Anda di halaman 1dari 106

HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI MUSIK DENGAN

RISK TAKING BEHAVIOUR PADA REMAJA

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat memperoleh


gelar sarjana Psikologi

Universitas Islam Negeri


SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Knowledge, Piety, Integrity

Oleh :
AULIA HAMZAH
NIM: 104070002375

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2010 M

i
PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI MUSIK DENGAN


RISK TAKING BEHAVIOUR PADA REMAJA” telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Desember
2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.
Jakarta, 9 Desember 2010
Sidang Munaqasyah

Dekan/ Pembantu Dekan


Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhillah Suralaga, M.Si


NIP.130 885 522 NIP.19561223 198303 2001

Anggota:

Drs. Rachmat Mulyono, M.Si. Psi Ikhwan Lutfi, M. Psi


NIP.150293240 NIP:197307102005011006

Yufi Adriani, M. Psi


NIP:198209182009012006

ii
HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI MUSIK DENGAN
RISK TAKING BEHAVIOUR PADA REMAJA

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar sarjana Psikologi

Oleh

AULIA HAMZAH
NIM: 104070002375

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Ikhwan Lutfi, M. Psi Yufi Adriani, M. Psi


NIP:197307102005011006 NIP:198209182009012006

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M

iii
MOTTO

“ acalah dengan nama Tuhan-mu yang menciptakan.


Menciptakan manusia dari segumpal darah.
acalah! Tuhan-mulah Yang Maha Pemurah.
Yang mengajar dengan kalam.
Mengajar manusia apa yang tiada ia tahu”

- QS Al ’Alaq (96:1-5) -

Ukuran tubuhmu tidak penting, Ukuran otakmu cukup penting


Ukuran hatimu itulah yang terpenting
- BC. Gorbes -

SUCCESS IS ACHIEVED BY AN ORDINARY MAN

WHO WORKS EXTRAORDINARY HARD …(ANONIM)

iv
Persembahan

Ku persembahkan skripsi ini untuk Ayah dan Ibu,


serta kedua adik ku,
juga untuk orang-orang yang kucintai

v
ABSTRAKSI
A. Fakultas Psikologi
B. Desember 2010
C. Aulia Hamzah
D. Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja
E. 74 halaman + Lampiran
F. Masa remaja adalah periode transisi antara masa kanak-kanak menuju dewasa, meliputi
perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional. Di masa ini remaja seringkali
mengalami kesulitan dalam membentuk jati diri dan identitas kelompok dalam peer
group. Sebagian besar menjadikan musik sebagai sarana untuk merefleksikan diri,
karena musik bukan hanya pengisi waktu luang saja, tetapi juga kekuatan sosial yang
mempengaruhi cara mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga berpikir.

Jenis musik dibagi menjadi dua kategori berdasarkan kualitasnya, yaitu heavy music
(tempo cepat dan nada keras), light music (tempo pelan dan nada lembut). Dari kedua
jenis musik tersebut, heavy music dianggap memberi pengaruh buruk pada perilaku
remaja karena musiknya yang keras dan lirik dalam lagu beraliran heavy banyak
bertemakan tentang kekerasan. Walaupun light music dianggap dapat membantu
meregulasikan dan mengekspresikan perasaan yang mereka alami, karena lirik yang
ditemukan dalam lagu jenis ini biasanya membawakan tema mengenai hubungan
dengan orang lain, sehingga mereka dapat lebih mudah bertransisi ke masa dewasa,
namun ternyata di Indonesia terdapat beberapa kasus konser musik beraliran light yang
diwarnai keributan antar penonton hingga menimbulkan kerusuhan, bahkan sampai
jatuh korban jiwa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara preferensi musik yang dimiliki remaja dengan risk taking behaviour
yang mereka lakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode korelasi. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 50 orang. Pengambilan

vi
sampel menggunakan tekink incidental sampling. Intrumen pengumpulan data adalah
skala preferensi musik dan skala risk taking behaviour model Likert dengan 4 alternatif
jawaban. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS 13.00.
Jumlah item valid untuk skala preferensi musik adalah 15 item ditambah 4 item
mendekati valid dengan reliabilitas sebesar 0,743, untuk skala risk taking behaviour
terdapat 40 item yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,914.

Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson
didapatkan skor korelasi (r hitung) 0,740 > (r tabel) 0,361, pada taraf signifikansi 1%
(2-tailed). Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada
remaja, yang berarti semakin tinggi tingkat preferensi musik pada remaja akan diikuti
dengan meningkatnya risk taking behaviour, begitu pula sebaliknya.

Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperbanyak item yang akan


digunakan, karena dalam penelitian ini hanya terdapat 15 item yang valid ditambah 4
item mendekati valid, serta menambah jumlah responden, dan lokasi penyebaran
kuesioner yang lebih luas. Pengambilan data juga dapat dilakukan pada saat
berlangsungnya konser musik. Atau dapat melakukan penelitian lanjutan yang
membahas risk taking behaviour dengan variabel lain seperti persepsi terhadap resiko,
agresivitas, tipe kepribadian, sensation seeking, dan sebagainya.
G. Bahan bacaan :32 (1962-2010)

vii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.
Tiada untaian kata yang pantas untuk diucapkan kecuali ucapan syukur Alhamdulillah
kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan berbagai nikmat, taufik dan hidayah
kepada hamba-Nya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan alam,
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan kepada kita semua umatnya.
Selama proses penyusunan skripsi ini ditemui banyak hambatan, rintangan, dan tantangan,
tetapi dibalik semua itu, kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dekan Fakultas Psikologi, Bapak Jahja Umar, Ph.D dan para pembantu Dekan, serta
Bapak Dr. Achmad Syahid M.A selaku dosen pembimbing akademik.
2. Bapak Ikhwan Lutfi, M. Psi selaku pembimbing I dan Ibu Yufi Adriani, M. Psi selaku
pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya serta
dengan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, saran, dalam menyelesaikan
skripsi ini.
3. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah membantu proses pembelajaran, terima
kasih untuk semua ilmu yang telah diberikan. Serta seluruh staf akademik dan
perpustakaan Fakultas psikologi atas bantuannya selama penulis menyelesaikan skripsi
ini.
4. Untuk Ayah dan Ibu ku tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan tiada henti-
hentinya menyemangati serta mendoakan anakmu ini agar dapat secepatnya
menyelesaikan skripsinya. Juga kedua adik laki-laki ku yang selalu ada untuk kumintai
tolong, semoga kalian menjadi anak yang lebih cerdas dan berbakti kepada kedua orang
tua.Amiin. Dan tidak ketinggalan untuk keluarga besar Datuk Sutan Malenggang (i’m
very proud to be a part of this great family).

viii
5. Sahabat-sahabat seperjuangan dikampuz..2004(kelas A,B,C,D) terutama
Paul,Irvan,Mulyono,Andi,Ambar,Helma,Nian,Erik(tetap semangat untuk lulus).2003
Yoga,Aray,Detol,Awink. 2005 Fika,Nisa,Anita,Nadya. 2006 Jamesrong dan tak lupa
Mbahell.
6. All kids at Bambu Kuning Big Family (26,Benk’s,Water,Futsal,Melodic,SD,Net)
7. Kiki Rizki Amalia yang telah mewarnai hari-hari penulis selama menuntut ilmu disini,
semoga apa yang terjadi diantara kita dapat menjadi sebuah kisah klasik untuk masa
depan.
8. Semua remaja yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
9. Semua orang yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
namun tidak sedikitpun mengurangi rasa hormat kepada mereka semua.
Akhirnya, Semoga Allah SWT selalu meridhoi langkah kita dan menuntun kita selalu
berada di jalan-Nya. Amiin.

Jakarta, Desember 2010

Penulis

ix
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Aulia Hamzah

NIM : 104070002375

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan antara Preferensi Musik
dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja” adalah benar karya saya sendiri dan tidak
melakukan plagiat. Adapun kutipan-kutipan dalam penyusunan skripsi ini telah saya
cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang jika
ternyata skripsi saya ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang
lain. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 16 Desember 2010

Aulia Hamzah
NIM: 104070002375

x
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................... i


Halaman Pengesahan ..................................................................................................... ii
Halaman Persetujuan.............................................................................................................iii
Motto ............................................................................................................................. iv
Persembahan .................................................................................................................. v
Abstraksi ........................................................................................................................ vi
Kata Pengantar....................................................................................................................viii
Halaman Pernyataan ...................................................................................................... x
Daftar Isi ........................................................................................................................ xi
Daftar Tabel..........................................................................................................................xv
Daftar Bagan......................................................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1


1.2. Identifikasi Masalah...............................................................................................11
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah.....................................................................12
1.3.1 Pembatasan Masalah...................................................................................12
1.3.2 Perumusan Masalah.....................................................................................12
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian...............................................................................13
1.4.1 Tujuan Penelitian.........................................................................................13
1.4.2 Manfaat penelitian.......................................................................................13
1.5. Sistematika Penulisan.............................................................................................14

BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Musik......................................................................................................................15
2.1.1 Pengertian Musik.........................................................................................15

xi
2.1.2 Musik dan Tingkah Laku Manusia..............................................................16
2.1.3 Jenis-jenis Musik.........................................................................................19
2.2. Remaja....................................................................................................................23
2.2.1 Pengertian Remaja.......................................................................................23
2.2.2 Tahapan dan Tugas Perkembangan Remaja................................................25
2.2.3 Kebutuhan khas dan Bahaya Masa Remaja................................................27
2.3. Risk Taking Behaviour...........................................................................................30
2.3.1 Pengertian Risk Taking Behaviour..............................................................30
2.3.2 Tipe-tipe Risk Taking Behaviour.................................................................31
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Risk Taking Behaviour........................34
2.4. Kerangka Berpikir..................................................................................................37
2.5. Hipotesis Penelitian................................................................................................40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian.......................................................................................................41


3.1.1 Pendekatan Penelitian..................................................................................41
3.1.2 Metode Penelitian........................................................................................41
3.2. Variabel Penelitian.................................................................................................41
3.2.1 Definisi Konseptual Variabel......................................................................42
3.2.2 Definisi Operasional Variabel.....................................................................42
3.3. Subyek Penelitian...................................................................................................44
3.3.1 Populasi dan Sampel...................................................................................44
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel.......................................................................44
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.............................................................45
3.4.1 Teknik Pengumpulann Data........................................................................45
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data.....................................................................46
3.5. Teknik Uji Instrumen.............................................................................................47
3.5.1 Uji Validitas................................................................................................48

3.5.2 Uji Reliabilitas.............................................................................................48

xii
3.6. Hasil Uji Instrumen................................................................................................49
3.6.1 Instrumen Preferensi Musik........................................................................50
3.6.2 Instrumen Risk Taking Behaviour...............................................................51
3.7. Teknik Analisa Data...............................................................................................52
3.8. Prosedur Penelitian.................................................................................................53

BAB IV PRESENTASI DAN ANALISA DATA

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian......................................................................55


4.1.1 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin...............................55
4.1.2 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Usia...............................................56
4.1.3 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Pendidikan....................................56
4.1.4 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan
Total Mendengarkan Musik........................................................................57
4.1.5 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan
Intensitas Menonton Konser........................................................................57
4.1.6 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan
Jenis Konser Yang Sering Ditonton............................................................58
4.1.7 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan
Risk Taking Behaviour Yang Dilakukan.....................................................59
4.2. Deskripsi Statistik..................................................................................................59
4.2.1 Gambaran Skor Preferensi Musik...............................................................60
4.2.2 Gambaran Skor Risk Taking Behaviour......................................................61
4.3 Uji Hipotesis...........................................................................................................62
4.4 Hasil Tambahan.....................................................................................................63
4.4.1 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara
Remaja Yang Pernah Merokok dan Tidak..................................................64
4.4.2 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara
Remaja Yang Pernah Tawuran dan Tidak...................................................64

4.4.3 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara

xiii
Remaja Yang Pernah Minum Alkohol dan Tidak.......................................65
4.4.4 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara
Remaja Yang Pernah Mengkonsumsi Narkoba dan Tidak..........................66

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

5.1 Kesimpulan............................................................................................................68
5.2 Diskusi....................................................................................................................68
5.3 Saran.......................................................................................................................72
5.3.1 Saran Teoritis..............................................................................................72
5.3.2 Saran Praktis................................................................................................73

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................74
LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Try Out Skala Preferensi Musik.......................................................46

Tabel 3.2 Blue Print Try Out Skala Risk Taking Behaviour..............................................47

Tabel 3.3 Skoring Jawaban................................................................................................47

Tabel 3.4 Kaidah Reliabilitas.............................................................................................49

Tabel 3.5 Blue Print Field Test Skala Preferensi Musik....................................................51

Tabel 3.6 Blue Print Field Test Skala Risk Taking Behaviour..........................................52

Tabel 3.7 Indeks Koefisien Korelasi.................................................................................53

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.............................................................55

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia............................................................................56

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan.................................................................56

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Total Mendengar Musik.............................................57

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Intensitas Menonton Konser......................................57

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Jenis Konser Musik

Yang Sering Ditonton........................................................................................58

Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Risk Taking Behaviour yang dilakukan....................59

Tabel 4.8 Deskripsi Statistik Skor Preferensi Musik.........................................................60

Tabel 4.9 Kategorisasi Skor Skala Preferensi Musik........................................................60

Tabel 4.10 Deskripsi Statistik Skor Risk Taking Behaviour................................................61

Tabel 4.11 Kategorisasi Skor Skala Risk Taking Behaviour...............................................62

xv
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi.............................................................................................63

Tabel 4.13 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour merokok.....................................................64

Tabel 4.14 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour tawuran.......................................................64

Tabel 4.15 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour minum alkohol...........................................65

Tabel 4.16 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour narkoba.......................................................66

xvi
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Hubungan antara Preferensi Musik


dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja....................................................40

xvii
18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah


19

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1 Pembatasan Masalah

1.3.2 Perumusan Masalah


20

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa ada hubungan antara preferensi

musik heavy dengan risk taking behaviour pada remaja.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis: secara teorirtis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi dan menambah khazanah keilmuan pada ilmu

Psikologi, khususnya cabang Psikologi Perkembangan,

Psikologi Klinis dan Psikologi Sosial.

Manfaat praktis: secara praktis diharapkan dapat memberi masukan bagi para

remaja agar lebih selektif lagi dalam memilih musik yang

didengarkan dan dapat mengambil manfaatnya secara positif.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman pada tulisan ini, maka penulis menyusun

sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan.
21

Bab 2 Kajian Teori

Bagian in membahas teori tentang preferensi musik, remaja, risk taking

behaviour, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bagian ini memaparkan pendekatan penelitian, karakteristik sampel,

teknik pengambilan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik uji

instrumen, hasil uji instrumen penelitian, teknik analisa data, prosedur penelitian,

Bab 4 Presentasi dan Analisa Data

Terdiri dari gambaran umum subjek penelitian, presentasi data, uji

hipotesis, hasil tambahan (t-test).

Bab 5 Penutup

Terdiri dari kesimpulan, diskusi dan saran.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Musik

2.1.1 Pengertian Musik

Musik (music) berasal dari bahasa Yunani ”muse” yang bila diterjemahkan dalam

bahasa Indonesia berarti sebuah bentuk ”renungan”. Sejak dulu manusia telah

menyadari keajaiban dari kekuatan musik, dalam sejarah Yunani kuno, Plato

menuliskan bahwa belajar musik lebih manjur dalam membentuk sifat

dibandingkan yang lainnya, karena irama dan harmoni dapat masuk kedalam jiwa

seseorang dimana kekuatannya dapat mengendalikan seseorang (Swanson, 1962)

Seashore (1988) menuliskan sebuah syair yang menggambarkan tentang

musik, yaitu ”music is the medium through which we express our feelings of joy

and sorrow, love and patriotism, penitence and praise. It is the charm of the soul,

the instrument that lifts mind to higher regions, the gateway into the realms of

imagination. It makes the eye to sparkle, the pulse to beat more quickly. It cause

emotions to pass over our being like waves over the far-reaching sea”. Atau dapat

diartikan musik adalah ”sebagai media untuk mengekspresikan keadaan dalam

diri, seperti kesenangan dan kesedihan, cinta dan patriotisme, penyesalan dan

keyakinan. Sebuah cahaya yang memikat jiwa, sebuah instrumen yang mampu

membawa pikiran ketingkat yang lebih tinggi, sebuah gerbang menuju kenyataan

imajinasi, dapat membuat mata berbinar-binar, jantung berdetak lebih cepat, serta

15
16

menyebabkan emosi yang dapat mengguncang pemikiran bagaikan ombak di

lautan luas”.

The Oxford Concise Dictionary (dalam Deutsch, 1999) mendefinisikan

musik sebagai seni yang mengkombinasikan suara dari suara manusia atau

instrumen untuk mencapai keindahan bentuk dan ekspresi emosi.. Jadi dapat

dikatakan musik adalah suatu seni suara yang mengekspresikan ide-ide dan emosi

dalam bentuk yang signifikan dalam elemen ritme, melodi, harmoni dan warna,

dan telah diterima sebagai bentuk ekspresi otentik dalam masyarakat yang

digunakan secara luas.

2.1.2 Musik dan Tingkah Laku Manusia

Musik memang seakan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sejak

dahulu hingga sekarang dan merupakan suatu bahasa universal yang dapat

diterima dan dimengerti oleh setiap manusia diberbagai belahan dunia, serta tidak

membedakan pendengarnya dalam suatu golongan masyarakat, sehingga siapapun

dapat mengapresiasi musik dan menikmatinya walaupun ia tidak terpelajar di

bidang musik.

