Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PRAKTIKUM

PERBEDAAN EKSPRESI EMOSI PADA PRIA DAN WANITA


DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Biopsikologi
Dosen Pengampu : Dinda Aisha, M.Psi, Psikolog

Disusun Oleh: Kelompok 8

Andre Prayoga Sutrisno 22416273201070


Bramusti Aji Prabowo 22416273201258
Robiatun Nihayah 22416273201019
Tasya Awalinda 22416273201418

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
LEMBAR PENGESAHAN

judul kegiatan : Perbedaan Ekspresi Emosi pada Pria dan Wanita melalui
media Audio-Visual
Dilaksanakan : Kamis, 03 November 2022
Sekertaris Ketua Pelaksana

Andre Prayoga Sutrisno Bramusti Aji Prabowo

Menyetujui

Dosen Pengampu

Dinda Aisha, M.Psi, Psikolog

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada kita semua
sehingga kami dapat mengajukan proposal penelitian dengan judul “PERBEDAAN EKSPRESI
EMOSI PRIA DAN WANITA DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL ”. Laporan proposal
penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan tugas Bipsikologi di Jurusan
Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Buana Perjuangan.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Dinda Aisha, M.Psi, Psikolog, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Biopsikologi
Universitas Buana Perjuangan
2. Bramusti Aji Prabowo, selaku Ketua Perbedaan mengelola emosi pada pria dan wanita
melalui media audio-visual
3. Tasya Awalinda, selaku Wakil Perbedaan mengelola emosi pada pria dan wanita melalui
media audio-visual
4. Andre Prayoga Sutrisno, selaku Sekertaris 1 Perbedaan mengelola emosi pada pria dan
wanita melalui media audio-visual
5. Robiatun Nihayah, selaku Sekertaris 2 Perbedaan mengelola emosi pada pria dan wanita
melalui media audio-visual

Kami menyadari proposal penelitian ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya
laporan proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan
penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. 

