hari yang mengawali

kegiatan residen dan diikuti oleh seluruh residen. Morning meeting memiliki

tujuan, salah satunya, yakni membangkitkan kepercayaan diri, dimana

kepercayaan diri sendiri merupakan salah satu karakteristik resiliensi menurut

Conner (dalam O’Neal, 1999). Tujuan lainnya yakni melatih kejujuran dan

kepercayaan terhadap residen yang lain, dimana hal ini sesuai dengan salah satu

klasifikasi kekuatan karakter menurut Peterson dan Seligman (2004), yakni

kejujuran (honesty). Dalam morning meeting juga dilakukan pembahasan

mengenai isu keseluruhan rumah yang harus diselesaikan oleh komunitas. Dimana

hal tersebut sesuai dengan salah satu klasifikasi dalam kekuatan karakter, yaitu

team work, yang salah satu definisinya menurut Seligman adalah berbagi dengan

kelompok.

Kegiatan selanjutnya, yakni encounter group. Group ini dirancang khusus

untuk mengekspresikan atau menyatakan perasaan kesal, kecewa, marah, sedih

dan lain-lain. Group ini adalah bagian untuk memodifikasi perilaku agar

menjadikan residen lebih disiplin. Sesuai dengan klasifikasi dalam kekuatan

karakter yaitu keberanian (bravery) (dalam Peterson dan Seligman, 2004), dalam

encounter group ini residen dilatih agar berani mengungkapkan perasaan di depan

banyak residen lain kepada orang yang telah membuatnya kecewa kesal, marah,

dan lain-lain dengan cara yang layak.


9

PAGE (Peer Accountability Group Evaluation) adalah suatu kelompok

yang mengajarkan residen untuk dapat memberikan satu penilaian positif dan

negatif dalam kehidupan sehari-hari terhadap sesama residen. Dalam kelompok

ini tiap residen dilatih meningkatkan kepekaan terhadap perilaku komunitas. Hal

tersebut selaras dengan klasifikasi dalam kekuatan karakter, yakni kecerdasan

sosial (social intelligence) dimana seseorang harus peka terhadap motif dan

perasaan orang lain juga diri sendiri serta harus dapat menyesuaikan diri pada

situasi sosial yang berbeda (dalam, Peterson dan Seligman 2004). Selain itu,

PAGE juga sejalan dengan faktor lain dalam kekuatan karakter, yakni perspektif

(perspective), dimana seseorang harus mampu memberikan saran serta memiliki

cara pandang yang luas dan dapat diterima oleh orang lain (dalam, Peterson dan

Seligman 2004).

Namun, berhasil atau tidaknya kekuatan karakter dan resiliensi itu tumbuh

dalam diri residen kembali lagi tergantung para residen tersebut. Apakah mereka

memandang dan menghayati program yang mereka jalani sebagai sesuatu yang

positif dan dapat membantu mereka untuk menjadi lebih baik serta

menjalankannya dengan sungguh-sungguh ataukah sebagai sesuatu yang negatif,

melelahkan, tidak bermanfaat atau bahkan menyulitkan diri mereka sendiri. Salah

satu contohnya adalah residen-residen yang kabur dari BNN, seperti pada tanggal

24 maret 2010 berita yang ditayangkan pukul 11.56 wib di metro tv menampilkan

residen yang kabur dengan alasan tidak kuat mengikuti program penyembuhan di

BNN. Ia menyatakan bahwa dirinya lelah mengikuti semua program yang ada di

BNN. Dapat tercermin dari pendapatnya itu bahwa secara tidak langsung, ia
10

menganggap kegiatan yang ia jalani selama ini di BNN sebagai sesuatu yang

melelahkan serta tidak bermanfaat baginya.

Setelah primary stage ada tahapan yang disebut re-entry stage atau tahap

lanjutan. Re-entry stage adalah suatu tahapan proses lanjutan setelah tahap primer

dengan tujuan mengembalikan residen ke dalam kehidupan masyarakat

(resosialisasi) pada umumnya. Tahap ini dilaksanakan selama 3 sampai 6 bulan

(BNN R.I. & Departemen Sosial R.I. 2004). Terjadi fenomena di BNN dimana

pada tahap re-entry ini sebagian residen banyak yang kabur. Karena pada tahap ini

ijin pulang dan ijin bepergian menjadi lebih longgar.

Home leave serta bussines pass merupakan bagian dari treatment yang ada

di re-entry stage, yakni ijin pulang/ meninggalkan fasilitas TC yang diberikan

kepada residen dengan tujuan agar residen bisa mendekatkan diri dengan

keluarga, menjaga komunikasi di lingkungan keluarga, menindaklanjuti isu yang

ada di dalam keluarga (BNN R.I. & Departemen Sosial R.I. 2004).

Residen yang kabur dari BNN merupakan residen yang menyalahgunakan

kesempatan home leave atau business pass mereka. Pada saat peneliti melakukan

PKL di BNN Lido selama 2 minggu, ada tiga orang residen re-entry yang kabur

ketika sedang bussiness pass dan satu residen yang di serang pada saat encounter

group berulangkali karena kabur ketika ia sedang mendapat ijin keluar panti

rehabilitasi (outing), selain itu tidak sedikit pula residen yang mengikuti

rehabilitasi di BNN untuk yang kesekian kalinya, sebagian residen di BNN sudah

keluar masuk BNN hingga beberapa kali, mereka yang sudah pernah keluar BNN

kemudian masuk lagi karena relapse disebut dengan second admission dimana
11

selama peneliti menginap di BNN, beberapa kali para second admission sering

mencoba kabur serta menghasut para residen baru untuk kabur bersama-sama.

Hasil wawancara dengan salah seorang staff ahli BNN yang merupakan Primary

Program Manager di BNN menunjukkan bahwa dari 100 residen yang kabur 97

diantaranya pasti relapse. Dimana Primary Program Manager merupakan unsur

pimpinan yang bertanggung jawab penuh pada keseluruhan program primer serta

seluruh fasilitas yang digunakan oleh residen tahap primer (BNN R.I. &

Departemen Sosial R.I. 2004). Berikut cuplikan wawancaranya:

“Selama ini yang kabur lebih banyak yang relapse, dibanding yang selesai
program ya...”
“Presentasenya kalo kita ambil dari seratus, sembilan puluh tujuhnya
relapse. Jadi, sedikit sekali yang berhasil, kalo dia mulainya buruk ya...
paling berapa bulan kemudian ada lagi di detoks.”

Jadi, dapat dilihat bahwa dibandingkan dengan residen yang

menyelesaikan programnya di BNN secara utuh, residen yang kabur lebih banyak

yang relapse. Dengan perbandingan 3 : 97 dari 100 orang residen yang kabur, 97

diantaranya sudah pasti relapse, dan akan kembali masuk BNN beberapa bulan

kemudian dimulai dari detoxification stage atau tahap detoksifikasi.

Yang jadi pertanyaan disini adalah mengapa para residen tersebut banyak

yang kabur, dan beberapa residen yang kabur kemudian relapse menggunakan

narkoba kembali serta kembali masuk rehabilitasi mengikuti program rehabilitasi

di BNN untuk ke sekian kalinya. Apakah penyebabnya? Ada apa didalam diri

mereka? seberapa tinggikah kekuatan karakter dan resiliensi yang mereka miliki?

kekuatan karakter apakah yang memiliki skor paling tinggi serta paling rendah

pada residen BNN? apakah ada hubungan antara kekuatan karakter dengan
12

kemampuan resiliensi yang ada dalam diri mereka ? Bagaimana kemampuan

resiliensi yang ada di dalam diri mereka ? hal-hal yang seperti itulah yang akan

peneliti angkat di dalam penelitian ini.

Jadi, berdasarkan hal-hal tersebut peneliti merasa tertarik untuk meneliti

serta mengkaji lebih dalam mengenai fenomena kekuatan karakter serta resiliensi

yang ada di dalam diri residen narkoba dengan mengangkat judul dalam penelitian

ini, yakni HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN KARAKTER DENGAN

RESILIENSI RESIDEN NARKOBA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)

TERAPI DAN REHABILITASI BNN LIDO.

1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah

1.2.1 Perumusan Masalah

Terkait dengan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti

membuat pertanyaan penelitian yang akan dijadikan dasar pengumpulan data

dengan rumusan sebagai berikut:

Apakah ada hubungan positif yang signifikan antara kekuatan karakter dengan

resiliensi residen narkoba di unit pelaksana teknis (upt) terapi dan rehabilitasi

BNN Lido?

1.2.2 Pembatasan Masalah

Residen adalah sebutan untuk klien yang sedang mengikuti program

rehabilitasi sosial dengan metode Therapeutic Community (BNN R.I. &


13

Departemen Sosial R.I. 2004). Residen yang akan diteliti dalam penelitian ini

adalah residen yang sedang ataupun telah mengikuti metode therapeutic

community, yakni residen pada primary stage fase younger, middle dan older serta

re-entry stage fase orientasi, fase A, fase B, dan fase C baik residen biasa maupun

second admission.

Agar penelitian ini lebih terarah dengan jelas pembahasannya, maka

peneliti hanya akan membahas masalah mengenai kekuatan karakter dan

resiliensi. Pembatasan kekuatan karakter disini mencakup:

Definisi kekuatan karakter itu sendiri, yakni karakter positif yang

membawa individu kepada perasaan yang positif (Seligman, 2005). Dimana

kekuatan karakter tersebut merupakan unsur psikologis (proses atau mekanisme)

yang memberikan definisi pada virtues (wisdom, courage, humanity, justice,

temperance, and transcendence). Kekuatan karakter dapat dibedakan dalam

menampilkan satu atau virtue lainnya. Misalnya, virtue wisdom dapat dicapai

melalui kekuatan seperti rasa ingin tahu dan kecintaan untuk belajar, berpikiran

terbuka, kreativitas, dan persperktif, yakni memiliki suatu gambaran besar

mengenai hidup (dalam Martin Seligman, 2004).

Sedangkan resiliensi adalah suatu kemampuan yang dimiliki individu

untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan dalam hidup dengan cara yang adaptif,

serta mampu belajar dari hal tersebut sekaligus beradaptasi di dalam kondisi yang

sulit tersebut. Resiliensi sendiri menurut Grotberg memiliki karakteristik, yakni “

I HAVE”, “ I AM”, dan “ I CAN” (Grotberg, 1996, 2003 ; Grotberg dalam

Parinyaphol & Chongruksa, 2008).


14

2.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui apakah ada hubungan positif

yang signifikan antara kekuatan karakter dengan resiliensi pada residen narkoba di

unit pelaksana teknis (upt) terapi dan rehabilitasi Lido.

3.1 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan

praktis:

1. Secara teoritis

Dapat menambah kajian teori mengenai kekuatan karakter dan resiliensi pada

residen narkoba dalam kajian psikologi positif.

2. Secara praktis

− Bagi subjek: dapat membuka dan menambah wawasan mengenai

kekuatan karakter dan resiliensi yang ada pada dirinya guna

membantunya dalam proses pemulihan untuk tetap bisa bertahan dari

narkoba.

− Bagi lembaga terkait: dapat memberikan kontribusi positif berkaitan

dengan penanganan pemulihan residen narkoba.

− Bagi praktisi pendidikan: dapat memberikan sumbangsih dan wawasan

baru bagi praktisi pendidikan mengenai kekuatan karakter dan resiliensi

pada residen narkoba.


15

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Resiliensi

2.1.1 Pengertian Resiliensi 

Berikut beberapa definisi resilensi, menurut beberapa tokoh:

Menurut Conner (1992), orang-orang yang memiliki resiliensi bagus,

memiliki pandangan positif terhadap kehidupan dan diri mereka sendiri, kemudian

memiliki pikiran dan hubungan sosial yang fleksibel, merupakan orang yang

fokus, tertatur (organized), dan proaktif (dalam Jing Wang, 2004 ).

“Norman (2000), definition of resilience is successfully adapt to adverse


condition”.

Menurut Norman (2000) definisi resiliensi yakni, beradaptasi dengan baik

pada kondisi yang sulit (dalam Mc Cubbin,2001).

“Luthar, Cicchetti, and Becker (2000), resilience refers to a dynamic


process encompasing positive adaptation within the context of significant
adversity”.

Menurut Luthar, Cicchetti, dan Becker (2000) resiliensi lebih kepada

sebuah proses dinamika meliputi adaptasi positif di dalam konteks kesulitan yang

signifikan (dalam Mc Cubbin,2001).

“Garmezy and Colleagues (1993), Resilience is a capacity for successful


adaptation in the face of hardship”.
16

Menurut Garmezy dan rekan (1993) resiliensi adalah kapasitas untuk

adaptasi yang berhasil didalam mengahadapi penderitaan (dalam Mc Cubbin,

2001).

“Gortberg (2000), resilience is a universal capacity which allow a person,


group or community to prevent, minimize or overcome the damaging
effects of adversity”.

Menurut Gortberg (2000), resiliensi merupakan kapasitas yang bersifat

universal dan dengan kapasitas tersebut, individu, kelompok ataupun komunitas

mampu mencegah, meminimalisir ataupun melawan pengaruh yang bisa merusak

saat mereka mengalami musibah atau kemalangan (dalam Parinyaphol &

Chongruksa, 2008).

“Resilience is the human capacity to deal with, overcome, learn from, or


even be transformed by the inevitable adversities of life”.

Resiliensi adalah kapasitas manusia untuk menghadapi, mengatasi,

mempelajari kesulitan dalam hidup dan bahkan ditransformasi oleh kesulitan

dalam hidup tersebut (Grotberg, 2003).

“Grotberg (1996) Resilience is the human capacity to face, overcome, and


even be strengthened by the adversities of life”.

Reseliensi adalah kemampuan manusia untuk, menghadapi, mengatasi dan

bahkan diperkuat oleh kemalangan dalam hidup (Grotberg, 1996)

“Joseph (1994), resilience refers to individual’s ability to adjust and adapt


to the changes, demands, and disappointments that come up in the course
of life”.

Menurut Joseph (1994), resiliensi lebih kepada kemampuan individu untuk

menyesuaikan diri dan beradaptasi terhadap perubahan, tuntutan, dan ketidak


17

puasan yang muncul di dalam kehidupan (dalam Parinyaphol & Chongruksa,

2008).

“Hawley & DeHaan (1996), stated resilience arise through hardship”.

Hawley & DeHaan (1996), menyatakan bahwa resiliensi timbul melalui

penderitaan (dalam Parinyaphol & Chongruksa, 2008).

“Lasarus (2004) defined resilience as the ability to overcome obstacle and


stressors by using adaptive coping strategies in order to maintain an
effective level of adjustment and functioning”.

Lasarus (2004), mendefinisikan resiliensi sebagai kemampuan untuk

mengatasi rintangan dan tekanan dengan menggunakan strategi coping yang

adaptif dalam rangka menjaga suatu tingkat efektif atas penyesuaian diri dan

kegunaan (dalam Parinyaphol & Chongruksa, 2008).

“Resilience defined as the process of, capacity for, outcome of succesful


adaptation despite challenging or threatening circumstance”.

Menurut Masten, Best dan Garmzey (1990), resiliensi didefinisikan

sebagai suatu proses dari, kemampuan untuk, dan hasil dari adaptasi yang berhasil

meskipun dalam keadaan yang menantang atau mengancam (dalam Kaneko,

Nagamine, Nakaya, dan Oshio, 2003).

Jadi berdasarkan berbagai pengertian resiliensi yang telah dijabarkan dari

beberapa tokoh, peneliti dapat menyimpulkan bahwa resiliensi adalah suatu

kemampuan yang dimiliki individu untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan

dalam hidup dengan cara yang adaptif, serta mampu belajar dari hal tersebut

sekaligus beradaptasi di dalam kondisi yang sulit tersebut.


18

2.1.2 Faktor – Faktor Resiliensi

Menurut Benard (1991) ada yang dinamakan protective factor pada

resiliensi. Istilah protective factor sendiri sampai saat ini belum memiliki definisi

secara terang (Norman, dalam McCubbin, 2001). Faktor protektif dibagi dalam

dua kategori, yakni faktor protektif internal, seperti self-esteem dan self-efficacy.

Serta faktor protektif eksternal, seperti dukungan keluarga juga keterlibatan

komunitas (Scalaes & Leffert, dalam McCubbin, 2001). Sedangkan Benard

sendiri membagi faktor protektif ke dalam tiga domain, yakni atribut kepribadian

individu, karakteristik keluarga dan pengaruh lingkungan seperti, teman sebaya,

sekolah, dan masyarakat (dalam Benard, 1991).

Benard menjelaskan faktor-faktor resiliensi dan inter hubungan diantara

kesemua faktor yang ada dalam suatu model konseptual, yang tercakup

didalamnya ada aset lingkungan dan aset internal resiliensi serta kebutuhan

pribadi individu (dalam Hanson dan Kim, 2007).


19

Berikut model konseptual Benard:

Aset lingkungan
reliensi

Sekolah
(dalam hal ini
tempat Kebutuhan
rehabilitasi) Individu
• Hubungan
yang penuh
• Keamanan
kepedulian
• Harapan yang
tinggi Aset internal
• Partisipasi • Cinta reliensi
yang
bermakna
• Kerjasama
Rumah dan
• Hubungan
• Rasa Komunikasi
yang penuh
Memiliki
kepedulian
• Harapan yang
tinggi • Empati
• Partisipasi • Rasa Meningkatkan
yang Hormat
hasil
bermakna

Masyarakat • Pemecahan kesehatan,


• Hubungan Masalah sosial, dan
yang penuh • Kemahiran
kepedulian akademik
• Harapan yang • Self-efficacy
tinggi
• Partisipasi • Tantangan
yang
bermakna • Self-
Awareness
Teman
sebaya • Kekuatan
• Hubungan
yang penuh • Tujuan dan
kepedulian Cita-cita
• Harapan yang • Makna
tinggi

Aset lingkungan menujukan ikatan prososial dan ikatan yang bermakna

terhadap masyarakat, sekolah (dalam hal ini panti rehabilitasi), keluarga dan

teman sebaya. Aset internal adalah trait resiliens individu, seperti self –efficacy,

keterampilan memecahkan masalah, serta lainnya (dalam Hanson dan Kim, 2007).
20

Model konseptual ini dirancang untuk mengukur 11 aset lingkungan,

menanyakan tentang persepsi individu, mengenai harapan orang lain terhadap

dirinya, persepsi individu terhadap hubungan yang penuh kepedulian dengan

orang lain, dan kesempatan individu untuk berpartisipasi secara bermakna di

sekolah, rumah, dan lingkungan masyarakat. Model ini juga menilai hubungan

yang penuh kepedulian dan harapan yang tinggi dengan teman sebaya. Dukung

eksternal ini mempromosikan hasil positif, mengecilkan perilaku berisiko dan

merangsang keberhasilan akademik. (Benard, 2004; Constantine et al., 1999;

Hawkins, Catalano, & Miller, 1992; Masten & Coatsworth, 1998; Resnick et al.,

2000; Rutter, 1987; Werner & Smith, 1982, 1992, dalam Hanson dan Kim, 2007).

Aset internal resiliensi mencakup kompetensi sosial, pemecahan masalah,

otonomi, dan tujuan, yang masing-masing dapat dipecah lebih lanjut (Benard,

1991, 2004, dalam Hanson dan Kim, 2007). Kompetensi Sosial, misalnya,

memerlukan ketrampilan komunikasi sosial, empati dan kepedulian, serta

kemampuan untuk memperoleh tanggapan positif dari orang lain (responsiveness)

(Benard, 2004; Masten, 2001, dalam Hanson dan Kim, 2007). Pemecahan masalah

meliputi perencanaan, fleksibilitas, dan kepanjangan akal daya (resourcefulness).

Otonomi mencakup self-efficacy, self-awareness, kesadaran (mindfulness). Tujuan

meliputi arah tujuan, motivasi berprestasi, optimisme, dan harapan (Benard, 2004,

dalam Hanson dan Kim, 2007). Aset internal resiliensi mengembangkan baik

secara alami dan sebagai respons terhadap aset resiliensi yang berhubungan

dengan lingkungan. Aset internal resiliensi mengembangkan respon terhadap aset

lingkungan resiliensi secara alami. Resiliensi dan modul perkembangan pemuda


21

(youth) dirancang untuk mengukur enam aset internal seperti, empati, pemecahan

masalah, self-efficacy, kesadaran diri (self-awareness), kerjasama dan komunikasi,

serta tujuan dan aspirasi (dalam Hanson dan Kim, 2007).

2.1.3 Karakteristik Resiliensi

Dalam jurnal yang berjudul Using Resilience Characteristics and

Traditional Background Factors to Study Adjusment of Interbarional Graduate

Students in U.S., Conner (dalam Jim Wang 2004) mengemukakan tujuh

karakteristik resiliensi, yaitu:

1. “Positive: The World”, yaitu memandang dunia dari segi positif. Positive:

The World merupakan kecenderungan seseorang untuk fokus kepada

elemen positif dunia ini. Mereka dapat melihat peluang di dalam situasi

sulit, dapat menemukan solusi dari suatu masalah, dan baik dalam

menciptakan situasi yang positif.

2. “Positive: Your self”, dimana seseorang memiliki kepercayaan diri dan

keyakinan untuk dapat mempengaruhi lingkungan. Memiliki pandangan

positif untuk dapat membangun dasar yang kuat untuk menahan tekanan

dan ambiguitas, serta memiliki kepercayaan diri untuk mengahadapi

kegagalan.

3. “Focused”, yakni memiliki pendirian yang kuat di dalam prioritas dan

tujuan, dapat mengalokasikan energi lebih dengan mudah untuk mencapai

tujuan-tujuannya.
22

4. “Flexible: Thoughts” merupakan kesediaan dan kemampuan individu

untuk melihat situasi dari berbagai sudut pandang, kemampuan individu

untuk menunda pendapat/penilaian dan mempertimbangkan perspektif

alternatif, serta merupakan kesediaan dan kemampuan individu untuk

menjalani hidup dan menerima paradoks serta kontradiksi sebaga bagian

dari kehidupan. Berpikiran terbuka, orang-orang yang memiliki pikiran

fleksibel cenderung mencari solusi yang kreatif terhadap suatu masalah.

Flexible: Thoughts sangat berkaitan dengan toleransi, karena berpikir

fleksibel mengadopsi perilaku toleransi.

5. “Flexible: Social” merupakan kemampuan untuk mendekati orang lain.

Orang-orang dengan karakteristik ini menyadari kesalingtergantungan

mereka dengan orang lain dan mampu membuat ikatan sosial yang kuat

dengan orang lain dimana mendukung orang lain ketika sedang mengalami

kesulitan.

6. “Organized”, yakni kemampuan untuk mengembangkan pendekatan yang

terstruktur untuk mengolah ambiguitas. Orang yang memiliki karakteristik

ini menyortir informasi secara cepat, membangun struktur di dalam

kekacauan, merencanakan tindakan untuk penggunaan efisien sumber daya

secara maksimum, dan menghindari tindakan mendadak (acting on

impuls).

7. “Proactive”, merupakan kesediaan untuk bertindak secara meyakinkan di

tengah-tengah keadaan yang tidak menentu. Orang-orang yang memiliki

karakteristik ini mengambil resiko untuk kesempatan-kesempatan berharga


23

dan lebih memilih melakukan perubahan dari pada bertahan untuk

menghadapinya. Ketika ada gangguan/ kekacauan orang yang memiliki

karakteristik ini lebih memilih menggunakan strategi aktif ketimbang

menggunakan strategi berupa penghindaran atau penarikan diri. (dalam

Jing Wang, 2004)

Karakteristik-karakteristik resiliensi tersebut tidak bisa berdiri sendiri-

sendiri. Karakteristik resiliensi ini dapat diterapkan kepada semua perubahan

situasi tetapi perubahan situasi yang berbeda mungkin menekankan hanya satu

atau beberapa karakteristik. Orang yang resiliensinya baik, memiliki kekuatan di

dalam ketujuh area tersebut dan memiliki keseimbangan di dalam karakteristik

resiliensinya. Orang-orang ini, menggunakan karakteristik berbeda di dalam

situasi yang berbeda pula. Kemudian, orang-orang yang bagus dalam beberapa

area dan lemah di dalam area lainnya, tidak memiliki keseimbangan di dalam

karakteristik resiliensi mereka. Mereka secara berlebihan cederung mengandalkan

karakteristik yang mereka miliki dengan baik dan cenderung tidak menggunakan

karakteristik yang tidak miliki dengan baik (dalam Jing Wang, 2004).