Blacking (dalam Djohan, 2005) menyatakan bahwa musik adalah perilaku

sosial yang kompleks dan universal, serta memiliki karakter penting dalam

kehidupan manusia sehingga tidak ada satu pun masyarakat atau budaya di dunia

yang tidak memiliki musik. Menurut Parker (dalam Djohan, 2005) elemen vibrasi

(fisika & kosmos) atas frekuensi, bentuk, amplitudo dan durasi belum menjadi

musik bagi manusia sampai semua itu ditransformasi secara neurologis dan
17

diinterpretasikan melalui otak. Transformasi kedalam musik dan respon manusia

(perilaku) adalah unik untuk dirasa (afeksi) karena otak besar manusia (kognisi)

berkembang dengan amat pesat sebagai akibat pengalaman musikal sebelumnya.

Menurut Sloboda (dalam Tambunan, 2001) Aktifitas musikal pada

manusia dapat berupa penciptaan karya musik, performa musikal atau

mendengarkan karya musik. Dengan melakukan salah satu dari tiga hal tersebut,

seseorang sudah dapat dikatakan terlibat dalam aktifitas musikal. Dua aktifitas

pertama merupakan suatu proses yang menghasilkan produk tertentu yang dapat

dipersepsi, sementara aktifitas yang ketiga lebih berupa kegiatan pasif yang tidak

selalu membutuhkan hasil fisik yang dapat diamati, walaupun tetap

mengetengahkan sejumlah aktifitas mental.

Djohan (2005) berpendapat musik yang bersifat stimulatif (tempo cepat

dan nada yang keras) dapat meningkatkan detak jantung seseorang sementara

yang bersifat non stimulatif/sedatif (tempo sedang atau pelan dan nada yang

lembut) dapat menurunkan detak jantung seseorang. Kemudian Lewis dkk (dalam

Djohan, 2005) menyatakan bahwa musik memiliki pengaruh yang kuat terhadap

suasana hati. Musik dengan kategori positif menghasilkan peningkatan suasana

hati positif demikian pula musik yag sedih juga menghasilkan suasana hati yang

negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa musik bisa mempengaruhi ekspresi

emosi orang yang mendengarkannya.

Nakagawa (2000) menambahkan bahwa musik adalah ekspresi seni yang

berpangkal pada tubuh, musik terdiri atas suatu peredaran atau arus balik

(feedback) dari membunyikan, mendengarkan, dan membunyikan kembali.


18

Karenanya membuat atau mendengarkan musik sama artinya berdialog dengan

tubuh, jika kita sedang menikmati musik, kita pasti menjadi sadar bahwa gerakan-

gerakan tubuh kita itu bukan sekedar tubuh kita sehari-hari. Contohnya ketika kita

sedang melakukan suatu aktifitas sambil mendengarkan musik maka disadari atau

tidak salah satu bagian dari anggota tubuh akan bergerak mengikuti irama musik

yang sedang kita dengarkan, seperti gerakan kepala yang mengangguk, jari tangan

yang mengetuk-ngetuk, kaki yang menginjak-injak hingga menggoyang-

goyangkan badan

Karena itu tidak dapat dibantah lagi musik mempunyai peranan dalam

sejarah perkembangan manusia dari masa ke masa, begitu juga pada tahapan

perkembangan manusia, tidak terkecuali pada masa remaja dimana pada saat

peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini remaja menjadi rentan

terhadap hal-hal yang baru mereka alami (perubahan fisik dan situasi sosial)

sehingga emosi mereka menjadi labil, dan belum secara penuh dan sadar

menyadari arti dari setiap peristiwa yang dialami.

Saat itu musik dengan lirik-liriknya menjadi sarana hiburan untuk melepas

kepenatan serta refleksi dari diri mereka. Dikatakan musik merupakan bagian

penting dari kebudayaan remaja. Karena remaja tertarik oleh berbagai macam

emosi yang diekspresikan dalam lagu-lagu populer yang biasanya mengangkat

tema-tema yang dekat dengan remaja, seperti percintaan, pertemanan, pencarian,

jati diri dan permasalahan sosial yang sering terjadi dalam masyarakat (Rice,

1996).
19

Hodges (1999) menyatakan bahwa musik tidak dapat dipungkiri lagi

memegang peranan yang penting pada perkembangan masa remaja. Musik bukan

hanya sebagai pengisi waktu luang saja, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang

mempengaruhi cara mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga

berpikir. Masa ketika remaja sedang berusaha mengembangkan diri dan identitas

kelompok, musik sangat mempunyai pengaruh besar untuk menolong remaja

menjalankan keduanya.

Menurut Larson (dalam Steinberg, 1999), kebanyakan remaja

menghabiskan 13% kegiatan sehari-hari berada dalam kamar, kemudian sekolah

dan sisanya yang paling banyak adalah menghabiskan waktu mendengarkan

musik. Selain itu remaja lebih memilih musik sebagi media untuk

merepresentasikan diri mereka, karena sifat dari musik itu sendiri yang luwes dan

universal juga tidak memiliki banyak aturan yang baku, sehingga mereka dapat

menyalurkan ide-ide yang dimiliki sebebas-bebasnya tanpa ada rasa takut.

2.1.3 Jenis-jenis Musik

Agar tidak memperlebar masalah dalam penelitian ini, maka peneliti berusaha

menjelaskan jenis-jenis preferensi musik yang berasal dari musik populer

(mainstream) yang kini sedang disukai oleh para remaja.

Setiap orang mempunyai preferensi (kecenderungan memilih) musik yang

berbeda-beda yang terbentuk oleh berbagai faktor, Schafer & Sedlmeier (2009)

menyatakan preferensi musik pada seseorang disebabkan karakteristik dari musik

tersebut (tempo,rhytm,pitch,dsb), familiar dan sering mendengarkan suatu jenis


20

musik, perasaan pada saat mendengarkan musik, dan yang tak ketinggalan adalah

usia dari pendengar musik. Sementara White (dalam Schwartz & Fouts, 2003)

menekankan bahwa preferensi musik merefleksikan para pendengarnya tentang

mereka sendiri.

Berdasarkan hal tersebut, Finnas (Dalam, Schwartz & Fouts, 2003)

membedakan penggemar musik menjadi 2 kategori berdasarkan kualitas musik

yang didengarkannya, yaitu mereka yang menggemari musik dengan kualitas

berat atau heavy music, mereka yang menggemari musik dengan kualitas ringan

atau light music.

Yang dimaksud heavy music adalah jenis musik populer yang mempunyai

tempo lagu cepat, nada yang keras dengan adanya penekanan irama yang kuat

secara terus-menerus disertai dentuman bunyi yang berulang-ulang dan biasanya

dimainkan dengan alat musik elektronik. Yang termasuk kedalam kategori heavy

music adalah musik rock beserta semua sub-genrenya (punk, metal, hardcore, emo

dll), musik rap (Schwartz & Fouts, 2003).

Yang tergolong light music adalah musik pop, pop remaja dan dance

(Schwartz & Fouts, 2003). Musik jenis ini meliputi balada-balada yang pelan dan

emosional, yang mengandung tema-tema perkembangan, juga melodi beritme

yang didesain untuk berdansa. Lirik yang ditemukan dalam lagu-lagu ini biasanya

membawakan tema mengenai hubungan dengan orang lain (keluarga, teman atau

kekasih), otonomi dan identitas serta keadaan sosial.

Preferensi musik pada remaja merefleksikan nilai-nilai, image (gaya yang

dihayati dan ingin ditampilkan diri sendiri) dan identifikasi yang membentuk
21

sense of self pada remaja. Selain itu remaja menggunakan produk-produk media

dalam memperlihatkan perbedaan individual diantara mereka dalam hal yang

menyangkut nilai-nilai, kepercayaan, minat dan karakteristik kepribadian (Arnett

& Larson, dalam Schwartz & Fouts, 2003). Sementara Lull (dalam Schwartz &

Fouts, 2003) menyatakan bahwa remaja menggunakan musik untuk melawan

otoritas pada segala tingkat, menunjukkan kepribadiannya, membangun hubungan

peer group dan hubungan romantis, juga untuk mempelajari hal-hal yang selama

ini tidak pernah disentuh oleh orang tua dan sekolah.

Menurut Schwartz & Fouts (2003), remaja yang mempunyai preferensi

musik heavy cenderung lebih independen, keras hati, sangat asertif dalam

hubungannya dengan orang lain, tidak acuh akan perasaan dan reaksi dari orang

lain, lebih suka terbawa suasana hati, lebih pesimistis, sangat sensitif, tidak mudah

puas, impulsif, lebih tidak hormat dari aturan masyarakat, dan lebih tidak percaya

diri pada kemampuan akademis. Mereka belum mempunyai identitas yang stabil

sehingga mereka berpegang pada kebingungan dan perasaan tidak nyaman yang

lebih mereka kenal daripada menghadapi masalah-masalah mereka di dunia nyata

dimana membentuk dan mempertahankan identitas diri tidaklah mudah.

Mendengarkan musik heavy yang mempunyai tema-tema yang sesuai

dengan perasaan mereka serta suara yang merefleksikan kekalutan diri mereka,

merasa berbagi dengan pendengar atau pemusik lainnya yang mempunyai

karakteristik mirip. Dengan demikian, musik heavy yang mereka dengarkan dapat

memberi perasaan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tugas-tugas

perkembangan, memberikan validasi akan kebingungan terhadap identitas diri


22

mereka dan memberikan keadaan yang aman untuk mengeksplorasi dan

menyusun suatu pemahaman terhadap diri mereka.

Selain itu musik heavy juga dapat mengalihkan perhatian remaja dari

emosi yang meledak-ledak dengan stimulasi suara dari musik yang keras dan

cepat, sehingga menghindari perasaan yang tidak nyaman serta masalah-masalah

perkembangan (Schwartz & Fouts, 2003). Menurut Hansen & Hansen (dalam

Hargreaves, 1997), penggemar musik heavy metal pada umumnya cenderung

berperilaku amoral, manipulatif, berpaham machiaveli (menghalalkan segala

cara), dan dalam perilaku seksual mereka cenderung mengarah kepada perilaku

hiperseksual. Sedangkan pada remaja yang menggemari musik punk mereka

cenderung memiliki perilaku yang lebih parah dari pada para penggemar musik

heavy metal, seperti terlibat dalam penyalahgunaan zat-zat adiktif (psikotropika),

maupun terdorong untuk melakukan aksi kriminalitas.

Arnett (dalam Rice, 1996) melaporkan bahwa remaja yang menyukai jenis

musik heavy mempunyai tingkat keterlibatan yang tinggi dalam reckless

behaviour (perilaku berbahaya), meliputi mabuk saat berkendara, kebut-kebutan,

berhubungan seks tanpa pengaman dan dengan orang yang baru dikenal,

menggunakan obat-obatan terlarang, pencurian di toko dan vandalism.

Sementara para remaja yang mempunyai preferensi pada musik light

cenderung berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi,

tidak impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka,

serta mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik. Tetapi, ada juga hal-
23

hal yang dikaitkan dengan kepercayaan diri, pertumbuhan fisik, hubungan

romantis dengan kekasih dan diterimanya diri mereka oleh teman-teman sebaya.

Ini terjadi karena pada umumnya light music membawakan tema-tema ini

dan emosi-emosi yang berhubungan dengan tema tersebut, sehingga

merefleksikan diri mereka serta memvalidasi siapa mereka dan bagaimana

perasaan mereka pada tahap perkembangan ini (Larson, Rosenbaum &

Thompson, dalam Schwartz & Fouts, 2003). Arnett (dalam Schwartz & Fouts,

2003) berpendapat bahwa musik light membantu untuk meregulasikan dan

mengekspresikan perasaan yang mereka alami, sehingga mereka dapat lebih

mudah bertransisi ke masa dewasa.

2.2 Remaja

2.2.1 Pengertian Remaja

Dalam ilmu Psikologi, khususnya Psikologi Perkembangan, ada salah satu

tahapan perkembangan dalam hidup manusia yang dianggap unik dan berperan

penting dalam kehidupan seseorang, sehingga banyak dijadikan sebagai bahan

penelitian oleh para ahli. Tahapan perkembangan yang dimaksud adalah masa

remaja.

Dalam Hurlock (1999), istilah adolescence yang dipergunakan saat ini

mempunyai arti cukup luas mencakup kematangan mental, emosional, fisik dan

sosial. Masa remaja bisa dibilang adalah masa penghubung atau masa peralihan

antara masa anak-anak dengan masa dewasa.


24

Sementara definisi remaja secara lengkap menurut WHO (dalam Sarwono,

2010) terbagi dalam tiga konseptual, yaitu:

1. Individu yang berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-

tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan.

2. Individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi

dari kanak-kanak menjadi dewasa.

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada

keadaan yang relatif lebih mandiri.

Santrock (2002) menyatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode

transisi antara masa kanak-kanak dan orang dewasa yang meliputi perubahan-

perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Masa remaja disebut juga masa

topan badai (strum & drang), karena mencerminkan kebudayaan modern yang

penuh gejolak akibat pertentangan nilai.

Karena hal itu, tidak salah jika para ahli sendiri ternyata mempunyai

perbedaan dalam menentukan batasan masa remaja. Hal ini disebabkan banyaknya

faktor yang mempengaruhi perkembangan setiap individu. Santrock (2002)

berpendapat bahwa masa remaja dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir

antara usia 18-22 tahun. Papalia (1998) memberikan batasan usia yang hampir

sama, yaitu sekitar 12-13 tahun hingga akhir belasan atau pada awal dua puluhan.

Kemudian Hurlock (1999) mengemukakan bahwa masa remaja awal

berlangsung kira-kira dari usia 13-16 atau 17 tahun dan masa remaja akhir

berawal dari usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun yaitu usia matang secara

hukum. Sementara Sarwono (2010) membuat batasan mengenai remaja indonesia


25

sesuai dengan kultur budaya yang ada dimasyarakat kita. Menurutnya remaja

Indonesia adalah individu yang berada pada usia 11-24 tahun, dan belum

menikah. Usia 11 tahun adalah saat seseorang mulai mengalami perubahan

seksual yang umumnya berakhir pada usia 24 tahun. Sedangkan dalam

masyarakat Indonesia, seseorang yang sudah menikah (berapapun usianya) akan

dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa.

2.2.2 Tahapan dan Tugas Perkembangan Remaja

Menurut Sarwono (2010), dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan,

setiap remaja harus melewati tiga tahapan perkembangan, yaitu:

1. Remaja Awal (early adolescence), remaja pada tahap ini masih terheran-

heran akan perubahan yang terjadi pada dirinya dan dorongan-dorongan

yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mulai mengembangkan

pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang

secara erotis.

2. Remaja Madya (middle adolescence), pada tahap ini remaja sangat

tergantung pada teman dan senang kalau mempunyai banyak teman.

Terdapat kecenderungan “narcistic”, menyukai teman-teman yang

mempunyai sifat dan minat yang sama. Selain itu remaja dalam tahap ini

berada dalam kondisi bingung untuk memilih, antara peka atau tidak peduli,

ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis.

3. Remaja Akhir (late adolescence), tahap ini adalah masa konsolidasi remaja

menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal, yaitu:
26

a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek

b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan dalam

pengalaman baru.

c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.

d. Egosentrisme diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri

sendiri dengan orang lain.

e. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan

masyarakat umum (the public).

Sedangkan, menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1999), semua tugas

perkembangan remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap pola perilaku yang

kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapai masa dewasa,

antara lain:

1. Mencapai hubungan yang baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya

baik pria atau wanita.

2. Mencapai peran sosial pria dan wanita.

3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.

4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

5. Mempersiapkan karir ekonomi untuk masa yang akan datang.

6. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

7. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk

berperilaku dan mengembangkan ideologi.


27

2.2.3 Kebutuhan Khas dan Bahaya pada Masa Remaja

Para ahli sepakat berpendapat bahwa terdapat kebutuhan yang khas pada remaja.

Kebutuhan itu berkaitan dengan psikologis-sosiologis yang mendorong remaja

untuk bertingkah laku yang juga khas. Menurut Garrison (Mappiare, dalam Ali &

Asrori, 2009), terdapat beberapa kebutuhan yang khas bagi remaja, antara lain:

1. Kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan ini ada sejak remaja dilahirkan

dan menunjukkan berbagai cara perwujudan selama masa remaja.

2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok merupakan hal

yang penting sejak remaja ”melepaskan diri” dari keterikatan keluarga dan

berusaha memantapkan hubungan dengan teman lawan jenis.

3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri yang dimulai sejak usia muda sangat

penting manakala remaja dituntut untuk menentukan berbagai macam

pilihan dan mengambil keputusan.

4. Kebutuhan untuk berprestasi menjadi sangat penting seiring dengan

pertumbuhannya mengarah kepada kedewasaan dan kematangan.

5. Kebutuhan akan pergaulan dengan orang lain, terjadi sejak mereka

bergantung dalam hubungan dengan teman sebaya.

6. Kebutuhan untuk dihargai dirasakannya berdasarkan pandangan sendiri

yang menurutnya pantas bagi dirinya.

7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh terutama nampak dengan

bertambahnya kematangan untuk mendapatkan kepastian. Remaja mulai

memerlukan beberapa petunjuk yang akan memberikannya dasar dalam

membuat keputusan.
28

Dalam masa remaja terdapat bahaya-bahaya yang mungkin saja terjadi

dikarenakan oleh suatu hal. Bahaya tersebut dapat dibedakan kepada kedua

kategori, yaitu bahaya fisik dan bahaya psikologis (Hurlock, 1999)

a. Bahaya Fisik

Terdapat beberapa macam bahaya fisik yang dialami selama masa remaja,

yaitu kematian, bunuh diri, cacat fisik, kekuatan, kecanggungan dan

kekakuan, bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan seksnya. Kematian

akibat terjangkitnya suatu penyakit jarang terjadi, dikarenakan kondisi

fisik pada masa remaja cenderung lebih baik dibandingkan dengan masa-

masa sebelumnya . Bunuh diri atau percobaan bunuh diri merupakan salah

satu bentuk bahaya fisik yang mengkhawatirkan, adapun hal yang

menyebabkan perlaku bunuh diri tersebut antara lain karena remaja

mengalami alienasi sosial ataupun mengalami keacauan keluarga dan

masalah di sekolah.