karawang, 03 November 2022

Peneliti

ABSTRAK

Daftar isi
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Abstrak
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Tujuan penelitian
C. Manfaat teoritis dan praktis
D. Hipotesis
Bab II : Landasan Teori
Bab III : Metode Praktikum
A. Subjek praktikum
B. Bahan
C. Prosedur
D. Pelaksana
Bab IV Hasil dan Analisa
Bab V Pembahasan
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Bab VII Daftar Pustaka
Bab VIII Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia memiliki ekspresi emosi yang berbeda dalam menghadapi berbagai situasi dalam
kehidupannya. Apabila dikaitkan dengan konteks hubungan antar manusia, ekspresi emosi,
termasuk ekspresi balasan yang ditampilkan terhadap stimulus tertentu, dipengaruhi pola
komunikasi dan interaksi sosial yang melibatkan emosi. Ekspresi emosi ada verbal dan non
verbal, 1 individu dapat menyebabkan orang lain bereaksi terhadap ekspresi tersebut dan
pesan yang terkandung di dalamnya. Di samping itu, ekspresi wajah memunculkan respon
yang dapat mempengaruhi banyak hal yang tidak berhubungan dengan penilaian,
preferensi, dan sikap orang lain. 2 Pesan melalui ekspresi emosi tidak hanya ditunjukan
secara langsung oleh orang lain, tetapi juga dapat ditangkap melalui media. Seringkali
individu tidak menyadari adanya pengaruh media secara tidak langsung terhadap suasana
hati. Media dapat digunakan untuk berbagai tujuan dan setiap media memiliki ciri khasnya
untuk tujuan tertentu. 3 Pesan ekspresi emosi melalui media audiovisual dapat menjadi
salah satu sarana mengetahui kemampuan individu untuk mengenali ekspresi emosi.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat instrument pengenalan ekspresi emosi dengan
media audio visual. 4 Berdasarkan uraian diatas penyusun membuat rekaman audio visual
dalam penelitian ini berupaya untuk membuat instrument untuk mengenali ekspresi emosi,
karena pada dasarnya orang dapat merasakan pengalaman langsung, merangsang pikiran,
perasaan dan perhatian sehingga melahirkan pengalaman kongkret dan membantunya untuk
bertindak. Penerimaan informasi berupa pengalaman dapat diberikan melalui visual dan
auditori. 5 EKSPRESI EMOSI Wajah memperlihatkan setidaknya tiga sinyal dalam
merespon suatu rangsangan yang diterima, yaitu (1) sinyal wajah statis yang meliputi
banyak aspek dari wajah, seperti pigmentasi kulit, bentuk wajah dan struktur tulang; (2)
sinyal wajah lambat, meliputii perubahan pada wajah yang muncul bertahap seiring
perjalanan waktu; serta (3) sinyal wajah cepat yang dihasilkan melalui gerakan otot-otot
wajah yang dapat menyebabkan perubahan temporer pada penampilan wajah. 6 Ekspresi
emosi ditemukan dan dipelajari oleh manusia, bukan dibuat oleh manusia sendiri. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kuat dan lemahnya emosi: (a) keterdekatan dengan tema, (b)
kemiripan peristiwa (current action) antara peristiwa emosi yang dialami pertama kali
dengan yang terjadi sekarang, (c) seberapa dini dalam perjalanan hidupnya emosi terjadi
dan dipelajari, (d) kepadatan atau density memberikan pengaruh kuat lemahnya emosi yang
terjadi, dan (e) affective style, atau gaya afektif pada tiap orang berbeda dalam hal
kecepatan dan kekuatan untuk merespon kejadian emosional. 7 Enam jenis dasar ekspresi
wajah, yaitu sedih, senang, takut, marah, dan jijik. 8 Hal itu serupa dengan pernyataan
mengenai bentuk emosi yang dibedakan menjadi basic emotion sebagai emosi dasar yang
alami atau reflex dan schema emotion. 9 PENGENALAN EMOSI MELALUI MEDIA
AUDIOVISUAL Penting bagi individu untuk memperhatikan perkembangan dunia
telekomunikasi dan mulitmedia pada kaitan individu dengan media tersebut. Emosi dalam
berkomunikasi menjadi hal alamiah yang penting seperti kombinasi dalam percakapan dan
pengenalan dalam percakapan. 10 Saat berkomunikasi individu tidak hanya memberikan
reaksi terhadap ekspresi emosi yang ditunjukan pada wajah, juga terhadap informasi yang
terkandung di dalamnya. Apabila wajah yang ceria bisa sebagai pesan emosi yang dapat
menyampaikan motivasi dan maksud dari pengirim pesan. Emosi yang ditampilkan wajah
memiliki fungsi penting dalam hubungan sosial manusia.
Sementara itu, Perbedaan gender telah cukup lama berkembang dalam budaya terutama
pada masyarakat tradisional patriarkhi, Studi gender sebelumnya mengungkapkan terdapat
sejumlah perbedaan kepribadian antara pria dan wanita terutama kaitannya dengan emosi
(Chow dkk., 2013), salah satunya bahwa perempuan memiliki kecerdasan emosi lebih
tinggi daripada laki laki (Ahmad et al., 2009; Fernández-Berrocal dkk., 2012; Sudarto,
2003) karena perempuan dianggap lebih banyak menggunakan perasaan dan memiliki
kemampuan mengenal emosi yang lebih dari pada laki-laki (Chong, dkk., 2013). Goleman
(1999) menyatakan bahwa perbedaan emosi kaitannya dengan gender dapat ditinjau dari
pola asuh kehidupan masa kanak-kanak individu, dimana orang tua lebih banyak
membahas masalah emosi dengan anak perempuan dibandingkan laki-lakinya.
Faktor jenis kelamin mempengaruhi penilaian subjektif, karena perempuan dianggap
memiliki sifat feminin yang sebagian besar diantaranya inkompeten, submisif, berperasaan
dan sensitive. Kebanyakan perempuan juga mampu mengekspresikan kemarahan mereka
secara langsung, sehingga perempuan lebih peka dibanding laki-laki untuk melihat bentuk
emosi. Penelitian ini menggunakan potongan video audiovisual menunjukan adanya reaksi.
Penelitian menjelaskan bahwa emosi terjadi karena proses alamiah selain diturunkan atau
diajarkan oleh leluhurnya. Ekspresi emosi ditemukan dan dipelajari oleh manusia.
Penelitian eksperimen lebih lanjut mengenai ekspresi emosi adalah mengenali bentuk-
bentuk ekspresi yang berhubungan dengan emosi, yaitu takut, terkejut, marah, jijik, sedih
dan senang. Bentuk ekspresi dari emosi merupakan hasil dari proses psikologi seseorang,
seperti atensi, memori, dan persepsi yang diolah didalam otak.
B. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan umum dan tujuan khususnya, sebagai berikut :