Dalam literatur lain Conner (dalam O’Neal, 1999) kembali menguraikan

lima karakteristik resiliensi. Menurutnya, orang yang memiliki resiliensi yang

baik, yaitu:

1. Memperlihatkan suatu perasaan aman dan kepercayaan diri berdasarkan

pandangan mereka tentang kehidupan sebagai sesuatu yang kompleks

namun penuh dengan kesempatan (Positive).

2. Memiliki visi yang jelas mengenai apa yang mau mereka capai (Focused).
24

3. Mempertunjukkan suatu keluwesan luar biasa ketika merespon

ketidaktentuan (Flexible).

4. Mengembangkan pendekatan yang terstruktur untuk mengelola ambiguitas

(Organized).

5. Lebih memilih melakukan perubahan ketimbang bertahan untuk melawan

(Proactive).

Menurut Grotberg, ada tiga karakteristik resiliensi, yakni “I HAVE”, “I

AM”, dan “I CAN” (dalam Grotberg, 1996)

Orang-orang disekitarku yang aku


percaya dan yang sayang padaku, apa
pun yang terjadi.
Orang-orang yang menetapkan batas
untukku jadi aku tahu kapan harus
berhenti sebelum terjadi bahaya atau
masalah.
Orang-orang yang menunjukkan
“I HAVE”
bagaimana melakukan hal yang benar
(External Support)
sebagaimana cara yang mereka
lakukan.
Orang-orang yang menginginkan aku
untuk mempelajari sendiri mengenai
sesuatu.
Orang-orang yang menolongku ketika
aku sakit, di dalam bahaya atau ketika
perlu pembelajaran.
25

Seseorang yang dapat menyukai dan


menyayangi.
Senang melakukan hal-hal yang baik
untuk orang lain dan senang
“I AM”
menunjukkan perhatianku.
(Inner Strength)
Menghargai diriku dan orang lain.
Bersedia bertanggung jawab atas apa
yang aku lakukan.
Yakin keadaan akan baik-baik saja.
Berbicara kepada orang lain mengenai
hal-hal yang menggangguku dan
menakutkan bagiku.
Mencari jalan keluar atas persoalan
yang aku hadapi.
“I CAN” Mengendalikan diriku ketika aku
(Interpersonal and Problem-Solving- merasa melakukan sesuatu yang salah
Skills) atau berbahaya.
Mengetahui kapan waktu yang tepat
untuk berbicara atau mengambil
tindakan kepada orang lain.
Mencari seseorang untuk menolongku
ketika aku membutuhkan.

Menurut Grotberg, seseorang yang memiliki resiliensi baik tidak perlu

memiliki kesemua ciri ini, namun hanya memiliki satu ciri pun juga tidak cukup.

Sesorang mungkin dicintai (I HAVE), tetapi jika ia tidak memiliki kekuatan dari

dalam dirinya (I AM)) atau tidak memiliki kecakapan sosial (I CAN), maka ia

tidak memiliki resiliensi. Seseorang mungkin memiliki harga diri yang bagus (I

AM), tetapi ia tidak mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan orang lain atau
26

bagaimana menyelesaikan masalahnya (I CAN) dan tidak memiliki seseorang

untuk menolongnya (I HAVE), maka orang ini tidak memiliki resiliensi.

Seseorang mungkin bisa berbicara dengan sangat bagus dan lancar (I CAN),

namun ia tidak memiliki rasa empati (I AM) atau tidak memliki orang yang

dicontoh/ role model (I HAVE), maka orang itu tidak memiliki resiliensi.

Resiliensi terwujud dari kombinasi ketiga ciri ini (dalam Parinyaphol &

Chongruksa, 2008).

2.1.4 Resiliensi dan Pemulihan (Recovery)

Dalam penjelasan mengenai resiliensi dan recovery oleh Allegheny County

Coalition for Recovery Child and Family Committee (2006) dapat dilihat

karakteristik resiliensi dan pemulihan:

1. Resiliensi menggambarkan suatu karakteristik yang memungkinkan

adaptasi positif di dalam konteks kesulitan yang signifikan. Sedangkan

Pemulihan menggambarkan suatu proses yang memungkinkan restorasi

atau pembaharuan sesudah rintangan yang bersifat pribadi.

2. Resiliensi sebagian ditentukan oleh genetik seseorang, dan sebagian lagi

dikembangkan melalui pengalaman dan asuhan lingkungan. Sedangkan

pemulihan dicapai dengan mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh

kesakitan (illness) atau lingkungan.

3. Mengembangkan resiliensi merupakan aspek penting untuk proses

pemulihan yang sukses. Resiliensi dapat mungkin terjadi tanpa adanya

proses pemulihan.
27

Menutut Grotberg (2006), pemulihan mengacu pada proses dimana orang

dapat hidup, bekerja, belajar, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat mereka.

Sains telah menunjukkan bahwa pemilikan harapan memainkan peran penting

dalam pemulihan individu. Sedangkan, resiliensi berarti kualitas pribadi dan

kualitas komunitas yang memungkinkan kita untuk pulih dari kesulitan, trauma,

tragedi, ancaman, atau tekanan lainnya dan untuk melanjutkan hidup dengan rasa

penguasaan, kompetensi, dan harapan.

Resiliensi sangat penting bagi orang yang sedang menjalani pemulihan

(dari kecanduan narkoba atau pun alkohol). Pemulihan sendiri bagi masalah

kecanduan alkohol dan obat-obatan memiliki definisi sebagai suatu perubahan

yang dilalui dimana individu mencapai tahab abstinensia (tahap dimana seorang

pecandu berusaha untuk mempertahankan keadaan bebas zatnya (BNN, 2004)),

perbaikan kesehatan, serta kehidupan yang berkualitas dan sejahtera. (National

Summit on Recovery Conference Report, 2005)

2.2 Kekuatan Karakter

2.2.1 Pengertian Kekuatan Karakter

Kekuatan karakter berkaitan erat dengan virtue (kebajikan). Peterson dan

Seligman (2004), mendefinisikan virtue sebagai:

“the core characteristics valued by moral philosophers and religious


thinkers: wisdom, courage, humanity, justice, temperance, and
transcendence.” (Peterson dan Seligman, 2004)

Jadi. virtue adalah karakteristik inti yang dihargai oleh para filosof dan

para agamawan. Virtue yang ada pada diri manusia dibagi menjadi enam kategori,
28

yaitu wisdom, courage, humanity, justice, temperance, and transcendence

(Peterson dan Seligman, 2004). Kesemua virtue ini bersifat universal dan terpilih

melalui proses evolusi karena penting untuk keberlangsungan hidup (Peterson dan

Seligman, 2004). Menurut Peterson dan Seligman (2004) seseorang dikatakan

memiliki karakter baik apabila ia memiliki seluruh virtue tersebut dengan nilai

yang tinggi.

Masing-masing virtue terdiri atas beberapa strength atau kekuatan tertentu

(Peterson dan Seligman, 2004). Menurut Seligman (2005), individu memiliki

karakter positif dan negatif. Namun, yang dimaksud dengan kekuatan karakter

adalah karakter positif yang membawa individu kepada perasaan yang positif.

Kekuatan karakter sendiri adalah unsur psikologis (proses atau

mekanisme) yang memberikan definisi pada virtue (wisdom, courage, humanity,

justice, temperance, and transcendence). Kekuatan karakter dapat dibedakan

dalam menampilkan satu atau virtue lainnya. Misalnya, virtue wisdom dapat

dicapai melalui kekuatan seperti rasa ingin tahu dan kecintaan untuk belajar,

berpikiran terbuka, kreativitas, dan persperktif, yakni memiliki suatu gambaran

besar mengenai hidup (dalam Martin Seligman, 2004).

2.2.2 Klasifikasi Kekuatan Karakter

Menurut Peterson dan Seligman (2004) klasifikasi kekuatan karakter

adalah sebagai berikut:

1. Wisdom and Knowledge: kekuatan kognitif yang memerlukan kemahiran dan

penggunaan pengetahuan.
29

a. Creativity [originality, ingenuity]: Cara berpikir yang produktif dan

baru; termasuk pencapaian artistik namun tidak hanya terbatas pada hal

ini.

b. Curiosity [interest, novelty-seeking, openness to experience]:

Menyukai seluruh pengalaman; mencari semua topik dan pokok

persoalan yang sangat menarik; menggali dan menemukan banyak hal.

c. Open-mindedness [judgment, critical thinking]: Berpikir dari segala

sudut pandang, tidak langsung/ berhati-hati dalam mengambil

kesimpulan; menimbang semua bukti/ kemungkinan dengan adil;

mampu mengubah pikiran pada bukti yang nyata

d. Love of learning: Menguasai berbagai keterampilan baru; Menguasai

topik-topik ilmu pengetahuan baik formal maupun informal

e. Perspective [wisdom]: Mampu memberi saran; Memiliki cara

pandang yang luas dan dapat diterima oleh orang lain.

2. Courage: kekuatan emosional yang mengandung keinginan yang kuat untuk

menyelesaikan tujuan walaupun terdapat halangan yang bersifat eksternal

maupun internal.

a. Bravery [valour]: Tidak takut terhadap ancaman, tantangan, kesulitan,

atau rasa sakit; berani mengungkapkan keinginan walaupun ada lawan;

berani tampil berbeda walaupun tidak popular.

b. Persistence [perseverance, industriousness]: Menyelesaikan

pekerjaan yang sudah dimulai; tekun dalam menjalani kegiatan


30

walaupun terdapat hambatan; fokus pada tujuan yang ingin dicapai;

Senang dalam menyelesaikan tugas.

c. Integrity [authenticity, honesty]: Menyampaikan kebenaran tetapi lebih

bersifat luas yang menampilkan diri sendiri apa adanya; bertanggung

jawab terhadap perasaan dan tingkah laku.

d. Vitality [zest, enthusiasm, vigour, energy]: penuh suka cita dan

bernergi; melakukan sesuatu hingga selesai; menjalani hidup seolah

sedang berpetualang; penuh semangat/ aktif.

3. Humanity: kekuatan interpersonal yang meliputi keinginan untuk dekat dan

bersahabat denga orang lain.

a. Love: menghargai hubungan dengan orang lain; saling berbagi dan

memperhatikan; dekat dengan orang lain.

b. Kindness [generosity, nurturance, care, compassion, altruistic love,

"niceness"]: melakukan kebaikan terhadap orang lain; menolong

orang lain; menjaga orang lain.

c. Social intelligence [emotional intelligence, personal intelligence]:

peka terhadap motif dan perasaan orang lain dan diri sendiri; dapat

menyesuaikan diri pada situasi sosial yang berbeda; mengetahui cara

menggerakkan orang lain.

4. Justice: kekuatan publik yang mendasari kehidupan masyarakat yang sehat.

a. Citizenship [social responsibility, loyalty, teamwork]: Bekerja sama

dengan baik dalam satu kelompok; setia pada kelompok; berbagi

dengan kelompok.
31

b. Fairness: memperlakukan setiap orang secara adil; tidak membiarkan

perasaan subjektif mempengaruhi keputusan yang menyangkut orang

lain; memberikan kesempatan yang sama pada setiap orang.

c. Leadership: Mendorong orang dalam kelompok untuk bekerja

sekaligus menjaga hubungan baik dengan anggota kelompok;

menyiapkan aktivitas kelompok dan mengevaluasinya.

5. Temperance: kekuatan yang melindungi dari suatu tindakan yang berlebihan.

a. Forgiveness and mercy: Memaafkan orang lain yang berbuat salah;

memberikan kesempatan bagi orang lain; tidak mendendam.

b. Humility and Modesty: Membiarkan prestasi anda berbicara atas

namanya; tidak mencari perhatian; tidak menganggap diri lebih spesial

dari orang lain.

c. Prudence: Berhati-hati dengan keputusan yang dibuat; tidak

mengambil resiko yang tidak semestinya; tidak mengatakan atau

melakukan sesuatu yang tidak bertanggung jawab.

d. Self-regulation [self-control]: Mengatur perasaan dan tingkah

laku;disipllin; mengontrol emosi dan selera.

6. Transcendence: kekuatan yang dapat menciptakan hubungan dengan

lingkungan semesta yang lebih luas dan memberi makna.

a. Appreciation of beauty and excellence [awe, wonder, elevation]:

Menyadari dan menghargai keindahan, kesempurnaan, dan kinerja

keterampilan di dalam seluruh aspek kehidupan, mulai dari alam,

kesenian, matematika, sains hingga pengalaman sehari-hari.


32

b. Gratitude: menyadari dan berterimakasih atas hal-hal baik yang

terjadi; menyediakan waktu untuk mengekspresikan rasa bersyukur.

c. Hope [optimism, future-mindedness, future orientation]:

Mengharapkan yang terbaik untuk masa depan dan berusaha

mewujudkannya; meyakini bahwa nasib bisa berubah dan masa depan

yang baik bisa dicapai.

d. Humor [playfulness]: Senang tertawa dan menggoda; membuat orang

lain tersenyum; melihat sisi terang; membuat gurauan

e. Spirituality [religiousness, faith, purpose]: Memiliki keyakinan yang

koheren tentang kehendak yang lebih tinggi dan makna dari alam

semesta; memiliki keyakinan mengenai makna kehidupan yang

membentuk tingkah laku dan memberikan kenyamanan.

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strength

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, strength atau kekuatan menurut

Peterson dan Seligman (2004) ada dua puluh empat, yakni : Creativity, Curiosity,

Open-mindedness, Love of learning, Perspective, Bravery, Persistence, Integrity,

Vitality, Love, Kindness, Social-intelligence, Citizenship, Fairness, Leadership,

Forgiveness and Mercy, Humility and Modesty, Prudence, Self-regulation,

Appreciation of beauty and excellence, Gratitude, Hope, Humor, Spirituality.

Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi strength

atau kekuatan tersebut. Namun pengecualian untuk strength leadership. Peterson

dan Seligman (2004) di dalam bukunya tidak memaparkan tentang faktor-faktor


33

yang mempengaruhi leadership. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kedua

puluh tiga kekuatan sebagai berikut:

1. Creativity [originality, ingenuity] : Di sisi positif, kreativitas difasilitasi

oleh lingkungan yang mendukung, yang memperkuat (reinforcing),

terbuka, dan informal. Kemudian, individu-individu yang sangat kreatif

cenderung untuk bekerja pada beberapa persoalan atau proyek secara

bersamaan, serta kerap kali memikirkan gagasan-gagasan mengenai satu

hal disaat bekerja pada hal yang lain. Di sisi negatif, ekspresi kreativitas

dapat dihalangi ketika seseorang berada di bawah tekanan berat.

2. Curiosity [interest, novelty-seeking, openness to experience]: penelitian

eksperimental telah menemukan bahwa perolehan pengetahuan yang

spesifik membangkitkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk memperoleh

informasi lebih jauh. Pengalaman kompetensi dan penguasaan berbasis

reward juga mendorong rasa ingin tahu di masa depan. Keyakinan bahwa

seseorang dapat bertindak sesuai kehendaknya sendiri (otonomi) dalam

suatu situasi dapat memfasilitasi secara kuat rasa ingin tahu di berbagai

tugas, pengaturan, dan berbagai domain.

Faktor penghambat yang ada meliputi percaya diri yang berlebihan,

dogmatisme, sumber daya kognitif yang rendah untuk memproses

stimulus, dan kondisi patologis seperti narsisisme, psikopat, dan

skizofrenia.

Lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi rasa

ingin tahu dan eksplorasi, studi eksperimental telah menemukan bahwa


34

kegelisahan menghambat rasa ingin tahu dan menghambat eksplorasi

dalam interaksi interpersonal. Kecemasan interaksi sosial (misalnya, takut

bertemu orang baru, takut memulai percakapan) menunjukkan hubungan

yang unik dan negatif dengan rasa ingin tahu. Lebih lanjut lagi, perhatian

terhadap diri (self-focused) yang berlebihan juga menghambat rasa ingin

tahu dan menghambat eksplorasi terhadap lingkungan.

Sebuah penelitian besar menunjukkan bahwa tekanan internal,

seperti rasa bersalah dan ketakutan, serta tekanan eksternal seperti

ancaman dan hukuman, dan imbalan eksternal yang nyata mengurangi rasa

ingin tahu untuk tugas-tugas tertentu.

3. Open-mindedness [judgment, critical thinking]: open-mindedness dapat

diaktifkan atau dihambat tergantung dari bagaimana suatu ide atau gagasan

dibingkai dalam pikiran individu. Tetlock (dalam Peterson dan Seligman

2004) berpendapat, individu berpandangan terbuka (open minded) secara

lebih aktif ketika mereka harus membuat penilaian atau pun keputusan

mencakup nilai-nilai serta tujuan-tujuan yang kesemuanya sama-sama kuat

dan bertentangan. Janis dan Mann (dalam Peterson dan Seligman 2004)

berpendapat bahwa pemikiran yang baik terjadi ketika keputusan yang

diambil merupakan keputusan yang penting, ketika si pembuat keputusan

memiliki waktu untuk memutuskannya, dan ketika ada kemungkinan

bahwa beberapa hasil keputusan dapat diterima. Tekanan waktu yang

sangat berat, atau rasa putus asa, mengarah ke disorganisasi total atau

panik.
35

4. Love of learning: sejumlah faktor situasional yang telah diidentifikasi

mendukung kecintaan untuk belajar, yakni mencakup strategi-strategi yang

dapat digunakan oleh pengajar atau pun orang tua diantaranya dalam

menyesuaikan, mengatur atau menyetel instruksi atau pun tugas yang

memenuhi kekuatan, minat, serta kebutuhan yang dimiliki anak atau siswa,

strategi lainnya juga termasuk menyesuaikan atau pun menyetal metode-

metode sehingga individu dapat mengatur proses belajar mereka sendiri.

Pendahulu dan kondisi yang mempengaruhi kemampuan seseorang

untuk menemukan koneksi ke konten yang dipelajari; menghasilkan dan

merevisi strategi; merasakan dukungan; dan mengatur diri sendiri untuk

terlibat dan mempelajari bidang konten tertentu adalah sebagai berikut:

a) Perasaan positif untuk area konten tertentu yang akan dipelajari

b) Pengetahuan tentang bidang konten yang relatif terhadap keterlibatan

lain yang dimiliki

c) Keyakinan bahwa tugas yang bersangkutan dapat dilakukan

d) Rasa ingin tahu terhadap tugas yang bersangkutan

e) Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya

yang ada untuk mengerjakan tugas yang bersangkutan.

5. Perspective [wisdom]: Studi longitudinal Hartman (dalam Peterson dan

Seligman 2004) tentang perempuan setengah baya yang diidentifikasi pada

beberapa faktor yang mengaktifkan atau menghambat perkembangan

kebijaksanaan (wisdom) dan Perspective. Dalam

investigasinya,menunjukkan bahwa kepribadian memainkan peran yang


36

signifikan sebagai prediktor pendahulu atas perkembangan kebijaksanaan

pada usia paruh baya, dengan potensi kreatif dan produktivitas kreatif

menyajikan jalur independen bagi kebijaksanaan, dan produktivitas

motivasi yang secara signifikan memprediksi perkembangan

kebijaksanaan pada usia setengah baya. Selain itu, Hartman (dalam

Peterson dan Seligman 2004) menemukan bahwa akumulasi berbagai

pengalaman dewasa mengawali perkembangan kebijaksanaan.

6. Bravery [valour]: Penelitian menunjukkan beberapa faktor yang dapat

memunculkan keberanian (dalam Peterson dan Seligman 2004):

a) pesan-pesan kontekstual yang mendukung keberanian

b) dukungan kontekstual dari nilai-nilai prososial dan penekanan pada

penyampaian kebenaran

c) kepemimpinan yang kuat

d) kepercayaan

e) harapan yang jelas terhadap perilaku

f) hubungan masyarakat

g) kepribadian seseorang

Keberanian dapat ditingkatkan dengan praktek (kebiasaan moral),

dengan mencontoh (pemodelan), dan dengan mengembangkan atribut

tertentu dari individu (self-confidence) atau kelompok (kohesi). Namun di

samping faktor-faktor di atas, tampak bahwa kepribadian merupakan

faktor yang juga penting untuk meningkatkan keberanian.


37

7. Persistence [perseverance, industriousness] : faktor yang mempengaruhi

ketekunan yakni, dukungan sosial, umpan balik positif, penghargaan atas

usaha yang positif, pengendalian diri yang baik serta self- awareness yang

tinggi.

Beberapa masalah pribadi dan patologi juga dikaitkan dengan

penurunan ketekunan pada tugas-tugas. Masalah-masalah ini secara

singkat dapat dikatakan sebagai berikut: retardasi mental, anak-anak

retardasi mental telah terbukti memiliki ketekunan yang kurang dari anak-

anak normal terutama dalam menghadapi tugas-tugas motorik, anak

berkesulitan, depresi, serta orang-orang yang memiliki kontrol diri rendah

seperti perokok, pemakai obat-obatan, dan alkoholik.

8. Integrity [authenticity, honesty] : stress psikososial, termasuk perceraian,

penyalahgunaan, dan penelantaran, juga dapat meningkatkan anak-anak

untuk berbohong. Sikap dan tindakan berbohong yang dilakukan oleh

keluarga dapat menjadikan contoh yang dapat dimodel oleh anak-anak

dalam tingkah lakunya baik langsung atau pun tidak langsung. Teman

sebaya juga menjadi faktor yang mendukung anak untuk dapat berbohong.

Terakhir, norma budaya dan praktek budaya dapat menekan

gambaran diri (self-portrayal) yang asli. Sebuah masyarakat pluralistik

memberikan kontribusi penerimaan diri (self-acceptance), penerimaan

orang lain, dan keselarasan antara diri dan tindakan di dunia. kesadaran

akan multikulturalisme dan keragaman merupakan bagian dari

lingkungan yang aman di mana individu bisa hidup secara autentik.


38

9. Vitality [zest, enthusiasm, vigour, energy] : Penelitian oleh Ryan dan

Frederick (dalam Peterson dan Seligman 2004) menunjukan bahwa

terdapat faktor fisik dan sosial yang mempengaruhi semangat. Dari segi

fisik, penyakit, rasa sakit, dan kelelahan semuanya menghambat semangat

atau vitalitas. Selain itu, merokok, diet yang buruk, dan kurang olahraga

juga dapat menyebabkan rendahnya vitalitas.

Konteks sosial juga mempengaruhi vitalitas. Dalam beberapa

penelitian, faktor-faktor yang berkaitan dengan dukungan untuk otonomi

telah terbukti secara positif terkait dengan vitalitas. Nix et al. dan Thayer

dan Moore (dalam Peterson dan Seligman 2004) keduanya memberikan

bukti eksperimental yang menunjukkan bagaimana pengendalian konteks

dapat mengurangi energi subjektif atau vitalitas. (e.g., Reis et al., 2000).

10. Love : Teori kelekatan (attachment theory didasarkan pada gagasan bahwa

kapasitas untuk mencintai dan dicintai adalah aspek sifat manusia yang

berevolusi. Namun, kekuatan adaptif yang sama bertanggung jawab atas

kapasitas alamiah kita untuk mencintai dan dicintai hal tersebut juga

berakibat pada keberadaan diri kita melalui alam, dengan responsif dan

lunak terhadap masukan (input)dari lingkungan. Apa yang menumbuhkan

kapasitas untuk mencintai dan dicintai adalah pengalaman sensitivitas

dengan orang yang berarti (significant others).

