Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN PEMBERIAN MINUMAN PADA BAYI

No. Dokumen Revisi Halaman


445/RSUD/MEDIK- - 12-14
KEP/816/11/2011

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Bajawa
STANDAR 28 Nopember 2011
OPERASIONAL
PROSEDUR Drg. MARIA WEA BETU, MPH
NIP. 197002132001122005
Pengertian Pemenuhan nutrisi pada bayi berat lahir cukup atau bayi kecil baik
secara oral maupun parenteral.
Tujuan Memberi nutrisi pada bayi secara oral dan parenteral
Kebijakan Semua bayi baru lahir harus mendapatkan nutrisi sesuai dengan
kemampuan dan kondisi bayi.
Prosedur Pemberian Asi Eksklusif

1. Anjurkan inisisasi menyusui dini pada bayi yang tidak bermasalah.


2. Anjurkan pemberian ASI secara dini (kurang dari 1 jam sejak lahir)
dan eksklusif (ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan) pada bayi
yang tidak bermasalah.
3. Jelaskan kepada ibu dan keluarga manfaat pemberian ASI dini dan
eksklusif.
4. Anjurkan ibu untuk menyusui tanpa jadwal siang dan malam
(paling kurang 8 kali dalam 24 jam) selama bayi ingin
5. Bila bayi melepaskan hisapannya dari satu payudara berikan
payudara yang lainnya
6. Nasehati ibu agar tidak memaksakan bayi untuk menyusu bila ia
belum mau, tidak melepaskan hisapan bayi sebelum bayi selesai
menyusu dan tidak memberikan makanan lain selain ASI, atau
menggunakan dot atau kempeng.
6.1. Anjurkan agar ibu hanya memberikan ASI untuk 4-6 bulan
pertama
6.2. Bila ibu tidak dapat dirawat bersama bayi, usahakan agar ia
dapat menginap di tempat yang dekat agar proses menyusu
tetap berlangsung.
6.3. Pastikan agar ibu makan dan minum cukup
6.4. Anjurkan agar ibu mengunjungi bayi, memegang bayi sesering
mungkin
12
6.5. Jelaskan kepada ibu bahwa sebagian besar obat-obatan yang
perlu diminum ibu tidak akan mengganggu bayi. Namun bila
ibu mendapat obat kotrimoksazol atau fansidar, bayi perlu
dipantau terhadap ikterus.

Pemberian Asi Pada Bayi Yang Tidak Mampu Menyusu

1. Apabila bayi tidak dapat menyusu (misalnya bayi kecil atau sakit
atau ibu sakit berat) anjurkan ibu untuk memeras ASI dan berikan
ASI peras dengan salah satu alternatif cara pemberian minum yang
lain.
2. Ajarkan ibu cara memeras ASI, bila perlu.terangkan bahwa ia dapat
menyusui lagi setalah bayi dan ibu teelah sembuh.
3. Nilai kemampuan menyusu dua kali sehari dan anjurkan menyusu
langsung apabila bayi menunjukkan tanda siap menyusu.

Memberikan Asi Peras Dengan Cangkir

1. Berikan ASI peras dengan cangkir atau dengan cangkir dan sendok
2. Cuci dan rebus semua alat yang diperlukan sebelum digunakan
3. Berikan ASI peras sesegera mungkin, bila tidak habis dapat
disimpan di dalam lemari es.

Memeras Asi Langsung Ke Mulut Bayi

1. Siapkan ibu untuk memeras ASI


1.1 peras ASI sampai mulai keluar
1.2 Rangsang bayi agar bangun dan membuka mulutnya
1.3 Biarkan bayi mencium bau ASI pada putting
1.4 Teteskan beberapa tetes ASI langsung ke mulut bayi
1.5 Tunggu sampai bayi menelan sebelum meneteskan ASI lagi
2. Apabila bayi telah kenyang ia akan menutup mulutnya
2.1 ulangi proses ini setiap 1 sampai 2 jam apabila berat bayi <
1500 gram setiap 2-3 jam apabila berat bayi 1500 gram atau
lebih
2.2 pastikan bayi mendapat cukup minum dengan menimbang
berat tiap hari

Memberikan Asi Peras Dengan Pipa Lambung

1. Anjurkan ibu untu berpartisipasi pada pemberian minum


13
2. Sambungkan ujung pipa labung dengan spuit agar tidak bocor
3. Tuangkan ASI peras yang dibutuhkan ke dalam spuit. Minta ibu
memegang spuit 5-10 cm di atas bayi dan biarkan ASI peras
mengalir ke bayi sesuai daya tarik bumi, jangan paksakan alirannya.
4. Dengan menggunakan cara ini setiap pemberian minum memakan
waktu 10-15 menit. Bila aliran terlalu cepat spuit dapat diturunkan
atau pipa dapat dilipat agar alirannya terhambat
5. Bila minum selesai lepaskan dan cuci suit dan tutup ujung pipa
lambung
6. Ganti pipa lambung dan spuit setiap 3 hari.

Unit terkait Instalasi Perinatal

14

Anda mungkin juga menyukai