Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI

KODE ETIK PSIKOLOGI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan


Untuk Tugas Mata Kuliah Kode Etik Psikologi

OBSERVASI
(Kepedulian Sosial)
Oleh:

Gregorius Kurniawan K.B.N. 1511404985


Muhammad Syaiful Amri 1511405208

Dosen Pengampu : Dra. Rr. Amanda Pasca Rini,S.Psi.,M.Psi

Fakultas Psikologi
Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG)
Surabaya
2017
KATA PENGANTAR

Dengan Pujian Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam waktu yang
cukup singkat kami dapat menyelesaikan tuugas observasi mata kuliah Kode Etik
Psikologi. Laporan ini kami selesaikan sebagai acuan untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu.

Adapun laporan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan dari setiap anggota kelompok, sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun
segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan.observsi kami ini.

Akhirnya laporan observasi dengan tema Kepedulian ini dapat menjadi


tambahan ilmu dan manfaat sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.

Surabaya, 13 September 2017

Penyusun

BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap individu memiliki cara atau karakter tersendiri bagaimana memahami


situasi social yang ada disekitarnya. Salah satunya merupakan kepedulian,
dimana rasa peduli merupakan suatu tindakan atau kepribadian individu yang
peka terhadap kebutuhan lingkungan atau orang lain.

Kepedulian sosial yaitu sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan


pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia.
Kepedulian sosial adalah kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat yang
mengikat masyarakat secara bersama-sama (Adler, 1927). Oleh karena itu,
kepedulian sosial adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain.

Kepedulian sosial adalah tongkat pengukur Adler untuk menentukan


kesehatan psikologis seseorang dan ”satu-satunya kriteria bagi nilai-nilai
manusia, kepedulian sosial adalah satu-satunya alat yang di gunakan untuk
menilai harga sebuah pribadi. Manusia memulai hidup dengan daya juang dasar
yang di aktifkan oleh kekurangan-kekurangan fisik yang pernah ada. Kelemahan
organis ini mengarah secara tak terelakkan kepada perasaan inferioritas. Oleh
karena itu, semua orang memiliki perasaan-perasaan inferioritas.

Gaya hidup adalah istilah yang digunakan Adler untuk mengacu kepada
warna kehidupan seseorang. Gaya hidup adalah produk dari interaksi hereditas,
lingkungan, dan daya kreatif pribadi. Daya kreatif merupakan sebuah konsep
dinamis yang mengimplikasikan gerakan, dan gerakan ini adalah karakteristik
hidup yang paling penting. Konsep gaya hidup ini, Adler menjelaskan keunikan
manusia yaitu setiap orang memiliki tujuan, merasa inferior, berjuang menjadi
superior, dan dapat mewarnai usaha superriornya dengan minat sosial. Gaya

2
hidup adalah cara yang unik dari setiap orang itu dalam kehidupan tertentu di
mana dia berada.

Kekuatan kreatif self, kekuatan kreatif adalah kekuatan yang paling


menentukan tingkah laku, penggerak utama, sendi dan obat mujarab kehidupan,
yang membawai kekuatan dan konsep-konsep lainnya. Diri kreatif bersifat padu,
konsisten, berdaulat dalam struktur kepribadian. Diri kreatif adalah sarana yang
mengolah fakta-fakta dunia dan mentransformasikan fakta-fakta itu menjadi
kepribadian yang bersifat subyektif, dinamik, menyatu, personal dan unik.

Lingkungan terdekat kita yang berpengaruh besar dalam menentukan tingkat


kepedulian sosial kita. Lingkungan yang dimaksud di sini adalah keluarga,
teman-teman, dan lingkungan masyarakat tempat kita tumbuh. Karena merekalah
kita mendapat nilai-nilai tentang kepedulian sosial. Nilai-nilai yang tertanam
itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita untuk selalu membantu dan
menjaga sesama. Kepedulian sosial yang di maksud bukanlah untuk mencampuri
urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang
di hadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.

Kepedulian sosial dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Kepedulian yang berlangsung saat suka maupun duka

Kepedulian sosial merupakan keterlibatan pihak yang satu kepada pihak


yang lain dalam turut merasakan apa yang sedang dirasakan atau dialami
oleh orang lain.

b. Kepedulian pribadi dan bersama

Kepedulian bersifat pribadi, namun ada kalanya kepedulian itu dilakukan


bersama. Cara ini penting apabila bantuan yang dibutuhkan cukup besar
atau berlangsung secara berkelanjutan.

c. Kepedulian yang sering lebih mendesak

3
Kepedulian akan kepentingan bersama merupakan hal yang sering
mendesak untuk kita lakukan. Caranya dengan melakukan sesuatu atau
justru menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu demi kepentingan
bersama.

1.2. Tujuan

Mengetahui tingkat rasa peduli seorang satpam terhadap situasi social di


lingkungan kerjanya di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), Surabaya.

1.3. Metode

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka metode yang kami gunakan adalah
metode observasi. Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti
”melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi
menjadi bagian dalam penelitian berbagai disiplin ilmu, baik ilmu eksakta
maupun ilmu-ilmu sosial, Observasi dapat berlangsung dalam konteks
laboratoriurn (experimental) maupun konteks alamiah.