11. Kindness [generosity, nurturance, care, compassion, altruistic love,

"niceness"] : Dalam mempertimbangkan faktor-faktor yang meningkatkan

dan menghambat altruisme dan kebaikan, akan sangat membantu untuk


39

membedakan antara altruisme sebagai sifat dan altruisme sebagai perilaku

diskrit dalam menanggapi situasi tertentu.

a) Altruisme sebagai suatu trait

Para ahli telah lama menduga bahwa ada jenis orang yang

berdasarkan sifat-sifat yang mereka miliki, cenderung ke arah

altruisme dan jenis perilaku prososial lainnya. Meskipun berbagai ciri

telah terlibat sebagai ciri kepribadian altruistik. Tiga ciri (trait) telah

mendominasi percobaan-percobaan peneliti untuk mengidentifikasi

trait-trait ini secara empiris, yakni: empati / simpati, moral penalaran,

dan tanggung jawab sosial.

b) Altruisme sebagai Perilaku Diskrit

Mood positif. Salah satu efek yang menarik dan terdokumentasi

dengan baik adalah bahwa orang-orang yang berada ke dalam suasana

hati yang positif jauh lebih bersedia untuk membantu orang lain

daripada orang-orang yang berada dalam suasana hati netral.

Empati. Dalam situasi di mana seorang individu tidak mengalami

empati terhadap orang yang membutuhkan, motif altruistik tidak

muncul untuk distimulasi, dan dengan demikian, perilaku membantu

yang mungkin timbul tidak akan muncul.

12. Social intelligence [emotional intelligence, personal intelligence] : Sedikit

yang diketahui tentang faktor-faktor yang menghambat atau memfasilitasi

kecerdasan sosial ini. Misalnya, seseorang mungkin percaya bahwa berada

dalam state emosi yang kuat seperti depresi dapat mengganggu kecerdasan
40

emosional yang diukur, namun bukti yang ada belum kuat (Caruso et al.,

2002).

13. Citizenship [social responsibility, loyalty, teamwork]: Secara historis,

kelompok-kelompok pemuda telah berbagi misi umum dalam pembinaan

karakter generasi berikutnya dari penduduk kota dengan mengintegrasikan

orang-orang muda ke dalam norma-norma dan adat istiadat tatanan sosial.

Kelompok-kelompok menyediakan struktur untuk waktu luang, kelompok

sebaya prososial, dan pembimbing dewasa yang biasanya secara sukarela

menyediakan waktu mereka. Suasana belajar nonformal dan struktur

egaliter serta fakta bahwa orang-orang muda sendiri sering bertugas

menawarkan keuntungan unik untuk praktek kewarganegaraan. Secara

bersama-sama, orang muda dapat membentuk karakter organisasi,

memutuskan secara kolektif tujuan kelompok, dan terus saling

bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut. Fitur

program sukses termasuk penekanan pada kolektif bukan pada sifat

individu dari agensi pemuda dan gaya kepemimpinan yang memelihara

kelompok, sebagai perhatian utama; kesempatan bagi semua anggota

untuk mempraktekkan berbagai peran; keseimbangan antara kebebasan

dan struktur serta orang dewasa yang membimbing dan melatih tapi tidak

memimpin, juga peran yang serius bagi para pemuda dalam pembuatan

keputusan dan dalam memberikan hal-hal yang berharga untuk komunitas

mereka.
41

14. Fairness: faktor-faktor tertentu dapat dipengaruhi dalam intervensi untuk

mempercepat atau menghambat pengembangan penalaran keadilan.

Diantaranya, yakni pengasuhan, pengasuhan penting dalam pengembangan

penalaran moral anak.

Rest et al. (dalam Peterson dan Seligmanm 2004), dalam studi

kualitatif dari pengalaman hidup dan jalur perkembangan yang terkait

dengan pengembangan penalaran moral, disimpulkan bahwa orang-orang

yang berkembang dalam penilaian moral adalah mereka yang suka belajar,

yang mencari tantangan baru, yang menikmati lingkungan yang

menstimulus secara intelektual, yang reflektif, yang membuat rencana dan

menetapkan tujuan, yang mengambil risiko, yang melihat diri mereka

dalam konteks sosial yang besar dari sejarah dan lembaga-lembaga serta

tren budaya yang luas, yang bertanggung jawab atas diri mereka sendiri

dan lingkungan mereka.

Selanjutnya, mereka menerima dorongan dari orang lain untuk

melanjutkan pendidikan mereka, mereka mengalami lingkungan yang

menstimulus, dan mereka memiliki dukungan sosial yang luas untuk karya

dan prestasi mereka.

15. Forgiveness and mercy : faktor yang mempengaruhinya, yakni empati,

attribusi serta penilaian terhadap kesalahan dari orang yang bersalah.

Permintaan maaf juga meningkatkan kemungkinan untuk pengampunan /

dimaafkan. Pada umumnya, efek permintaan maaf tidak langsung. Korban


42

mengembangkan empati yang lebih besar atas penyesalan orang yang

bersalah.

Terakhir, memaafkan (forgiveness) dapat dipengaruhi oleh

karakteristik dari hubungan di mana kesalahan terjadi. Studi telah

menunjukkan bahwa pasangan lebih bersedia untuk memaafkan kesalahan

satu sama lain jika hubungan mereka dicirikan dengan kepuasan tinggi,

komitmen, dan kedekatan.

16. Humility and Modesty : faktor yang berpengaruh yakni, perkembangan

identitas (jati diri), pola asuh. Faktor-faktor tersebut dan disipliner lain

serta gaya interaksi dengan keluarga hanya secara tidak langsung

mendorong perkembangan kerendahan hati. Pengaruh langsung (baik

positif maupun negatif) terhadap nilai-nilai ini tetap belum tereksplorasi

hingga saat ini.

17. Prudence : banyak spekulasi yang muncul di antara para ahli mengenai

faktor yang mempengaruhi prudence, namun, yang dapat digaris bawahi

adalah fakta bahwa studi-studi yang telah ada menunjukkan bahwa sedikit

kurang dari setengah varians dalam pengukuran sifat kehati-hatian dalam

hal ini prudence, dapat diwarisi. Hal itu menujukkan bahwa pengaruh

lingkungan merupakan hal yang penting dan prudence pada prinsipnya

dibentuk oleh lingkungan.

18. Self-regulation [self-control] : Perhatian sangat penting bagi keberhasilan

kontrol diri, dan memang proses perhatian ini sering menjadi langkah

pertama menuju baik keberhasilan atau kegagalan pada kontrol-diri. Orang


43

yang hidup hanya pada saat ini tidak mungkin untuk menunjukkan

pengendalian diri yang baik, sedangkan pikiran masa depan akan

memudahkan pengaturan diri. Selain itu, lingkungan juga dapat

mengajarkan orang apakah mengontrol diri dan menentang godaan

merupakan usaha yang berharga atau tidak.

Pertentangan atau standar yang tidak jelas merusak pengaturan diri.

Standar yang tidak jelas sering menjadi masalah karena orang-orang fokus

pada pencapaian tujuan yang beragam. Kesadaran diri (self-awareness)

sangat penting untuk memonitor perilaku seseorang serta penting juga

untuk pengendalian diri.

19. Appreciation of beauty and excellence [awe, wonder, elevation] : orang

yang dibesarkan dalam keluarga, sekolah, atau lingkungan lokal di mana

orang secara terbuka menyatakan apresiasi mereka tentang keindahan dan

kesempurnaan dapat meningkatkan sifat penghargaan terhadap kecantikan

dan kesempurnaan. Sebaliknya, lingkungan budaya di mana kekaguman

dan penghargaan disamakan dengan kenaifan dan sinisme serta dianggap

secara dingin mungkin dapat menghambat sifat menghargai kecantikan

dan kesempurnaan itu.

20. Gratitude : Optimisme serta murah hati pada pandangan hidup akan

mendorong rasa syukur, begitu juga dengan kesadaran spiritual dan

kereligiusan intrinsik, serta empati, kerendahan hati, dan pandangan hidup

yang luas dapat mendorong rasa syukur seseorang.


44

Hambatan untuk rasa syukur dan terima kasih, yakni persepsi

bahwa seseorang adalah korban pasif, rasa akan memiliki suatu hak

tertentu, suatu kenikmatan materi, dan kurangnya refleksi diri. Rasa terima

kasih juga memerlukan kesadaran atau kepekaan terhadap kekurangan

sebelumnya.

Salah satu variabel kepribadian utama yang memungkinkan

menghambat rasa syukur dan terima kasih adalah narsisme. Orang dengan

kecenderungan narsistik keliru. Mereka percaya bahwa mereka layak akan

hak-hak khusus dan hak istimewa sehingga tidak perlu merasa

berterimakasih.

21. Hope [optimism, future-mindedness, future orientation] : Seligman dan

Rekan. (dalam Peterson dan Seligman 2004) berspekulasi bahwa peristiwa

tunggal dapat mengubah dan membuat seseorang lebih optimis atau

pesimis secara tiba-tiba, tetapi mereka juga mengakui bahwa hipotesis

tersebut tidak mungkin diuji.

22. Humor [playfulness] : Studi empiris yang baru, menemukan bahwa

kemampuan untuk menciptakan humor berkorelasi dengan kecerdasan dan

kreativitas, kemudian suasana hati yang buruk terkait dengan apresiasi

sindiran, sinisme, dan sarkasme.

23. Spirituality [religiousness, faith, purpose] : Ada beberapa bukti empiris

bahwa faktor jaringan sosial memainkan peran penting dalam

meningkatkan perkembangan agama dan spiritual. Kohesi (kepaduan)


45

keluarga juga memainkan peran penting dalam pengaturan tahapan untuk

transmisi antargenerasi atas nilai-nilai agama dan komitmen.

Sedikit yang diketahui tentang faktor-faktor yang menghambat

spiritualitas dan religiusitas. Pargament (dalam Peterson dan Seligmanm

2004) mencatat bahwa orang yang merasa tidak dapat menemukan makna

mendalam dan besar dari suatu pengalaman kehilangan ataupun

menyakitkan akan berpaling dari agama. Faktor-faktor lain (misalnya,

stres, kesehatan yang buruk, pengalaman keberagamaan negatif) mungkin

memainkan peran dalam keputusan seseorang untuk tidak berpartisipasi

dalam kegiatan keagamaan formal.

2.3 Karakteristik Residen

Dalam buku The Therapeutic Community, George De Leon (2000)

menyebutkan bahwa residen dalam program therapeutic community memiliki

karakteristik tersendiri, diantaranya ada karakteristik kognitif dan tingkah laku,

perseptual, emosional, serta sosial

2.3.1 Karakteristik Kognitif dan Tingkah Laku

1. Lack of awareness : para residen tidak menyadari serta tidak mampu

mempertimbangkan bagaimana dampak perbuatan mereka mempengaruhi

orang lain serta bagaimana perilaku orang lain mempengaruhi mereka. Mereka

kurang mampu berpikir mengenai konsekuensi atas suatu hal, serta sering
46

2. Faulty judgement : para residen melakukan salah penilaian khususnya dalam

hal pemecahan masalah, pembuatan keputusan, serta penilaian konsekuensi.

Kesulitan tersebut tampak terkait dengan kontrol impuls yang buruk, dan

ketidak mampuan untuk menunda kebutuhan, seta terkait dengan semua yang

merusak perkembangan kemampuan penilaian.

3. Lack of insight : para residen tidak memahami hubungan antara apa yang

mereka alami (perasaan, persepsi diri, dan tindakan) dengan alasan, pengaruh

serta determinan dari pengalaman mereka tersebut. Kesulitan dari pemahaman

yang khusus adalah kurangnya kesadaran mereka atas hubungan antara pikiran

dan tindakan mereka yang berkaitan dengan narkoba dengan emosi yang

beragam dan keadaan yang berkaitan dengan narkoba.

4. Poor reality testing : para residen tidak melihat diri mereka sendiri, orang lain

serta keadaan sebagaimana mestinya. Mereka tidak bersedia untuk

menghadapi masalah kehidupan sehari-hari mereka dan cenderung untuk

menghindari dan melarikan diri dari masalah-masalah tersebut dalam pikiran

dan perilaku mereka. Mereka mengalami kesulitan dalam membedakan

perasaan mereka dengan fakta yang ada, juga antara keinginan dan kebutuhan

mereka.
47

5. Habilitation : seringkali para residen tidak memiliki kemampuan kognitif,

akademis, dan pekerjaan untuk mencari pendapatan serta untuk bernegosiasi

secara efektif dengan sistem sosial. Mereka juga memiliki kekurangan pada

sikap dan perilaku kebiasaan dasar yang berhubungan dengan kelayakan dan

kesiapan kerja.

2.3.2 Karakteristik Perseptual

Hampir secara universal, pengguna narkoba memiliki persepsi negatif

mengenai diri mereka sendiri (Platt dalam Leon, 2000). Para residen TC memiliki

masalah dalam cara mereka melihat diri mereka sebagai individu yang berharga

dan sebagai bagian dari masyarakat (Dalam Leon, 2000).

1. Low self-esteem : para residen TC menampilkan penghargaan terhadap diri

sendiri secara kurang. Dan secara khas mengungkapkan persepsi diri yang

buruk terhadap perilaku moral dan etis mereka juga terhadap hubungan

mereka dengan keluarga. Harga diri mereka yang rendah berkaitan erat dengan

perilaku antisosial dan asusila mereka. Kemudian penggunaan mereka

terhadap narkoba seringkali berhubungan dengan ketidakmampuan kronis

mereka untuk mengembangkan suatu gaya hidup yang produktif juga dan juga

untuk mencegah erosi bertahap dari gaya hidup tersebut. Para residen

kesulitan untuk menyukai dan menghargai diri mereka sendiri akibat dari

anggapan mereka tentang siapa diri mereka dahulu bagi orang lain juga karena

anggapan mereka tentang sulitnya mengontrol diri. (dalam Leon, 2000).


48

2. Negative Identity : sebagian besar penyalahguna narkoba dalam TC

menampilkan identitas sosial yang negatif serta identitas personal yang tidak

terbentuk (dalam Leon, 2000). Cara residen menamai, melihat, dan menerima

diri mereka berasal dari sejarah mereka ketika menggunakan narkoba dan

seringkali juga berasal dari masa kecil yang bermasalah. Identitas sosial

mereka diinternalisasi dari pandangan publik yang negatif terhadap mereka.

Identitas personal mereka serta konsep mengenai diri mereka sendiri sebagai

manusia sesungguhnya merupakan hal yang tidak stabil dan sangat tidak

terbentuk. Sebagian besar dari mereka tidak mengetahui siapa diri mereka

dalam konteks perasaan mereka sebenarnya, pikiran mereka yang jujur, nilai

dan tujuan mereka (dalam Leon, 2000).

2.3.3 Karakteristik Emosional

Residen TC memiliki kesulitan dalam mengalami, mengkomunikasikan,

dan mengatasi perasaan mereka. (dalam Leon, 2000).

1. Intolerance of Discomfort : karakteristik dasar yang mendasari kesulitan

emosional residen adalah toleransi yang rendah pada ketidaknyamanan.

Dibandingkan dengan orang biasa yang tidak menggunakan narkoba, para

residen tampak memiliki batasan yang lebih rendah untuk menoleransi

ketidaknyamanan, tindakan ini sering menjadi self-defeating, mengganggu

secara interpersonal, dan menyimpang secara sosial (dalam Leon, 2000).


49

Kesulitan residen dengan toleransi terkait dengan sindrom withdrawal

secara fisik dari zat-zat kimia, penyakit umum, gangguan mood, frustasi dan

kecemasan yang mendalam, juga dengan kejenuhan ( Zuckerman, dalam Leon

2000).

2. Varieties of guilt : Sebagian besar residen dalam program TC diganggu oleh

berbagai macam perasaan bersalah dan malu (Lecker, dalam Leon 2000).

Sebenarnya, dari semua emosi yang mereka alami, perasaan bersalah

merupakan perasaan yang paling berpotensi merusak bagi para penyalahguna

narkoba tersebut (dalam Leon, 2000).

a) Guilt to the self : perasaan bersalah terhadap diri sendiri muncul dari

perilaku merugikan diri sendiri. Para residen TC mengalami rasa sakit

tertentu dengan melanggar dan menyalahi moral pribadi serta standar

sosial tingkah laku, juga karena gagal memenuhi aspirasi dan tujuan hidup

mereka.

b) Guilt to significant others : perasaan bersalah terhadap orang yang

penting bagi residen muncul dari perilaku merugikan terhadap orang-

orang yang dikenal oleh residen. Anggota keluarga sering disakiti secara

langsung oleh residen dengan mencuri, serta penyalahgunaan verbal, fisik

dan seksual juga dengan diperkanalkan dengan penggunaan narkoba oleh

mereka. Secara tidak langsung para anggota keluarga telah disakiti dan

dirugikan melalui masalah hukum dan kesehatan residen.


50

c) Guilt to society : perasaan bersalah terhadap masyarakat muncul dari

perilaku merugikan orang lain yang tidak dikenal. Residen yang sedang

menjalankan program seringkali mengakui rahasia pribadi mereka

termasuk tindakan mereka yang telah lampau dimana mereka menyakiti

orang lain yang tidak mereka kenal. Biasanya, hal-hal tersebut berupa

tindakan kriminal yang menyebabkan luka atau pun cedera pada badan dan

bahkan kematian. Hal tersebut juga biasanya berupa tindakan kriminal lain

seperti mencuri, merampok, menjambret, dan transaksi obat-obatan

terlarang.

3. Hostility and Anger : kebencian dan kemarahan merupakan karakteristik yang

lazim diantara penyalahguna narkoba pada umumnya (dalam Leon, 2000).

Bagi sebagian besar residen, kemarahan dan kebencian telah menjadi expresi

emosi yang paling utama di dalam keluarga dan jaringan sosial mereka serta,

dalam setting institusional. Hal ini berfungsi untuk melindungi diri mereka

untuk menghadapi dan mengalami emosi lainnya yang mungkin lebih

menyedihkan dan lebih membuat tidak nyaman, seperti rasa takut, rasa sakit,

kekecewaan, kesedihan, dan cinta.

4. Dysphoria and the Loss of Feelings : disforia dan perasaan kehilangan

merupakan perasaan afektif yang umum bagi penyalahguna narkoba yang

serius (dalam Leon, 2000). Dalam disforia (perasaan-perasaan yang

terganggu), residen kekurangan kesejahteraan fisik dan emosi.


51

Anhedonia merupakan kehilangan atas kemampuan merasakan

kesenangan. Residen mungkin menyatakan bahwa mereka tidak lagi mencari

peristiwa-peristiwa menyenangkan karena kurangnya kepuasan mereka dalam

aktivitas sosial dan seksual, dalam memakan berbagai makanan, atau bahkan

dalam penggunaan mereka pada obat-obatan terlarang, walaupun mereka terus

terlibat dalam berbagai kegiatan tersebut.

5. Emotional Management : Pada umumnya, penyalahguna narkoba memliki

kesulitan dalam pengolahan perasaan mereka. Baik perasaan negatif ataupun

positif. Seringkali perasaan senang akan memicu perayaan yang merugikan

diri sendiri seperti penggunaan narkoba. Sedangkan kondisi yang relatif netral

seperti kejenuhan, dorongan umum dan frustasi dapat menimbulkan reaksi

yang problematik seperti kekecewaan dan kesedihan. Seringkali residen tidak

memiliki kemampuan untuk mengatasi emosi mereka secara pantas dalam

kondisi apapun.

6. Abstinence and Emotions : pemulihan tidak stabil sampai individu

memahami perasaannya yang terkait dengan perilaku penggunaan narkoba dan

masalah lainnya dan sampai ia mempelajari carabagaimana mengekspresikan

perasaan mereka secara konstruktif. Hal yang pertamakali diperlukan dalam

pembelajaran emosi ini bagi individu adalah mengalami secara utuh semua

perasaan ketika menjalani kondisi abstinen (bersih dari narkoba). Efek yang

lazim ketika menjalani kondisi bebas narkoba adalah individu akan mengalami
52

emosi dan sensasi termasuk rasa sakit pada tubuh di dalam cara yang baru.

Untuk pertama kalinya, residen yang abstinen akan merasakan berbagai emosi,

tidak hanya kegembiraan dan kasih sayang tetapi juga kemarahan, rasa sakit,

kekecewaan, kesedihan, dan perasaan bersalah. Pengalaman baru ini seringkali

mengganggu individu dan secara paradox akan menimbulkan kegagalan dalam

menjalankan program kemudian menggunakan narkoba kembali.

2.3.4 Karakteristik Sosial

Residen menampilkan perilaku dan sikap bermasalah yang mengganggu

hubungan sosial mereka dengan orang lain dan dunia pada umumnya. Beberapa

karakteristik sosial pada residen, yakni rasa akan hak (entitlement) mereka,

ketidakbertanggungjawaban mereka, dan kurangnya rasa percaya pada mereka.

1. Entitlement : Sikap (atau rasa) residen yang konsisten atas hak mereka

dimaksudkan untuk memperoleh harapan yang tidak realistis berkaitan dengan

keinginan dan kebutuhan mereka. Biasanya residen berperilaku dengan

kemarahan atau kejengkelan serta penarikan diri pada ketidak adilan yang

dirasakan terkait dengan kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi. Sebagai

contoh, biasanya residen mengeluh mengenai apa yang mereka tidak miliki,

apa yang mereka harus miliki, dan apa yang mereka layak miliki. Misalnya :

“Mengapa saya harus menunggu?”, “Mengapa saya tidak mendapatkan

promosi?”, “Mengapa saya harus memulai dari bawah?”, “Mengapa dia harus

mendapatkan sesuatu yang saya tidak dapatkan?”, atau “Makanan di program


53

ini bau”, “Di tempat ini tidak ada privasi… dan para staff tidak memberikan

perhatian pribadi yang cukup”.

2. Inresponsibility : Banyak residen yang pada awalnya bertanggung jawab pada

pekerjaan mereka dahulu. Namun, tanggung jawab tersebut melemah dan

terkikis dengan penyalahgunaan narkoba mereka yang berkelanjutan. Bagi

yang lain, yang tidak memiliki pekerjaan, “bertanggung jawab” dengan rasa

hormatnya terhadap penggunaan narkoba, melatih semua keterampilan yang

dibutuhkan untuk memperolah uang baik melalui cara yang melanggar hukum

atau pun tidak yang akan digunakan untuk kebutuhan mereka menggunakan

narkoba.

3. Inconstency : pada umumnya residen gagal dan tidak konsisten dalam

memenuhi kewajiban mereka terhadap orang lain dan diri mereka sendiri.

Mereka memiliki sejarah yang panjang mengenai ketidak tuntasan mereka

pada apa yang mereka mulai, menjadwal kembali tugas rumah tangga di

dalam keluarga, tugas sekolah serta tugas kerja; kemudian secara konsisten

melanggar janji pada diri sendiri dan orang lain. Banyak penyalahguna

narkoba yang dapat bekerja secara episodik pada standar yang bisa diterima

tetapi tidak mampu menahan dan meneruskan usaha mereka.

4. Inaccountability : menjadi akuntabel dalam memenuhi kewajiban

menekankan elemen kejujuran pribadi dan sosial dari tanggungjawab.


54

Penyalahguna narkoba sering kali menemukan cara untuk mendapatkan

langkah-langkah yang diperlukan dalam pemenuhan kewajiban. Mereka juga

seringkali gagal dalam memberikan kejujuran bagi orang lain juga dalam

usaha yang dikeluarkan dalam suatu tugas. Oleh karena itu, mempelajari

akuntabilitas menjadi suatu syarat dalam proses pemulihan di program TC,

yang berarti menjadi jujur pada tiap perilakunya.