Cacat fisik seperti gigi yang bengkok, penglihatan dan pendengaran yang

kurang baik memang masih dapat diperbaiki namun penyakit kronis

seperti asma atau kegemukan dapat menghambat remaja melakukan hal-

hal yang dilakukan oleh teman-teman sebaya. Akibat pertumbuhan otot

selama masa awal remaja, kekuatan meningkat, tetapi sayangnya tidak

semua remaja mengalaminya sehingga mereka yang kekuatan ototnya

tidak begitu meningkat cenderung merasa kurang mampu dalam

melakukan suatu kegiatan. Kecanggungan dan kekakuan terjadi karena

perkembangan keterampilan dan motorik tidak seperti teman sebayanya.


29

Selain itu bagi remaja, bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan seksnya

dapat mengganggu karena remaja lebih dinilai melalui penampilan diri

yang sesuai dengan kelompok seksnya dibandingkan anak-anak.

b. Bahaya Psikologis

Bahaya psikologis yang pokok pada masa remaja adalah berkisar pada

kegagalan menjalankan peralihan psikologis ke arah kematangan yang

merupakan tugas perkembangan masa remaja yang penting. Diantaranya

adalah masalah perilaku sosial, perilaku seksual, perilaku moral dan

hubungan keluarga. Dalam perilaku sosial, ketidakmatangan ditunjukkan

dalam pola pengelompokkan yang kekanak-kanakan serta diskriminasi

yang didasarkan pada ras, agama, atau sosial ekonomi yang berbeda. Bila

hal ini berlanjut sampai akhir masa dewasa, maka akan mengakibatkan

ketidakmatangan. Menurut Lubis (dalam Wibawa, 2004), keadaan emosi

remaja yang masih labil erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu

saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia dapat marah sekali.

Hal ini terlihat pada remaja yang baru putus cinta atau remaja yang

tersinggung perasaannya. Dalam hal perilaku seksual, remaja juga

mengalami ketidakmatangan, hal ini terjadi karena perubahan yang

ekstrim, yang mana pada akhir masa kanak-kanak cenderung memusuhi

lawan jenis pada masa remaja justru menaruh minat dan mengembangkan

kasih sayang pada lawan jenis. Masalah-masalah hubungan seks diluar

pernikahan, serta kehamilan usia dini merupakan ciri-ciri ketidakmatangan

remaja.
30

Secara perilaku moral, remaja cenderung terlibat dalam kenakalan remaja

hingga penggunaan obat terlarang. Dalam hubungan dengan keluarga,

remaja yang memiliki hubungan keluarga kurang baik dapat

mengakibatkan terjadinya hubungan yang buruk diluar lingkungan

keluarganya.

2.3 Risk Taking Behaviour

2.3.1 Pengertian Risk Taking Behaviour

Menurut Steinberg (1999) tingkah laku adalah hasil dari rangkaian proses:

a. Identifikasi alternatif pilihan

b.Identifikasi konsekuensi dari tiap pilihan

c. Evaluasi terhadap kemungkinan dari tiap konsekuensi

d.Mengecek segala sesuatu yang biasa terjadi pada tiap konsekuensi

e. Mengkombinasikan seluruh informasi yang didapat untuk membuat

keputusan

Menurut Hillson dan Murray (2005) risk atau resiko didefinisikan sebagai

ketidakpastian terhadap sesuatu yang dapat berdampak positif atau negatif.

Fischoff dkk. (dalam Yates, 1992), menyebutkan risk sebagai adanya ancaman

terhadap nyawa atau kesehatan seseorang. Yates (1992) menyatakan bahwa risk

itu subyektif karena setiap individu mempunyai persepsi berbeda mengenai hal-

hal yang mereka anggap beresiko.

Misalnya, ketika kita melihat pengendara motor yang ugal-ugalan, ada yang

berpendapat hal tersebut sangat membahayakan baik untuk dirinya juga orang
31

lain. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang

riskan karena mereka menganggap pengendara tersebut tentu sudah terampil atau

sedang terburu-buru.

Gullone dkk (2000) mendefinisikan risk sebagai akibat tidak pasti dari suatu

tingkah laku yang diasosiasikan dengan kemungkinan terjadinya konsekuensi

negatif, akan tetapi persepsi kemungkinan terjadinya kosekuensi positif juga ada,

sehingga keadaan menjadi seimbang dan jika konsekuensi negatif melebihi

konsekuensi positif maka tingkah laku itu dianggap sebagai risk taking behaviour.

Risk taking behaviour menurut The Encyclopedic Dictionary (dalam

Christia, 2001) adalah jika seseorang menempatkan sesuatu dengan taruhan atau

resiko, dimana resiko itu sendiri menimbulkan konsekuensi positif dan negatif.

Remaja adalah individu yang paling banyak dan sering melakukannya karena

mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa, unik dan kebal

terhadap hal-hal yang beresiko (Duffy, 2005)

Jadi dapat disimpulkan bahwa risk taking behaviour adalah segala bentuk

perilaku yang dianggap atau mengandung resiko dimana kemungkinan

konsekuensi negatif yang akan diterimanya lebih besar daripada konsekuensi

positif.

2.3.2 Tipe-Tipe Risk Taking Behaviour

Risk taking behaviour dapat dibagi menjadi empat tipe (Gullone & Moore, 2000),

yaitu:
32

1. Perilaku mencari tantangan (Thrill-seeking behaviour),

Yaitu perilaku mencari sensasi yang intens dan diasosiasikan dengan perasaan

naiknya kadar adrenalin di tubuh/excitement yang berupa perilaku mencari

tantangan tetapi secara relatif dapat diterima secara sosial, contohnya adalah

olahraga ekstrem atau berbahaya (arung jeram, panjat tebing, in-line, bungee-

jumping, skateboarding, bmx dll).

2. Perilaku berbahaya (Reckless behaviour)

Pada bagian tertentu juga merupakan perilaku mencari tantangan namun kadar

resikonya lebih tinggi karena akibat yang ditimbulkan biasanya juga

dipersepsikan secara negatif oleh masyarakat luas, misalnya mabuk saat

berkendara, kebut-kebutan, berkendara tidak menggunakan pengaman,

mengkonsumsi narkoba, menggunakan jarum suntik secara bergantian,

berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual.

3. Perilaku Memberontak (Rebellious behaviour)

Yaitu mencari tantangan dengan melanggar aturan-aturan yang ada di

masyarakat, biasanya kerap dilakukan remaja antara lain minum alkohol,

merokok, mengutil, membolos, berkelahi/tawuran, vandalisme, dll.

4. Perilaku Antisosial (Antisocial behaviour)

Merupakan tingkah laku yang paling rendah konsekuensi negatifnya secara

langsung, namun sama-sama tidak disukai, baik di kalangan dewasa atau

remaja sekalipun, salah satu contohnya adalah rakus, berjudi, berlaku curang,

mengganggu dan menghina orang lain.


33

Menurut Hillson & Murray (2005). Dalam dunia Psikologi, individu dapat

digolongkan menjadi empat tipe, antara lain:

1. Risk Seeking, yaitu orang-orang yang cenderung berani mengambil tindakan

beresiko dan menikmati hidup seperti itu.

2. Risk Averse, yaitu mereka yang cenderung menghindari perbuatan yang

mengandung resiko.

3. Risk Tolerance, yaitu kelompok orang yang dapat menerima tingkah laku

beresiko dan menganggap hal tersebut sesuatu yang normal dalam kehidupan.

4. Risk Neutral, yaitu mereka yang menganggap tingkah laku beresiko adalah

suatu hal yang wajar dilakukan untuk mendapatkan seseuatu yang berharga.

Mereka tidak termasuk dalam risk seeking ataupun risk averse, akan tetapi dapat

menerima ide-ide baru dan tidak takut untuk perubahan.

Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam risk taking

behaviour, antara lain:

1. Risk perception, yaitu segala informasi yang dimiliki individu yang

kemudian digunakan dalam memahami berbagai kemungkinan tindakan

yang akan diambil (aktif atau pasif) terhadap suatu objek atau peristiwa.

2. Perceived benefits, yaitu memikirkan tentang manfaat atau hasil apa yang

akan didapatkannya bila melakukan suatu tindakan. Apakah hal yang

dilakukannya sesuai dengan kepentingan.

3. Consequences, yaitu setiap kemungkinan akibat yang akan diterimanya

Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi risk seeking maupun risk averse

didalam kondisi yang berbeda didalam hidup dan tergantung nilai-nilai yang
34

mereka pegang serta yakini. Sebagai contoh, seorang pembalap belum tentu

berani mempertaruhkan semua uangnya diatas meja judi, begitu pula seorang

penjudi bisa jadi sangat takut untuk diajak balapan.

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risk Taking Behaviour

Faktor-faktor yang mempengaruhi risk taking behaviour, menurut Gullone dkk

(dalam Christia, 2001), adalah:

a. Belief tentang resiko.

Belief tentang resiko pada seseorang menentukan apakah ia akan melakukan

risk taking behaviour atau tidak. Semakin ia mempersepsikan suatu tindakan

beresiko maka semakin besar kecenderungannya untuk tidak melakukan

tindakan tersebut.

b. Jenis kelamin

Keterlibatan dalam risk taking behaviour secara signifikan dipengaruhi oleh

jenis kelamin. Ini karena wanita cenderung mempunyai persepsi bahwa suatu

tindakan dapat beresiko lebih tinggi, dibandingkan dengan para pria (terutama

remaja) yang mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa,

unik dan kebal terhadap hal-hal yang beresiko.

c. Usia

Pengaruh usia juga cukup menentukan, karena terdapat perbedaan yang

signifikan dalam mempersepsikan resiko dari suatu tingkah laku. Seseorang

yang berusia muda atau remaja berpendapat resiko dari risk taking behaviour
35

mereka tidaklah besar sehingga kemungkinan mereka terlibat lebih tinggi

daripada yang berusia lebih tua atau dewasa.

d. Kepribadian

Kepribadian juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi risk

taking behaviour seseorang, walaupun tergantung dari tipe resiko perilaku,

seperti adanya hubungan positif antara thrill seeking risk behaviour (mencari

tantangan) dengan kepribadian ekstrovert. Karena pada sebagian besar orang

dengan kepribadian ekstrovert diketahui bahwa mereka mempunyai sensation

seeking yang tinggi, dan risk taking behaviour biasanya dilakukan oleh

mereka yang mempunyai sensation seeking tinggi (Little dan Zuckerman,

dalam Schwartz dan Fouts, 2003).

Terdapat juga beberapa penjelasan mengenai penyebab timbulnya risk

taking behaviour pada remaja, antara lain:

a. Teori Keputusan Tingkah Laku (Behavioural Decision Theory)

Dalam teori ini menurut Steinberg (1999), sangatlah penting untuk

mengetahui apakah remaja menggunakan proses yang berbeda dari orang dewasa

dalam mengidentifikasikan, mengukur, dan mengevaluasi pilihan dan konsekuensi

dari tingkah laku. Dan diketahui penyebabnya adalah karena adanya perbedaan

dalam mengevaluasi kemungkinan dari konsekuensi yang berbeda. Contohnya,

ketika seseorang memutuskan untuk menggunakan narkoba pada suatu pesta atau

pertunjukan musik, maka akan ada evaluasi terhadap berbagai konsekuensi, yaitu

resiko secara hukum dan kesehatan, efek sampingnya, dan penilaian dari orang

lain yang hadir pada saat itu. Baik remaja maupun orang dewasa akan
36

mempertimbangkan semua kemungkinan ini, tetapi orang dewasa relatif lebih

menitikberatkan pada resiko hukum dan kesehatan dari narkoba, sedangkan

remaja lebih lebih pada konsekuensi sosial tidak menggunakan narkoba yang

didapatnya (dapat berupa penolakan dari teman kelompoknya).

Saat itu orang dewasa melihat keputusan remaja yang lebih menghargai

penerimaan kelompok daripada kesehatan diri sebagai sesuatu yang tidak rasional.

Teori ini menjelaskan bahwa semua tindakan termasuk yang beresiko sekalipun

dapat dilihat secara rasional ketika kita mengerti cara yang dilakukan individu

untuk mengukur dan mengevaluasi konsekuensi dari berbagai aksi atau tingkah

laku manusia. Penekanan selanjutnya pada teori ini adalah keputusan beresiko

pada remaja bukan karena keputusan yang tidak rasional, tetapi lebih pada

bagaimana remaja memperoleh informasi yang mereka gunakan untuk membuat

keputusan dan seberapa akurat informasi tersebut.

b. Teori Biologis atau Genetik

Menurut teori ini yang dijelaskan Steinberg (dalam Christia, 2001), risk taking

behaviour dapat dikatakan sebagai tingkah laku yang tidak konvensional

disebabkan karena adanya predisposisi yang bersifat menurun atau bawaan.

Kemudian pandangan berikutnya bahwa secara dasar biologis ada perbedaan

individu dalam dorongan (arousal) dan pencarian sensasi (sensation seeking),

dimana hal ini menjelaskan bahwa risk taking behaviour berkaitan dengan

dorongan yang berlebih dan kesenangan mencari tantangan (Little and

Zuckerman, dalam Schwartz dan Fouts, 2003)

c. Teori Konteks Keluarga


37

Timbulnya risk taking behaviour sebagai tingkah laku yang menyimpang

merupakan hasil pendidikan dalam keluarga. Seorang anak dibesarkan dan

disajikan tingkah laku yang bermasalah sebagai sumber respon yang adaptif

untuk menghadapi dunia yang kejam (Steinberg, dalam Christia, 2001)

d. Teori Sosiologis

Dryfoos (dalam Steinberg, 1999) menyatakan bahwa keterlibatan pada suatu

tingkah laku beresiko dapat menyebabkan keterlibatan pada tingkah laku

beresiko yang lain. Misalnya penggunaan narkoba memungkinkan terjadinya

perilaku seks bebas yang mengakibatkan meningkatnya kehamilan pranikah

pada remaja atau yang lebih ekstrem tindakan bunuh diri.

e. Teori Kontrol Sosial (Social Control Theory)

Menurut Gottfredson dan Hirschi (dalam Christia, 2001), individu yang tidak

memiliki ikatan yang kuat pada institusi masyarakat, seperti keluarga, sekolah,

masyarakat atau tempat bekerja, akan lebih mudah bertingkah laku beresiko

dalam berbagai cara. Teori ini menekankan bahwa perkembangan sikap yang

tidak konvensional adalah akibat dari adanya keterlibatan pada kelompok

yang tidak konvensional pula, atau keterlibatan pada satu tingkah laku

beresiko dapat menciptakan rangkaian tingkah laku beresiko lainnya.

2.4. Kerangka Berpikir

Nakagawa (2000) menyatakan bahwa musik adalah ekspresi seni yang berpangkal

pada tubuh, musik terdiri atas suatu peredaran atau arus balik (feedback) dari

membunyikan, mendengarkan, dan membunyikan kembali. Karenanya membuat


38

atau mendengarkan musik sama artinya berdialog dengan tubuh, jika kita sedang

menikmati musik, kita pasti menjadi sadar bahwa gerakan-gerakan tubuh kita itu

bukan sekedar tubuh kita sehari-hari. Jadi musik berperan dalam sejarah

perkembangan manusia dari masa ke masa, begitu juga pada tahapan

perkembangan manusia, termasuk masa remaja.

Santrock (2002) menyebutkan bahwa masa remaja merupakan suatu

periode transisi antara masa kanak-kanak dan orang dewasa yang meliputi

perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Pada masa ini remaja

menjadi rentan terhadap hal-hal yang baru mereka alami (perubahan fisik dan

situasi sosial) sehingga emosi mereka menjadi labil, dan belum secara penuh dan

sadar menyadari arti dari setiap peristiwa yang dialami. Saat itu musik dengan

lirik-liriknya menjadi sarana hiburan untuk melepas kepenatan serta refleksi dari

diri mereka.

Kebiasaaan para remaja untuk menghabiskan banyak waktu

mendengarkan musik tidak jauh berbeda, tetapi tidak semua orang menyukai jenis

musik yang sama. Banyak remaja yang mempunyai preferensi (kecenderungan

memilih/menyukai) musik yang pelan dan lembut (light music) karena dapat

membuat nyaman dan menenangkan perasaan, tetapi tidak sedikit juga remaja

yang mempunyai preferensi jenis musik keras (heavy music) yang dapat membuat

semangat (Schwartz & Fouts, 2003).

Berdasarkan hal tersebut, terdapat kemungkinan kebiasaan mendengarkan

salah satu jenis musik dapat memberi pengaruh bagi remaja baik positif ataupun

negatif. Dari kedua jenis musik tersebut, heavy music dianggap memberi
39

pengaruh buruk pada tingkah laku remaja, pandangan bahwa jenis musik ini

memberi pengaruh negatif diperkuat saat Hansen & Hansen (dalam Hargreaves,

1997) yang melakukan penelitian tentang perilaku individu yang menyenangi

jenis musik heavy, menyatakan bahwa penggemar musik heavy metal pada

umumnya cenderung berperilaku amoral, manipulatif, menghalalkan segala cara,

dan dalam perilaku seksual mereka cenderung mengarah kepada perilaku

hiperseksual. Sedangkan pada remaja yang menggemari musik punk mereka

cenderung terlibat dalam penyalahgunaan zat-zat adiktif (psikotropika), maupun

terdorong untuk melakukan aksi kriminalitas.

Sementara remaja yang berpreferensi musik light cenderung

berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi, tidak

impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka, serta

mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik, sehingga mereka dapat

lebih mudah bertransisi ke masa dewasa. Meskipun demikian, di Indonesia

banyak juga kasus dimana konser musik light yang berakhir rusuh.

Perilaku para remaja yang mengkonsumsi alkohol, berkelahi, dan

melakukan aksi perusakan dalam dunia psikologi dapat dikategorikan sebagai

rebellious behaviors (perilaku memberontak) dan antisocial behaviors (perilaku

antisosial) yang termasuk dalam tipe-tipe tingkah laku beresiko (risk taking

behaviour), yaitu tingkah laku yang diasosiasikan dengan kemungkinan terjadinya

konsekuensi negatif melebihi konsekuensi positif (Gullone dkk, 2000).

