Dokumen - Tips - Kerangka Acuan Ppi
Dokumen - Tips - Kerangka Acuan Ppi
I. PENDAHULUAN
Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan jasa yang memberikan pelayanan di
bidang kesehatan kepada indivudu, keluarga dan masyarakat. Sesuai dengan meningkatnya
status perekonomian masyarakat dan kemudahan dalam berkomunikasi serta peningkatan
ilmu dan teknologi dibidang kesehatan, semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat
akan kesehatan, semua itu akan meningkat pula tuntutan masyarakat akan pelayanan yang
bermutu, ramah, serta sanggup memenuhi kebutuhan mereka baik di bidang teknis maupun
administrasi.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit bersalin,
maka disusun suatu indikator sederhana untuk mengukur kualitas pelayanan. Tanpa
mengukur hasil kerja rumah sakit bersalin apakah sumber daya yang melakukan pelayanan
seperti ketenagaan, fasilitas, peralatan, (input) dan interaksi profesional dengan konsumen
(proses) akan memberikan perubahan yang baik yang dapat diterima oleh konsumen/
pasien/masyarakat (output) tidak dapat diketahui hasil dari upaya - upaya yang telah
dilakukan tersebut
V. SASARAN
a. Tercapainya target 80 % pengumpulan, pengolahan dan pelaporan secara
sempurna
b. Tim dapat mengetahui jumlah dari angka infeksi di RSB Esto Ebhu.
c. Adanya tindaklanjut dari hasil laporan kejadian infeksi di RSB Esto Ebhu.
d. Pasien di Ruang Rawat Inap dan Kamar Bersalin RSB Esto Ebhu.
VI. PELAKSANAAN
A. WAKTU
B. Setiap pasien yang dipasang inpus
C. Setiap pasien tirah baring total
D. Setiap ada pasien operasi bersih
E. Setiap ada pasien melahirkan
F. Setiap pasien yang ditransfusi darah
B. TEMPAT :
1. Ruang Rawat Inap
2. Kamar Bersalin
D. PELAKASANA :
Perawat/bidan jaga.
VII. LANGKAH_LANGKAH
1. Ketua Tim Mutu dan Pengendalian Infeksi menyiapkan formulir sensus harian.
2. Formulir sensus harian diserahkan kepada Penja Ruangan
3. Sensus harian diisi setiap hari oleh petugas jaga.
4. Pada akhir bulan ketua tim merekap sensus harian kemudian ditelaah dan
evaluasi.
5. Hasil disampaikan ke Direktur.
VIII. INDIKATOR
1. Definisi dan cara pemakaian
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan dengan
menggunakan instrumen. Indikator merupakan variabel yang digunakan untuk
menilai suatu perubahan.
Menurut WHO, indikator adalah variabel untuk mengukur perubahan. Indikator
sering digunakan terutama bila perubahan tersebut tidak dapat diukur. Indikator
yang ideal harus memiliki 4 kriteria, yaitu :
1) Sahih (valid ) yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang
dinilai
2) Dapat dipercaya ( Riliable ) yaitu mampu menujukkan hasil yang sama pada
saat yang berulang kali untuk waktu yang sekarang maupun yang akan datang.
3) Sensitif yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak perlu
banyak.
4) Spesifik yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas, tidak
bertumpang tindih.
Indikator mutu pelayanan Rumah Sakit ini akan mempunyai manfaat yang sangat
banyak bagi pengelolah Rumah Sakit, terutama untuk mengukur kinerja Rumah
Sakit itu sendiri ( self assesment ) manfaat tersebut antara lain sebagai alat untuk
melaksanakan managemen kontrol dan alat untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa yang akan datang.
2. Angka Pasien Infeksi Rumah Sakit ( AIRS )
1) Angka infeksi karena jarum infus ( Intravenous Canulae Infection Rate )
Definisi operasional infeksi karena jarum infus :
Keadaan yang terjadi disekitar tusukan atau bekas tusukan jarum infus di
Rumah Sakit dan timbul setelah 3 X 24 jam dirawat di Rumah Sakit.
Infeksi ini ditandai dengan rasa panas, pengerasan dan kemerahan ( kalor,
tumor dan rubor ) dengan atau tanpa nanah ( pus ) pada daerah bekas
tusukan jarum infus dalam waktu 3 X 24 jam / kurang dari waktu tersebut
bila infus masih terpasang.
Lokalisasi infeksi khas yaitu disekitar bekas tusukan jarum infus termasuk
vena seksi dan infus pada kepala bayi dengan menggunakan wing needle
atau vena cateter umbilicus.
Pemeriksaan penunjang : Tidak ada
Angka kejadian infeksi karena jarum infus perbulan
Formula = —————————————————————— X100%
Total kejadian pemesangan infus pada bulan tersebut
Angka ini menunjukkan secara khusus tinggi rendahnya mutu pelayanan
perawatan.
Operasi bersih :
Semua jenis operasi yang tidak mengenai daerah yang dapat menyebabkan
terjadinya infeksi, misalnya daerah pencernaan makanan, daerah ginjal dan
saluran kencing, daerah mulut dan tenggorokan serta daerah saluran
kelamin.
Operasi bersih yang dimaksud disini adalah operasi yang dipersiapkan
terlebih dahulu ( elektif bedah )
Pemeriksaan penunjang :
Adanya kelainan ringan pada LED dan jumlah lekosit dalam pemeriksaan
darah rutin.
Angka infeksi luka operasi bersih per bulan
Formula = ——————————————————— X 100%
Total operasi bersih bulan April