5. Trust : ketiadaan, kehilangan, dan pelanggaran kepercayaan merupakan tanda

yang khusus dan khas dari kepribadian dan gaya hidup penyalahguna narkoba

(dalam Leon, 2000). Bagi beberapa residen, masalah kepercayaan dapat dilihat

dalam sejarah kesalahan umum masa kecil, pola berbohong, pembuatan

alasan, serta pemalsuan. Bagi sebagian besar residen, penipuan, manipulasi,

dan kebohongan yang tertanam dalam pola penyalahgunaan narkoba merusak

perkembangan dari bentuk kepercayaan apa pun.

2.4 Kerangka Berpikir

George de leon (2000) menjelaskan karakteristik residen TC. Adapun

karakteristiknya meliputi karakteristik kognitif dan tingkah laku, perseptual,

emosional, serta sosial. Karakteristik kognitif dan tingkah laku, yakni lack of

awareness, faulty judgement, lack of insight, poor reality testing, dan habilitation.

Karakterstik perseptual, yakni low self-esteem dan negative identity. Karakteristik

emosional, yakni intolerance of discomfort; varieties of guilt (guilt to the self,

guilt to significant others, guilt to society); hostility and anger; dysphoria and the

loss of feelings; emotional management; serta abstinence and emotions.


55

Karakteristik Sosial, yakni entitlement, inresponsibility, inconsistency,

inaccountability, loss of trust. Dimana karakteristik-karakteristik tersebut

berlawanan dengan indikator-indikator yang ada dalam kekuatan karakter menurut

Seligman (2004). Dengan demikian dapat diasumsikan residen yang masih

memiliki karakteristik-karakteristik tersebut memiliki kekuatan karakter yang

lemah atau rendah.

Para residen yang ada di BNN mengikuti program Therapeutic community

yang ada di BNN dimulai dari primary stage. Beberapa program tersebut

diketahui diantaranya bertujuan untuk membina kekuatan karakter dan resiliensi

yang ada dalam diri residen seperti yang sebelumnya telah diuraikan pada bab 1.

Di dalam tahapan-tahapan atau stage ini setiap residen bertanggung jawab atas

diri mereka sendiri yang kemudian hal ini akan bepengaruh terhadap kekuatan

karakter dan resiliensi mereka. Karena salah satu hal yang mempengaruhi

kekuatan karakter dan resiliensi adalah faktor lingkungan. Diharapkan dengan

menjalani program serta kegiatan di BNN kekuatan karakter yang ada di didalam

diri mereka menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.

Resiliensi memiliki faktor protektif yang dibagi dalam dua kategori, yakni

faktor protektif internal, seperti self-esteem dan self-efficacy. Serta faktor

protektif eksternal, seperti dukungan keluarga juga keterlibatan komunitas

(Scalaes & Leffert, dalam McCubbin, 2001). faktor protektif juga dibagi ke dalam

tiga domain, yakni atribut kepribadian individu, karakteristik keluarga dan

pengaruh lingkungan seperti, teman sebaya, sekolah, dan masyarakat (dalam

Benard, 1991).
56

Resiliensi sendiri merupakan kapasitas atau kemampuan yang bersifat

universal yang dengan kemampuan tersebut, individu, kelompok ataupun

komunitas mampu mencegah, meminimalisir ataupun melawan pengaruh yang

bisa merusak mereka disaat mereka mengalami musibah atau kemalangan

(Grotberg dalam Parinyapol & Chongruksa 2008). Resiliensi juga berarti

kemampuan individu untuk menghadapi, mengatasi, mempelajari kesulitan dalam

hidup dan bahkan ditransformasi oleh kesulitan dalam hidup tersebut (Grotberg,

2003). Ketika residen mampu melakukan hal tersebut, maka ia mempunyai

resiliensi yang baik serta mampu beradaptasi secara adaptif dengan lingkungannya

(dalam Mc Cubbin,2001), salah satunya yakni panti rehabilitasinya sendiri

(BNN). Ketika hal itu terjadi maka otomatis ia akan mengikuti semua program

yang ada dengan sungguh-sungguh. Karena sesuai dengan pendapat Grotberg,

orang yang memiliki resiliensi tinggi mau mempelajari kesulitan yang telah ia

hadapi dan ditransformasi oleh kesulitan tersebut. Salah satu caranya adalah

dengan ‘belajar’ di BNN dengan mengakui serta melihat sendiri kesalahan-

kesalahan yang telah dilakukannya, mengikuti program-program yang ada dengan

baik untuk kemudian berubah menjadi orang yang berbeda, jauh lebih baik.

Namun, jika residen tersebut memiliki resiliensi yang rendah, dimana

artinya ia tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi, mengatasi, mempelajari

kesulitan dan tidak bersedia ditransformasi oleh kesulitan dalam hidup menjadi

lebih positif. Atau memiliki kemampuan tersebut namun sangat rendah. Besar

kemungkinannya ia tidak bisa bertahan terus menjalankan program-program yang

ada, serta memiliki keinginan yang kurang kuat untuk menjadi orang yang lebih
57

baik. Jika sudah demikian, besar kemungkinannya bagi residen tersebut untuk

kabur, seperti yang sering terjadi di primary stage dan re-entry stage dimana

residen sudah memiliki ijin keluar lingkungan rehabilitasi dalam hal ini BNN serta

besar kemungkinan juga bagi residen untuk tidak bisa bertahan dari narkoba atau

relapse.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di Badan Narkotika Nasional, banyak

residen yang kembali lagi masuk rehabilitasi setelah kabur karena relapse, yakni

kembali melakukan penyalahgunaan serta kecanduan narkoba. Jika sudah

demikian, yang terjadi biasanya residen dihukum dengan hukuman yang

bermanfaat bagi dirinya sendiri.

Karakteristik Residen Menjalani


(Kekuatan karakter Program Kekuatan
lemah): Kegiatan yang Karakter
a. Karakteristik Kognitif
ada di BNN
dan Tingkah Laku: lack
of awareness, faulty
judgement, lack of
insight, poor reality
testing, dan Faktor protektif Resiliensi
habilitation
internal dan
b. Karakteristik eksternal
perseptual: low self-
esteem, negative
identity

c. Karakteristik
emosional: intolerance
discomfort, varieties of
guit, hostility and
anger, dysphoria and
the loss feelings,
difficulty of emotional
management

d. Karakteristik Sosial:
entitlement,
inresponsibility,
inconsistency,
inaccountability, loss
of trust
58

Jadi dalam hal ini, kekuatan karakter akan berkorelasi positif secara

signifikan dengan resiliensi, dimana kekuatan karakter yang tinggi diikuti pula

dengan resiliensi yang tinggi dan kekuatan karakter yang rendah akan

memunculkan penurunan pula pada resiliensi responden.

H0: Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara kekuatan karakter

dengan resiliensi.

H1: Ada hubungan positif yang signifikan antara kekuatan karakter dengan

resiliensi.
59

BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari enam subbab. Subbab pertama membahas jenis

penelitian. Subbab kedua membahas tentang variabel penelitian. Subbab ketiga

membahas pengambilan sampel. Subbab keempat membahas tentang

pengumpulan data. Subbab kelima membahas analisa data. Terakhir, subbab

keenam membahas mengenai prosedur penelitian.

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, dimana validitas didapatkan beradasarkan perhitungan statistik.

Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional, yaitu melihat derajat

hubungan antar variabel, yakni antara kekuatan karakter dengan resiliensi residen

narkoba.

3.2 Variabel Penelitian

Independent variable (variabel bebas) adalah variabel yang memengaruhi

variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri (Priyatno, 2008). Independent variable

dalam penelitian ini adalah kekuatan karakter.

Dependent variable (variabel terikat) ialah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri (Priyatno, 2008). Dependen

variabel dalam penelitian ini adalah resilensi.


60

3.2.1 Definisi Konseptual

Kekuatan karakter adalah karakter positif yang membawa individu kepada

perasaan yang positif (Seligman, 2005). Dimana kekuatan karakter itu juga

merupakan unsur psikologis (proses atau mekanisme) yang memberikan definisi

pada virtues (wisdom, courage, humanity, justice, temperance, and

transcendence). Kekuatan karakter dapat dibedakan dalam menampilkan satu atau

virtue lainnya. Misalnya, virtue wisdom dapat dicapai melalui kekuatan seperti

rasa ingin tahu dan kecintaan untuk belajar, berpikiran terbuka, kreativitas, dan

persperkti, yakni memiliki suatu gambaran besar mengenai hidup (dalam Peterson

dan Seligman, 2004).

Resiliensi adalah suatu kemampuan yang dimiliki individu untuk

menghadapi dan mengatasi kesulitan dalam hidup dengan cara yang adaptif, serta

mampu belajar dari hal tersebut sekaligus beradaptasi di dalam kondisi yang sulit

tersebut. Resiliensi sendiri menurut Grotberg memiliki karakteristik, yakni “ I

HAVE”, “ I AM”, dan “ I CAN” (Grotberg, 1996, 2003 ; Grotberg dalam

Parinyaphol & Chongruksa, 2008).

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dari kekuatan karakter adalah hasil pengukuran

kekuatan karakter dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari empat

alternatif jawaban (sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai) yang

mencakup klasifikasi kekuatan karakter, yakni wisdom and knowledge, courage,

love, justice, temperance, transcendence.


61

Definisi operasional dari resiliensi adalah hasil pengukuran resiliensi

dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban

(sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai) yang meliputi tiga aspek

resiliensi, yakni I Have (External Support), I Am (Inner Strengths), I Can

(Interpersonal and Problem-Solving-Skills).

3.3 Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan satuan yang ingin diteliti (Bailey, 1994,

dalam Prasetyo & Jannah, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah residen

narkoba yang berjumlah 329 orang di unit pelaksana teknis terapi dan rehabilitasi

BNN Lido. Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena

itu, sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, dan bukan

populasi itu sendiri (Bailey, 1994, dalam Prasetyo & Jannah, 2005). Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 134 orang residen narkoba di unit

pelaksana teknis (upt) terapi dan rehabilitasi Lido.

3.3.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah residen BNN. Residen adalah sebutan

untuk klien yang sedang mengikuti program rehabilitasi sosial dengan metode

Therapeutic Community. Residen yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

residen yang sedang ataupun telah mengikuti metode therapeutic community,

yakni residen pada primary stage fase younger, middle dan older serta re-entry
62

stage fase orientasi, fase A, fase B, dan fase C baik residen biasa maupun second

admission.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah non probability

sampling, yakni suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan pada setiap

anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai

sampel sehingga hasil penelitian dengan menggunakan teknik ini tidak dapat

untuk menyimpulkan kondisi pada populasi. Anggota yang satu memiliki

kesempatan lebih besar dibandingkan dengan anggota yang lain sehingga hasil

dari suatu penelitian yang menggunakan teknik ini tidak dapat digunakan untuk

memprediksi populasi. (dalam Bambang Prasetyo dan Lina M. Jannah, 2005)

Teknik yang digunakan adalah, purposive sampling,yaitu teknik penarikan

sampel yang digunakan dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel.

(dalam Bambang Prasetyo dan Lina M. Jannah, 2005).

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dilapangan, penulis menggunakan teknik skala.

Skala digunakan karena melihat responden yang jumlahnya besar dan dapat

mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia. Tujuan digunakannya skala ini

yaitu, memperoleh data mengenai kekuatan karakter serta resiliensi pada residen

narkoba BNN Lido. Bentuk skala yang digunakan adalah model skala likert. Skala
63

tersebut berupa beberapa item pernyataan yang harus dijawab setiap responden,

dengan cara memilih salah satu jawaban yang tersedia pada setiap item

pernyataan.

3.4.2 Instrumen penelitian

Instrumen data dari kekuatan karakter menggunakan skala likert yang

terdiri dari empat alternatif jawaban (sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat

tidak sesuai). skala kekuatan karakter ini meliputi klasifikasi kekuatan karakter,

yakni: 1)wisdom and knowledge: kekuatan kognitif yang memerlukan kemahiran

dan penggunaan pengetahuan seperti kreativitas, rasa ingin tahu, berpikir kritis,

kecintaan akan belajar, dan perspektif. 2) courage: kekuatan emosional yang

mengandung keinginan yang kuat untuk menyelesaikan tujuan walaupun terdapat

halangan yang bersifat eksternal maupun internal, seperti, keberanian, ketekunan,

kebenaran, dan semangat. 3) love: kekuatan interpersonal yang meliputi keinginan

untuk dekat dan bersahabat denga orang lain. seperti, keintiman, kebaikan, dan

kecerdasan sosial. 4) justice: kekuatan publik yang mendasari kehidupan

masyarakat yang sehat. seperti, bekerja sama/ gotong royong, kejujuran, dan

kepemimpinan. 5) temperance: kekuatan yang melindungi dari sesuatu yang

berlebihan. seperti, tindakan memaafkan (forgiveness), kerendahan hati,

kebijaksanaan, dan kontrol diri. 6) transcendence: kekuatan yang dapat

menciptakan hubungan dengan lingkungan semesta yang lebih luas dan memberi

makna. seperti, penghargaan terhadap kecantikan dan kesempurnaan, berterima

kasih, pengharapan, kejenakaan, dan spiritualitas.


64

Instrumen data dari resiliensi menggunakan skala likert yang terdiri dari

empat alternatif jawaban (sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai).

skala resiliensi yang digunakan meliputi tiga karakteristik resiliensi menurut

Grotberg (1996, 2003), yakni I Have (external support), I Am (Inner Strength),I

Can (Interpersonal and Problem Solving Skills).

Tabel 3.1

Blue Print Skala Kekuatan Karakter

Nomor Item
Indikator Sub Indikator
Favorable Unfavorable
Creativity 1 6
Curiosity 2, 7*
Wisdom and
Open-mindedness 3* 8
Knowledge
Love of learning 4*, 71*, 73* 9
Perspective 5 10*
Bravery 11* 16*, 50*,
61*, 69*
Courage Persistence 12* 17*
Integrity 13* 18
Vitality 14* 19*, 68*
Love 15, 70* 20, 55
Humanity Kindness 21* 26*
Social intelligence 22, 62*, 65 27*
Citizenship 23*, 67* 28, 56*
Fairness 24*, 72*, 77, 29*
Justice
80*
Leadership 25* 30*, 51*
Forgiveness and mercy 31, 52* 36*, 60*
Humility and Modesty 32, 75, 78* 37
Temperance
Prudence 33 38, 63*
Self-regulation 34*, 49* 39, 53
Appreciation of beauty and 35, 64 40*, 58*
excellence
Gratitude 41*, 74*, 76*, 45
Transcendence 79
Hope 42* 46*, 54*
Humor 43*, 57 47, 59*
Spirituality 44 48*, 66*
*aitem valid
65

a) Skala kekuatan karakter

Skala kekuatan karakter dalam penelitian ini diadopsi dan diadaptasi dari

Values in Action Inventory of Strengths (VIA–IS) dari Peterson & Seligman

(2004) serta disusun menggunakan skala model Likert.

Tabel 3.2

Blue Print Skala Resiliensi


Nomor Item
Indikator
Favorabel Unfavorabel
1, 4, 7, 10*, 13*,
16*, 19*, 22*,
I Have 24*, 28*, 30*,
34*, 36*, 42*,
46*
2*, 5*, 8*, 11*,
14*, 17*, 20*,
I Am 23*, 25*, 27*,
29*, 31*, 33*,
38*, 40*, 44*
I Can 3*, 6*, 9*, 12*,
15*, 18*, 21*,
26*, 32*, 35*,
37*, 39*, 41*,
43*, 45*
*aitem valid

b) Skala resiliensi

Skala Resiliensi dalam penelitian ini diadopsi dan diadaptasi dari Skala

resiliensi Grotberg (1996) serta disusun menggunakan skala model Likert.


66

3.4.3 Uji Instrumen Penelitian

3.4.3.1 Uji Validitas

Validitas merupakan sifat suatu alat pengukur bahwa alat-alat

tersebut bisa mengukur menurut kenyataannya seperti yang dikehendaki

untuk diukur (Chaplin, 1993). Definisi lainnya, yakni ketepatan atau

kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur

(Priyatno, 2008). Menurut Azwar (dalam Priyatno, 2008) semua item yang

mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap

memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum

mencukupi, batas kriteria 0,30 bisa diturunkan menjadi 0,25, namun sangat

tidak disarankan untuk menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 (Priyatn

o, 2008). Skala kekuatan karakter dari 80 item terdapat 51 item yang

valid, sedangkan skala resiliensi dari 46 item terdapat 43 item yang valid.

3.4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap

konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno, 2008). Ada berbagai

macam metode uji reliabilitas, metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode Alpha (Cronbach’s) karena metode Alpha sangat cocok

digunakan pada skor bentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan

(misal 0-20, 0-50) (Priyatno, 2008). Skala kekuatan karakter memiliki

reliabilitas sebesar 0,9005 dan skala resiliensi sebesar 0, 9301.


67

3.5. Analisa Data

Analisis data adalah proses mengolah data dan penginterpretasian hasil

pengolahan data (Priyatno, 2008). Rumus yang digunakan untuk menghitung

koefisian korelasi adalah rumus korelasi pearson product moment dan

penghitungannya menggunakan program SPSS versi 11.5

x a − xb
t=
⎛ s sa + s sb ⎞⎛ 1 1 ⎞
⎜⎜ ⎟⎟⎜ + ⎟
⎝ (na − 1) + (nb − 1) ⎠⎝ na nb ⎠

Xb = Mean gain score kelompok B (kelompok control)

Xb = Mean gain score kelompok A (kelompok eksperimen)

Ssb = Sum of Square (jumlah kuadrat) kelompok control

Ssa = Sum of Square (jumlah kuadrat) kelompok ekperimen

nb = Jumlah subyek kelompok control

na = Jumlah subyek kelompok eksperimen

3.6 Prosedur Penelitian

a. Persiapan Penelitian

1. menentukan rumusan masalah

2. menentukan variabel penelitian

3. menentukan landasan teori yang digunakan

4. menentukan lokasi penelitian

5. elisitasi untuk menyiapkan skala penelitian


68

6. menentukan dan menyusun instrumen skala penelitin untuk diujicobkan

(try out);

Values in Action Inventory of Strengths (VIA–IS) dan Skala resiliensi

Grotberg

7. menentukan skala penelitian dari hasil try out

b. Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2010

c. Pengolahan data

1. Penulis memberikan kode dan melakukan skoring terhadap hasil skala

yang telah diisi oleh responden.

2. Menginput data yang diperoleh dan menghitung data tersebut dengan

metode yang telah ditentukan, kemudian melakukan analisa data dengan

metode statistika melalui program SPSS 11.5

3. Membuat laporan hasil dan kesimpulan penelitian.


69

BAB 4

ANALISIS DATA

Bab berikut ini akan membahas mengenai presentasi dan analisis data

meliputi gambaran umum responden, analisis deskriptif, kategorisasi, hasil uji

hipotesis serta hasil penelitian tambahan.

4.1 Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah 134 residen narkoba. Pada Tabel

4.1 berikut ini digambarkan banyaknya responden penelitian berdasarkan usia.

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

< 21 tahun 11 8,209%

21 – 25 tahun 33 24,627%

26 – 30 tahun 57 42,537%

31 – 35 tahun 23 17,164%

> 35 tahun 10 7,463%

Total 134 100%

Pada penelitian ini usia responden terbagi menjadi 5 kelompok usia, yaitu

kelompok usia < 21 tahun, kelompok usia 21 – 25 tahun, kelompok usia 26 – 30

tahun, kelompok usia 31 – 35 tahun, dan kelompok usia > 35 tahun. Berdasarkan
70

tabel diatas rentang usia responden paling banyak terdapat pada kelompok usia 26

– 30 tahun, yaitu sebanyak 57 orang atau 42,537% , setelah itu kelompok usia 21

– 25 tahun, yaitu sebanyak 33 orang atau 24,627%. Dimana menurut Hurlock

(1980) rentangan usia tersebut termasuk pada masa dewasa dini.

Pada Tabel 4.2 berikut ini digambarkan banyaknya responden penelitian

berdasarkan pendidikan terakhir yang ditempuh.

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

SD 1 0,746%

SMP 17 12,687%

SMA 87 64,925%

Diploma 11 8,209%

S1 17 12,687%

S2 1 0,746%

Total 134 100%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas tingkat pendidikan

terakhir yang ditempuh responden, yakni SMA sebanyak 87 orang atau 64,925%,

kemudian SMP dan S1 keduanya sama-sama sebanyak 17 orang atau 12,687%,

Diploma sebanyak 11 orang atau 8,209%, setelah itu SD dan S2 masing-masing

sebanyak 1 orang atau 0,746%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gambaran residen
71

narkoba BNN secara umum berdasarkan tingkat pendidikan yang berbeda

didominasi oleh subjek yang berpendidikan SMA / Sederajat.

Pada Tabel 4.3 berikut ini digambarkan banyaknya responden penelitian

berdasarkan status pernikahan.

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Status Pernikahan Jumlah Persentase

Belum Menikah 96 71,642%

Menikah 29 21,642%

Duda 9 6,716%

Total 134 100%

Dari tabel diatas didapatkan data bahwa subjek dengan status pernikahan

belum menikah mendominasi penelitian ini dengan jumlah 96 orang atau

71,642%, 29 orang atau 21,642% sudah menikah, dan 9 orang atau 6,716%

berstatus duda.

Pada Tabel 4.4 berikut ini digambarkan banyaknya responden penelitian

berdasarkan tahapan unit rehabilitasi.


72

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Tahapan Rehabilitasi

Tahapan Jumlah Persentase

Primary Stage 103 76,866%

Re-Entry Stage 31 23,134%

Total 134 100%

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa responden primary jumlahnya lebih

banyak daripada responden re-entry yaitu 103 orang atau 76,865% sedangkan

responden primary berjumlah 31 orang atau 23,134%.

4.2 Analisis Deskriptif

Berikut ini akan diuraikan nilai minimun, maksimum, mean, standar

deviasi kekuatan karakter dan resiliensi pada residen narkoba.

Tabel 4.5
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


kekuatan karakter 134 119.00 193.00 150.9776 15.69515
resiliensi 134 106.00 172.00 133.6119 15.11306
Valid N (listwise) 134

Berdasarkan tabel di atas, data yang didapat dengan sampel yang

berjumlah 134 orang untuk skor terendah skala kekuatan karakter adalah 119, skor

tertinggi adalah 193, skor rata-rata sebesar 150,9776 dan standar deviasi sebesar

15,69515. Sedangkan untuk skala resiliensi dengan jumlah sampel 134 orang, skor
73

terendah adalah
a 106,, skor tertinnggi adalah
h 172, skor rata-rata sebesar 133,6119

dan standaar deviasi seebesar 15,11306.