Dengan melihat fenomena yang terjadi di masyarakat kita, dimana musik

semakin digemari oleh para remaja serta sering terjadinya kerusuhan pada konser
40

musik, baik heavy maupun light yang sampai menimbulkan korban jiwa. Maka

penulis bermaksud ingin mengetahui apakah ada hubungannya antara preferensi

musik pada remaja dengan tingkah laku beresiko (risk taking behaviour).

Bagan Kerangka Berpikir

Preferensi Remaja Risk Taking


musik Behaviour

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik

dengan risk taking behaviour pada remaja.

b. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi

musik dengan risk taking behaviour pada remaja.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini karena berkaitan dengan

angka-angka dan datanya berwujud bilangan (skor/nilai peringkat/frekuensi), serta

dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau

hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan prediksi bahwa

suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Arikunto, 2002).

3.1.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Penelitian korelasi

adalah penelitian yang sering digunakan untuk menentukan tingkat hubungan

variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi (Sevilla, 1993)

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat

yang berdiri sendiri (Kerlinger, dalam Sevilla, 1993). Variabel dibagi menjadi dua

macam yaitu Variabel Bebas (Independen Variabel) dan Variabel Terikat

(Dependen Variabel). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

a. Variabel Bebas : Preferensi Musik

b. Variabel Terikat : Risk Taking Behaviour

41
42

3.2.1 Definisi Konseptual Variabel

Preferensi musik adalah kecenderungan untuk memilih dan menyukai salah satu

jenis musik populer yang sedang berkembang sejajar dengan perkembangan

media audio visual dari awal abad ini sampai sekarang.

Risk taking behaviour adalah segala bentuk perilaku yang dilakukan, yang

dianggap atau mengandung resiko dimana kemungkinan konsekuensi negatif yang

akan diterima seseorang lebih besar daripada konsekuensi positif.

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel artinya menerjemahkan konsep mengenai variabel yang

bersangkutan ke dalam bentuk indikator perilaku (Azwar, 2003).

Preferensi musik adalah kecenderungan seseorang untuk menyukai salah

satu jenis musik populer yang diukur menggunakan skor yang diperoleh

berdasarkan kualitas musik yang disukai dan sering didengarkannya (Finnas,

dalam Scwartz & Fouts, 2003), yaitu: Light music dan Heavy Music.

Light music terdiri dari 4 kualitas musik, yaitu: 1. romantis, bergairah dan

berkhayal, 2. damai, lembut dan santai, 3. merenung, serius dan berpikir, 4.

tradisional, kebaikan dan kebijaksanaan (pop, pop remaja, jazz, R&B, country,

nasyid, classic, dance, dangdut dll). Heavy music terdiri dari 3 kualitas musik,

yaitu: 1. penuh kekecewaan dan protes, 2. kuat, bising dan keras, 3. liar dan

dimainkan dalam tempo cepat (rock, metal, punk, hardcore, emo, rap, ska dll).

Cara mengukurnya, yaitu: subjek diberikan pernyataan tentang jenis musik apa

yang sering mereka dengarkan, yang disukai, dan tidak disukai, dsb.
43

Risk taking behaviour adalah suatu perilaku yang dilakukan sesorang

dimana konsekusensi negatifnya lebih besar dibandingkan konsekuensi positifnya,

yang diukur menggunakan skor yang diperoleh berdasarkan 4 tipe tingkah laku

yang dilakukan seseorang (Gullone dkk, 2000), yaitu: perilaku mencari tantangan

(thrill-seeking risk behaviour) merupakan perilaku mencari sensasi yang intens

dan diasosiasikan dengan perasaan naiknya kadar adrenalin di tubuh/excitement

yang berupa perilaku mencari tantangan tetapi secara relatif masih dapat diterima

sosial, biasanya berhubungan dengan olahraga ekstrem, seperti: skateboard, bmx,

in-line skate, panjat tebing, dll. Perilaku berbahaya (reckless behaviour)

merupakan perilaku yang kadar resikonya lebih tinggi karena akibat yang

ditimbulkan biasanya juga dipersepsikan secara negatif oleh masyarakat luas,

misalnya: mabuk saat berkendara, kebut-kebutan, berkendara tidak menggunakan

pengaman, mengkonsumsi narkoba, dsb. Perilaku memberontak (rebellious

behaviour) yaitu perilaku melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat,

biasanya kerap dilakukan remaja antara lain: minum alkohol, merokok, mengutil,

membolos, berkelahi, tawuran, vandalisme, dll. Yang terakhir adalah perilaku

antisosial (antisocial behaviour) merupakan perilaku yang paling rendah

konsekuensi negatifnya secara langsung, namun sama-sama tidak disukai, baik di

kalangan dewasa atau remaja sekalipun, contohnya: rakus, berjudi, berlaku

curang, mengganggu, menghina orang lain dsb.

Cara mengukurnya, yaitu: subjek diberikan pernyataan tentang perilaku

yang mereka anggap hal tersebut beresiko atau tidak beresiko.


44

3.3 Subyek Penelitian

3.3.1 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi

dalam penelitian ini adalah remaja, karena jumlahnya yang besar dan tidak dapat

dipastikan, maka peneliti menentukan pembatasan usia dari remaja madya hingga

remaja akhir, yaitu 15-22 tahun (Santrock, 2001). Sedangkan sampel adalah

sebagian dari populasi yang akan diteliti yang dimaksudkan untuk

menggeneralisasikan kesimpulan yang diperoleh dalam suatu penelitian

(Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan sebanyak 50

orang, jumlah ini sudah memenuhi syarat untuk penelitian, karena ukuran sampel

minimum untuk penelitian korelasional dapat diterima bila terdiri dari 30 orang

atau lebih (Gay, dalam Sevilla, 1993).

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam memilih sampel penelitian ini, peneliti menggunakan teknik non-

probability sampling dimana tidak semua individu dalam populasi mendapat

kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam penelitian (Gay,

dalam Sevilla, 1993). Sedangkan metode yang digunakan adalah incidental

sampling yaitu metode pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi dimana

sampel diambil berdasarkan kemudahan data yang diperlukan, seperti mudah

ditemui, dijangkau, atau secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan bersedia

menjadi partisipan (Guilford, 1981).


45

Berhubung penelitian ini dilakukan menggunakan teknik non-probability

sampling, maka tidak semua remaja terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini.

Pengambilan sampel incidental digunakan berdasarkan keterbatasan waktu,

karena penelitian dilakukan pada saat pertengahan bulan puasa dimana sekolah

sudah libur. Pertimbangan lain dari peneliti menggunakan teknik incidental adalah

faktor tenaga dan biaya, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang lebih besar

dan jauh. Adapun karakteristik dari penelitian ini adalah remaja yang berusia 15

hingga 22 tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada tiga lokasi yang berbeda agar

penyebaran kuesionernya lebih luas jangkauannya, yaitu yang pertama di kampus

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah untuk mendapatkan responden dari

kalangan mahasiswa, yang kedua di Elfa’s Music Studio, Pondok Labu untuk

mendapatkan responden yang rata-rata masih bersekolah, dan yang ketiga

disekitar Lapangan Tegar Beriman, Pemda Cibinong yang merupakan tempat

berkumpulnya para remaja pada saat sore hari.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang didapat dari dalam penelitian ini diperoleh dari alat berupa skala. Skala

adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun suatu daftar yang

berisikan rangkaian pernyataan mengenai suatu hal dalam suatu bidang (Azwar,

2003). Dalam hal ini berbentuk skala model Likert dengan menggunakan 4

alternatif jawaban dari pilihan “Sangat Setuju” hingga “Sangat Tidak Setuju”,
46

dengan tidak memasukkan alternatif jawaban ragu-ragu atau netral, dengan tujuan

untuk lebih melihat kecenderungan ke arah sesuai atau tidak sesuai.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari dua skala. Skala

pertama adalah skala preferensi musik yang dibuat berdasarkan dari 2 kategori

kualitas musik yang disukai dan sering didengarkan oleh seseorang (Finnas,

dalam Scwartz & Fouts, 2003), yaitu: Light music, Heavy music.

Berikut ini adalah blue print try out skala preferensi musik

Tabel 3.1

Aspek Indikator Favorabel Unfavorabel Total


Light - romantis, bergairah dan 1,8,13,17,29, 3,21,38,47 28
music
berkhayal 31,36
- damai, lembut dan santai 2,14,19,42 16,35,39
- merenung, serius dan 11,24,43 9,27,46
berpikir
- tradisional, kebaikan dan 4,15 37,49
kebijaksanaan
Heavy - penuh kekecewaan dan 34,40 5,20,30,44 22
music
protes
- kuat, bising dan keras 6,18,23,25,28,41 12,22,45
- liar dan dimainkan dalam 10,26,48 7,32,33,50
tempo cepat
Jumlah item 30 20 50

Skala yang kedua adalah skala risk-taking behaviour. Aspek yang akan

diukur dalam skala ini berdasarkan tipe tingkah laku beresiko menurut Gullone
47

dkk (2000), yaitu: thriil-seeking behaviour, reckless behaviour, rebellious

behaviour, antisocial behaviour.

Berikut ini adalah blue print try out skala risk-taking behaviour

Tabel 3.2

Aspek Indikator Favorabel Unfavorabel Total


Thrill- - Olahraga ekstrem dan 3,20,30,37 19,23,38,45 8
seeking
behaviour berbahaya
Reckless - Perilaku negatif 5,9,13,15,28,39 12,16,35,41,42 11
Behaviour
Rebellious - Perilaku melanggar 2,6,8,10,17,26,27 7,22,25,29,34,50 17
Behaviour
aturan dan norma ,32,36,44,48
Antisocial - Perilaku yang tidak 4,11,14,18,21,40, 1,24,31,33,46,47, 14
Behaviour
disukai masyarakat 43 49
Jumlah item 29 21 50

Adapun untuk skoringnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skoring Jawaban

Pernyataan Favorabel Unfavorabel

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

3.5 Teknik Uji Instrumen

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen, yaitu

skala Preferensi musik sebanyak 50 item dan skala Risk taking behaviour
48

sebanyak 50 item. Uji instrumen dilakukan kepada 39 orang remaja putra dan 31

orang remaja putri, sehingga berjumlah 70 responden. Setelah semua data

terkumpul, selanjutnya adalah menganalisa data. Penelitian yang menggunakan

skala sebagai alat pengumpul data harus memenuhi syarat valid dan reliable, agar

terjamin akurasi datanya, oleh karena itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

3.5.1 Uji Validitas

Validitas menurut Azwar (2005) adalah ketetapan dan kecermatan skala dalam

menjalankan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan valid jika memiliki

tingkat validitas yang tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan

sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang

variabel yang dimaksud.

Sedangkan uji validitas adalah untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan

kecepatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya. Uji validitas skala ini

dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan skor

total. Adapun rumus yang digunakan adalah product moment yang dikemukakan

oleh Pearson (Azwar, 2005). Untuk perhitungannya menggunakan program SPSS

versi 13.00

3.5.2 Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
49

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat

keterandalan dan dapat dipercaya (Arikunto, 2002).

Metode uji reliabilitas terhadap alat ukur (skala) dalam penelitian ini

menggunakan coefficient alpha yang dikemukakan oleh Cronbach. Proses

perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi

13.00. Untuk menentukan koefisiensi reliabilitas alpha cronbach maka digunakan

kaidah reliabilitas menurut Guilford (1981), sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Koefisiensi Reliabilitas

Sangat Reliabel > 0,9

Reliabel 0,7 – 0,9

Cukup Reliabel 0,4 – 0,7

Kurang Reliabel 0,2 – 0,4

3.6 Hasil Uji Instrumen

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti telah melakukan uji instrumen skala

preferensi musik yang terdiri dari 50 item dan skala risk-taking behaviour yang

terdiri dari 50 item. Uji instrumen diberikan kepada 70 orang remaja yang terdiri

dari 39 remaja pria dan 31 remaja wanita. Adapun tujuan dari pelaksanaan uji

instrumen ini dimaksudkan untuk:

1. Mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan responden dalam

menyelesaikan pengisian instrumen


50

2. Mengetahui pemahaman responden terhadap pernyataan atau item-item

yang diberikan

3. Mengetahui kesulitan yang dialami responden dalam menyelesaikan

pengisian instrumen

4. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan

dengan skor total

5. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan untuk mengukur

tingkat reliabilitas skala tersebut

3.6.1 Instrumen Preferensi Musik

Berdasarkan hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen ini menunjukkan

terdapat 15 item yang valid pada nomor

6,8,10,22,23,26,28,32,34,37,38,40,41,44,47 dalam taraf signifikansi 1% dan 5%

dan 35 item yang tidak valid pada nomor

1,2,3,4,5,7,9,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,24,25,27,29,30,31,33,35,36,39,42,

43,45,46,48,49,50.

Sementara dari hasil uji reliabilitas menggunakan α cronbach diperoleh

koefisien sebesar 0,743. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen

penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena suatu skala dikatakan reliabel jika

nilai alpha cronbach antara 0,7 – 0,9.

Setelah dilakukan beberapa modifikasi, untuk menambah variasi item

dalam skala ini peneliti memasukkan 4 item yang mempunyai nilai mendekati
51

nilai pada r tabel dan dianggap layak dalam penelitian ini, yaitu item no:

4,24,35,46. Jadi jumlah item yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 19.

Berikut adalah revisi blue print skala preferensi musik setelah try out

Tabel 3.5

Aspek Indikator Favorabel Unfavorabel Total


Light - romantis, bergairah 8 47 8
music dan berkhayal
- damai, lembut dan 38 35
santai
- merenung, serius dan 24 46
berpikir
- tradisional, kebaikan 4 37
dan kebijaksanaan
Heavy - penuh kekecewaan 34,40 44 11
music dan protes
- kuat, bising dan 6,23,28,41 22
keras
- liar dan dimainkan 10,26 32
dalam tempo cepat
Jumlah item 12 7 19

3.6.2 Instrumen Risk Taking Behaviour

Dari hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen ini menunjukkan terdapat 40

item yang valid pada nomor

1,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,1,4,15,16,17,18,19,21,23,24,25,26,28,31,32,34,35,36,37,

38,39,40,41,42,43,44,47,48,49,50 dalam signifikansi 1% dan 5% dan 10 item

yang tidak valid pada nomor 2,3,20,22,27,29,30,33,45,46.


52

Sementara uji reliabilitas pada skala risk taking behaviour menghasilkan

nilai α cronbach 0,914. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen

penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena sesuai dengan kaidah reliabilitas

Guilford (1981), suatu skala dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach antara

0,7 – 0,9.

Berikut adalah revisi blue print skala risk taking behaviour setelah try out

Tabel 3.6

Aspek Indikator Favorabel Unfavorabel Total

Thrill- - Olahraga ekstrem 37 19,23,38 4


seeking
behaviour

Reckless - Perilaku negatif dan 5,9,13,15,28,39 12,16,35,41,42 11


Behaviour
berbahaya
Rebellious - Perilaku melanggar 6,8,10,17,26,32,36, 7,25,34,50 13
Behaviour
peraturan dan 44,48
norma
Antisocial - Perilaku yang tidak 4,11,14,18,21,40,43 1,24,31,47,49 12
Behaviour
disukai masyarakat
Jumlah item 23 17 40

3.7 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian deskriptif korelasional, besar atau tingginya hubungan antar

variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah

suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran

dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara

variabel-variabel lain (Arikunto, 2002). Pengolahan data dalam penelitian ini


53

menggunakan analisis statistik dan penghitungan dilakukan menggunakan

program SPSS versi 13.00.

Arah korelasi dinyatakan dalam tanda + (plus) dan – (minus). Tanda +

(plus) menunjukkan adanya korelasi sejajar searah, dan tanda – (minus)

menunjukkan adanya korelasi sejajar berlawanan arah. Ada tidaknya korelasi,

dinyatakan dalam angka pada indeks. Betapapun kecilnya indeks korelasi, jika

bukan 0,000 dapat diartikan bahwa antara kedua variabel yang dikorelasikan

terdapat korelasi. Interpretasi tinggi-rendahnya korelasi dapat diketahui juga dari

besar kecilnya angka dalam indeks korelasi. Makin besar angka dalam indeks

korelasi, makin tinggilah korelasi kedua variabel yang dikorelasikan (Arikunto,

2002).

Tabel 3. 7

Koefisien Korelasi Interpretasi


0.80 – 1.00 Hubungan Sangat Kuat
0.60 – 0.80 Hubungan Kuat
0.40 – 0.60 Hubungan Sedang
0.20 – 0.40 Hubungan Rendah
0.00 – 0.20 Sangat Rendah / Tidak berkorelasi

3.8 Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan

a. Membuat perumusan masalah

b. Menentukan variabel yang akan diteliti


54

c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori

yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti

d. Membuat alat ukur berupa skala preferensi musik dan skala risk taking

behaviour.

2. Tahap uji coba

Melakukan try out alat ukur pada tanggal 31 Juli – 1 Agustus 2010.

3. Tahap Pelaksanaan

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 26 – 28 Agustus 2010. Peneliti

menyebarkan skala penelitian pada para remaja di tiga tempat, yaitu Fakultas

Psikologi UIN Jakarta (Ciputat), Elfa’s Music Studio, Pondok Labu (Jakarta

Selatan) dan sekitar Lapangan Tegar Beriman, Pemda Cibinong (Bogor). Jumlah

responden pada penelitian ini berjumlah 50 orang.

4. Tahap Pengolahan data

a. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden.

b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian

membuat tabel data.

c. Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk

menguji hipotesis penelitian.

d. Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian.


BAB IV

PRESENTASI DAN ANALISA DATA

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Berikut ini diuraikan gambaran umum subjek dalam penelitian ini berdasarkan

jenis kelamin, usia, hobi, pendidikan, lama mendengarkan musik, tempat tinggal,

intensitas menonton konser, dan jenis tingkah laku bersiko yang pernah dilakukan.

Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang berjumlah 50 orang.

4.1.1 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase


1 Laki-laki 27 54%
2 Perempuan 23 46%
Total 50 100%

Dari tabel 4.1.1 diatas menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini terdiri

dari 27 orang Laki-laki atau 54% dan 23 orang Perempuan atau 46% dari jumlah

responden.

55
56

4.1.2 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

No Usia Jumlah Persentase


1 15 – 18 tahun 27 54%
2 19 – 22 tahun 23 46%
Total 50 100%

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan usia diperoleh 27 orang

atau 54% responden berusia 15 – 18 tahun, sedangkan 23 orang atau 46%

responden berusia 19 – 22 tahun.

4.1.3 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Pendidikan

Data responden berdasarkan pendidikan terakhir yang dijalani saat ini pada

tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 26 orang atau 52%. Untuk

tingkat Perguruan Tinggi sebanyak 22 orang atau 44%. Dan untuk tingkat diploma

terdapat 1 orang atau 2%, serta terdapat 1 orang atau 2% yang bergelar sarjana.

Dibawah ini adalah tabel responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4.3

No Pendidikan Jumlah Persentase


1 SMA 26 52%
2 Mahasiswa 22 44%
3 Diploma 1 2%
4 Sarjana 1 2%
Total 50 100%
57

4.1.4 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Total Mendengarkan Musik

Berikut adalah gambaran umum responden berdasarkan total mendengarkan

musik dalam satu hari.

Tabel 4.4

No Total Dengar Musik Jumlah Persentase


1 1 – 4 Jam 33 66%
2 5 – 8 Jam 13 26%
3 9 – 12 Jam 2 4%
4 > 12 Jam 2 4%
Total 50 100%

Berdasarkan total mendengarkan musik dalam satu hari diperoleh hasil

bahwa sebanyak 33 orang atau 66% mendengarkan musik antara 1 sampai 4 jam

setiap harinya, lalu 13 orang atau 13% mendengarkan musik antara 5 sampai 8

jam per hari, dan 2 orang atau 4% mendengarkan musik antara 9 sampai 12 jam

dalam sehari, serta terdapat 2 orang atau 4% yang mendengarkan musik lebih dari

12 jam setiap harinya.

4.1.5 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Intensitas Menonton

Konser

Tabel 4.5

No Menonton Konser Jumlah Persentase


1 Pernah 10 20%
2 Jarang 29 58%
3 Sering 11 22%
Total 50 100%
58

Dari data tabel diatas menunjukkan terdapat 10 orang (20%) yang pernah

menonton konser musik, 29 orang (58%) yang jarang menonton konser musik,

dan 11 orang (22%) yang sering menonton konser musik.

4.1.6 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Konser Musik Yang

Sering ditonton

Tabel 4.6

No Jenis Musik Jumlah Persentase


1 Pop 18 36%
2 Rock 15 30%
3 Punk 7 14%
4 Jazz 5 10%
5 Metal 3 6%
6 Dangdut 2 4%
Total 50 100%

Dari data tabel diatas menunjukkan terdapat 18 orang (36%) yang sering

menonton konser musik pop, 15 orang (30%) yang sering menonton konser musik

rock, 7 orang (14%) yang sering menonton konser musik punk, 5 orang (10%)

yang sering menonton konser musik jazz, 3 orang (6%) yang sering menonton

konser musik metal, 2 orang (4%) yang sering menonton konser musik dangdut.
59

4.1.7 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Risk Taking Behaviour yang

dilakukan

Tabel 4.7

No Tingkah Laku Beresiko Pernah Tidak


1 Merokok 24 26
2 Tawuran 18 32
3 Minum Alkohol 18 32
4 Narkoba 8 42
Jumlah 50 50

Berdasarkan jenis tingkah laku beresiko yang pernah dilakukan responden,

terdapat 24 orang pernah merokok (rebellious behaviour) dan 26 orang tidak

pernah melakukannya. Untuk tingkah laku beresiko tawuran (rebellious

behaviour) terdapat 18 orang yang pernah melakukannya dan 32 orang tidak

pernah melakukannya. Untuk minum alkohol (rebellious behaviour) terdapat 18

orang pernah dan 32 orang tidak pernah melakukannya. Sedangkan untuk tingkah

laku beresiko mengkonsumsi narkoba (reckless behaviour) terdapat 8 orang

pernah melakukannya dan 42 orang tidak pernah melakukannya.

4.2 Deskripsi Statistik

Deskripsi hasil penelitian diperoleh dari hasil perhitungan statistik skor skala

preferensi musik dan risk taking behaviour yang diberikan kepada responden.

Hasil perhitungan tersebut kemudian dikategorisasikan dengan menggunakan

kategorisasi jenjang (data ordinal) yang dalam penelitian ini dibagi kedalam dua

kategori, yaitu kategori tinggi dan rendah. Tujuan kategorisasi ini adalah untuk
60

menempatkan individu-individu kedalam kelompok yang terpisah secara

berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur, misalnya

dari rendah ke tinggi, dari paling jelek ke paling baik, dari sangat tidak puas ke

sangat puas dan semacamnya (Azwar, 2003).

4.2.1 Gambaran Skor Preferensi Musik

Tabel 4.8 Deskripsi Statistik

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


PreferensiMusik 50 23.00 66.00 47.7800 9.31816

Dari data tabel diatas diketahui jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak

50 orang, mean yang didapat sebesar 47.78 (dibulatkan menjadi 48) skor

preferensi musik terendah adalah 23, skor tertinggi 66 dan nilai standar deviasi

yang didapat adalah 9.31816. Sehingga luas jarak sebarannya adalah 66-23 = 43,

jarak tersebut kemudian dibagi dua untuk dilihat nilai tengahnya yaitu 43/2 =

21.5. Kemudian hasil tersebut ditambah dengan nilai minimum yaitu 21.5+23 =

44.5 (dibulatkan menjadi 45). Sehingga nilai tengah yang didapatkan antara 23

dan 66 adalah 44.5. Maka diperoleh kategorisasi sebagai berikut:

Tabel 4.9
Kategorisasi Skor Skala Preferensi Musik

Kategori Nilai N %
Light 23 – 44 25 50%
Heavy 45 – 66 25 50%
Jumlah 50 100%
61

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa preferensi musik responden yang berada

pada kategori heavy music sebanyak 25 orang (50%), sedangkan yang termasuk

kedalam kategori light music sebanyak 25 orang (50%). Dengan demikian dapat

diambil kesimpulan, bahwa sampel dalam penelitian ini mempunyai tingkat

preferensi musik yang seimbang, antara heavy music dan light music.

4.2.2 Gambaran Skor Risk Taking Behaviour

Tabel 4.10
Deskripsi Statistik

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


RiskTakingBehaviour 50 55.00 152.00 85.7400 18.02584

Dari data tabel diatas diketahui jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak

50 orang, mean yang didapat sebesar 85.74 (dibulatkan menjadi 86) skor risk

taking behaviour terendah adalah 55, skor tertinggi 152 dan nilai standar deviasi

yang didapat adalah 18.02584. Sehingga luas jarak sebarannya adalah 152-55 =

97, jarak tersebut kemudian dibagi dua untuk dilihat nilai tengahnya yaitu 97/2 =

48.5. Kemudian hasil tersebut ditambah dengan nilai minimum yaitu 48.5+55 =

103.5 (dibulatkan menjadi 104). Sehingga nilai tengah yang didapatkan antara 55

dan 152 adalah 104, maka diperoleh kategorisasi sebagai berikut


62

Tabel 4.11
Kategorisasi Skor Skala Risk Taking Behaviour

Kategori Nilai N %
Rendah 55 – 103 46 92%
Tinggi 104 – 152 4 8%
Jumlah 50 100%

Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat risk taking behaviour yang

berada pada kategori tinggi sebanyak 4 orang (8%), sedangkan yang termasuk

kedalam kategori rendah sebanyak 46 orang (92%). Dengan demikian dapat

diambil kesimpulan bahwa, mayoritas responden mempunyai dorongan yang

rendah untuk melakukan risk taking behaviour.

4.3 Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik

dengan risk taking behaviour pada remaja.

b. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi

musik dengan risk taking behaviour pada remaja

Untuk menguji apakah terdapat hubungan antara preferensi musik dengan

risk taking behaviour pada remaja, peneliti menggunakan rumus Pearson Product

Moment. Untuk penghitungan datanya dilakukan dengan program SPSS 13.00,

dan berikut ini adalah hasilnya:


63

Tabel 4.12

Correlations

PreferensiMusik RTB
PreferensiMusik Pearson Correlation 1 .740(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
RiskTakingBehaviour Pearson Correlation .740(**) 1
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari data tabel diatas diketahui nilai koefisien korelasi atau r hitung sebesar

(0,740) > r tabel (0,361), pada taraf signifikansi 1% (2-tailed). Dari hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour. Dengan

demikian Ha dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja

diterima, Ho dalam penelitian ini yang menyatakan tidak ada hubungan yang

signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja

ditolak. Yang berarti semakin tinggi tingkat preferensi musik pada remaja akan

diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour.

4.4 Hasil tambahan

Peneliti melakukan perhitungan t-test (uji beda) untuk mengetahui ada atau

tidaknya perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak

pernah melakukan tingkah laku beresiko merokok, tawuran, minum alkohol dan

mengkonsumsi narkoba. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji t tersebut:


64

4.4.1 Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah
dan tidak pernah merokok
Tabel 4.13
Group Statistics

Std. Error
Merokok N Mean Std. Deviation Mean
RiskTakingBehaviour 1 24 96.96 17.208 3.513
2 26 75.38 11.493 2.254

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper
RiskTakingBehaviour Equal variances
.149 .701 5.251 48 .000 21.574 4.109 13.312 29.835
assumed
Equal variances
5.169 39.654 .000 21.574 4.174 13.136 30.011
not assumed

Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah

merokok sebesar 96.96 dan mean kelompok remaja yang tidak pernah merokok

sebesar 75.38, sehingga terdapat selisih yang cukup jauh antara yang pernah dan

tidak pernah dengan nilai sebesar 21.574. Karena nilai P (0.000) < 0.05, sehingga

H0 yang menyatakan tidak terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja

yang pernah dan tidak pernah merokok ditolak, dan Ha yang menyatakan terdapat

perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah

merokok diterima.

4.4.2 Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah
dan tidak pernah terlibat tawuran
Tabel 4.14
Group Statistics

Std. Error
Tawuran N Mean Std. Deviation Mean
RiskTakingBehaviour 1 18 99.72 17.610 4.151
2 32 77.88 12.891 2.279
65

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper
RiskTakingBehaviour Equal variances
.000 .992 5.032 48 .000 21.847 4.342 13.118 30.577
assumed
Equal variances not
4.614 27.427 .000 21.847 4.735 12.139 31.556
assumed

Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah

terlibat tawuran sebesar 99.72 dan mean kelompok remaja yang tidak pernah

terlibat tawuran sebesar 77.88, sehingga terdapat selisih yang cukup jauh antara

yang pernah dan tidak pernah dengan nilai sebesar 21.847. Karena nilai P (0.000)

< 0.05, sehingga H0 yang menyatakan tidak terdapat perbedaan risk taking

behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah terlibat tawuran ditolak,

dan Ha yang menyatakan terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja

yang pernah dan tidak pernah terlibat tawuran diterima.

4.4.3 Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah
dan tidak pernah minum alkohol
Tabel 4.15
Group Statistics

Std. Error
MinumAlkohol N Mean Std. Deviation Mean
RiskTakingBehaviour 1 18 100.89 16.939 3.993
2 32 77.22 12.167 2.151

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper
RiskTakingBehaviour Equal variances
.000 .995 5.721 48 .000 23.670 4.138 15.351 31.990
assumed
Equal variances not
5.219 27.050 .000 23.670 4.535 14.366 32.975
assumed
66

Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah

minum alkohol sebesar 100.89 dan mean kelompok remaja yang tidak pernah

minum alkohol sebesar 77.22, sehingga terdapat selisih yang cukup jauh antara

yang pernah dan tidak pernah dengan nilai sebesar 23.670. Karena nilai P (0.000)

< 0.05, sehingga H0 yang menyatakan tidak terdapat perbedaan risk taking

behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah minum alkohol ditolak,

dan Ha yang menyatakan terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja

yang pernah dan tidak pernah minum alkohol diterima.

4.4.4 Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah
dan tidak pernah mengkonsumsi narkoba
Tabel 4.16
Group Statistics

Std. Error
Narkoba N Mean Std. Deviation Mean
RiskTakingBehaviour 1 8 105.75 18.881 6.676
2 42 81.93 15.312 2.363

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper
RiskTakingBehaviour Equal variances
.028 .867 3.888 48 .000 23.821 6.127 11.503 36.140
assumed
Equal variances not
3.364 8.840 .009 23.821 7.081 7.758 39.885
assumed

Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah

mengkonsumsi narkoba sebesar 105.75 dan mean kelompok remaja yang tidak

pernah mengkonsumsi narkoba sebesar 81.93, sehingga terdapat selisih yang

cukup jauh antara yang pernah dan tidak pernah dengan nilai sebesar 23.821.

Karena nilai P (0.009) < 0.05, sehingga H0 yang menyatakan tidak terdapat
67

perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah

mengkonsumsi ditolak, dan Ha yang menyatakan terdapat perbedaan risk taking

behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah mengkonsumsi narkoba

diterima.
BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI , SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis maka diperoleh kesimpulan terdapat hubungan

yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada

remaja. Artinya semakin seorang remaja mempunyai preferensi musik maka

cenderung diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour, begitu pula

sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan dengan skor korelasi yang didapat sebesar

0,740 (r hitung) > 0,361 (r tabel), pada taraf signifikansi 1% (2-tailed).

5.2 Diskusi

Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diketahui bahwa berdasarkan hasil

analisa data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara preferensi musik dengan

risk taking behaviour. Artinya semakin seseorang remaja mempunyai preferensi

musik maka akan diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour, begitu pula

sebaliknya.

Selain itu hasil penelitian diatas juga menggambarkan bahwa terdapat

keterkaitan antara jenis musik yang digemari remaja dengan tingkah laku yang

dilakukannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Schwartz dan Fouts (2003), yang

menyatakan bahwa kecenderungan dan kebiasaan mendengarkan salah satu jenis

68
69

musik ternyata berpengaruh terhadap karakteristik dan tingkah laku seseorang

dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Hodges (1999), ini dapat terjadi karena musik mempunyai

peranan yang besar bagi kehidupan remaja, musik bukan hanya sebagai pengisi

waktu luang saja, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang mempengaruhi cara

mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga cara berpikir.

Santrock (2002) menyebutkan bahwa masa remaja merupakan suatu

periode transisi antara masa kanak-kanak dan orang dewasa yang meliputi

perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Pada masa ini

kondisi psikologis remaja menjadi rentan terhadap hal-hal yang baru mereka

alami seperti perubahan fisik dan situasi sosial (tuntutan untuk mencapai

kemandirian, pertentangan dengan orang tua, keinginan bersama peer-group, serta

ketertarikan terhadap lawan jenis) dan perubahan suasana hati yang begitu

cepatnya, atau dikenal dengan istilah strum and drang, sehingga emosi mereka

menjadi labil, dan belum secara penuh menyadari arti dari setiap peristiwa yang

dialami. Saat itu musik dengan lirik-liriknya menjadi sarana hiburan untuk

melepas kepenatan serta refleksi dari diri mereka.

Selain itu remaja sendiri menggunakan musik untuk melawan otoritas

pada segala tingkat, menunjukkan kepribadiannya, membangun hubungan peer

group dan hubungan romantis, juga untuk mempelajari hal-hal yang selama ini

tidak pernah disentuh oleh orang tua dan sekolah (Lull, dalam Schwartz dan

Fouts, 2003).
70

Berdasarkan hal tersebut, kebiasaan mendengarkan salah satu jenis musik

dapat memberi pengaruh bagi remaja baik positif ataupun negatif. Dari kedua

jenis musik (light dan heavy), heavy music dianggap memberi pengaruh buruk

pada tingkah laku remaja, walaupun dalam beberapa kasus yang terjadi, banyak

juga konser musik light yang berakhir rusuh. Pendapat yang mengatakan bahwa

preferensi musik heavy dikaitkan dengan perilaku negatif dikemukakan saat

Hansen & Hansen (dalam Schwartz & Fouts, 2003), menemukan indikasi adanya

asosiasi antara preferensi musik heavy dengan hiperseksualitas, kurangnya rasa

hormat terhadap wanita oleh pria, adanya perilaku kriminal dan antisosial yang

meningkat, serta meningkatnya risk-taking behavior (tingkah laku beresiko) atau

sensation seeking.

Sementara para remaja yang mempunyai preferensi musik light yang

cenderung berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi,

tidak impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka,

serta mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik, selain itu ada juga

hal-hal yang dikaitkan dengan kepercayaan diri, pertumbuhan fisik, hubungan

romantis dengan kekasih dan diterimanya diri mereka oleh teman-teman sebaya.

Sehingga mereka yang berada dalam kategori ini tidak mempunyai banyak

kesulitan dalam masa remaja mereka (dalam Schwartz dan Fouts, 2003)

Menurut Duffy (2005), banyaknya remaja melakukan risk taking

behaviour, karena mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa,

unik dan kebal terhadap hal-hal yang beresiko. Selain itu karakteristik remaja

yang muncul adalah keinginan mencoba segala sesuatu karena memiliki rasa ingin
71

tahu yang tinggi (high curiously) sehingga remaja cenderung ingin bertualang

menjelajahi segala sesuatu yang belum pernah dialaminya, contohnya seperti

tawuran, merusak fasilitas umum saat tawuran dan sebagainya (Ali dan Asrori,

2004).

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui banyaknya remaja yang

berpreferensi musik light dan heavy mempunyai perbandingan yang setara.