1. Tujuan umum
Penulisan proposal penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman atau
acuan bagi para Mahasiswa

2. Tujuan Khusus
 Mengetahui perbedaan ekspresi antara pria dan wanita dengan media audio-visual
 Mengetahui perbedaan rentang waktu tersampaikannya ekspresi emosi antara pria
dan wanita dengan media audio-visual
 Mengetahui emosi yang lebih dominan dirasakan pria dan wanita dengan media
audio-visual
C. MANFAAT PENELITIAN

Berharap dengan adanya penelitian ini dapat munculnya pemanfaatan dari hasil penelitian,
secara teoritis dan praktis bagi para pembacanya, antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dalam penelitian ini peneliti bisa mengembangkan teori-teori Bimbingan serta bisa
memadukan antara teori dengan praktek dan bisa menambah wawasan, umumnya bagi
mahasiswa Universitas Buana Perjuangan.
2. Manfaat Praktis
Sementara manfaat secara praktisnya dari hasil penelitian ini bagi para pembaca dan
khususnya mahasiswa Jurusan Psikologi sebagai referensi dalam menangani dan
mengidentifikasikan ekspresi emosi antara pria dan wanita menggunakan media audio-
visual

D. HIPOTESIS
Ada perbedaan dalam pengekspresian emosi antara pria dan wanita, antara lain;
1. Diduga bahwa wanita memiliki sensitifitas emosi yang lebih tinggi dibandingkan pria
2. Diduga bahwa pria memiliki pandangan dalam mengolah emosi berdasarkan pola
pikirnya dibandingkan perasaan
3. Diduga bahwa pria tidak menunjukan ekspresi emosi secara signifikan di depan umum
4. Diduga bahwa pria dan wanita memiliki pandangan yang sama mengenai ekspresi
emosi takut, jijik, dan terkejut
BAB II
LANDASAN TEORI