4.2.1 Kaategorisasi Skor Keku


uatan Kara
akter

Addapun untukk kategorissasi tinggi, sedang, renndahnya keekuatan karrakter

pada residden narkobaa yang diujikkan pada 13


34 respondeen adalah sebagai berik
kut:

Tabel 4.6

Distribusii Skor Kek


kuatan Karakter

Rentangan
R Jumlah
Kategorri Rumus Persen
Raw
R Score Subjek
Tinggi X > 2 + min > 168,334 23 17,164%
%
+ minn ≤ X ≤ 2 + min 14
43,667 –
Sedang 60 44,776%
%
16
68,334
Rendah X< + min < 143,667 51 38,06%
∑ 134 100%

Daari tabel 4.6 distribusii skor terseebut dapat diketahui bahwa darii 134

respondenn yang diujjikan, 23 orang


o atau 17,164% diantaranyaa memiliki skor

kekuatan karakter dalam kateggori tinggi, 60 orang atau 44,7776% diantaranya

memiliki skor
s kekuattan karakterr dalam kateegori sedangg dan 51 orang atau 38
8,06%

diantaranyya memilikki skor kekkuatan karaakter dalam


m kategori rendah. Teerlihat

bahwa maayoritas respponden mem


miliki skor kekuatan
k kaarakter sedaang.
74

Tabel 4.7

Distribusi Skor Klasifikasi Kekuatan Karakter

Klasifikasi Tinggi Sedang Rendah


Kekuatan Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
Karakter
Curiosity 65 48.51% 68 50.75% 1 0.75%
Open-
29 21.64% 103 78.87% 2 1.49%
mindedness
Love of
54 40.30% 79 58.96% 1 0.75%
learning
Perspective 17 12.69% 108 80.60% 9 6.72%
Bravery 40 29.85% 73 54.48% 21 15.67%
Persistence 38 28.36% 88 65.67% 8 5.97%
Integrity 27 20.15% 102 76.12% 5 3.73%
Vitality 51 38.06% 57 42.54% 26 19.40%
Love 54 40.30% 79 58.96% 1 0.75%
Kindness 55 41.05% 54 40.30% 25 18.66%
Social
9 6.72% 115 85.82% 10 7.46%
intelligence
Citizenship 26 19.40% 70 52.24% 38 28.36%
Fairness 53 39.55% 71 52.99% 10 7.46%
Leadership 10 7.46% 91 67.91% 33 24.63%
Forgiveness
50 37.31% 71 52.99% 13 9.70%
and mercy
Humility and
36 26.87% 96 71.64% 3 2.24%
Modesty
Prudence 14 10.45% 111 82.84% 9 6.72%
Self-
31 23.13% 96 71.64% 7 5.22%
regulation
Appreciation
of beauty and 16 11.94% 108 80.60% 10 7.46%
excellence
Gratitude 65 48.51% 61 45.52% 8 5.97%
Hope 50 37.31% 55 41.05% 29 21.64%
Humor 50 37.31% 52 38.81% 32 23.88%
Spirituality 89 66.42% 41 30.60% 4 2.99%
75

Daapat dilihat berdasarkaan tabel terrsebut, enaam kelas keekuatan karrakter

tertinggi pada
p residenn narkoba di
d BNN adallah spirituality sebanyaak 89 orang
g atau

66.42% , curiosity
c dann gratitude masing-maasing sebanyyak 65 oranng atau 48, 51%,

kindness sebanyak
s 555 orang atauu 41, 05%, serta
s love of learning ddan love maasing-

masing sebbanyak 54 orang


o atau 40,3%.
4

ma kelas keekuatan karrakter terend


Lim dah pada reesiden narkooba BNN adalah
a

citizenshipp sebanyak 38 orang atau


a 28.36% hip sebanyaak 33 orang
% , leadersh g atau

24.63% , humor
h 32 orrang atau 233.88%, hopee sebanyak 29 atau, 21.64% dan viitality

sebanyak 26 orang attau 19.40%.

4.2.2 Kategorisasii Skor Resiiliensi

Addapun untuuk kategorisasi tinggi, sedang, rendahnya


r Resiliensi pada

residen naarkoba yangg diujikan paada 134 resp


ponden adaalah sebagaii berikut:

Tabel 4.8
4
Distrribusi Skorr Resiliensii

Rentangan
R Jumlah
h
Kategorri Rumus n
Persen
Raw
R Score Subjek
k
Tinggi X > 2 + min > 150 21 15,672
2%
Sedang + minn ≤ X ≤ 2 + min 12
28 – 150 57 42,537
7%
Rendah X < + min < 128 56 41,791
1%
∑ 134 100%

Daari tabel 4.8 distribussi skor di atas


a dapat diketahui bbahwa darii 134

respondenn yang diujjikan, 21 orang


o atau 15,672% diantaranyaa memiliki skor

resiliensi dalam
d kateggori tinggi, 57 orang attau 42,537%
% diantaranyya memilikii skor

resiliensi dalam
d kateggori sedang dan 56 oraang atau 41,791% dianttaranya mem
miliki
76

skor resiliensi dalam kategori rendah. Terlihat bahwa mayoritas responden

memiliki skor kekuatan karakter sedang dimana antara kategori skor sedang

dengan skor rendah hanya selisih satu responden .

4.3 Uji Hipotesis Penelitian

4.3.1 Uji korelasional

Untuk pengujian hipotesis peneliti menggunakan uji korelasional pearson

pada spss11,5. Berikut adalah hasil uji hipotesis:

Tabel 4.9
Correlations

kekuatan
karakter resiliensi
kekuatan karakter Pearson Correlation 1 .609(**)
Sig. (2-tailed) . .000
N 134 134
resiliensi Pearson Correlation .609(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .
N 134 134
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui nilai korelasi r hitung antara

kekuatan karakter dengan resiliensi pada residen narkoba menunjukkan angka

0,609 dengan nilai signifikan p=0,000 < 0,05, maka Ho yang menyatakan bahwa

tidak ada hubungan yang signifikan antara kekuatan karakter dengan resiliensi

ditolak sedangkan hipotesis alternatif yang menyakatakan ada hubungan yang

signifikan antara kekuatan karakter dengan resiliensi diterima. Kesimpulan yang

didapat adalah ada hubungan positif yang signifikan antara kekuatan karakter

dengan resiliensi pada residen narkoba.


77

4.4 Hasil Penelitian Tambahan

Setelah diketahui nilai korelasi, kemudian dilihat klasifikasi kekuatan

karakter mana yang paling berkorelasi dengan resiliensi.

Tabel 4.10

Correlations

Pearson Correlation Sig. (1-tailed)


resiliensi resiliensi
resiliensi 1.000 .
curiousity .338 .000
open mindedness .221 .005
love of learning .522 .000
persistence .193 .013
bravery .253 .002
intergrity .434 .000
vitality .345 .000
love .310 .000
kindness .404 .000
social intelligence .379 .000
citizenship .407 .000
fairness .419 .000
leadership .317 .000
forgiveness and mercy .279 .001
humility and modesty .387 .000
prudence .217 .006
self regulation .503 .000
appreciation .268 .001
gratitude .542 .000
hope .303 .000
humor .410 .000
spirituality .170 .025
perspective .215 .006
78

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa semua klasifikasi

kekuatan karakter berkorelasi positif secara signifikan dengan resiliensi.

Kemudian kekuatan karakter seperti gratitude (p= 0,000<0,05), love of learning

(p= 0,000<0,05), self-regulation (p= 0,000<0,05), intergrity (p= 0,000<0,05) ,

fairness (p= 0,000<0,05), merupakan kekuatan karakter yang paling berkorelasi

secara signifikan terhadap resiliensi dilihat dari besaran Pearson Correlation

yang dimiliki.

4.4.1 Uji Regresi

Untuk melihat kontribusi kekuatan karakter terhadap resiliensi, peneliti

menggunakan uji regresi dengan spss 11.5.

Tabel 4.11

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error R
Mod R R of the Square F Sig. F
el R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .792(a) .627 .550 10.14330 .627 8.055 23 110 .000
a Predictors: (Constant), kekuatan karakter
b Dependent Variable: resiliensi

Berdasarkan tabel 4.11 di atas didapatkan nilai signifikansi F sebesar

0,000, yang artinya nilai F signifikan pada taraf 5% (p=0,000<0,05). Sehingga

dapat disimpulkan, ada pengaruh yang signifikan kekuatan karakter terhadap

resiliensi pada residen narkoba. Pada tabel di atas juga diperoleh R2 sebesar 0,627

yang berarti bahwa kekuatan karakter memberikan kontribusi sebesar 62,7%

terhadap resiliensi pada residen narkoba.


79

Tabel 4.12

Tabel Kontribusi Klasifikasi Kekuatan Karakter Terhadap Resiliensi

No Klasifikasi Kekuatan R2 Fhitung Ftabel Signifikansi


Karakter
1. Gratitude 0,293 54,796 3,92 Signifikan
2. Love of learning 0,094 13,591 3,92 Signifikan
3. Self Regulation 0,063 8,741 3,92 Signifikan
4. Intergrity 0,037 4,956 3,92 Signifikan
5. Fairness 0,003 0,385 3,92 Tidak signifikan
6. Humor 0,028 3,658 3,92 Tidak signifikan
7. Citizenship 0,009 1,144 3,92 Tidak signifikan
8. Kindness 0,008 1,008 3,92 Tidak signifikan
9. Humility and modesty 0,05 6,231 3,92 Signifikan
10. Social intelligence 0,006 0,742 3,92 Tidak signifikan
11. Vitality 0,002 0,244 3,92 Tidak signifikan
12. Curiousity 0,002 0,242 3,92 Tidak signifikan
13. Leadership 0,001 0,120 3,92 Tidak signifikan
14. Love 0,001 0,119 3,92 Tidak signifikan
15. Hope 0,001 0,118 3,92 Tidak signifikan
16. Forgiveness and mercy 0,001 0,117 3,92 Tidak signifikan
17. Appreciation 0 0 3,92 Tidak signifikan
18. Bravery 0 0 3,92 Tidak signifikan
19. Open mindedness 0 0 3,92 Tidak signifikan
20. Prudence 0,002 0,226 3,92 Tidak signifikan
21. Perspective 0,009 1,017 3,92 Tidak signifikan
22. Persistence 0,017 1,92 3,92 Tidak signifikan
23. Sprituality 0 0 3,92 Tidak signifikan
Jumlah 0,627 - - -
80

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kekuatan karakter yang signifikan

memberikan kontribusi terhadap resiliensi adalah Gratitude sebesar 29,3% (F

hitung = 54,796 > F tabel = 3,92), Love of learning sebesar 9,4% (F hitung =

13,591> F tabel = 3,92), Self-Regulation sebesar 6,3% (F hitung = 8,741 > F tabel

= 3,92), Intergrity sebanyak 3,7% (F hitung = 4,956 > F tabel = 3,92), Humility

and modesty sebesar 5% (F hitung = 6,231 > F tabel = 3,92). Jadi dapat

disimpulkan bahwa Gratitude memberikan kontribusi terbesar terhadap resiliensi


81

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Bab ini memaparkan tentang kesimpulan hasil penelitian, diskusi tentang

penelitian serta saran metodologis dan saran praktis untuk penelitian selanjutnya

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data di bab empat korelasi pearson product

moment r = 0,609 dengan nilai signifikan p = 0,000. Karena nilai p lebih kecil

dari pada 0,05, maka Ho yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan positif yang

signifikan antara kekuatan karakter dengan resiliensi ditolak sedangkan hipotesis

alternatif yang menyakatakan ada hubungan positif yang signifikan antara

kekuatan karakter dengan resiliensi diterima. Kesimpulan yang didapat adalah ada

hubungan positif yang signifikan antara kekuatan karakter dengan resiliensi pada

residen narkoba, dimana jika kekuatan karakter responden tinggi maka

resiliensinya akan tinggi pula dan sebaliknya jika kekuatan karakter responden

rendah maka resiliensinya akan rendah pula.

5.2 Diskusi

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ada hubungan positif dengan

kriteria signifikan antara kekuatan karakter dengan resiliensi. Adanya hubungan

yang positif ini memberikan arti bahwa ketika kekuatan karakter yang dimiliki

para residen tinggi, maka resiliensinya pun akan tinggi pula. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang telah terlebih dahulu dilakukan oleh Hsiu-feng
82

Chung (2008), yang mengatakan bahwa beberapa kekuatan karakter mempunyai

korelasi positif yang signifikan dengan resiliensi, terutama gratitude yang

merupakan kekuatan karakter paling signifikan yang berkorelasi positif dengan

resiliensi. Hal itu pun sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti

dimana gratitude merupakan kekuatan karakter yang paling berkorelasi dengan

resiliensi.

Berdasarkan penghitungan analisis regresi yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa R2 yang diperoleh sebesar 0,627. Dapat

diartikan bahwa variabel kekuatan karakter memberikan sumbangsih atau

kontribusi sebesar 62,7% bagi perubahan variabel resiliensi sedangkan sisanya

37,3 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarakan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya

juga diketahui bahwa gratitude memiliki korelasi terbesar dengan resiliensi.

Dengan pearson product moment r = 0,542 dimana menurut Sugiyono (dalam

Priyatno, 2008) koefisien korelasi antara 0,40 hingga 0,542 adalah sedang. Jadi

gratitude memiliki korelasi yang sedang dengan reseliensi. Hal ini sejalan dengan

terdahulu yang dilakukan oleh Hsiu-feng Chung (2008) dimana gratitude

merupakan kekuatan karakter paling signifikan yang berkorelasi positif dengan

resiliensi. Kemudian pada tabel. 4.12 terlihat bahwa gratitude memberikan

kontribusi terbesar terhadap resiliensi dengan R2 sebesar 0,293 yang artinya

gratitude memberikan kontribusi yang signifikan sebesar 29,3% terhadap

resiliensi. Hal itu berarti jika residen memiliki rasa syukur dan terimakasih yang

tinggi atas hal-hal yang telah ia peroleh maka hal tersebut berpengaruh secara
83

signifikan terhadap kemampuannya untuk mencegah, meminimalisir ataupun

melawan pengaruh yang bisa merusak mereka disaat mereka mengalami musibah

atau kemalangan (Grotberg, dalam Parinyaphol & Chongruksa, 2008).

Dari hasil penelitian ini, diperoleh mayoritas atau sebesar 44,776%

responden berada pada kategori kekuatan karakter sedang. Dimana dapat

dikatakan pula kurang dari 50% responden memiliki kekuatan karakter yang

cukup di dalam dirinya. Sedangkan 17,164% lainnya berada pada kategori

kekuatan karakter tinggi dan sisanya yakni 38,06% berada pada kategori

kekuatan karakter rendah. Tampak bahwa sebagian kecil responden sudah

memiliki kekuatan karakter yang tinggi di dalam dirinya dan selebihnya perlu

dibina lebih matang lagi melalui program-program therapeutic community yang

ada agar mereka benar-benar bisa terus tetap bertahan dari narkoba selepas dari

BNN.

Dari hasil penelitian ini, diperoleh mayoritas yakni, sebanyak 57 orang

atau sebesar 42,537% responden memiliki resiliensi pada kategori sedang. Namun

jumlah tersebut hanya selisih satu responden pada kategori rendah. Sebanyak 56

orang atau 41,791% responden memiliki resiliensi rendah. Hal tersebut sesuai

dengan fenomena yang terjadi di BNN dimana berdasarkan hasil wawancara

dengan staff ahli BNN angka relapse narkoba yang ada di BNN mencapai 10 %.

Jadi 10 % residen yang ada di BNN kembali menggunakan narkoba setelah

sebelumnya mereka berhenti melakukan penyalahgunaan narkoba selama

beberapa saat. Hal tersebut dapat dikatakan memiliki benang merah dengan

resiliensi yang mereka miliki, karena mengembangkan resiliensi merupakan aspek


84

penting untuk terwujudnya proses pemulihan yang berhasil walaupun resiliensi

sendiri dapat mungkin terjadi tanpa adanya proses pemulihan (Allegheny County

Coalition for Recovery Child and Family Committee, 2006). Selain itu, menurut

Grotberg (2006) pun pemulihan mengacu pada proses dimana individu, dalam hal

ini residen narkoba yang sedang dalam masa pemulihan, dapat hidup, bekerja,

belajar, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat mereka. Menurutnya pula,

resiliensi berarti kualitas pribadi dan atau komunitas yang memungkinkan residen

untuk pulih dari kesulitan, trauma, tragedi, ancaman, atau tekanan lainnya dan

untuk melanjutkan hidup dengan rasa penguasaan, kompetensi, dan harapan. Jadi

untuk mencapai pemulihan yang berhasil, residen harus mampu hidup, bekerja,

belajar, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat atau komunitas mereka.

Dimana untuk mewujudkan hal tersebut residen membutuhkan kemampuan

resiliensi yang baik di dalam diri mereka juga komunitas yang mendukung

pemulihan mereka.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa enam kekuatan karakter tertinggi

pada residen narkoba di BNN adalah spirituality 66.42%, curiosity dan gratitude

masing-masing sebesar 48, 51%, kindness 41, 05%, love of learning dan love

masing-masing sebesar 40,3%. Dapat dilihat bahwa spirituality mencapai

presentase lebih dari 50 %. Hal tersebut bisa disebabkan salah satunya dari

karakteristik emosional residen, yakni varieties of guilt yang menurut Leon (2000)

mereka diganggu oleh berbagai macam perasaan bersalah dan malu. Dari semua

emosi yang mereka alami, perasaan bersalah merupakan perasaan yang paling

berpotensi merusak bagi para residen (dalam Leon, 2000). Dengan memiliki
85

spiritualitas dan sikap keberagamaan yang lebih baik mereka dapat mulai

mendekatkan diri kepada Tuhan serta memohon ampun atas kesalahan mereka di

masa lalu serta memelihara dan menjaga diri mereka sendiri untuk tetap bisa

bertahan dari narkoba. Hal tersebut sesuai dengan yang dijabarkan oleh B.

Johnson, Larson, Li, & Jang (2000) bahwa spirituality atau religiousness

berkaitan dengan kecenderungan individu untuk menghindari dan menjauhi

berbagai kegiatan anti sosial mencakup penyalahgunaan narkoba, penjualan obat-

obatan terlarang, serta kegiatan terlarang lainnya (dalam Peterson & Seligman,

2004).

Lima kekuatan karakter terendah pada residen narkoba BNN adalah

citizenship sebesar 28.36% , leadership sebesar 24.63% , humor sebesar 23.88%,

hope sebesar 21.64% dan vitality sebesar 19.40%. Dapat dilihat bahwa citizenship

merupakan kekuatan karakter paling rendah dengan presentasi skor rendah diatas

25 %. Hal tersebut tidak mengherankan karena menurut Staub (1978), individu

yang memiliki social responsibility serta citizenship yang baik terlibat dalam

urusan komunitas mereka dan memiliki tingkat kepercayaan sosial (social trust)

yang lebih tinggi dan memiliki pandangan yang lebih positif terhadap

perikemanusiaan (human nature), dan mereka memiliki skor yang rendah pada

alienation (pengasingan diri sendiri) dan ethnocentrism (sukuisme) (dalam

Peterson & Seligman, 2004). Dimana hal tersebut bertolak belakang dengan

karakteristik sosial residen, yakni loss of trust dimana menurut Leon (2000)

ketiadaan, kehilangan, dan pelanggaran kepercayaan merupakan tanda yang

khusus dan khas dari kepribadian dan gaya hidup penyalahguna narkoba. Bagi
86

beberapa residen, masalah kepercayaan dapat dilihat dalam sejarah kesalahan

umum masa kecil, pola berbohong, pembuatan alasan, serta pemalsuan. Bagi

sebagian besar residen, penipuan, manipulasi, dan kebohongan yang tertanam

dalam pola penyalahgunaan narkoba merusak perkembangan dari bentuk

kepercayaan apa pun termasuk kepercayaan sosial (dalam Leon, 2000).

Disamping itu hal tersebut juga bertolak belakang dengan karakteristik

sosial residen lainnya seperti inaccountability dan inresponsibility dimana residen

pada umumnya gagal menjadi akuntabel serta menekankan elemen kejujuran

pribadi dan sosial dari tanggungjawab (dalam Leon, 2000). Ditambah lagi

pandangan negatif meraka terhadap diri mereka sendiri menyulitkan meraka untuk

memiliki pandangan yang positif terhadap perikemanusiaan (human nature) dan

memperoleh kemampuan citizenship yang baik. Pada karakteristik perseptual

mereka memiliki salah satu karakteristik yang disebut negative identity dimana

residen menampilkan identitas sosial yang negatif serta identitas personal yang

tidak terbentuk. Cara residen menamai, melihat, dan menerima diri mereka berasal

dari sejarah mereka ketika menggunakan narkoba dan seringkali juga berasal dari

masa kecil yang bermasalah. Identitas sosial mereka diinternalisasi dari

pandangan publik yang negatif terhadap mereka. Identitas personal mereka serta

konsep mengenai diri mereka sendiri sebagai manusia sesungguhnya merupakan

hal yang tidak stabil dan sangat tidak terbentuk. Sebagian besar dari mereka tidak

mengetahui siapa diri mereka dalam konteks perasaan mereka sebenarnya, pikiran

mereka yang jujur, nilai dan tujuan mereka (dalam Leon, 2000). Jadi wajar dengan
87

memiliki karakteristik seperti loss of trust, inaccountability, inresponsibility, dan

negative identity residen memiliki skor citizenship yang rendah.

Dari gambaran umum responden, diperoleh rentang usia responden paling

besar terdapat pada kelompok usia 26 – 30 tahun, yaitu sebanyak 57 orang atau

42,537% , setelah itu kelompok usia 21 – 25 tahun, yaitu sebanyak 33 orang atau

24,627%. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh BNN pada

tahun 2003 dimana untuk kelompok usia tertinggi pada penyalahguna narkoba

rata-rata terjadi pada kelompok usia 20 tahun keatas. Hal tersebut sangat

disayangkan dimana usia yang menurut Hurlock (1980) termasuk masa dewasa

awal tersebut juga merupakan fase pencapaian prsetasi. Menurut Schaie (dalam,

Santrock 2002), fase mencapai prestasi (achieving stage) adalah fase di masa

dewasa awal yang melibatkan penerapan intelektualitas pada situasi yang

memiliki konsekuensi besar dalam mencapai tujuan jangka panjang, seperti

pencapaian karir dan pengetahuan.

Schaie (dalam, Santrock 2002) percaya bahwa orang dewasa muda yang

menguasai kemampuan kognitif perlu memonitor perilaku mereka sendiri

sehingga memperoleh kebebasan yang cukup untuk berpindah ke fase selanjutnya

yang melibatkan tanggung jawab sosial, yakni fase tanggung jawab. Fase

tanggung jawab (the responsibility stage) adalah fase yang terjadi ketika keluarga

terbentuk dan perhatian diberikan pada keperluan-keperluan pasangan dan

keturunan. Namun, jika seorang individu pada usia 20 tahun sudah

menyalahgunakan narkoba, adalah hal mustahil jika individu tersebut dapat

mencapai fase tanggung jawab. Untuk dapat memenuhi fase mencapai prestasi
88

secara utuh saja sangat disangsikan. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika

potensi-potensi individu yang dapat dikembangkan dan diterapkan pada masa

dewasa awal ini harus terhambat oleh narkoba.

Gambaran residen narkoba BNN secara umum berdasarkan tingkat

pendidikan didominasi oleh subjek yang berpendidikan SMA / Sederajat, yakni

sebesar 64,925%. Hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh BNN pada tahun 2003 dimana tingkat pendidikan penyalah guna narkoba

paling tinggi pada tingkat pendidikan perguruan tinggi, baru diikuti kemudian

tingkat pendidikan SMU setelah itu baru SMP. Hal tersebut terjadi karena jumlah

sampel yang diambil dalam penelitian ini tidak sebanyak jumlah sampel dalam

penelitian yang dilakukan oleh BNN, yakni sebanyak 134 responden sedangkan

sampel penelitian yang dilakukan oleh BNN tahun 2003 terdiri dari 398 kelas dari

322 lembaga pendidikan mencakup SLTP, SLTA dan sekolah lanjutan, ditambah

lagi dengan 400 mahasiswa.