Kemudian, walaupun tingkat risk taking behaviour remaja pada penelitian ini

mayoritas rendah, tapi terdapat sebagian kecil remaja yang pernah melakukan

tingkah laku beresiko seperti tawuran, minum alkohol, dan mengkonsumsi

narkoba, sementara untuk perilaku merokok terdapat perbandingan yang hampir

setara antara yang pernah dan tidak pernah melakukannya. Selain itu berdasarkan

hasil uji t yang dilakukan pada responden didapat hasil bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara remaja yang pernah melakukan risk taking behaviour

seperti merokok, tawuran, minum alkohol dan mengkonsumsi narkoba dengan

mereka yang tidak pernah melakukannya sama sekali. Artinya para remaja yang

pernah melakukan risk taking behaviour mempunyai kecenderungan yang lebih

besar untuk terlibat dalam hal tersebut dibandingkan mereka yang belum pernah

sama sekali melakukannya.

Karenanya tidak tertutup kemungkinan remaja yang pernah melakukan

risk taking behaviour itu akan mengulangi tindakannya tersebut dan yang lebih

bahaya apabila mereka mempengaruhi serta mengajak teman sebayanya untuk

mengikuti tindakan mereka, karena pada masa remaja, pengaruh dari teman

sebaya (peer group) sangat kuat, terlebih lagi jika risk taking behaviour yang
72

mereka lakukan merupakan salah satu cara agar dapat diterima atau mendapat

pengakuan dari kelompoknya.

Jika hal itu terjadi, maka akan semakin banyak remaja yang melakukan

risk taking behaviour dan tentunya hal ini tidak diharapkan terjadi. Oleh karena

itu diharapkan adanya perhatian yang serius dari pihak-pihak yang terkait dengan

masalah ini, agar para remaja tidak melakukan tingkah laku beresiko yang dapat

merugikan dirinya sendiri juga orang lain.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penulis menyadari bahwa

penelitian ini masih perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh

karenanya peneliti mengajukan beberapa saran. Saran dibagi kedalam dua bentuk

saran, yaitu:

5.3.1 Saran Teoritis

1. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang membahas risk

taking behaviour dengan variabel lain. Seperti persepsi terhadap resiko,

agresivitas, tipe kepribadian, sensation seeking, dan sebagainya.

2. Karena pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah remaja madya

sampai akhir mungkin pada penelitian selanjutnya dapat diperluas lagi

dari remaja awal hingga akhir atau mungkin juga orang dewasa. Agar

menambah lebih banyak item, karena pada skala preferensi musik yang

digunakan dalam penelitian ini hanya terdapat 15 item yang valid dan 4
73

item yang mendekati valid. Lokasi pengambilan data juga diperluas agar

mendapatkan hasil yang lebih bervariasi, dan untuk pengumpulan data

bisa dilakukan ditempat-tempat sedang berlangsungnya konser musik.

5.3.2 Saran Praktis

1. Untuk para remaja yang menyukai musik agar tetap stabil dan dapat lebih

selektif dalam mendengar musik agar tidak mudah terpengaruh efek

negatifnya, serta lebih dapat mengambil manfaat positif dari musik yang

disukai. Contohnya, bagi mereka yang berpreferensi musik light, agar

dapat menggunakan musik tersebut untuk membantu meregulasikan dan

menenangkan perasaan, sementara bagi mereka yang mempunyai

preferensi musik heavy dapat menggunakan musik tersebut untuk

mengalihkan perhatian dari emosi yang meledak-ledak serta membantu

meningkatkan semangat. Selain itu diharapkan agar tidak mudah

terpengaruh dan terlibat dalam perbuatan yang mengarah kepada tingkah

laku beresiko (risk taking behaviour) yang dapat merugikan diri sendiri

dan orang lain. Dan bagi mereka yang pernah melakukannya agar dapat

menyadari resiko dari perbuatannya itu serta tidak mengulanginya lagi.

2. Bagi para orang tua agar lebih memperhatikan tingkah laku anaknya yang

mulai beranjak remaja, dari cara mereka berpakaian, gaya rambut, acara tv

yang sering ditonton hingga musik yang mereka suka dengarkan, agar

mereka tidak terjebak pengaruh buruk yang mendorong dan menyebabkan

mereka melakukan tingkah laku beresiko (risk taking behaviour).


74

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, C.A.& Carnagey, N.L. (2003), Exposure to Violent Media: The


Effects of Songs With Violent Lyrics on Aggresive Thoughts and
Feelings. Journal of Personality and Social Psychology, Vol.84.No.5. 960-
971

Asrori, M. & Ali, M. (2009). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik,


Edisi V, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi


V, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Christia, M. (2001), Hubungan Antara Persepsi Dalam Tingkah Laku dan


Keterlibatan Dalam Tingkah Laku Beresiko, Depok: Skripsi Fakultas
Psikologi UI.

Djohan. (2005). Psikologi Musik, Yogyakarta: Penerbit Buku Baik.

Deutsch, D. (1999). The Psychology of Music. Second Edition, San Diego:


Academic Press.

Duffy, K.G (2005). Annual Editions: Adolescent Psychology 04/05. Iowa:


McGraw-Hill/Dushkin.

Guilford, J.P. (1978). Fundamental Statistics in Psychology and Education.


California: McGraw-Hill Inc.

Gullone., E, Moore., S, Moss., S & Boyd., C (2000), The Adolescent Risk-Taking


Questionnaire: Development and Psychometric Evaluation. Journal of
Adolescent Research,Vol.15.No.2, 231-250 March 2000.

Hargreaves, D.J. (1997). The Social Psychology of Music, New York: Oxford
University Press.

Hillson, D & Murray, R. (2005). Understanding and Managing Risk Attitude,


Webster.

Hodges, D.A. (1999). Handbook of Music Psychology. Second Edition, San


Antonio: IMR Press.

Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan Edisi ke-5, Jakarta: Erlangga.


75

Nakagawa, S. (2000). Musik & Kosmos (Sebuah Pengantar Etnomusikologi),


Jakarta: Penerbit Yayasan Obor Indenesia

North, C. Adrian & Hargreaves, D.J (2007), Lifestyle Correlates of Musical


Preference: 1. Relationship, Living Arrangements, Beliefs, and Crime.
Society for Education, Music, and Psychology Research 35-58.

Papalia, D.E. (1998). Human Development, Boston: McGraw-Hill.

Rice, P.F. (1996). The Adolescent: Development, Relationships and Culture, New
York: Allyn & Bacon.

Roberts., D.F, Christenson., P.G & Gentile., D.A (2003), The Effects of Violent
Music on Children and Adolescents. Journal of Youth And Adolescence,
Vol.36.No.8.October 2003

Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja, Jakarta: Erlangga.

Sarwono, S.W. (2001). Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Schafer, T & Sedlmeier, P (2009), From the Functions of Music to Music


Preference. Society for Education, Music, and Psychology Research 1-22.

Schwartz, K & Fouts, G (2003), Music Preferences, Personality Style and


Developemental Issues of Adolescents. Journal of Youth And
Adolescence, Vol.32.No.3.June 2003.

Seashore, C.E (1988). Psychology of Music, New York: Dover Publications Inc.

Sevilla, G.C. (1993). Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Penerbit Universitas


Indonesia.

Steinberg, L. (1999). Adolescence. Fifth Edition, New Bakersville: The McGraw-


Hill Companies Inc.

Swanson, R.B. (1962). Music in The Education of Children, California:


Wadsworth Publishing Company Inc.

Tambunan, Y. (2001), Gambaran Penilaian Kognitif dan Strategi Coping Pada


Musisi Yang Berhasil Mengatasi Musical Performance Anxiety, Depok:
Skripsi Fakultas Psikologi UI.

Yates, J.F. (1992). Risk Taking Behaviour, Chicester: Wiley. .


76

http://www.detiknews.com/read/2008/02/25/150036/899549/10/jebol-pintu-jadi-
kebiasaan+kerusuhan+konser+musik+di+indonesia&cd=42&hl=id&ct=clnk&gl=i
d (petaka konser musik : Ronald Tanamas)

http://www.indonesiantunes.com/concert/detail/2009/11/29/konser-kangen-band-
di-banyuwangi-ricuh.html

http://www.koranindonesia.com/2008/06/27/penonton-konser-musik-tawuran-
lima-luka/
Lampiran 1

Instrument Penelitian

Skala Preferensi Musik dan Risk Taking Behaviour (Try out)

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Saya Aulia Hamzah, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang sedang menyusun skripsi dengan judul “Hubungan Antara Preferensi Musik

dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja”. Untuk itu, saya memohon kesediaan

saudara/i untuk mengisi kuesioner tentang preferensi musik dan tingkah laku beresiko.

Dalam mengisi kuesioner ini tidak perlu berdiskusi dengan orang lain karena tidak

dinilai jawaban yang benar atau salah. Jadi diharapkan jawaban yang diberikan adalah

pendapat pribadi.

Setiap pernyataan yang saudara/i berikan akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya

digunakan untuk tujuan penelitian. Oleh karena itu saya harapkan kejujuran dalam mengisi

kuesioner ini.

Saya berharap agar anda tidak melewatkan satu nomor pun yang ada demi

kelengkapan informasi data yang saya butuhkan. Atas kerjasama dan partisipasinya, saya

ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Peneliti

Aulia Hamzah

I
IDENTITAS RESPONDEN

Nama (Inisial saja) :

Usia :

Jenis Kelamin :

Pendidikan Terakhir :

Rata-rata (per jam) mendengarkan musik setiap harinya :

Semua identitas yang saya tulis diatas adalah benar, dan saya bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini, yang bertujuan untuk mengetahui “Hubungan Antara Preferensi

Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja”.

Jakarta, Juli 2010

( )

Responden

II
SKALA PREFERENSI MUSIK

Petunjuk pengisian No. SKALA PREFERENSI MUSIK


PERNYATAAN SS S TS STS
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini. Anda 1 Lagu-lagu pop yang bertemakan cinta
diminta untuk mengemukakan pendapat apakah pernyataan tersebut membuat saya bahagia
sesuai dengan diri anda. Adapun cara pengisiannya adalah dengan 2 Mendengarkan musik klasik membuat hati
memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang saya tenang
telah tersedia. Dan pilhan jawaban tersebut adalah: 3 Saya bosan mendengarkan lagu-lagu pop
yang bertemakan cinta
SS : Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan 4 Mendengarkan musik dangdut membuat saya
pendapat anda ingin bergoyang
S : Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda 5 Saya tidak suka musik yang liriknya penuh
TS : Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan kekerasan
pendapat anda 6 Ketika sedang marah saya lebih senang
STS : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat mendengarkan musik rock
bertentangan dengan pendapat anda 7 Mendengarkan musik metal yang penuh
teriakan membuat saya pusing
Contoh: 8 Saya suka irama musik yang dapat membuat saya
No PERNYATAAN SS S TS STS berdansa
9 Mendengarkan musik jazz membingungkan
1. Saya selalu mendengarkan musik setiap X
harinya 10 Mendengarkan musik punk membuat saya
bersemangat
Artinya: 11 Mendengar lagu religi membuat saya
merenung
Anda selalu mendengarkan musik dalam menjalankan
kegiatan sehari-hari. 12 Mendengar musik dengan suara bising
membuat saya tidak nyaman
13 Musik yang bernuansa romantis membuat
saya berkhayal
14 Saya suka musik yang berirama lembut

III
No. PERNYATAAN SS S TS STS No. PERNYATAAN SS S TS STS

15 Saya suka musik yang berirama melayu 32 Saya merasa risih jika dijalan bertemu dengan
16 Musik dengan tempo pelan membuat saya anak-anak punk
tidak bersemangat 33 Gaya berpakaian anak punk terlihat aneh
17 Ketika sedang sedih saya lebih suka 34 Bergaya hip-hop membuat saya percaya diri
mendengarkan lagu-lagu pop 35 Saya malas mendengar lagu yang mendayu- dayu
18 Dengan mendengarkan musik rock dapat
meningkatkan rasa percaya diri saya 36 Mendengarkan lagu pop dapat meredakan
19 Saya suka musik yang tenang amarah saya
20 Mendengarkan musik rock malah menambah 37 Saat mendengar di radio ada lagu dangdut saya
kegelisahan saya akan langsung menggantinya
21 Mendengarkan lagu pop membuat saya 38 Terkadang saya meniru cara berpakaian
terlihat lemah penyanyi pop idola saya
22 Ketika di televisi ada video musik rock saya 39 Mendengarkan lagu berirama lembut
akan langsung menggantinya membuat saya malas
23 Jika ada waktu saya selalu menyempatkan diri 40 Mendengarkan lagu emo dapat mengurangi
menonton konser musik rock kesedihan saya
24 Menonton pertunjukan musik jazz 41 Saya lebih suka membeli kaset atau cd lagu- lagu
memberikan saya inspirasi rock
25 Bergaya seperti rocker meningkatkan percaya diri 42 Mendengarkan musik klasik dapat
saya menghilangkan kegelisahan saya
26 Model rambut punk terlihat keren 43 Musik jazz membuat saya bebas berekspresi
27 Terkadang saya merasa cemas saat 44 Mendengarkan lagu rap hanya membuat
mendengarkan lagu religi pusing kepala
28 Ketika sedang malas saya menyetel musik rock 45 Gaya berpakaian musisi rock terlihat
agar bersemangat lagi berantakan
29 Saya tidak pernah bosan menonton video klip 46 Mendengar lagu religi malah menambah
musik pop kesedihan saya
30 Saya akan menolak ajakan teman menonton 47 Musik R&B membuat saya malas
konser musik hip-hop 48 Musik ska meningkatkan semangat saya
31 Saya lebih suka membeli kaset atau cd lagu- lagu
pop 49 Mendengarkan lagu-lagu daerah membuat saya
kurang percaya diri

IV
No. PERNYATAAN SS S TS STS

50 Model rambut anak metal terlihat


menyeramkan

V
SKALA RISK TAKING BEHAVIOUR

Petunjuk pengisian
SKALA RISK TAKING BEHAVIOUR
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini. Anda diminta
untuk mengemukakan pendapat apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri No. PERNYATAAN STS TS S SS
anda. Adapun cara pengisiannya adalah dengan memberikan tanda silang (X) 1 Makan terlalu banyak bisa menjadi malas
pada salah satu pilihan jawaban yang telah tersedia. Dan pilhan jawaban
2 Jika memang terpaksa saya akan
tersebut adalah: mencontek saat ujian
3 Permainan skateboard membangkitkan
SS : Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan gairah saya
pendapat anda
4 Begadang hingga pagi bersama teman
S : Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda TS : terasa menyenangkan
Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan
5 Saya akan menerobos lampu merah jika
pendapat anda
memang sedang terburu-buru
STS : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat bertentangan
dengan pendapat anda 6 Dengan mencorat-coret tembok dapat
menyalurkan ekspresi saya

Contoh: 7 Saya akan menolak tantangan untuk


berkelahi satu lawan satu
No PERNYATAAN SS S TS STS
8 Saya tidak dapat menolak jika ada teman
yang menawarkan minuman beralkohol
1. Saya memakai helm saat mengendarai X
motor 9 Mengendarai motor dengan kecepatan
tinggi sangat menyenangkan
Artinya: 10 Saya akan membantu teman-teman saya yang
terlibat tawuran
Anda selalu memakai helm saat akan bepergian
menggunakan motor 11 Jika ada kesempatan saya tidak akan ragu
mencium pacar saya ditempat umum

12 Saya tidak berani mengendarai motor


tanpa membawa surat-surat yang lengkap

13 Melakukan hubungan seks sebelum

VI
No. PERNYATAAN STS TS S SS
No. PERNYATAAN STS TS S SS
menikah dengan pacar adalah hal biasa
28 Mengendarai motor lebih dari dua orang
14 Saya akan berkata-kata kasar kepada
bukan sesuatu yang berbahaya
orang yang tidak saya sukai
29 Membeli tiket masuk konser musik
15 Saya yakin dengan kemampuan saya bukanlah suatu keharusan
mengendarai motor, walau rem motornya nya
rusak sekalipun 30 Ikut arung jeram membuat saya
bersemangat
16 Saya tidak berani mengendarai motor tanpa
menggunakan helm 31 Meminjam barang milik teman tanpa izin
membuat saya gelisah
17 Tidak enak rasanya jika habis makan
tidak merokok 32 Saya malas masuk kelas jika sudah
terlambat
18 Bertaruh uang saat menonton pertandingan
sepakbola membuat saya bersemangat 33 Saya akan menolak jika diajak bertemu
dengan orang yang baru saya kenal di
facebook
19 Olahraga panjat tebing terlihat
menakutkan 34 Saya merasa gelisah setelah merusak
telepon umum
20 Permainan bmx terlihat menyenangkan
35 Saya merasa resah jika melihat ada teman
21 Bermain kartu tanpa menggunakan uang saya yang menggunakan narkoba
terasa membosankan
36 Saya tidak segan-segan menantang
22 Saya tidak akan jadi pergi ke diskotik berkelahi orang yang mengejek saya
(dugem) jika orang tua tidak mengizinkan
37 Bersepeda dijalan raya tanpa
23 Saya takut bermain in-line skate (sepatu menggunakan pelindung adalah hal
roda) biasa
24 Saya merasa risih jika melihat ada teman 38 Walaupun mahir berenang saya tidak
saya sedang menonton film porno di berani jika harus melompat dari papan
handphonenya loncat
25 Setelah pulang sekolah, lebih baik saya 39 Mengendarai motor dimalam hari tanpa
pulang kerumah daripada nongkrong menggunakan lampu adalah hal yang biasa
bersama teman-teman
26 Jika merasa bosan disekolah saya akan 40 Saya tidak ragu berlaku curang demi
membolos memenangkan sebuah pertandingan
27 Saya akan kabur dari rumah jika 41 Saya takut bergaul dengan teman yang
keinginan saya tidak dipenuhi terlibat narkoba