Dasar Teori
A. Emosi
Kata “emosi” diturunkan dari kata bahasa Perancis, emotion. Emosi merupakan perpaduan
dari beberapa perasaan yang mempunyai intensitas yang relatif tinggi dan menimbulkan
suatu gejolak suasana batin, emosi juga diartikan sebagai suatu perasaan ingin melebihi dari
sifat individu terhadap suatu objek sehingga cenderung berupaya untuk mengekspresikan
dan mengaplikasikannya. Seperti, emosi dalam takut, khawatir, marah, sebal, frustasi,
cemburu, iri hati, duka cita, afeksi atau sayang, bahagia. Menurut English and English,
emosi adalah “A complex feeling state accompained by characteristic motor and glandular
activies “ (suatu keadaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan
motoris). Emosi suatu hati pada diri seseorang baik pada tingkatan lemah (dangkal)
maupun pada tingkatan yang luas (mendalam). Untuk menjadi seorang guru yang baik,
seseorang harus mempunyai rasa peduli, empati, dan penuh belas kasih dalam
pembelajaran. Atas dasar arah aktivitasnya, emosi bervariasi menurut muatannya, sifatnya
dan intensitasnya. Emosional seseorang dapat muncul dan berkembang berdasarkan
pengalaman emosional pribadinya. Seperti, takut pada sesuatu, padahal tidak semestinya ia
takuti. Kedua, adanya perubahan aspek jasmaniah. Ketika lagi emosi seseorang akan
mengalami perubahan jasmani, seperti sewaktu marah jantung berdebar, dan lain-lain.
Ketiga, emosi diekspresikan dalam perilaku. Keempat, emosi sebagai motif. Motif
merupakan suatu tenaga yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan. Adapun
proses terjadinya emosi melibatkan faktor psikologis maupun faktor fisiologis. Emosi
pertama kali muncul akibat adanya stimulus atau sebuah peristiwa, yang bisa netral, positif,
ataupun negatif. Stimulus tersebut kemudian ditangkap oleh reseptor, lalu melalui otak.
Individu menginterpretasikan kejadian tersebut sesuai dengan kondisi pengalaman dan
kebiasaannya dalam mempersepsikan sebuah kejadian, singkatnya Emosi penting terhadap
pemikiran rasional karena emosi memberikan informasi  penting mengenai pemahaman
terhadap dunia sekitar. Dalam suatu organisasi, kunci pengambilan keputusan yang baik
adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.
Menurut Schneider(1964) bahwa reaksi emosi mempunyai sifat psikofisik dan sosial.
Misalnya seseorang mengalami kemarahan, maka kemarahan itu akan mengganggu
ketenangan hatinya, mempengaruhi proses fisik dan proses mentalnya. Selanjutnya akan
mempengaruhi tingkah lakunya sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan realitas.
Sepert: juga diungkap oleh Albin (1993) bahwa emosi yang kuat akan menghambat rasio
dan bersifat tidak rasional. Kartono dan Andari (1989) mengemukakan bahwa emosi adalah
tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan dalam tubuh, misalnya
otot yang menegang, debaran jantung yang cepat, dan sebagainya. . Menurut ilmu faal
emosi dibedakan menjadi dua yaitu perasaan emosional dan ekspresi emosional. Perasaan
emosional adalah perasaan senang, tidak senang, marah, takut, jijik, dan sebagainya,
sedangkan ekspresi emosional adalah tingkah laku yang diakibatkan adanya perasaan
emosional. Emosi berkembang sejak seorang anak lahir dan kemudian berkembang selaras
dengan pertumbuhan fisiknya, semakin bertambah usia seseorang diharapkan individu
semakin mampu untuk memberikan reaksi yang sesuai dengan stimulus yang diterimanya,
semakin bertambahnya usia maka reaksi emosi seseorang menjadi bervariasi. Makin
dewasa seseorang, maka individu tersebut makin mampu menyatakan emosinya secara
berbeda. Kemampuan ini karena adanya proses sosialisasi yang memberikan pelajaran
bahwa lingkungan dapat memberikan rasa senang dan tidak senang. Tercapainya
kemasakan emosi dan kontrol emosi dalam hubungan penyesuaian diri individu terhadap
dunia luarnya tergantung lingkungan sosial dan kemasakan yang dicapai oleh individu.
Demikian pula emosi yang mewarnai kehidupan individu juga tergantung pada
lingkungannya (Wahyudi, 1998)
Operasional Ekspresi emosi 15 didefinisikan sebagai pola yang terbentuk pada ekspresi
wajah berhubungan dengan jenis emosi yang dirasakan. Empat macam jenis ekspresi
emosi, yaitu marah (bentuk ekspresinya, yaitu kelopak mata menegang, alis mata yang
turun dan ditarik kedalam, mata menatap tajam dan kaku, otot bibir ditekan secara ketat dan
tegang, dll), sedih (bentuk ekspresinya, sudut bibir ditarik kebawah dan bergetar, mata
menatap sayu dan berkaca-kaca, dll), takut (bentuk ekspresinya, kerutan pada bagian
kening ada ditengah, kelopak mata bagian atas naik menampakkan schlera mata dan
kelopak bagian bawah menegang serta ditarik keatas,dll), dan senang (bentuk ekspresinya,
mulut terkadang terpisah dan tersenyum sampai tertawa gigi terlihat, pipi terangkat,
kelopak mata bawah memperlihatkan kerutan, terkadang terangkat tapi tidak menegang,
dll).
Penelitian dilakukan oleh Institut Universitaire en Santé Mentale de Montréal dan University of
Montreal. Mereka terinspirasi dengan perbedaan pria dan wanita soal kejiwaan. Pada
penelitian sebelumnya, dipercayai bahwa pria dan wanita memiliki rangsangan emosional
yang berbeda. Kesimpulan diambil karena saat pria dan wanita memandang gambar negatif,
sistem limbik (pusat ingatan dan emosi) di otak mereka memiliki reaksi yang berbeda. Dari
sana peneliti memutuskan untuk meneliti lebih lanjut untuk dapat melihat lebih jelas
bagaimana perbedaan tersebut berperan, dan apakah tingkat hormon  memengaruhi aspek
psikologis. Hasilnya rata-rata wanita lebih reaktif terhadap gambar emosional. Terlepas
dari jenis kelaminnya, bagi mereka yang tingkat testoteronenya tinggi cenderung lebih
tidak terlalu sensitif terhadap gambar sementara bagi yang estrogen tinggi hampir selalu
memiliki peningkatan sensitivitas.
Ditemukan juga bahwa koneksi antara dua bagian otak dorsomedial prefrontal cortex
(dmPFC) dan amigdala lebih kuat pada laki-laki. Tingginya reaksi pada dua bagian tersebut
menyebabkan penurunan rangsangan sensitivitas. Tingkat reaksi amigdala dan dnPFC
berkaitan dengan bagaiamana seseorang memproses emosinya. Amigdala adalah bagian
otak yang mendeteksi ancaman, dan sangat aktif ketika seseorang takut atau sedih,
sedangkan dmPFC membantu proses interaksi sosial dan mediasi persepsi.
BAB III