Pada penelitian ini angket yang disebar sebelumnya sebanyak 153

eksemplar, namun hanya 134 yang bisa diolah. Sisa 19 eksemplar lainnya tidak

bisa diolah karena responden tidak mengisi item secara lengkap dan jawaban pada

beberapa angket responden dibuat berpola membentuk ‘zig-zag’. Hal itu peneliti

sadari bisa disebabkan oleh situasi pengisian skala yang kurang kondusif,

mengingat pengisian skala dilakukan dengan sistem klasikal dimana residen pada

tiap stage melakukan pengisian secara serempak bersamaan sehingga peniliti tidak

bisa memantau satu per satu proses pengisian skala pada residen.
89

Terakhir, ada satu kekuatan yang tidak dapat diolah, yakni creativity

disebabkan tidak ada satu item pun yang mewakilinya karena tidak valid. Hal

tesebut peneliti sadari karena walapun peneliti menggunakan skala baku yang

telah diujicobakan ke ratusan orang berbeda dengan latar belakang berbeda oleh

Peterson & Seligman (2004), namun responden yang peneliti ambil kali ini

memiliki karakteristik-karakterisrik khusus seperti yang telah dijabarkan

sebelumnya, seperti karakteristik kognitif dan tingkah laku mereka yang negatif

akibat pengaruh narkoba, serta karakteristik emosional mereka dimana mereka

memiliki kesulitan dalam mengalami, mengkomunikasikan, dan mengatasi

perasaan mereka. (dalam Leon, 2000).

5.3 Saran

5.3.1 Saran Teoritis

Guna kepentingan lebih lanjut, ada beberapa saran yang diajukan oleh peneliti

yang kiranya dapat dipertimbangkan oleh peneliti selanjutnya sebagai berikut:

a. Menelaah lebih lanjut secara teliti dan menghindari ambiguitas makna

pada tiap-tiap item. Hal ini dapat meningkatkan kualitas validitas dan

reliabilitas pada penelitian lebih lanjut.

b. Bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti tema kekuatan karakter

dapat berangkat dari teori Peterson & Seligman karena teori tersebut

mengukur kekuatan karakter secara menyeluruh dan lengkap dengan

skala baku. Tetapi diperhatikan bias budaya, kondisi responden, dan


90

apakah responden penelitian mengerti seluruh instruksi yang diberikan

agar data yang dihasilkan menjadi valid.

c. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian tentang

resiliensi dengan variabel lain yang dapat berkorelasi dan memberikan

kontribusi terhadap resiliensi. Dari hasil tambahan yang didapatkan

dalam penelitian ini, ada sekitar 37,3% sumbangsih variabel lain selain

kekuatan karakter terhadap resiliensi yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

d. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan independent

variable dan dependent variable yang sama, namun dengan sampel

yang berbeda. Sebaiknya jumlah responden sama atau lebih banyak dari

penelitian ini untuk mengantisipasi angket yang tidak bisa diolah karena

responden yang kurang serius dalam mengisi angket. Serta responden

harus homogen untuk meningkatkan kualitas skala.

e. Untuk item skala pada angket penelitian selanjutnya agar dibuat lebih

sedikit dari item yang ada dalam penelitian ini.


91

5.3.2. Saran Praktis

a. Bagi responden, yakni residen BNN Lido agar terus

mengembangkan karakter-karakter positif yang ada di dalam diri

dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan serta tasks yang diberikan

di dalam rehabilitisi melalui therapeutic community dengan

sungguh-sungguh. Karena sebetulnya sebagian besar kegiatan yang

telah ada di BNN melatih kekuatan karakter dan resiliensi dalam

diri individu.

b. Bagi lembaga Badan Narkotika Nasional Lido, agar tetap

meningkatkan pelayanan dan menyempurnakan treatment dan

therapy bagi residen, salah satunya dengan memperbanyak

pelatihan yang berkaitan dengan kekuatan karakter terutama

kekuatan karakter gratitude, love of learning, self-regulation,

integrity, serta humility dan modesty. Sehingga residen memiliki

karakter-karakter yang positif sebagai pondasi agar residen mampu

mencegah, meminimalisir ataupun melawan pengaruh negatif

yang merugikan mereka dan bisa membawa mereka kembali

menggunakan narkoba.
92

DAFTAR PUSTAKA

Allegheny County Coalition for Recovery Child and Family Committee. (2006).
Guidelines for developing resiliency and recovery oriented behavioral
health systems for children and families. Diambil pada tanggal 25 Juni
2010 dari http://www.coalitionforrecovery.org/Documents/ACCR/Guideli
nes%20for%20Developing%20Resiliency%20For%20Children.pdf

Benard, Bonnie. (1991). Fostering resiliency in kids: protective factors in the


family, school, and community.

BNN R.I. & Departemen Sosial R.I. (2004). Metode therapeutic community
(komunitas terapeutik) dalam rehabilitasi sosial penyalahgunaan narkoba.
Jakarta

BNN. (2009). Hasil penelitian bnn dan puslitkes ui tentang penyalahgunaan


narkoba di indonesia. Diambil pada tanggal 14 April dari
www.bnn.go.id/portalbaru/portal/konten.php?nama=ArtikelLitbang&op=d
l_artikel_litbang&namafile=HASIL%20PENELITIAN%20BNN%20Jurna
l%202009.pdf

Chaplin, C.P. (1993). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Grafindi Persada

Chung, Hsiu-feng. (2008). Resiliency and character strengths among college


students. The University of Arizona. Disertasi

Conference Report. (2005). National summit on recovery. Washington, D.C: U.S.


Department of health and human services. Diambil pada tanggal 21
November 2010 dari http://www.ireta.org/ireta_main/recoveryCD/CSAT
Summit-Rpt2007.pdf

De Leon, George. (2000). The therapeutic community, theory, model, and method.
New York: Springer

Grotberg, Edith Henderson. (1996). Diambil pada tanggal 3 Mei 2010 dari The
international resilience project findings from the research and the
effectiveness of interventions. journal pdf. http://www.eric.ed.gov/
ERICWebPortal/search/detailmini.jsp?_nfpb=true&_&ERICExtSearch_Se
archValue_0=ED419584&ERICExtSearch_SearchType_0=no&accno=ED
419584
93

Grotberg, Edith Henderson. (2006). Implications of the shift from diagnosis and
treatment to recovery and resiliency for research and practice.
Georgetown University. Washington, D. C. USA. Diambil pada tanggal 21
Juli 2010 dari http://resilnet.uiuc.edu/library/grotberg2006_implications-
diagnosis-recovery-georgetown.pdf

Grotberg, Edith Henderson. (2003). Resilience for today: gaining strength from
adversity. Westport: Praeger.

Hanson, Thomas L. & Jin-Ok Kim. (2007). Measuring resilience and youth
development: the psychometric properties of the healthy kids survey.
United States of Americ: U.S. Department of Education & Institute of
education sciences.

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan


sepanjang rentang kehidupan edisi kelima. Jakarta: Erlangga

McCubbin, Laurie. (2001). Challenges to the definition of resilience. journal pdf.


Diambil pada tanggal 3 Mei 2010 dari http://www.eric.ed.gov/ERICWeb
Portal/search/recordDetails.jsp?searchtype=keyword&pageSize=10&ERI
CExtSearch_SearchValue_0=challenges+to+the+definition+of+resilienc
e&eric_displayStartCount=1&ERICExtSearch_SearchType_0=kw&_page
Label=RecordDetails&objectId=0900019b800d8bd6&accno=ED458498
&_nfls=false

O’Neal, Marcia R. (1999). Measuring resilience. journal pdf. Diambil pada


tanggal 4 Mei 2010 dari www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/recordDetail?
accno=ED436574

Oshio, Atsushi, Hitoshi Kaneko, Shinji Nagamine, dan Motoyuki Nakaya. (2003).
Construct validity oh the adolescent resilience scale. psychological
reports, vol 93. Diambil pada tanggal 8 Juli 2010 dari
http://psy.isc.chubu.ac.jp/~oshiolab/research/pages/scanned/2003ConValo
fARS.pdf

Parinyaphol, Penprapa & Doungmani Chongruksa. (2008). Resilience of higher


educational students, the human spirit among thai and muslim students.
journal pdf. Diambil pada tanggal 4 Mei 2010 dari
http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/search/detailmini.jsp?_nfpb=true
&_&ERICExtSearch_SearchValue_0=ED502103&ERICExtSearch_Searc
hType_0=no&accno=ED502103
94

Peterson, Christopher & Martin E. P. Seligman. (2004). Character strength and


virtues. American Psychological Association and Oxford University Press

Prasetyo, Bambang & Lina Miftahul Jannah. (2005). Metode penelitian kuantitatif
teori dan aplikasi. Jakarta: Raha Grafindo Persada.

Priyatno, Duwi. (2008). Mandiri belajar spss. Yogyakarta: Mediakom

Pusat Pencegahan Lakhar, BNN. (2009). Advokasi pencegahan penyalahgunaan


narkoba bagi petugas lapas/rutan. Diambil pada tanggal 28 April 2010
dari www.bnn.go.id/portalbaru/portal/konten.php?nama=ArtiNarkoba&op
=dl_arti_narkoba&namafile=PEMAHAMAN%20TENTANG%20BAHA
YA%20PENYALAHGUNAAN%20NARKOBA%20utk%20website.pdf
Puslitbang & Info Lakhar BNN. (2007). Kumpulan hasil-hasil penelitian
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di indonesia tahun 2003-
2006. Diambil pada tanggal 28 April 2010 dari http://www.bnn.go.id
/portalbaru/portal/konten.php?nama=HasilPenelitian&op=detail_hasil_pen
elitian&id=16&mn=2&smn=e

Santrock, John W. (1995). Life – span development perkembangan masa hidup,


edisi kelima, jilid 2. Jakarta: Erlangga

Seligman, Martin E. P. (2005). Authentic happiness. Bandung: Mizan

Tim Data dan Info BNN. (2009). Narkoba dan remaja. Diambil pada tanggal 14
April 2010 dari http://www.bnn.go.id/portalbaru/portal/konten.php?nama
=ArtikelLitbang&op=detail_artikel_litbang&id=79&mn=2&smn=e
Wang, Jing. (2004). Using resilience characteristics and traditional background
factors to study adjustment of international graduate students in u.s.
journal pdf. Diambil pada tanggal 3 Mei 2010 dari http://www.eric.ed.gov
/ERICWebPortal/search/detailmini.jsp?_nfpb=true&_&ERICExtSearch_S
earchValue_0=ED491020&ERICExtSearch_SearchType_0=no&accno=E
D491020
LAMPIRAN 2

Gambaran Penyalahguna Narkoba Di Indonesia, Diperoleh Dari Kumpulan Hasil

Penelitian Yang Dilakukan Oleh Badan Narkotika Nasional Tahun 2003-2006

Gambaran Penyalahguna Narkoba di Indonesia


Sumber: Kumpulan Hasil-hasil Penelitian Penyalahgunan dan Peredaran Gelap Narkoba
di Indonesia Tahun 2003-2006
No Judul Hasil Penelitian Subyek Keterangan
Penelitian Penelitian
1 Penelitian Usia penyalahguna • 15-24 tahun 1.868 responden Penelitian tahun
masalah narkoba pertama kali • 10,7% < 15 tahun dari 9 Lapas dan 2003 oleh BNN
narapidana menyalahgunakan narkoba 1 Rutan yang dan Badan Pusat
narkoba di Perilaku negatif yang • Merokok : 80% tersebar di 9 Statistik
Lembaga mengantarai • Meminum minuman Propvinsi di
pemasyaraka keras : 66,67% Indonesia.
tan (lapas) • Berjudi : 25%
dan Rumah • Terlibat perkelahian :
tahanan 25%
negara
Jenis narkoba yang • Ganja : 61,3 %
(rutan)
digunakan pertamakali • Putaw : 12,5 %
Cara memperoleh narkoba • Pemberian teman :
82,6%
• Membeli pada
seseorang : 12,4 %
Alasan pertamakali • Ingin tahu/ coba-coba :
menggunakan narkoba 49,7%
• Diberi teman/famili :
13,8%
• Untuk melupakan
masalah : 11.1%
2 Survei Kelompok usia • Diatas 25 tahun : 20% Untuk data Penelitian tahun
nasional penyalahguna narkoba • 21-25 tahun : 12,3% kuantitatif besar 2003 yang
Penyalahgun • < 21 : 7,7% populasi adalah dilakukan oleh
aan dan • Catatan: Dalam mencakup 7.114 BNN
peredaran penelitian, usia lembaga
gelap pertama kali pendidikan;
narkoba menyalahgunakan mencakup SLTP,

narkoba cenderung SLTA dan

semakin dini bahkan sekolah lanjutan

ada yang dimulai saat dengan jumlah

usia 7 tahun. kelas 66.897

Jenis kelamin • Laki-laki : 7,2% kelas serta


perguruan tinggi
penyalahguna narkoba • Perempuan : 1,1%
Tingkat pendidikan • Perguruan tinggi : dengan
penyalahguna narkoba 9,9% 2.382.502
• SMU/SLTA : 4,8% mahasiswa.
• SLTP : 1,4% Besar sample

Kondisi keluarga dan • Kelompok responden 398 kelas dari

sosialisasi. Penyalahguna yang orang tuanya 322 lembaga

narkoba cenderung terjadi berpisah, tetapi belum pendidikan dan

pada : cerai (12,9%) 400 mahasiswa.

• Kelompok responden
yang tidak pernah Untuk data

berbincang-bincang kualitatif

dengan orang tua menggunakan

mereka. pedoman

• Responden yang tidak wawancara

tinggal bersama mendalam pada

keluarga sedikit lebih sejumlah

banyak dari pada yang pengedar dengan

tinggal dengan status tahanan LP

keluarga. dan Lapas


khusus narkoba
• Kelompok responden
dan pasien
yang sebagian anggota
narkoba di RS
keluarganya
atau panti
mempunyai kebiasaan
rehabilitasi.
merokok.
• Kelompok responden
yang semua anggota
keluarganya
mempunyai kebiasaan
minum-minuman
keras.
• Kelompok responden
yang anggota
keluarganya
mempunyai kebiayaan
pergi ke tempat
hiburan.
Penyalahguna narkoba • 24,9%
yang seluruh teman
bergaulnya merupakan
perokok
Penyalahguna narkoba • 38,1%
yang seluruh teman
bergaulnya memiliki
kebiasaan minum-
minuman keras
Jenis narkoba yang • Codein : 100 %
digunakan pertamakali • Heroin : 72,7%
oleh responden yang • Ekstasi : 58,6%
cenderung terus • Ganja : 56,3 %
melanjutkan • Amphetamin : 52,4%
penyalahgunaan • Pil Penenang : 51,8%
3 Studi biaya Penyalahguna narkoba • Kelompok coba-pakai : • Survei murid Penelitian tahun
ekonomi dan dengan poly-drugs 40% sekolah 2004 oleh BNN
sosial (menggunakan lebih dari • Kelompok teratur-pakai lanjutan atas dan Pusat
Penyalahgun satu jenis narkoba) : 62% : 2979 orang Penelitian
aan narkoba • Kelompok Pecandu : • survei Kesehatan
di indonesia 62% penyalahgun Universitas

Jumlah pengguna ganja • Kelompok coba-pakai : a narkoba di Indonesia

71% masyarakat :

• Kelompok teratur-pakai 956 orang Penyalahguna

: 71% dan panti coba-pakai


rehabilitasi : didefinisikan
• Kelompok Pecandu :
94 orang sebagai mereka
75%
Jenis narkoba yang • Shabu : 50% • studi yang pernah
pengamatan mencoba memakai
digunakan pada kelompok • Ekstasi : 42%
lanjut apapun jenis
teratur pakai • Obat Penenang : 22%
penyalahgun narkoba, tetapi
Jenis narkoba yang • Putaw : 62%
a : 324 orang dalam satu tahun
digunakan pada kelompok • Shabu : 57%
• survei biaya terakhir ini
pecandu • Ekstasi : 34%
di panti mengaku tidak
• Obat Penenang : 25%
rehabilitasi, pernah memakai.
Penyalahguna narkoba 572.000 orang
dan
suntik
wawancara Penyalahguna
Penyalahguna narkoba 400.000 orang teratur-pakai
mendalam
suntik yang terinfeksi didefinisikan
dengan
hepatitis B sebagai mereka
penyalahgun
Penyalahguna narkoba 458.000 orang yang memakai
a : 23 orang,
suntik yang terinfeksi jenis narkoba
mantan
hepatitis C apapun dalam
penyalahgun
Penyalahguna narkoba 229.000 orang setahun terakhir,
a : 20 orang,
suntik yang mengidap kecuali heroin
keluarga
HIV/AIDS (putaw), dengan
penyalahgun
Jumlah kematian di 15.000 orang frekuensi
a : 28 orang,
kalangan pecandu pemakaian kurang
petugas
Perilaku mencuri barang • Kelompok teratur-pakai kepolisian dari 49 kali per
milik keluarga sendiri : 16% tahun, dan
terkait :10
• Kelompok Pecandu : orang, dan mengaku tidak
24% pengelola pernah mengakses
Perilaku menipu, • Kelompok teratur-pakai panti pelayanan
merampas, atau menodong : 4% rehabilitasi : pengobatan untuk
orang lain • Kelompok Pecandu : 9% 22 orang. mengatasi
kecanduannya.
Pecandu adalah
mereka yang
mengkonsumsi
heroin (putaw)
dalam setahun ini,
atau
mengkonsumsi
jenis narkoba lain
dengan frekuensi
pemakaian lebih
dari 49 kali dalam
setahun terakhir
dan atau mengaku
pernah mengakses
pelayanan
pengobatan untuk
mengatasi
kecanduannya.

4 Survei Alasan pertamakali • Bersenang – senang : Survei mencakup Penelitian tahun


nasiona menggunakan narkoba 56% 4.355 rumah 2005 yang
Penyalahgun bagi penyalahguna di • Paksaan : 22% tangga dengan dilakukan oleh
aan dan rumah tangga jumlah anggota BNN
peredaran rumah tangga
gelap 20.302 orang
narkoba pada Alasan pertamakali • Ingin mencoba : 62% atau rata-rata
kelompok menggunakan narkoba • Bujukan teman : 18% terdapat 4,7
rumah bagi penyalahguna di orang per rumah
tangga di rumah kos tangga.
indonesia
Sampel
selanjutnya, 600
Jumlah responden yang • responden di rumah
rumah kos
mempunyai lebih dari satu tangga : 20%
dengan penghuni
pasangan, termasuk • responden di rumah kos
3.008 orang yang
berhubungan seks dengan : 50%
tersebar di 6
pekerja seks.
Karakteristik pokok • remaja dan dewasa kota.
kelompok masyarakat muda
rawan narkoba • pendidikan tinggi Jumlah informan:
• ekonomi mampu penyalah-guna

• laki-laki sebanyak 26

• bergaya hidup modern orang, orang tua

• hidup di kota di penyalah-guna

lingkungan yang sebanyak 20

memiliki aturan hidup orang, dan pihak

yang lebih longgar kepolisian


sebanyak 20
orang.

5 Survei Umur pertama kali • <12 tahun Survei Penelitian tahun


Nasional menggunakan narkoba dilaksanakan di 2006 oleh BNN
Penyalahgun sebagian besar responden seluruh propinsi
aan Dan di Indonesia (33
Peredaran propinsi). Satu
Gelap lokasi kota dan
Narkoba faktor potensial yang • peer group (teman satu lokasi
Pada merupakan pintu masuk sebaya kabupaten dipilih
Kelompok peredaran gelap narkoba dalam setiap
Pelajar Dan propinsi. Besar
Mahasiswa sampel di
Di Indonesia sekolah/kampus
ditentukkan
minimal sebesar
2000 responden
per propinsi,
yang terdiri dari
1000 responden
di kota dan 1000
responden di
kabupaten.Yang
dianggap lokasi
kota adalah
ibukota propinsi,
sedangkan lokasi
kabupaten dipilih
secara acak dari
kabupaten-
kabupaten di
propinsi tersebut.
LAMPIRAN 3

Assalamu`alaikum Wr..Wb..

Salam Sejahtera

Kepada responden yang saya hormati,

Saya selaku mahasiswi Fakultas Psikologi UIN akan mengadakan suatu penelitian
kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai potensi positif
dalam diri individu.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan saudara untuk turut serta membantu
dalam memberikan data mengenai hal tersebut. Kerjasama yang saya harapkan adalah
kesediaan saudara untuk mengisi serangkaian item pernyataan secara jujur apa
adanya.

Dalam skala ini tidak ada jawaban benar salah serta tidak disediakan kolom nama
untuk diisi, agar saudara dapat lebih merasa leluasa untuk menjawab jujur apa adanya
sesuai dengan keadaan diri saudara. Adapun informasi atau data yang saudara
berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya serta
hanya digunakan untuk kepentingan pengumpulan data.

Atas segala kerjasama serta bantuan saudara, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu`alaikum Wr..Wb..

Jakarta, 14 Oktober 2010

Peneliti
IDENTITAS

Silahkan isi serta lingkari pilihan yang tersedia sesuai dengan diri anda

Jenis kelamin :L/P

Usia : __________________________________

Pendidikan terakhir : __________________________________

Fase saat ini : a. Primary ( a. younger / b. middle / c. older )


b. Re-Entry ( a. fase orientasi / b. Fase A / c. Fase B / d. Fase C )

Status : single / sedang menjalin hubungan / menikah / duda / janda

PERTANYAAN PENDAHULUAN

1. Pernahkan Anda Relapse ? : a. Ya b. Tidak

2. Apakah Anda merupakan second ad di BNN ? : a. Ya b. Tidak

3. Pernahkan Anda memiliki keinginan untuk kabur dari BNN ? : a. Ya b. Tidak

4. Dari besaran 1 – 10 (1 = paling kecil, 10 = paling besar) pada besaran mana anda
yakin mampu dapat tetap bertahan bersih dari narkoba sepanjang hidup anda?
(silahkan dilingkari)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PETUNJUK PENGISIAN SKALA

1. Bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan teliti

2. Beri tanda check list ( √ ) pada kolom di sebelah kanan anda pada setiap
pernyataan yang paling sesuai dengan keadaan Saudara

3. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah. Semua jawaban adalah Baik.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah:

SS = Sangat Sesuai , jika kalimat pernyataan Sangat Sesuai dengan


keadaan diri Saudara

S = Sesuai , jika kalimat pernyataan Sesuai dengan keadaan diri


Saudara

TS = Tidak Sesuai , jika kalimat pernyataan Tidak Sesuai dengan keadaan


diri Saudara

STS = Sangat Tidak Sesuai , jika kalimat pernyataan Sangat Tidak Sesuai
dengan keadaan diri Saudara
Contoh:

¾ Jika jawaban Anda Sesuai:

NO Pernyataan SS S TS STS

1. Saya menyukai olahraga √

SKALA I

NO Pernyataan SS S TS STS
1 Ketika seseorang memberitahu saya cara untuk
melakukan sesuatu, secara otomatis saya
memikirkan cara lain untuk dapat mengerjakan
hal tersebut.

2 Saya jarang merasa bosan

3 Saya hanya membuat keputusan jika saya


memiliki semua fakta.

4 Saya menyempatkan diri saya untuk pergi ke


sebuah tempat untuk belajar

5 Banyak orang mengatakan bahwa saya terlihat


dewasa melebihi usia saya

6 Saya tidak memiliki hasrat untuk menghasilkan


sesuatu yang baru

7 Saya akan terus mencari tahu tentang informasi


yang saya minati

8 Jika saya suka pada satu pilihan, maka saya tidak


akan memikirkan kemungkinan pilihan yang lain

9 Saya jarang membaca buku ilmiah untuk mengisi


waktu senggang

10 Orang lain jarang datang kepada saya untuk


meminta nasihat

11 Saya berani berhadapan dengan siapapun


termasuk orang yang berpengaruh sekalipun.
NO Pernyataan SS S TS STS
12 Saya tetap menyelesaikan sesuatu walaupun
terdapat rintangan menghadang.
13 Saya menepati janji saya

14 Saya ingin berpartisipasi penuh dalam kehidupan,


bukan hanya melihatnya dari kursi penonton

15 Saya sangat peduli dengan kondisi orang lain

16 Saya mengalami kesulitan untuk mengungkapkan


pendapat saya di hadapan orang yang
kedudukannya lebih tinggi dari pada saya.

17 Jika saya melihat pekerjaan lain yang lebih


menarik maka saya akan melakukannya, serta
tidak menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya
mulai sebelumnya.