VII
No. PERNYATAAN STS TS S SS

42 Saya merasa cemas mengendarai motor


tanpa memiliki SIM
43 Saling ejek diantara teman adalah hal
yang wajar
44 Merokok meningkatkan rasa percaya diri
saya
45 Saya lebih baik bermain video game
dirumah daripada ikut outbond bersama
teman-teman
46 Makan di warung tanpa membayar
membuat saya gelisah
47 Saya akan menolak ajakan teman untuk
menonton film porno
48 Saya akan menerobos masuk konser
musik jika kehabisan tiket
49 Saya menyesal setelah mengejek orang lain

50 Saya malu jika nilai bagus yang didapat


hasil mencontek

VIII
Lampiran 2
Data Mentah Skala Preferensi Musik (try out)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 3 4 3 2 1 1 1 4 2 1 3 1 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 1 3 4 1 2 1 4 4 4 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 4 3 3 4 4 1 2 3 1
2 3 4 1 2 2 2 1 2 3 2 4 2 3 4 2 1 4 2 4 3 4 3 4 2 1 1 2 4 3 4 3 1 1 2 3 2 1 2 4 2 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4
3 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3
4 2 3 1 3 3 3 1 2 3 4 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 1 3 3 3 2 2 2 4 1 3 1 4 4 4 2 2 3 1 2 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3
5 3 3 1 2 3 2 4 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3
6 3 3 3 3 1 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 3 3 1 1 4 3
7 2 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3
8 2 4 2 2 1 4 1 3 3 1 4 1 4 3 2 3 4 1 4 3 2 1 1 3 2 1 2 1 3 4 4 1 1 2 2 4 1 1 4 1 1 3 3 1 3 3 1 2 3 1
9 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 1 3 2 3 4 3 2 4 3 3 1 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3
10 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 1 3 3 2 2 1 1 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 1 4 4 2 2 1 4 2
11 2 3 1 2 2 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 4 2 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 1 4
12 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3
13 3 3 1 1 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 1 3 2 2 3 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 4 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 3 4 3 4 2 2 3 3
14 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 1 3 2 4 3 3 1 2 3 1 2 2 3 2 2 4 4 3 1 3 1 4
15 2 3 1 2 1 2 3 2 4 3 4 1 3 3 2 4 1 2 3 4 2 4 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 1 3 4 2 4 2 3 2 1 4 4 4 4 4 2 3 4 4
16 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 1 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 1
17 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 1 3 4 3 3 4 3 3 1 4 4 4 2 4 1 3 2 3 2 3 4 1 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3
18 3 3 2 2 2 3 2 4 2 4 3 3 3 2 1 3 3 2 4 2 2 4 4 2 2 2 2 4 2 3 2 3 2 3 1 2 3 2 2 4 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3
19 3 3 2 2 1 4 2 1 4 4 3 3 3 2 2 2 4 1 3 4 1 3 4 1 2 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 4 4 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3 2 1
20 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3
21 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4
22 2 3 1 1 1 4 3 3 3 1 2 2 3 3 2 1 2 2 4 1 3 3 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3
23 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3
24 4 4 3 2 1 1 2 3 4 2 3 1 3 4 3 3 3 3 4 2 3 1 2 4 2 2 3 1 3 1 3 1 1 2 2 3 1 3 3 2 2 3 3 1 3 3 1 1 3 1
25 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4
26 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 3
27 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3
28 3 4 3 1 4 2 4 2 3 2 3 1 4 3 2 2 4 2 4 3 3 3 1 2 1 1 2 2 4 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2
29 3 3 3 4 3 3 2 4 4 2 4 2 3 3 3 1 2 2 3 3 2 4 2 2 3 1 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2
30 3 3 3 3 2 4 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2
31 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3
32 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 4 1 4 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 1 4 2 2 2 1 1 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 4 1
33 2 4 1 3 1 3 1 4 3 3 4 2 4 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2
34 1 2 1 4 4 3 4 4 1 4 3 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 4 1 4 1 2 3 1 4 1 4 4 4 1 1 4 1 1 4 4 1 1 4 4 4 1 1 1 4
35 4 3 3 4 2 2 1 2 2 2 4 1 4 4 1 4 4 1 4 3 3 3 1 1 1 1 4 2 4 1 4 1 1 3 1 4 1 1 4 2 1 2 2 4 3 3 1 4 4 1
36 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
37 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 1 2 4 2 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
38 3 3 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3 2 3 2 3 1 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3
39 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 1 2 1 1 2 3 2 3 3 2 2 3 1 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3
40 2 3 3 1 2 4 2 4 3 2 4 2 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 1 1 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 1 3 3 3
41 2 3 2 3 2 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 2 1 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2
42 3 3 3 1 4 1 1 2 3 1 3 1 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 1 3 4 2 2 1 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 4 3 3 4 4 1 2 3 1
43 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 2 1 3 3 2 2 2 4 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 4 3 3
44 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 1 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 1 2 3 3
45 3 4 3 3 1 1 1 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 1 3 1 1 2 3 4 2 2 4 2 1 3 3 2 3 3 1 2 3 1
46 3 3 3 1 3 4 3 3 1 4 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 4 1 4 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3
47 3 3 1 3 2 2 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 4 2 4 1 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3
48 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 1 4 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3
49 3 2 1 2 3 4 4 2 2 3 4 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 4 4 3 2 2 2 4 2 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 4 3 3 3 2 3 2
50 3 3 2 1 3 1 1 2 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 1 2 1 1 4 2 2 4 3 1 1 2 3 2 1 1 3 2 3 2 3 4 3 4 1 2 3 1
51 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 4 1 2 3 2 1 3 3 3 3 4 2 4 2 1 1 3 4 3 1 2 1 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2
52 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 4 1 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3
53 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 4 1 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 4 1 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1
54 3 4 2 2 3 2 1 2 3 3 4 1 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
55 3 4 3 2 1 3 3 3 4 2 3 1 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 1 3 3 2
56 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3
57 3 2 3 2 3 2 1 2 3 3 4 1 3 3 4 3 4 1 3 3 2 3 3 1 2 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 1
58 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 3
59 3 3 3 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2
60 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 2 4 4 2 3 3 2 3 2 4 2 2 3 1 3 2 2 3 1 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 4 3 2 3 2 2 3 3 3
61 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4
62 3 3 1 2 1 3 2 3 4 3 3 1 4 4 2 3 3 2 4 3 3 1 1 4 1 1 2 2 3 1 4 1 1 1 3 3 1 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 3 1
63 3 4 4 3 1 4 4 4 3 1 4 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 1 2 4 3 2 4 4 2 3 3 1
64 4 2 3 4 1 1 1 3 3 3 4 1 4 4 3 3 4 1 4 1 2 1 1 1 3 1 4 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 3 3 2 4 3 1
65 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2
66 2 2 1 2 3 3 4 2 2 4 3 4 2 2 2 1 2 3 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 2 3 3 3 2 2 4 2 1 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3
67 3 4 2 4 1 1 1 3 4 1 4 1 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 1 3 1 1 1 2 3 2 3 1 1 2 2 3 3 2 1 1 1 4 4 1 3 1 2 2 2 1
68 4 2 1 1 2 4 4 2 2 4 1 4 4 3 1 1 4 1 1 4 4 4 4 2 1 2 2 4 4 4 4 1 1 4 2 4 3 3 1 2 4 1 1 3 4 1 2 4 3 4
69 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2
70 3 3 1 2 2 4 1 3 3 3 1 4 4 4 2 1 4 2 1 3 4 4 2 3 1 2 3 4 4 4 2 3 1 4 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3
Lampiran 3
Data Mentah Skala Risk Taking Behaviour (try out)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 1 3 3 4 4 4 4 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 2 4 1 2 1 2 1 4 2 1 1 1 3 1 3 1 4 1 3 3 2 3
2 1 4 2 4 1 3 1 1 3 2 1 1 2 3 3 3 1 1 4 4 3 3 4 4 4 1 1 1 1 4 1 2 1 3 2 3 4 3 1 1 1 1 4 1 4 1 3 3 2 3
3 1 3 3 2 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 3 2 1 1 3 3 2 1 3 1 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 1 1 2 3 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2
4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 1 3 3 4 3 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 2 3 1 2 3 3 1
5 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 4 2 3 3 2 2 4 3 3 2 4 2 2 4 2 2 1 2 4 2 2
6 2 4 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 3 1 1 1 1 2
7 2 3 2 4 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 4 3 4 2 2 3 2 1 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3
8 2 3 3 4 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 4 1 1 4 4 1 4 2 1 1 1 1 1 3 4 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 4 3 1 1 2
9 3 3 3 4 4 3 4 1 4 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3
10 2 1 2 3 1 1 1 1 4 4 3 1 3 2 1 3 4 3 4 3 4 2 4 1 3 4 2 4 1 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 1 4 4 3 1 4 2 4 2 2
11 1 2 2 4 2 1 3 2 2 2 3 1 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 4 1 2 1 1 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 1
12 2 3 2 4 3 1 3 1 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 1 1 3 2 4 1 2 1 2 4 2 3 3 1 1 4 3 2 3 3 2 3 4 4 4
13 2 4 2 2 2 1 2 2 3 3 4 1 2 2 4 3 3 4 3 3 1 2 3 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 1 2 4 3 3 2 4 2 3 4 2 3
14 2 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 4 2 1 1 2 4 4 3 4 2 1 4 4 4 4 2 1 1 3 3 1 1 4 3 4 4 3 2 1 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4
15 1 3 3 4 1 1 4 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 4 1 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4
16 3 3 2 4 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 3 3 1 1 3 3 2 1 2 3 1 4 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 3 2 4 3 3 1 3 2 3 2
17 2 3 4 4 1 1 4 1 1 1 1 2 1 3 4 2 4 2 4 4 1 4 4 3 4 1 1 2 2 4 2 2 3 1 4 3 3 4 2 1 3 2 3 4 3 2 3 2 2 2
18 2 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 1 4 2 4 2 2 2 4 2 3 3
19 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 1 3 4 2 1 2 2 2 1 2 4 3 1 3 3 4 1 4 1 1 4 4 2 1 3 3 2 2
20 1 4 1 4 3 1 4 4 1 2 3 1 4 2 4 1 1 3 4 4 1 4 4 4 1 3 4 3 4 4 1 3 4 3 4 3 1 1 4 3 4 1 3 2 3 1 1 4 1 4
21 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 4 4 1 3 2 2 2
22 2 4 1 4 3 4 3 1 3 2 1 1 1 1 1 2 3 1 3 2 1 1 3 2 4 4 1 1 2 2 2 4 2 4 1 2 3 3 2 1 2 2 3 2 1 2 1 1 3 3
23 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 1 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 1 3 3 2 3
24 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 3 1 2 2 2 1 4 3 1 2 2 2 1
25 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3
26 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 2 1 3 4 4 4 2 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 1 4 3 2 3
27 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2
28 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 1 3 3 2 2 3 4 2 1 3 3 2 4 3 2 1 3 3 3 2
29 3 2 2 4 3 4 2 3 2 1 1 2 1 1 2 2 4 1 2 2 4 1 3 3 3 1 1 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 1 3 3 2 3 4 2 2 3 3 2 1
30 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 1 3 3 2 2
31 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 2 4 1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 1 3 4 3 2
32 1 4 1 3 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 3 2 3 1 1 1 1 2 4 3 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2
33 1 3 2 3 2 2 3 4 4 2 4 1 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 4 2 2 2 3 2 4 2 3 3 4 3 1 2 2 2 3 4 1 2 1 3 2 3 3
34 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3
35 1 4 1 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 3 1 1 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 1
36 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
37 2 4 3 4 2 2 2 4 2 3 4 2 1 1 2 4 4 4 1 4 2 2 4 2 4 3 1 3 1 4 4 1 2 1 1 4 3 3 3 1 1 3 4 4 4 1 2 1 1 1
38 1 4 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 4 4 3 2 2 3 1 4 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 1 3 4 4 2
39 1 4 2 4 2 3 3 1 2 1 1 3 4 2 2 2 1 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 1 3 1 3 3 1 3 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3
40 3 4 3 4 2 2 1 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 1 4 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2
41 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2
42 2 3 2 3 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 1 2 1 4 2 1 1 1 4 4 3 1 4 1 1 2 2 3
43 1 3 3 4 2 2 3 2 3 1 2 3 1 3 1 1 2 1 3 2 1 3 2 4 4 3 2 1 2 4 2 3 1 3 2 4 2 1 1 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3
44 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 2 2 2 2
45 2 3 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 3 1 3 1 2 2 1 3
46 1 3 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 1 1 1 2 2 3 2 4 2 1 2 1 1 1 1 2 2 3 1 2 1 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2
47 2 3 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 1 3 1 2 3 2 3 1 3 3 2 3
48 2 3 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 3 3 3 2 1 2 2 4 3 2 1 2 1 3 3 3 2 1 3 2 2 1 3 1 2 1 2 2
49 2 3 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 1 3 1 1 2 1 1 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 1 3 2 1 2 2 2
50 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 2 1 2 1 1 3 3 1 1 2 1 2 1 1 2 1 3 1 2 1 2 1 2 2 3 1 1 1 2 3 1 3 1 1 1 2 2
51 1 4 3 3 2 1 4 1 2 1 1 4 1 3 2 3 1 3 3 4 2 3 4 3 2 3 2 1 2 4 2 2 3 2 2 4 3 1 1 1 1 3 3 3 4 2 3 2 3 1
52 2 2 2 3 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 2 3 3 3 2 1 2 4 1 2 1 1 1 3 2 1 1 2 3 2 2 2 4 1 3 1 1 2
53 1 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 1 3 2 3 1 4 1 3 2 4 3 4 2 1 3 3 3 3 4 1 3 1 1 3
54 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 3 2 1 3 2 2 2 4 1 3 2 2 1 3 2 3 2 2 1 3 3 1 3 1 2 3 2 2
55 2 3 2 4 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 4 1 1 3 1 2 1 1 3 2 4 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3 1 3 2 1 1 2 2
56 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 4 1 2 3 2 1 2 2 3 2 1 1 2 2 1 3 1 1 2 2 2
57 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 1 3 3 1 2 1 3 2 2 2 1 3 3 1 3 4 1 1 1 3 2 4 4 1 2 4 4 2 2
58 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
59 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2
60 2 3 3 4 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 1 2 3 3 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 1 2
61 1 4 4 4 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3
62 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 2 1 2 1 2 1
63 1 3 3 4 4 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 1 1 3 2 3 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2
64 1 4 2 3 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 3 3 4 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 3 2 2 1
65 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 1 1 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 1 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2
66 2 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3
67 1 3 2 4 1 1 3 1 1 1 3 2 2 2 1 2 1 3 2 3 3 1 3 3 2 1 3 1 2 4 1 3 1 1 1 3 2 2 1 1 1 2 3 2 3 2 1 1 2 1
68 1 3 4 2 4 3 4 1 1 2 1 4 1 3 1 4 1 1 4 4 1 1 4 1 4 3 1 4 1 4 1 1 1 4 1 4 4 1 1 1 3 4 4 1 4 1 1 4 2 2
69 2 3 2 3 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 1 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 2 1 1 3 1 3 2 2 2 2 3
70 3 3 4 2 2 2 4 1 1 1 1 3 1 2 1 4 1 1 3 3 2 2 4 2 4 1 1 2 3 3 2 1 3 2 1 2 2 1 2 1 3 3 2 1 4 1 1 1 2 2
Lampiran 4
Reliabilitas dan Validitas Skala Preferensi Musik (try out)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.743 .737 50

Scale Statistics

Std.
Mean Variance Deviation N of Items
131.0000 124.029 11.13683 50

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
VAR00001 128.1714 121.767 .147 . .741
VAR00002 127.9714 123.188 .031 . .745
VAR00003 128.6714 121.673 .088 . .744
VAR00004 128.5857 119.145 .210 . .739
VAR00005 128.6714 118.601 .237 . .737
VAR00006 128.2000 116.684 .305 . .734
VAR00007 128.5714 118.683 .195 . .740
VAR00008 128.2429 118.129 .308 . .735
VAR00009 128.0571 123.475 -.001 . .747
VAR00010 128.2429 116.216 .357 . .732
VAR00011 127.7429 122.078 .083 . .744
VAR00012 129.0143 120.478 .126 . .743
VAR00013 128.1143 124.653 -.071 . .750
VAR00014 128.0429 125.752 -.151 . .750
VAR00015 128.6857 121.030 .153 . .741
VAR00016 128.5571 124.076 -.039 . .749
VAR00017 128.1143 125.436 -.112 . .752
VAR00018 128.7571 120.418 .192 . .739
VAR00019 127.8857 126.248 -.160 . .753
VAR00020 128.2000 119.959 .228 . .738
VAR00021 128.3714 124.208 -.045 . .749
VAR00022 128.0143 115.551 .476 . .728
VAR00023 128.4143 111.898 .517 . .723
VAR00024 128.4714 118.514 .275 . .736
VAR00025 128.9286 117.661 .276 . .736
VAR00026 129.0143 116.710 .372 . .732
VAR00027 128.4143 120.739 .165 . .740
VAR00028 128.1714 114.956 .411 . .729
VAR00029 128.3429 121.069 .138 . .742
VAR00030 128.2571 118.136 .229 . .738
VAR00031 128.5000 126.659 -.180 . .754
VAR00032 128.6714 115.151 .366 . .731
VAR00033 128.9286 118.937 .211 . .739
VAR00034 128.2714 116.635 .415 . .731
VAR00035 128.6143 119.371 .251 . .737
VAR00036 128.3286 120.919 .158 . .741
VAR00037 128.2571 114.223 .470 . .727
VAR00038 128.8286 118.521 .307 . .735
VAR00039 128.2714 121.302 .145 . .741
VAR00040 128.4857 115.500 .429 . .729
VAR00041 128.4857 115.703 .366 . .731
VAR00042 128.3429 121.794 .091 . .743
VAR00043 128.4143 122.710 .048 . .745
VAR00044 128.0143 117.348 .345 . .733
VAR00045 127.9857 119.898 .261 . .737
VAR00046 128.0857 119.268 .238 . .738
VAR00047 128.8286 117.014 .369 . .732
VAR00048 128.2286 118.875 .258 . .737
VAR00049 128.0571 121.533 .158 . .741
VAR00050 128.5000 118.630 .205 . .739
Lampiran 5
Reliabilitas dan Validitas Skala Risk Taking Behaviour (try out)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.914 .910 50