Metode Praktikum
A. Subjek Praktikum
Pembuatan rekaman audio-visual yang berisi tentang berbagai ekspresi emosi ini bertujuan
untuk pengenalan ekspresi emosi yang berbeda antara pria dan wanita. Proses pembuatannya
rekaman video berbentuk rekaman audio-visual, yang berisi 6 (enam) adegan atau scene yang
meliputi berbagai ekspresi emosi (marah, sedih, senang, takut, terkejut, jijik), dengan durasi
waktu masing-masing scene kurang lebih 2 menit. Penulis menentukan orang yang tepat
menilai audio-visual ini adalah mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang,
alasan pengambilan sampel, adalah pada usia ini seseorang sudah dapat mengenali berbagai
macam bentuk emosi, juga dirasa sudah cukup matang untuk diarahkan. 2 sampel yang
merupakan pria dan wanita usianya rata-rata sekitar 21-32 tahun. Penelitian yang menggunakan
metode rating, untuk membandingkan ekspresi emosi dari subjek, dan akan dilakukan
perbandingan pada menit keberapa subjek mengalami perubahan ekspresi emosi.

B. Alat & Bahan


Dalam praktikum ini, alat dan bahan yang digunakan ialah;
Alat :
1. Telepon seluler
2. Video
3. Laptop
4. Tripod
5. Earphone
6. Pulpen
7. Kertas

C. Prosedur
Proses dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
a. Tahap persiapan
1. Kami menyiapkan adegan yang ditayangkan dalam audio visual adalah sebanyak 6
scene. Masing-masing scene berisi potongan-potongan video yang telah dipilih oleh
peneliti, yaitu adegan marah, sedih, senang, jijik, terkejut dan takut.
2. Menyiapkan angket yang berisi lembar penilaian scene.

b. Tahap pelaksanaan
1. Masing-masing raters mengisi surat persetujuan sebagai penilai dalam penelitian
sebelum penelitian dilakukan.
2. Pada pelaksanaannya, kelompok responden diperlihatkan audio-visual yang berisi
tentang berbagai ekspresi emosi. Dalam penilaian, rater ditugaskan untuk menilai
tayangan audio-visual yang telah diberikan, dengan mengisi skala yang yang sudah
disediakan. Tiap scene memiliki durasi waktu sekitar 2 menit. Setelah tayangan 1
scene, ada waktu sekitar 1 menit untuk raters memberikan penilaian ter hadap
tayangan yang sudah diberikan. Penilaian akan berjalan begitu seterusnya, hingga
scene ke-6

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN


(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini,


saya: Nama : Fitri Nur Azizah
Usia : 24 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami
penelitian yang dilakukan dengan judul “perbedaan emosi antar pria dan wanita
melalui media audio-visual” yang dibuat oleh:
Nama : Bramusti Aji Prabowo
NIM : 22416273201258
Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk diwawancarai kemudian
mendokumentasinya serta menjadi subjek penelitian dan bersedia melakukan
pemeriksaan sesuai dengan data yang diperlukan. Demikian pernyataan ini dibuat
dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Karawang, kamis 8 Desember 2022


(...................................................)

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN


(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini,


saya: Nama : Purnama sandi
Usia : 24 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami
penelitian yang dilakukan dengan judul “perbedaan emosi antar pria dan wanita
melalui media audio-visual” yang dibuat oleh:
Nama : Bramusti Aji Prabowo
NIM : 22416273201258
Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk diwawancarai kemudian
mendokumentasinya serta menjadi subjek penelitian dan bersedia melakukan
pemeriksaan sesuai dengan data yang diperlukan. Demikian pernyataan ini dibuat
dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Karawang, Kamis 8 Desember 2022


(...................................................

Anda mungkin juga menyukai