18 Terkadang saya merasa seperti seorang penipu

19 Saya merasa takut ketika bangun di pagi hari

20 Saya memiliki kesulitan yang besar untuk


menerima cinta dari orang lain

21 Saya sangat senang membantu teman

22 Saya tahu apa yang harus saya lakukan agar


orang lain menyukai saya

23 Saya tidak pernah melewatkan pertemuan


kelompok atau latihan bersama

24 Saya sangat berkomitmen pada prinsip-prinsip


keadilan serta kesetaraan

25 Dalam sebuah kelompok, saya memastikan


semua orang merasa dilibatkan

26 Saya jarang melakukan kebaikan untuk orang-


orang

   
NO Pernyataan SS S TS STS
27 Saya sering bingung dengan pikiran serta
perasaan saya sendiri

28 Saya bekerja sangat baik ketika sendirian serta


tidak dalam suatu kelompok

28 Jika saya tidak menyukai seseorang, saya tidak


dapat menahan diri saya untuk
memperlakukannya secara berbeda

30 Saya kurang baik dalam perencanaan kegiatan


kelompok

31 Saya rela memaafkan orang lain walaupun


mereka tidak meminta maaf kepada saya.

32 Saya bangga bahwa saya orang biasa

33 Saya tidak suka berbicara hingga menyakiti


perasaan orang lain

34 Saya adalah orang yang sangat disiplin

35 Saya sering dibuat terpukau dengan film yang


bagus

36 Saya enggan menerima permintaan maaf

37 Saya suka berbicara tentang diri saya sendiri

38 Teman-teman saya memandang bahwa saya


impulsif (bersifat menuruti kata hati) baik dalam
kata-kata maupun perbuatan saya

39 Saya tidak berolahraga secara teratur

40 Saya sulit untuk memuji sesuatu, hingga orang


lain berkomentar terlebih dahulu

41 Saya sangat berterima kasih kepada orang-orang


yang peduli pada saya

42 Saya selalu melihat sisi positif dari suatu hal


NO Pernyataan SS S TS STS
43 Setiap kali teman-teman saya berada dalam
suasana hati muram, saya mencoba untuk
menghiburnya

44 Dalam 24 jam terakhir, saya telah menghabiskan


30 menit dalam doa, meditasi, atau kontemplasi

45 Ketika saya melihat hidup saya, saya menemukan


sedikit hal yang patut disyukuri

46 Saya tidak memiliki rencana untuk apa yang ingin


saya lakukan 5 tahun kedepan

47 Sedikit orang mengatakan, bahwa saya


merupakan orang yang menyenangkan

48 Saya tidak percaya pada kekuatan universal atau


Tuhan

49 Saya mampu tetap ramah serta berbuat baik


walaupun sedang mengalami kekesalan yang
amat besar

50 Saya takut terhadap tantangan

51 Saya tidak suka mengevaluasi kegiatan kelompok

52 Saya akan memberikan kesempatan terhadap


orang lain walaupun dia pernah menyakiti
perasaan saya

53 Saya akan menendang benda yang ada di dekat


saya, jika saya merasa sangat marah

54 Saya menjalani hidup mengalir mengalir saja apa


adanya tanpa memiliki harapan yang banyak

55 Saya mampu hidup sendiri tanpa memiliki cinta


dari siapapun

56 Saya lebih suka bekerja sendiri dibandingkan


dengan kelompok

   
NO Pernyataan SS S TS STS
57 Saya sering melihat sisi lucu dari setiap cerita

58 Saya kesulitan untuk memuji sesuatu hal yang


baik

59 Beberapa orang akan mengatakan bahwa saya


orang yang membosankan

60 Sangat besar kemungkinan diri saya untuk


dendam kepada orang yang telah berbuat salah
serta tidak meminta maaf kepada saya

61 Saya sering merasa takut untuk memulai suatu


hal

62 Saya selalu mampu menyesuaikan diri dengan


mudah dalam situasi sosial yang baru

63 Saya sering melakukan sesuatu yang tidak


bertanggung jawab

64 Saya menyukai sains karena di dalamnya banyak


terdapat kesempurnaan alam semesta

65 Saya peka terhadap perubahan perasaan orang


lain yang sedang berinteraksi dengan saya
walaupun hubungan kami tidak cukup dekat

66 Saya mampu menghidupi diri saya sendiri tanpa


bantuan Tuhan

67 Saya senang berbagi dengan kelompok

68 Saya malas untuk memulai suatu hal

69 Saya takut mengalami rasa sakit

70 Bersahabat dengan orang lain merupakan hal


yang selalu ingin saya lakukan dalam setiap
kesempatan

71 Saya senang menguasai berbagai keterampilan


baru

   
NO Pernyataan SS S TS STS
72 Saya memperlakukan setiap orang secara adil

73 Saya senang menguasai topik-topik ilmu


pengetahuan baik formal maupun informal

74 Saya menyediakan waktu untuk mengekspresikan


rasa syukur

75 Saya tidak mencari perhatian

76 Saya sadar atas anugerah Tuhan kepada saya

77 Saya tidak membiarkan perasaan subjektif


mempengaruhi keputusan yang menyangkut
orang lain

78 Saya tidak mengaggap diri saya spesial dari yang


lain

79 Saya bersyukur atas anugerah Tuhan kepada


saya

80 Saya memberikan kesempatan yang sama pada


setiap orang

SKALA II

NO Pernyataan SS S TS STS
1 Saya memiliki anggota keluarga yang
mempercayai saya tanpa syarat

2 Saya adalah orang yang tenang serta baik hati

3 Saya mampu menghasilkan ide-ide serta cara-


cara baru untuk melakukan sesuatu

4 Saya memiliki seseorang (bukan anggota


keluarga) yang menyayangi saya tanpa syarat

5 Saya adalah seorang peraih kesuksesan yang


merencanakan masa depan

   
NO Pernyataan SS S TS STS
6 Saya mampu untuk tetap terus-menerus
mengerjakan pekerjaan saya hingga selesai

7 Saya memiliki batasan-batasan yang jelas dalam


perilaku saya

8 Saya menghargai diri sendiri serta orang lain

9 Saya dapat melihat sisi lucu dalam kehidupan,


untuk mengurangi ketegangan

10 Saya memiliki orang-orang yang mendorong saya


untuk menjadi mandiri

11 Saya adalah orang yang berempati dan peduli


terhadap orang lain

12 Saya mampu mengekspresikan pikiran serta


perasaan saya dalam berkomunikasi dengan
orang lain
13 Saya memiliki panutan yang baik

14 Saya bertanggung jawab atas semua perilaku


saya

15 Saya mampu menyelesaikan berbagai macam


masalah di dalam berbagai setting (pekerjaan,
akademis, pribadi, sosial, dll)

16 Saya memiliki akses ke pelayanan kesehatan,


pendidikan, sosial, serta keamanan yang saya
butuhkan

17 Saya bersedia menerima semua konsekuensi


atas perilaku saya

18 Saya mampu mengolah perilaku saya, termasuk


didalamnya perasaan-perasaan saya, dorongan-
dorongan dari dalam diri, serta tindakan saya

19 Saya memiliki keluarga yang stabil

20 Saya percaya diri

   
NO Pernyataan SS S TS STS
21 Saya bisa menjangkau pertolongan ketika saya
membutuhkannya

22 Saya memiliki komunitas yang stabil

23 Saya adalah orang seperti orang-orang pada


umumnya

24 Saya memiliki anggota keluarga yang menyayangi


saya tanpa syarat

25 Saya adalah orang yang optimis

26 Saya dapat menggunakan sisi lucu dari kehidupan


untuk mengurangi ketegangan
27 Saya adalah orang yang penuh pengharapan

28 Saya memiliki seseorang (bukan anggota


keluarga) yang mempercayai saya tanpa syarat

29 Saya adalah orang yang memiliki iman dan


keyakinan

30 Saya memiliki orang-orang yang menolong saya


ketika saya sedang di dalam bahaya

31 Saya adalah orang yang dapat menyukai serta


menyayangi.

32 Saya mampu berbicara kepada orang lain


mengenai hal-hal yang mengganggu serta
menakutkan bagi saya.

33 Saya merasa senang melakukan hal-hal yang


baik untuk orang lain.

34 Saya memiliki orang-orang yang menolong saya


ketika saya sedang sakit

35 Saya bisa mencari jalan keluar atas persoalan


yang saya hadapi

   
NO Pernyataan SS S TS STS
36 Saya memiliki orang-orang yang menunjukkan
bagaimana melakukan sesuatu dengan cara yang
benar sesuai dengan cara yang mereka lakukan.

37 Saya mengetahui kapan waktu yang tepat untuk


berbicara kepada orang lain

38 Saya senang memberikan perhatian pada orang


lain
39 Saya dapat mengendalikan diri sendiri ketika saya
merasa melakukan sesuatu yang salah

40 Saya menghargai diri saya sendiri juga orang lain.

41 Saya mengetahui kapan waktu yang tepat untuk


mengambil tindakan kepada orang lain.

42 Saya memiliki orang-orang yang menolong saya


ketika saya perlu pembelajaran.

43 Saya bisa mencari seseorang untuk menolong diri


saya ketika saya membutuhkan.

44 Saya yakin keadaan akan baik-baik saja.

45 Saya dapat mengendalikan diri sendiri ketika saya


merasa melakukan sesuatu yang berbahaya.

46 Saya memiliki orang-orang yang menetapkan


batas untuk saya, jadi saya tahu kapan harus
berhenti sebelum terjadi bahaya atau masalah.

Sebelum Saudara menyerahkan lembaran ini, Harap


diperiksa kembali agar tidak ada nomor yang terlewatkan
untuk diisi

Terima Kasih
LAMPIRAN 4
Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Berapa populasi seluruh residen?


a. Detoks?
b. Entry Unit? 2nd add?
c. Primary? 2nd add?
d. Re-Entry? 2nd add?
2. Berapa angka kekambuhan yang ada di BNN?
3. Berapa angka residen yang kabur ?
4. Mana yang lebih sering dan agresif untuk mencoba kabur residen biasa atau second ad?
5. Mana yang lebih memiliki kecenderungan untuk relapse lebih besar, residen biasa atau
second ad?
6. Apakah residen yang kabur sudah pasti akan relapse?
7. Berapa angka atau presentase residen relapse (kemudian kembali ke BNN) setelah kabur ?

LAMPIRAN 5
Output Uji Validitas Kekuatan Karakter
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected


Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

VAR00001 227.3806 416.7638 -.0776 .9021


VAR00002 228.2612 410.6606 .1463 .9006
VAR00003 227.3209 407.1519 .2876 .8995
VAR00004 227.3806 402.3729 .4389 .8983
VAR00005 227.7463 407.8449 .2057 .9003
VAR00006 227.2313 408.1040 .2178 .9001
VAR00007 226.9403 405.1693 .3792 .8989
VAR00008 228.0448 408.3438 .1789 .9006
VAR00009 228.1493 405.6918 .2465 .9000
VAR00010 227.7015 405.6395 .2812 .8996
VAR00011 227.1119 400.8671 .4326 .8983
VAR00012 227.1269 405.3447 .3918 .8989
VAR00013 227.3806 401.2751 .4710 .8981
VAR00014 227.0373 402.4272 .4677 .8982
VAR00015 227.1343 407.8465 .2825 .8996
VAR00016 228.0000 401.9098 .3394 .8991
VAR00017 227.5448 401.6634 .4319 .8983
VAR00018 228.0597 408.0114 .1948 .9004
VAR00019 227.4701 398.6269 .4023 .8984
VAR00020 227.5970 402.8138 .2811 .8998
VAR00021 226.9552 407.5619 .3201 .8994
VAR00022 227.2612 409.0816 .2078 .9001
VAR00023 227.6045 403.8198 .3291 .8992
VAR00024 227.2910 401.5763 .4346 .8983
VAR00025 227.3358 403.8187 .3684 .8989
VAR00026 227.3657 400.0232 .4478 .8981
VAR00027 228.3284 403.9666 .3450 .8990
VAR00028 228.0075 405.8872 .2847 .8996
VAR00029 227.9328 404.0030 .3008 .8994
VAR00030 227.7388 405.8185 .3240 .8993
VAR00031 227.1194 407.2789 .2683 .8997
VAR00032 227.2687 408.8897 .1649 .9007
VAR00033 227.1269 406.8936 .2838 .8996
VAR00034 227.7985 401.9365 .3828 .8987
VAR00035 227.2239 406.5510 .2773 .8996
VAR00036 227.1493 401.0452 .4602 .8981
VAR00037 228.0075 410.2631 .1341 .9009
VAR00038 228.1045 407.2371 .2540 .8998
VAR00039 228.3284 411.5756 .1041 .9010
VAR00040 227.9701 403.3074 .3894 .8987
VAR00041 226.7612 405.8072 .3981 .8989
_

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected


Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

VAR00042 227.0448 401.0656 .4641 .8981


VAR00043 226.9776 407.8115 .3293 .8994
VAR00044 227.5522 409.7379 .1600 .9006
VAR00045 228.6642 420.6007 -.2074 .9033
VAR00046 227.4925 402.5977 .3191 .8993
VAR00047 227.9627 408.3821 .1942 .9004
VAR00048 226.8657 402.3878 .3724 .8988
VAR00049 227.3582 402.2918 .3840 .8987
VAR00050 227.2612 398.9162 .4690 .8979
VAR00051 227.6493 404.9663 .3321 .8992
VAR00052 227.2090 404.8583 .3899 .8988
VAR00053 227.8284 404.0831 .2674 .8999
VAR00054 227.6418 401.4346 .3319 .8992
VAR00055 227.0000 406.3158 .2420 .9000
VAR00056 227.8134 403.0852 .3126 .8993
VAR00057 227.2761 415.2841 -.0207 .9018
VAR00058 227.5970 400.7086 .4512 .8981
VAR00059 227.5075 402.4172 .4299 .8984
VAR00060 227.7164 401.7987 .3357 .8991
VAR00061 227.9179 397.7752 .4890 .8976
VAR00062 227.3731 402.3109 .4304 .8984
VAR00063 227.8507 400.9249 .4406 .8982
VAR00064 227.5597 405.6167 .2467 .9000
VAR00065 227.3582 409.4346 .1942 .9002
VAR00066 226.8955 402.7108 .3454 .8990
VAR00067 227.3284 405.1094 .3119 .8993
VAR00068 227.6045 399.9251 .4821 .8979
VAR00069 227.9254 401.8139 .3082 .8995
VAR00070 227.0224 406.0972 .3521 .8991
VAR00071 227.0299 406.4352 .3128 .8994
VAR00072 227.2463 406.6231 .3005 .8994
VAR00073 227.3433 406.3625 .3085 .8994
VAR00074 227.2164 407.5242 .3135 .8994
VAR00075 227.4851 409.6351 .1635 .9006
VAR00076 226.8060 406.7741 .3271 .8993
VAR00077 227.4552 407.6484 .2391 .8999
VAR00078 227.2463 408.6833 .2193 .9000
VAR00079 226.8134 407.4762 .2502 .8998
VAR00080 227.1045 406.2597 .3140 .8993
_

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Reliability Coefficients

N of Cases = 134.0 N of Items = 80

Alpha = .9005

LAMPIRAN 6
Output Uji Validitas Resiliensi
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected


Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

VAR00001 139.6716 238.0869 .2081 .9314


VAR00002 139.7612 231.3110 .5410 .9279
VAR00003 139.7388 237.3072 .3326 .9296
VAR00004 139.6791 238.7760 .1992 .9312
VAR00005 139.7761 232.0999 .4747 .9285
VAR00006 139.5224 233.1987 .5316 .9280
VAR00007 139.5597 240.2333 .2406 .9301
VAR00008 139.3060 233.4771 .5206 .9281
VAR00009 139.3881 235.9235 .4329 .9288
VAR00010 139.3433 233.8211 .5217 .9282
VAR00011 139.4104 233.1310 .5944 .9277
VAR00012 139.5522 230.6551 .6224 .9272
VAR00013 139.5373 232.9272 .4765 .9285
VAR00014 139.4179 232.5458 .5313 .9280
VAR00015 139.8433 233.4715 .4749 .9285
VAR00016 139.8806 231.0533 .5088 .9282
VAR00017 139.3284 233.3049 .6062 .9276
VAR00018 139.6194 233.9819 .5501 .9280
VAR00019 139.5970 232.5732 .5180 .9281
VAR00020 139.7090 233.1853 .4171 .9291
VAR00021 139.5746 236.0809 .3932 .9292
VAR00022 139.7239 233.4495 .4603 .9286
VAR00023 139.7761 236.0548 .3501 .9296
VAR00024 139.3507 234.3948 .4032 .9292
VAR00025 139.4552 233.6484 .4993 .9283
VAR00026 139.4179 234.0797 .5332 .9281
VAR00027 139.4328 236.2624 .3586 .9295
VAR00028 139.6791 233.1669 .4275 .9290
VAR00029 139.2687 236.6641 .3775 .9293
VAR00030 139.4552 233.3927 .4864 .9284
VAR00031 139.2015 235.9516 .4254 .9289
VAR00032 139.6418 231.9459 .5069 .9282
VAR00033 139.3284 237.9214 .3277 .9296
VAR00034 139.3657 233.6623 .5478 .9280
VAR00035 139.6791 231.4526 .5931 .9275
VAR00036 139.4328 233.0894 .5280 .9281
VAR00037 139.5746 234.5169 .5786 .9279
VAR00038 139.5224 234.5822 .5003 .9283
VAR00039 139.7687 236.2995 .3721 .9293
VAR00040 139.3881 232.1340 .6019 .9275
VAR00041 139.5821 234.7864 .4625 .9286
_

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected


Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

VAR00042 139.4552 235.8138 .4534 .9287


VAR00043 139.5522 235.1965 .4729 .9286
VAR00044 139.5522 234.3243 .4259 .9289
VAR00045 139.7612 234.7095 .4231 .9289
VAR00046 139.6343 232.7450 .4755 .9285

Reliability Coefficients

N of Cases = 134.0 N of Items = 46

Alpha = .9301
 

LAMPIRAN 7
Output Regresi Kekuatan Karakter Dengan Resiliensi
ANOVA(b)

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressio
19060.295 23 828.708 8.055 .000(a)
n
Residual 11317.526 110 102.887
Total 30377.821 133
a Predictors: (Constant), perspective, humility and modesty, social intelligence, love, prudence, spirituality,
curiousity, open mindedness, intergrity, humor, gratitude, persistence, appreciation, kindness, forgiveness and mercy,
hope, leadership, citizenship, love of learning, self regulation, fairness, vitality, bravery
b Dependent Variable: resiliensi

Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 25.660 10.227 2.509 .014
curiousity .265 1.779 .011 .149 .882
open
-.099 1.531 -.004 -.064 .949
mindedness
love of learning 1.346 .915 .120 1.470 .144
persistence -2.825 1.254 -.190 -2.252 .026
bravery .708 .494 .136 1.435 .154
intergrity 4.319 1.579 .203 2.736 .007
vitality -.217 .773 -.024 -.281 .779
love 1.995 1.781 .081 1.120 .265
kindness 1.074 1.051 .076 1.021 .309
social
1.534 1.050 .111 1.461 .147
intelligence
citizenship 1.656 .767 .168 2.158 .033
fairness .148 .712 .017 .208 .836
leadership -1.061 .904 -.095 -1.175 .243
forgiveness and
-.390 .779 -.039 -.501 .618
mercy
humility and
5.478 1.412 .246 3.881 .000
modesty
prudence -.732 1.366 -.037 -.536 .593
self regulation 2.238 .953 .199 2.349 .021
appreciation -.482 .878 -.041 -.549 .584
gratitude 2.599 .924 .213 2.814 .006
hope -.189 .695 -.022 -.272 .786
humor 1.492 1.107 .096 1.348 .181
spirituality .256 .788 .024 .325 .746
perspective 2.125 1.338 .111 1.588 .115
a Dependent Variable: resiliensi

LAMPIRAN 8
Output Regresi Tiap Klasifikasi Kekuatan Karakter
Model Summary(b)

Std. Error of Change Statistics


Adjusted the R Square F Sig. F
Model R R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .542(a) .293 .288 12.75247 .293 54.796 1 132 .000
a Predictors: (Constant), gratitude
b Dependent Variable: resiliensi
Model Summary(b)

Std. Error of Change Statistics


Adjusted the R Square F Sig. F
Model R R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .622(a) .387 .378 11.92201 .387 41.363 2 131 .000
a Predictors: (Constant), love of learning, gratitude
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary(b)

Std. Error of Change Statistics


Adjusted the R Square F Sig. F
Model R R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .671(a) .450 .437 11.33843 .450 35.431 3 130 .000
a Predictors: (Constant), self regulation, gratitude, love of learning
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary(b)

Std. Error of Change Statistics


Adjusted the R Square F Sig. F
Model R R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .698(a) .487 .471 10.99342 .487 30.589 4 129 .000
a Predictors: (Constant), intergrity, gratitude, self regulation, love of learning
b Dependent Variable: resiliensi
Model Summary(b)

Std. Error of Change Statistics


Adjusted the R Square F Sig. F
Model R R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .700(a) .490 .470 11.00359 .490 24.579 5 128 .000
a Predictors: (Constant), fairness, gratitude, intergrity, self regulation, love of learning
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .719(a) .518 .495 10.74163 .518 22.713 6 127 .000
a Predictors: (Constant), humor, intergrity, gratitude, self regulation, love of learning, fairness
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .726(a) .527 .500 10.68146 .527 20.036 7 126 .000
a Predictors: (Constant), citizenship, humor, intergrity, gratitude, self regulation, love of learning, fairness
b Dependent Variable: resiliensi
Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .731(a) .535 .505 10.63087 .535 17.974 8 125 .000
a Predictors: (Constant), kindness, intergrity, citizenship, gratitude, humor, self regulation, love of learning, fairness
b Dependent Variable: resiliensi
Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .765(a) .585 .555 10.08647 .585 19.399 9 124 .000
a Predictors: (Constant), humility and modesty, citizenship, kindness, intergrity, gratitude, humor, self regulation, love
of learning, fairness
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .769(a) .591 .557 10.05471 .591 17.748 10 123 .000
a Predictors: (Constant), social intelligence, humility and modesty, kindness, intergrity, love of learning, citizenship,
humor, gratitude, self regulation, fairness
b Dependent Variable: resiliensi
Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .770(a) .593 .556 10.06643 .593 16.162 11 122 .000
a Predictors: (Constant), vitality, humility and modesty, intergrity, gratitude, humor, citizenship, kindness, social
intelligence, self regulation, fairness, love of learning
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .771(a) .595 .555 10.08652 .595 14.799 12 121 .000
a Predictors: (Constant), curiousity, intergrity, humility and modesty, humor, social intelligence, gratitude, citizenship,
kindness, fairness, vitality, self regulation, love of learning
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .772(a) .596 .553 10.10915 .596 13.635 13 120 .000
a Predictors: (Constant), leadership, humility and modesty, curiousity, fairness, humor, social intelligence, gratitude,
intergrity, kindness, citizenship, self regulation, vitality, love of learning
b Dependent Variable: resiliensi
Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .773(a) .597 .550 10.13795 .597 12.612 14 119 .000
a Predictors: (Constant), love, self regulation, humility and modesty, social intelligence, curiousity, leadership, humor,
intergrity, kindness, gratitude, citizenship, fairness, vitality, love of learning
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Std. Error of Change Statistics


Adjusted the R Square F Sig. F
Model R R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .773(a) .598 .547 10.17188 .598 11.707 15 118 .000
a Predictors: (Constant), hope, humility and modesty, self regulation, love, curiousity, leadership, humor, social
intelligence, intergrity, gratitude, kindness, citizenship, fairness, vitality, love of learning
b Dependent Variable: resiliensi
Model Summary