Scale Statistics

Std.
Mean Variance Deviation N of Items
114.4714 368.746 19.20275 50

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
VAR00001 112.6429 359.653 .304 . .914
VAR00002 111.2714 365.331 .139 . .915
VAR00003 112.0429 363.984 .133 . .915
VAR00004 111.2286 354.701 .411 . .913
VAR00005 112.2286 352.817 .452 . .912
VAR00006 112.4714 357.731 .320 . .914
VAR00007 111.9714 354.724 .369 . .913
VAR00008 112.6714 346.746 .592 . .911
VAR00009 112.1571 350.482 .512 . .912
VAR00010 112.4571 347.846 .629 . .911
VAR00011 112.5000 355.703 .346 . .913
VAR00012 112.3429 354.547 .412 . .913
VAR00013 112.6000 345.722 .629 . .910
VAR00014 112.4000 351.519 .537 . .912
VAR00015 112.5000 350.804 .498 . .912
VAR00016 112.1429 352.994 .463 . .912
VAR00017 112.1571 339.062 .620 . .910
VAR00018 112.2286 345.773 .582 . .911
VAR00019 111.7571 355.491 .407 . .913
VAR00020 111.5429 363.614 .151 . .915
VAR00021 112.4714 353.847 .424 . .913
VAR00022 112.4857 356.949 .296 . .914
VAR00023 111.5571 357.555 .382 . .913
VAR00024 111.9143 348.166 .550 . .911
VAR00025 111.7429 351.556 .429 . .913
VAR00026 112.0286 348.927 .495 . .912
VAR00027 112.8571 363.226 .208 . .914
VAR00028 112.2714 355.157 .405 . .913
VAR00029 112.5000 367.529 .031 . .916
VAR00030 111.2857 371.685 -.116 . .917
VAR00031 112.7000 356.967 .398 . .913
VAR00032 112.0429 357.462 .317 . .914
VAR00033 112.4143 358.101 .262 . .914
VAR00034 112.2714 356.577 .386 . .913
VAR00035 112.6429 348.987 .542 . .911
VAR00036 111.6571 355.736 .389 . .913
VAR00037 111.8857 353.146 .493 . .912
VAR00038 112.2143 355.098 .373 . .913
VAR00039 112.7000 351.923 .513 . .912
VAR00040 112.6714 355.499 .394 . .913
VAR00041 112.2429 349.346 .472 . .912
VAR00042 112.3143 352.480 .501 . .912
VAR00043 111.4286 355.060 .440 . .913
VAR00044 112.3000 345.952 .573 . .911
VAR00045 111.5714 372.625 -.142 . .918
VAR00046 112.9000 363.077 .183 . .915
VAR00047 112.0714 349.459 .544 . .911
VAR00048 112.1286 344.896 .602 . .911
VAR00049 112.3429 355.475 .456 . .912
VAR00050 112.1714 356.376 .396 . .913
Lampiran 6 IDENTITAS RESPONDEN
Skala Preferensi Musik dan Risk Taking Behaviour (Field-test)
Nama (Inisial saja) :
Assalamu’alaikum Wr.Wb Usia :
Saya Aulia Hamzah, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jenis Kelamin :
Hobby : …………
Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi dengan Silang jawaban untuk pertanyaan dibawah ini
judul “Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Pendidikan : a. SMA b. Mahasiswa
c. Diploma d. Sarjana
Taking Behaviour pada Remaja”. Untuk itu, saya memohon Total (dalam jam) mendengarkan musik setiap harinya :
kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner tentang preferensi musik a. 1 – 4 jam b. 5 – 8 jam c. 9 – 12 jam d. > 12 jam
Intensitas menonton konser musik :
dan tingkah laku beresiko. a. Pernah b. Jarang c. Sering d. Selalu
Dalam mengisi kuesioner ini tidak perlu berdiskusi dengan Jenis konser musik yang sering ditonton:
a. Pop b. Rock c. Dangdut d. Punk
orang lain karena tidak dinilai jawaban yang benar atau salah. Jadi e. (jika ada jawaban lain)
diharapkan jawaban yang diberikan adalah pendapat pribadi Merokok : a. Pernah b. Tidak
Terlibat tawuran : a. Pernah b. Tidak Minum
Setiap pernyataan yang saudara/i berikan akan saya jaga alkohol : a. Pernah b. Tidak Konsumsi
kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian. Oleh Narkoba : a. Pernah b. Tidak
karena itu saya harapkan kejujuran dalam mengisi kuesioner ini. Semua identitas yang saya tulis diatas adalah benar, dan saya bersedia
Saya berharap agar anda tidak melewatkan satu nomor pun menjadi responden dalam penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui “Hubungan Antara Preferensi Musik dengan
yang ada demi kelengkapan informasi data yang saya butuhkan. Atas Risk Taking Behaviour pada Remaja”.
kerjasama dan partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Peneliti Responden

Aulia Hamzah Tanda tangan


SKALA PREFERENSI MUSIK No. PERNYATAAN SS S TS STS

1 Mendengarkan musik dangdut membuat saya


Petunjuk pengisian ingin bergoyang
2 Ketika sedang marah saya lebih senang
mendengarkan musik rock
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini. Anda
diminta untuk mengemukakan pendapat apakah pernyataan tersebut 3 Saya suka irama musik yang dapat membuat saya
berdansa
sesuai dengan diri anda. Cara pengisiannya adalah dengan
memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang 4 Mendengarkan musik punk membuat saya
bersemangat
telah tersedia. Dan pilhan jawaban tersebut adalah:
SS : Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan pendapat 5 Ketika di televisi ada video musik rock saya
akan langsung menggantinya
anda
6 Jika ada waktu saya selalu menyempatkan diri
S : Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda TS : menonton konser musik rock
Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan
7 Menonton pertunjukan musik jazz
pendapat anda memberikan saya inspirasi
STS : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat
8 Model rambut punk terlihat keren
bertentangan dengan pendapat anda
9 Ketika sedang malas saya menyetel musik rock
agar bersemangat lagi
Contoh:
No PERNYATAAN SS S TS STS 10 Saya merasa risih jika dijalan bertemu dengan
anak-anak punk
1. Saya selalu mendengarkan musik setiap X 11 Bergaya hip-hop membuat saya percaya diri
harinya
12 Saya malas mendengar lagu yang mendayu- dayu

Artinya: 13 Saat mendengar di radio ada lagu dangdut saya


Anda selalu mendengarkan musik dalam menjalankan akan langsung menggantinya
kegiatan sehari-hari. 14 Terkadang saya meniru cara berpakaian
penyanyi pop idola saya
15 Mendengarkan lagu emo dapat mengurangi
kesedihan saya
16 Saya lebih suka membeli kaset atau cd lagu- lagu
rock
17 Mendengarkan lagu rap hanya membuat
pusing kepala
18 Mendengar lagu religi malah menambah
kesedihan saya
No. PERNYATAAN SS S TS STS No. PERNYATAAN SS S TS STS

19 Musik R&B membuat saya malas 1 Makan terlalu banyak bisa menjadi malas
2 Begadang hingga pagi bersama teman
terasa menyenangkan
3 Saya akan menerobos lampu merah jika
SKALA RISK TAKING BEHAVIOUR memang sedang terburu-buru
4 Dengan mencorat-coret tembok dapat
Petunjuk pengisian menyalurkan ekspresi saya
5 Saya akan menolak tantangan untuk
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini. Anda berkelahi satu lawan satu
diminta untuk mengemukakan pendapat apakah pernyataan tersebut
6 Saya tidak dapat menolak jika ada teman yang
sesuai dengan diri anda. Cara pengisiannya adalah dengan menawarkan minuman beralkohol
memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang
7 Mengendarai motor dengan kecepatan
telah tersedia. Dan pilhan jawaban tersebut adalah: tinggi sangat menyenangkan
SS : Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan pendapat
8 Saya akan membantu teman-teman saya yang
anda terlibat tawuran
S : Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda TS :
9 Jika ada kesempatan saya tidak akan ragu
Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan
mencium pacar saya ditempat umum
pendapat anda
STS : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat bertentangan
10 Saya tidak berani mengendarai motor
dengan pendapat anda tanpa membawa surat-surat yang lengkap
Contoh:
No PERNYATAAN SS S TS STS 11 Melakukan hubungan seks sebelum
menikah dengan pacar adalah hal biasa
1. Saya memakai helm saat mengendarai X
12 Saya akan berkata-kata kasar kepada
motor
orang yang tidak saya sukai
Artinya:
13 Saya yakin dengan kemampuan saya
Anda selalu memakai helm saat akan bepergian menggunakan motor mengendarai motor, walau rem motornya nya
rusak sekalipun
14 Saya tidak berani mengendarai motor tanpa
menggunakan helm
15 Tidak enak rasanya jika habis makan
No. PERNYATAAN SS S TS STS tidak merokok
16 Bertaruh uang saat menonton pertandingan
sepakbola membuat saya
No. PERNYATAAN SS S TS STS
bersemangat
17 Olahraga panjat tebing terlihat
menakutkan
18 Bermain kartu tanpa menggunakan uang
terasa membosankan
19 Saya takut bermain in-line skate (sepatu
roda)
20 Saya merasa risih jika melihat ada teman
saya sedang menonton film porno di
handphonenya
21 Setelah pulang sekolah, lebih baik saya
pulang kerumah daripada nongkrong
bersama teman-teman
22 Jika merasa bosan disekolah saya akan
membolos
No. PERNYATAAN SS S TS STS
23 Mengendarai motor lebih dari dua orang
bukan sesuatu yang berbahaya
24 Meminjam barang milik teman tanpa izin
membuat saya gelisah
25 Saya malas masuk kelas jika sudah
terlambat
26 Saya merasa gelisah setelah merusak
telepon umum
27 Saya merasa resah jika melihat ada teman
saya yang menggunakan narkoba
28 Saya tidak segan-segan menantang
berkelahi orang yang mengejek saya
29 Bersepeda dijalan raya tanpa
menggunakan pelindung adalah hal
biasa
30 Walaupun mahir berenang saya tidak
berani jika harus melompat dari papan
loncat
31 Mengendarai motor dimalam hari tanpa
menggunakan lampu adalah hal yang biasa
32 Saya tidak ragu berlaku curang demi
Lampiran 7 39 1 1 1 1 3 2 3 2 2 1 1 4 1 3 1 1 1 2 3
Data Mentah Skala Preferensi Musik (field-test) 40 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 41 2 3 2 3 3 1 3 1 3 1 3 2 1 2 3 3 3 2 3
1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 3 42 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 3 3 4 2 3 3 4 1 4
2 3 2 3 1 2 1 1 1 1 2 1 3 2 3 1 1 2 3 3 43 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 2 2 4 3 2 3
3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 44 2 2 3 2 1 2 3 2 2 1 2 3 2 4 2 2 3 2 3
4 2 2 2 3 3 1 2 1 1 3 1 4 1 1 1 1 1 3 3 45 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3
5 3 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 46 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 2 4
6 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 47 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3
7 2 1 2 2 2 1 3 1 2 2 1 3 3 3 2 1 1 3 3 48 1 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 4 4 3
8 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 49 4 3 2 3 3 1 2 1 3 1 4 2 2 2 2 1 3 3 2
9 3 3 4 2 3 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 50 3 1 4 4 4 1 4 1 1 4 4 2 1 4 1 1 4 1 4
10 3 2 3 3 4 3 2 1 3 4 4 2 4 1 3 2 4 4 3
11 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 4 4 4
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3
13 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
14 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 3
15 4 3 4 2 2 3 3 1 3 1 3 3 3 2 3 2 2 2 3
16 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2
17 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3
18 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
19 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4
20 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
21 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 1 4 1 4 3 4 4 1
22 3 3 2 3 4 1 2 1 2 1 2 4 3 1 2 2 4 1 4
23 2 2 3 3 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3
24 4 4 4 4 4 4 2 1 4 3 4 4 2 2 4 3 4 4 3
25 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3
26 3 4 2 4 4 3 3 3 4 2 4 2 1 1 3 3 4 2 3
27 3 2 2 4 3 3 1 1 3 1 3 1 3 1 2 3 3 2 3
28 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 1 2 2 3 3 3 3 2
29 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3
30 1 4 3 3 3 1 3 1 3 2 2 3 1 3 2 2 3 1 3
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3
32 3 1 3 2 3 1 3 1 1 1 1 4 3 3 1 1 2 2 4
33 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 2 1 2 4 2 4
34 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 3 3
35 2 3 3 2 2 1 4 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 3 3
36 2 2 2 2 3 2 3 1 1 2 1 3 2 1 1 1 4 2 3
37 2 1 2 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 2 2 3 4 4
38 1 1 1 1 3 1 1 2 1 3 1 3 2 1 1 1 4 4 3
Lampiran 8 30 1 3 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 3 1 3 1 1 2 2
Data Mentah Skala Preferensi Musik (field-test) 31 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 32 3 4 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1
1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 1 3 1 33 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 1 3 1
2 1 3 3 1 4 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 4 3 34 1 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 2 1 2 3
3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 35 2 3 2 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1
4 3 3 3 1 2 1 4 1 1 4 1 3 2 3 3 1 3 1 3 3 36 2 3 2 2 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 1 1 3 1 3 2
5 3 3 3 2 3 1 1 1 1 3 1 2 2 3 1 3 3 1 2 2 37 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 4 1 3 1
6 2 4 3 3 2 2 4 3 1 2 1 2 3 2 2 3 4 2 3 2 38 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 3 1
7 1 3 3 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 39 2 3 1 2 3 1 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 3 1 2 2
8 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 1 3 3 3 1 3 2 3 3 40 2 4 2 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 3 2
9 1 4 2 1 3 2 3 2 4 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 41 2 1 3 3 2 1 2 2 1 1 3 3 3 1 2 1 2 2 2 2
10 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 4 3 2 2 3 2 42 3 4 3 4 4 3 3 2 4 2 4 2 2 1 4 3 4 3 3 3
11 2 4 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 43 2 4 1 4 1 1 3 1 2 3 1 2 1 1 1 2 2 1 3 3
12 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 44 2 4 2 2 3 2 2 1 4 2 4 3 1 2 1 3 3 3 3 3
13 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 1 3 3 2 3 3 45 3 3 2 1 2 1 3 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2
14 2 3 1 3 1 2 3 3 1 2 1 2 3 2 4 2 2 1 3 2 46 1 4 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 3 1 4 2 2 2 2 2
15 1 4 2 1 4 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 4 3 1 3 3 47 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2
16 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 48 2 4 1 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3 2 1 2 1 1 1 1
17 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 49 2 2 1 1 2 1 3 1 1 3 1 2 2 3 1 1 2 1 3 1
18 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 50 1 4 1 4 1 1 4 2 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 3 2
19 3 4 4 3 4 1 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
20 3 4 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3
21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 1 2 1 1 3 1 3 2 2 3 1 1 2 3 1 2 2 1 3 2
23 2 4 3 3 2 1 4 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 1 3 2
24 4 3 3 3 2 1 4 3 2 3 1 1 2 4 1 2 4 1 4 3
25 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3
26 1 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2
27 2 4 2 2 2 1 4 3 2 3 4 4 2 2 4 4 2 3 2 3
28 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 1 2 2 3 2 4 3 1 3 1
29 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 32 1 2 1 2 2 1 2 1 1 3 1 1 3 1 3 1 1 1 1 2
1 1 2 3 2 2 2 1 1 3 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 33 3 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1
2 2 1 3 2 2 2 1 2 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 3 2 34 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 2 3 1 1 2 2 2
3 2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 1 2 1 2 3 2 4 1 2 1 35 2 2 1 2 2 2 1 3 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 2 3
4 3 1 3 3 3 1 1 1 4 2 1 1 1 4 3 1 2 1 2 1 36 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3
5 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 3 3 37 2 1 2 2 3 1 1 1 3 3 1 1 2 3 2 1 1 1 1 2
6 2 2 2 1 2 2 2 1 4 3 3 1 3 3 2 3 3 2 1 2 38 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 2
7 1 2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 1 1 3 1 2 1 2 1 39 3 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 4 4 2 2 2 2 2 3
8 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 4 3 3 2 2 3 2 2 40 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9 3 3 2 2 3 2 1 4 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 41 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 1 2 1 2 2
10 1 3 2 1 3 4 2 3 1 2 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 42 2 2 1 2 3 2 1 2 2 3 1 2 1 1 3 2 3 1 2 2
11 2 4 1 1 4 2 1 3 1 4 1 1 4 1 4 1 1 1 2 3 43 2 3 1 1 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 3 1 2 1 2 3
12 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 44 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
13 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 1 2 4 3 3 2 3 2 3 3 45 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
14 2 3 3 2 2 2 2 4 4 3 1 2 3 3 3 4 3 4 2 2 46 3 2 2 1 3 2 2 2 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 2 2
15 3 1 1 1 1 1 2 4 1 1 3 1 3 2 3 1 4 2 1 2 47 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
16 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 48 2 3 3 2 3 3 1 4 3 1 1 1 1 4 3 1 1 1 2 2
17 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 49 3 1 3 2 1 1 1 2 2 4 1 1 1 2 3 1 1 1 2 1
18 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 50 1 3 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 3 1 1
19 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 2 3 1
20 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 2
21 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3
22 2 1 1 1 1 2 1 3 3 2 1 1 3 1 3 2 2 1 2 2
23 2 2 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
24 1 1 1 2 4 2 2 4 3 1 2 2 4 1 4 1 2 4 2 2
25 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3
26 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2
27 4 3 2 2 3 3 1 2 1 3 1 1 1 1 4 3 3 2 2 1
28 2 2 3 2 3 3 1 4 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2
29 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 2 2 2 3
30 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 4 2 2 2
31 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1

Anda mungkin juga menyukai