OBSERVASI
(Kepedulian Sosial)
Oleh:
Fakultas Psikologi
Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG)
Surabaya
2017
KATA PENGANTAR
Dengan Pujian Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam waktu yang
cukup singkat kami dapat menyelesaikan tuugas observasi mata kuliah Kode Etik
Psikologi. Laporan ini kami selesaikan sebagai acuan untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu.
Adapun laporan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan dari setiap anggota kelompok, sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun
segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan.observsi kami ini.
Penyusun
BAB I
1
PENDAHULUAN
Gaya hidup adalah istilah yang digunakan Adler untuk mengacu kepada
warna kehidupan seseorang. Gaya hidup adalah produk dari interaksi hereditas,
lingkungan, dan daya kreatif pribadi. Daya kreatif merupakan sebuah konsep
dinamis yang mengimplikasikan gerakan, dan gerakan ini adalah karakteristik
hidup yang paling penting. Konsep gaya hidup ini, Adler menjelaskan keunikan
manusia yaitu setiap orang memiliki tujuan, merasa inferior, berjuang menjadi
superior, dan dapat mewarnai usaha superriornya dengan minat sosial. Gaya
2
hidup adalah cara yang unik dari setiap orang itu dalam kehidupan tertentu di
mana dia berada.
3
Kepedulian akan kepentingan bersama merupakan hal yang sering
mendesak untuk kita lakukan. Caranya dengan melakukan sesuatu atau
justru menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu demi kepentingan
bersama.
1.2. Tujuan
1.3. Metode
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka metode yang kami gunakan adalah
metode observasi. Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti
”melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi
menjadi bagian dalam penelitian berbagai disiplin ilmu, baik ilmu eksakta
maupun ilmu-ilmu sosial, Observasi dapat berlangsung dalam konteks
laboratoriurn (experimental) maupun konteks alamiah.
4
pun sebagai Informed Consent kami melakukan penelitian. Perijinan ini kami
lakukan secara verbal atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak satpam.
Dalam kode etik psikologi hal ini tercantum pada pasal 49 ayat 1 sampai dengan
ayat 3. Dimana pada pasal tersebut membahas mengenai sebelum pengambilan
data penelitian, Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menjelaskan pada calon
partisipan penelitian dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan istilah-
istilah yang dipahami masyarakat umum tentang penelitian yang akan dilakukan.
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menjelaskan kepada calon partisipan asas
kesediaan sebagai partisipan penelitian yang menyatakan bahwa keikutsertaan
dalam penelitian yang dilakukan bersifat sukarela, sehingga memungkinkan
pengunduran diri atau penolakan untuk terlibat. Partisipan harus menyatakan
kesediaannya seperti yang dijelaskan pada pasal yang mengatur tentang itu.
Setelah itu, kami pun telah membuat laporan observasi psikologi ini dengan
melihat situasi sebenarnya dilapangan, dan melaporkannya tanpa ada
penambahan ataupun pengurangan dan hasil observasi telah kami laporkan apa
adanya sesuai dengan selesainya laporan observasi ini. Adapun kode etik yang
5
mengatur keabsahan hal ini yang terkandung dalam pasal 53 ayat 1 yang berbunyi
: Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi tidak merekayasa data atau melakukan
langkah-langkah lain yang tidak bertanggungjawab (misal : terkait pengelabuan,
plagiarisme dll).
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Subyek Observasi
6
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
C. Hasil Observasi
Dari observasi yang dilakukan selama tiga hari, satpam yang bekerja di
Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya menunjukkan sikap yang cukup
peka terhadap situasi di sekitarnya. Walaupun terkadang hanya sedikit terlihat
mereka bercanda untuk mengusir kebosanannya dalam kerja. Tapi dengan
tanggung jawab yang sudah di miliki masing-masing individu, satpam-satpam
tersebut melaksanakan tugas dengan semestinya. Seperti apa yang telah kami
observasi, satpam membantu mahasiswa menyebrang jalan, melayani orang lain
yang mencari informasi maupun bersedia menerima barang yang dititipkan.
Selama proses observasi yang kami lakukan, kami melihat mereka cukup
peka atau peduli dengan siuasi lingkungannya. Hal ini dimungkinkan bahwa
pekerjaannya tersebut dituntut untuk peka terhadap situasi lingkungan ataupun
peduli terhadap situasi social yang ada disekitarnya. Hal ini yang membuat
satpam yang bekerja di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya bisa
dibilang cukup memahami dan peduli terhadap situsi di sekitarnya.
7
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
kepribadian individu masing-masing yang dimana individu dapat memahami
situasi di sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
9
(http://sugithewae.wordpress.com/2012/05/05/teori-psikologi-individu-
adler/, diakses pada 26 Mei 2014).
LAMPIRAN
10
Saat Informed Consent dilakukan
11