Std. Error of Change Statistics


Adjusted the R Square F Sig. F
Model R R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .774(a) .599 .544 10.20741 .599 10.910 16 117 .000
a Predictors: (Constant), forgiveness and mercy, humility and modesty, curiousity, love, intergrity, social intelligence,
kindness, leadership, humor, hope, gratitude, self regulation, citizenship, fairness, love of learning, vitality
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .774(a) .599 .540 10.25128 .599 10.180 17 116 .000
a Predictors: (Constant), appreciation, humility and modesty, curiousity, intergrity, love, forgiveness and mercy,
social intelligence, kindness, leadership, hope, gratitude, humor, self regulation, citizenship, love of learning,
fairness, vitality
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .774(a) .599 .537 10.28641 .599 9.561 18 115 .000
a Predictors: (Constant), bravery, humility and modesty, self regulation, love, curiousity, humor, intergrity,
appreciation, forgiveness and mercy, gratitude, social intelligence, hope, kindness, citizenship, leadership, love of
learning, fairness, vitality
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .774(a) .599 .533 10.33110 .599 8.980 19 114 .000
a Predictors: (Constant), open mindedness, appreciation, humility and modesty, self regulation, love, curiousity,
leadership, social intelligence, forgiveness and mercy, hope, humor, intergrity, gratitude, kindness, citizenship, love
of learning, fairness, vitality, bravery
b Dependent Variable: resiliensi
Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .775(a) .601 .530 10.36263 .601 8.494 20 113 .000
a Predictors: (Constant), prudence, open mindedness, leadership, humility and modesty, curiousity, love, social
intelligence, intergrity, humor, gratitude, hope, appreciation, forgiveness and mercy, kindness, self regulation,
citizenship, love of learning, fairness, vitality, bravery
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .781(a) .610 .537 10.28169 .610 8.351 21 112 .000
a Predictors: (Constant), perspective, humility and modesty, social intelligence, love, prudence, open mindedness,
curiousity, intergrity, humor, gratitude, forgiveness and mercy, hope, appreciation, leadership, kindness, self
regulation, citizenship, love of learning, fairness, vitality, bravery
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .792(a) .627 .553 10.10235 .627 8.484 22 111 .000
a Predictors: (Constant), persistence, humility and modesty, curiousity, open mindedness, prudence, perspective,
love, social intelligence, humor, intergrity, gratitude, hope, forgiveness and mercy, appreciation, self regulation,
kindness, leadership, citizenship, love of learning, fairness, vitality, bravery
b Dependent Variable: resiliensi

Model Summary

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .792(a) .627 .550 10.14330 .627 8.055 23 110 .000
a Predictors: (Constant), spirituality, self regulation, humility and modesty, perspective, love, prudence, social
intelligence, open mindedness, curiousity, humor, persistence, intergrity, kindness, forgiveness and mercy,
appreciation, gratitude, hope, leadership, citizenship, love of learning, fairness, vitality, bravery
b Dependent Variable: resiliensi

 
LAMPIRAN 9
Output Descriptive Statistics Tiap Klasifikasi Kekuatan Karakter

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


curiousity 134 1.00 4.00 3.4179 .62886
open mindedness 134 1.00 4.00 3.0373 .65358
love of learning 134 5.00 12.00 9.3209 1.34668
persistence 134 3.00 8.00 6.0448 1.01763
bravery 134 6.00 20.00 13.5746 2.89250
intergrity 134 1.00 4.00 2.9776 .70940
vitality 134 5.00 12.00 8.9627 1.64708
love 134 1.00 4.00 3.3358 .61245
kindness 134 4.00 8.00 6.3955 1.06918
social intelligence 134 2.00 8.00 5.0149 1.08984
citizenship 134 5.00 12.00 8.3284 1.53052
fairness 134 6.00 16.00 11.8582 1.76496
leadership 134 6.00 12.00 8.3507 1.35034
forgiveness and mercy 134 5.00 12.00 9.0000 1.50188
humility and modesty 134 1.00 4.00 3.1119 .67901
prudence 134 1.00 4.00 2.5075 .77310
self regulation 134 2.00 8.00 5.5597 1.34618
appreciation 134 2.00 8.00 5.1493 1.27148
gratitude 134 7.00 12.00 10.2910 1.23742
hope 134 5.00 12.00 8.8955 1.72670
humor 134 4.00 8.00 6.2313 .97267
spirituality 134 2.00 8.00 6.9552 1.43462
perspective 134 1.00 4.00 2.6567 .78620
Valid N (listwise) 134

 
LAMPIRAN 10
Data Kontrol 
D A T A K O N T R O L
Usia Pendidikan Status Tahap Pernah Merupakan Pernah angka
Terakhir Menikah Rehabilitasi Relapse 2nd ad ingin kabur ketahanan
N 1 33 sma td reentry ya td td 7
O 2 30 smp td reentry ya td ya 4
M 3 22 smk td reentry td td ya 5
O 4 29 s1 td reentry ya td td 2
R 5 32 sma td reentry ya td ya 5
6 29 s1 td reentry ya td ya 9
7 21 sma td reentry ya td ya 5
R 8 28 smu td reentry ya td td 7
E 9 34 sma duda reentry ya td ya 7
S 10 33 smu td reentry ya td ya 7
P 11 36 sma duda reentry ya td td 8
O 12 25 sma td reentry ya td ya 6
N 13 30 smu td reentry ya  ya ya 7
D 14 40 s2 ya reentry ya td td 8
E 15 21 sma td reentry td td ya 8
N 16 20 smu td reentry td td td 5
17 29 smu td reentry ya ya td 8
18 24 d1 td reentry ya ya td 9
19 26 smu td reentry ya ya ya 8
20 33 smu td reentry ya td td 10
21 29 d2 td reentry ya td ya 7
22 26 sma ya reentry ya ya ya 9
23 29 smip td reentry ya td td 6
24 27 smu duda reentry ya td ya 6
25 30 s1 td reentry ya td ya 8
26 24 smu td reentry ya td ya 7
27 41 d3 td reentry ya td ya 7
28 28 smu ya reentry ya td ya 5
29 26 smu td reentry ya td td 10
30 27 s1 td reentry ya ya td 4
31 27 smu td reentry ya td ya 7
32 26 d3 ya primary ya td ya 10
33 24 smp td primary ya td ya 6
34 31 sma td primary ya ya td 5
35 24 sma td primary ya ya ya 6
36 22 sma td primary ya td ya 1
37 28 d3 td primary ya td ya 10
38 28 sma ya primary ya td ya 10
39 29 sma ya primary ya td td 7
40 23 sma td primary td td ya 8
41 24 sma ya primary ya td ya 7
42 20 smp td primary ya td td 6
43 30 sma ya primary ya td ya 8
44 26 sma td primary ya td td 8
45 30 sma td primary ya td ya 5
46 19 smp td primary ya td td 7
47 23 sma td primary ya td ya 8
48 22 sma td primary td td td 9
49 29 sma ya primary ya td ya 6
50 27 s1 td primary ya td ya 6
51 32 sma duda primary ya td td 6
52 30 d1 td primary ya td ya 3
53 26 sma td primary ya td ya 5
54 25 smp td primary ya td ya 6
55 27 sma td primary ya ya ya 5
56 32 sma td primary ya td ya 10
57 25 sma td primary ya ya ya 10
58 21 sma td primary td td td 1
59 29 sma td primary ya ya ya 5
60 31 d3 td primary ya td ya 9
61 28 sma td primary ya ya ya 5
62 23 sma td primary td td td 4
63 26 smp td primary ya td ya 1
64 26 sma td primary ya ya ya 2
65 20 sma ya primary td td ya 6
66 23 s1 td primary td td td 9
67 28 sma td primary ya td ya 4
68 26 smp ya primary ya ya td 8
69 32 sma td primary ya td ya 7
70 30 s1 td primary ya ya ya 7
71 25 s1 td primary ya td td 8
72 16 smp td primary td td td 10
73 29 sma ya primary ya td td 4
74 32 sma duda primary ya ya ya 9
75 24 sma td primary ya td ya 7
76 34 sma ya primary td td td 10
77 24 sma td primary ya td td 6
78 19 sd td primary td td ya 5
79 22 smp td primary td td ya 7
80 27 sma td primary ya td td 8
81 20 sma td primary td td ya 10
82 31 sma ya primary ya td ya 6
83 41 sma ya primary ya td ya 3
84 20 smp td primary ya td ya 7
85 29 s1 td primary ya td td 8
86 39 sma ya primary ya td ya 6
87 30 sma td primary ya td ya 7
88 28 sma td primary ya td ya 5
89 19 smp td primary ya td ya 10
90 28 sma td primary td td ya 8
91 25 smp ya primary ya td td 10
92 30 sma td primary ya td ya 1
93 29 sma duda primary ya td ya 7
94 18 smp td primary ya td ya 6
95 29 smp td primary ya td ya 7
96 19 stm td primary ya td ya 8
97 22 smp td primary ya td ya 7
98 28 sma ya primary ya td ya 10
99 27 sma duda primary ya td ya 7
100 31 sma ya primary ya td td 9
101 26 sma ya primary ya td ya 6
102 29 sma ya primary ya ya td 8
103 42 s1 ya primary ya td ya 8
104 34 sma td primary ya td ya 3
105 27 sma td primary ya td ya 6
106 36 s1 ya primary ya td td 8
107 35 s1 ya primary ya td ya 8
108 25 sma td primary ya td ya 3
109 35 td primary ya td ya 5
110 32 s1 td primary ya td ya 8
111 20 sma td primary ya td ya 5
112 30 smp td primary ya td td 8
113 21 sma td primary ya td ya 6
114 22 sma ya primary ya td ya 10
115 30 smp td primary ya td ya 5
116 28 s1 td primary td td ya 8
117 22 sma td primary ya td td 8
118 36 sma ya primary ya td ya 7
119 24 smk duda primary ya td td 4
120 29 s1 duda primary ya td ya 8
121 35 s1 ya primary ya td td 5
122 33 d3 ya primary ya td td 6
123 29 d3 td primary ya ya td 5
124 38 sma td primary ya td td 8
125 33 s1 ya primary ya td td 1
126 34 sma td primary ya td ya 7
127 27 sma td primary ya td ya 10
128 21 smk td primary ya td ya 5
129 25 sma td primary ya ya ya 5
130 21 d3 td primary ya td ya 7
131 21 sma td primary ya td td 8
132 36 d3 td primary ya td ya 7
133
134
27
26
sma
sma
td
td
primary
primary
ya
ya
td
td
ya
ya
6
7  
LAMPIRAN 11
Skor-Skor Kekuatan Karakter Responden
N O M O R I T E M K E K U A T A N K A R A K T E R
3 4 7 10 11 12 13 14 16 17 19 21 23 24 25 26 27 29 30 34 36 40 41 42 43 46 48 49 50 51 52 54 56 58 59 60 61 62 63 66 67 68 69 70 71 72 73 74 76 78 80 TOTAL
N 1 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 143
O 2 2 4 4 3 4 4 1 4 2 2 3 1 4 1 2 3 2 2 3 4 3 3 4 1 4 1 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 1 4 4 3 4 1 3 144
M 3 2 1 4 3 4 4 4 4 2 2 2 3 4 3 3 2 2 1 3 4 1 3 2 4 3 2 1 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 3 2 1 3 2 1 3 3 3 4 4 4 3 3 132
O 4 2 4 4 2 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 3 1 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 169
R 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 179
6 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 164
7 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 1 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 175
R 8 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 2 3 3 2 2 2 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 171
E 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 193
S 10 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 145
P 11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 157
O 12 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 4 2 3 4 2 2 2 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 147
N 13 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4 2 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 150
D 14 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 189
E 15 3 3 2 2 4 3 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 1 4 4 2 2 4 2 2 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 4 131
N 16 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 157
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 151
18 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 162
19 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 167
20 3 4 4 1 4 4 3 4 2 1 4 4 2 4 4 4 1 1 2 4 4 2 4 3 4 2 4 4 1 3 4 1 1 4 3 2 1 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 158
21 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 173
22 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 1 1 1 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 160
23 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 4 2 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 157
24 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 149
25 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 4 1 3 3 4 3 2 3 2 3 1 3 2 4 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 3 153
26 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 134
27 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 1 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 3 2 3 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 160
28 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 154
29 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 4 3 4 183
30 4 4 4 4 3 3 3 4 1 2 3 4 3 2 4 2 2 1 2 2 4 2 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 160
31 4 3 2 2 4 4 4 3 1 3 4 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 2 1 2 1 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 4 4 2 3 4 4 3 145
32 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 4 2 4 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 151
33 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 2 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 171
34 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 3 1 2 1 4 2 4 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 4 2 3 4 3 3 2 2 2 4 2 1 3 4 4 3 3 2 4 4 135
35 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 133
36 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 1 3 2 3 3 2 1 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 140
37 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 178
38 4 4 4 1 2 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 181
39 2 3 1 1 3 3 4 1 4 4 1 3 3 4 4 1 2 4 4 1 2 3 4 3 4 1 2 2 3 4 3 3 4 1 2 4 3 3 1 2 4 3 4 4 3 3 2 3 4 2 2 141
40 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 142
41 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 1 2 3 2 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 157
42 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 1 2 1 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 1 3 3 3 2 4 3 2 1 4 4 4 2 4 4 2 3 144
43 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 1 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 147
44 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 157
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 147
46 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 142
47 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 140
48 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 1 2 4 3 2 4 3 1 4 2 4 162
49 3 4 4 2 2 3 3 4 1 2 4 4 4 4 3 3 1 2 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 2 2 3 4 3 2 3 2 1 3 2 4 3 3 1 4 4 3 4 3 4 2 4 152
50 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 152
51 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 138
52 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 1 2 3 2 4 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4 3 3 3 3 3 153
53 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 134
54 3 2 4 2 2 3 2 3 1 2 4 3 2 2 2 3 4 3 2 2 4 2 4 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 4 2 1 3 4 3 3 2 4 2 3 137
55 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 1 2 3 3 4 4 4 4 2 4 172
56 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 159
57 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 1 3 2 4 2 3 3 1 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 133
58 1 2 4 1 4 3 3 3 1 1 1 4 4 4 2 4 1 1 4 4 1 1 4 4 4 1 1 4 1 1 4 1 1 1 1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 126
59 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 164
60 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 2 4 170
61 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 135
62 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 4 2 3 2 2 4 3 4 4 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 4 146
63 4 2 4 3 3 2 2 2 1 3 4 3 2 2 4 2 1 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 1 2 2 2 4 2 3 1 4 4 4 4 2 4 4 4 137
64 4 2 3 2 4 3 3 3 1 3 1 4 1 3 3 3 2 3 2 1 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 2 4 3 3 1 4 4 3 3 3 4 4 3 150
65 3 1 3 4 3 2 1 3 1 2 2 4 2 2 3 4 2 1 2 2 2 3 4 4 3 3 3 1 4 4 1 4 1 3 3 2 2 2 2 4 3 2 1 4 2 2 2 3 4 3 3 131
66 2 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 4 1 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 159
67 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 3 3 2 1 2 2 1 4 3 3 3 3 1 4 2 4 4 3 1 4 2 4 3 3 2 3 4 3 4 1 4 3 2 2 3 1 1 1 136
68 3 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 4 3 3 1 3 3 2 1 2 3 3 2 1 2 2 3 3 1 2 2 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 121
69 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 1 1 4 3 2 2 2 3 2 4 129
70 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 143
71 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 2 4 4 3 1 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 3 4 3 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 170
72 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 4 4 2 3 2 2 1 1 4 4 3 1 2 4 4 2 4 1 1 2 2 4 2 2 4 2 1 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 138
73 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 4 2 4 3 2 2 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 133
74 3 2 2 2 3 3 2 4 2 3 1 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 134
75 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 4 123
76 4 3 3 2 4 3 4 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 158
77 4 3 4 2 4 4 3 3 2 3 3 4 2 2 4 3 1 3 2 2 3 2 4 4 4 3 3 2 4 2 4 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 153
78 1 4 2 2 1 4 3 2 2 3 4 4 4 3 2 2 2 2 4 3 2 1 3 4 4 2 2 1 2 1 2 2 3 2 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 2 4 3 2 3 4 4 140
79 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 2 1 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 169
80 3 4 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 139
81 3 4 4 2 1 2 1 4 2 1 4 4 2 3 2 3 1 1 2 4 2 2 4 3 3 2 1 4 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 1 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 131
82 2 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 4 4 2 2 2 3 1 4 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 138
83 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 137
84 4 3 3 2 2 3 4 3 1 2 2 3 3 4 4 1 1 1 3 2 3 1 4 4 4 3 4 4 1 1 4 1 1 1 3 1 1 4 1 4 2 1 1 4 4 3 3 4 4 4 4 135
85 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 1 4 4 3 3 4 4 3 3 173
86 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 154
87 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 155
88 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 4 3 4 3 3 166
89 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 1 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 174
90 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 153
91 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 2 4 2 1 3 3 1 3 4 4 3 4 4 2 4 163
92 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 1 4 3 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 183
93 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3 4 3 2 4 2 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 149
94 4 3 3 3 4 4 3 4 1 4 1 4 4 3 4 4 1 1 2 3 4 1 4 4 3 1 2 4 4 3 3 1 4 2 3 1 1 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 155
95 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 149
96 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 1 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 149
97 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 146
98 3 2 4 2 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 154
99 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 140
100 3 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 3 1 3 4 2 2 3 3 2 3 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 157
101 3 3 3 3 4 3 2 3 1 2 3 4 2 3 3 3 1 1 3 2 3 2 4 2 4 3 4 4 2 2 4 1 2 3 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 4 1 4 4 4 3 1 129
102 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 157
103 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 141
104 3 2 4 2 2 3 4 4 1 3 2 4 3 4 4 2 3 1 1 2 3 2 4 4 4 2 4 3 2 2 4 2 2 3 2 1 1 2 2 4 3 1 1 4 3 3 4 3 4 3 3 139
105 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 145
106 2 2 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 2 3 2 3 2 3 4 1 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 156
107 4 3 4 3 4 4 2 4 3 2 1 4 2 3 3 4 2 1 2 1 4 2 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 2 3 4 1 1 2 1 4 3 2 2 3 3 1 3 2 4 4 4 143
108 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 1 2 2 4 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 1 3 3 148
109 2 2 4 1 2 3 2 3 1 2 1 4 3 3 2 3 1 1 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3 1 2 4 3 1 2 2 2 3 1 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 123
110 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 154
111 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 2 143
112 2 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 4 1 3 2 1 1 2 4 3 2 2 2 1 4 2 1 3 1 1 3 3 4 2 3 3 1 4 4 3 4 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 135
113 4 4 4 2 4 3 2 3 1 4 3 4 1 3 3 1 1 3 2 2 2 2 4 3 4 4 4 3 4 2 4 1 3 2 3 3 2 3 1 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 149
114 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 183
115 4 3 4 2 3 3 2 4 2 1 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 128
116 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 171
117 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 1 3 4 3 2 3 3 3 3 141
118 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 165
119 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 136
120 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 172
121 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 2 4 4 3 1 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 4 4 170
122 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 143
123 3 4 3 1 4 4 4 4 1 1 3 4 4 4 4 1 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 1 4 1 1 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 138
124 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 160
125 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 1 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 162
126 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 158
127 4 2 3 1 4 2 3 4 1 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 3 3 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 159
128 3 2 4 1 4 4 1 2 1 1 1 4 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 4 2 4 4 4 1 4 4 2 1 1 1 1 1 1 3 1 4 4 4 4 4 4 1 2 2 4 4 1 119
129 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 142
130 3 3 4 4 4 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 4 2 4 3 3 1 3 4 3 3 4 4 2 4 147
131 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 142
132 3 3 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 187
133
134
3
2
2
3
3
3
2
2
2
2
4
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
4
2
1
3
4
3
4
2
1
2
1
2
1
2
1
2
4
3
1
2
4
3
4
2
4
3
1
2
4
4
1
3
4
2
1
3
4
3
1
2
1
2
4
3
4
3
1
2
1
2
4
2
4
3
4
3
1
3
1
3
4
2
4
3
4
3
4
3
1
2
4
3
4
3
4
3
4
3
140
131  

 
LAMPIRAN 12
Skor-Skor Resiliensi Responden
N O M O R I T E M R E S I L I E N S I
2 3 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 TOTAL
N 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 112
O 2 1 4 1 4 1 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 1 3 2 2 4 3 4 2 3 4 3 3 2 1 1 117
M 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 152
O 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 137
R 5 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 140
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 136
7 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 140
R 8 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 133
E 9 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 161
S 10 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 123
P 11 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 127
O 12 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 122
N 13 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 4 2 3 2 122
D 14 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 166
E 15 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 1 4 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 122
N 16 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 156
17 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 134
18 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 152
19 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 126
20 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 152
21 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 161
22 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 158
23 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 134
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 128
25 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 143
26 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 121
27 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 148
28 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 135
29 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 137
30 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 3 143
31 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2 141
32 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 157
33 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 146
34 3 3 1 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 136
35 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 121
36 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 116
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 169
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162
39 1 2 4 3 3 4 1 3 2 2 3 2 3 4 2 3 1 2 2 1 3 2 4 1 3 4 3 3 2 4 4 1 3 4 2 3 2 3 2 4 4 4 3 116
40 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 125
41 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 137
42 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 127
43 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 132
44 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 153
45 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 127
46 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 138
47 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 126
48 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 127
49 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 1 4 2 4 1 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 124
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 126
51 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 130
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 144
53 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 114
54 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 118
55 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 147
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 129
57 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 2 2 3 4 136
58 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 149
59 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 131
60 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 156
61 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 116
62 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 147
63 2 1 2 1 3 3 3 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 2 106
64 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 1 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 134
65 2 3 2 2 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 119
66 2 3 3 4 4 4 3 4 3 1 2 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 126
67 1 2 1 3 3 4 3 4 3 3 1 2 1 1 3 3 1 3 1 1 1 3 3 4 1 4 4 3 1 4 2 1 4 3 3 1 3 3 3 3 4 1 3 106
68 2 3 2 4 3 4 3 4 2 2 4 2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 4 2 3 4 1 1 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 115
69 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 122
70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 121
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 168
72 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 2 1 3 2 1 4 1 1 3 1 4 4 3 1 3 1 3 1 4 1 4 1 3 2 4 1 4 1 1 4 4 1 107
73 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117
74 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 117
75 2 2 3 2 3 3 4 2 1 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 1 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 109
76 3 3 2 3 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 1 3 4 2 1 3 4 3 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 1 2 120
77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 122
78 3 2 4 4 3 4 3 2 1 1 2 3 1 3 3 3 2 4 3 2 4 3 1 3 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 1 4 3 1 2 1 2 3 2 115
79 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 2 3 2 130
80 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 126
81 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 125
82 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 4 2 2 3 3 3 4 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 1 4 3 2 2 3 112
83 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 119
84 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 159
85 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 147
86 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 132
87 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 1 3 4 123
88 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 136
89 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 167
90 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 126
91 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 155
92 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 166
93 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 130
94 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 142
95 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 131
96 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 141
97 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 127
98 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 1 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 1 126
99 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 110
100 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 141
101 2 3 3 2 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 140
102 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 3 144
103 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 121
104 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 4 4 3 2 4 129
105 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 128
106 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 133
107 3 2 2 3 2 3 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 2 4 146
108 2 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 130
109 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 1 2 123
110 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 150
111 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 137
112 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 4 3 3 3 4 2 1 149
113 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 135
114 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 137
115 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 121
116 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 147
117 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 122
118 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 142
119 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 126
120 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 129
121 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 131
122 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 122
123 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 151
124 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 124
125 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 125
126 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 133
127 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 158
128 2 4 1 1 2 4 4 2 4 1 1 4 1 4 4 4 4 1 1 1 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 1 3 1 122
129 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 118
130 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 2 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 132
131 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 128
132 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 172
133 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 1 4 1 1 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 136
134 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 107

Anda mungkin juga menyukai