1.4. Pedoman Observasi

Dalam menjalankan proses observasi ini, sebelumnya kami telah meminta


ijin kepada pihak observe yaitu Satpam yang yang sedang bekerja di Universitas
17 Agustus 1945 (UNTAG), Surabaya. Hal ini dilakukan sebagai persyaratan atau

4
pun sebagai Informed Consent kami melakukan penelitian. Perijinan ini kami
lakukan secara verbal atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak satpam.
Dalam kode etik psikologi hal ini tercantum pada pasal 49 ayat 1 sampai dengan
ayat 3. Dimana pada pasal tersebut membahas mengenai sebelum pengambilan
data penelitian, Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menjelaskan pada calon
partisipan penelitian dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan istilah-
istilah yang dipahami masyarakat umum tentang penelitian yang akan dilakukan.
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menjelaskan kepada calon partisipan asas
kesediaan sebagai partisipan penelitian yang menyatakan bahwa keikutsertaan
dalam penelitian yang dilakukan bersifat sukarela, sehingga memungkinkan
pengunduran diri atau penolakan untuk terlibat. Partisipan harus menyatakan
kesediaannya seperti yang dijelaskan pada pasal yang mengatur tentang itu.

Dalam perijinan tersebut peneliti juga memberikan penjelasan singkat


terhadap observe tentang keperluan observasi yang akan dilaksanakan. Hal ini
berjuan supaya observe bisa menerima dan memahami maksud dilaksanakannya
penelitian ini. Inipun tercantum pada kode etik psikologi pada pasal 51 ayat 1
yang berbunyi : Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi memberikan penjelasan
singkat segera setelah selesai pengambilan data penelitian, dalam bahasa yang
sederhana dan istilah-istilah yang dipahami masyarakat pada umumnya, agar
partisipan memperoleh informasi yang tepat tentang sifat, hasil, dan kesimpulan
penelitian; agar Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi dapat mengambil langkah
tepat untuk meluruskan persepsi atau konsepsi keliru yang mungkin dimiliki
partisipan.

Setelah itu, kami pun telah membuat laporan observasi psikologi ini dengan
melihat situasi sebenarnya dilapangan, dan melaporkannya tanpa ada
penambahan ataupun pengurangan dan hasil observasi telah kami laporkan apa
adanya sesuai dengan selesainya laporan observasi ini. Adapun kode etik yang

5
mengatur keabsahan hal ini yang terkandung dalam pasal 53 ayat 1 yang berbunyi
: Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi tidak merekayasa data atau melakukan
langkah-langkah lain yang tidak bertanggungjawab (misal : terkait pengelabuan,
plagiarisme dll).

BAB II

HASIL OBSERVASI

A. Subyek Observasi

Satpam Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), Surabaya

6
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari/ Tanggal : Senin-Rabu, 11-13 Desember 2017


Waktu : 16.00-17.00 WIB
Tempat : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), Surabaya

C. Hasil Observasi

Dari observasi yang dilakukan selama tiga hari, satpam yang bekerja di
Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya menunjukkan sikap yang cukup
peka terhadap situasi di sekitarnya. Walaupun terkadang hanya sedikit terlihat
mereka bercanda untuk mengusir kebosanannya dalam kerja. Tapi dengan
tanggung jawab yang sudah di miliki masing-masing individu, satpam-satpam
tersebut melaksanakan tugas dengan semestinya. Seperti apa yang telah kami
observasi, satpam membantu mahasiswa menyebrang jalan, melayani orang lain
yang mencari informasi maupun bersedia menerima barang yang dititipkan.

Selama proses observasi yang kami lakukan, kami melihat mereka cukup
peka atau peduli dengan siuasi lingkungannya. Hal ini dimungkinkan bahwa
pekerjaannya tersebut dituntut untuk peka terhadap situasi lingkungan ataupun
peduli terhadap situasi social yang ada disekitarnya. Hal ini yang membuat
satpam yang bekerja di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya bisa
dibilang cukup memahami dan peduli terhadap situsi di sekitarnya.

7
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil observasi diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku peduli


terhadap situsi social seorang satpam muncul dikarenakan adanya tuntutan dari
profesionalitas pekerjaan yang sudah dibentuk. Hal ini tidak lepas dari

8
kepribadian individu masing-masing yang dimana individu dapat memahami
situasi di sekitarnya.

Kepedulian akan kepentingan bersama merupakan hal yang sering mendesak


untuk kita lakukan. Caranya dengan melakukan sesuatu atau justru menahan diri
untuk tidak melakukan sesuatu demi kepentingan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

HIMPSI. 2010. Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta : Pengurus Pusat


Himpunan Psikologi Indonesia

Wardani, Galuh. 2010. Asah Kepeduliah Sosial. Online.


(http://galuhwardhani.wordpress.com/2010/05/01/asah-kepedulian-
sosial/, diakses pada 26 Mei 2014).

Sugiyarbini. 2012. Teori Psikologi Individu Adler. Online.

9
(http://sugithewae.wordpress.com/2012/05/05/teori-psikologi-individu-
adler/, diakses pada 26 Mei 2014).

LAMPIRAN

10
Saat Informed Consent dilakukan

Saat satpam membantu menyebrangkan mahasiswa

11

Anda mungkin juga menyukai